Sejak tahun 1960 an, penggunaan plastik mulai menggantikan posisi material lain seperti logam dan keramik pada berbagai aspek kehidupan. Ringan, murah, dapat didaur ulang, dan mudah dibentuk adalah beberapa sifat dasar plastik yang menjadi alasan penggunaannya. Seringkali istilah polimer tertukar dengan plastik. Sebenarnya, yang dimaksud polimer merupakan suatu molekul panjang yang terdiri atas ribuan unit yang berulang. Sedangkan, plastik adalah suatu material rekayasa yang struktur molekulnya memiliki komposisi yang rumit, 2 BUKU SAKU : PLASTIK yang dengan sengaja diatur untuk memenuhi aplikasi-aplikasi spesifk yang diinginkan. Atau dengan kata lain: Polimer secara umum tersusun dari atom unsur karbon, oksigen, dan hidrogen. Sehingga secara morfologi, polimer dapat digambarkan sebagai sekumpulan mie atau rantai yang bergerak dengan konstan. Polimer ini dibuat dengan cara menyatukan monomer (senyawa pendek) secara kimiawi melalui reaksi polimerisasi. PLASTIK = POLIMER + ADITIF Kemudian, untuk meningkatkan kinerja dari material polimer pada tahap produksi, ditambahkan suatu zat kimia yang biasa disebut aditif. Produk hasil keseluruhan proses inilah yang dapat disebut sebagai plastik. Secara konvensional, monomer yang digunakan dalam proses produksi ini, sebagian besar diolah dari minyak bumi. Pada diagram di halaman selanjutnya, digambarkan fraksi plastik dalam keluarga besar minyak bumi. 3 BUKU SAKU : PLASTIK HH DD PP EE LL DD PP EE LL LL DD PP EE PP MM MM AA PP oo ll yy ii ss oo bb uu tt yy ll ee nn ee LL aa ii nn nn yy aa PP MM MM AA PP oo ll yy ii ss oo bb uu tt yy ll ee nn ee LL aa ii nn nn yy aa PP oo ll yy bb uu tt yy ll ee nn ee NN yy ll oo nn
66 .. 66 NN yy ll oo nn SS AA NN AA BB SS PP SS UU nn ss aa tt uu rr aa tt ee dd
PP oo ll yy ee ss tt ee rr LL aa ii nn nn yy aa PP UU LL aa ii nn nn yy aa PP oo ll yy ee ss tt ee rr UU nn ss aa tt uu rr aa tt ee dd
PP oo ll yy ee ss tt ee rr LL aa ii nn nn yy aa IIssoobbuuttyylleennee Butadiene Olefins Aromatics Olefine Plant Pyrolysis Gasoline (Py Gas) Aromatics Plant Ethane Liquified Petroleum Gas (LPG) Methane Ethylene Propylene Mixed C4 Benzene Toluene Xylenes Associated Gas Gasoline Kerosene Diesel Natural Gas Crude Oil Butylene Extrusion Grade Injection Molding Grade Film Extrusion Sheet Extrusion Pipe &Straw Extrusion Profile Extrusion Biaxially Oriented Polypropylene (BOPP) Cast Polypropylene (CPP) Inflated Polypropylene (IPP) Yarn & Woven Bag Making Thermoforming & Vacuum Forming Corrugated Sheet Extrusion Injection Molding Compression Molding Fiber Grade Fiber & Multi Filament Making Spun Bond & Non Woven Extrusion Blow Molding (EBM) Injection Blow Molding (IBM) Injection Stretch Blow Molding (ISBM) POHON PETROKIMIA Extrusion Lamination Industri Hulu Industri Menengah Industri Hilir Turunan Langsung Turunan Tidak Langsung Naphtha PP oo ll yy ee tt hh yy ll ee nn ee (( PP EE )) PP oo ll yy pp rr oo pp yy ll ee nn ee (( PP PP )) Hal yang menarik dari polimer adalah sifat produk akhir sangat dipengaruhi oleh perilaku molekul-molekul penyusunnya. Sehingga sifat mekanis, optis, dan sifat-sifat lainnya pada produk akhir sangat tergantung pada komposisi, ukuran, susunan, morfologi, struktur molekul, dan karakteristik lain pada level molekuler. Pada proses manufaktur maupun pada aplikasi, yang sebenarnya dilakukan terhadap material plastik adalah memberikan energi (baik berupa panas maupun mekanis) kepada rantai molekul polimer. Kemudian respon dari rantai tersebut terhadap gaya yang diberikan itulah yang sebenarnya menjadi karateristik dari material tersebut. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, polimer secara molekuler merupakan suatu rantai molekul panjang. Rantai panjang ini dapat menekuk, terpilin, dan saling terkait. 4 BUKU SAKU : PLASTIK 5 BUKU SAKU : PLASTIK Perilaku ini terutama akan menyebabkan polimer menjadi bersifat ulet dan dapat mulur. Selain itu, rantai ini juga dapat saling menempel atau berinteraksi antar rantai. Interaksi ini dapat menghasilkan susunan molekul yang rapat (yang biasa disebut struktur kristalin) dan/atau susunan yang acak dan renggang (yang biasa disebut struktur amorf).
6 BUKU SAKU : PLASTIK Biasanya secara umum, yang akan diperhatikan pada interaksi rantai ini adalah perbandingan struktur kristalin dan amorf yang terbentuk pada polimer. Semakin banyak struktur kristalin pada polimer, maka material tersebut akan semakin kaku, sebab struktur kristalin sangat rapat dan teratur sehingga kekuatannya tinggi. Sebaliknya, semakin banyak struktur amorf, secara umum, akan ditandai dengan keuletan dan transparansi yang baik, sebab struktur amorf cenderung bersifat seperti pegas karena strukturnya yang tidak terikat. Kemudian karena susunannya yang renggang dan tidak teratur, maka cahaya dapat menembus struktur ini sehingga material amorf memiliki transparansi yang baik. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut ini, untuk membandingkan peristiwa lewatnya cahaya pada struktur 7 BUKU SAKU : PLASTIK amorf (transparan) dan struktur kristalin (buram). Dengan memilih jenis plastik yang tepat, maka kinerja dari produk yang kita buat akan menjadi maksimal. Secara umum berdasarkan struktur dan perilaku molekulnya, polimer dapat diklasifkasikan menjadi thermoplastic, thermoset, dan elastomer.
8 BUKU SAKU : PLASTIK K l a s i f k a s i
M a t e r i a l
P o l i m e r 9 BUKU SAKU : PLASTIK Polimer yang termasuk dalam golongan thermoplastic adalah polimer yang umumnya memiliki rantai yang lurus atau bercabang. Karena struktur rantai yang demikian, maka polimer jenis ini dapat dilelehkan ulang dalam proses produksinya. Sebagai contohnya, pada saat membuat kotak makan dengan melalui proses injection molding, bijih plastik thermoplastic akan dilelehkan ulang dan kemudian dimasukan dalam cetakan. Polipropilena yang diproduksi Tri Polyta merupakan salah satu contoh polimer thermoplastic. Sebaliknya, ketika sudah terbentuk rantai, molekul polimer thermoset terikat dalam jaringan tiga dimensi (yang disebut cross-link) karena itulah rantai ini sulit untuk bergerak ketika dipanasi. Hal inilah yang menyebabkan material thermoset umumnya memiliki kinerja mekanis dan 10 BUKU SAKU : PLASTIK termal yang tinggi namun tidak dapat dilelehkan ulang. Contoh penggunaan material ini adalah pada aplikasi-aplikasi yang membutuhkan kekuatan dan ketahanan temperatur tinggi, seperti pada part-part elektronik dan otomotif, contohnya: circuit board, instrument panel, dan insulator. Kemudian pada kelompok polimer yang ketiga yaitu elastomer. Sebenarnya rantai molekulnya juga saling terikat seperti pada material thermoset. Namun karena jumlah ikatannya yang sedikit dan berstruktur rantai lurus panjang, maka material elastomer menjadi bersifat sangat ulet (memiliki elongasi atau regangan elastis yang sangat baik). Contoh aplikasi sehari-hari yang menggunakan material ini adalah ban kendaraan bermotor yang seperti kita ketahui terbuat dari karet. 11 BUKU SAKU : PLASTIK Selanjutnya, akan dibahas secara lebih khusus salah satu jenis material thermoplastic yaitu polipropilena.