Anda di halaman 1dari 3

Jenis kemasan kode 1 PETE Kode 1 Plastik/Plastic bertuliskan PET atau PETE

Plastik / Plastic PET atau PETE (Polyethylene terephthalate) sering digunakan sebagaiPlastik / Plastic botol minuman, minyak goreng, kecap, sambal, obat, maupun kosmetik. Plastik jenis ini tidak boleh digunakan berulang-ulang atau hanya sekali pakai. Habiskan segera isinya, jika tutup wadah telah dibuka. Semakin lama wadah terbuka, maka kandungan kimia yang terlarut semakin banyak.

Contoh gambar produk dengan kode 1

Bila terlalu sering dipakai, apalagi untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dalam jangka panjang. Bagi para pekerja yang berhubungan dengan pengolahan PET ataupun daur ulang plastik PET harus waspada karena di dalam membuat PET terdapat bahan yang disebut antimon trioksida yang dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernafasan yaitu akibat menghirup debu yang mengandung senyawa ini. Dalam jangka waktu lama akan mengakibatkan iritasi kulit dan saluran pernafasan. Bagi pekerja wanita senyawa ini dapat meningkatkan masalah menstruasi dan keguguran, bila melahirkan, anak mereka kemungkinan besar akan mengalami pertumbuhan yang lambat hingga usia 12 bulan.

Kontroversi Sb2O3 dari PET Antimon trioksida


Antimon merupakan senyawa putih perak semi logam yang digunakan untuk mikroelektronik dan bahan tahan api. Selain itu dapat digunakan dalam dunia kedokteran seperti pengobatan infeksi parasit. Antimon dan senyawa turunannya bersifat toksik dan efek keracunannya mirip dengan efek keracunan senyawa arsenik. Debu antimon berbahaya jika terhirup pada beberapa kasus dapat berakibat fatal, pada dosis kecil antimon menyebabkan sakit kepala, pusing dan depresi. (Bowater, 2010) Menurut MSDS (Metrial Safety Data Sheet) Mallinckrodt Baker Inc. No. A7152 tahun 1997 terdapat keterangan bahwa antimon adalah cemaran yang berbahaya, beracun dan dapat berakibat fatal bila terhirup. Dapat mengakibatkan iritasi sistem pernafasan, mata dan kulit. Banyak sekali permasalahan yang muncul dari senyawa antimon trioksida. penggunaan yang berulang-ulang terutama pada kondisi panas akan menyebabkan melelehnya lapisan polimer dan keluarnya zat karsinogenik SbO3 (Antimon Trioksida) dari bahan plastik tersebut, sehingga dapat menyebabkan kanker untuk penggunaan jangka panjang.

Hubungan Antimon Trioksida asal kemasan Pangan PET


Polyethylene terephthalat (PET) adalah tipe plastik yang banyak disukai produsen air minum dalam kemasan (Borland, 2010). Hal ini dikarenakan PET yang jernih sesuai dengan kesan air alami (Westerhoff dkk, 2007). PET diproduksi melalui reaksi polimerisasi monomer petroleum asam tereftalat dan etilen glikol dengan katalis baik antimon, titanium atau germanium. Tetapi tidak ada regulasi yang mengatur baik titanium dan germanium di dalam air minum. Westerhoff dkk (2007) menyatakan bahwa migrasi komponen antimon ke bahan cair adalah rendah pada suhu dibawah 600C, sedangkan pada suhu lebih tinggi laju migrasi komponen antimon tinggi. Oleh karena itu tidak boleh menyimpan minuman dengan kemasan plastik PET pada suhu tinggi. Minuman dengan kemasan PET sebaiknya tidak direbus maupun dipaparkan terhadap gelombang mikro (pada microwave) karena akan menimbulkan panas pada partikel PET sehingga meningkatkan level antimon secara signifikan (Cheng dkk, 2010). Corriher (2010) menyebutkan bahwa konsentrasi awal cemaran antimon pada air adalah 2 ppt, namun begitu setelah air tersebut dikemas menjadi air minum dalam kemasan konsentrasi antimon meningkat menjadi 160 ppt, dan meningkat menjadi 630 ppt setelah penyimpanan 6

bulan. Hal tersebut memberikan informasi bahwa selain dipengaruhi suhu, laju migrasi komponen antimon trioksida juga dipengaruhi oleh lamanya penyimpanan minuman dengan kemasan PET. Penggunaan PET yang tidak hanya untuk minuman air dalam kemasan tetapi juga sebagai filter pada produk minuman ringan, bahan pengemas produk pangan dan industri farmasi (Shotyk dkk, 2006). Hal ini menyebabkan resiko paparan terhadap antimon meningkat. Kesimpulan dari bebrapa penelitian diatas bahwa saya setuju (pro) terkait dengan senyawa antimon trioksida yang berbahaya bagi tubuh terutama penyakit iritasi dan gangguan pernafasan. Hal ini sebenarnya terkait dengan pemakaian produk kemasan pangan berkode 1 (PET) yang seharusnya hanya digunakan sekali saja tanpa harus berulang-ulang pemakaiannya. Namun, kebanyakan orang berpikir ketika hanya sekali pakai akan mengeluarkan uang lebih sehingga terpaksa memakainya berulang-ulang. Maka dari itu, sudah tentu jika berdampak negatif terhadap tubuh.

Daftar Pustaka
Borland, Sophie. 2010. Fruit Juice Cancer Warning as Scientists Find Harmful Chemical in 16 Drinks. http://www.dailymail.co.uk/news/article-1254534/Fruit-juice-cancer-warningscientists-harmful-chemical-16-drinks.html [26 September 2012] Bowater, Donna. 2010. `Poison` drinks health scare. http://express.co.uk/-poison-drinks-healthscare.html [26 September 2012] Cheng, X., Shi, H., Adam, CD., dan Ma, Y. 2010. Assesment of metal contamination leaching out from recycling plastik bottles upon treatments. Environ. Sci. Pollut. Res. Int. 17 (7): 13231330 Corriher, Thomas. Poisonous Plastic Container. http://www.healthwyze.ore/poisonouscontainers.html [26 September 2012] .MSDS (Material Safety Data Sheet). 1997. Antimony. http://www.mallbaker.com/americas/msds/english/a7152_msds_us_default.pdf [26 September 2012] Shotyk, W., Krachler, M., Chen, B. 2006 Contamination of Canadian and European bottled water with antimony from PET containers. J. Environ. Monit. 8 (2), 288-292. Westerhoff, Paul dkk. 2007. Antimony leacing from polyethylenen terephthalat (PET) plastic used for bottled drinking water.

Anda mungkin juga menyukai