I Pengertian, Ruang Lingkup dan Perkembangan Hukum Agraria
A. Pengertian Hukum Agraria. Kata Agraria berasal dari kata agrarius, ager (latin) atau agros (unani), Akker (!elanda) "ang artin"a tana# pertanian. $edangkan menurut UUPA, agraria adala# sesuatu "ang meliputi bumi, air dan keka"aan alam "ang terkandung di dalamn"a . !a#kan di dalam pasal %& UUPA di'elaskan meliputi ruang angkasa, "akni ruang di atas bumi, air "ang mengandung tenaga dan unsur(unsur "ang dapat digunakan untuk usa#a(usa#a memeli#ara dan memperkembangkan kesuburan bumi, air serta keka"aan alam "ang terkandung di dalamn"a dan #al(#al lain "ang bersangkutan dengan itu. Pengertian Hukum Agraria ada beberapa pendapat antara lain ) * Menurut +.,.-. $imorangkir $H dkk dalam Kamus Hukum terbitan ta#un *./0, adala# keseluru#an kaida#(kaida# #ukum baik tertulis maupun tidak tertulis "ang mengatur bumi, air dan ruang angkasa. 0 Menurut $ubekti dan -'itrosudibio R dalam Kamus Hukum terbitan ta#un *./., ba#1a Hukum Agraria adala# keseluru#an dari pada ketentuan(ketentuan #ukum perdata maupun Hukum -ata 2egara ($taat re3#t) maupun pula Hukum -ata Usa#a (Administratie re3#t) "ang mengatur #ubungan antara orang, termasuk badan #ukum dengan bumi, air dan ruang angkasa dalam seluru# 1ila"a# negara dan mengatur pula 1e1enang( 1e1enangn"a 1 4 Menurut !alai Pustaka dalam Kamus !esar !a#asa Indonesia terbitan ta#un *..5, ba#1a Hukum Agraria adala# keseluru#an kaeda# #ukum, baik "ang tertulis maupun tidak tertulis "ang mengatur bumi, air, dan ruang angkasa. % Menurut Arie $ Manulang, ba#1a Hukum Agraria adala# seperangkat #ukum "ang mengatur #ak penguasan atas sumber da"a alam (natural resour3es) "ang meliputi bumi, air dan keka"aan alam "ang terkandung di dalamn"a, ba#kan batas "ang ditentukan 'uga termasuk ruang angkasa. 6engan demikian dapat disimpulkan ba#1a hukum agraria adalah ketentuan-ketentuan atau kaidah, baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur kewenangan dan hubungan hukum antara orang atau badan hukum dengan bumi, air maupun ruang angkasa !. Ruang lingkup #ukum agraria. ang termasuk ruang lingkup agraria, adala# bumi, air dan keka"an alam "ang terkandung didalamn"a serta ruang angkasa ) *. !umi, sebagaimana dimaksud dalam pasal * a"at % UUPA meliputi permukaan bumi (tana#) dan tubu# bumi "ang terdapat di ba1a# tana# dan diba1a# air 0. Air, sebagaimana dimaksud pasal * a"at 7 dan pasal %/ UUPA termasuk didalamn"a perairan pedalaman , seperti sungai, danau, ra1a dan laut 1ila"a#, serta laut teritorial Indonesia 4. Keka"aan alam "ang terkandung didalam bumi dan air sebagaimana dimasukd dalam pasal * dan 0 UUPA seperti 2 ba#an(ba#an galian8 barang tambang, ikan, mutiara dan #asil laut lainn"a %. Ruang angkasa , sebagaimana dimaksud dalam pasal %& UUPA ,. Perkembangan Hukum Agraria di Indoesia Hukum tana# di Indonesia mengalami perombakan pada saat berlakun"a UUPA pada tgl. 0% $eptember *.95, se#ingga dapat dikatakan ba#1a pada tgl. tsb. mun3ul pemba#aruan Hukum -ana# "ang berlaku di Indonesia. 6engan demikian akan diba#as perkembangan #ukum tana# sebelum UUPA 2o. 7 -#. *.95 dan sesuda# berlakun"a UUPA tersebut. * Hukum tana# lama sebelum UUPA $ebelum berlakun"a UUPA 2o. 7 -#. *.95, pengaturan mengenai Hukum tana# di Indonesia tidak #an"a terdapat dalam satu ma3am #ukum sa'a, namun dapat di'umpai dari berbagai ma3am #ukum "akni ) a. Hukum -ana# Adat. Hukum tana# adat merupakan #ukum tidak tertulis dan se'ak semula berlaku dikalangan mas"arakat asli Indonesia sebelum datangn"a bangsa(bangsa Portugis, !elanda, Inggris dan sebagain"a b. Hukum -ana# !arat Hukum tana# barat mulai berlaku t#. *&%& "ang ter3antum dalam !urgerli'k :etboek (!:) atau KUH Per., "akni termuat dalam !uku II dengan 'udul Hak(#ak atas tana# dan #ak 'aminan atas tana# , !uku III dengan 'udul Peri#al 3 +ual !eli dan dalam !uku I; dengan 'udul peri#al Pembuktian dan 6aluarsa. Hukum tana# barat diberlakukan pada saat itu, karena ban"ak orang !elanda "ang memerlukan tana# untuk ) *) Perkebunan atau bangunan ruma# peristira#atan (bungalo1) di luar kota dengan #ak er<pa3#t (psl. /05 !:) = 0) Ruma# tinggal atau tempat usa#a di dalam kota, lalu menguasai tana# dengan #ak eigendom dan #ak opstaal. 3. Hukum -ana# Antar Golongan Hukum tana# antar golongan, kaeda#(kaeda#n"a tidak dalam bentuk peraturan perundang(undangn "ang tertulis, tetapi berupa putusan(putusan pengadilan "ang men'adi urisprudensi dan pendapat para a#li #ukum atau sar'ana #ukum. 2amun, ada 'uga peraturan(pertaturan tertulis "ang di3iptakan untuk mengatur #al(#al "ang ber#ubungan dengan Hukum -ana# Antar Golongan. Kaeda#(kaeda# dari Hukum Antar Golongan ini di3iptakan dengan maksud untuk men"elesaikan #ubungan antar golongan "ang men"angkut masala# tana# sesuai dengan pembagian golongan penduduk Indonesia pada 1aktu itu "ang tunduk pada #ukum "ang berbeda atas dasar ketentuan pasal *4* I$, dimana bagi ) * Golongan >ropa# dan -imur Asing, berlaku Hukum !arat = 0 Golongan !umiputra (Indonesia Asli) berlaku Hukum Adat. 4 Hukum antar golongan timbul karena ) *)$i<at dualisme dalam #ukum tana# "ang berlaku semasa pemerinta#an Hindia !elanda, dimana adan"a #ubungan(#ubungan serta peristi1a(peristi1a #ukum "ang ter'adi antara orang(orang Indonesia Asli dengan bukan Indonesia asli = 0) -ana#(tana# >ropa# tidak #an"a dipun"ai ole# orang( orang bukan Indonesia ("ang tunduk pada #ukum barat) demikian pula pada tana#(tana# Indonesia tidak #an"a dimiliki ole# orang(orang Indonesia Asli ("ang tunduk ada #ukum adat). Perlu 'adi 3atatan, ba#1a tana#(tana# #ak barat tidakla# akan beruba# statusn"a men'adi tana# #ak golongan lain, sekalipun dipun"ai ole# sub"ek(sub"ek "ang tunduk pada #ukum "ang berlainan . d. Hukum -ana# Administrasi Hukum tana# administrasi adala# keseluru#an peraturan "ang memberi landasan #ukum bagi penguasa atau negara untuk melaksanakan politik pertana#ann"a dan memberi 1e1enang(1e1enang k#usus kepada penguasa untuk melakukan tindakan(tindakan di bidang pertana#an. Hukum tana# administrasi berlaku sebelum UUPA "akni merupakan 3iptaan Pemerinta# Kolonial !elanda "ang terkenal dengan Agrarsi3#e :et *&/5. $ebelumn"a berlaku ,ultuur $telsel (sistem tanam paksa) "ang 'uga merupakan politik pertana#an "ang dilan3arkan ole# Pemerinta# Hindia !elanda, dimana rak"at Indonesia dipaksa untuk 5 menanam tanaman "ang dilaku dipasaran >ropa#. Perbedaann"a, ba#1a Argrais3#e :et terbuka bagi pengusa#a asing s1asta, sedangkan 3ultuur stelsel merupakan monooli Pemerinta# Hindia !elanda. e. Hukum -ana# $1apra'a Hukum tana# s1apra'a adala# keseluru#an peraturan tentang pertana#an "ang k#usus berlaku pada daera# s1apra'a seperti Kesultanan og"akarta, $urakarta dan ,irebon dan 6eli. Hukum -ana# $1apra'a ini pada dasarn"a adala# #ukum tana# adat "ang di3iptakan ole# Pemerinta# $1apra'a dan sebagian di3iptakan ole# Pemerinta# Hindia !elanda Mis. $tbl. *.*7 ? %/% "ang intin"a memberi 1e1enang pada penguasa s1apra'a untuk memberikan tana#n"a dengan #ak(#ak barat. 6alam konsiderans $tbl. *.*7(%/% ditegaskan ba#1a di atas tana#( tana# "ang terletak dalam 1ila"a# #ukum s1apara'a dapat didirikan #ak(#ak kebendaan "ang diatur dalam !:, seperti #ak eigendom, #ak er<pa3#t, #ak opstal dsb. 6imungkinkan pula untuk memberi tana#(tana# s1apra'a tersebut dengan #ak(#ak barat, terbatas pada orang(orang "ang tunduk pada !: sa'a. 6engan adan"a 7 ma3am #ukum tana# seperti tersebut di atas, maka dapat dikatakan ba#1a #ukum tana# di Indonesia pada masa itu bersi<at pluralistis 2amun "ang pokok adala# Hukum -ana# !arat dan Hukum -ana# Adat, selainn"a #an"a sebagai pelengkap 6 0.Ma3am Hak Atas -ana# di Indonesia dan Kaeda# Pengaturann"a 6alam $istem Hukum -ana# sebelum UUPA. -ana# Hak Indonesia, "ang diatur menurut Hk. Adat dalam arti luas, dimana kaeda#(kaeda#n"a sebagian besar tidak tertulis "ang di3iptakan ole# Pemerinta# Hindia !elanda dan Pemerinta# $1apra'a, "ang semula berlaku bagi orang( orang Indonesia 6engan demikian tana# #ak Indonesia berdasarkan ) *). Kaeda# tidak tertulis "ang berlaku lagi penduduk Asli se'ak semula = 0). Kaeda# tertulis "ang di3iptakan ole# ) (a) Pemerinta# $1apra'a, misaln"a peraturan tertulis mengenai tana# di daera# Kasultanan og"akarta, $urakarta maupun $umatra -imur = (b) Pemerinta# Hindia !elanda, "akni ) (*) Hak Agraris3# >igendom $tbl. *&/0(**/ Koninkli'k !esluit) dan $tbl. *&/4(4. (@rdonantie) = (0) Grond ;erAreemdings ;erbod (larangan pengasingan tana#) $tbl. *&/7(*/. Mengenai peraturan tana# s1apra'a di $umatra -imur, seperti #aln"a BHak Grand $ultanC "akni suatu #ak "ang diberikan kepada ka1ula s1apra'a "ang mirip dengan #ak milik adat. Penggunaan istila# BgrantC "ang berasal dari ba#asa Inggris ini diperkirakan karena latar belakang #istoris dimana terdapat #ubungan kekeluargaan "ang erat 7 antara $ultan $umatra -imur dengan $ultan Mala"a "ang dulun"a merupakan tana# 'a'a#an Inggris. Peraturan(peraturan tertulis 3iptaan pemerinta# $1apra'a tersebut di atas kita namakan Hukum -ana# $1apra'a, "ang merupakan Hukum -ana# Adat tertulis. 2amun ada 'uga "ang dibuat ole# Pemerinta# Hindia !elanda "ang mengatur agar Pemerinta# $1apra'a memberikan tana#n"a dengan Hak !arat, berdasarkan peraturan berbentuk Koninkli'k !esluit "ang diundangkan dalam $tbl. *.*7(%/%. Peraturan ini dalam konsideran"a menegaskan ba#1a tana#(tana# "ang terletak di $1apra'a dapat dibebani #ak(#ak kebendaan "ang diatur dalam KUH Perdata, mis. Hak eigendom, er<pa3#t dan opstal. Kemungkinan diberikann"a #ak(#ak barat di atas tana# s1apra'a itu #an"a terbatas pada orang(orang "ang tunduk pada KUH Perdata. $ebagai 3onto#, di daera# $1apra'a og"akarta sampai sekarang dapat kita 'umpai tana#( tana# s1apra'a (seperti daera# Malioboro dan sekitarn"a) "ang diberikan dengan #ak barat berdasarkan $tbl. *.*7( %/% 3iptaan Pemerinta# Hindia !elanda. :alaupun pada prinsipn"a tana#(tana# #ak Indonesia tunduk pada #ukum adat, akan tetapi tidak semua tana# Indonesia dibebani #ak(#ak asli "ang berasal atau bersumber dari #ukum adat Indonesia. !uktin"a selain apa "ang kita kenal sebagai #ak ula"at, #ak pakai, #ak milik dalam mas"arakat tradisional, ada pula #ak grant sultan dan grant 3ontroleur 3iptaan pemerinta# 8 s1apra'a, atau #ak agraris3# eigendom 3iptaan pemerinta# Hindia !elanda, "aitu #ak "ang diperole# atas ketentuan pasal 7* I$ dan leb# lan'ut diatur dalam Koninkli'k !esluit "ang diundangkan dalam $tbl. *&/0**/ serta @rdonantie "ang diundangkan dalam $tbl. *&/4(4&. 4. Hukum tana# baru setela# UUPA Hukum tana# baru adala# #ukum tana# "ang diatur dalam UUPA 2o. 7 -#. *.95 "ang berlaku se3ara uniAersal bagi seluru# mas"arakat Indonesia II. $>+ARAH, K@2$>P$I HUKUM -A2AH 2A$I@2AL (UUPA) A. $e'ara# Pembentukan UUPA *. Panitia Agraria og"a. Pada ta#un *.%& tela# dimulai usa#a(uasa#a "ang konkrit untuk men"usun dasar(dasar Hukum Agraria8 Hukum tana# baru "ang akan menggantikan Hukum Agraria 1arisan pemerinta# 'a'a#an. Usa#a tsb, dimulai dengan pembentukan Panitia Agraria "ang berkedudukan di og"akarta sbg. Ibukota RI pada 1aktu itu. BPanitia Agraria og"aC dibentuk dengan Penetapan Presiden RI tanggal 0* Mei *.%& 2o.*9. "ang diketuai ole# $arimin Reksodi#ard'o dengan tugas ) memberi pertimbangan kepada pemerinta# tentang soal(soal "ang mengenai #ukum tana# seumumn"a, meran3ang dasar( dasar #ukum tana# "ang memuat politik agraria negara RI, meran3ang peruba#an, penggantian, pen3abutan peraturan peraturan lama, baik dari sudut legislati< mapun dari sudut 9 praktik dan men"elidiki soal(soal lain "ang ber#ubungan dengan #ukum tana#. $elan'utn"a berdasarkan surat Panitia og"a tgl. 4(0(*.75 2o. 008PA Panitia mengusulkan ) *). 6ilepaskan"a asas domein dan pengakuan #ak ula"at = 0). 6iadakann"a peraturan "ang memungkinkan adan"a #ak perseorangan "ang kuat, "aitu #ak milik "ang dapat dibebani #ak tanggungan. Pemerinta# #endakn"a 'angan memaksakan dengan peraturan perkembangan #ak perseorangan dari "ang paling lema# sampai "ang paling kuat, perkembangan itu #endakn"a disera#kan kepada usa#a rak"at sendiri dan pagu"uban #ukum ke3il. $ebalikn"a Pemerinta# memberi stimulans "ang sebesar( besarn"a untuk memper3epat perkembangan itu = 4). $upa"a diadakan pen"elidikan da#ulu dalam peraturan( peraturan negara(negara lain, terutama negara(negara tetangga, sebelum menentukan apaka# orang(orang asing dapat pula mempun"ai #ak atas tana# = %). Perlun"a diadakan penetapan luas minimum tana# untuk meng#indarkan pauperisme diantara petani ke3il dan memberi tana# "ang 3ukup untuk #idup "ang patut, sekalipun seder#ana. Untuk +a1a diusulkan 0 #a = 7). Perlun"a ada penetapan maksimum. 6iusulkan untuk +a1a *5 #a dengan tidak memandang ma3amn"a tana#. Untuk luar 'a1a dipandang perlu untuk mengadakan pen"elidikan lebi# lan'ut = 9). Mengan'urkan untuk menerima skema #ak(#ak tana# "ang diusulkan ole# $arimin R. Ada #ak milik dan tana# 10 kosong dari 2egara dan daera#(daera# ke3il serta #ak( #ak atas tana# orang lain "ang disebut #ak(#ak magersari /). Perlun"a diadakan registrasi tana# milik dan #ak(#ak menumpang "ang penting 0. Panitia Agraria +akarta Panitia Agraria +akarta dibentuk dengan Keputusan Presiden 2o. 498*.7* tgl. *. Maret *.7* dengan ketua $arimin Reksodi#ard'o namun diganti ole# $inggi# Praptodi#ard'o karena "bs. diangkat men'adi gubernur di 2usatenggara. Panitia tersebut #asiln"a belum maksimal karena Ketua8 :kl. sering diberi tugas ole# Pemerinta#. Usulan "ang tertuang dalam ma'ala# Agraria tgl. . +uni *.77 sbb ) *).Mengadakan batas minimum umum 0 #a. Mengenai #ubungan pembatasan minimum tersebut dengan #ukum adat terutama #ukum 1aris perlu diadakan tin'auan lebi# lan'ut. 0).6itentukan pembatasan maksimum 07 #a untuk satu keluarga = 4).ang dapat memiliki tana# untuk pertanian ke3il #an"a penduduk 1arga 2egara Indonesia. -idak diadakan perbedaan antara 1arga 2egara asli dan bukan asli. !adan Hukum tidak diberi kesempatan untuk menger'akan pertanian ke3il = %).Untuk pertanian ke3il diterima bangunan(bangunan #ukum, #ak milik, #ak usa#a, #ak se1a dan #ak pakai = 11 7).Hak ula"at disetu'ui untuk diatur ole# atau atas kuasa undang(undang sesuai dengan pokok(pokok dasar 2egara. 4. Panitia $oe1a#'o 6engan Keputusan Presiden tgl. 00 Maret *.77 2o. 77 dibentuk Kementerian Agraria dengan tugas antara lain mempersiapkan pembentukan perundang(undangan Agraria nasional. Mengingat Panitia +akarta tidak dapat di#arapkan akan dapat men"usun ran3angan UUPA dalam 1aktu "ang singkat, maka pada masa 'abatan Menteri Agraria Guna1an Panitia Agraria +akarta dibubarkan berdasarkan Keppres tgl. *% +anuari *.79 2o. * t#. *.79. Panitia "ang baru diketa#ui ole# $oe1a#'o $oemodilogo. -#. *.7/ Panitia $oe1a#'o tela# ber#asil men"elesaikan tugasn"a berupa RUUPA "ang disampaikan kepada Pemerinta# tgl. 9 Deb. *.7& setela# itu Panitia dibubarkan. Adapun popok(pokok penting dari RUUPA dari Panitia tersebut ) *). 6i#apuskann"a asas domein dan diakuin"a #ak ula"at, "ang #arus ditundukkan pada kepentingan umum (2egara) = 0). Asas domein diganti dengan #ak kekuasaan 2egara = 4). 6ualisme #ukum Agraria di#apuskan. $e3ara sadar diadakan kesatuan #ukum "ang memuat lembaga(lembaga dan unsur(unsur "ang baik, baik "ang terdapat dalam Hukum Adat maupun Hukum !arat. %). Hak(#ak atas tana# ) Hak Milik sebagai #ak "ang terkuat "ang ber<ungsi sosial. Kemudian Hak Usa#a, Hak !angunan dan Hak Pakai = 12 7). Hak Milik #an"a bole# dipun"ai ole# orang(orang 1arga 2egara Indonesia. !adan Hukum pada asasn"a tidak bole# mempun"ai #ak milik = 9). Perlu diadakan penetapan batas maksimum dan minimum luas tana# "ang bole# men'adi milik seseorang atau badan #ukum = /). -ana# pertanian pada asasn"a #arus diker'akan dan diusa#akan sendiri ole# pemilikn"a = &). Perlu diadakan penda<taran tana# dan peren3anaan penggunaan tana#. %. Ran3angan $oenar'o 6engan beberapa peruba#an mengenai sistematika dan rumusan beberapa pasaln"a Ran3angan BPanitia $oe1a#'oC tersebut dia'ukan ole# Menteri Agraria $oenar'o kepada 6e1an Menteri pada tgl *% Maret *.7& B Ran3angan $unard'oC disetu'ui ole# 6e1an Menteri dalam sidangn"a pada tgl. * April *.7& dan kemudian dia'ukan kepada 6PR dengan amanat Presiden tgl. 0% April *.7& 2o. *45/8HK. 6PR membentuk Panitia Ad Ho3 "ang diketuai ole# Mr.A.M. -ambunan, dari UGM seksi Agraria "ang diketuai Pro<. 2otonegoro dan Ketua Ma#kama# Agung :ir'ono Prod'odikoro "ang ban"ak memberikan memberikan ba#an kepada Panitia Ad Ho3. $e'ak itu pembi3araan RUU UUPA dalam sidang pleno tertunda, #ingga ak#irn"a Ran3angan $oenard'o tersebut ditarik kembali ole# Kabinet. 7. Ran3angan $ad'ar1o 13 !er#ubung dengan berlakun"a kembali UU6 *.%7 maka Ran3angan $oenar'o "ang masi# memakai UU6$ ditarik kembali dengan surat Pe'abat Presiden tanggal 04 Mei *.95 2o. *7408HK8*.95. $etela# disesuaikan dengan UU6 *.%7 dan Mani<esto Politik, dalam bentuk "ang lebi# sempurna dan lengkap dia'ukan RUUPA "ang baru ole# Menteri Agraria $ad'ar1o "ang selan'utn"a disebut BRan3angan $ad'ar1oC. Ran3angan $ad'ar1o tersebut disetu'ui ole# Kabinet Inti dalam sidangn"a tgl. 00 +uli *.95 dan ole# Kabinet Pleno tgl. * Agustus *.95. 6engan amanat Presiden tgl. * Agustus *.95 2o. 07&%8HK8*.95 Ran3angan tersebut dia'ukan ke 6PRGR. Pemba#asan di 6PR GR "ang diketuai ole# H. Eainul Ari<in dalam sidang Pleno tgl. *0 $eptember *.95 dan pada tagl. *% $eptember tela# mendapat persetu'uan suara bulat dari 6PRGR. $elan'utn"a pada tgl 0% $eptember *.95 disa#kan ole# Presiden $oekarno men'adi UUPA 2o. 7 -#. *.95 $elan'tun"a UUPA tersebut diundangkan dalam Lembaran 2egara -#. *.95 2o.*5% dan Pen'elasann"a dalam -amba#an Lembaran 2egara 2o. 05%4 !. Dungsi dan tu'uan UUPA dan #ubungann"a dengan #ukum Adat, serta konsepsi(konsepsi #ukum tana# *. Dungsi dan -u'uan UUPA. a. Meng#apus dualisme #ukum tana# "ang lama, dan men3iptakan uni<ikasi serta kodi<ikasi Hukum -ana# 14 2asional "ang didasarkan pada Hukum -ana# Adat, "akni men3abut ) *). $eluru# pasal 7* I$ "ang didalamn"a termasuk 'uga a"at(a"at "ang merupakan Agraris3#e :et ($tbl. *&/5( 77) = 0). $emua 6omeinAerklaring dari Pemerinta# !elanda, baik "ang umum maupun "ang k#usus = 4). Pengaturan mengenai Agraris3#e >igendom "ang dituangkan ke dalam Koninkli'k !esluit tanggal *9 April *&/0 2. 0. ($tbl. *&/0(**/ 'o. $tbl. *&/4(4&) = %). !uku Kedua KUH Per, ke3uali ketentuan(ketentuan mengenai #ipotik = b. Mengadakan uni<ikasi #ak(#ak atas tana# dan #ak(#ak 'aminan atas tana# melelaui ketentuan konAersi . 3. Meletakkan landasan #ukum untuk pembangunan Hukum -ana# 2asional misaln"a mengenai Landre<orm. $edangkan tu'uan UUPA adala# ) a. Men3iptakan uni<kasi #ukum Agraria dengan 3ara ) *). Men"atakan tidak berlaku lagi peraturan(peraturan #ukum tana# lama = 0). Men"atakan berlakun"a Hukum -ana# 2asional berdasarkan Hukum -ana# Adat "ang tidak tertulis sebagai ba#an pen"usunan #ukum tana# 2asional = b. Men3iptakan uni<ikasi #ak(#ak penguasaan atas tana# melalui konAersi ) 15 *). -ana#(tana# #ak barat maupun tana# #ak Indonesia mulai tgl 0%(.(*.95 dikonAersi men'adi #ak(#ak menurut UUPA 0). Hak( #ak 'aminan atas tana#, "akni #ipoteek F 3rediet Aerband diuba# men'adi #ak tanggungan atas tana# berdasarakn UU 2o. % -#. *..9 dan UU 2o. *0 -#. *... tentang +aminan Didusia 0. Hubungan dengan #ukum Adat a. $e3ara <ormal, ba#1a UUPA tersebut ) *). 6ibuat di Indonesia = 0). 6alam ba#asa Indonesia = 4). !erlaku di seluru# Indonesia . b. $e3ara Material, ba#1a UUPA tersebut ) *). Isin"a merupakan per1u'u dan dari Pan3asila 0). 6isusun dengan menggunakan #ukum adat = +adi apabila dili#at dari segi materin"a, maka #ubungan <ungsional tersebut dapat kita 'umpai pada ) a. Konsiderans, ba#1a perlu adan"a #ukum Agraria 2asional berdasarkan #ukum adat tentang tana# b. !a#1a #ukum Agraria "ang berlaku atas bumi, air dan ruang angkasa iala# Hukum Adat (Pasal 7 UUPA) 3. Pen'elasan umum men"atakan ba#1a #ukum agraria "ang baru didasarkan pada ketentuan #ukum adat sebagai #ukum asli "ang disempurnakan dan disesuaikan dengan kepentingan mas"arakat. 16 6alam pen'elasan umum terdapat istila# Hukum Adat sebagai #ukum "ang asli, #al mana ditekankan karena Hukum Adat sebagai #ukum "ang tidak tertulispun masi# dipengaru#i8 dimasuki ole# unsur(unsur dari luar, misaln"a pengaru# #ukum kolonial, s1apra'a dan sebagain"a. $ampai sekarang masi# ada orang "ang mempermasala#kan dan mempertan"akan #ubungan Hukum Adat dan UUPA itu, "akni ba#1a Hukum Adat "ang manaka# "ang dimaksudkan ole# UUPA, sebab ada pengertian Hukum Adat dari para sar'ana antara lain ) *. ;an ;ollen HoAen ) membedakan adan"a C#ukum adat golongan pribumiC dan #ukum adat golongan timur asingC 0. Kusumadi Pud'ose1o'o ) C#ukum adatC adala# keseluru#an peraturan #ukum "ang tidak tertulis. Hukum Adat dalam pengertian ini bukan merupakan lapangan #ukum tersendiri disamping lapangan(lapangan #ukum "ang ada. 6engan dua pengertian tersebut, termasuk #ukum manaka# Hukum Adat "ang dimaksudkan le# UUPA itu G. Pengertian Hukum Adat menurut UUPA , bukanla# pengertian kedua sar'ana tersebut. Hukum Adat "ang dimaksud UUPA adala# ) a. $e3ara Dormal ) !agian dari #ukum positi< Indonesia "ang berlaku sebagai #ukum "ang #idup dalam bentuk tidak tertulis du kalangan orang(orang Indonesia asli "ang mengandung 3iri(3iri nasional. b. $e3ara Material ) 17 $i<at kemas"arakatan "ang berasakan keseimbangan dan diliputi suasana keagamaan 6engan pengertian "ang demikian, maka apa "ang disebut Hukum Adat, tidak #arus diartikan semata(mata sebagai rangkaian norma(norma #ukum sa'a, akan tetapi meliputi ) a. Konsepsi (a'aran, teori) = b.Asas(asas ("ang merupakan per1u'udan dari konsepsi) 3. Lembaga(lembaga #ukum = d. $istem (tata susunan "ang teratur) Konsepsi dan asas(asas #ukum "ang merupakan per1u'udan kesadaran #ukum para 1arga mas"arakat dalam penerapann"a ditentukan ole# suasana dan keadaan mas"arakat "ang bersangkutan, serta nilai(nilai "ang dianut ole# para 1argan"a. :alaupun konsepsi dan asas(asasn"a sama, akan tetapi norma(norma #ukum "ang merupakan #asil penerapann"a bisa berbeda disuatu mas"arakat dengan mas"arakat lainn"a . 6emikian pila dengan peruba#an( peruba#an pada suasana, keadaan dan nilai(nilai dalam mas"arakat "ang sama dalam pertumbu#ann"a, dapat mengakibatkan peruba#an dalam norma(norma #ukum "ang berlaku, sunggu#pun konsepsi dan asas(asasn"a tidak beruba#. Kemudian norma(norma tersebut disusun dalam suatu sistem "ang teratur termasuk Lembaga(lembaga #ukumn"a. $ebagai kesatuan pengertian "ang meliputi konsepsi, asas( asas, lembaga(lembaga #ukum, sistem dari norma "ang berlaku, maka Hukum Adat merupakan perangkat #ukum 18 "ang berbeda dengan perangkat(perangkat #ukum positi< lainn"a, dan men'adikan Hukum Adat sebagai #ukum "ang k#as Indonesia.. +adi kalau kita berbi3ara tentang #ubungan <ungsional antara Hukum -ana# 2asional dengan Hukum -ana# Adat, intin"a terletak pada 4 (dua) <ungsi pokok Hukum -ana# Adat, "aitu ) a. $ebagai sumber utama bagi pembangunan Hukum -ana# 2asional (UUPA) = b. $ebagai pelengkap Hukum -ana# 2asional "ang tertulis. Mengenai #ubungan <ungsional antara #ukum nasional dengan #ukum adat ) *. Konsiderans dan pen'elasan UUPA "ang menun'uk pada <ungsi #ukum adat sebagai sumber utama bagi pembangunan Hukum -ana# 2asiona, dan pasal 7 UUPA "ang 'uga menun'ukkan <ungsi #ukum adat sebagi sumber utama serta sekaligus sebagai pelengkap ba#an(ba#an "ang diperlukan bagi Hukum -ana# 2asional. 0. !entuk Hukum -ana# 2asional ) a. -ertulis b. -idak tertulis, untuk mengisi kekosongan #ukum sebagai pelengkap "akni) *). Hukum tana# adat "ang suda# di saneer (Pasal 7 UUPA) = 0) Hukum kebiasaan lainn"a "ang timbul dari kebi'aksaaan dalampelaksanaan Hukum -ana# "ang baru berupa urisprudensi dan 6oktrin 19 Hukum Adat "ang tidak tertulis dalam melengkapi Hukum -ana# 2asional, sangat penting peranann"a "akni ) a. urisprudensi, misaln"a Keputusan MA 2o. *048K8$ip8*./5 "ang a.l. menegaskan ) *). Pengertian 'ual beli tana# sekarang = 0). Prosedur serta pelaksanaan 'ual beli tana# dan seterusn"a. b. 6oktrin, "aitu pendapat atau ta<siran para a#li, misaln"a penerapan atas pemisa#an #orisontal "ang kita 'umpai dalam #ukum ada, dimana orang bisa memliki bangunan8 tanaman "ang ada di atasn"a, begitu pula sebalikn"a orang bisa memiliki bangunan8 tanaman tanpa memliki tana# dimana bangunan8 tanaman tersebut berada 4. Konsepsi(konsepsi Hukum -ana# . $ebelum UUPA berlaku, dikenal adan"a Hukum -ana# Adat "ang menggunakan konsepsi Hukum Adat dan pula Hukum -ana# !arat "ang menggunakan konsepsi Hukum -ana# !arat. sbb. ) a. Konsepsi Hukum -ana# !arat Konsepsi Hukum -ana# !arat bertitik tolak dari konsepsi "ang liberal inAidualistis, ba#1a tana# (bumi) di3iptakan -u#an diperuntukan bagi kese'a#teraan mumat manusia. Pada mulan"a tana#(tana# dimuka bumi belum ada "ang memiliki (res nullius). @le# karena itu tana# dapat diduduki (o33upatie) dan diman<aatkan ole# siapa sa'a "ang memerlukann"a. 6engan menduduki atau menguasai tana# 20 tersebut, 'adila# ia selaku pemilikn"a, dan men'elma sustu #ubungan #ukum "ang disebut Hak >igendom. Hak >igendom menurut konsepsi liberal inAidualistis barat adala# #ak "ang tertinggi. 6ikatakan sebagai #ak "ang paling tertinggi, karena #ak eigendom ini mun3ul atas dasar suatu angapan ba#1a setiap indiAidu selaku pribadi bebeas memiliki dan melakukan apa sa'a "ang ia ke#endaki. Pun3ak dari kebebasan indiAidu itu ter3ermin per1u'udann"a dalam Hak >igendom, "ang kemudian dikeal sebutan C#ak asasiC seperti "ang tertera di dalam 6eklarasi $edunia tentang Hak(Hak Asasi Manusia ole# P!! pada ta#un *.%&. +adi sumber #ak atas tana# menurut konsepsi Hukum -ana# !arat pada #akekatn"a iala# Hak Asasi. Hak Asasi manusia inila# merupakan sumber dari segala #ak(#ak perorangan atas tana#. 6alam perkembangan selan'utn"a, penerapan konsepsi "ang mende1akan kebebasan indiAidu tersebut tela# memba1a akibat timbuln"a kon<lik(kon<lik sosial "ang terelakan, misaln"a antara kelompok pendatang berkuilit puti# dengan penduduk asli benua Amerika dan Australia. Untuk mengendalikan #al tersebut perlu diadakan penertiban, "akni 3ampur tangan dari penguasa berupa penguasaan tana#(tana# "angmasi# kosong dan di'adikan milik negara. 6engan demikian la#irla# apa "ang dinamakan tana# domein negara. 21 +adi sesuai dengan konsepsi Hukum -ana# !arat, semua tana# dapat dibagi ke dalam 0 (dua) kelompok, "aitu ) tana#( tana# #ak eigendom dan tana#(tana# domein negara. Untuk memperole# #ak eigendom menurut pasal 7&% !: dengan 3ara(3ara ) *). @kupasi (pendudukan) 0). 6aluarsa = 4). Pe1arisan %). Peminda#an #ak b. Konsepsi Hukum -ana# Deodal $elain konsepsi Hukum -ana# !arat "ang liberal idiAidualistis dalam Hukum -ana# !arat dikenal pula Hukum -ana# Deodal, misaln"a "ang berlaku di Inggris dan negeri(negeri 'a'a#an. 6emikian 'uga perna# kita 'umpai di Indonesia (sebelum UUPA) pada tana#(tana# s1apra'a "ang tunduk pada Hukum -ana# $1apra'a. Menurut konsepsi tana# <eodal, semua tana# #ak milik adala# tana# ra'a, sedang#kan rak"at #an"a dapat diberikan Hak Pakai atau Hak $e1a. Hak Pakai ini bisa turun(temurun "ang #ampir sama dengan Hak Milik, tetapi tidak dapat disebut Hak milik, karena se1aktu(1aktu dapat di3abut apabila ra'a meng#endakin"a. Hak(#ak tersebut di Inggris atau di $ingapura biasan"a dikenal dengan istila# ) C>state in <ee simpleC (Hak Pakai) , dan Clease #old estateC(Hak $e1a). Kalau di Indonesia kita kenal dengan #ak anggadu# dan sebagain"a. 3. Konsepsi Hukum -ana# Adat8 2asional 22 $etela# kita mema#ami konsepsi liberal inAidualistis dan konsepsi <eodal, 'elas ba#1a kedua ma3am konsepsi tersebut tidak 3o3ok dengan struktur mas"arakat dan nilai(nilai "ang berlaku di alam Indonesia merdeka. 6i alam demokrasi dimana kedaulatan ada ditangan rak"at, tu'uan bangsa kita membentuk pemerinta#an negara Republik Indonesia seperti tertera dalam Pembukaan UU6 *.%7alinea ke % "akni untuk ) i. Mema'ukan kese'a#teraan umum= ii. Men3erdaskan ke#idupan bangsa = iii. Ikut melaksanakan ketertiban dunia. 6alam rangka mema'ukan kese'a#teraan umum tersebut, maka pasal 44 a"at (4) UU6 *.%7 menegaskan, ba1a C !umi, air, dan keka"aan alam "ang terkandung di dalamn"a dikuasai ole# 2egara dan dipergunakan untuk sebesar( besarn"a kemakmuran rak"at. !erdasarkan apa "ang tela# dirumuskan dalam UU6 *.%7 sebagai pen3erminkan ke#endak segenap bangsa Indonesia, maka lebi# lan'ut ole# UUPA dalam pasal * n"a din"atakan ba#1a semua tana# "ang ada diseluru# 1ila"a# Republik Indonesia adala# CHak !angsa IndonesiaC , kata adala# disini berarti Ckepun"aanC 6ikatakan sebagai #ak bangsa Indonesia, tiada lain adala# #ak "ang berakar dari CHak Ula"atC berdasarkan Hukum Adat "ang diangkat pada tingkat paling atas . Hak Ula"at inila# "ang dipakai ole# UUPA sebagai konsepsi bagi Hukum -ana# 2asional Indonesia. 23 6alam sistem Hukum Adat, Hak Ula"at merupakan #ak trtinggi dalam mas"arakat #ukum adat atas seluru# ingkungan tana# "ang berada di 1ila"a# mas"arakat #ukumn"a, Penggunaan tana# ole# 1arga mas"arakat #ukum adat "ang dilandasi berbagai #ak penguasaan atas tana# tersebut, selalu bersumber pada #ak bersama tersebut "ang disebut Hak Ula"at. Pengangkatan Hak Ula"at pada tingkat paling atas se#ingga men'adi #ak bangsa Indonesia empun"ai pengertian, ba#1a seluru# tana# di 1ila"a# Republik Indonesia adala# kepun"aan bangsa Indonesia. 2amun perlu diingat ba#1a #ubungan kepun"aan dengan tana# di seluru# Indonesia itu tidakla# sama dengan #ubungan pemilikan, karna masi# tetap diakuin"a Hak Milik perorangan atas tana# "ang bersumber pada #ak bersama (Pasal % UUPA). $ebagai ber1u'udan dari si<at kemas"arakatan, #ak(#ak serorangan atas tana# tersebut, maka dirumuskanla# si<at itudi dalam pasal 9 UUPA ba#1a semua #ak atas tana# mempun"ai <ungsi sosial. 6ari manaka# berasaln"a tana#(tana# tersebut G berasal dari -u#an, 'adi sumbern"a karunia -u#an ang Ma#a >sa. (Pasal * a"at 0 UUPA). Hubungan antara bangsa Indonesia dengan tana#n"an adala# #ubungan "ang bers<at abadi, dan pada tingkatan tertinggi dikuasakan pelaksanaann"a kepada 2egara, sebagai rorganisasi kekuasaan seluru# rak"at (Pasal * a"at 4 'o. Pasal 0 a"at * UUPA ). Pengalaman se'ara# tela# membuktikan ba#1a sekalipun 475 ta#un kita di'a'a# !elanda, tern"ata #ubungan antara bangsa Indonesia dengan tana#n"a tidak 24 terputus dan tidak perna# disera#kan kepada siapapun. +uga tidak perna# disera#kan kepada 2egara, karena 2egara #an"ala# merupakan organisasi kekuasaan seluru# bangsa atau 1ada# dari bangsa Indonesia untuk melaksanakan apa "ang men'adi ke#endak bangsa Indonesia itu sendiri. +adi, negara #an"a merupakan #ak menguasasi dan bukan memiliki tana#. Hak menguasai dari negara itu adala# tugas ke1enangan "ang dilimpa#kan oela# bangsa Indonesia kepada negara untuk ) a. Mengatur penguasaan dan penggunaan tana# melalui peraturan(perundangan = b. Meren3anakan peruntukan dan penggunaan tana# 3. Memeli#ara tana# . Hak bangsa Indonesia atas tana# diseluru# 1ila"a# Indonesia ini meliputi ) *. Unsur kepun"aan $ama #aln"a dengan #ak ula"at mas"arakat #ukum adat, unsur kepun"aan "ang terkandung didalam #ak bangsa Indonesia ini berarti ba#1a seluru# tana# di Indonesia adala# kepun"aan bersama seluru# rak"at Indonesia. Hak !angsa Indonesia tersebut adala# #ak "ang tertinggi. Pada !angsa itula# bersumber #ak(#ak penguasaan atas tana# "ang disediakan bagi perorangan "akni ) a. $e3ara langsung berupa #ak(#ak atas tana# primer = b. $e3ara tidak langsung berupa ) 25 *) Hak(#ak atas tana# sekunder 0) Hak 'aminan atas tana# Unsur kepun"aan "ang terkandung di dalam #ak bangsa termasuk bidang Hukum Perdata 0. Unsur tugas ke1enangan $eperti #aln"a tana# #ak ula"at mas"arakat #ukum adat, tana# bangsa Indonesia itupun #arus dikelola dengan baik ) a. 6iatur melalui peraturan perundang(undangan tentang penguasaan dan penggunaann"a = b. 6iren3anakan peruntukan serta penggunaann"a melalui (*) Peren3anaan umum ole# Pemerinta# Pusat (Pasal *% a"at * UUPA) (0) Peren3anaan k#usus peruntukan dan penggunaan tana# dilimpa#kan kepada Pemerinta# 6aera# (Pasal *% a"at 0 UUPA). 6isini Pemda tidak ber1enang membuat peraturan tentang tana#, 1e1enangn"a #an"a terbatas pada pembuatan planologi kota (Ren3ana -ata Guna -ana#) sesuai dengan keadaan daera#n"a. Ini merupakan unsur tugas ke1enangan "ang kedua dari #ak bangsa "ang termasuk bidang #ukum publik , dan dalam pelaksanaan"a tugas ke1enangan tersebut ole# bangsa Indonesia dilimpa#kan kepada 2egara sebagai organisasi kekuasaan seluru# rak"at Indonesia. +elas kiran"a dari pasal 0 UUPA, ba#1a pelimpa#an tugas ke1enangan kepada 2egara itu terbatas pada 26 unsur "ang bersi<at Hukum Publik, dan tidak meliputi unsur kepun"aan "ang bersi<at perdata. -ana# di 1ila"a# Republik Indonesia adala# tana# kepun"aan !angsa Indonesia , tana# kepun"aan bersama rak"at Indonesia, para 1arga negara Indonesia dan bukan kepun"aan 2egara. !a#1a 2egara memberikan tana# kepada rak"at "ang memerlukan dengan berbagai #ak atas tana# "ang disediakan dalam Hukum -ana# kita, bukan dalam kedudukann"a sebagai "ang mempun"ai tana#, melainkan sebagai petugas !angsa Indonesia, sebagai !adan Hak(#ak atas tana# "ang primer adala# #ak(#ak "ang langsung bersumber pada #ak bangsa Indonesia, "ang diberikan ole# 2egara permo#onan #ak. $elan'utn"a perlu di'elaskan ba#1a -ana# 2egara adala# tana#(tana# "ang dikuasai ole# 2egara, sedangkan "ang dimaksud dengan -ana# Hak adala# semua tana#(tana# "ang suda# dikuasai ole# seseorang dengan suatu #ak. +adi di dalam sistem dan konsepsi Hukum -ana# di Indonesia tidak dikenal C res nulliusC seperti dalam Hukum -ana# !arat. Miss. dalam pasal 705 !: dikatakan ba#1a bilamana tana# "ang tidak ada pemilikn"a , #arus diletakkan diba1a# pengampuan !alai Harta Peninggalan dan men'adi tana# 6omein 2egara. 6i 2egara Indonesia apabila #ak atas tana# #apus maka tana# itu kembali men'adi tana# #ak bangsa atau -ana# 2egara, 27 III. HAK HAK A-A$ -A2AH $>!>LUM LAHIR2A UUPA Hak(#ak atas tana# menurut #ukum barat (KUH Perdata) , terdapat dalam #ak kebendaan (Hakeli'kre3#t) A. Pengertian Hak kebendaan Hak kebendaan adala# suatu kekuasaan mutlak "ang diberikan kepada sub"ek #ukum ole# #ukum untuk menguasai suatu benda se3ara langsung dalam tangan siapapun. 6engan demikian "ang ber#ak atas benda itu mempun"ai kekuasaan untuk menuntut benda itu dari tangan siapapun benda itu berada. !. Hak(#ak kebendaan 4. Menurut KUH Perdata pasal 70& terdiri atas ) *). Hak beHit 0). Hak $erAitut 0). Hak >igendom 4). Hak >r<pa3#t %). Hak @pstal 7). Hak gadai ). 9). Hak #ipotik 0. Menurut Hukum Adat , terdiri atas ) *). Hak Agraris >igendom 0). Hak Milik 4). asan %). Hak andarbeni 7). Hak Atas 6ru1e 28 9). Hak Atas 6ru1e 6esa /). Hak Grant $ultan .). Hak Landeri'en !eHirt Re3#t *5). Hak Alti'durende >r<pa3#t **). Hak Usa#a Atas -ana# Partikelir *0). Hak ,onsessie Kebun !esar *4). Hak $e1a untuk perusa#aan kebun besar *%). ;ru3#t Gebrui3k *7). Gebruik *9). Grant ,ontroleur */). !ruikleen *&). Ganggam !antuik *.). Hak Anggadu# 05). !engkok 0*). Hak Lunggu# 00). Hak Gogolan (bersi<at tetap dan tidak tetap) 0%). Pekulen (bersi<at tetap dan tidak tetap) 07). $anggan Pen'elasan 'enis('enis #ak tana# menurut Hukum !arat ) *. Hak !eHit (#ak kepun"aan) pasal 70. KUH Per. a. Pengertian Hak !eHit Hak beHit adala# menguasai atau mengambil man<aat atas suatu benda "ang langsung atau tidak langsung, dengan perantaraan orang lain "ang di ba1a# kekuatann"a untuk bertindak seola#(ola# barang itu kepun"aann"a. b. Peri#al memperole# #ak beHit (745 KUH Per) 29 *). $"arat(s"arat memperole# beHit ) (a). Perbuatan , baik perbuatan "ang timbul dari diri sendiri maupun perbuatan orang lain atas nama orang pertama . (b).-u'uan, "akni meletakkan benda dimaksud di ba1a# kekuasaann atau di ba1a# penga1asan. 0). ,ara memperole# #ak beHit (a). Langsung, disertai penerusan (b).-idak langsung , disertai pen"era#an atau perali#an 0. Hak >igendom.(Hak milik) pasal 7/5 KUH Per. a. Pengertian Hak >igendom Hak eigendom adala# #ak atas suatu benda untuk mengen"am kenikmatan seluas(luasn"a dan mempergunakann"a se3ara tidak terbatas asal penggunaann"a tidak bertentangan dengan undang(undang atau peraturan(pertaturan umum "ang dikeluarkan ole# sesuatu kekuasaan "ang memang ber#ak mengeluarkann"a, dan tidak mengganggu #ak orang lain b. Perole#an #ak >gendom (psl. 7&% KUH Per) (*). Mengambil untuk dimiliki (mendaku) (0). Penarikan milik orang lain (4). Lampau 1aktu (kadaluarsa) (%).:arisan, baik menurut Undang(undang maupun -estament (7). Pen"era#an sebagai akibat asas #ukum 4. Hak $erAitut (#ak pekarangan, pasal 9/%, 9/7 KUH Per) 30 a. Pengertian #ak serAitut $erAitut I #ak pekarangan, adala# suatu beban "ang diletakkan atas suatu pekarangn milik orang lain . 6engan demikian #ak pekarangan ini dapat memba1a suatu ke1a'iban untuk mengiHinkan sesuatu atau 'uga ke1a'iban untuk tidak berbuat sesuatu b. Perole#an #ak serAitut ) Hak serAitut diperole# karena lampau 1aktu atau karena diuntukkan %. Hak @pstal (#ak guna bangunan) ? pasal /** KUH Per. a. Pengertian #ak @pstal Hak opstal adala# #ak kebendaan untuk memiliki bangunan atau tanaman di atas tana# orang lain b. -imbuln"a #ak opstal Hak opstal timbul, karena adan"a suatu per'an'ian se1a men"e1a, dan per'an'ian untuk memba"ar dalam #ak opstal 7. Hak >r<pa3#t (#ak guna usa#a) a. Pengertian #ak er<pa3#t Hak er<pa3#t adala# suatu #ak kebendaan untuk menarik peng#asilan seluas(luasn"a untuk 1aktu "ang lama dari sebidang tana# milik orang lain. !agi pemegang #ak opstal ada ke1a'iban memba"ar se'umla# uang kepada pemilik tana#. b. -imbuln"a #ak er<pa3#t 31 Hak er<pa3#t timbul karena adan"a suatu per'an'ian se1a men"e1a antara pemilik dengan pemegang #ak 9. Hak gadai (Pand) a. Pengertian Hak Gadai Hak gadai adala# suatu #ak "ang diperole# penagi# atas suatu benda bergerak "ang tela# disera#kan kepadan"a sebagai 'aminan utang ole# "ang berutang, dan penagi# ber#ak menuntut pemba"aran utang dida#ulukan daripada utang(utang lainn"a. . b. -er'adin"a gadai Adan"a seseorang "ang memin'am uang kepada orang lain dalam 1aktu tertentu dengan 'aminan barang bergerak, sekiran"a 1aktu tela# le1at barang 'aminan bole# di'ual /. Hak #ipotik (#ipoteek) psl. **90 KUH Per a. Pengertian #ipotik Hipotik adala# suatu #ak kebendaan "ang diperole# ole# penagi# atas suatu benda tak bergerak "ang tidak dapat dipinda#(pinda#kan letakn"a dan dianggap sebagai 'aminan atas uang "ang dipin'amkann"a kepada pemilik barang8 benda tersebut, "ang menimbulkan #ak lain atas penagi# untuk menagi# pemba"aran #utang itu dida#ulukan dari pada #utang(#utang orang lain b. -er'adin"a #ipotik Adan"a seseorang "ang memin'am uang kepada orang lain dalam 1aktu tertentu dengan 'aminan barang tidak bergerak, sekiran"a 1aktu tela# le1at barang 'aminan 32 bole# di'ual Ada kemungkinan dalam #ipotik seseorang dapat 'adi pen'amin. Pen'elasan 'enis('enis #ak tana# menurut Hukum Adat *. Hak Agraris >igendom a. Pengertian Hak Agraris >gendom ) Hak atas suatu benda bagi orang pribumi untuk mengen"am kenikmatan seluas(luasn"a ter#adap tana# dan mempergunakann"a se3ara tidak terbatas asal penggunaann"a tidak bertentangan dengan undang(undang atau peraturan(pertaturan umum "ang dikeluarkan ole# sesuatu kekuasaan "ang memang ber#ak mengeluarkann"a, dan tidak mengganggu #ak orang lain . b. -imbuln"a #ak agraris eigendom I$ pasal 7* 8/ ba#1a tana# "ang ditempati orang Indonesia asli dengan #ak milik bumiputra, atas permintaan si pemilik "ang dapat disera#kan kepadan"a sebagai eigendom, dengan pembatasan(pembatasan seperlun"a "ang ditetapkan dengan ordonansi) 6alam #ak eigendom itu di'elaskan ) ke1a'iban ter#adap negara 8 desa dan #ak men'ualn"a orang(orang bukan bumi putra. Pembatasan(pembatasan "ang bertalian dengan #ak milik ) *).-ana# "ang diperole# dengan #ak milik agraris tidak bole# diasingkan kepada orang bukan !umiputra, dengan an3aman kebatalan = 0).-idak ada #ak lain "ang dapat dibebankan atas tana# itu selain #ipotik. 33 0. Hak Milik a. Pengertian #ak milik ) Hak milik (#et Inlands beHitsre3#t) ) dalam ba#asa pribumi maka 3ukup disebutn"a ) sa1a# sa"a, sa1a#n"a, ladang sa"a, ladangn"a, kepun"aan sa"a atau kepun"aann"a. b. -er'adin"a #ak milik ) Apabila seorang anggota mas"arakat menaru# #ubungan perseorangan atau pekarangan atau ladang (pembukaan tana# sebagai perbuatan #ukum). !erdasarkan atas bes3#ikking re3#t , maka #akn"a itu disebut #ak milik, 1alaupun laman"a ia menaru# #ubungan itu praktis tak lebi# dari satu atau dua ta#un. 6apat 'uga ter'adi karena seseorang membeli tana# untuk kepentingann"a sendiri, maka dapat disebut #ak mlikn"a. 6isamping itu dapat 'uga karena 1arisan, #iba# ataupun daluarsa 4. Landeri'en !eHit Re3#t -ana# perusa#aan ) tana# "ang penggunaann"a untuk mengusa#akan sesuatu didapat dengan 3ara men"e1a atas dasar persetu'uan, dimana dalam isi per'an'ian itu tidak perlu adan"a sesuatu 'an'i. %. ,onsessie ) I'in dari Pemerinta# untuk membuka tana# dan men'alankan sesuatu perusa#aan di atasn"a, membuka 'alan, menggali tambang dsb 7 Grant $ultan Hak pakai atas tana# "ang diberikan ole# Ra'a atau $ultan ( di $umatra -imur) 34 9. !engkok Pengertian tana# !engkok -ana# desa "ang dipin'amkan kepada pamong desa untuk digarap dan dipetik #asiln"a sebagai pengganti ga'i /). Hak Lunggu#8 Apanage Pengertian tana# #ak Lunggu# ) -ana# garapan "ang diberikan kepada pega1ai kera'aan sesuai dengan kedudukann"a ('abatann"a) sebagai pengganti ga'i) &). Hak Gogolan 8 Pekulen Pengertian Hak gogolan 8 pekulen ) -ana# desaJ"ang diberikan kepada seorang gogol atau kuli ken3eng untuk diker'akan guna peng#idupann"a .) Hak dru1e8 dru1e desa di !ali sama dengan #ak milik *5) Hak Pakai8 Hak ganggam (gebruik re3#t) #ak pakai perseorangan atas tana#(tana#, empang(empang dan #alaman 35 IV. PENGATURAN DAN PELAKSANAAN UUPA A. $umber dan dasar(dasar pengaturan #ukum tana# 2asional (UUPA) *. $umber sumber Hukum -ana# 2asional (UUPA) 3. Undang(undang 6asar *.%7, k#ususn"a pasal 44 a"at 4 = d. 6ekrit Presiden tgl. 7 +uli *.7. = e. Penetapan Presiden 2o. * -#. *.95 tentang Penetapan Mani<esto Politik Republik Indonesia tanggal */ Agustus *.7. sebagai Garis(garis !esar dari pada Haluan 2egara dan Amanat Presiden tanggal */ Agustus *./5 <.Usul 6e1an Pertimbangan Agung $ementara Republik Indonesia 2o. *8Kpts8$d8II895, tentang Perombakan Hak -ana# dan Penggunaan -ana#. g. Pasal 7 'o 05 Undang(Undang 6asar. *. 6asar(dasar pengaturan Hukum -ana# 2asional a. Pertama(tama dasar kenasionalan, diletakkan dalam pasal * a"at (*), "ang men"atakan ba#1a, C$eluru# 1ila"a# Indonesia adala# kesatuan tana# air dari seluru# rak"at Indonesia "ang bersatu sebagai bangsa Indonesia. 6an pasal * a"at (0) "ang berbun"i ba#1a ) C$eluru# bumi, air dan ruang angkasa, termasuk keka"aan alam "ang terkandung di dalamn"a dalam 1ila"a# Republik Indonesia sebagai karunia -u#an ang Ma#a >sa, adala# bumi, air dan ruang angkasa bangsa Indonesia dan medrupakan 36 keka"aan 2asional. 6engan demikian tana#(tana# "ang ada di daera#(daera# dan di pulau(pulau tidakla# men'adi #ak rak"at asli dari daera# pulau "bs. 6engan pengertian demikian maka #ubungan bangsa Indonesia dengan bumi, air, ruang angkasa merupakan sema3am #ak ula"at "ang diangkat paling atas, "aitu pada tingkatan paling atas "ang mengenai seluru# 1ila"a# 2egara. b. CAsas domeinC "ang dipergunakan sebagai dasar daripada perundang(undangan agraria berasal dari Pemerinta# 'a'a#an tidak kenal dalam #ukum agraria "ang baru. UUPA berpangkal pendirian ba#1a untuk men3apai apa "ang dimaksud dalam pasal 44 a"at (4) ,tidakla# pada tempatn"a 2egara bertindak sebagai pemilik tana#. $esuai dengan pangkal pendirian tersebut, memberi 1e1enang kepada negara sebagai organisasi kekuasaan dari bangsa Indonesia itu, untuk pada tingkatan tertinggi ) *). Mengatur dan men"elenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan dan pemeli#araann"a = 0). Menentukan dan mengatur #ak(#ak "ang dapat dipun"ai atas bagian dari bumi, air, ruang angkasa itu = 4). Menentukan dan mengatur #ubungan #ubungan #ukum antara orang(orang dalam perbuatan #ukum "ang mengenai bumi, air dan ruang angkasa. 3. Mendudukan Hak ula"at dari kesatuan(kesatuan mas"arakat #ukum "ang se1a'arn"a di dalam alam bernegara de1asa ini. 37 !. Pelaksanaan UUPA ) peraturan dan ketentuan (pasal(pasal) "ang di3abut) dan "ang masi# diberlakukan. Salah satu tujuan pokok diadakannya UUPA adalah untuk mltakkan dasa!"dasa! dalam mn#adakan ksatuan dan ksda!hanaan di $idan# yan# mn#atu! mn#nai p!tanahan. Di%a$utnya $!$a#ai p!atu!an olh UUPA dan dinyatakan nya &ukum Adat s$a#ai dasa! hukum Tanah Nasional' adalah dalam !an#ka m(ujudkan ksatuan dan ksd!hannaan hukum t!s$ut. P!atu!an" p!atu!an dan kputusan"kputusan yan# tidak $!laku la#i ialah ) *. Slu!uh pasal +* IS' jadi t!masuk ayat"ayat yan# m!upakan A#!a!is%h ,t - .. Smua p!nyataan Domin da!i Pm!intah &india /landa - 0. P!atu!an mn#nai &ak A#!a!is%h Ei#ndom - 1. Pasal"pasal /uku II KU& P!data Indonsia' spanjan# yan# mn#nai $umi' ai! s!ta kkayaan alam yan# t!kandun# di dalamnya. Tidak tu!ut di%a$ut pasal" pasal /uku II yan# mn#nai &potk yan# masih $!laku pada tan##al .1 Sptm$! *234.
5. P!atu!an P!alihan 6!upakan asas umum dalam p!undan#an' $ah(a jika t!jadi p!u$ahan hukum' p!atu!an"p!atu!an hukum yan# lama tidak $!laku la#i. Ttapi $iasanya hukum yan# $a!u itu $lum slu!uhnya ln#kap pada ktika mulai $!laku. 38 6aka untuk mn%#ah apa yan# dinamakan 7kkoson#an hukum8 $iasanya hukum yan# $a!u t!s$ut' slama $lum ada p!atu!an yan# mn##antikannya' masih t!us mm$!lakukan p!atu!an"p!atu!an yan# lama tanpa atau dis!tai pm$atasan"pm$atasan t!tntu. T!us mm$!lakukan p!atu!an lama dalam !9im hukum yan# $a!u t!s$ut dilakukan dn#an mn#adakan apa yan# dis$ut 7p!atu!an"p!atu!an p!alihan8 atau p!atu!an" p!atu!an t!ansitoi!. UUPA ju#a mmpunyai p!atu!an"p!atu!an yan# dmikian itu UUPA s$a#ai p!atu!an dasa! hanya mmuat ktntuan"ktntuan &ukum Tanah yan# $a!u dalam pokok"pokoknya dan #a!is"#a!is $sa!nya saja. Ktntuan" ktntuan l$ih lanjut akan diatu! dalam $!$a#ai p!atu!an plaksanaan. Untuk mn%#ah t!jadinya kkoson#an hukum diadakanlah p!atu!an :p!alihan dalam pasal +3' +; dan +<' yan# mntapkan $ah(a slama p!atu!an"p!atu!an plaksanaan yan# $!san#kutan $lum ada' p!atu!an"p!atu!an yan# lama smnta!a masih ttap $!laku dn#an sya!at"sya!at t!tntu. Pasal +< m!upakan p!atu!an p!alihan yan# $!si=at umum' sdan# pasal +3 dan +; $!si=at khusus' yakni pasal +3 mn#nai p!atu!an"p!atu!an tntan# &ak 6ilik' sdan#kan pasal +; mn#nai ktntuan"ktntuasn &ypotk dan 5!dit V!$and yan# dip!lukan untuk mln#kapi p!atu!an mn#nai &ak Tan##un#an. 39 Pasal +< mnyatakan ) 7Slama p!atu!an"p!atu!an plaksanaan Undan#"Undan# ini $lum t!$ntuk' maka p!atu!an"p!atu!an' $aik yan# t!tulis maupun yan# tidak t!tulis mn#nai $umi' ai! dan kkayaan alam yan# t!kandun# di dalamnya dan hak"hak atas tanah yan# ada pada mulai $!lakunya undan#"undan# ini' ttap $!laku' spanjan# tidak $!tntan#an dn#an ji(a dan ktntuan" ktntuan dalam Undan#"Undan# ini s!ta di$!i ta=si!an yan# ssuai dn#an itu8. Pasal +3 m!upakan pasal p!alihan untuk hak milik. UUPA sudah mm$!ikan mn#nai hak milik dalam pasal .4 s>d pasal .;. Ttapi $a!u mn#nai hal"hal yan# san#at pokok saja. 6aka dalam pasal +4 ayat ?*@ditntukan' $ah(a ktntuan"ktntuannya l$ih lanjut akan diatu! dn#an undan#"undan#. Dalam pasal +3 dinyatakan $ah(a ) slama undan#" undan# mn#nai &ak 6ilik s$a#ai t!s$ut dalam pasal +* ayat * $lum t!$ntuk' maka yan# $!laku adalah ktntuan"ktntuan hukum adat stmpat dan p!atu!an" p!atu!an lainnya mn#nai hak atas tanah yan# mm$!i ((nan# s$a#aimana atau mi!ip dn#an yan# dimaksud dalam pasal' spanjan# tidak $!tntan#an dn#an ji(a dan ktntuan undan#"undan# ini ?UUPA@. 6nu!ut pasal .4 &ak milik adalah hak atas tanah yan# si=atnya tu!un"tmu!un' a!tinya tidak t!$atas jan#ka (aktu pn#uasannya dan jika pmiliknya mnin##al dunia akan 40 dilanjutkan olh ahli (a!isnya atau kpada pihak lain mlalui jual $li' tuka!"mnuka!' hi$ah' hi$ah (asiat dll. Slain sya!at"sya!at umum yan# dis$ut dalam pasal +<' ada dua sya!at lainnya yan# dittapkan untuk &ak 6ilik yaitu ) a. /lum t!$ntuknya undan#"undan# yan# akan mn#atu! &ak 6ilik - $. Spanjan# p!atu!an yan# lama itu tidak $!tntan#an dn#an ji(a dan ktntuan UUPA. Pasal +; pasal p!alihan mn#nai masih $!lakunya ktntuan"ktntuan &ypothk dan 5!dit V!$and. s$a#ai pln#kap hak tan##un#an . &ak Tan##un#an olh UUPA ditntukan o$yk yan# dapat di$$aninya yaitu &ak 6ilik ?.+@' &ak Guna Usaha ?00@ dan &ak Guna /an#unan ?02@. Ktntuan"ktntuan l$ih lanjut akan ditntukan dn#an undan#"undan#. Pasal +; mnntukan $ah(a' slama undan#"undan# mn#nai &ak Tan##un#an t!s$ut dalam pasal +* $lum t!$ntuk' maka yan# $!laku adalah ktntuan"ktntuan mn#nai &ypothk t!s$ut dalam KU& P! Indonsia dan 5!dit V!$and t!s$ut dalam St$. *24<"+1. 41 ;. HAK P>2GUA$AA2 A-A$ -A2AH M>2URU- HUKUM -A2AH 2A$I@2AL 6A2 $I$->M K@2;>R$I HAK A-A$ -A2AH A. Pengertian Hak penguasaan atas tana# adala# suatu #ubungan #ukum "ang memberi 1e1enang untuk berbuat sesuatu bagi sub"ek #ukum (orang8 badan #ukum) ter#adap ob"ek #ukumn"a "aitu tana#. !. Ma3am Hak Penguasaan Atas -ana# !erdasarkan ke1enangan, #ak penguasaan tana# menurut UUPA dibagi men'adi ) *. Hak penguasaan atas tana# "ang mempun"ai ke1enangan k#usus, "aitu ke1enangan "ang bersi<at publik dan perdata sbb. ) a) Hak !angsa Indonesia (Pasal * UUPA) . Ini menun'uk suatu #ubungan #ukum "ang bersi<at abadi antara bangsa Indonesia dengan tana# di seluru# Indonesia dengan sub"ekn"a bangsa Indonsia . b).Hak menguasai ole# 2egara (Pasal 0 UUPA) 2egara sebagai organisasi tertinggi seluru# rak"at melaksanakan tugas untuk memimpin dan mengatur ke1enangan bangsa Indonesia (ke1enangan publik). 42 Melalui #ak menguasai negara, negara akan dapat senantiasa mengendalikan atau mengara#kan <ungsi bumi, air dan ruang angkasa sesuai dengan kebi'aksanaan pemerinta#. 2egara dalam #al ini tidak men'adi pemegang #ak, melainkan sebagai badan penguasa, "ang mempun"ai #ak sebagai berikut ) *). Mengatur dan men"elenggarakan peruntuk(kan, penggunaan dan pemeli#araan = 0). Menentukan dan mengatur #ak(#ak "ang dapat dipun"ai ole# sub"ek #ukum tana# = 4). Mengatur #ubungan(#ubungan #ukum antara orang( orang "ang melakukan perbuatan #ukum "ang mengenai tana#. 3).Hak Ula"at pada Mas"arakat Hukum Adat (Pasal 4 UUPA) Hubungan #ukum "ang terdapat antara mas"sarakat #ukum adat dengan tana# lingkungann"a. Hak Ula"at berdasarkan pasal 4 UUPA diakui dengan ketentuan ) *). $epan'ang menurut ken"ataann"a masi# ada 0). Pelaksanaann"a tidak bertentangan dengan pembangunan nasional. 0. Hak penguasaan atas tana# "ang memberikan ke1enangan se3ara umum, "aitu ke1enangan dibidang perdata dalam penguasaan dan penggunaan tana# sesuai dengan 'enis('enis #ak atas tana# "ang diberikan. sbb. 43 a. Hak atas tana# terdiri dari ) *).Hak atas tana# originer (primer), "aitu #ak atas tana# "ang bersumber pada bangsa Indonesia dan "ang diberikan ole# 2egara "ang 3ara memperole#n"a dengan melalui permo#onan. Hak #ak atas tana# tersebut "akni ) a). Hak milik = b). Hak guna bangunan = 3). Hak guna usa#a = d). Hak pakai = e). Hak pengelolaan. 0). Hak atas tana# derivatif (primer), "aitu #ak atas tana# "ang tidak langsung bersumber kepada #ak bangsa Indonesia dan diberikan ole# pemilik tana# "ang 3ara memperole#n"a melalui per'an'ian pemberian #ak antara pemilik dan 3alon pemegang #ak "bs.. Hak(#ak atas tana# tersebut "akni ) a). Hak guna bangunan = b). Hak se1a = 3). Hak pakai = d). Hak usa#a bagi #asil = e). Hak gadai = <). Hak menumpang. , . Hak #ak atas tana# perorangan) 44 *. Hak Milik a. Pengertian Hak Milik. Hak Milik adala# #ak atas tana# "ang turun temurun terkuat dan terpenu#, namun tidak berarti ba#1a #ak milik itu merupakan #ak "ang mutlak, tidak dapat diganggu gugat dan tidak terbatas seperti Hak >igendom, kata terkuat dan terpenu# itu dimaksudkan untuk membedakan dengan #a#(#ak lainn"a, "aitu untuk menun'ukkan ba#1a diantara #ak atas tana#, maka Hak Milik adala# #ak terkuat dan terpenu#. Hak Milik atas tana# tersebut tidak meliputi pemilikan keka"aan alam "ang terkandung di dalam tubu# bumi dan "ang ada diba1a#8 di dalamn"a . +adi pengertian Hak Milik tersebut ) *).merupakan #ak "ang terkuat, artin"a Hak milik tidak muda# #apus dan musna# serta muda# diperta#ankan ter#adap pi#ak lain, ole# karena itu #arus dida<tarkan ke Kantor !adan Pertana#an 2asional (PP 2o. 0% t#. *../) 0).terpenu#, #al ini menandakan ke1enangan pemegang #ak milik itu paling penu# namun dibatasi ole# ketentuan pasal 9 UUPA, "akni tana# mempun"ai <ungsi sosial. 4) turun(temurun, berarti 'angka 1aktun"a tidak terbatas, dan dapat berali# melalui suatu peristi1a #ukum pe1arisan. 45 b. $ub"ek Hak Milik *).Menganut asas ke1arganegaraan dan asas persamarataan bagi pria dan 1anita (pasal . UUPA) = 0).Asas Umum ) Perorangan (Pasal 05 a"at (*) UUPA) = 4).:arganegara Indonesia, merupakan pelaksanaan asas kebangsaaan sebagai sala# satu dasar UUPA (Pasal 0* a"at (*) UUPA) %).:2I tunggal (asas k#usus), UUPA memandang seorang "ang mempun"ai 0 ke1arganegaraan (d1i ke1arganegaraan8 bipatride) sebagai orang asing (Pasal 0* a"at (%) UUPA), karena pada saat la#irn"a UUPA masi# dikenal adan"a d1i ke1arganegaraan = 7).!adan(!adan Hukum tertentu (Pasal 0* a"at (0) UUPA). !erdasarkan PP 2o. 4& -#. *.94 ditetapkan badan( badan #ukum "ang dapat mempun"ai #ak milik "aitu ) a). !ank(bank Pemerinta# = b). !adan(badan Koperasi Pertanian = 3). !adan(badan $osial = d). !adan(badan Keagamaan. 3, Permasala#an #ukum Hak Milik *).Larangan peminda#an Hak Milik kepada 1arganegara asing, (ke3uali !adan Hukum Indonesia "ang ditetapkan dengan PP 2o. 4&8 *.94). dan !adan Hukum Asing pasal 09 a"at (0) UUPA = 46 0).Peristi1a #ukum "ang men"ebabkan berali#n"a Hak Milik kepada pi#ak(pi#ak "ang tidak ber1enang sebagai pemegang #ak milik seperti 1arga negara asing, masi# diakui8 diperbole#kan ole# UUPA dengan s"arat orang asing tersebut tidak bole# memegang Hak Milik itu untuk lebi# dari satu ta#un dan #arus mengali#kann"a kepada pi#ak "ang memenu#i s"arat. Peristi1a #ukum "ang men"eabkan berak#irn"a Hak Milik kepada :2A adala# (a). Per3ampuran #arta karena perka1inan 3ampuran = (b). Pe1arisan tanpa 1asiat (pe1arisan Ab Intestato) = (3). :2I "ang ke#ilangan status ke1arganegaraan Indonesian"a (perali#an :2I men'adi :2A). d. Isi Hak Milik *).:e1enang penu# dibandingkan dengan #ak(#ak lain, ob"ekn"a dapat berupa tana# bangunan atau tana# pertanian. Untuk itu dapat digunakan untuk usa#a tana# pertanian maupun untuk mendirikan bangunan, 0).:alaupun mempun"ai 1e1enang penu#, tetapi masi# tetapi masi# tetap ada pembatasan, "aitu tetap terikat pada ketentuan masterplan (Re3ana Induk) atau detail plan (Ren3ana terperin3i) dari pi#ak Pemda 47 -ingkat I, ke3uali itu untuk daera# pertanian tidak dapat digunakan untuk real estate, begitupun sebalikn"a. e. Ke1enangan Pemegang Hak Milik *). 6apat menggunakan = 0). 6apat memungut #asil 4) 6apat melakukan tindakan(tindakan #ukum lainn"a. <. $i<at dan 3iri(3iri Hak Milik *).-ergolong #ak "ang 1a'ib dida<tar menurut PP *5 -#. *.9* 'o. PP 0% -#. *../ = 0).6apat berali# kepada a#li 1aris = 4) 6apat diali#kan = %).6apat di1aka<kan = 7).-urun(temurun = 9).6apat dilepaskan = /).6apat di'adikan induk #ak(#ak lain = &).6apat di'adikan 'aminan utang dengan dibebani #ak tanggungan. g. +angka 1aktu Hak Milik. -idak terbatas, mengingat si<atn"a turun(temurun . #. -er'adin"a Hak Milik Menurut pasal 00 UUPA. Hak milik dapat ter'adi karena ) 48 *). Hukum Adat, misaln"a ) (a). Pembukaan tana# bagian tana# ula"at = (b). Aanslibbing (lida# tana#) 0).Penetapan Pemerinta#, misaln"a ) (a) Pemberian #ak baru = (b).Peruba#an dari #ak guna bangunan men'adi #ak milik. 4).Karena Udang(undang (melalui ketentuan konAersi UUPA). i. Hapusn"a Hak Milik Hak Milik #apus apabila ) *).-ana# men'adi tana# negara, karena ) (a). Pen3abutan #ak = (b). 6ilepaskan se3ara sukarela = (3). 6i3abut untuk kepentingan umum = (d). -ana#n"a diterlantarkan = 0).-ana#n"a musna#. 0. Hak Guna !angunan a. Pengertian Hak Guna !angunan Hak guna bangunan adala# #ak untuk mendirikan dan mempun"ai bangunan di atas tana# "ang bukan milikn"a sendiri dalam 'angka 1aktu tertentu (Pasal 47 a"at (*) UUPA. Pengertian bukan milikn"a sendiri dapat berupa ) 49 *). -ana# 2egara dalam #ubungan #ak "ang primer 8 originer = 0).-ana# milik pi#ak lain dalam #ubungan #ak "ang sekunder8 deriAati< karena per'an'ian. b. $i<at dan 3iri(3iri *). -ermasuk golongan #ak "ang #arus da<tar menurut PP *5 -#. *.9* 'o. PP. 2o. 0% -#. *../ 0). 6apat berali# dan diali#kan = (a).6apat berali#, ter'adi karena suatu peristi1a #ukum, misaln"a pe1arisan tanpa 1asiat atau per3ampuran #arta karena perka1inan 3ampuran = (b).6apat diali#kan, ter'adi karena sub"ek melakukan suatu perbuatan #ukum, misaln"a melakukan 'ual beli, peng#iba#an, penukaran, pemberian dengan 1asiat atau perbuatan( perbuatan lain "ang bermaksud untuk memuda#kan #ak penguasaan atas tana#. 4).6apat dilepaskan ole# pemegangn"a se#ingga men'adi tana# 2egara = %).6apat di'adikan 'aminan utang dengan dibebani #ak tanggungan 3. $ub"ek Hak Guna !angunan (HG!) ang dapat men'adi sub"ek HG! adala# ) *).:arga 2egara Indonesia = 50 0).!adan Hukum Indonesia (Pasal 49 a"at (0) UUPA) = 4).Perusa#aan Patungan (PMA) apabila memerlukan tana# untuk keperluan emplasemen, bangunan pabrik dan lain(lain (Keppres 2o. 4% -#. *..0). d. +angka 1aktu HG! HG! diberikan maksimum selama 45 ta#un dan dapat diperpan'ang selama 05 ta#un lagi (pasal 47 a"at (*) UUPA) e. -er'adin"a HG! *).Penetapan Pemerinta# dengan permo#onan #ak 0).Per'an'ian otentik antara pemilik tana# dengan pi#ak "ang akan memperole# HG!. <. Hapusn"a HG!. *).+angka 1aktun"a berak#ir = 0).6ibatalkan karena s"arat tidak terpenu#i = 4).6ilepaskan ole# pemilik se#ingga men'adi -ana# 2egara = %).-ana#n"a musna# = 7).-ana#n"a diterlantarkan = 9).6i3abut untuk kepentingan umum.. 4. Hak Guna Usa#a a. Pengertian Hak Guna Usa#a (HGU). 51 Hak untuk mengusa#akan tana# "ang dikuasai langsung ole# 2egara selama 'angka 1aktu tertentu guna usa#a pertanian, perikanan dan peternakan. 6alam pengertian perusa#aan pertanian termasuk perusa#aan perkebunan a. $i<at dan 3iri(3iri HGU *).-ergolong #ak "ang #arus didatar menurut PP 2o. *5 -#. *.9* 'o. PP 2o. 0% -#. *../ = 0).6apat berali# = 4) 6apat diali#kan = %).+angka 1aktun"a terbatas = 7).6apat di'adikan 'aminan utang dengan dibebani #ak tanggungan = 9).6apat dilepaskan ole# pemegang HGU men'adi tana# 2egara 3. $ub"ek HGU ang dapat men'adi sub"ek HG! adala# ) *).:arga 2egara Indonesia = 0).!adan Hukum Indonesia = 4).Untuk mendorong penanaman modal asing dalam sektor perkebunan berdasarkan Keppres 2o. 4% t#. *..0, "ang meng#apuskan Keppres 2o. 04 t#. *.&5, ba#1a HGU dapat langsung diberikan kepada perusa#aan PMA "ang berbentuk perusa#aan patungan d. +angka 1aktu HGU 52 *).-anaman keras 47 ta#un dan dapat diperpan'ang 07 ta#un lagi = 0).-anaman muda 07 ta#un, dan dapat diperpan'ang 07 ta#un lagi. . e. Luas tana# untuk HGU *).Minimal 7 Ha bagi HGU baru = 0).Minimal 07 Ha bagi perusa#aan perkebunan besar. HGU asal konAersi dapat kurang dari 7 Ha (Ketentuan KonAersi Pasal **0 a"at (0) UUPA) <. -er'adin"a HGU Karena penetapan Pemerinta# (melalui permo#onan #ak) = g. Hapusn"a HGU *).+angka 1aktun"a berak#ir = 0).6ibatalkan karena s"arat tidak dipenu#i = 4).6ilepaskan ole# pemegang #akn"a = %).6i3abut untuk kepentingan umum = 7).-ana#n"a diterlantarkan = 9).-ana#n"a musna#. %. Hak Pakai a. Pengertian )Hak Pakai Hak pakai (Pasal %* UUPA) adala# adala# #ak untuk menggunakan dan8 atau memungut #asil dari tana# 53 "ang langsung dikuasai ole# negara atau tana# milik orang lain, "ang memberi 1e1enang dan ke1a'iban "ang ditentukan dalam surat keputusan pemberian #akn"a (tana# negara) atau dalam per'an'ian dengan pemilik tana#n"a "ang bukan per'an'ian se1a(men"e1a atau per'an'ian pengola#an tana# (tana# milik orang lain). 6ari rumusan dapat disimpulkan ba#1a Hak pakai adala# #ak atas tana# bangunan dan tana# pertanian. Kata BmenggunakanC, menun'uk ba#1a tana# itu dapat digunakan untuk bangunan (sebagai 1ada#), sedangkan kata Bmemungut #asilC menun'uk ba#1a tana# dapat digunakan untuk usa#a pertanian (sebagai <aktor produksi). b. $i<at dan 3iri(3iri *).-ermasuk #ak "ang #arus dida<tar = 0).-idak dapat di'adikan 'aminan utang dengan dibebani #ak tanggungan, tetapi k#usus Hak Pakai di atas tana# negara dapat di<idu3iakan menurut . 4).6apat diali#kan a).Hak pakai dapat diali#kan kepada pi#ak lain, akan tetapi perali#an #ak pakai itu tidak bersi<at mutlak, artin"a Hak Pakai itu dapat diberikan dengan s"arat ba#1a pemegang Hak Pakai dilarang untuk untuk mengali#kan kepada pi#ak lain = 54 b).Hak pakai dapat diberikan dengan ketentuan atau dengan per'an'ian ba#1a 'ika pemegang Hak Pakai tersebut meninggal, maka Hak Pakai itu tidak 'atu# kepada a#li 1aris pemegang Hak Pakai akan tetapi batal dengan sendirin"a 3).Menurut pasal %4 UUPA, Hak Pakai dapat diali#kan kepada pi#ak lain dengan iHin pe'abat "ang ber1enang. Hak Pakai atas tana# Hak Milik #an"a dapat diali#kan kepada pi#ak lain 'ika #al itu dimungkinkan dalam per'an'ian "ang bersangkutan = d).$etela# berlakun"a PMA 2o. . -#. *.97 'o. PMA 2o. * -#. *.99 "ang menetapkan ba#1a Hak Pakai atas tana# 2egara termasuk #ak tana# "ang 1a'ib dida<tar, maka #ak pakai bole# diali#kan kepada pi#ak lain. %) 6apat dilepaskan = 7).6apat diberikan dengan ,uma(,uma, dengan pemba"aran atau pemberian 'asa berupa apapun (pasal %* a"at (0) UPA).. 3.$ub"ek Hak Pakai ang dapat men'adi sub"ek Hak Pakai *).:arga 2egara Indonesia (:2I) = 0).:arga 2egara Asing (:2A) "ang berkedudukan di Indonesia = 4).!adan Hukum Indonesia = 55 %).!adan Hukum Asing "ang mempun"ai per1akilan di Indonesia = 7).Instansi Pemerinta#. d.+angka 1aktu Hak Pakai 6apat diberikan selama 'angka 1aktu tertentu atau selama tana#n"a dipergunakan untuk keperluan tertentu 6. KonAersi Hak Atas -ana# Mengenai konAersi diatur dalam ketentuan(ketentuan konAersi sbb. ) Pasal I *) Hak >igendom atas tana# "ang ada pada mulai berlakun"a undang(undang ini se'ak saat tersebut men'adi #ak milik, ke3uali 'ika "ang mempun"ain"a tidak memenu#i s"arat dalam pasal 0* 0) Hak eigendom kepun"aan Pemerinta# 2egara Asing "ang dipergunakan untuk ruma# kediaman Kepala Per1akilan dan gedung kedutaan, se'ak mulai berlakun"a undang( undang ini men'adi #ak pakai, "ang akan berlangsung selama tana#n"a dipergunakan untuk keperluan tersebut di atas. 4) Hak eigendom kepun"aan orang asing, seorang 1arga 2egara disamping ke1arganegaraan Indonesian"a mempun"ai ke1arganegaraan asing, dan badan(badan #ukum "ang tidak ditun'uk ole# Pemerinta# mulai 56 berlakun"a undang(undang ini men'adi #ak guna bangunan dengan 'angka 1aktu 05 ta#un = %) +ika #ak eigendom tersebut dalam a"at * pasal ini dibebani dengan #ak opstal dan #ak er<pa3#t, maka #ak opstal dan #ak er<pa3#t, se'ak mulai berlakun"a undang(undang ini men'adi #ak guna bangunan "ang membebani #ak milik, selama sisa 1aktu #ak opstal dan #ak er<pa3#t, tetapi selama(laman"a 05 ta#un = 7) +ika #ak eigendom tersebut dalam a"at 4 pasal ini dibebani dengan #ak opstal dan #ak er<pa3#t, maka #ubungan antara "ang mempun"ai #ak eigendom dengan pemegang #ak opstal dan #ak er<pa3#t diselesaikan menurut pedoman "ang ditetapkan ole# Menteri Agraria = 9) Hak(#ak #ipoteek, serAitut, Aru3#tgebruik dan #ak(#ak lain "ang membebani #ak eigendom tetap membebani #ak milik dan #ak guna bangunan, sedangkan #ak(#ak tersebut men'adi suatu #ak menurut undang(undang ini Pasal II *) Hak #ak atas tana# "ang memberi 1e1enang mirip dengan #ak "ang dimaksud dalam pasal 05 a"at (*) "ang ada pada mulai berlakun"a undang(undang ini "aitu ) #ak agraris3# eigendom, milik, "asan, andarbeni, #ak atas dru1e, #ak atas dru1e desa, pesini, grant $ultan, Landeri'enbeHitre3#t, alti'ddurende er<pa3#t, #ak usa#a atas bekas tana# partikelir dan #ak(#ak lain dengan nama apapun 'uga "ang akan ditegaskan lebi# lan'ut ole# Menteri Agraria se'ak berlakun"a undang(undang ini men'adi #ak milik, ke3uali 57 'ika "ang mempun"ain"a tidak memenu#i s"arat tersebut dalam pasal 0* = 0) Hak #ak tersebut kepun"aan orang asing, 1arga 2egara "ang disamping ke1arganegaraan Indonesian"a mempun"ai ke1arganegaraan asing dan badan #ukum "ang tidak ditun'uk ole# Pemerinta#, men'adi #ak guna bangunan sesuai dengan peruntukan tana#n"a sebagai "ang akan ditegaskan lebi# lan'ut ole# Menteri Agraria. Pasal III *) Hak er<pa3#t untuk perusa#aan kebun besar, "ang ada pada mulai berlakun"a undang(undang ini, se'ak saat tersebut men'adi #ak guna usa#a "ang berlangsung selama sisa 1aktu #ak er<pa3#t, tetapi selama(laman"a 05 ta#un = 0) Hak er<pa3#t untuk pertanian ke3il "ang ada pada mulai berlakun"a undang(undang ini , diselesai kan menurut ketentuan(ketentuan "ang akan diadakan ole# Menteri Agraria . Pasal I; *) Pemegang 3on3essi dan se1a untuk perusa#aan kebun besar dalam 'angka 1aktu satu ta#un se'ak mulai berlakun"a undang(undang ini #arus menga'ukan permintaan kepada Menteri Agraria agar #akn"a diuba# men'adi #ak guna usa#a = 0) +ika sesuda# 'angka 1aktu tersebut lampau permintaan itu tidak dia'ukan, maka 3on3essiAe dan se1a "bs berlangsung terus selama sisa 1aktun"a, tetapi paling lama 7 ta#un dan setela# itu berak#ir dengan sendirin"a = 58 4) +ika pemegang 3on3essie atau se1a menga'ukan permintaan tetapi tidak bersedia menerima s"arat(s"arat "ang ditentukan ole# Menteri Agraria atau permintaan"a ditolak, maka 3on3essie atau se1a itu berlangsung terus selama sisa 1aktun"a, tetapi paling lama 7 ta#un dan sesuda# itu berak#ir dengan sendirin"a = Pasal ; Hak opstal dan #ak er<pa3#t untuk peruma#an "ang ada pada mulai berlakun"a undang(undang ini, se'ak saat itu men'adi #ak gunan bangunan "ang berlangsung selama sisa 1aktu #ak opstal dan er<pa3#t tersebut, tetapi selama(lamn"a 05 ta#un. Pasal ;I *) Hak(#ak atas tana# "ang memberi 1e1enang atau mirip dengan #ak sebagaimana dimaksud pasal %* a"at (*) "ang ada setela# berlakun"a undang(undang ini "aitu #ak Aru3#tgebruik, gebruik, grant 3ontroleur, bruiklen, ganggam bauntuik, anggadu#, bengkok, lunggu#, pitu1as, dan #ak(#ak lain dengan nama apapun 'uga "ang akan ditegaskan lebi# lan'ut ole# Menteri Agraria se'ak mulai berlakun"a undang(undang ini men'adi #ak pakai "ang memberi 1e1enang dan ke1a'iban sebagaimana "ang dipun"ai ole# pemegang #akn"a pada mulai berlakun"a undang(undang ini Pasal ;II *) Hak gogolan, pekulen dan sanggan "ang bersi<at tetap "ang ada mulai berlakun"a undang(undang ini men'adi #ak milik 59 0) Hak gogolan, pekulen dan sanggan "ang tidak bersi<at tetap men'adi #ak pakai = 4) +ika ada keragu(raguan apaka# suatu #ak gogolan, pekulen atau sanggan bersi<at tetap atau tidak tetap, maka Menteri agrariala# "ang memutuskan. ;I. LA26 R>D@RM 6I I26@2>$IA A. Pengertian Landre<orm Perkataan Landre<orm berasal dari kata BLandC "ang artin"a tana# dan BRe<ormC "ang artin"a Bperuba#an, perombakan atau penataan kembaliC. +adi Landre<orm itu berarti merombak kembali struktur #ukum pertana#an lama dan membangun struktur pertana#an baru. Landre<orm adala# suatu asas "ang men'adi dasar dari peruba#an(peruba#an dalam struktur pertana#an #ampir di seluru# dunia termasuk Indonesia. Asas itu adalah bahwa Tanah pertanian harus dikerjakan atau diusahakan secara aktif oleh pemiliknya sendiri Landre<orm bermaksud mengadakan suatu peruba#an sistem pemilikan dan penguasaan atas tana# "ang lampau ke ara# sistem pemilikan dan penguasaan atas tana# "ang baru "ang disesuaikan dengan peruba#an dan perkembangan mas"arakat "ang sedang giat melaksanakan pembangunan ekonomi sesuai dengan 3ita(3ita Pasal 44 a"at (4) UU6 *.%7 $e3ara teknis pengertian Landre<orm mempun"ai arti se3ara luas dan se3ara sempit. 60 Pengertian Landre<orm dalam UUPA dan UU 2o. 798Prp8*.95 adala# pengertian Ladre<orm dalam arti luas, "aitu ) *. Pelaksanaan pemba#aruan #ukum agraria, "aitu dengan mengadakan perombakan ter#adap sendi(sendi #ukum agraria "ang lama "ang suda# tidak sesuai dengan kondisi dan situasi Haman modern dan menggantin"a dengan ketentuan #ukum "ang lebi# sesuai dengan perkembangan mas"arakat modern.= 0. Peng#apusan ter#adap segala ma3am #ak asing dan konsepsi kolonial = 4. 6iak#irin"a kekuasaan para tuan tana# dan para <eodal atas tana# "ang tela# ban"ak melakukan pemerasan ter#adap rak"at melalui penguasaan tana# = %. Perombakan mengenai pemilikan dan penguasaan atas tana# se3ara beren3ana serta berbagai #ubungan( #ubungan "ang berkenaan dengan penguasaan atas tana# 7. Peren3anaan persediaan, peruntukan dan penggunaan tana# se3ara beren3ana sesuai dengan kemampuan dan perkembangan kema'uan = $edangkan Landre<orm dalam arti sempit merupakan serangkaian tindakan(tindakan dalam rangka Agraria Re<orm Indonesia, "aitu mengadakan perombakan mengenai pemilikan dan penguasaan atas tana# serta #ubungan(#ubungan "ang bersangkutan dengan pengusa#aan atas tana#. Pengertian Landre<orm menurut UUPA disebut Agrarian Re<orm, pada dasarn"a men3akup 4 masala# pokok, "aitu ) 61 *. Perombakan den pembangunan kembali sistem pemilikan dan penguasaan atas tana#. -u'uann"a "aitu melarang adan"a BGroot Ground !eHitC "aitu pemilikan tana# "ang melampauai batas, sebab #al "ang demikian akan merugikan kepentingan umum, asas ini ter3antum dalam pasal /, *5 dan */. = 0. Perombakan dan penetapan kembali sistem penggunaan tana# atau Land use planning = 4. Peng#apusan #ukum agraria kolonial dan pembangunan Hukum Agraria 2asional !. -u'uan Landre<orm di Indonesia -u'uan Landre<orm ini ban"ak pendapat dari berbagai kalangan, namun dari berbagai pendapat itu semua bermuara kepada usa#a untuk mempertinggi peng#asilan dan tara< #idup para petani penggarap tana#, sebagai landasan atau pras"arat untuk men"elenggarakan pembangunan ekonomi menu'u mas"arakat "ang adil dan makmur berdasarkan Pan3asila, sebagaimana ter3antum dalam Pembukaan UU6 *.%7. $e3ara terin3i tu'uan Landre<orm di Indonesia adala# ) *. Usa#a mengadakan pembagian "ang adil atas sumber peng#idupan rak"at tani "ang berupa tana#, dengan maksud agar ada pembagian #asil "ang adil pula, dengan menguba# struktur pertana#an se3ara reAolusioner, guna merealisasi kea 0. dilan sosial = 0. Untuk melaksanakan prinsip tana# untuk tani, agar tidak ter'adi lagi tana# sebagai ob"ek spekulasi dan alat pemerasan= 62 4. Untuk memperkuat dan memperluas #ak milik atas tana# bagi setiap 1arganegara Indonesia, baik laki(laki maupun 1anita, "ang ber<ungsi sosial. $uatu perlindungan ter#adap priAat beHit, "aitu #ak milik sebagai #ak "ang terkuat bersi<at perseorangan dan turun(temurun, tetapi ber<ungsi sosial = %. Untuk mengak#iri sstem tuan tana# dan meng#apuskan pemilikan dan penguasaan tana# se3ara besar(besaran dengan tak terbatas, dengan men"elenggarakan batas maksimum dan batas minimm untuk tiap keluarga. $ebagai kepala keluarga dapat seorang laki(laki maupun 1anita. 6engan demikian mengikis pula sistem liberalisme dan kapitalisme atas tana# dan memberikan perlindungan ter#adap golongan ekonomi lema#. 7. Untuk mempertinggi produksi nasional dan mendorong terselenggaran"a pertanian "ang intensi< se3ara gotong ro"ong dalam bentuk koperasi dan bentuk gotong ro"ong lainn"a, untuk men3apai kese'a#teraan "ang merata dan adil disertai dengan sistem perkreditan "ang k#usus ditu'ukan kepada golongan lema# . 6isamping itu ada pula "ang berpendapat ba#1a tu'uan Landre<orm terdiri atas ) *. -u'uan sosial >konomi ) a) Memperbaiki keadaan sosial ekonomi rak"at dengan memperkuat #ak milik serta memberi isi <ungsi sosial pada #ak milik = 63 b) Mempertinggi produksi nasional k#ususn"a sektor pertanian guna mempertinggi peng#asilan dan tara< #idup rak"at = 0. -u'uan $osial Politik ) a).Mengak#iri sistem tuan tana# dan meng#apuskan pemilikan tana# "ang luas = b) Mengadakan pembagian "ang adil atas sumber peng#idupan rak"at tani berupa tana# dengan maksud agar ada pembagan "ang adil pula = 4. -u'uan $osial Psikologis ) a) Meningkatkan kegaira#an ker'a bagi para penggarap dengan 'alan memberikan kepastian #ak mengenai pemilikan tana# K b) Memperbaiki #ubungan ker'a antara pemilik tana# dan penggarapn"a. ,. Landasan Hukum Pelaksanaan Ladre<orm di Indonesia *. Landasan Ideal ) Pan3asila 0. Landasan Konstitusional ) Pasal 44 UU6 *.%7 4. Landasan @perasional ) a). Pasal /, *5 dan 74 UUPA = b). UU 2o. 798Prp8*.95 tentang Penetapan Luas -ana# Pertanian = 3). UU 2o. 0 -#. *.95 'o. Inpres 2o. *4 -#. *.95 tentang Per'an'ian !agi Hasil = 64 d). PP 2o. 00% -#. *.9* 'o. PP 2o. %* -#. *.9% mengatur Pelaksanaan Pembagian -ana# dan Pemba"aran Ganti Rugi = e). PP 2o. % -#. *.// tentang Pemilikan $e3ara Absentee ole# Para Pensiunan Pega1ai 2egeri <). UU 2o. * -#. *7& 'o. PP 2o. *& -#. *.7& tentang Peng#apusan -ana# Partikelir dan >igendom = g). Peraturan Kepala !P2 2o. 4 -#. *..* tentang Pengaturan Penguasaan -ana# @b"ek Landre<orm se3ara $1ada"a dan lain(lain = 6. Program ?Program Landre<orm *. Larangan menguasai tana# pertanian "ang melampaui batas (Pasal *(9 UU 2o. 7 -#. *.95) Pasal / UUPA menetapkan untuk tidak merugikan kepentingan umum, maka pemilikan dan penguasaan atas tana# "ang melampauai batas tidak diperkenankan. Pasal ini dimaksudkan untuk men3ega# bertumpukn"a tana# ditangan golongan orang tertentu. @le# karena itu setiap orang atau keluarga #an"a diperbole#kan menguasasi tana# pertanian, baik milikn"a sendiri, kepun"aan orang lain ataupun milikn"a sendiri bersama kepun"aan orang lain, "ang 'umla#n"a tidak melebi#i batas maksimum, sebagaimana ditetapkan dalam pasal * UU 2o. 798Prp8*.95) ang dipakai sebagai dasar adala# kepadatan penduduk seperti din"atakan dalam tabel berikut ) 6aera# "ang ke( 6igolongkan $a1a# -ana# 65 padatan pendu( dukn"a tiap0 km0 6aera# Ha Kering Ha 5(75 7*(07* 07*(%55 %55 ke atas -idak padat Kurang padat ,ukup padat $angat padat *7 *5 /,7 7 05 *0 . 9 batasn"a adala# paling ban"ak 05 Ha. Letak tana# itu tidak perlu disatu tempat "ang sama, tetapi dapat pula di beberapa daera# misaln"a di dua atau lebi# daera# tingkat II "ang berdekatan. !erdasarkan $K Menteri Agraria tanggal 4* 6esember *.95 2@. $K ./&8Ka8*.95 ditegaskan luas tana# pertanian untuk tiap(tiap daera# tingkat II. +ika tana# pertanian "ang dikuasai itu merupakan tana# sa1a# dan tana# kering, maka untuk meng#itung luas maksimum tersebut luas tana# sa1a# ditamba# 45 L di daera# "ang tidak padat, dan 05 L di daera# "ang padat, dengan ketentuan ba#1a tana# pertanian "ang dikuasai seluru#n"a tdak bole# lebi# dari 05 Ha. Penetapan batas luas tana# maksimum ini memakai dasar unit keluarga, iala# "ang masi# men'adi tanggungan sepenu#n"a dari keluarga itu, dengan 'umla# anggota keluarga ditetapkan maksimum / orang, termasuk Kepala Keluarga. +ika 'umla# n"a melebi#i / orang, maka luas maksimum bagi keluarga tersebut, untuk setiap anggota keluarga "ang selebi#n"a ditamba# *5 L dari batas 66 maksimum, tetapi tidak melebi#i 75 L, sedangkan 'umla# tana# pertanian "ang dikuasasi seluru#n"a tidak bole# lebi# dari 05 Ha, baik sa1a# atau tana# kering maupun sa1a# dan tana# kering. Luas maksimum "ang ditetapkan #arus memper#atikan keadaan daera# tk.II masing(masing dengan <aktor(<aktor sbb. a. -ersedian"a tana#(tana# "ang masi# dapat dibagi b. Kepadatan penduduk = 3. +enis('enis kesuburan tana#n"a (diadakan perbedaan antara sa1a# dan tana# kering, dan apaka# ada pengairan "ang teratur atau tidak = d. !edarn"a usa#a tani "ang sebaik(baikn"a menurut kemampuan satu keluarga dengan menger'akan beberapa buru# tani . e. -ingkat kema'uan te#nik pertanian $uatu penge3ualian, dimana penetapan luas maksimum itu tidak berlaku ter#adap tana# pertanian "ang dikuasai ) a. 6engan Hak Guna Usa#a = b. 6engan #ak(#ak lainn"a "ang bersi<at sementara dan terbatas "ang didapat dari pemerinta# #ak pakai atas #ak negara) = 3. -ana# bengkok8 'abatan = d. @le# badan(badan #ukum. 67 Apabila perorangan atau suatu keluarga "ang memiliki tana# pertanian"ang besarn"a melebi#i luas maksimum diberi suatu ke1a'iban berupa ) a. melapor = b. meminta iHin apabila ingin meminda#kan #ak atas tana#n"a = 3. usa#a penguasaan tidak melebi#i batas maksimum "ang ditetapkan. 0. Larangan pemilikan tana# se3ara absentee8 guntai (Psl. 4 PP 2o. 00% -#. *.9*. Pasal *5 UUPA menegaskan ba#1a setiap orang8 badan #ukum "ang mempun"ai #ak atas tana# pada asasn"a d1a'ibkan menger'akan atau mengusa#akan sendiri se3ara akti< dengan men3ega# 3ara(3ara pemerasan. Untuk melaksanakan asas "ang ter3antum dalam pasal *5 UUPA tersebut diadakanla# ketentuan(ketentuan untuk meng#apuskan tana# pertanian "ang dikuasasi se3ara absentee8guntal.dalam pasal 4 PP 2o. 00% -#. *.9* dan PP 2o. % #. *.//. ang dimaksud dengan tana# absentee (guntai) adala# tana# "ang terletak di luat Ke3amatan tempat tinggal pemilik taa# (Pasal 4 PP 2o. 00% -#. *.9*. Ini berarti ba#1a setiap pemilik tana# dilarang memiliki tana# pertanian "ang berada pada ke3amatan "ang berbeda dengan ke3amatan dimana si pemilik bertempat tingal, karena pemilikan "ang demikian 68 akan menimbulkan penggarapan "ang tidak e<isien, misaln"a tentang pen"elengaraann"a, penga1asann"a, pengangkutan #asiln"a, se#ingga dapat 'uga menimbulkan sistem peng#isapan. Penge3ualian #an"a berlaku bagi pemilik tana# "ang bertempat tinggal berbatasan dengan ke3amatan letak tana#, apabila 'arak antara tempat tinggal pemilik dan tan#n"a menurut pertimbangan Panitia Landre<orm 6aera# -k.II masi# memungkinkan untuk menger'akan tana# tersebut se3ara e<isien.. Ketentuan tersebut 'uga mengingat prinsip Landre<orm (Pasal *5 UUPA) "aitu ba#1a Btana# pertanian 1a'ib diusa#akan dan diker'akan ole# si pemilik tana#C 6alam 1aktu 9 bulan , pemilik tana# "ang masi# tetap memiliki tana# se3ara absentee8 guntai diber ke1a'iban untuk a. Melepaskan dan meminda#kan #ak atas tana#n"a kepada pi#ak "ang bertempat tinggal di Ke3amatan "ang sama dengan tana# tersebut berada, atau b. !erpinda# tempat tinggal pada satu ke3amatan "ang sama dengan tempat dimana tana# itu berada (Pasal 4 a"at (4) PP 2o. 00% -#. *.9* 'o. Pasal 4 a"at (*) dan Pasal 0 PP 2o. % -#. *.9%). Penge3ualian #an"a berlaku bagi pemilik tana#, apabila ) a. Letak tana# tersebut berada berbatasan dengan ke3amatan dimana pemilik bertempat tinggal, dan tana#n"a menurut pertimbangan Panitia Landre<orm 69 6aera# -k.II masi# memungkinkan untuk menger'akan tana# tersebut se3ara e<isien. (Pasal 4 a"at (0) PP 2o. 00% -#. *.9*) b. $ub"ek pemilik tana# ) *) !erdasarkan pasal 4 a"at (%) PP 2o. 00% -#. *.9* ) (a) Mereka "ang men'alankan tugas negara (pega1ai negeri, pe'abat(pe'abat militer serta "ang dipersamakan dengan mereka = (b) Mereka "ang menunaikan ke1a'iban agama (3) Mereka "ang mempun"ai alasan k#usus lainn"a "ang dapat diterima = 0).!erdasarkan Pasal 0 a"at (*) PP 2o. % -#. *.// ) (a) Pensiunan pega1ai negeri, dan (b) +anda pega1ai negeri dan 'anda pensiunan pega1ai negeri selama tidak menika# lagi dengan seorang "ang bukan pega1ai negeri atau pensiunan pega1ai negeri !agi sub"ek "ang dike3ualikan tersebut di atas, dibatasi memiliki tana# se3ara absentee sampai batas 087 daari luas maksimum "ang ditetapkan Pasa 0 UU 2o. 798Prp8*.95, dan berlaku #an"a apabila pega1ai negeri itu suda# memiliki tana# pada tanggal 0% $eptember *.9*. 6alam PP 2o. %* -# *.9%, pega1ai negeri tidak diperbole#kan menerima #ak milik atas tana# pertanian absentee ke3uali karena 1arisan. $etela# pega1ai negeri itu pensiun ia di1a'ibkan pinda# ke ke3amatan letak tana# itu atau meminda#kan #ak milik atas tana#n"a kepada orang lain 70 "ang bertempat tnggal di ke3amatan letak tana# tersebut. Akan tetapi berdasarkan PP 2o. % -#. *.//, pega1ai negeri dalam 1aktu 0 ta#un men'elang masa pensiun diperbole#kan membeli tana# pertanian absentee seluas dari batas maksimum penguasaan tana# untuk 6aera# -k. II "ang bersangkutan. Mengingat <aktor ob"ekti< de1asa ini umumn"a sukar bagi pensiunan berpinda# ketempat letak tana#, maka pega1ai negeri "angtela# pensiun tidak di1a'ibkan berpinda# ke ke3amatan letak tana#. Ketentuan tersebut dikeluarkan atas dasar pertimbangan ba#1a para pega1ai negeri selaku petugas negara tidak mempun"ai kebebasan untuk menentukan sendiri tempat tinggal. Maka 'ika tana# itu suda# dimiliki pada saat mulai berlakun"a PP 2o. 00% -#. *.9* atau diperole#n"a karena 1arisan, mereka bole# memiliki tana# tersebut. $ering ter'adi kesulitan untuk memnda#kan tana# tersebut kepada pi#ak lain, disamping karena kepemilikan tana# itu 'ustru dimaksudkan untuk men'amin #ari tua. 6engan kondisi tersebut, maka dikeluarkanla# PP 2o. % -#. *.// "ang menetapkan antara lain ) a Penge3ualian mengenai larangan untuk memiliki tana# pertanian se3ara absentee "ang berlaku bagi pega1ai negeri berlaku 'uga ) *) Pensiunan pega1ai negeri = 0) +anda pega1a negeri dan 'anda pensiunan pega1ai negeri selama tidak menika# lagi dengan seorang bukan pega1ai negeri. 71 b. $eorang pega1ai negeri dalam 1aktu 0 (dua) ta#un men'elang masa pensiun diperbole#kan membeli tana# pertanian se3ara absentee seluas 087 dari batas maksimum untuk 6aera# -k II "bs. = 3. -ana#(tana# "ang dimiliki ole# para pensiunan pega1ai negeri se3ara absentee, "ang suda# dikuasai oel# Pemerinta#, tetapi belum dikeluarkan $urat Keputusan Pembagiann"a dikembalikan kepada pemilikn"a = d Para pensiunan Pega1ai 2egeri "ang tana#n"a tela# dibagi(bagikan sesuai peraturan perundang(undangan diberi prioritas utama untuk memperole# ganti kerugian dari Pemerinta#. 4. Retribusi tana#(tana# "ang selebi#n"a dari batas maksimum, tana# absentee, tana# bekas $1apra'a dan tana#(tana# negara lainn"a (PP 2o. 00% -#. *.9* dan PP 2o. %* -#. *.9%) a. -ana#(tana# "ang akan diresdistribusikan (Pasal * PP 2o. 00% -#. *.9*) *) -ana#(tana# selebi#n"a dari batas maksimum iela# tana#(tana#"ang merupaka kelebi#an maksimum sebagaimana dimaksud UU 2o. 798Prp8*.95. -ana#( tana# tersebut diambil ole# pemerinta# dengan ganti rugi dan selan'utn"a dibagikan kepada petani(petani "ang membutu#kan. 6engan tindakan ini di#arapkan produksi akan bertamba# karena penggarap tana# sekaligus men'adi pemilik tana# se#ingga akan lebi# giat menger'akan usa#a pertaniann"a = 72 0) -ana#(tana# absentee8 guntai = 4) -ana#(tana# $1apra'a dan bekas $1apra'a ang dimaksud dengan tana# s1apra'a dan bekas s1apra'a "ang tela# berali# kepada negara iala# domen s1apra'a dan tana# bekas s1apra'a "ang dengan berlakun"a UUPA men'adi #apus dan tana#n"a berali# kepada negara, begitu pula tana# "ang benar(benar dimiliki ole# $1apra'a baik "ang diusa#akan dengan 3ara perse1aan, bagi #asil ataupun "ang diperuntukkan sebagai tana# 'abatan dan sebagain"a. -ana# s1apra'a dan bekas s1apra'a "ang tela# berali# kepada negara tersebut diberi peruntukan sebagian untuk kepentingan pemerinta# dan sebagian untuk mereka "ang langsung dirugikan karena di#apuskann"a #ak s1apra'a atas tana# itu dan sebagian untuk dibagikan kepada rak"at "ang membutu#kann"a. % -ana#(tana# "ang langsung dikuasai ole# negara -ana#(tana# lain "ang dikuasai ole# negara dan ditegaskan men'adi ob"ek landre<orm adala# ) (a) -ana#(tana# bekas partikelir. -ana#(tana# bekas partikelir "ang akan dibagikan tersebut adala# tana#(tana# bekas tana# partikelir "ang merupakan tana# kongsi "ang tidak dikembalikan kepada bekas pemilikn"asebagai ganti rugi dan "ang berupa tana# pertanian. (b)-ana#(tana# bekas #ak er<pa3#t "ang tela# berak#ir 'angka 1aktun"a, di#entikan atau dibatalkan = 73 (3)-ana#(tana# ke#utanan "ang disera#kan kembali penguasaann"a ole# instansi "ang bersangkutan kepada negara, dan lain(lain. b. $"arat(s"arat penerima redistribusi (Pasal. & dan . PP 2o. 00% -#. *.9*) *). Petani penggarap atau buru# tani "ang berke1arganegaraan Indonesia = 0). !ertempat tinggal di Ke3amatan tempat letak tana# "ang bersangkutan 4). Kuat ker'a dalam pertanian. 3. $tatus #ukum tana# "ang dibagi (Pasal *% PP. 2o. 00% -#. *.9*). Adala# #ak milik, dengan diberikan s"arat(s"arat sebagai berikut ) *).Penerima restribusi 1a'ib memba"ar uang pemasukan = 0).-ana# "ang bersangkutan #arus diberi tanda batas = 4).Hakn"a #arus dida<tarkan guna memperole# serti<ikat sebagai tanda bukti #ak = %).Penerima redistribusi 1a'ib menger'akan8 mengusa#akan tana#n"a se3ara akti< = 7).$etela# 0 (dua) ta#un #arus di3apai kenaikkan #asil = 9).Penerima redistribusi 1a'ib men'adi anggota koperasi pertanian = /).6ilarang mengali#kan #ak kepada pi#ak lain selama uang pemasukkan belum diba"ar = 74 &).Hak milik dapat di3abut tanpa ganti rugi apabila lalai dalam memenu#i ke1a'ibann"a. d. Pelaksanaan redistribusi (Pasal 9 dan / PP 2o. 00% -#. *.9*. Memberikan ganti rugi kepada bekas pemilik, dengan ketentuan sbb.) *).Untuk kerugian itu ditetapkan atas dasar per#itungan perkalian #asil bersi# rata(rata selama 7 ta#un terak#ir "ang ditetapkan tiap #ektarn"a menurut golongan klasn"a = 0).Harga umum sebagai dasar untuk penetapan ganti rugi 'ka #arga tana# lebi# tinggi dari #arga umum = 4). Ganti rugi (dalam prosentase) ) (a).*5 L dalam bentuk simpanan di !ank = (b)..5 L dalam bentuk $urat Hutang Landre<orm ($HL) = (diatur ole# Perpu 2o. 7 -#. *.94 "ang kemudian ditetapkan men'adi UU 2o. 9 -#. *.9%) %. Pengaturan soal pengembalian dan penebusan tana# pertanian "ang digadaikan (Pasal / UU 2o. 7 -#. *.95). ang dimaksud dengan gadai tana# menurut #ukum adat adala# #ubungan #ukum antara seseorang dengan tana# kepun"aan pi#ak lain, "ang tela# menerima uang gadai dari padan"a. $elama uang tersebut belum dilunasi, tana# tetap berada dalam penguasaan "ang memin'amkan uang 75 (pemegang gadai) dan selama itu #asil tana# seluru#n"a men'adi #ak pemegang gadai sebagai bungan dari utang tersebut. Penebusan kembali tana#n"a tergantung pada kemauan dan kemampuan pemilik tana# "ang menggadaikan. 6ili#at ken"ataann"a, ban"ak gadai "ang berlangsung berta#un( ta#un, ba#kan sampai pulu#an ta#un, #al ini dikarenakan pemilik tana# belum mampu melakukan penebusan. Gadai menurut #ukum adat mengandung unsur ekploitasi atau pemerasan, karena #asil "ang diterima pemegang gadai setiap ta#unn"a 'au# lebi# besar daripada bunga "ang la"ak dari uang gadai "ang diterima ole# pemilik tana#.itu. Untuk meng#ilangkan unsur(unsur "ang bersi<at pemerasan dari gadai tana# "ang didasarkan pada #ukum adat itu, maka gadai tana# diatur dalam UU 2o. 78Prp8*.95. Gadai itu ber#ubungan dengan pelaksanaan ketentuan tentang batas minimum. +ika tana#(tana# selebi#n"a dari batas maksimum itu milik orang "ang bersangkutan maka tana#(tana# tersebut dikuasai ole# 2egara, 'ika tana# selebi#n"a dari batas maksimum itu tana# gadai, maka tana# tersebut #arus dikembalikan kepada "ang mempun"ai tana#. 6i dalam pengembalian tana# gadai timbul persoalan tentang pemba"aran kembali uang gadain"a. Uang gadai rata(rata suda# diterima kembali ole# pemegang gadai dari #asil tana#n"a dalam 1aktu 7 ? *5 ta#un ditamba# dengan *5 L. 6engan demikian tana# "ang suda# digadai selama / ta#un atau lebi# #arus dikembalikan kepada 76 pemilik tana# tanpa ke1a'iban untuk memba"ar uang tebusan. Mengenai gadai "ang berlangsung selama / ta#un, begitu 'uga mengenai gadai baru, diadakan ketentuan ba#1a se1aktu(1aktu pemilik tana# dapat meminta kembali tana#n"a setiap 1aktu, setela# tanaman "ang ada selesai dipanen dengan memba"ar uang tebusan "ang besarn"a di#itung dengan rumus ( / M *80 )( 1aktu berlangsungn"a gadai NNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNO uang gadai / !ila gadai suda# berlangsung selama / ta#un atau lebi#, maka pemegang gadai 1a'ib mengembalikan "ag digadaikan tanpa pemba"aran uang tebusan.Pengembalian itu dilakukan dalam 1aktu sebulan setela# tanaman "ang ada selesai dipanen. Ketentuan(ketentuan mengenai gadai tana# ini tidak #an"a mengenai tana#(tana# gadai "ang #arus dikembalikan karena melebi#i batas maksimum, tetapi mengenai gadai pada umumn"a. !egitu 'uga untuk gadai(gadai "ang diadakan dalam 1aktu "ang akan datang. Pelaksanaan selan'utn"a mengenai gadai tana# pertanian ini diatur dalam PMPA 2o. 05 -#. *.94 tentang Pedoman Pen"elesaian Masala# Gadai. 6alam peraturan ini ditentukan 77 ba#1a pengertian BgadaiC dalam ken"ataanna tidak #an"a berupa uang tetapi 'uga dapat berupa benda atau 'asa "ang dapat dinilai dengan uang. 7. Pengaturan kembali tentang per'an'ian bagi #asil (UU 2o. 0 -#. *.95) b. $"arat penggarapan *). @rang tani = 0). Luas tana# "ang akan digarap tidak akan lebi# dari 4 Ha = 4) -ana# garapan bisa berupa ) (a). Kepun"aan penggarap sendiri = (b). 6iperole# penggarap se3ara men"e1a atau (3). Melalui per'an'ian bagi #asil atau (d). ,ara lainn"a. b.!entuk per'an'ian *). Per'an'ian dibuat se3ara tertulis = 0) 6i#adapan Kepala 6esa = 4). 6isaksikan ole# 0 orang saksi = %). Memerlukan pengesa#an 3amat = 7). +angka 1aktu ) (a). Untuk sa1a# adala# 4 ta#un = (b). Untuk tana# kering adala# 7 ta#un = (3). +angka 1aktu dapat diperpan'ang tidak lebi# dari * ta#un. 78 !esarn"a bagi #asil tana#, ditetapkan ole# !upati dengan memper#atikan ) *). +enis tana# = 0). Keadaan tana# = 4). Kepadatan penduduk = %). Eakat "ang disisi#kan sebelum dibagi = 7). Daktor(<aktor ekonomis = 9). Hukum adat setempat. 9. Peren3anaan batas minimum pemilikan tana# pertanian serta larangan melakukan perbuatan(perbuatan "ang mengakibatkan perpe3a#an pemilikan tana# pertanian men'adi bagian(bagian "ang terlampau ke3il (Pasal . UU 2o. 798Prp8*.95). !agi setiap petani sekeluarga "ang memiliki tana# pertanian minimum 0 Ha bisa berupa sa1a#, tana# kering atau sa1a# dan tana# kering. Penetapan luas minimum ini bertu'uan supa"a setiap keluarga petani mempun"ai tana# "ang 3ukup luasn"a untuk dapat #idup la"ak. Untuk men3apai tu'uan tersebut dilaksanakan usa#a(usa#a untuk men3apai target supa"a setiap keluarga petani mempun"ai tana# pertanian dengan #ak milik seluas minimum 0 Ha, misaln"a dengan 'alan ) a).Perluasan tana# pertanian (ekstensi<ikasi) dengan pembukaan tana# se3ara besar( besaran di luar Pulau +a1a b).Melaksanakan transmigrasi = 79 3).Usa#a Industrialisasi . @le# karena berbagai kendala "ang mengakibatkan belum memungkinkan di3apain"a batas minimum itu dalam 1aktu "ang singkat, maka pelaksanaan dilakukan berangsur(angsur (ta#ap demi ta#ap). ) Pada ta#ap pertama perlu di3ega# peme3a#an(peme3a#an pemilikan tana# pertanian, dengan 'alan diadakann"a pembatasan(pembatasan didalam peminda#an #ak "ang berupa tana# pertanian "ang luasn"a kurang dari 0 Ha. Larangan ini tidak berlaku bagi "ang mempun"ai tana# kurang dari 0 Ha dapat di'ual sekaligus. $uatu peristi1a #ukum berupa pembagian 1arisan tidak dibatasi atau dilarang untuk melakukan peme3a#an pemilikan tana# pertania, karena itu ter'adi karena #ukum. Mengenai bagian 1arisan "ang kurang dari 0 Ha akan diatur ole# suatu Peraturan Pemerinta# = +ika ada 0 orang atau lebi# mempun"ai tana# pertanian kurang dari 0 Ha, #arus mengambil alternati< ) a) Menun'uk sala# seorang untuk men'adi pemilik tana# pertanian "ang bersangkutan, atau b). Meminda#kan #ak tana#n"a kepada pi#ak lain. 80 ;II. P>26AD-ARA2 -A2AH A. Penda#uluan Penda<taran tana# "ang merupakan kegiatan untuk memperole# kepastian #ukum sebagaimana diperinta#kan ole# pasal *. UUPA 2o. 7 -#. *.95, pelaksanaan"a diatur dalam PP 2o. *5 -#. *.9*, namun mulai tanggal & +uli *../ tela# digantikan ole# PP 2o. 0% t#. *../ "ang tela# diundangkan dalam Lembaran 2egara RI 2o. 7/ -#. *../ dan pen'elasann"a dalam -amba#an 2egara RI 2o. 49.9. * 6ibuatn"a peraturan baru mengenai penda<taran tana#, nampakn"a ba#1a dalam pembangunan 'angka pan'ang kedua peranan tana# bagi pemenu#an berbagai keperluan akan meningkat, baik sebagai tempat pemukiman maupun untuk kegiatan usa#a. $e#ubungan dengan itu akan meningkat pula kebutu#an akan dukungan berupa 'aminan kepastian #ukum dibidang pertana#an. 6alam ken"ataan"a penda<taran "ang diselenggarakan berdasarka PP *5 8 *.9* tersebut selama lebi# dari 45 ta#un belum 3ukup medmberikan #asil "ang memuaskan . 6ari 1 Prof. Boedi Harsono Hukum Agrraria Indonesia Peneri! "ama!an "akar!a#"i$id I %disi &efisi '(. 1997#($m.423 81 sekitar 77 'uta bidang tana# #ak memenu#i s"arat baru lebi# kurang *9,4 'uta bidang "ang "ang suda# dida<tar. Hal tersebut disebabkan karena 1ila"a# "ang terlalu luas, disamping ketentuan #ukum untuk dasar pelaksanaann"a dirasakan belum memberikan kemungkinan untuk terlaksanan"a penda<taran dalam 1aktu singkat dengan #asil "ang lebi# memuaskan 0 !. Pengertian Penda<taran -ana# !endaftaran tanah adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh !emerintah secara terus menerus, berkesinambungan dan teratur meliputi pengumpulan, pengolahan, pembukuan, dan penyajian serta pemeliharaan data fisik dan data yuridis, dalam bentuk peta dan daftar mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-satuan rumah susun, termasuk pemberian surat tanda bukti haknya bagi bidang-bidang tanah yang sudah ada haknya dan hak milik atas satuan rumah susun serta hak-hak tertentu yang membebaninya " Menurut Pro<. !oedi Harsono "ang dimaksud dengan penda<taran tana# adala# rangkaian kegiatan "ang dilakukan ole# Pemerinta# se3ara terus menerus, dan teratur berupa pengumpulan keterangan atau data tertentu mengenai tana#( tana# tertentu , pengola#an, pen"impanan, dan pen"a'iann"a bagi kepentingan rak"at dalam rangka memberikan 'aminan 2 . Prof. Boedi Harsono Hukum Agraria Indonesia "i$id 1 iid # ($m.424 3 . Pasa$ 1 a)a! *1+ Pera!uran Pemerin!a( ,o. 24 '(. 1997.!en!ang Pendaf!aran !ana( 82 kepastian #ukum di bidang pertana#an termasuk perbitan tanda buktin"a dan pemeli#araann"a % 6ari pengertian tersebut di atas menurut !udi Harsono ada kata(kata "ang perlu di'elaskan sebagai berikut 7 ) Kata(kata Bsuatu rangkaian kegiatan B menun'uk kepada adan"a berbagai kegiatan dalam pen"elenggaraan penda<taran tana#, "ang ber<kaitan satu dengan "ang lain, bertureutan men'adi satu kesatuan rangkaian "ang bermuara pada tersedian"a data "ang diperlukan dalam rangka memberikan 'aminan kepastian #ukum di bidang pertana#an. Kata Bterus menerusC menun'uk kepada pelaksanaan kegiatan, "ang sekali dimulai tidak akan ada ak#irn"a. 6ata "ang terkumpul dan tersedia #arus dipeli#ara, dalam arti disesuaikan dengan peruba#an(peruba#an "ang ter'adi kemudian, #ingga tetap sesuai dengan keadaan "ang terak#ir. Kata BteraturC menun'ukkan, ba#1a semua kegiatan #arus berlandaskan peraturan perundang(undangan "ang sesuai, karena #asiln"a akan merupakan data bukti menurut #ukum, biarpun da"a kekuatan pembuktiann"a tidak selalu sama dalam #ukum 2egara(negara "ang men"elenggarakan penda<taran tana#. ang dimaksud B1ila"a#C iala# 1ila"a# kesatuan administrasi penda<taran ,, "ang bisa meliputi seluru# 2egara. Kata(kata Btana# tertentuC menun'ukkan kepada ob"ek penda<taran tana#, ada kemungkinan tana# "ang dida<tar 4 Prof. Boedi Harsono o-.i! ($m. 71 5 Iid ($m 71 83 #an"a sebagian tan# "ang dipun"ai "ang ditun'uk. Urutan kegiatan penda<taran tana# adala# BpengumpulanC datan"a, Bpengola#anC , Bpen"impananC dan Bpen"a'iann"aC . Penda<taran tana# untuk pertama kali adala# kegiatan perda<taran tana# "ang dilakukan ter#adap ob"ek tana# "ang belum dida<tar berdasarkan Peraturan Pemerinta# 2o. *5 -#. *.9* tentang Penda<taran -ana# atau Peraturan Pemerinta# ini. 9 = Penda<taran tana# untuk pertama kali meliputi tiga bidang kegiatan, "aitu / ) *. !idang <isik atau Bte#nik kadasteralC 0. !idang "uridis = 4. Penerbitan dokumen tanda bukti #ak. ang dimaksud dengan data <isik adala# keterangan mengenai letak, batas dan luas bidang tana# dan satuan ruma# susun "ang dida<tar, termasuk keterangan mengenai adan"a bangunan atau bagian bangunan di atasn"a = ang dimaksud data "uridis adala# keterangan mengenai status #ukum bidang tana# dan satuan ruma# susun "ang dida<tar, pemegang #akn"a dan pi#ak lain serta beban(beban lain "ang membebanin"a = 6 Pasa$ 1 a)a! *9+ Pera!uran Pemerin!a( ,o. 24 '(. 1997 7 Pasa$ 1 a)a! 9 PP no. 24 '(. 1997 !en!ang Pendaf!aran 'ana( 84 ,. Asas, -u'uan, Man<aat dan Dungsi Penda<taran -ana# *. Asas penda<taran tana# Penda<taran tana# berdasarkan asas seder#ana, aman, ter'angkau, mutak#ir dan terbuka. & $eder#ana dimaksudkan dalam pelaksanaan penda<taran tana# tidak berbelit(belit, apabila pers"aratan "ang diperlukan 6engan tela# dida<tarn"a tana# maka kepemilikan tana# suda# aman, tidak ada pi#ak lain "ang akan dapat mengganggu. Penda<taran tana# dengan bia"a "ang dapat ter'angkau ole# mas"arakat, tidak 'ustru membebani mas"arakat. 6engan tela# dida<tarn"a tana# milik sesorang maka tanda bukti kepemilikann"a suda# mutak#ir, dibandingkan dengan tanda bukti berupa girik atau kekitir. 6alam pelaksanaan penda<taran se3ara terbuka, maksudn"a mas"arakat dapat mengeta#ui dengan pasti prosedur dan bia"a sesuai dengan "ang ditentukan ole# Pemerinta# . 0. -u'uan Penda<taran tana# ) a. Memberikan kepastian #ukum dan perlindungan #ukum kepada pemegang #ak atas suatu bidang tana#, satuan ruma# susun dan #ak(#ak lain "ang terda<tar agar dengan muda# dapat membuktikan dirin"a sebagai pemegang #ak "ang bersangkutan = 8 Pasa$ 2 Pera!uran Pemerin!a( ,o. 24 '(. 1997 !en!ang Pendaf!aran 'ana( 85 b. Untuk men"ediakan in<ormasi kepada pi#ak(pi#ak "ang berkepentingan termasuk Pemerinta# agar dengan muda# dapat memperole# data "ang diperlukan dalam mengadakan perbuatan #ukum mengenai bidang(bidang tana# dan satuan(satuan ruma# susun "ang suda# terda<tar = 3. Untuk terselenggaran"a tertib administrasi pertana#an. . 6engan tu'uan tersebut di atas, penda<taran tana# dapat me1u'udkan kepastian #ukum dibidang pertana#an, "akni untuk menimbulkan rasa mantap dan aman, "ang berarti dapat . *). Memberikan rasa mantap kalau ada kepastian mengenai #ukumn"a tertulis (terkodi<ikasi), seder#ana (muda# dimengerti ole# siapa sa'a) dan konsisten dalam pelaksanann"a. 0). Memberikan rasa aman, ada kepastian mengenai tana# "ang di#aki dari segi "uridis (status tana#, siapa "ang pun"a, #ak(#ak pi#ak ketiga "ang membebani, perbuatan #ukum "ang men"angkut penguasaan tana#) $edangkan dari segi <isik (letak, batas dan luas tana#). 6isamping itu adan"a perlindungan #ukum untuk men3ega# gangguan dari penguasaan dan8atau sesama 1araga @le# karena itu, disediakan upa"a(upa"a #ukum untuk menanggulangi gangguan(gangguan tersebut melalui gugatan perdata, bantuan aparatur 2egara serta tuntutan pidana. *5
9 Pasa$ 3 PP ,o. '(. 1997 !en!ang Pendaf!aran 'ana( 10 ,). Arie /. Hu!aga$ung0 /H012I Asas#asas Hukum Agraria 3ik!a! ku$ia( 4H 5I '(. 1994 ($m. 73. 86 %. Man<aat penda<taran tana# Man<aat pen"elenggaraan Penda<taran -ana# dapat men'amin kepastian #ukum apabila memenu#i 4 (tiga) s"arat ) a. Peta(peta kadasteral dapat dipakai rekonstruksi di lapangan F digambarkan batas "ang s"a# menurut #ak = b. 6a<tar ukur membuktikan pemegang #ak terda<tar didalamn"a 3. $etiap #ak dan perali#ann"a #arus dida<tar. 7. Dungsi Penda<taran -ana# Pen"elenggaraan penda<taran tana# 'uga ber<ungsi ** ) *. $ebagai s"arat konstituti< la#irn"a suatu #ak8 Hak -anggungan = 0. Untuk keperluan pembuktian, nama pemegang #ak8 Hak -angungan akan di3atat pada buku tana# dan serti<ikat #ak8 Hak -anggungan = 6alam rangka 'ual beli tana#, maka <ungsi penda<taran tana# adala# ) *).Untuk memperkuat pembuktian, karena peminda#an #ak tersebut di3atat pada buku tana# dan serti<ikat #ak dan di3antumkan siapa pemegang #akn"a sekarang = 0).Untuk memperluas pembuktian, karena dengan penda<taran, 'ual belin"a dapat diketa#ui ole# umum atau siapa sa'a "ang berkepentingan = 6. Pen"elenggaraan Penda<taran -ana# *. Pen"elenggaraan dan pelaksanaan penda<taran tana#. 11 Iid ($m. 74 87 Penda<taran tana# diselenggarakan ole# !adan Pertana#an 2asional *0 . $e3ara operasional penda<taran tana# sesuai pasal ditangani ole# Kantor Pertana#an , ke3uali kegiatan(kegiatan tertentu ditugaskan kepada pe'abat lain. $elan'utn"a dalam pelaksanaan penda<taran tana# , Kepala Kantor Pertana#an dibantu ole# PPA-, dan pe'abat lain "ang ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan(kegiatan tertentu *4 . $eorang pe'abat PPA- diangkat dan diber#entikan ole# Menteri. Untuk desa(desa dalam 1ila"a# terpen3il Menteri dapat menun'uk PPA- sementara. $elan'utn"a tentang Peraturan 'abatan PPA- diatur dengan Peraturan tersendiri *% . Hal(#al "ang dilakukan dalam pelaksanaan penda<taran tana# adala# sebagai berikut *7 ) *) 6alam pelaksanaan penda<taran tana# se3ara sistematik, Kepala kantor Pertana#an dibantu ole# Panitia A'udikasi "ang dibentuk ole# Menteri atau pe'abat "ang ditun'uk = 0) $usunan Panitia A'udikasi terdiri dari ) a). seorang Ketua Panitia, merangkap anggota "ang di'abat ole# seorang pega1ai !adan Pertana#an 2asional = b). beberapa orang anggota "ang terdiri ) 12 Pasa$ 5 Pera!uran Pemerin!a( ,o. 24 !(. 1997 !en!ang Pendaf!aran 'ana( 13 Pasa$ 6 PP ,o. 24 '(. 1997 !en!ang Pendaf!aran 'ana( 14 Pasa$ 7 PP ,o. 24 '(. 1997 !en!ang Pendaf!aran 'ana( 15 Pasa$ 8 PP ,o. 24 '(. 1997 !en!ang Pendaf!aran 'ana(. 88 (*). $eorang pega1ai !adan Pertana#an 2asional "ang mempun"ai kemampuan pengeta#uan di bidang penda<taran tana# = (0). $eorang pega1ai !adan Pertana#an 2asional "ang mempun"ai kemampuan pengeta#uan di bidang #ak(#ak atas tana# = (4). Kepala 6esa8Kelura#an "ang bersangkutan dan atau seorang Pamong 6esan8 Kelura#an "ang ditun'ukn"a = 3). Keanggotaan Panitia A'udikasi dapat ditamba# dengan seorang anggota "ang sangat diperlukan dalam penilaian kepastian data "uridis mengenai bidang( bidang tana# di 1ila"a# desa8 kelura#an "ang bersangkutan = d). 6alam melaksanakan tugasn"a Panitia A'udikasi dibantu ole# satuan tugas pengukuran dan pemetaan, satuan tugas pengumpul data "uridis dan satuan tugas administrasi "ang tegas, susunan dan kegiatann"a diatur ole# Menteri = e). -ugas dan 1e1enang Ketua dan anggota Panitia A'udikasi diatur ole# Menteri. A'udikasi adala# kegiatan "ang dilaksanakan dalam rangka proses penda<taran tana# untuk pertama kali, meliputi pengumpulan dan penetapan kebenaran data <isik 89 dan data "uridis mengenai satu atau beberapa ob"ek penda<taran tana# untuk keperluan penda<tarann"a *9 . 0. @b"ek penda<taran tana# @b"ek penda<taran tana# meliputi meliputi . */ ) a. !idang(bidang tana# "ang dipun"ai dengan #ak guna usa#a, #ak guna bangunan dan #ak pakai = b. -ana# #ak pengelolaan = 3. -ana# 1aka< = d. Hak milik dan satuan ruma# susun = e. Hak tanggungan dan <. -ana# 2egara 6alam #al tana# 2egara sebagai ob"ek penda<taran tana#, penda<tarann"a dilakukan dengan 3ara membukukan bidang tan# "ang merupakan tana# 2egara dalam da<tar tana#. 0. Satuan (ilayah Tata Usaha pnda=ta!an tanah. Satuan (ilayah Tata Usaha pnda=ta!an tanah adalah *< ) *). $atuan 1ila"a# tata usa#a penda<taran tana# adala# desa atau kelura#an = 0). K#usus untukpenda<taran tana# #ak guna usa#a, #ak pengelolaan, #ak tanggungan dan tana# 2egara satuan 16 Pasa$ 1 a)a! *8+ Pera!uan Pemerin!a( ,o. 24 '(. 1997 !en!ang Pendaf!aran 'ana( 17 Pasa$ 9 a)a! *1+ Pera!uran Pemerin!a( ,o. 24 '(. 1997 !en!ang Pendaf!aran 'ana( 18 Pasa$ 10 PP ,o. 24 '(. 1997 !en!ang Pendaf!aran 'ana( 90 1ila"a# tata usa#a penda<tarann"a adala# kabupaten8 kotamad"a. %. Pelaksanaan Penda<taran -ana# Pelaksanaan penda<taran tana# meliputi kegiatan penda<taran tana# untuk pertama kali dan pemeli#araan data penda<taran tana#. *.
$elan'utn"a kegiatan penda<taran tana# untuk pertama kali meliputi 05
a. pengumpulan dan pengola#an data <isik = b. pembuktian #ak dan pembukuann"a = 3. penerbitan serti<ikat = d. pen"a'ian data <isik dan data "uridis = e. pen"a'ian da<tar umum dan dokumen. 6isamping itu adan"a kegiatan pemeli#araan data penda<taran tana# meliputi ) a. penda<taran perali#an dan pembebasan #ak dan b. penda<taran peruba#an data penda<taran tana# lainn"a. >. Penda<taran -ana# Untuk Pertama Kali Penda<taran -ana# untuk pertama kali, meliputi 0* ) 19 Pasa$ 11 PP ,0. 24 '( 1997 !en!ang Pendaf!aran 'ana( 20 Pasa$ 12 PP ,o. 24 '(. 1997 !en!ang Pendaf!aran 'ana( 21 Pasa$ 13 35 PP ,o. 24 '(. 1997 !en!ang Pendaf!aran 'ana( 91 *. Pelaksanaan penda<taran tana# untuk pertama kali Penda<taran tana# untuk pertama kali adala# kegiatan penda<taran tana# "ang dilakukan ter#adap ob"ek penda<taran tana# berdasarkan PP 2o. *5 -#. *.9* Pelaksanan penda<taran tana# untuk pertama kali sebagaimana diatur dalam pasal *4 t#. *../ adala# ) a. Penda<taran tana# untuk pertama kali dilaksanakan melalui penda<taran tana# se3ara sistematik dan penda<taran tana# se3ara sporadik. Kegiatan penda<taran tana# dapat dilakukan se3ara sistematis sebagaimana diatur dalam pasal * a"at (*5) "akni kegiatan penda<taran tana# untuk pertramaa kali "ang dilakukan se3ara serentak "ang meliputi semua ob"ek penda<taran tana# "ang belum dida<tar dalam 1ila"a# atau bagian1ila"a# suatu desa8 kelura#an. 6isamping itu penda<taran tana# sesuai pasal * a"at (**) dilakukan se3ara sporadik, "akni penda<taran tana# untuk pertama kali mengenai satu atau beberapa ob"ek penda<taran tana# dalam 1ila"a# atau bagian 1ila"a# suatu desa8 kelura#an se3ara indiAidual atau massal. b. Penda<taran tana# se3ara sistematik didasarkan pada suatu ren3ana ker'a dan dilaksanakan di 1ila"a#(1ila"a# "ang ditetapkan ole# Menteri = 92 3. 6alam #al suatu desa8 kelura#an belum ditetapkan sebagai 1ila"a# penda<taran tana# se3ara sistematik, penda<tarann"a dilaksanakan melalui penda<taran se3ara sporadik d. Penda<taran tana# se3ara sporadik dilaksanakan atas permintaan pi#ak "ang berkepentingan. 0. Pengumpulan dan pengola#an data <isik. Pengumpulan dan pengola#an data <isik diatur dalam pasal *% ? 0* PP 2o. 0% -#. *../ meliputi kegiatan ) a. Pengukuran dan pemetaan Untuk peperluan pengumpulan dan pengola#an data <isik dilakukan kegiatan pengukuran dan pemetaan . Adapun kegiatan pemetaan tersebut meliputi ) *). Pembuatan peta dasar penda<taran = 0). Penetapan batas bidang(bidang tana# = 4). Pengukuran dan pemetaan bidang(bidang tana# dan pembuatan peta penda<taran = %). Pembuatan da<tar tana# 7). Pembuatan surat ukur b. Pembuatan peta dasar penda<taran Kegiatan penda<taran tana# se3ara sistematik, sebagaimana diatur dalam pasal *7 PP 2o. 0% -#. *../, dimulai dengan 93 pembuatan peta dasar penda<taran . $elan'utn"a di 1ila"a#( 1ila"a# "ang belum ditun'uk sebagai 1ila"a# penda<taran tana# se3ara sistematik ole# !adan Pertana#an 2asional diusa#akan tersedian"a peta dasar penda<taran untuk keperluan penda<taran tana# se3ara sporadik. Untuk keperluan pembuatan peta penda<taran !adan Pertana#an 2asional, men"elenggarakan pemasangan, pengukuran, pemetaan dan pemeli#araan titik(titik dasar teknik nasional setiap kabupaten8 kotamad"a 6aera# -k. II . Pengukuran untuk pembuatan peta dasar penda<taran dikaitkan dengan titik(tikik dasar teknik nasionalsebagai kerangka dasarn"a 3. Penetapan batas bidang(bidang tana#. d. Pengukuran dan pemetaan bidang(bidang tana# dan pembuatan peta penda<taran e. Pembuatan surat ukur <. Pembuatan da<tar tana# 4. Pembuktian #ak dan pembukuann"a Pembuktian #ak dan pembukuann"a sebagaimana diatur dalam 04 ? 45 PP 2o. 0% -#. *../ meliputi 00 ) a. Pembuktian #ak baru. Untuk pembuktian #ak baru, dengan bukti berupa ) 22 Pasa$ 23 30 PP ,o. 24 '(. 1997 !en!ang Pendaf!aran 'ana( 94 *). Penetapan pemberian #ak dari pe'abat "ang ber1enang "ang memberikan #ak, dan asli akta PPA- apabila tana# HG! dan #ak pakai atas tana# milik = 0). Hak pengelolaan dengan bukti berupa penetapan #ak pengelolaan dari pe'abat "ang ber1enang = 4). -ana# 1aka<, dibuktikan dengan akta ikrar 1aka< = %). HMR$ dibuktikan dengan akta pemisa#an = 7). Hak -anggungan, dibuktikan dengan APH-. b. Pembuktian #ak lama Untuk pembuktian lama dengan bukti berupa ) *). Hak tana# "ang berasal dari konAersi dengan alat(alat bukti adan"a #ak tersebut berupa bukti tertulis dan saksi(saksi dan pern"ataan "bs. Apabila alat(alat pembuktin tidak lengkap berdasarkan ken"ataan penguasaan <isik bidang tana# "bs. $elama 05 ta#un atau lebi# se3ara berturut(berturut, tanpa dipermasala#kan ole# mas"arakat #ukum adat atau desa. 0). -er#adap alat(alat bukti tersebut diadakan pengumpulan dan penelitian data "uridis ole# Panitia A'udikasi, "ang #asiln"a diumumkan selama 45 #ari dalam penda<taran tana# se3ara sistematis, dan 95 #ari dalam penda<taran tana# se3ara sporadi3, untuk memberikan kesempatan kepada pi#ak "ang berkepentingan menga'ukan 95 keberatan. Pengumuman tersebut dilakukan di Kantor Panitia a'udikasi dan kantor Kepala 6esa letak tana# "bs., dalam #al penda<taran tana# se3ara se3ara sistematis, atau di Kantor Pertana#an dan Kepala desa letak tana# "bs., dalam penda<taran tana# se3ara sporadik. $elain itu untuk penda<taran tana# se3ara sporadik indiAidual, pengumunan dapat dilakukan melalui media massa. 4). +ika dalam 'angka 1aktu pengumuman ada "ang menga'ukan keberatan mengenai data <isik dan atau data "uridis "ang diumumkan, ole# Ketua A'udikasi dalam penda<taran tana# se3ara sistematik atau Kepala Kantor Pertana#an dalam penda<taran tana# se3ara sporadik mengusakan agar se3epatn"a keberatan "ang dia'ukan se3ara mus"a1ara# untuk mu<akat. Apabila mus"a1ara# ber#asil, dibuat berita a3ara pen"elesaian dan apabila pen"elesaian mengakibatkan peruba#an,peruba#an tersebut diadakan pada petra bidang(bidang tana# dan atau da<tar isian "ang bersangkutan. 2amun apabila mus"a1ara# untuk mu<akat tidak ber#asil, Ketua A'udikasi atau Kepala Kantor , memberita#ukan se3ara tertulis kepada pi#ak "ang menga'ukan keberatan agar menga'ukan gugatan mengenai data <isik dan data "uridis "ang disengketakan ke Pengadilan. 96 $etela# 'angka 1aktu pengumuman berak#ir, data <isik dan data "uridis "ang diumumkan ole# Panitia A'udikasi (penda<taran se3ara sistematik) maupun Kepala Kantor Pertana#an Penda<taran tana# se3ara sporadik) disa#kan dengan suatu berita a3ara . 2amun 'ika sampai berak#irn"a 'angka 1aktu pengumunan masi# ada kekurang lengkapan data <isik dan atau data "uridis atau ada keberatan "ang belum diselesaikan dilakukan dengan 3atatan mengenai #al(#al "ang belum lengkap dan atau keberatan "ang belum diselesaikan. Mengenai berita a3ara pengesa#an merupakan dasar untuk ) a). pembukuan #ak atas tana# "ang bersangkutan dalam buku tana# = b). pengakuan #ak atas tana# = 3). pemberian #ak atas tana#. 3. Pembukuan #ak $etela# pembuktian #ak selesai tanpa ada sangga#an, maka langka# selan'utn"a adala# pembukuan #ak, "akni #ak atas tana#, #ak pengelolaan, tana# 1aka<, #ak milik atas satuan ruma# susun dida<tar dengan membukukann"a dalam buku tana#, "ang memuat data "uridis dan data <isik bidang tana# "ang bersangkutan dan sepan'ang surat ukur ada di3atat pada surat ukur tersebut = 6engan pembukuan dalam buku tana# serta pen3atatan pada surat ukur, merupakan bukti ba#1a 97 #ak "ang bersangkutan beserta pemegang #akn"a dan bidang tana#n"a se3ara #ukum tela# dida<tar menurut Peraturan Pemerinta# ini. Pembukuan dilakuakn sesuai dengan alat bukti dan berita a3ara pengesa#an, sebagai berikut ) a. ang data <isik dan data "uridisn"a suda# lengkap dan tidak ada dipersengkatan , dilakukan pembukuann"a dalam buku tana# = b. ang data <isik dan data "uridisn"a belum lengkap dilakukan pembukuann"a dalam buku tana# dengan 3atatan mengenai #al(#al "ang belum lengkap = 3. ang data <isik dan data "uridisn"a dipersengketakan tetapi tidak dia'ukan gugatan ked Pengadilan dilakukan pembukuann"a dalam buku tana# dengan 3atatan mengenai adan"a sengketa, dan kepada pi#ak "ang bersangkutan diberita#ukan ole# Ketua a'udikasi atau Kepala kantor Pertana#an untuk menga'ukan gugatan ke Pengadilan, mengenai data "ang disengketakan dalam 1aktu 95 #ari dalam penda<taran tana# se3ata sistematik, dan .5 #ari dalam penda<taran tana# se3ara sporadik di#itung se'ak disampaikann"a pemberita#uan tersebut. d. ang data <isikn"a dan data "uridisn"a disengketakan dan dia'ukan ke pengadilan tetapi tidak ada perinta# dari Pengadilan untuk status Puo dan tidak ada putusan pen"itaan dari pengadilan, dilakukan pembukuann"a 98 dalam buku tana# dengan 3atatan mengenai adan"a sengketa tersebut serta #al(#al "ang disengketakan = e. ang data <isik dan data "uridisn"a disengketakan dan dia'ukan ke pengadilan serta ada perinta# status Puo atau putusan pen"itaan dari Pengadilan, dibukukan dalam buku tana# dengan mengosongkan pemegang #akn"a dan #al(#al lain "ang disengketakan serta men3atat di dalamn"a adan"a sita atau perinta# status Puo tersebut. -er#adap 3atatan "ang belum lengkap, dapat di#apus apabila ) *). -ela# disera#kan tamba#an alat pembuktian "ang diperlukan, atau 0). -ela# le1at 1aktu 7 (lima) ta#un tanpa ada "ang menga'ukan gugatan ke Pengadilan mengenai data "ang dibukukan. ,atatan ter#adap adan"a sengketa, baru dapat di#apus apabila ) *). -ela# diperole# pen"elesaian se3ara damai antara pi#ak( pi#ak "ang bersengketa atau 0). 6iperole# putusan pengadilan mengenai sengketa "ang bersangkutan tela# memperole# kekuatan #ukum tetap atau 4). $etela# dalam 1aktu 95 #ari dalam penda<taran tana# se3ara sistematik dan .5 #ari dalam penda<taran tana# se3ara sporadik, se'ak disampaikan pemberita#uan tertulis tidak dia'ukan gugatan mengenai sengketa ke pengadilan. 99 $elan'utn"a ter#adap 3atatan "ang data <isik dan data "uridisn"a disengketakan dan dia'ukan ke pengadilan tetapi tidak ada perinta# dari pengadilan untuk status Puo dan tidak ada putusan pen"itaan, di#apus apabila ) *). -ela# di3apai pen"elesaian se3ara damai antara pi#ak(pi#ak "ang bersengketa atau 0). 6iperole# putusan pengadilan mengenai sengketa "ang bersangkutan "ang tela# memperole# kekuatan #ukum tetap. Peng#apusan 3atatan adan"a sengketa sita 'aminan atau perinta# status Puo, dilakukan, apabila ) *). $etela# diperole# pen"elesaian se3ara damai antara pi#ak( pi#ak "ang bersengketa atau 0). 6iperole# putusan pengadilan mengenai sengketa "ang bersangkutan "ang tela# memperole# kekuatan #ukum tetap dan pen3abutan sita 'aminan atau status Puo dari pengadilan. %. Penerbitan serti<ikat Mengenai penerbitan serti<ikat tana# "ang merupakan tanda bukti #ak atas tana# diatur dalam pasal 4* ? 40 PP 2o. 0% -# *../. 04 Pasal 4* PP 2o. 0% -#. *../ men"atakan, ba#1a serti<ikat diterbitkan untuk kepentingan pemegang #ak "ang bersangkutan sesuai dengan data <isik dan data "uridis "ang 23 Ps$. 31 32 PP ,o. 24 '(. 1997 !en!ang Pendaf!aran !ana( 100 tela# dida<tar dalam buku tana#. $erti<ikkat #an"a bole# disera#kan kepada "ang naman"a ter3antum dalam buku tana# "ang bersangkutan sebagai pemegang #ak atau kepada pi#ak lain "ang dikuasakan ole#n"a. Mengenai #ak atas tana# atau #ak milik atas tana# satuan ruma# susun kepun"aan bersama beberapa orang atau badan #ukum diterbitkan satu serti<ikat "ang diterimakan kepada sala# satu pemegang #ak bersama atas penu'ukkan tertulis para pemegang bersama "ang lain. 2amun dapat 'uga diterbitkan serti<ikat seban"ak 'umla# pemegang #ak bersama "ang bersangkutan, "ang menurut nama serta besarn"a bagian masing(masing. $elan'utn"a pasal 40 n"a men"atakan ba#1a serti<ikat merupakan surat tanda bukti #ak "ang berlaku sebagai alat pembuktian "ang kuat mengenai data <isik dan da"a "uridis "ang termuat di dalamn"a, sepan'ang data <isik dan data "uridis tersebut sesuai dengan data dalam surat ukur dan buku tana# "ang bersangkutan. 6alam #al satu bidang tana# suda# diterbitkan serti<ikat se3ara sa#, maka pi#ak lain "ang merasa mempun"ai #ak atas tana# tersebut tidak dapat lagi menuntut pelaksanaan #ak tersebut , apabila dalam 1aktu 7 ta#un se'ak diterbitkann"a serti<ikat itu tela# tidak menga'ukan keberatan se3ara tertulis kepada pemegang serti<ikat dan Kepala Kantor Pertana#an "ang bersangkutan ataupun tidak menga'ukan gugatan ke Pengadilan mengenai penguasaan tana# atau penerbitan serti<ikat tersebut. 101 7. Pen"a'ian data <isik dan data uridis 6alam rangka pen"a'ian data <isik dan data "uridis , Kantor Pertana#an men"elenggarakan tata usa#a penda<taran tana# dalam da<tar umum "ang terdiri dari peta penda<taran, da<tar tana#, surat ukur, buku tana# dan da<tar nama. $elan'utn"a bagi siapa sa'a "ang berkepentingan ber#ak mengeta#ui data <isik dan data "uridis "ang tersimpan di dalam peta penda<taran, da<tar tana#, surat ukur dan buku tana#. 0%
9. Pen"impanan da<tar umum dan dokumen Pen"impanan dokumen "ang merupakan alat pembuktian "ang tela# digunakan sebagai dasar penda<taran diberi tanda pengenal disimpan di Kantor Pertana#an, atau tempat lain "ang ditetapkan ole# Menteri sebagai bagian "ang tidak terpisa#kan dari da<tar umum. 6okumen tersebut #arus tetap berada di Kantor Pertana#an tidak bole# dipinda#(pinda#kan. $ekiran"a ada instansi lain "ang memerlukan salinan, petikan atau #arus ada iHin tertulis dari Menteri atau Pe'abat "ang ditun'uk . Atas perinta# Pengadilan "ang sedang mengadili suatu perkara, asli dokumen diba1a ole# Kepala Kantor Pertana#an "ang bersangkutan atau pe'abat "ang ditun'uk ke sidang Pengadilan tersebut untuk diperli#atkan kepada ma'elis Hakim dan para pi#ak "ang bersangkutan. 6okumen penda<taran tana# disimpan dan disa'ikan dengan menggunakan peralatan elektronik dan mi3ro<ilm. 6okumen tersebut mempun"ai 24 Pasa$ 33#34 PP ,o. 24 '(. 1997 !en!ang Pendaf!aran 'ana( 102 kekuatan pembuktian sesuda# ditandatangani dan dibubu#i 3ap dinas ole# Kantor Pertana#an "ang bersangkutan. 07
/. Pemeli#araan 6ata Penda<taran -ana# Pemeli#araan 6ata Penda<taran tana# dilakukan apabila ter'adi adan"a peruba#an pada data <isik dan data "uridis ob"ek penda<taran tana# "ang tela# dida<tar. Untuk itu pemegang #ak 1a'ib menda<tarkan peruba#an kepada Kantor Pertana#an. Penda<taran perali#an dan Pembebanan Hak, meliputi kegiatan ) a. Peminda#an Hak b. Peminda#an #ak dengan lelang 3. Perali#an #ak karena pe1arisan d. Perali#an #ak karena penggabungan atau peleburan Perseroan atau Koperasi e. Pembebanan #ak <. Penolakan penda<taran perali#an dan pembebanan #ak g. Lain(lain Penda<taran Peruba#an data penda<taran tana# lainn"a, melupti #al(#al ) a. Perpan'angan 'angka 1aktu #ak atas tana# 25 Pasa$ 35 PP ,o. 24r !(. 1997 103 Penda<taran perpan'angan 'angka 1aktu #ak atas tana# dilakukan dengan men3atatn"a pada buku tana# dan serti<ikat #ak "ang bersangkutan, berdasarkan keputusan Pe'abat "ang ber1enang "ang memberikan perpan'angan 'angka 1aktu #ak "ang bersangkutan. b. Peme3a#an, Pemisa#an dan penggabungan bidang tana# . Untuk peme3a#an sebidang tana# adala# atas permintaan pemegang #ak "ang suda# dida<tar dapat dipe3a# se3ara sempurna men'adi beberapa bagian , "ang masing(masing merupakan satuan bidang baru dengan status #ukum "ang sama dengan bidang tana# semula. Apabila ter'adi peme3a#an untuk tiap bidang dibuatkan surat ukur, buku tana# dan serti<ikat untuk menggantikan surat ukur, buku tana# dan serti<ikat asaln"a. Apabila tana# tersebut dibebani #ak tanggungan, dan beban(beban lain "ang terda<tar, peme3a#an baru dilaksanakan setela# memperole# persetu'uan tertulis dari pemegang #ak tanggungan (UU 2o. % -#. *..9) atau pi#ak lain "ang ber1enag men"etu'ui peng#apusan beban "ang bersangkutan . 6alam meme3a# tana# pertanian, 1a'ib memper#atikan peraturan perundang(undangan "ang berlaku. Pemisa#an ter#adap sebidang tana# 'uga memungkinkan, berdasarkan atas permintaan pemegang #ak "ang bersangkutan, dari satu bidang tana# "ang suda# dida<tar 104 dapat dipisa#kan sebagian atau beberapa bagian, "ang selan'utn"a merupakan satuan bidang baru dengan dengan status #ukum "ang sama dengan bidang tana# semula . 6alam pelaksanaan pemisa#an untuk satuan bidang baru "ang dipisa#kan dibuatkan surat ukur, buku tana# dan serti<ikat sebagai satuan bidang tana# baru dan pada peta penda<taran, da<tar tana#, surat ukur, buku tana# dan serti<ikat bidang tana# semula dibubu#kan 3atatan mengenai tela# diadakan pemisa#an tersebut. $ebalikn"a untuk tana# "ang letakn"a berbatasan "ang kesemuan"a atas nama pemilik "ang sama dapat digabungkan men'adi satu satuan bidang baru, 'ika semuan"a dipun"ai dengan #ak "ang sama dan bersisa 'angka 1aktu "ang sama. 2amun apabila ter'adi penggabungan untuk satuan bidang baru tersebut dibuatkan surat ukur, buku tana# dan serti<ikat dengan meng#apus surat ukur, buku tana# dan serti<ikat masing( masing. %. Pm$a#ian hak $!sama Pm$a#ian hak $!sama atas tanah atau hak milik satuan !umah susun mnjadin hak masin#"masin# pm#an# hak $!sama dida=ta! $!dasa!kan akta yan# di$uat PPAT yan# $!(nan# mnu!ut p!atu!an yan# $!laku yan# mm$uktikan kspakatan anta!a pihak pm#an# hak $!sama mn#nai pm$a#ian hak $!sama t!s$ut . .3 26 Pasa$ 51 PP ,o. 24 !(. 1997 !en!ang -endaf!aran !ana(. 105 d. &apusnya hak atas tanah dan hak milik satuan !umah susun Hapusn"a #ak atas tana#, #ak pengelolaan atas satuan ruma# susun dilakukan ole# Kepala Kantor Pertana#an dengan membubu#kan 3atatan pada buku tana# dan surat ukur serta memusna#kan serti<ikat #ak "ang bersangkutan, berdasarkan ) *) 6ata dalam buku tana# "ang disimpan di Kantor Pertana#an, 'ika mengenai #ak(#ak "ang dibatasi masa berlakun"a = 0) $alinan surat keputusan Pe'abat "ang ber1enang, ba#1a #ak "ang brsangkutan tela# dibatalkan atau di3abut = 4) Akta "ang men"atakan ba#1a #ak "ang bersangkutan tela# dilepaskan ole# pemegang #akn"a. e. Perali#an dan #apusn"a #ak tanggungan Penda<taran perali#an #ak tanggungan dilakukan dengan men3atatn"a pada buku tana# serta serti<ikat #ak tanggungan "ang bersangkutan dan pada buku tana# serta serti<ikat #ak "ang dibebani berdasarkan surat tanda bukti berali#n"a piutang "ang di'amin karena 3essie, subrogasi, pe1arisan atau penggabungan serta peleburan peseroan.Penda<taran #apusn"a #ak tanggungan dilakukan sesuai ketentuan UU 2o. % -#. 106 *..9 tentang Hak -anggungan Atas -ana# beserta !enda( benda "ang berkaitan dengan -ana#. $elan'utn"a apabila #ak atas tana# dibebani #ak tanggungan tela# dilelang dalam rangka pelunasan utang, maka surat pern"ataan dari kreditur ba#1a pi#akn"a melepaskan #ak tanggungan atas #ak "ang dilelang tersebut untuk 'umla# "ang melebi#i #asil lelang beserta kutipan risala# lelang dapat di'adikan dasar untuk penda<taran #apusn"a #ak tanggungan "ang bersangkutan. <. Peruba#an data penda<taran tana# berdasarkan putusan atau penetapan pengadilan Panitera 1a'ib memberita#ukan kepada Kepala Kantor pertana#an mengenai isi putusan Pengadilan "ang tela# memperole# kekuatan #ukum tetap dan penetapanKetua Pengadilan "ang mengakibatkan ter'adin"a peruba#an pada data mengenai bidang tana# "ang suda# dida<tar atau satuan ruma# susun untuk di3atat pada buku tana# "ang bersangkutan dan sedapat mungkin pada serti<ikatn"a dan da<tar(da<tar lainn"a. Pen3atat tersebut dapat dilakukan atas permintaan "ang berkepentingan berdasarkan salinan resmi putusan pengadilan "ang tela# memperole# kekuatan tetap. $elan'utn"a pen3atatan #apusn"a #ak atas tana#, #ak pengelolaan dan #ak milik satuan ruma# susun berdasarkan putusan Pengadilan dilakukan setela# diperole# surat keputusan mengenai 107 #ak "ang bersangkutan dari Menteri atau pe'abat "ang ditun'uk. g. Peruba#an nama Penda<taran peruba#an data penda<taran tana# sebagai akibat pemegang #ak "ang ganti nama dilakukan dengan men3atatn"a di dalam buku tana# dan srti<ikat #ak atas tana# atau #ak milik satuan ruma# susun"ang bersangkutan. &. Penerbitan $erti<ikat Pengganti Penerbitan serti<ikat pengganti diatur dalam pasal 7/ ? 95 PP 2o. 0% t#. *../ Apabila suatu serti<ikat rusak atau #ilang, maka sert<ikat tersebut dapat diganti, "ang prosedurn"a 0/ ) a). Atas permo#onan pemegang #ak diterbitkan serti<ikat baru sebagai pengganti serti<ikat "ang rusak, #ilang, masi# menggunakan blanko serti<ikat "ang tidak digunakan lagi, atau "ang tidak disera#kan kepada pembeli lelang dalam suatu lelang eksekusi = b). Permo#onan serti<ikat pengganti #an"a dapat dia'ukan ole# pi#ak "ang naman"a ter3antum sebagai pemegang #ak dalam buku tana# "ang bersangkutan atau pi#ak lain "ang merupakan penerima #ak berdasarkan akta PPA- atau kutipan risala# lelang = 27 Pasa$ 57#60 PP ,o. 24 '(. 1997 !en!ang Pendaf!aran 'ana( 108 Apabila penerima #ak tela# meninggal dunia, peromo#onan serti<ikat pengganti dapat dia'ukan ole# a#li 1arisn"a dengan men"era#kan bukti sebagai a#li 1aris. Untuk seseorang dapat memperole# penggantian seti<ikat "ang #ilang , maka ) a). Permo#onan penggantian serti<ikat "ang #ilang #arus disertai pern"ataan di ba1a# sumpa# dari "ang bersangkutan di #adapan Kepala Kantor Pertana#an atau pe'abat "ang ditun'uk mengenai #ilangn"a serti<ikat #ak "ang bersangkutan = b). Penerbitan serti<ikat pengganti dida#ului dengan penguman * (satu) kali dalam sala# satu surat kabar #arian setempat atas bia"a pemo#on 3). +ika dalam 'angka 1aktu 45 (tiga pulu#) #ari di#itung se'ak #ari pengumuman tidak ada "ang menga'ukan keberatan mengenai akan diterbitkann"a serti<ikat pengganti tersebut atau ada "ang menga'ukan keberatan tetapi menurut pertimbangan Kepala Kantor Pertana#an keberatan tersebut tidak beralasan, diterbitkan serti<ikat baru. d). +ika keberatan "ang dia'ukan dianggap beralasan ole# Kepala Kantor Pertana#an , maka ia menolak menerbitkan serti<ikat pengganti = 109 e). Pengumuman dan penerbitan serta penolakan penerbitan serti<ikat baru dibuatkan berita a3ara ole# Kepala Kantor Pertana#an = <). setela# serti<ikat pengganti selesai, disera#kan kepada pi#ak memo#on atau orang lain "ang diberi surat kuasa. .. !ia"a Penda<taran -ana# !ia"a penda<taran tana# dan pembuatan serti<ikat kini mendapat pengaturan dalam PP 2o. %9 -#. 0550 tentang -ari< Atas +enis Penerimaan 2egara !ukan Pa'ak "ang berlaku pada !adan Pertana#an 2asional. 6engan berlakun"a peraturan pemerinta# tersebut segala ketentuan tentang penda<taran tana# dan pembuatan serti<ikat dalam PM62 2o. 0 -#. *./& 'o. PM62 2o. *0 -#. *./& dan PM62 2o. 9 t#. *./. dan Peraturan Kepala !P2 2o. 0 -#. *..0 tidak berlaku lagi *5.$anksi. $aknsi sesuai pasal 90 PP 2o. 0% -#. *../ diberikan kepada PPA- "ang dalam melaksanakan tugasn"a mengabaikan ketentuan(ketentuan pasal(pasal 4&, 4. dan %5 serta ketentuan dan petun'uk "ang diberikan ole# Menteri atau Pe'abat "ang ditun'uk dikenakan tindakan administrati< berupa teguran tertulis sampai pember#entian dari 'abatann"a sebagai PPA-, dengan tidak meng#urangi kemungkinan dituntut ganti rugi 110 ole# pi#ak(pi#ak "ang menderita kerugian "ang diakibatkan ole# diabaikann"a ketentuan(ketentuan dimaksud 0& . $elan'utn"a sanksi 'uga diberikan kepada Kepala Kantor Pertana#an "ang diatur pasal 94 , ba#1a Kedpala Kantor Pertana#an "ang dalam melaksanakan tugasn"a mengabaikan ketentuan dalam PP 2o. 0% -#. *../ dan ketentuan dalam peraturan pelaksanaann"a serta ketentuan(ketentuan lain dalam pelaksanaan tugas kegiatan penda<taran tana# dikenakan sanksi administrati< sesuai peraturan perundangan( undangan "ang berlaku. **. Ktntuan P!alihan. 6engan berlakun"a PP 2o. 0% -#. *../, PP 2o. *5 ta#un *.9* masi# tetap berlakusepan'ang tidak bertentangan atau diuba# atau diganti . Hak(#ak "ang dida<tar serta #al(#al lain "ang di#asilkan dalam kegiatan penda<taran tana# berdasarkan ketentuan PP t#. *.9* tetap sa#. *.. Pnutup Dn#an tlah diklua!kannya PP No. .1 Th. *22;' maka PP No. *4 tahun *23* dinyatakan tidak $!laku la#i. P!atu!an Pm!intah ini mulai $!laku 0 $ulan kmudia sjak tan##al diundan#kan. Diundan#kan di Aaka!ta tan##al < Auli *22;.' dalam LN RI Tahun *22; No. +2 28 Pasa$ 62 PP ,o.24 '(. 1997 !en!ang Pendaf!aran 'ana( 111 Lampiran ?lampiran Dormulir penda<taran tana# 2omor ) QQQ.., QQQQQQQ..055Q Lampiran ) Peri#al ) Kepada t#. $dr. Kepala Kantor Pertana#an Kabupaten8 Kota ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, di QQQQQQ 6engan #ormat, ang bertanda tangan di ba1a# ini ) 2ama ) QQQQQQQQQQQQ.. Umur8tanggal la#ir ) QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ.. Peker'aan ) QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ 2omor K-P ) QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ 112 Alamat ) QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ !erdasarkan surat kuasa nomor ) QQQQQQQQQQQQQQQ tanggal QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ 6engan ini menga'ukan permo#onan ) *. Pengukuran &. Pernda<taran Hak anggungan 0. Penda<taran pertama kali .. Penda<taran ro"a #ak tgungan 4. Penda<taran Hak Milik *5. Penda<taran serti<ikat pengganti Ruma# $usun **. $urat Keterangan Penda<taran %. Penda<taran -ana# -ana# 7. Penda<taran Perali#an Hak *0. Penge3ekan serti<ikat 9. Penda<taran Peruba#an Hak *4. :arisan /. Peme3a#an8 Penggabungan Hak *%. P1n3atatan Ro"a Atas sebidang tana# 113 -erletak di ) QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ QQQ 6esa ) QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ QQQ Ke3amatan ) QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ QQQ Kabupaten QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ QQQ 2omor Hak8 Alas Hak QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ QQQ Untuk melengkapi permo#onan dimaksud, bersama ini kami lampirkan ) *. BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB BBBBBBBBBBBBBBBB .. BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB BBBBBBBBBBBBBBBB 0. BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB BBBBBBBBBBBBBBBB 1. BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB BBBBBBBBBBBBBBBB 114 +. BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB BBBBBBBBBBBBBBBB 3. BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB BBBBBBBBBBBBBBB.. &o!mat kami BBBBBBB B.. $urat Keterangan 6esa8 Kelura#an 2omor ) QQQQQQQQQQQQQ ang bertanda tangan di ba1a# ini ) QQQQQQQQQQQselaku Kepala 6esa8 Kelura#an QQQQQQKe3amatan ) QQQQQQ Kebupaten8 Kotamad"a QQQQQQ menerangkan dengan ini ba#1a ) *. $ebidang tana# bekas #ak QQQberupa QQQQ 2o. QQQ8Model > 2o. QQQQModel 6 2o. QQQQQ Gambar situasi 2o. QQQQQ8 Kutipan dari !uku 6a<tar Hak milik 2o. QQQ $uat Ukur 2o. QQQPersil 2o. QQQKelas QQQQ Luas QQQQQQQ.m0 115 6engan segala sesuatu "ang berdiri di atasn"a berupa ) QQQQQQQQ. QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ QQ -erletak di 'alan8 dusum8 kampung QQQQ R-8 R: QQQdesa 8 kelura#an QQQQQQ dan berbatasan dengan tana#(tana# kepun"aan ) Utara ) QQQQ-imur ) QQQQ$elatan ) QQQ !arat ) QQQQQ $unggu#(sunggu# se'ak tanggal QQQQ adala# kepun"aan QQQQQQQ 0. Pemilik tana# tersebut adala# :arga 2egara QQQQQQQQQQ Umur ) QQQQQQQ........... ta#un dan bertempat tinggal di QQQQQQQQQ 4. -ana# tersebut sampai pada 1aktu keterangan ini dibuat masi# tetap tertulis atas naman"a tidak men'adi perselisi#an dengan pi#ak lain, baik mengenai #akn"a maupun batas(batasn"a dan belum berserti<ikat. %. -ana# tersebut dipergunakan untuk ) QQQQQQQQQQQ 7. Keterangan ini diberikan untuk memenu#i keterangan(keterangan dalam PP 2o. 0% -#. *../ Pasal 0% a"at * dan 0. QQQQ.., QQQQQQQ055 Q. 116 Kepala 6esa8 Kelura#an QQQQQQQQQQQQ.. QQQQQQQQQQQQ QQQQQQQQQQQQ.. 2IP QQQQQQQQQQQQ.. Gambar situasi tana# $urat Pern"ataan ang bertanda tangan di ba1a# ini ) 2ama ) QQQQQQQQQQQQQQQ Umur ) QQQQQQQQQQQQQQQQ Peker'aan ) QQQQQQQQQQQQQQQ.. Alamat ) QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ 6engan ini memberkan pern"ataan sebagai berikut ) *. Tanah kami yan# t!ltak di ) Aalan> dusun>kampun# ) BBBBBBBBBB RT> R, BBBBBBBBBB.. Dsa> Klu!ahan ) BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB K%amatan )BBBBBBBBBB..Ka$upatn ) BBBBBBBBBBBBBBBB Tlah diuku! olh ptu#as Kanto! P!tanahan Ka$upatn> Kota BBBBBBBBBBdn#an mnunjukkan $atas"$atas yan# $na!. 117 .. Apa$ila t!nyata luas hasil uku!an t!s$ut l$ih k%il da!i luas yan# t!tulis pada ltt! 5> 6ol E> 6odl D kami mn!ima luas da!i hasil uku!an ptu#as t!s$ut. 0. Apa$ila t!nyata luas hasil uku!an t!s$ut l$ih $sa! da!i luas yan# t!tulis pada ltt! 5> 6odl E> 6odl D dan $ilamana klak di kmudian ha!i kl$ihan luas t!s$ut ada pmilik yan# s$na!nya dn#an $ukt"$ukti yan# kuat' maka kami san##up mn#m$alkan kpada pmilik t!s$ut. 6emikian surat pern"ataan ini dibuat dengan sebenarn"a agar dapat dipergunakan sebagaimana mestin"a . Mengeta#ui $aksi(saksi pemilik tana# "ang berbatasan *. BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB. ?uta!a@ .. BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB. ?timu!@ 0. BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB. ?slatan @ 1. BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB ?$a!at@ QQQQQQQ055... 6n#tahui Kami yan# 6m$!i p!nyataan 118 Kpala Dsa> Klu!ahan BBBBB. BBBBBBBBBBBBBBB NP. BBBBBBBBBBBBB. Kanto! P!tanahan Ka$upatn> Kota BBBBBBBB.. AlBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB BBB. Tanda t!ima $!kas p!mohonan Nomo! $!kas ) BBB> .44.. Tlah t!ima $!kas p!mohonan da!i ) BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB Nama ) BBBBBBBBBBBBBBBBBBB.. Alamat ) BBBBBBBBBBBBBBBBBBBB.. /s!ta su!at"su!at kln#kapannya dn#an !in%ian $iaya s$a#ai $!ikut ) KonC!si hak adat ? BBBBB@ 119 /iaya BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB RpBBBBBBBB B Pn#uku!an konC!si ?BBBBB.@ /iaya pn#uku!anBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB.RpBB BBBBBB. T!anspo!tasi BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB Rp. BBBBBBBBB. Su$ Total BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB..Rp. BBBBBBBBBB Total $iayaBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB..R pBBBBBBBBBB Untuk itu a#a! sauda!a>sauda!i s#!a mn#am$il tanda $ukti pnda=ta!an di lokt III dn#an mlampi!kan tanda t!ima $!kas ini dan mm$aya! $iaya p!mohonannya BBBBBBB..' BBBBBBBBBBB...44 B A.n. Kpala Kanto! P!tanahan 120 Ka$upatn> KotaBBBBBBBB. Kasu$si P&I BBBBBBBBBBBBBBBBBBBB NIP BBBBBBBBBBBBBB.. /kas &ak Adat Ltt! 5 No' BB.> BB.. /!ita a%a!a Nomo! ) BBB.>/PN> BBB .44B. Pada ha!i BBBBBBB tan##al BBBBB$ukan BBBBBB tahunBBBBBBB.kami yan# $!tanda tan#an di $a(ah ini ) *. Nama ) BBBBBBBBBBBBBBB Umu! ) BBBBBBBBBBBB. Pk!jaan ) BBBBBBBBBBBBBB.. Alamat ) BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB.. 121 Slaku pmilik tanah' slanjutnya dis$ut PI&AK PERTA6A .. Nama ) BBBBBBBBBBBBBB.. Aa$atan ) BBBBBBBBBBBBBB Alamat ) BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB BBBBBBBBB. slanjutnya dis$ut PI&AK KEDUA /ah(a pihak p!tama mn#ajukan p!mohonan pnda=ta!an konC!si Ltt! 5 No. BBB..P!sil BBBBBBB.. Pka!an#an> Sa(ah> T#alan Klas BBBBB.. Luas BBBBBBB t!ltak di BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB /ah(a Pihak kdua tlah mlakukan pn#uku!a pada tan##al BBBBBBBB.. stlah diadakan pn#olahan data' pn##am$a!an da pn#hitun#an t!nyata luas yan# ada adalah BBBBBBBm. /ah(a p!$daan luas t!s$ut di atas dis$a$kan ) BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB BBBBBBBBBBBBBBB /ah(a pihak p!tama mn!ima hasil uku!an da!i pihak kdua dan apa$ila dikmudian ha!i ada pihak"pihak yan# di!u#ikan t!hadap p!$daan luas t!s$ut' maka 122 pikah p!tama $!sdia dituntut dihadapan pihak yan# $!(nan# $aik s%a!a pidana maupun p!data 6emikian !erita A3ara ini ditandatangani ole# kedua bela# pi#ak serta disaksikan ole# pemilik tana# "ang berbetasan agar dapat dipergunakan sebagaimana mestin"a QQQQQQQQQ..055Q. Pi#ak Kedua Pi#ak Pertama ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, ,,,,,,,, Saksi"saksi Pmilik Tanah yan# $!$atasan ) Nama /atas Tanda tan#an *. BBBBBBBBBBBBBBBBBBBB. ?Uta!a@ ?BBBBBBBBBBBB..@ .. BBBBBBBBBBBBBBBBBBBB ?Timu!@ ?BBBBBBBBBBBB..@ 0. BBBBBBBBBBBBBBBBBBBB. ?Slatan@ ?BBBBBBBBBBBBB@ 1. B BBBBBBBBBBBBBBBBBBB.?/a!at@ ?BBBBBBBBBBBBB@ +. 123 Mengeta#ui A,n, Kepala Kantor Pertana#an Kepala 6esa8 Kelura#an QQQQ.. Kabupaten8 Kota QQQQQQQQ.. Kepala $eksi Pengukuran dan Penda<taran -ana# QQQQQQQQQQQQQQQQ. QQQQQQQQQQQQQQQQQQQ.. 2IP. QQQQQQQQQQQQQQ.. Ptikan dan da=ta! $uku tanah Ltt! 5 Dsa ) BBBBBBBBBBBBBBBBBBB. K%amatan BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB.. Nama Pmilik ) BBBBBBBB..No. BBBBBBBB Tmpat Tin##al ) BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB BBBB 124 Sa(ah Tanah K!in# Nomo ! p!sil dan hu!u= $a#ia n p!sil K E L A s 6nu!ut da=ta! p!in%ian S$a$ dan Tan##al P!u$ah an Nomo ! p!sil dan hu!u= $a#ia n p!sil K E L A s 6nu!ut Da=ta! P!in%ian S$a$ dan tan##al p!u$aha n Luas milik Paja k Luas milik Pajak & a 6 . R p D & a 6 . Rp . D Tu!unan tlash ssuai dn#an 7 Da=ta! Asli8 BBBBBBBB' BBBBBBBBBBBB...44B. 125 Kpala Dsa> Klu!ahan BBBBBBBBBBBB..
BBBBBBBBBBBBBBBBB.. NIP. BBBBBBBBBBBB Kanto! P!tanahan Ka$upatn> Kota BBBBBBBBBB Al. BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB BBBBBBBBBBBBBB EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE EEEEEEEETanda $ukti pnda=ta!an dan pm$aya!an Nomo! Pnda=ta!an ) BBBBBBBB 126 T!ima da!i ) BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB BBBBBBB. Uan# s$anyak ) BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB BBBBBBBBBBB. Untuk Pm$aya!an ) BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB BBBBBBB No $!kas DI. 04+ ) BBBBBBBBBBBBBBBBBBB. DI. 040 ) BBBBBBBBBBBBBBBBBBB. Dsa L BBBBBBBBBBBBBBBBBBBB. BBBBBBBB.' BBBBBBBBBBB..44 .. 127 /ndaha!a(an Pn!ima BBBBBBBBBBBBBBBBB.. NIP. BBBBBBBBBBBB Tanda $ukti ini $!laku s$a#ai $ukti pn#am$ilan $erti<ikat tana# !A6A2 P>R-A2AHA2 2A$I@2AL 128 $ > R - I D I K A - (-anda !ukti Hak -ana# ) Kabupaten8 Kotamad"a ) ..................... 129 !A6A2 P>R-A2AHA2 2A$I@2AL $ > R - I D I K A - (-anda !ukti Hak -ana# ) Hak Milik !uku -ana# Kelura#an ).................................... Hak Milik 2o. ........... $urat Ukur 2o. .................................-a#un ............................. 130 Kantor Pertana#an Kabupaten8 Kotamad"a .................................. !A6A2 P>R-A2AHA2 2A$I@2AL !UKU -A2AH PR@PI2$I ) ............................................. KA!UPA->28 K@-A ) ............................................. 131 K>,AMA-A2 ) ............................................. 6>$A8 K>LURAHA2 ) ............................................. Kabupaten8 Kotamad"a ) ..................... P > 2 6 A D - A R A 2 P > R - A M A a). Hak ) ................ 2o ) .............. 6esa ) .............. <). 2ama Pemegang Hak ) .............................................................. .......
g). Pembukuan .............................., -gl. ................................................ Kepala Kantor Pertana#an Kabupaten8 Kotamad"a .............................. 132 %. Penggabungan ) ) --6 ....................................................... d). $urat Keputusan ) Kepala Kantor :ila"a# !P2 ............... -gl. ...................... 2o. ...................... ................................ . Uang pemasukan admi nistrasi ) Rp. ........................ Laman"a #ak berlaku ) ............................... #).Penerbitan $ert<ikat .............................................., -g. ....................................... Kepala Kantor Pertana#an Kabupaten8 Kotamad"a ...................................... .................................... e). Gambar $ituasi -gl. )..................... 2o. ) ..................... Luas ) ............... i). Petun'uk ) ................................................. 133 G A M ! A R $ I - U A $ I 2o. ) ................8 ........... $ebidang -ana# -erletak 6alam Propinsi )........................................................................... Kabupaten8Kotamad"a)........................................................ Ke3amatan ) .......................................................... 6esa8 Kelura#an )QQ. ................................................. Peta ) .................................................................. Lembar ) ................ Kotak ) ........................ 134 2o. Penda<taran ) ........................... Keadaan -ana# ) ........................................................................................ ........................................................................................... ..... -anda(tanda batas ) ............................................................................................ ............................................................................................... ........................................................................................... .... Luas ) ........... m0 (...................................................................................................) Penun'ukkan dan penetapan batas ) .............................................................................. ............................................................................. Pemo#on ) ................................................... Petugas Ukur ) ................................................... 135 Gambar tana# dengan ukurann"a Hal lain( lain ) ....................................................................................................... .......... .................................................................................................... ............. 6a<tar Isian 450 -gl ............................................2o. ......................................................... 6a<tar Isian 45/ -gl . .......................................... 2o. ...................................................... .........................., tgl. ..................... Untuk serti<ikat ......................., tgl..................... Kepala $eksi Pengukuran dan Penda<taran -ana# Kepala Kantor Pertana#an Kepala Pertana#an Kabupaten8 Kotamad"a Kabupaten8 Kotamad"a ....................................... ......................................... --6 ...................................... ........................................... 136 P>2,A-A-A2 P>RALIHA2 HAK , HAK LAI2(LAI2 dan P>2GHAPU$A22A (P>RU!AHA2) $ebab peruba#an -anggal penda< taran 2ama "ang ber #ak dan peme( gang #ak -anda tangan Kepala Kantor 137 ;II -A-A GU2A -A2AH -ata guna tana# atau penatagunaan tana# meliputi penguasaan, penggunaan, peman<aatan ana# "ang ber1u'ud konsolidasi peman<aatan tana# melalui pengaturan kelembagaan "ang terkait dengan peman<aatan tana# sebagai satu kesatuan sistem untuk kepentingan seluru# mas"arakat se3ara adil. 6engan demikian tana# "ang dimiliki bangsa Indonesia digunakan untuk sebesar( besar kese'a#teraan rak"at Indonesia. 6engan demikian tana# "ang dikuasasi ole# Pemerinta# Republik Indonesia, betul(betul diatur penggunaann"a sedemikian rupa untuk kese'a#teraan rak"at Indonesia "ang meliputi 1ila"a# dari $abang sampai Merauke. 6ari seluru# tana# "ang ada, diatur penggunaann"a, ada "ang untuk pertanian, perkebunan, ke#utanan, 'alan , keperluan pemukiman, peternakan, industri dsb. A. Asas dan tu'uan $ebagaimana dimaksud dalam PP 2o. *9 ta#un 055% tentang Penata Gunaan -ana# mempun"ai asas dan tu'uan ) *. Asas sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 0 ba#1a penata gunaan tana# berasaskan keterpaduan, berda"aguna dan ber#asil guna, serasi, seimbang, berkelan'utan, keterbukaan, persamaan, keadilan dan perlindungan #ukum 138 a) ang dimaksud dengan keterpaduan adala# ba#1a penata gunaan tana# dilakukan untuk meng#armonisasikan penguasaan, penggunaan dan peman<aatan tana# = b). ang dimaksud dengan berda"a guna dan ber#asil guna adala# ba#1a penatagunaan tana# #arus dapat me1u'udkan peningkatan nilai tana# "ang sesuai dengan <ungsi ruang. 3) ang dimaksud dengan serasi, selaras dan seimbang adala# ba#1a penatagunaan tana# men'amin ter1u'udn"a keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara #ak dan ke1a'iban masing(masng pemegang #ak atas tana# se#ingga meminmalisasikan benturan kepentingan antar penggunaan atau peman<aatan tana# = d) ang dimaksud dengan berkelan'utan adala# ba#1a penatagunaan tana# men'min kelestarian <ungsi tana# demi memper#atikan kepentingan antar generasi = e) ang dimaksud dengan keterbukaan adala# ba#1a penatagunaan tana# dapat diketa#ui seluru# lapisan mas"arakat = <) ang dimaksud dengan persamaan, keadilan dan perlindungan #ukum adala# ba#1a dalam pen"elengaraan penatagunaan tana# tidak mengakibatkan diskriminasi antar pemilik tana# se#ingga ada perlindungan #ukum dalam menggunakan dan meman<aatkan tana# . 139 0. -u'uan penata gunaan tana# sebagaimana dimaksud pasal 4 adala# ) a).Mengatur penguasaan, penggunaan dan peman<aatan tana# bagi berbagai kebutu#an kegiatan pembangunan sesuai dengan Ren3ana -ata Ruang :ila"a# = b).Me1u'udkan penguasaan, penggunaan dan peman<aatan tana# agar sesuai dengan ara#an <ungsi ka1asan dalam Ren3ana -ata Ruang :ila"a# 3).Me1u'udkan tertib pertana#an "ang meliputi penguasaan, penggunaan dan peman<aatan tana# termasuk pemeli#araan tana# serta pengendalian peman<aatan tana# = d).Men'amin kepastian #ukum untuk menguasai, menggunakan dan meman<aatkan tana# bagi mas"arakat "ang mempun"ai #ubungan #ukum dengan tana# sesuai dengan Ren3ana -ata Ruang :ila"a# !. Pokok(pokok Penatagunaan tana# . 6alam rangka peman<aatan ruang dikembangkan penatagunaan tana# "ang disebut 'uga pola pengelolaan tata guna tana#. Penatagunan tana# merupakan kegiatan di bidang pertana#an di Ka1asan Lindung dan Ka1asan !udida"a . Penatagunaan tana# diselenggarakan berdasarkan Ren3ana -ata Ruang :ila"a# Kabupaten8 Kota.. Penatagunaan tana# diselenggarakan sesuai dengan 'angka 1aku "ang ditetapkan dalam Ren3ana -ata Ruang :ila"a# Kabupaten 8 Kota. Penatagunaan tana# dilaksanakan melalui kebi'aksanaan penatagunaan tana# dan pen"elenggaraan penatagunaan tana# . 140 Ka1asan Lindung meliputi ka1asan "ang memberikan perlindungan ka1asan ba1a#ann"a "ang men3akup ka1asan #utan lindung, ka1asan bergambut, ka1asan resapan air ,. Kebi'aksanaan Penatagunaan -ana#. Kebi'aksanaan penatagunaan tana# diselenggarakan ter#adap (psl 9) *). !idang(bidang tana# "ang suda# ada #akn"a, baik "ang suda# atau belum terda<tar = 0). -ana# 2egara = 4). -ana# ula"at mas"arakat #ukum adat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang(undangan "ang berlaku. 0. Penguasaan -ana# $ebagaimana dimaksud pasal ., penguasaan tana# meliputi ) a). Penetapan Ren3ana -ata Ruang :ila"a# tidak mempengaru#i status #ubungan #ukum atas tana# b) Penetapan Ren3ana -ata Ruang :ila"a# tidak mempengaru#i status #ubungan #ukum atas tana# "ang di atas atau di ba1a# tana#n"a dilakukan peman<aatan ruang = 4. Penggunaan dan Peman<aatan -ana# Penggunaan dan peman<aatan sebagaimana dimaksud dalam pasal *4 ) 141 a). Penggunaan dan peman<aatan tana# dika1asan #utan lindung atau ka1asan budida"a #arus sesuai dengan <ungsi ka1asan dalam Ren3ana -ata Ruang :ila"a# = b). Penggunaan dan peman<aatan tana# di k1asan #utan lindung tidak bole# menganggu <ungsi alam, tidak menguba# bentang alam dan sekosistem alam = 3). Penggunaan tana# di Ka1asan !udida"a tidak bole# diterlantarkan, #arus dipeli#ara dan di3ega# kerusakann"a = d). Peman<aaatn tana# di Ka1asan !udida"a tidak saling bertentangan, tidak saling mengganggu dan memberikan peningkatan nilai tamba# ter#adap penggunaan tana#n"a = Ka1asan Lindung meliputi ka1asan ba1a#ann"a "ang men3akup ka1asan ka1asan #utan lindung, ka1asan bergambut, ka1asan resapan air, ka1asan perlindungan setempat "ang men3akup sempadan pantai, sempadan sungai, ka1asan sekitar danau81aduk, ka1asan sekitar mata air, ka1asan terbuka #i'au termasuk didalamn"a #utan kota = ka1asan suaka alam "ang men3akup ka1asan 3agar alam, suaka margasat1a, ka1asan pelestarian alam "ang men3akup ka1asan 3agar alam, suaka margasat1a, ka1asan pelestarian alam "ang men3akup taman nasional, taman #utan ra"a, taman 1isata alam = ka1asan 3agar buda"a, ka1asan ra1an ben3ana alam "ang men3akup antara lain ka1asan ra1an letusan gunung api, gempa bumi, tana# longsor serta gelombang pasang dan ban'ir = kHa1asan lindung lainn"a men3akup taman buru, 142 3agar bios<ir, ka1asan perlindungan plasma nut<a#, ka1asan pengungsian sat1a dan ka1asan pantai ber#utan bakau. Ka1asan !udida"a meliputi ka1asan #utan produksi "ang men3akup ka1asan #utan produksi terbatas, ka1asan #utan produksi tetap, ka1asan #utan "ang dapat dikonsAersi = ka1asan utan rak"at = ka1asan pertanian la#an basa#, ka1asan pertanian la#an kering = ka1asan tanaman ta#unan8perkebunan, ka1asan peternakan,ka1asan perikanan, ka1asan pertambangan "ang men3akup golongan ba#an galianAital atau golongan ba#an galian "an tidak termasuk kedua golongan tersebut = ka1asan peruntukan industri, ka1asan pari1isata dan ka1asan pemukiman. Pasal *& men"atakan ba#1a peman<aatan tana# dalam ka1asan lindung dapat ditingkatkan untuk kepentingan pendidikan, penelitian dan pengembangan ilmu pengeta#uan dan teknlogi, dan eko1isata apabila tidak mengganggu <ungsi lindung. 6. Pen"elenggaraan Penatagunaan tana# Pen"elenggaraan penatagunaan tana# dilakukan ter#adap tana# ) *). !idang(bidang tana# "ang suda# ada #akn"a, baik "ang suda# atau belum terda<tar = 0). -ana# 2egara = 4). -ana# ula"at mas"arakat #ukum adat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang(undangan "ang berlaku 143 >. Pembinaan dan Pengendalian *).6alam rangka pembinaan dan pengendalian pen"elenggaraan penatagunaan tana#, pemerinta# melaksanakan pemantauan penguasaan, penggunaan dan peman<aatan tana# = 0). Pemantauan sebagaimana dimaksud pada a"at (*) diselenggarakan melalui pengelolaan s"stem in<ormasi geogra<i penatagunaan tana#. D.$anksi "ang melanggar -ata Guna -ana# 8 Ruang *). $anksi administrati< (pasal 94 UU-R 098055/) a). peringatan tertulis = b). peng#entian sementara kegiatan = 3). peng#entian sementara pela"anan umum = d). penutupan lokasi = e). pen3abutan iHin = <). pembatalan iHin = g). pembongkaran bangunan = #). pemuli#an <ungsi ruang = i). denda administratiAe. 0). Ketentuan Pidana (pasal 9. UU-R 098055/) a. A"at (*). $etiap orang "ang tidak menaati R-R "ang tela# ditetapkan dalam pasal 9* #uru< a "ang mengakibatkan peruba#an <ungsi ruang, dipidana dengan pidana pen'ara paling lama 4 (tiga) ta#un dan denda paling ban"ak Rp. 755.555.555,(( (lima ratus 'uta rupia#) = 144 b).A"at (0). +ika tindak pidana sebagaimana dimaksud a"at (*) mengakibatkan kerugian ter#adap #arta benda atau kerusakan barang, pelaku dipidana dengan pidana pen'ara paling lama & (delapan) ta#un dan denda paling ban"ak Rp. *.755.555.555,( (satu mil"ar lima ratus 'uta rupia#). 3).A"at (4). +ika tindak pidana sebagaimana dimaksud a"at (*) mengakibatkan kematian orang, pelaku dipidana dengan pidana pen'ara paling lama *7 (lima belas ta#un) dan denda paling ban"ak Rp. 7.555.555.555,(( (lima mil"ar rupia#). 0). Ketentuan pidana Pasal /5 a). A"at (*). $etiap orang "ang meman<aatkan ruang tidak sesuadengan i'in peman<aatan ruang dari pe'abat "ang ber1enang sebagaimana dimaksud dalam pasal 9* #uru< b, dipidana dengan pidana pen'ara paling lama 4 ta#un dan denda paling ban"ak Rp. 755.555.555,( (lima ratus 'uta rupia#). b).+ika tindak pidana sebagaimana dimaksud a"at (*) mengakibatkan peruba#an <ungsi ruang, pelaku dipidana dengan pidana pen'ara paling lama 7 (lima) ta#un dan denda paling ban"ak Rp. *.555.555.555,( (satumil"ar rupia#). 3).+ika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada a"at (*) mengakibatkan kerugian ter#adap #arta benda atau kerusakan barang, pelaku dipidana pen'ara paling lama 145 7(lima) ta#un dan denda paling ban"ak Rp. *.755.555.555 (satu mil"ar lima ratus 'uta rupia#). d).+ika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada a"at (*) mengakibatkan kematian orang pelaku dipidana pen'ara paling lama *7(lima belas) ta#un dan denda paling ban"ak Rp. 7.555.555.555 ( lima mil"ar rupia#). 4). Ketentuan pidana pasal /* $etiap orang "ang tidak mematu#i ketentuan "ang ditetapkan dalam pers"aratan iHin peman<aatan ruang sebagaimana dimaksud dalam pasal 9* #uru< R dipidana dengan pidana pen'ara paling lama 4 (tiga) ta#un dan dnda paling ban"ak Rp. 755.555.555,((lima ratus 'uta rupia#) %). Ketentuan pidana pasal /0 $etiap orang "ang tidak memberikan akses ter#adap ka1asan "ang ole# peraturan perundang(undangan din"atakan sebagai milik umum sebagaimana dimaksud pasal 9* #uru< (d) dipidana dengan pidana pen'ara paling lama * (satu) ta#un dan denda paling ban"ak Rp. *55.555.555,(( (seratus 'uta rupia#) 7). Ketentuan pidana pasal /4. a). A"at (*). $etiap pe'abat pemerinta# "ang ber1enang menerbitkan iHin tidak sesuai dengan ren3ana tata ruang 1ila"a# sebagaimana dimaksud dalam pasal 4/ a"at (/), dipidana dengan pidana pen'ara paling lama 7 (lima) ta#un dan denda paling ban"ak Rp. 755.555.555,(( (lima ratus 'uta rupia#). 146 b). $eklain sanksi pidana sebagaimana dimaksud a"at (*) pelaku dapat dikenakan pidana tamba#an berupa pember#entian dengan #ormat dari 'abatann"a. 147 ;III.P>2>6IA2 -A2AH GU2A P>M!A 2GU2A2 U2-UK K>P>2-I2GA2 UMUM A. Dungsi -ana# *. $ebagai 1ada# (di kota) 6iperole# berdasarkan ) a. Hak(#ak primer, berupa ) *). Hak Milik (untuk peruma#an8 usa#a) = 0). Hak Guna !angunan (untuk kantor, tempat usa#a, pabrik atau industri 4). Hak Pakai dan Hak Pengelolaan, k#usus untuk instansi Pemerinta# b. Hak(#ak sekunder, berupa ) *). Hak se1a = 0). Hak Pakai = 4). Hak Guna !angunan 0. $ebagai <aktor produksi (di desa) 6iperole# berdasarkan ) a. Hak(#ak primer, berupa ) *). Hak milik (untuk sa1a# atau kebun) = 0). Hak Guna Usa#a (untuk perkebunan, peternakan dan perikanan). 4). Hak pakai = b. Hak(#ak sekunder, berupa ) 148 *). Hak $e1a = 0). Hak Pakai = 4). Hak Usa#a !agi Hasil = %). Hak Gadai = 7). Menumpang. $emua #ak(#ak tersebut di atas diperlukan guna memenu#i kebutu#an manusia "aitu ) a). :isma, "aitu tempat tinggal atau bangunan = b). Kar"a, "aitu manusia 1a'ib berusa#a untuk #idupn"a= 3). Marga, "aitu sarana per#ubungan (transportasi) = d). $uka, "aitu tempat rekreasi = e). Pen"empurnaan kebutu#an manusia "ang sesuai dari ) *). +asmani (ola# raga) = 0). Ro#ani (agama) = 4). Pendidikan = %). Kese#atan = 7). Kesenian = 9). Lembaga(lembaga Ilmu Pengeta#uan = /). Kuburan = 6engan demikian, semua #ak atas tana# di bagi #abis sesuai dengan <ungsin"a demi kemakmuran dan kese'a#teraan umat manusia8 rak"at. Hak(#ak atas tana# "ang diatur dalam Hukum -ana# 2asional diperuntukkan bagi ) 149 *. Keperluan perorangan = 0. Keperluan perusa#aan = 4. Keprluan k#usus. a. Keperluan perorangan ) *. Hak(#ak atas tana# "ang diberikan kepada perorangan adala# Hak Milik = 0. Kalau tana# untuk pertanian ada pembatasan luasn"a menurut pasal */ UUPA, "ang pelaksanaann"a dalam UU 2o. 798Prp8*.95 tentang Landre<orm , ba#1a sa1a# maksimum 7 Ha, dan tana# kering 9 Ha. $edangkan untuk peruma#an belum ada pembatasann"a pasal *0 UU 2o. 798Prp8*.95 b. Keperluan Perusa#aan 6itentukan #al sebalikn"a, ba#1a untuk keperluan usa#a itu idak diberikan Hak Milik, tetapi #ak(#ak lain "aitu ) *. Hak Guna Usa#a, dengan 'angka 1aktu 47 ta#un dapat diperpan'ang 07 ta#un ( untuk tanaman keras), sedangkan untuk tanaman muda 'angka 1aktu 05 ta#un dapat diperpan'ang 07 ta#un. 0. Hak Guna !angunan, dengan 'angka 45 ta#un dapat diperpan'ang 05 ta#un 3. Keperluan K#usus Hak(#ak atas tana# untuk keperluan k#usus ada berma3am( ma3am ) 150 *. Untuk Instansi Pemerinta#, misaln"a 6epartemen, +a1atan dan lain(lain termasuk membangun Kantor Kepala 6esa (Kelura#an), diberikan dengan Hak Pakai. Hal ini dimaksudkan untuk keperluan membangun kantor bagi kegiatan se#ari(#ari. Untuk pro"ek seperti Lapangan -erbang diberikan Hak Pakai maupun Hak Pengelolaan dengan 1aktu tidak terbatas, selama dipergunakan. 0. Untuk perusa#aan(perusa#aan "ang didirikan ole# 2egara, misaln"a Perum, Per'an, Pesero Perusa#aan 6aera# diberikan 'uga Hak Pengelolaan $edangkan untuk Perusa#aan Perkebunan 2egara diberikan Hak Guna Usa#a. 4. Untuk kegiatan keagamaan, #ak "ang disediakan Hak Pakai (Pasal %. a"at (0) UUPA) dan 'angka 1aktun"a tidak terbatas. %. Untuk Per1akilan 2egara Asing, misaln"a untuk kantor kedutaan dan8 atau ruma# kediaman kepala per1akilan asing, diberikan Hak Pakai se3ara ,uma(,uma dan 'angka 1aktun"apun tidak terbatas (selama diperlukan). 6alam kaitan dengan #ak(#ak atas tana# untuk keperluan k#usus ini, perlu ditamba#kan disini badan keagamaan atau badan(badan sosialpun bole# memiliki tana# untuk keperluan(keperluan sosial sesuai (pasal *. a"at (*) UUPA) 6alam agama Islam, bole# memperole# tana# melalui !adan8 a"asan "ang bergerak di bidang per1aka<an tana# dimana tana#n"a diperuntukan umum8 mas"arakat seperti ruma# ibadat , pesantren atau madrasa#. -ana# Hak Milik "ang dapat di1aka<kan adala# tana# milik "ang bebas dari 3a3at(3a3atn"a, artin"a tidak 151 dalam sengketa, tidak dibebani #ak lain dan sebagain"a. Hak Milik "ang du1aka<kan dinamakan tana# 1aka< (PP 2o. 0& -#. *.//). !. -ata ,ara Memperole# -ana# "ang diperlukan *. Hal(#al "ang perlu diper#atikan a). Pro"ekn"a aitu apa "ang diren3anakan untuk dibangun atau apa "ang dibangun, misaln"a ruma#, pelabu#an udara dsb. 6engan demikian masala# pro"ek ini erat sekali kaitann"a dengan lokasi. b). Lokasin"a ang dimaksud dengan lokasi iala# tempat dimana pro"ek akan dibangun. Instansi "ang menentukan lokasi pro"ek iala# Pemerinta# 6aera# setempat "aitu ) *). Pemerinta# 6aera# -k. I 0). Pemerinta# -k. II )Kod"a8Kab). 6alam #al ini Pemda adala# mempun"ai pedoman untuk pembangunan di daera#n"a berdasaran Ren3ana Kota "ang tela# dibuatn"a.. Ren3ana Kota ($tadplan atau ,it" planning) masi# perlu dilengkapi lagi dengan ren3ana "ang lain, "aitu apa "ang disebut dengan Ren3ana -ata Guna -ana# (R-G-) "ang tidak dapat dipisa#kan dari Ren3ana Kota. 0. Ren3ana -ata Guna -ana# (R-G-) a). -u'uan R-G- 152 $upa"a di daera# itu dapat dilakukan sepenu#n"a da"a guna se#ingga tana# "ang tersedia dapat memenu#i berbagai keperluan bangunan, baik bangunan "ang bersangkutan dengan Pemda maupun mas"arakat pada umumn"a. 6engan kata lain, memberi pedoman bagi Pemda untuk melaksanakan pembangunan di daera#n"a dan pedoman ini sekaligus 'uga #arus ditaati ole# 1arga kotan"a. Masala# ini dapat kita kaitkan kembali dengan ke1a'iban setiap pemegang #ak atas tana#, ba#1a disamping mempun"ai 1e1enang untuk menggunakan tana#n"a, 'uga berke1a'iban agar orang lain dapat turut merasakan man<aatn"a (<ungsi sosial). $e'au# mana orang tela# melaksanakan ke1a'ibann"a, akan terli#at apaka# ia suda# memenu#i R-G- tersebut 6i sini apabila kita #ubungkan dengan Hak !angsa, maka pemegang #ak atas tana# "ang sub"ekn"a perorangan terdapat unsur kebersamaan. b). Isi R-G- meliputi (*), Master plan (Ren3ana Induk), bersi<at umum dan biasan"a untuk 'angka 1aktu 05 ta#un laman"a . (0). 6etail plan (Ren3ana terperin3i), bersi<at k#usus dan suda# terperin3i, misaln"a unutk daera# tertentu (katakanla# BPondok Inda#C) suda# tertuang dalam gambar dengan 'elas dengan 'alan('alann"a, saluran( saluran airn"a, tamann"a dll. 3). $i<at R-G- 153 (*). -erbuka untuk umum, ba#1a setiap orang8 1arga kota dapat meli#at dan mengeta#ui R-G- tersebut (0). Konsisten, artin"a kalau suda# ditetapkan #ari ini, tidak akanla# beruba# lagi keesokann"a. +adi ada kepastian #ukum. @le# karna itu dibuat untuk 'angka 1aktu 05 ta#un laman"a (Master Plan). (4) Dleksibel, misaln"a tiap 7 ta#un akan ditin'au ole# pemerinta# daera# dan diadakan pen"esuaian melalui Perda, karena mungkin data "ang dipakai suda# Bout o< dateC dan tidak akurat lagi. 2amun Perda tidakla# segera berlaku. Untuk itu terlebi# da#ulu #arus mendapat persetu'uan dari atasann"a. ,onto# pada 6ati II #arus mendapat persetu'aun 6ati I dan seterusn"a 6ati I #arus mendapat persetu'uan dari Mendagri. (%). Mengikat Pemda dan para 1argan"a 1a'ib mentaati R-G-, sebagai pedoman untuk melaksanakan pembangunan di daera# "bs. 3). -ana# "ang tersedia ) *). $egi Disik, terdiri dari ) (a). Letak tana#n"a "ang men"angkut masala# "urisdiksi peruba#an dasar = (b) Luas tana#n"a dalam #al ini perlu diteliti ukuran "ang tepat = 154 (3). !atas(batas tana#n"a untuk men3ega# kon<lik dengan pemilik tana# "ang bersebela#an. 0).$egi "uridis meliputi ) (a) $tatus tana#n"a, apaka# tana# itu tana# negara atau tana# #ak perorangan (b). $tatus sub"ekn"a, siapaka# pemilik atau pemegang #ak atas tana# = (3) Hak(#ak pi#ak ketiga "ang membebanin"a = (d) Perbuatan #ukum8 peristi1a #ukum "ang perna# ter'adi = (e) Apaka# ada penguasaan ilegal diatasn"a Untuk mengeta#ui keterangan mengenai segi <isik dan "uridis dari tana# "ang tersedia dapat digambarkan sebagai berikut ) a) -ana# "ang suda# dida<tarkan ) *) $erti<ikat tana# "ang terdiri dari ) (a) $alinan buku tana# (b) $urat ukur 0). $erti<ikst sementara "ang terdiri dari ) (a) $alinan buku tana# (b) Gambar situasi b). -ana# "ang belum dida<tarkan ) !agian tana#(tana# bekas #ak Indonesia, antara lain bekas Hak Milik Adat, "ang dianggap sebagai tanda 155 buktin"a (sebelum UUPA) iala# Petuk Pa'ak, sekarang P!!. *). Pa'ak #asil bumi8 BlandrenteC (bagi #ak milik adat di desa(desa) 0). ;erponding Indonesia (bagi #ak milik adat dikota( kota besar) 0. Per'an'ian dengan pemilik tana# ,ara ini dilakukan apabila pi#ak "ang memerlukan tana# #an"a ingin menggunakan tana# dalam 1aktu tertentu dan pemegang #ak atas tana# tidak bersedia men'ual tana#n"a ) a. Per'an'ian se1a men"e1a = b. Per'an'ian dengan Hak Pakai dan Hak Guna !angunan = 3. Per'an'ian(per'an'ian di bidang pertanian, misaln"a usa#a bagi #asil 4. Peminda#an #ak !entuk(bentuk peminda#an #ak ) a). +ual beli Peminda#an #ak ter'adi pada saat itu 'uga se3ara langsung dari pen'ual kepada pembeli. b). -ukar menukar Hak atas tana# tertentu ditukar dengan #ak atas tana# lain "ang senilai (Ruilslaag) 3). Hiba# Peminda#an #ak ter'adi seketika dan langsung sebagai pen"isi#an sebagian dari #arta keka"aa seseorang "ang 156 diberikan se3ara 3uma(3uma semasa #idup kepada orang "ang biasan"a mempun"ai #ubungan kekerabatan d). Hiba# :asiat. Peminda#an #ak tidak ter'adi se3ara langsung menurut ke#endak terak#ir dari si pemberi 1asat, tetapi dengan s"arat sesuda# ia meninggal baru ter'adi peminda#an #akn"a. Itupun tidakla# sedemikian muda#, dan masi# diperlukan perbuatan #ukum "ang lain, dimana pelaksanaann"a melalui pelaksanaan 1asiat kepada si penerima #iba# 1asiat tersebut. $elain itu 'uga s"arat( s"arat sub"ek pun #arus dipenu#i. +ika sub"ek selaku 3alon penerima #ak tidak memenu#i s"arat sub"ek #ak atas tana# "ang akan dipinda#kan kepadan"a sebagaimana ditentukan dalam UUPA, tentu sa'a akan batal demi #ukum +ual !eli -ana# a. $ebelum UUPA *). +ual beli tana# menurut Hukum !arat +ual beli tana# menurut Hukum !arat, k#usus bagi tana#(tana# #ak barat, berlaku ketentuan(ketentuan dalam KUH Perdata ) a).Pasal *%7/ ) +ual beli merupakan per'an'ian antara para pi#ak untuk memenu#i prestasi "ang diper'an'ikan = b).Pasal *%7& ) +ual beli ter'adi se'ak ada kata sepakat = 157 3).Pasal *%7. ) +ual beli #arus diikuti dengan perbuatan #ukum peminda#an #ak dari pen'ual kepada pembeli "ang menurut istila# umum dikatakan Bbalik namaC di kantor kadaster. Kesimpulan +ual beli tana# (k#usus bagi tana#(tana# #ak barat) sebelum berlakun"a UUPA menurut ketentuan KUH Perdata tidakla# 3ukup #an"a dengan adan"a per'an'ian 'ual beli itu sa'a, tetapi #arus pula diikuti dengan pen"era#an se3ara "uridis "ang meliputi ) a). Perbuatan #ukum peminda#an #ak, "ang dibuktikan dengan akta balik nama = b),Penda<taran 'ual beli tana# "ang bersangkutan, "aitu penda<taran perbuatan #ukumn"a 0). +ual beli tana# menurut Hukum Adat +ual beli menurut Hukum -ana#. Adat, 'ual lepas bersi<at tunai, artin"a peminda#an #ak atas tana# dari pen'ual kepada pembeli ter'adi serentak dan bersamaan dengan pemba"aran dari pembeli kepada pen'ual. $elain bersi<at tunai 'uga #arus terang "ang artin"a #arus dilakukan di#adapan kepala Adat atau Kepala 6esa, $ebagi bukti tela# ter'adi 'ual beli dan selesai peminda#an #ak tersebut, dibuatla# Bsurat 'ual beli tana#C "ang ditanda(tangani ole# pi#ak pen'ual dan pembeli dengan disaksikan ole# Kepala 6esa. 158 b. $esuda# UUPA, "akni berdasarkan #ukum tana# positi<. *) Konsepsi !erbeda dengan pengertian 'ual beli tana# menurut #ukum barat,'ual beli tana# menurut Hukum -ana# Positi< kita sekarang adala# peminda#an #ak atas tana# untuk selama(laman"a, "ang dalam Hukum Adat dinamakan B'ual lepasC dan bersi<at BtunaiC. Artin"a begitu ter'adi 'ual beli,begitu pula pada saat "ang bersamaan ter'adila# peminda#an #ak atas tana# dan pemba"aran #arga, se#ingga se'ak saat itu putus pula #ubungan antara pemilik "ang lama dengan tana#n"a untuk selama(laman"a. Peminda#an #ak ini berarti peminda#an penguasaan se3ara "uridis dan se3ara <isik sekaligus. 2amun demikian ada kalan"a peminda#an #ak tersebut baru se3ara "urisid sa'a, karena se3ara <isik tana# masi# ada diba1a# penguasaan orang lain (dalam pen"e1aan "ang 1aktun"a belum berak#ir) , se#inga pen"era#an se3ara <isik men"usul kemudian 0) -ata ,arann"a ) Pen'ual(:akil) dan Pembeli (:akil) serta saksi(saksi meng#adap PPA-, kemudian PPA- membuat Akta +ual !eli. $elan'utn"a dida<tarkan ke Kantor Pertana#an Kabupaten8 Kod"a ($eksi Penda<taran -ana#). Untuk "ang suda# ada serti<ikatn"a Kantor Pertana#an men3atat pada buku tana# mengenai 'ual beli tersebut. 159 Untuk "ang belum ada serti<ikatn"a, dibuatkan dulu !uku -ana# Hak Milik dan $erti<ikat Hak Milik atas nama Pen'ual, kemudian men3atat 'ual belin"a pada buku tana# #ak milik atas nama Pembeli 4). $a#n"a 'ual beli tana#. 6itegaskan ole# urisprudensi ) Keputusan Ma#kama# Agung 2o. *048K8$IP8*./5, ba#1a pasal *. PP 2o. *5 t#. *.9* berlaku k#usus bagi peminda#an #ak pada kadaster, sedangkan #akim menilai sa# atau tidakn"a suatu perbuatan materiil "ang merupakan 'ual beli tidak #an"a terikat pada pasal *. tersebut. $a#n"a 'ual beli ditentukan ole# s"arat materiil dari perbuatan 'ual beli "ang bersangkutan, bukan ole# pasal *. PP 2o. *5. t#. *.9*. $edangkan "ang merupakan s"arat materiil ) a. Pen'ual = b. Pembeli 3. -ana# "bs. bole# diper'ual(belikan = d. -ana# tidak dalam sengketa %. Pelepasan #ak atas tana# a. Pengertian Pelepasan #ak atas tana# adala# suatu perbuatan #ukum berupa melepaskan #ubungan #ukum "ang semula terdapat pada pemegang #ak dan tana#n"a melalui mus"a1ara# untuk men3apai kata sepakat dengan 3ara memberikan 160 ganti rugi kepada pemegang #akn"a, #inga tana# "ang bersangkutan statusn"a men'adi tana# negara. b. :aktu pelepasan *). Pelepasan #ak atas tana# dilakukan bilamana sub"ek "ang memerlukan tana# tidak memenu#i s"arat untuk men'adi pemegang #ak atas tana# "ang diperlukan, se#ingga tidak dapat diperole# dengan 'ual beli dan pemegang #ak atas ana# bersedia untuk melepaskan #ak atas tana#n"a = 0). A3ara pelepasan #ak 1a'ib dilakukan dengan surat pern"ataan pelepasan #ak "ang ditandatangani ple# pi#ak pemegang #ak diketa#ui pe'abat "ang ber1enang. Pada dasarn"a pelepasan #ak tersebut dilakukan ole# pemegang #ak atas tana# dengan sukarela. 4). !erdasakan Perpres 2o. 49 -#. 0557 'o. Perpres 2o. 97 t#. 0559 pasal 9 pengadaan tana# bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum, dilaksanakan dengan bantuan Panitia Pengadaan -ana# "ang dibentuk di setiap Kabupaten8 Kotamad"a dengan Keputusan !upati atau :alikota, untuk -k. Propinsi ole# Gubernur.!egitu 'uga apabila men"angkut dua 1ila"a# kabupaten8kota atau lebi# dengan $K. Gubernur. $edangkan untuk 1ila"a# propinsi Panitia Pengadaan -ana# dilakukan ole# Mendagri dengan unsur pemerinta# dan pemerinta# daera# terkait. 161 %). $edangkan untuk pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum "ang memerlukan tana# "ang luasn"a tidak lebi# dari * Ha, dapat dilakukan langsung ole# instansi "ang memerlukan tana# dengan para pemegang #ak atas tana#, dengan 3ara 'ual beli atau tukar menukar atau 3ara lain "ang disepakati bersama ole# kedua bela# pi#ak. (Pasal 05 Per Pres 4980557) $usunan Panitia Pengadaan -ana# sbb. ) Ketua ) !upati8 :alikotamad"a merangkap anggota = :akil Ketua ) Kepala Kantor Pertana#an Kab8Kod"a merangkap angg = $ekretaris I ) Asisten $ek1ilda !idang Ketata(pra'aan8 Kepala !agian -ata Pra'a, bukan anggota. $ekretaris II ) Kepala seksi Hak(#ak atas tana#, bukan anggota Anggota ) *. Kepala Kantor Pela"anan P!! Kabupaten8 Kotamad"a 0. Kepala 6inas Peker'aan Umum -k. II 4. Kepala 6inas Peranian dan -anaman Pangan 6ati II = %. ,amat setempat 7. Lura#8 Kepala 6esa setempat 162 ,. -ata 3ara pengadaan tana# bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum. *. Instansi Pemerinta# "ang memerlukan tana# menga'ukan permo#onan iHin lokasi kepada !upati8 :alikotamad"a melalui Kepala Kantor Pertana#an setempat disertai ketrangan(keterangan tentang ) a. Lokasi tana# "ang diperlukan = b. Luas dan gambar kasar sketsa tana# "ang diperlukan = 3. Ren3ana penggunaan tana# = d. Uraian ren3ana pro"ek "ang akan dibangun disertai keterangan mengenai aspek pembia"aan dan laman"a pelaksanaan pembangunan. 0. $etela# menerima permo#onan dimaksud Kepala Kantor Pertana#an mengadakan konsultasi dengan Kepala !appeda -ingkat II, Asisten $ek1ilda -k. II !idang Ketatapra'aan dan Instansi terkait untuk melakukan penelitian mengenai kesesuaian peruntukan tana# "ang dimo#on dengan Ren3ana Umum -ata Ruang (RU-R) atau peren3anaan ruang 1ila"a# atau kota "ang tela# ada. 4.Apabila ren3ana penggunaan tana#n"a sesuda# sesuai dengan RU-R atau Peren3anaan ruang 1ila"a# atau kota "ang tela# ada, !upati8 :alikota mad"a Memberikan iHin lokasi dan membentuk Panitia Pengadaan -ana#. 163 %.Panitia pengadaan tana# sesuai pasal / Perpres 498 0557 'o. Perpres 2o. 97 -#. 0559 bertugas melakukan tugas kegiatan sbb. ) a. Mengadakan penelitian dan inAentarisasi atas tana#, bangunan, tanaman dan benda(benda lain "ang ada kaitann"a dengan tana# "ang #akn"a akan dilepaskan atau disera#kan = b. Mengadakan penelitian mengenai status #ukum tana# "ang #akn"a akan dilepaskan atau disera#kan, dan dokumen "ang mendukungn"a = 3. Menaksir dan mengusulkan besarn"a ganti rugi atas tana# "ang #akn"a akan dlepaskan atau disera#kan = d. Memberikan pen'elasan atau pen"ulu#an =kepada mas"arakat "ang terkena ren3ana pembangunandan8 atau pemegang #ak atas tana# mengenai ren3ana dan tu'uan pengadaan tana# tersebut dalam bentuk konsultasi publik, baik melalui tatap muka, media 3etak maupun media elektronik agar dapat diketa#ui ole# selur# mas"arakat "ang terkena ren3ana pembangunan dan8 atau pemegang #ak atas tana# = e. Mengadakan mus"a1ara# dengan para pemegang #ak atas tana# dan instansi Pemerinta# dan8 atau pemerinta# daera# "ang memerlukan tana# dalam rangka menetapkan bentuk dan. Atau besarn"a ganti rugi = <.. Men"aksikan pelaksanaan pen"era#an ganti rugi kepada para pemegang #ak atas tana#, bangunan, tanaman, dan benda(benda lain "ang ada di atas tana# = 164 g. Membuat berita a3ara pelepasan atau pen"era#an #ak atas tana#, #. Mengadministrasikan dan mendokumentasikan semua berkas pengadaan tana# dan men"era#kan kepada pi#ak "ang berkompeten. !ersamaan dengan pemberian ganti kerugian tersebut dilakukan pelepasan #ak atas tana# beserta bangunan dan tanaman "ang terdapat di atasn"a. $urat pern"ataan pelepasan #ak atas tana# ditanda(tangani ole# pemegang #ak atas tana# dan Kepala Kantor Pertana#an disaksikan ole# sekurang( kurangn"a 0 orang Anggota Panitia Pengadaan -ana# 6. Pen3abutan Hak Atas -ana# a. Pengertian Pen3abutan #ak "aitu pengambilan tan# kepun"aan pI#ak lain ole# Pemerinta# se3ara paksa untuk keperluan pen"elengaraan kepentingan umum dengan pemberan ganti rugi "ang la"ak kepada "ang mempun"ai tana#. Pen3abutan #ak adala# perbuatan #ukum sepi#ak "ang dilakukan ole# pemerinta# b. $"arat(s"arat melaksanakan pen3abutan #ak *). -ana# "ang diperlukan benar(benar untuk kepentingan umum = 0). Merupakan upa"a terak#ir untuk menguatasai tana# "ang diperlkan dan #an"a digunakandalam keadaan memaksa = 4). Harus ada ganti kerugian "ang la"ak = 165 %). Harus dilaksanakan berdasarkan keputusan Presiden = 7). !esar ganti kerugian tidak memuaskan #arus banding ke Pengadilan -inggi. 3. +aminan bagi pemegang #ak *). +animan pemberian ganti rugi "ang la"ak dan bila tidak memuaskan dapat banding ke Pengadilan -inggi. 0) +aminan ganti rugi #arus dilakukan se3ara tunai dan diba"arkan langsung kepada "ang ber#ak = 4). +aminan penampungan bagi mereka "ang belum pinda# = %). ang ber#ak atas ganti kerugian bukan #an"a mereka "ang #akn"a di3abut, tetapi 'ika adaorang(orang "ang menggarap tana# atau menempati ruma# "ang bersangkutan = 7). +ika tana# "ang di3abut #akn"a itu kemudian tidak dipergunakan sesuai dengan ren3ana peruntukann"a, maka mereka "ang semula ber#ak atas tana#n"a diberi prioritas untuk mendapatkann"a kembali. d. -ata 3ara pen3abutan #ak *). A3ara biasa, tana# baru dapat dikuasai setela# dilakukan pemba"aran ganti rugi dan dikeluarkann"a surat keputusan pen3abutan #ak dari Presiden = 0). A3ara k#usus, penguasaan dan penggunaan tana# dapat segera dilakukan atas dasar iHin Mendagri tanpa menunggu keputusan pen3abutan #ak dari Presiden. 166 IO. $>2GK>-A P>R-A2AHA2 6A2 $I$->M P>RA6IL A22A
A. Pengertian sengketa atas tana# = $engketa *. $esuatu "ang men"ebabkan perbedaan pendapat8 pertengakaran = 0. Pertikaian, perselisi#an = $engketa tana# berarti karena adan"a ) *. Perbedaan pendapat tentang kepemilikan tana#, 0. Perselisi#an dalam pemberian ganti kerugian dalam pembebasan tana# =
$engketa #ukum atas tana# bermula dari pengaduan sesuatu pi#ak (orang8badan #ukum) "ang berisi keberatan(keberatan dan tuntutan #ak atas tana# ter#adap status tana#, prioritas maupun kepemilikann"a dengan #arapan akan memperole# pen"elesaian se3ara administrasi sesuai dengan ketentuan peraturan "ang berlaku. !. Ruang Lingkup $engketa -ana# $i<at permasala#an dari suatu sengketa tana# se3ara umum ada beberapa ma3am ) *). Masala# "ang men"angkut prioritas untuk dapat ditetapkan sebagai pemegang #ak "ang sa# atas tana# "ang berstatus #ak, atau atas tana# "ang belum ada #akn"a = 167 0). !anta#an ter#adap suatu alas #ak8 bukti perole#an "ang digunakan sebagai dasar pemberian #ak (perdata) = 4) Kekeliruan pemberian #ak "ang disebabkan penerapan peraturan "ang kurang8 tidak benar = %) $engketa lain "ang mengandung aspek(aspek sosial praktis. $engketa tana#, apabila ditin'au dari persti1a #ukum, akibat adan"a ) a). Perbuatan #ukum bersegi dua "akni adan"a per'an'ian antara pi#ak pen'ual dengan pemilik tana# b) Perbuatan "ang bertentangan dengan aHas #ukum, "akni perbuatan melanggar #ukum, "ang dilakukan ole# seseorang ter#adap pemilik tana# 2amun dapat 'uga adan"a ) a) Kekeliruan pi#ak penguasa dalam mengambil keputusan pemberian #ak atas tana# dan sekaligus pemberian serti<ikatn"a. b) Penggantian kerugian "ang tidak sesuai8 tidak memadai. Adan"a tana# "ang tela# dibeli seseorang dan tela# diba"ar, namun tana#n"a tidak ada, atau tela# dikuasasi ole# orang lain, se#ingga menimbulkan perselisi#an "ang pen"elesaian n"a sampai ke Pengadilan. $engketa atas tana# ter'adi karena adan"a dua kepentingan antara pemilik tana# "ang sama(sama mengaku 168 memiliki tana# tersebut, karena di'ual, ditukar atau di'adikan #ak tanggungan dan sebagain"a. $engketa pertana#an 'uga ter'adi dalam pemberian ganti rugi tana# "ang dibebaskan ole# pemerinta# guna pembangunan untuk kepentingan umum, seperti #aln"a untuk pembuatan 1aduk, 'alan, pasar, pelabu#an laut maupun udara, terminal bus dll. d. Mek#anisme Pen"elesaian sengketa = Mek#anisme penanganan sengketa tana# laHimn"a diselengarakan dengan pola sebagai berikut . *. Pengaduan 6alam pengaduan ini biasan"a berisi #al(#al dan peristi1a( peristi1a "ang menggambarkan ba#1a pengadu adala# "ang ber#ak atas tana# sengketa dengan melampirkan bukti(bukti dan mo#on pen"elesaian, disertai #arapan agar ter#adap tana# tersebut dapat di3ega# mutasin"a, se#ingga tidak merugikan dirin"a = 0. Penelitian 6ari pengaduan tersebut, apabila tern"ata terdapat dugaan kuat, ba#1a pengaduan tersebut dapat diproses, maka selan'utn"a diselesaikan melalui ta#ap tentang kemungkinan dilakukan pen3ega#an mutatis mutandis men"atakan tana# tersebut dalam keadaan sengketa. 4. Pen3ega#an mutasi Pada ta#ap pen3ega#an mutasi dimaksudkan meng#entikan untuk sementara segala bentuk peruba#an, dengan tu'uan ) a).Untuk kepentingan penelitian dalam pen"elesaian sengketa = 169 b). Untuk kepentingan pemo#on sendiri. %. Mus"a1ara# Langka#(langka# pendekatan ter#adap para pi#ak "ang bersengketa sering ber#asil didalam usa#a pen"elesaian sengketa dengan 'alan mus"a1ara#. $ebagai mediator dalam mus"a1ara# ini adala# dari pi#ak 6ir'en Agraria sekarang ini !adan Pertana#an 2asional 7. Melalui Pengadilan Apabila usa#a(usa#a mus"a1ara# mengalami 'alan buntu, maka 'alan terak#ir menga'ukan pen"elesaian sengketa pertana#an tersebut ke Pengadilan e. Putusan Pengadilan *. Ma3am(ma3am putusan Pengadilan. a. Putusan Peradilan Pidana, berdasarkan pasal *.* KUHAP ) *). Membebaskan terdak1a, apabila menurut #asil pemeriksaan kesala#an terdak1a menurut #ukum dan ke"akinan tidak terbukti 0). Pelepasan terdak1a dari segala tuntutan, 'ika tern"ata kesala#an terdak1a menurut #ukum dan ke"akinan 3ukup terbukti, tetapi tern"ata ba#1a "ang tela# dilakukan ole# terdak1a itu bukan merupakan tindak pidana, termasuk 'uga dalam #al 'ika ada kekeliruan dalam surat tudu#an, 'uga putusan #akim 'ika "bs. -ermasuk orang(orang "ang dituangkan dalam %% KUHP, %&, %. dan 7* KUHP = 170 4). Meng#ukum terdak1a, 'ika baik kesala#an terdak1a pada perbuatan "ang tela# ia lakukan, maupun perbuatan itu adala# sesuatu tindak pidana, menurut #ukum dan ke"akinan 3ukup dibuktikan apabila terbukti bersala# berdasarkan alat(alat bukti "ang ada b. Putusan Pengadilan Perdata HIR ) *) Keputusan "ang de3laratoir "aitu keputusan Hakim "ang bersi<at men"atakan ada tidakn"a sesuatu keadaan #ukum tertentu. Misaln"a, C Men"atakan sebagai #ukum ba#1a si A adala# a#li 1aris dari almar#um E C atau C si A adala# pemilik dari tana# ini C 0) Keputusan "ang 3ondemnatoir "aitu keputusan Hakim "ang si<atn"a men'atu#kan #ukuman. Misaln"a C Meng#ukum tergugat untuk memba"ar pengganti kerugian sebesar sekian rupia# C 4) Keputusan 3onstituti< "aitu keputusan "ang bersi<at meng#apuskan, memutus atau menguba# suatu keadaan #ukum tertentu, atau di'adikan #ukum "ang baru. Misaln"a ) $uatu perka1inan din"atakan batalC atau C $erti<ikat tana# din"atakan batalC 0. Putusan Pengadilan . a. 6alam #al ter'adi adan"a pen'ualan tana#, penukaran maupun di bebani #ak tanggungan ataupun dise1akan, maka bagi "ang dirugikan dapat menga'ukan gugatan ke 171 Pengadilan 2egeri berdasarkan alasan(alasan sebagai "ang ter3antum dalam KUHP.sbb ) Pasal 4&7 KUHP "ang berbun"i ) 6engan #ukuman pen'ara selama(laman"a % ta#un "akni S a"at *e ) !arang siapa dengan maksud #endak menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan mela1an #ak, men'ual, menukar atau men'adikan tanggungan utang sesuatu #ak rak"at dalam memakai tana# pemerinta# atau tana# partikelir, atau sesuatu ruma#, tanaman atau bibit ditana# tempat orang men'alankan #ak rak"at memakai tana# itu, sedang diketa#uin"a ba#1a orang lain "ang ber#ak atau turut ber#ak atas barang itu = S a"at 0e) !arang siapa dengan maksud "ang serupa men'ual, menukar atau men'adikan tanggungan utang suatu #ak rak"at dalam memakai tana# pemerinta# atau tana# partikelir atau sebua# ruma#, pembuatan tanaman atau bibit ditana# orang lain tempat men'alankan #ak rak"at dalam memakai tana# itu sedang tana# dan barang itu memang suda# di'adikan tanggungan utang, tetapi ia tidak memberita#ukan #al itu kepada pi#ak "ang lain S a"at 4e !arang siapa dengan maksud "ang serupa men'adikan tanggungan utang sesuatu #ak rak"at dalam memakai tana# pemerinta# atau tana# partikelir dengan men"embun"ikan kepada pi#ak "ang lain, ba#1a tana# tempat orang men'alankan #ak itu suda# digadaikan = 172 S a"at %e !arang siapada dengan maksud "ang serupa menggadaikan atau men"e1akan sebidang tana# tempatorang men'alankan #ak rak"at memakai tana# itu, sedang diketa#uin"a, ba#1a orang lain "ang ber#ak atau turut ber#ak atas tana# itu = S a"at 7e !arang siapa dengan maksud "ang serupa men'ual atau menukarkan sebidang tana# tempat orang men'alankan #ak rak"at memakai tana# itu "ang tela# digadaikan, tetapi tidak memberita#ukan kepada pi#ak lain, ba#1a tana# itu tela# digadaikan = S a"at 9e !arang siapa dengan maksud "ang serupa men"e1akan sebidang tana# tempat orang men'alankan #ak rak"at memakai tana# itu untuk sesuatu masa, sedang diketa#uin"a ba#1a tana# itu untuk masa itu 'uga tela# dise1akan kepada orang lain . $eperti #aln"a 3onto# kasus Meru"a $elatan, "akni 6'u#ri bin Geni, a#"a bin Geni dan M. atim -ugono, tiga orang makelar tana# "ang bergelar mandor "ang men'ual tana# seluas %% #a kepada sebua# perusa#aan deAeloper P- Portanigra pada ta#un *./0 , 'ual beli #an"a dengan girik. 2amun pada ta#un *./& ketika P- Portanigra mau mengurus serti<ikat ke !P2 tern"ata ketiga mandor tela# men'ual kembali tana#(tana# tersebut kepada perusa#aan lain. Pada ta#un itu 'uga Porta 2igra menggugat ketiga mandor tersebut, dan ketiga mandor tersebut diAonis bersala# karena tela# melakukan penggelapan dan melakukan 1anprestasi. 173 b Apabila perselisi#an karena ganti rugi "ang kurang memadai gugatan dia'ukan ke Pengadilan 2egeri ,onto# ) pembebasan tana# untuk pembuatan ban'ir kanal timur, 'alan tol, lapindo brantas, dan lain(lain 3. 6alam #al adan"a kekeliruan prosedur dalam pemberian #ak atas tana# gugatan ditu'ukan ke Pengadilan -ata Usa#a 2egara ,onto# ) *).Pembatalan serti<ikat tana# ole# Pengadilan -ata Usa#a 2egara atas kekeliruan pemberian serti<ikat tana# ole# !adan Pertana#an 2asional (!P2) , dan pemberian ganti rugi. ,onto# ) (a) Pembatalan serti<ikat -ana# G@R Pan3asila di $uraba"a (b) Pembatalan serti<ikat Hak Milik -ana# di Kod"a $emarang 0).+ual beli tana# dengan surat kuasa mutlak Cbatal demi #ukumC sbb. Putusan kasasi Ma#kama# Agung atas kasus 'ual beli tana# dengan surat kuasa mutlak di ,akranegara) Mengadili ) Membatalkan Putusan Pengadilan -inggi 2usa -enggara !arat di Mataram dan Putusan Pengadilan 2egeri Mataram Mengadili sendiri ) 6ari Konpensi ) *).Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian = 174 0).Men"atakan Penggugat ber#utang kepada tergugat I dan II sebesar sekian rupia# dan tana# terperkara, men'adi agunan #utang tersebut. 4).Men"atakan batal demi #ukum Akte 2otaris 2o sekian tanggal sekian tentang per'an'ian 'ual beli antara penggugat dan tergugat I dan II %) Men"atakan batal dan tidak s"a# perali#an serti<ikat "ang ter'adi antara Penggugat dengan -ergugat II dan III = 7) Men"atakan tidak berkekuatan mengikat balik nama "ang dilakukan -ergugat atas tana# terperkara = 9) Meng#ukum tergugat III untuk mengembalikan serti<ikat kepada tergugat I sebagai 'aminan #utang Penggugat kepada -ergugat I /) Menolak gugatan Pengugat selebi#n"a.
O. 6>LIK P>R-A2AHA2 6I I26@2>$IA 6A2 $I$->M P>RA6ILA22A A. Pengertian delik pertana#an 6alam pelaksanaan pengadaan tana# untuk kepentingan pemerinta#, baik untuk pembangunan gedung kantor, gedung tempat pendidikan, gedung ruma# sakit, untuk keperluan pembuatan pasar, pelabu#an, terminal, 'alan dan lain(lain 175 dilakukan ole# pe'abat dengan dana dari AP!2 ataupun AP!6. 6alam pelaksanaan pengadaan tana# berdasarkan Perpres 2o. 7% -#. 05*5 tentang Pengadaan !arang dan +asa Pemerinta# #arus ) *. Melalui tender8 lelang 0. Men3ari #arga "ang menguntungkan 2amun sering ter'adi sebalikn"a "akni ) *. -anpa melalui tender8 lelang = 0. Harga 'au# di atas #arga pasaran karena adan"a kolusi antara kedua bela# pi#ak. Korupsi ) melakukan suatu tindak pidana memperka"a diri "ang se3ara langsung atau tidak langsung merugikan keuangan8 perekonomian 2egara (kamus #ukum ? Pro<. $ubekti, $H F R. -'itro $oedibio ? Pradn"aparamita +akarta( -#. *./% #lm. /4). Korupsi ) pen"ele1engan atau penggelapan (uang 2egara atau perusa#aan dsb) untuk kepentingan pribadi atau orang lain ( kamus ba#asa Indonesia ? 6ep. Pendidikan dan Kebuda"aan !alai Pustaka -#. *.&& ? #lm. %90) -indak Pidana Korupsi ) $etiap orang "ang se3ara mela1an #ukum melakukan perbuatan memperka"a diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi "ang dapat merugikan keuangan 2egara atau perekonomian 2egara (UU 2o. 4* -#. *...) 176 !agi pe'abat "ang melaksanakan pengadaan barang tidak sesuai dengan ketentuan dalam Keppres maupun peraturan perundangan "ang berlaku dan ada indikasi merugikan keuangan negara, kepadan"a dapat dikenakan sanksi karena melakukan tindak pidana korupsi "ang dian3am berdasarkan Undang(undang Pemberantasan -indak Pidana Korupsi "akni UU 2o. 4* -#. *... 'o. UU 2o. 05 -#. 055* maupun KUHP. !. Ketentuan dalam KUHP *. Pasal %04 KUHP ) Pega1ai 2egeri "ang dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan mela1an #ak, memaksa seseorang dengan se1enang( 1enang memakai kekuasaann"a, supa"a memberikan, melakukan sesuatu pemba"aran, memotong sebagian dalam melakukan pemba"aran, atau menger'akan sesuatu apa, di#ukum pen'ara selama(laman"a enam ta#un 0. Pasal %0% KUHP ) Pega1ai 2egeri "ang dengan maksud akan menguntungkan dirin"a sendiri atau orang lain dengan mela1an #ak, serta dengan se1enang(1enang memakai kekuasaann"a menggunakan tana# Pemerinta# "ang dikuasai dengan #ak !umiputra, di#ukum pen'ara selama(laman"a enam ta#un. ,. Ketentuan dalam Peraturan Perundang(undangan Undang(undsang 2o. 05 -#. 055* 'o. UU 2o. 4* -#. *... tentang Pemberantasan -indak Pidana Korupsi 177 a. Pasal 0 a"at (*) UU 2o. 4* -#. *... ) $etiap orang "ang se3ara mela1an #ukum melakukan perbuatan memperka"a diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana dengan pidana pen'ara seumur #idup atau pidana pen'ara paling singkat % (empat) ta#un dan paling lama 05 ta#un dan denda paling sedikit Rp. 055.555.555,55 (dua ratus 'uta rupia#) dan paling ban"ak *. 555.555.555,55 (satu mil"ar rupia#) = b. Pasal 4 sda $etiap orang "ang se3ara mela1an #ukum melakukan perbuatan memperka"a diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, men"ala# gunakan ke1enangan, kesempatan atau sarana "ang ada padan"a karena 'abatan atau kedudukan "ang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana dengan pidana pen'ara seumur #idup atau pidana pen'ara paling singkat * (satu) ta#un dan paling lama 05 ta#un dan denda paling sedikit Rp. 75.555.555,55 (lima pulu# 'uta rupia#) dan paling ban"ak *. 555.555.555,55 (satu mil"ar rupia#) = a. Pasal *0 men"atakan ) 6ipidana dengan pidana pen'ara seumur #idup atau pidana pen'ara paling singkat % ta#un dan paling lama 05 ta#un dan pidana denda paling sedikit Rp. 055.555.555,55 dan paling ban"ak Rp. *.555.555.555,( Pega1ai negeri atau pen"elenggara negara "ang menerima #adia# atau 'an'i, pada#al diketa#ui atau patut diduga ba#1a #adia# atau 'an'i tersebut diberikan untuk menggerakan agar melakukan sesuatu dalam 'abatann"a. 178 6. Mekanisme dan Pelaksanaan Peradilann"a Pen"elesaian tindak pidana korupsi diselesaikan melalui pengadilan ) *. Pengadilan 2egeri sesuai ke1enangann"a berdasarkan UU 2o. 0 -#. *.&9 tentang Peradilan Umum 0. Komisi Pemberantasan -indak Pidana Korupsi sesuai <ungsin"a berdasarkan UU 2o. 45 -#. 0550 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) A3ara peradilan berdasarkan ) Kitab Undang(undang Hukum A3ara Pidana ( KUHAP) 2o. & -#. *.&* 179 OI. -A2AH $>!AGAI +AMI2A2 KR>6I- A. Pengertian . *. Pengertian +aminan ) tanggungan atas pin'aman "ang diterima atau borg. Misaln"a Ia memin'am uang kepada bank dengan 'aminan sebua# ruma# dan sebidang tana# milikn"a = garansi misaln"a ia membeli teleAisi dengan garansi * (satu) ta#un = 'an'i misaln"a seorang untuk menanggung utang atau ke1a'inan pi#ak lain apabila utang tidak terba"ar 0. Pengertian -ana# $ebagai +aminan Kredit. !a#1a sala# satu #ak atas tana# "ang dapat dinilai dengan uang dan mempun"ai nilai ekonomis serta dapat diperali#kan adala# #ak atas tana#. Untuk men'amin pelunasan dari debitur maka #ak atas tana# itula# "ang digunakan sebagai 'aminan. $ebagai 'aminan kredit tana# mempun"ai kelebi#an antara lain adala# #argan"a "ang tidak perna# turun. !. Maksud dan -u'uan +aminan Kredit. *. Maksud +aminan Kredit ) a. Untuk meng#indari ter'adin"a 1anprestasi ole# pi#ak debitur = b. Untuk meng#indari resiko rugi "ang akan dialami ole# pi#ak kreditur = 0. -u'uan8 Kegunaan +aminan Kredit ) a. Untuk memberikan #ak dan kekuasaan kepada kreditur untuk mendapatkan pelunasan dengan benda 'aminan 180 bilamana debitur melakukan 1anprestasi atau 3idera 'an'i = b. Memberi dorongan kepada debitur agar ) betul(betul men'alankan usa#an"a "ang dibia"ai dengan kredir itu, karena bila #al tersebut diabaikan, maka resikon"a #ak atas tana# "ang di'aminkan akan #ilang = serta betul( betul memenu#i ketentuan(ketentuan "ang ter3antum dalam per'an'ian kredit. ,. Pengaturan Hak +aminan Atas -ana# dalam UUPA . UUPA tela# menggariskan suatu ketentuan ba#1a #ak tanggungan "ang dapat dibebankan pada Hak Milik, Hak Guna !angunan dan Hak Guna Usa#a (pasal 07, 44 dan 4.). Prinsip( prinsip "ang terkandung dalam pasal(pasal tersebut ) a. Hak 'aminan atas tana# di 2egara Indonesia diberi nama BHak -anggunganC, "aitu suatu bentuk lembaga 'aminan baru untuk menggantikan berbagai lembaga 'aminan "ang ada menurut ketentuan "ang berlaku = b. Hak tanggungan ini #an"a dapat dibebankan pada Hak Milik, HGU dan HG! = 3. Hak -anggungan ini akan diatur dengan suatu undang( pundang tersendiri = $ebebelum keluarn"a Undang(undang mengenai #ak tanggungan peraturan "ang berlaku berkaitan dengan #ipotik8 ,rediet Aerband antara lain ) a. KUH Perdata !uku II !ab OOI Pasal **90 ? *040 b. UUPA 2o. 7 -# . *.95 = 3. PP 2o ) *5 -#. *.9* 'o. PP 0% -#. *../ = 181 d. PMA 2o. *7 -#. *.9* 'o. PMA 2o. 08 *.95 tentang Penda<taran Hipotik = 6. Hipotik 8 ,redit ;erband *. $ub"ek Hipotik a. Pemberi Hipotik ) mereka "ang ber#ak sebagai pemegang #ak atas tana# "ang dapat dibebani #ipotik = b. Pemegang Hipotik ) pada prinsipn"a setiap kreditur bisa sebagai pemegang #ipotik 0. ,rediet ;erband (,;) ) a. Pemberi ,rediet ;erband ) mereka "ang ber#ak sebagai pemegang #ak atas tana# b. Pemegang ,rediet ;erband ) berdasarkan Keppres 2o. *% -#. *./4 ditetapkan ) !ank !2I= !!6 = !RI = !62 dan !ank >Tim 4. Prosedur Pembebanan Hipotik8 ,;) a. Per'an'ian kredit dengan !ank adan"a kesanggupan untuk memberikan 'aminan berupa #ipotik8 ,; "amg merupakan per'an'ian pokok (obligatoir) = b. Per'an'ian pemberian #ipotik8,; "ang merupakan per'an'ian tamba#an (assesoir) "ang dibuat dengan akte PPA- = 3. Penda<taran #ipotik8,; ke Kantor Pertana#an Kabupaten8 Kotamad"a = 6engan tela# dida<tarkann"a maka la#irla# buku tana# dan sebagai tanda buktin"a dibuatla# serti<ikat #ipotik8 ,;. Mulai saat itu kreditur mempun"ai kedudukan istime1a "akni ) droit de pre<eren3e "aitu #ak menda#ului 182 dari kreditur lain "ang bukan pemegang #ipotik dan droit de suit, "aitu tana# "ang tela# 'adi 'aminan tetap dapat dilelang untuk melunasi utangn"a 1alaupun suda# berali# kepada pi#ak lain. %.-ingkatan Hipotik $ebidang tana# dapat dibebani dengan beberapa #ipotik atau dapat di'adikan 'aminan untuk beberapa kreditur, se#ingga dikenal tingkatan #ipotik dan pemegang #ipotik I, II, III dst.n"a 9. Perali#an Hipotik8 ,; $ebagai suatu #ak atas #arta keka"aan #ipotik8,; dapat diperali#kan. Perali#an #ak ini tidak bole# se3ara mandiri tanpa memperali#kan piutangn"a = /. Perali#an Hak -ana#n"a Perali#an #ak dapat dilakukan atas sei'in dari preditur. &. $urat Kuasa Memasang Hipotik8,; $urat Kuasa Memasang Hipotik kepada Kreditur #arus dibuat se3ara otentik, sedang untuk ,; dapat di ba1a# tangan = .. >sekusi Hipotik 8,;) Apabila debitur 1anprestasi, maka kreditur ber#ak melakukan eksekusi atas tana# "ang di'adikan 'aminan. .. Hapusn"a Hipotik a. Karena #apusn"a perikatan pokok = b. Karena pelepasan #ipotik ole# si berpiutang = 3. Karena #apusn"a #ak atas tana#n"a = 183 D. Pengaturan 'aminan kredit dalam UU 2o. % -#. *..9 Pelaksanaan 'aminan kredit berdasarkan UU 2o. % -#. *..9 tentang Hak -anggungan, sebetuln"a tidak ada perbedaan "ang berarti dibandingkan dengan #ipotik, "akni ). *. Per'an'ian pemberian #ipotik ole# PPA- diruba#8 diganti men'adi Akte Pemberian Hak -anggungan (APH-) = 0. Kantor Pertana#an Kabupaten8Kotamad"a diruba#8 diganti men'adi Kantor Pertana#an 2asional Kabupaten8 Kotamad"a 4. Pen3atatan APH- pada Kantor Pertana#an ditentukan selama satu minggu %. Kantor Pertana#an 2asional mengeluarkan Akte Hak -anggungan 7. Prosedur dalam UU, sampai adan"a peng#apusan Akte Hak -anggungan "akni apabila pemba"aran kredit suda# selesai tanpa adan"a 1anprestasi, akte #ak tanggungan di#apus dari 3atatan dalam buku tana# pada Kantor Pertana#an 2asional 184 OII. Aspek Hukum Ruma# $usun di Indonesia. A. Pndahuluan Pengadaan ruma# susun dilakukan karena semakin meningkatn"a 'umla# penduduk diperkotaan, sedangkan la#an "ang tersedia semakin sempit. 6engan pembangunan ruma# susun berdasarkan konsep 3ondiminium (pemilikan bersama) dapat mengatasi tempat tinggal para 1argan"a, karena ruma# susun "ang dibangun se3ara Aertikal dan #oriHontal. 6engan pembangunan ruma# susun "ang se3ara Aertikal dan #oriHontal tersebut akan ter3apai peningkatan da"a guna dan #asil guna tana#, dan dapat memberikan <asilitas peruma#an bagi mas"arakat ekonomi lema#. 6engan la#an "ang terbatas terutama dikota(kota besar seperti +akarta sebagai ibukota, kota(kota propinsi ba#kan mungkin ibukota kabupaten8 kotamad"a, dengan membangun peruma#an se3ara Aertikal dan #oriHontal dapat mengatasi peruma#an penduduk "ang relati< padat ba#kan mungkin sangat padat. Pembangunan ruma# susun berdasarkan UU 2o. *9 -# *.&7 tentang UUR$ , "ang dilengkapi dengan PP 2o. % -#. *.&& tentang Ruma# $usun , Peraturan Kepala !PH2 2o. 0 -#. *.&. tentang !entuk dan -ata ,ara Pengisian serta Penda<taran Akte Pemisa#an Ruma# $usun dan Peraturan Kepala !PH2 -entang !entuk dan -ata ,ara Pembuatan !uku -ana# serta Penerbitan Hak Milik atas $atuan uma# $usun . UU 2o. 05 -#. 05** tentang RU$U2 (peru#a#an) *. Pn#!tian Rumah Susun 185 6nu!ut pasal * an#ka * UURS ) Rumah susun adalah $an#unan #dun# $!tin#kat' yan# di$an#un dalam satu lin#kun#an' yan# t!$a#i dalam $a#ian"$a#ian yan# dist!uktu!kan s%a!a =un#sional dalam a!ah C!tikal dan ho!isontal dan m!upakan satuan"satuan yan# masin#" masin# dapat dimiliki dan di#unakan s%a!a t!pisah t!utama' t!utama untuk tmpat hunian yan# diln#kapi dn#an $a#ian $!sama' $nda $!sama dan tanah $!sama . .2 7/a#ian $!sama8 adalah $a#ian"$a#ian da!i !umah susun yan# dimiliki $!sama s%a!a tidak t!pisah olh smua pmilik satuan !umah susun ?SRS@ dan dip!unukkan pmakaian $!sama' sp!ti li=t' tan##a' lo!on#' pondasi' kolom' $alok' dindin#' lantai' atap' talan# ai!' slasa!' salu!an"salu!an' pipa"pipa' ja!in#an list!i' #as' dan tlkommunikasi s!ta !uan# untuk umum. 7Tanah $!sama8 adalah s$idan# tanah t!tntu di atas mana $an#unan !umah susun $!di!i' yan# sudah pasti status haknya' $atas"$atas dan luasnya> Tanah t!s$ut $ukan milik pa!a pmilik SRS yan# ada dilantai dasa!' mlainkan milik $!sama. 7/nda $!sama8 adalah $nda"$nda dan $an#unan" $an#unan yan# $ukan m!upakan $a#ian da!i $an#unan #dun# !umah susun yan# $!san#kutan' ttapi di atas 29 Pasa$ a a)a! *1+ 5ndang#undang ,o. 16 '(. 1985 !en!ang &uma( /usun 186 7tanah $!sama8 dan dip!untukan $a#i pmakaian $!sama' sp!ti $an#unan tmpat i$adah' lapan#an pa!ki!' tanaman' tmpat $!main dan lain"lainnya. /nda"$nda dan $an#unan"$an#unan t!s$ut ju#a m!upakan milik $!sama yan# tidak t!pisahkan da!i smua pmilik SRS. Satuan Rumah Susun ha!us mmpunyai sa!ana pn#hu$un# k jalan umum' tanpa mn##an##u dan tidak $olh mlalui satuan !umah susun milik o!an# lain. 04
.. Landasan dan Tujuan Pm$an#unan Rumah Susun . a. Landasan Pembangunan Ruma# $usun Pembngunan ruma# susun berlandaskan pada asas kese'a#teraan keadilan dan pemerataan, serta keserasian dan keseimbangan dalam perike#idupan 4* . Asas kese'a#teraan umum dipergunakan sebagai landasan pembangunan ruma# susun dengan maksud untuk me1u'udkan kese'a#teraan la#ir bat#in bagi seluru# rak"at Indonesia serta adil dan merata berdasarkan Pan3asila dan Undang(Undang 6asar *.%7, melalui pemenu#an kebutu#an akan peruma#an sebagai kebutu#an dasar bagi setiap 1arga 2egara Indonesia dan keluargan"a. $elan'utn"a mengenai asas keadilan dan pemerataan 30 Pen6e$asan -asa$ 1 a)a! *2+ 55 ,o. 16 '(. 1985 !en!ang ruma( susun 31 Pasa$ 255 ,o. 16 '(. 1985 !en!ang &uma( /usun 187 memberikan landasan agar pembangunan ruma# susun dapat dinikmati se3ara merata dan tiap(tiap 1arga 2egara dapat menikmati #asil(#asil pembangunan peruma#an "ang la"ak. $edangkan asas keserasian dan keseimbangan dalam peri ke#idupan me1a'ibkan adan"a keserasian dan keseimbangan antara kepentingan(kepentingan dalam peman<aatan ruma# susun, untuk men3ega# timbuln"a kesen'angan(kesen'angan sosial. 40 b. -u'uan Pembangunan Ruma# $usun Pembangunan Ruma# $usun, bertu'uan tu'uan untuk 44 ) *@. mmnuhi k$utuhan p!umahan yan# layak $a#i !akyat' t!utama #olon#an masya!akat yan# $!pn#hasilan !ndah' yan# mnjamin kdpastian hukum dalam pman=atannya - $@. mnin#katkan daya #una dan hasil #una tanah di da!ah p!kotaan dn#an mmp!hatikan klsta!ian sum$! daya alam dan mn%iptakan lin#kun#an pmukiman yan# ln#kap' s!asi dan sim$an# - ang dimaksudkan dengan peruma#an "ang la"ak adala# peruma#an "ang memenu#i s"arat(s"arat teknik, kese#atan, keamanan, keselamatan, dan norma(norma sosial buda"a. 32 Pen6e$asan Pasa$ 2 55 ,o. 16 '(. 1985 !en!ang &uman /usun 33 Pasa$ 3 55 ,o.16 !(. 1985 !en!ang &uma( /usun 188 Mengenai peningkatan da"a guna dan #asil guna tana# di daera# perkotan #arus sesuai dengan tata ruang kota dan tata daera# serta tata guna tana# demi keserasian dan keseimbangan. $elan'utn"a pembangunan ruma# susun untuk kepentingan bukan #unian, #arus mendukung ber<ungsin"a pemukiman dan dapat memberikan kemuda#an(kemuda#an bagi ke#idupan mas"arakat. 0. Pn#atu!an dan Pm$inaan Rumah Susun Pn#atu!an dan Pm$inaan Rumah Susun' $!upa ) A!ah k$ijaksanan ' ((nan# dan tan##un# ja(a$' !umah susun untuk hunian dan $ukan hunian 01 . A!ah k$ijaksanaan mnntukan' tntan# pn#atu!an k$ijakan pm$inaan !unah susun dia!ahkan untuk dapat mnin#katkan usaha pm$an#unan p!umahan dan pmukiman yan# =un#sional $a#i kpnt#in#an !=akyat $anyak ' untuk ) a. mendukung konsepsi tata ruang "ang dikaitkan dengan pengembangan pembangunan daera# perkotaan kea ra# Aertikal dan untuk merema'akan daera#(daera# kumu# = b. meningkatkan optimasi sumber da"a tana# perkotaan 3 mendorong pemukiman "ang berkepadatan tinggi. Landasan pengaturan dan pembinaan ruma# susun adala# berupa ) a. K$ijaksanan umum 34 Pasa$ 2#7 PP ,o. 4 '(. 1988 !en!ang &uma( /usun 189 $. K$ijaksanaan thnis dan k$ijaksanaan op!asional yan# lj$$ .>. FFoC#%-lpp"=-di#a!iskan olh masin#"masin# Instansi yan# $!(nan#. Mengenai kebi'aksanaan umum, "akni pen"usunan ren3ana 'angka pan'ang dan 'angka pendek pembangunan ruma# susun dilaksanakan ole# Pemerinta# 6aera# "ang bersangkutan berdasarkan kebi'aksanaan dan Pedoman Pemerinta# Pusat. $edangkan terkait dengan kebi'aksanaan teknis dan kebi'aksanaan operasional, adala# pengaturan dan pembinaan ruma# susun meliputi ketentuan(ketentuan mengenai pers"aratan teknis dan administrati< pembangunan ruma# susun, iHin la"ak #uni, pemilikan satuan ruma# susun, peng#unian, pengelolaan dan tata 3ara penga1asann"a. Pm$an#unan !umah susun pn#m$an#annya adalah m!upakan ((nan# dan tan##un# ja(a$ Pm!intah Pusat. Untuk mnjalankan tu#as t!s$ut dilakukan olh 6nt!i yan# ditunjuk. Sdan#kan pm$inaan yan# $ka!akt!isik lo%al dan $!=hu$un#an dn#an tata kota ddan tata da!ah mnjadi ((na# dan tan##un# ja(a$ Pmda ssuai UU No. 0. Th. .441 !. Pembangunan Ruma# $usun *. Plaksana pm$an#unan !umah susun. Ruma# susun dibangun sesuai dengan tingkat keperluan dan kemampuan mas"arakat terutama bagi "ang berpeng#asilan 190 renda#. Pembangunan ruma# susun dapat diselenggarakan ole# !adan Usa#a Milik 2egara atau 6aera#, Koperasi dan !adan Usa#a Milik $1asta "ang bergerak dalam bidang itu, serta $1ada"a Mas"arakat 47
.. Status tanah untuk pm$an#unan !umah susun . Pm$an#unan !umah susun hanya dapat di$an#un di atas tanah hak milik ' hak #una $an#unan dan hak pakai atas tanah N#a!a atau hak pn#lolaan . Dalam hal pnyln##a!akan pm$an#unan !umah susun di atas tanah hak pn#lolaan (aji$ mnylsaikan status hak #una $an#unan' s$lum mnjual satuan !umah susun ?sa!usun@ y$s. Pnyln##a!aan pma$an#unan (aji$ mmisahkan !umah susun atas satuan dan $a#ian $!sama dalam $ntuk #am$a! dan u!aian yan# disahkan olh instansi yan# $!(nan#. 0. P!sya!atan Thnis dan Administ!ati= Pm$an#unan Rumah Susun . $e3ara umum ba#1a pers"aratan teknis "akni di dalam peren3anaan #arus dapat dengan 'elas ditentukan dan dipisa#kan masing(masing satuan ruma# susun serta nilai perbandingan proporsionaln"a. 2amun 'uga memper#atikan pers"aratan teknis bangunan "akni pers"aratan mengenai struktur bangunan, keamanan, keselamatan, kese#atan, ken"amanan, dan lain(lain "ang ber#ubungan dengan ran3ang bangun, termasuk kelengkapan prasarana dan <asilitas lingkungan, "ang diatur dengan peraturan 35 PAsa$ 5 55 ,o. 16 '(. 1986 !en!ang &uma( /usun 191 perundang(undangan serta disesuaikan dengan kebutu#an dan perkembangan. Slanjutnya yan# dimaksud dn#an nilai p!$andin#an p!opo!sional adalah an#ka yan# mnunjukkan p!$andin#an anta!a satuan !umah susun t!hadap hak"hak atas $a#ian $!sama' $nda $!sama' dan tanah $!sama dihitun# $!dasakan luas atau nilai satuan !umah susun yan# $!san#kutan t!hadap jumlah luas $an#unan atau nilai !umah susun s%a!a kslu!uhan pada (aktu pnyln##a!aan pm$an#unan untuk p!tama kali mmp!hitun#kan $iaya pm$an#unannya s%a!a kslu!uhan untuk mnntukan ha!#a jualnya. 6n#nai !n%ana yan# mnunjukkan satuan !umah susun' ha!us $!isi !n%ana tapak $s!ta dnah dan poton#an yan# mnunjukkan dn#an jlas $atasan s%a!a C!ti%al dan ho!i9ontal da!i satuan !umah susun yan# dimaksud. Slanjutnya pmilikan $!sama ha!us di#am$a!kan s%a!a jlas dan mudah dimn#!ti olh smua pihak dan ditunjukkan dn#an #am$a! dan u!aian t!tulis yan# t!p!in%i. 6isamping pers"aratan se3ara umum, dalam pembangunan ruma# susun 'uga #arus memenu#i pers"aratan teknis dan administrati< "ang diatur dalam Peraturan Pemerinta#. 49 36 Pasa$ 8 #34 PP ,o. 4 '(. 1988 !en!ang &uma( /usun 192 Mengenai pers"aratan teknis, meliputi ) a. Ruan# . Smua !uan# yan# dip!#unakan untuk k#iatan sha!i"ha!i ha!us mmpunyai hu$un#an lan#sun# maupun tidak lan#sun# dn#an uda!a lua! dan pn%ahayaaan lan#sun# maupun tidak lan#sun# s%a!a alami dalam jumlah yan# %ukup' ssuai dn#an p!sya!atan yan# $!laku. Slanjutnya dalam hal hu$un#an lan#sun# maupun tidak lan#sun# dn#an uda!a lua! dan pn%ahayaan lan#sun# maupun tidak lan#sun# s%a!a alami' tidak mn%ukupi atau tidak mmun#kinkan ha!us diusahakan adanya p!tuka!an uda!a dan pn%ahayaan $uatan yan# dapat $k!ja t!us mn!us slama !uan#an t!s$ut dip!#unakan' ssuai dn#an p!sya!atan yan# $!laku.?pasal **@ $. St!uktu!' Komponn dan /ahan /an#unan. Rumah susun ha!us di!n%anakan dan di$an#un dn#an st!uktu!' komponn dan pn##unaan $ahan $an#unan yan# mmnuhi p!sya!atan konst!uksi ssuai dn#an standa! yan# $!laku. 6n#nai st!uktu!' komponn dan pn##unaan $an#unan !umah susun ha!us dip!hitun#kan kuat dan tahan t!hadap ) *@. /$an mati - 193 .@. /$an $!#!ak - 0@. Gmpa' hujan' an#in' $anji! - 1@. K$aka!an dalam (aktu yan# dip!hitun#kan %ukup untuk usaha pn#amanan dan pnylamatan - +@. Daya dukun# tanah - 3@. Kmun#kinan adanya $$an tam$ahan' $aik da!i a!ah C!tikal maupun ho!i9ontal - ;@. Gan##uan> p!usak lainnya' ssuai dn#an ktntuan yan# $!laku. 3. Kelengkapan ruma# susun Ruma# susun #arus dilengkapi dengan ) *). +aringan air bersi# "ang memenu#i pers"aratan mengenai perpipaan dan perlengkapann"a termasuk meter air, pengatur tekanan air, dan tangki air dalam bangunan = 0). +aringan listrik "ang memenu#i pers"aratan mengenai kabel dan perlengkapann"a, termasuk meter listrik dan pembatas arus, serta pengamanan ter#adap kemungkinan timbuln"a #al(#al "ang memba#a"akan = 4). +aringan gas "ang memenu#i pers"aratan beserta perlengkapann"a termasuk meter gas, pengatur arus, 194 serta pengaman ter#adap kemungkinan timbuln"a #al(#al "ang memba#a"akan = %). $aluran pembuangan air #u'an "ang memenu#i pen"aratan kualitas, kuantitas dan pemasangan = 7). $aluran pembuangan air limba# "ang memenu#i pers"aratan kualitas, kuantitas dan pemasangan = 9). $aluran dan8 atau tempat pembuangan sampa# "ang memenu#i pers"aratan ter#adap kebersi#an, kese#atan dan kemuda#an = /). -empat untuk kemungkinan pemasangan 'aringan telepon dan alat komunikasi lainn"a = &). Alat transportasi "ang berupa tangga, li<t atau eskalator sesuai dengan tingkat keperluan dan pers"aratan "ang berlaku = .). Pintu dan tangga dar<urat kebakaran = *5). -empat 'emuran = **). Alat pemadam kebakaran = *0). Penangkal petir = *4). Alat8 s"stem alarm = *%). Pintu kedap asap pada 'arak('arak tertentu = *7). Generator listrik disediakan untuk ruma# susun "ang menggunakan li<t. (pasal *%) !agaian(bagian dari kelengkapan seperti tersebut di atas "ang merupakan #ak bersama #arus ditempatkan didinding dan dilindungi untuk men'amin <ungsin"a sebagai bagian bersama dan muda# dikelola. 195 d. Satuan !umah susun ?sa!usun@. $atuan ruma# susun (sarusun) #arus mempun"ai ukuran standar "ang dapat dipertanggung('a1abkan dan memenu#i pers"aratan se#ubungan dengan <ungsi dan penggunaann"a serta #arus disusun dan dikoordinasikan untuk dapat me1u'udkan suatu keadaan "ang dapat menun'ang kese'a#teraan dan kelan3aran bagi peng#uni dalam men'alankan kegiatan se#ari(#ari untuk #ubungan kedalam atau keluar (psl. *9 ) e. !agian bersama dan benda bersama !agian bersama "ang berupa ruang untuk umum, ruang tangga, li<t, selasar #arus mempun"ai ukuran "ang mempun"ai pers"aratan dan diatur serta dikoordinasikan untuk dapat memberikan kemuda#an bagi peng#uni dalam melakukan kegiatan se#ari(#ari baik dalam #ubungan sesama peng#uni, maupun dengan pi#ak(pi#ak lain, dengan memper#atikan keserasian, keseimbangan dan keterpaduan. (pasal 05) $elan'utn"a benda bersama tersebut #arus mempun"ai dimensi, lokasi, kualitas, kapasitas "ang memenu#i pers"aratan dan diatur serta dikoordinasikan untuk dapat memberikan keserasian lingkungan guna men'amin keamanan dan kenikmatan para peng#uni maupun pi#ak(pi#ak lain, dengan memper#atikan keselarasan, keseimbangan dan keterpaduan (pasal 0*) <. Lokasi pembangunan ruma# susun. 196 *). 6alam pembangunan ruma# susun #arus dibangun di lokasi "ang sesuai dengan peruntukan dan keserasian lingkungan dengan memper#atikan ren3ana tata ruang dan tata guna tana# "ang ada. 0). 6ibangun pada lokasi "ang memungkinkan ber<ungsin"a dengan baik saluran(saluran pembuangan dalam lingkungan ke s"stem 'aringan pembuangan air #u'an dan 'aringan air limba# kota. 4). Mengenai lokasi pembangunan ruma# susun #arus muda# di3apai angkutan "ang diperlukan, baik langsung maupun tidak langsung pada 1aktu pembangunan maupun peng#unian serta perkembangan di masa mendatang, dengan memper#atikan kemanan, ketertiban dan gangguan pada lokasi sekitarn"a. %). Lokasi ruma# susun #arus di'angkau ole# pela"anan 'aringan air bersi# dan listrik = 7). Apabila lokasi tersebut belum dapat di'angkau ole# pela"anan 'aringan air bersi# dan listrik, pen"elenggara pembangunan 1a'ib men"ediakan se3ara tersendiri sarana air bersi# dan listrik sesuai dengan tingkat keperluann"a, dan dikelola berdasarkan peraturan perundang(undangan "ang berlaku. g. Kepadatan dan -ata Letak !angunan 197 6alam pembangunan ruma# susun, #endakn"a memper#atikan kepadatan bangunan dalam lingkungan, "akni #arus memper#itungkan dapat di3apain"a optimasi da"a guna dan #asil guna tana# sesuai dengan <ungsin"a, dengan memper#atikan keserasian dan keselamatan lingkungan sekitarn"a, berdasarkan peraturan perundang( undangan "ang berlaku (pasal 04). @le# karenan"a tata letak bangunan #arus menun'ang kelan3aran kegiatan se#ari(#ari dengan mempertimbangkan keserasian, keseimbangan dan keterpaduan. 6isamping iitu 'uga tata letak bangunan #arus memper#atikan penetapan batas pemilikan tana# bersama, segi(segi kese#atan, pen3a#a"aan, pertukaran udara, serta pen3ega#an dan pengamanan ter#adap ba#a"a "ang mengan3am keselamatan peng#uni, bangunan, dan lingkungann"a berdasarkan peraturan perundang(undangan "ang berlaku. (pasal 0%). #. Prasarana Lingkungan Lingkungan ruma# susun #arus dilengkapi dengan prasarana lingkungan "ang ber<ungsi sebagai peng#ubung untuk keperluan kegiatan se#ari(#ari bagi peng#uni, baik ke dalam maupun ke luar dengan pen"ediaan 'alan setapak, 'alan kendaraan, dan tempat parkir. 6alam pen"ediaan prasarana lingkungan, #arus mempertimbangkan kemuda#an dan keserasian #ubungan dalam kegiatan se#ari(#ari dan pengamanan bila ter'adi 198 #al(#al "ang memba#a"akan, serta struktur, ukuran, dan kekuatan "ang 3ukup sesuai dengan <ungsi dan penggunaan 'alan tersebut (psl.07) 6i dalam lingkungan ruma# susun #arus pula dilengkapi dengan prasarana lingkungan dan utilitas umum "ang si<atn"a menun'ang <ungsi lainn"a "ang meliputi ) *). +aringan distribusi air bersi#, gas, dan listrik dengan segala kelengkapann"a termasuk kemungkinan diperlukann"a tangki(tangki air, pompa air, tangki gas dan gardu(gardu listrik = 0). $aluran pembuangan air #u'an "ang meng#ubungkan pembuangan air #u'an dari ruma# susun ke s"stem 'aringan pembuangan air = 4). $aluran pembuangan air limba# dan8 atau tangki septi3 "ang meng#ubungkan pembuangan air limba# dari ruma# susun ke s"stem 'aringan air limba# kota, atau penampungan air limba# tersebut ke dalam tangki septi3 dalam lingkungan. %). -empat pembuangan sampa# "ang <ungsin"a adala# sebagai tempat pengumpulan sampa# dari ruma# susun untuk selan'utn"a dibuang ke tempat pembuangan sampa# kota, dengan memper#atikan <aktor(<aktor kemuda#an pengangkutan, kese#atan, kebersi#an dan keinda#an = 7). Kran(kran air untuk pen3ega#an dan pengamanan ter#adap ba#a"a kebakaran "ang dapat men'angkau 199 semua tempat dalam lingkungan dengan kapasitas air "ang 3ukup untuk pemadam kebakaran = 9). -emapt par<kir kendaraan dan8 atau pen"impanan barang "ang diper#itungkan ter#adap kebutu#an peng#uni dalam melaksanakan kegiatan(kegiatann"a sesuai dengan <ungsin"a = /). +aringan telepon dan alat komunikasi lain sesuai dengan tingkat keperluann"a. (pasal 09). i. Gasilitas lin#kun#an 6alam ruma# susun dan lingkungann"a #arus disediakan ruangan(ruangan dan8 atau bangunan untuk tempat berkumpul, melakukan kegiatan mas"arakat, tempat bermain bagi anak(anak, dan kontak lainn"a, sesuai dengan standar "ang berlaku.(pasal 0/) $elain #al tersebut di atas, #arus disediakan pula ruangan dan8 bangunan untuk pela"anan kebutu#an se#ari(#ari sesuai dengan standar "ang berlaku (pasal 0&). Pers"aratan administrati< *). Ruma# susun dan lingkungann"a #arus dibangun dan dilaksanakan berdasarkan periHinan "ang diberikan ole# Pemerina# 6aera# sesuai dengan peruntukann"a. Pers"aratan mengenai periHinan usa#a dari perusa#aan pembangunan peruma#an, iHin lokasi, dan8atau iHin peruntukann"a, periHinan mendirikan bangunan (IM!) = 200 0). PeriHinan dia'ukan ole# pen"elenggara pembangunan kepada Pemerinta# 6aera# dengan melampirkan pers"aratan(pers"aratan sebagai berikut ) a). serti<ikat #ak atas tana# = b). <at1a peruntukan tana# = 3). ren3ana tapak = d). gambar ren3ana arsitektur "ang memuat dena# potongan beserta pertelaann"a "ang menun'ukkan dengan 'elas se3ara Aertikal dan #oriHontal dari satuan ruma# susun = e). gambar ren3ana struktur beserta per#itungann"a = <). gambar ren3ana "ang menun'ukkan dengan 'elas bagian bersama, benda bersama dan tana# bersama = g). gambar ren3ana 'aringan dan instalasi beserta perlengkapann"a. $etela# memperole# iHin, pen"elenggara pembangunan 1a'ib meminta pengesa#an dari Pemerinta# 6aera# atas pertelaaan "ang menun'ukkan batas "ang 'elas dari masing(masing satuan ruma# susun, bagian bersama, benda bersama, dan tana# bersama beserta uraian nilai perbandingan proporsionaln"a (pasal 4*)= 6alam #al ter'adi peruba#an ren3ana peruntukan dan peman<aatan ruma# susun, #arus mendapat iHin dari Pemerinta# 6aera# sesuai dengan 201 pers"aratan "ang ditentukan dan tela# memperole# pengesa#an atas peruba#an dimaksud serta pertelaann"a dan uraian nilai perbandingan proposionaln"a. Untuk peruba#an ren3ana peruntukan dan peman<aatan suatu bangunan gedung bertingkat men'adi ruma# susun, #arus mendapat iHin dari Pemerinta# 6aera# = $edangkan apabila peruba#an ter'adi pada saat pelaksanaan pembangunan, pen"elenggara pembangunan 1a'ib meminta iHin dan pengesa#an ter#adap peruba#an "ang dimintakan kepada instansi "ang ber1enang. 2amun dalam #al ter'adi peruba#an struktur bangunan dan instalasi ter#adap ruma# susun "ang tela# dibangun, pemilik 1a'ib meminta iHin dan pengesa#an mengenai peruba#an tersebut kepada intansi "ang ber1enang. ,. IHin La"ak Huni *. Pnyln##a!a pm$an#unan !umah susun (aji$ mn#ajukan p!mohonan i9in layak huni stlah mnylsaikan pm$an#unannya ssuai dn#an p!i9inan yan# tlah di$!ikan dn#an mny!ahkan #am$a!"#am$a! dan ktntuan tknis yan# t!p!in%i. /!dasa!kan p!mohonan t!s$ut Pmda mm$!ikan i9in layak huni stlah diadakan pm!iksaan t!hadap !umah susun yan# tlah slsai di$an#un $!dasa!kan p!sya!atan dan 202 ktntuan p!i9inan yan# tlah dit!$itkan. Slanjutnya pnyln##a!a (aji$ mny!ahkan dokumn"dokumn p!i9inan $s!ta #am$a!" #am$a! dan ktntuan"ktntuan thnis yan# t!p!in%i kpada p!himpunan pn#huniyan# tlah di$ntuk $s!ta ) a. Tata %a!a pman=aatan > pn##unaan' pmliha!aan' p!$aikan dan kmun#kinan" kmun#kinan dapat diadakannya p!u$ahan pada !umah susun maupun lin#kun#annya - $. U!aian dan %atatan sin#kat yan# $!si=at hal"hal khusus yan# p!lu diktahui olh pa!a pn#huni' pmilik' pn#lola' dan pihak"pihak lain yan# $kpntin#an ?pasal 0+ PP @ 6alam #al iHin la"ak #uni tidak diberikan, pen"elenggara pembangunan ruma# susun dapat menga'ukan keberatan kepada Gubernur Kepala 6aera# -k.I "ang akan memberikan keputusan mengikat. (pasal 49 PP). Mengenai tata 3ara periHinan diatur dalalam peraturan 6aera#, "ang berlaku setela# mendapat pengesa#an dari pe'abat "ang ber1enang. E. Kpmilikan Satuan Rumah Susun Satuan !umah susun dapat dimiliki olh p!so!an#an atau $adan hukum yan# mmnuhi sya!at s$a#ai pm#an# hak atas tanah. &ak milik atas satuan !umah susun adalah hak milik atas satuan yan# $!si=at 203 p!so!an#an dan t!pisah. &ak milik atas satuan !umah susun mliputi ju#a hak atas $a#ian $!sama' $nda $!sama dan tanah $!sama yan# ksmuanya m!upakan satu ksatuan yan# tidak t!pisahkan dn#an satuan yan# $!san#kutan. &ak atas $a#ian $!sama' $nda $!sama dan hak atas tanah $!sama didasa!kan atas luas atau nilai satuan !umah susun yan# $!san#kutan t!s$ut dip!olh pmiliknya yan# p!tama. ?pasal < UURS@ /atas : $atas kpmilikan satuan !umah susun s$a#ai $!ikut ) *. &ak milik atas satuan !umah susun mliputi hak pmilikan p!so!an#an yan# di#unakan s%a!a t!pisah' hak $!sama atas $a#ian"$a#ian $an#unan' hak $!sama atas $nda' hak $!sama atas tanah' smuanya m!upakan satu ksatuan hak yan# s%a!a =un#sional tidak t!pisahkan - .. &ak pmilikan p!so!an#an' m!upakan !uan#an dalam $ntuk #omt!i% ti#a dimnsi yan# tidak slalu di$atasi olh dindin# - 0. Dalam hal !uan#an di$atasi dindin#' p!mukaan $a#ian dalam da!i dindin# pmisah' p!mukaan $a#ian $a(ah da!i lan#it"lan#it st!uktu!' p!mukaan $a#ian atas da!i lantai t!st!uktu!' m!upakan $atas pmilikannya - 204 1. Dalam hal !uan#an s$a#ian tidak di$atasi dindin#' $atas p!mukaan dindin# $a#ian lua! yan# $!hu$un#an lan#sun# dn#an uda!a lua! yan# dita!ik s%a!a C!tikal m!upakan kpmilikannya - +. Dalam hal !uan#an kslu!uhannya tidak di$atasi dindin#' #a!is $atas yan# ditntukan dan dita!ik s%a!a C!tikal yan# pn##unaannya ssuai dn#an p!untukannya' m!upakan $atas kpmilikannya - ?pasal 1* PP@ $ebagai tanda bukti #ak milik atas satuan ruma# susun diterbitkan serti<ikat Hak milik $atuan ruma# susun (HM$R$) $erti<ikat #ak milik atas atas satuan ruma# susun terdiri atas ) a. $alinan buku tana# dan surat ukur atas Hak -ana# !ersama = b. Gambar dena# tingkat ruma# susun "bs., "ang menun'ukkan satuan ruma# susun "ang dimiliki = 3. Pertelaan mengenai besarn"a bagian #ak atas bagian bersama, benda bersama dan tana# bersama "bs. -er#adap #ak milik satuan ruma# susun dapat berali# dengan 3ara pe1arisan atau dengan 3ara peminda#an #ak . $elan'utn"a untuk pengali#kan dilakukan dengan akta PPA- dan dida<tarkan pada Kantor Pertana#an Kabupaten8 Kotamad"a (pasal *5 UUR$). 6alam peminda#an #ak milik atas satuan ruma# susun, dan penda<taran perali#ann"a dilakukan dengan men"ampaikan ) a. Akta PPAT atau /!ita A%ata Llan# - 205 $. S!ti=ikat hak milik atas satuan !umah susun yan# $!san#kutan - %. An##a!an Dasa! !umah Tan##a himpunan pn#huni H d. Su!at"su!at lainnya yan# dip!lukan untuk pmindahan hak. 6alam #al pe1arisan #ak milik atas satuan ruma# susun, penda<taran per<ali#an #akn"a dilakukan dengan men"ampaikan ) a. S!ti=ikat hak milik atas satuan !umah susun - $. Su!at kt!an#an kmatian p(a!is - %. Su!at (asiat atau su!at kt!an#an (a!is ssuai dn#an kt!an#anhukum yan# $!laku d. /ukti k(a!#an#a!aan ahli (a!is - . An##a!an dasa! dan An##a!an Rumah Tan##a p!himpunan pn#huni - =. Su!at"su!at lainnya yan# dip!lukan untuk p(a!isan ?pasal 1. PP@. Pemerinta# memberikan kemuda#an bagi golongan mas"arakat berpeng#asilan renda# untuk memperole# dan memiliki satuan ruma# susun . Untuk memperole# satuan ruma# susun bagi golongan berpeng#asilan renda# diatur dengan Peraturan pemerinta# (pasal ** UUR$). Hal tersebut 'uga dipertegas lagi dalam pasal 74 PP 2o. % -#. *..&, "akni kepada golongan mas"arakat "ang beng#asilan renda# "ang berke#endak untuk memiliki ruma# susun seder#ana dapat dibrikan kemuda#an baik langsung maupun tidak langsung. 206 Mengenai pelaksanaann"a diatur lebi# lan'ut ole# Menteri "ang bertanggung 'a1ab di bidang pembangunan peruma#an dan Menteri lain "ang terkait serta Pemerinta# 6aera# "ang bersangkutan sesuaui dengan tugas masing(masing. G. Pm$$anan dn#an &ipotik ?ska!an# &ak Tan##un#an@ dan Gidusia. Ruma# susun berikut tana# tempat bangunan itu berdiri serta benda(benda lainn"a "ang merupakan satu(kesatuan dengan tana# tersebut dapat di'adikan 'aminan #utang dengan ) a. Di$$ani hipotik ?hak tan##un#an@' jika tanahnya hak milik atau hak #una $an#unan . &ak Tan##un#an diatu! dalam UU No. 1 Th. *223 tntan# &ak tan##un#an - $. Di$$ani Gidusia' jika tanahnya tanah hak pakai atas tanah N#a!a . Gidusia diatu! dalam UU No. 1. Th. *222 tntan# Aaminan Gidusia. Hipotik (#ak tanggungan) atau <idusia dapat 'uga dibebankan atas tana# beserta ruma# susun "ang akan dibangun sebagai 'aminan pelunasan kredit untuk membia"ai pembangunan ruma# susun "ang tela# diren3anakan di atas tana# "ang bersangkutan dan "ang pembebanan kreditn"a dilakukan se3ara berta#ap sesuai dengan pelaksanaan pembangunan ruma# susun tersebut. (Pasal *0 UUR$) 6engan demikian, maka #ak milik atas satuan ruma# susun dapat di'adikan 'aminan #utang dengan ) 207 a). dibebani #ipotik (#ak tanggungan), 'ika tana#n"a #ak milik atau #ak guna bangunan = b). dibebani <idusia, 'ika tana#n"a tana# #ak pakai atas tana# 2egara = (pasal *4 UUR$) Pemberian #ipotik (#ak tanggungan) dilakukan dengan akta PPA-, dan 1a'ib dida<tarkan ke Kantor Pertana#an kabupaten8 Kod"a untuk di3atat pada buku tana# dan serti<ikat tana# "ang bersangkutan. Untuk penda<taran #ipotik (tanggungan) ke Kantor Pertana#an, sesuai pasal %4 PP, dilampirkan ) a. S!ti=ikat hak milik atas satuan !umah susun yan# $!san#kutan - $. Akta pm$$anan hipotik ?hak tan##un#an@ - %. Su!at"su!at lainnya yan# dip!lukan untuk pm$$anan 6alam akte #ipotik (akta #ak tanggungan) dapat di3antumkan 'an'i('an'i "ang berlaku 'uga bagi pi#ak ketiga. $ebagai tanda bukti adan"a #ipotik (#ak tanggungan) diterbitkan serti<ikat #ipotik (serti<kat #ak tanggungan), "ang terdiri dari salinan buku tana# #ipotik (#ak tanggungan) dan salinan akta PPA-. -anggal buku tana# #ipotik (#ak tanggungan) adala# tanggal "ang ditetapkan / (tu'u#) #ari setela# penerimaan se3ara lengkap surat(surat "ang diperlukan bagi penda<tarann"a ole# Kantor Pertana#an Kabupaten8 Kotamad"a "ang bersangkutan, atau 'ika #ari ke tu'u# itu 'atu# #ari libur, maka buku tana# "ang bersangkutan diberi bertanggal #ari ker'a berikutn"a. 208 $erti<ikat #ipotik (#ak tanggungan) mempun"ai kekuatan eksekutorial dan dapat dilaksanakan sebagai putusan pengadilan, (pasal *% UUR$). $elan'utn"a serti<ikat #ipotik (#ak tanggungan) "ang bersangkutan dapat disera#kan kepada kreditur atas persetu'uan "ang ber#ak (pasal %% PP) Pemberian <idusia dilakukan dengan akta PPA- dan 1a'ib dida<tarkan pada Kantor Pertana#an Kabupaten8 Kotamad"a untuk di3atat pada buku tana# dan serti<ikat #ak "ang bersangkutan (pasal *7 UUR$). 2amun setela# keluarn"a Undang(Undang +aminan Didusia maka penda<taran Akta Didusia adala# ke Kantor Penda<taran Didusia sesuai pasal *0 a"at (*) Undang(Undang +aminan Didusian (UU+D) 2o. %0 -#. *... 6alam #al ter'adi pembebanan atas satuan ruma# susun, penda<taran #ipotik (#ak tanggungan) atau <idusia dilakukan dengan men"ampaikan (pasal %4 PP)) a. S!ti=ikat hak milik atas satuan !umah susun yan# $!san#kutan - $. Akta pm$$anan =idusia - %. Su!at"su!at lainnya yan# dip!lukan untuk pm$$anan Stlah mn!ima $!kas"$!kas pnda=ta!an ' Kanto! P!tanahan Ka$upatn> Kotamadya' mm$ukukan dan mn%atat p!alihan hak t!s$ut dalam /uku Tanah dan pada s!i=ikat hak milik atas satuan !umah susun yan# $!san#kutan untuk di$!ikan s!ti=ikat kpada yan# $!hak. 209 6alam pemberian #ipotik (#ak tanggungan) atau <idusia dapat diper'an'ikan ba#1a pelunasan #utang "ang di'amin dengan #ipotika (#ak tanggungan) atau <idusia itu dapat dilakukan se3ara angsuran sesuai dengan ta#ap pen'ualan satuan ruma# susun, "ang besarn"a sebanding dengan nilai satuan "ang ter'ual. 6alam #al pemba"aran dilakukan pelunasan, maka satuan ruma# susun "ang #argan"a tela# dilunasi tersebut bebas dari #ipotik (#ak tanggungan) atau <idusia "ang semula membebanin"a. (pasl *9 UUR$) Atas kesepakatan pemberi dan pemegang #ipotik (#ak tanggungan) atau <idusia eksekusi #ipotik (#ak tanggungan) atau <idusia "ang bersangkutan dapat dilaksanakan di ba1a# tangan 'ika dengan 3ara demikian akan dapat diperole# #arga tertinggi "ang menguntungkan semua pi#ak. Mengenai pelaksanaan pen'ualan, baru dapat dilakukan setela# le1at satu bulan se'ak diberita#ukan se3ara tertulis kepada pi#ak( pi#ak "ang berkepentingan dan diumumkan dalam dua surat kabar "ang beredar di daera# "ang bersangkutan, dan8 atau media masa 3etak setempat , tanpa ada pi#ak "ang men"atakan keberatan. (pasal */ UUR$ G. P!u$ahan dan Pn#hapusan &ak Kpmilikan Pm$an#unan $$!apa !umah susun yan# di!n%anakan pada s$idan# tanah dn#an systm pmilikan p!so!an#an dan hak $!sama' dan tlah mndapat i9in dapat dilaksanakan s%a!a $!tahap spanjan# tidak mn#u$ah nilai p!$andin#an 210 p!opo!sionalnya. ?pasal 13 PP@ . Namun dalam hal t!jadi p!u$ahan !n%ana dalam pm$an#unan untuk tahap $!ikutnya' yan# mn#aki$atkan knaikan nilai p!$andin#an p!opo!sionalnya' p!u$ahan t!s$ut olh pnyln##a!a pm$an#unan ha!us di$!itahukan kpada p!himpunan pn#huni' dan dalam t!s$ut diadakan p!hitun#an km$ali. Slanjutnya dn#an adanya p!u$ahan t!s$ut mn#aki$atkan pnu!unan nilai p!$andin#an p!opo!sionalnya' p!u$ahan t!s$ut olh pnyln##a!a pm$an#unan ha!us dimintakan p!stujuan kpada p!himpunan pn#huni ' dan dalam hal t!s$ut diadakan p!hitun#an km$ali' T!hadap p!u$ahan t!s$ut ha!us disahkan km$ali olh Pm!intah Da!ah dan dida=ta!kan km$ali k Kanto! P!tanahan Ka$> Kodya. Apa$ila p!himpunan pn#huni tidak mm$!ikan p!stujuan' pnyln##a!a pm$an#unan dapat mn#ajukan k$!atan"k$!atan kpada Pmda dan dalam jan#ka (aktu 04 ha!i Pmda mm$!ikan kputusan t!akhi! dan mn#ikat. Apa$ila p!u$ahan tidak jadi dilaksanakan pnyln##a!a pm$an#unan (aji$ mmp!hitun#kan km$ali nilai p!$andin#an p!opo!sionalnya s$a#aimana smula' dan dimintakan pn#sahan s!ta dida=ta!kan km$ali ?pasal 1; PP@ Apa$ila t!jadi !n%ana p!u$ahan =isik !umah susun yan# mn#aki$atkan p!u$ahan nilai p!$andin#an 211 p!opo!sional ha!us mndapat p!stujuan da!i p!himpunan pn#huni. Slanjutnya p!stujuan p!himpunan pn#huni dip!#unakan s$a#ai dasa! di dalam mm$uat akta p!u$ahan pmisahan. Akta p!u$ahan pmisahan mmuat p!u$ahan"p!u$ahan dalam p!tlaaan yan# mn#andun# p!u$ahan nilai p!$andin#an p!opo!sional. Akta p!u$ahan pmisahan ha!us dida=ta!kan pada kanto! P!tanahan Ka$upatn atau Kotamadya untuk dijadikan dasa! dalam mn#adakan p!u$ahan dalam $uku tanah dan s!ti=ikat"s!ti=ikat hak milik satuan !umah susun yan# $!san#kutan ?psl 1< PP@. Dalam hal t!jadi p!u$ahan atas satuan !umah susun yan# dimiliki olh p!so!an#an s%a!a t!pisah p!u$ahan t!s$ut tidak $olh mnim$ulkan k!u#ian $a#i pmilik lainnya . P!u$ahan t!s$ut ha!us di$!itahunan kpada p!himpunan pn#huni dan dilakukan ssuai dn#an ktntuan"ktntuan yan# dittapkan olh p!himpuan pn#huni s!ta p!sya!atan tknis pm$an#unan lainnya yan# $!laku. ?pasal 12 PP@. &ak milik satuan !umah susun hapus ka!na ) *@. &ak atas tanahnya hapus mnu!ut p!atu!an p!undan#"undan#an yan# $!laku - .@. Tanah dan $an#unannya musnah - 212 0@. T!pnuhinya sya!at $atal - 1@. Plpasan hak s%a!a suka!la ?pasal +4 PP@. Apa$ila hak milik atas satuan !umah susun hapus' ka!na tanah dan $an#unanya musnah' dan t!pnuhinya sya!at $atal' stiap pmilik hak atas satuan !umah susun $!hak mmp!olh $a#ian atas milik $!sama t!hadap $a#ian $!sama' $nda $!sama dan tanah $!sama ssuai dn#an nilai p!$andin#an p!opo!sionalnya dn#an mlihat knyataan yan# ada. ?pasal +*@ . S$lum &ak Guna /an#unan atau &ak Pakai atas N#a!a yan# di atasnya $!di!i !umah susun haknya $!akhi!' pa!a pmilik mlalui p!himpunan pn#huni mn#ajukan p!mohonan p!panjan#an atau pm$aha!uan hak atas tanah t!s$ut ssuai dn#an p!undan#an yan# $!laku. ?pasal +.@. &. Pn#hunian dan Pn#lolan Satuan Rumah Susun *. Pn#hunian Rumah Susun Satuan !umah susun yan# tlah di$an#un $a!u dapat dijual untuk dihuni stlah mndapat i9in klayakan untuk dihuni da!i Pm!intah Da!ah yan# $!san#kutan ?pasal *<@ 213 Peng#uni ruma# susun, 1a'ib membentuk Per#impunan Peng#uni untuk mengurus kepentingan bersama para pemilik 8 peng#uni ruma# susun .-er#adap per#impunan peng#uni tersebut dapat diberi kedudukan sebagai badan #ukum. Per#impunan peng#uni tersebut mempun"ai ke1a'iban untuk mengurus kepentingan bersama para pemilik dan peng#uni "ang bersangkutan dengan pemilikan dan peng#uniann"a. $elan'utn"a untuk dapat men'alankan tugas tersebut per#impunan peng#uni dapat membentuk atau menun'uk badan pengelola "ang bertugas untuk men"elenggarakan pengelolaan "ang meliputi penga1asan penggunaan bagian bersama, benda bersama, tana# bersama, dan pemeli#aan serta perbaikann"a (pasal *.) Para peng#uni dalam lingkungan ruma# susun baik untuk #unian maupun bukan untuk #unian, 1a'ib membentuk per#impunan peng#uni untuk mengatur dan mengurus kepentingan bersama "ang bersangkutan sebagai pemilikan, peng#unian dan pengelolaan"a. Pembentukan per#impunan peng#uni dilakukan dengan pembuatan Akta "ang dis"a#kan ole# !upati atau :alikotamad"aKepala 6ati II dan untuk 6aera# K#usus Ibukota +akarta ole# Gubernur Kepala 6aera# -k.I. Per#impunan peng#uni dapat me1akili para peng#uni dalam melakukan perbuatan #ukum baik ke dalam maupun keluar Pengadilan (pasal 7% PP). Anggota per#impunan peng#uni adala# sub"ek #ukum "ang memiliki atau memakai, atau men"e1a, atau men"e1a 214 beli atau "ang meman<aatkan satuan ruma# susun bersangkutan "ang berkedudukan sebagai peng#uni . $elan'utn"a dalam #al per#impunan peng#uni memutuskan sesuatu "ang men"angkut pemilikan ruma# susun dan pengelolaan ruma# susun, setiap pemilik #ak atas tana# satuan ruma# susun mempun"ai suara "ang sama dengan nilai perbandingan proporsional. 6alam #al per#impunan peng#uni memutuskan "ang men"angkut kepentingan peng#unian ruma# susun, setiap pemilik #ak atas satuan ruma# susun di1akili ole# satu suara.(pasal 77 PP). Per#impunan peng#uni mempun"ai <ungsi ) *). Membina ter3iptan"a ke#idupan lingkungan "ang se#at, tertib dan aman = 0). Mengatur dan membina kepentingan peng#uni = 4). Mengelola ruma# susun dan lingkungann"a = %). Menun'uk atau membentuk dan menga1asi badan pengelola dalam pengelolaan ruma# susun dan lingkungann"a = 7). Men"elenggarakan pembukuan dan administrasi keuangan se3ara terpisa# sebagai keka"aan per#impunan peng#uni = 9). Menetapkan sanksi ter#adap pelanggaran "ang tela# ditetapkan dalam Anggaran 6asar dan Anggaran Ruma# -angga.(pasal 7. PP) . -ata tertib peng#unian ruma# susun disusun berdasarkan ) 215 *). Undang(undang Ruma# $usun beserta peraturan pelaksanaann"a = 0). Peraturan perundang(undangn lain "ang terkait = 4). Kepentingan pengelolaan ruma# susun sesuai ketentuan( ketentuan te#nis = %). Kepentingan peng#uni se#ubungan dengan 'aminan #ak, kebutu#an(kebutu#an k#usus, keamanan, dan kebebasan sesuai dengan peraturan perundangan "ang berlaku (pasal 95) Hak dan ke1a'iban serta larangan bagi peng#uni ) *). $etiap peng#uni ber#ak ) a). meman<aatkan ruma# susun dan lingkungann"a termasuk bagian bersama, benda bersama, dan tana# bersama se3ara aman dan tertib = b). mendapatkan perlindungan sesuai dengan Anggaran 6asar dan Anggaran Ruma# -angga= 3). memili# dan dipili# men'adi Anggota Penggurus per#impunan Peng#uni. 0). $etiap peng#uni berke1a'iban ) a). mematu#i dan melaksanakan peraturan tata trertib dalam ruma# susun dan lingkungann"a sesuai dengan Anggaran 6asar dan Anggaran Ruma# -angga = b). memba"ar iuran pengelolaan dan premi asuransi kebakaran = 216 3). memeli#ara ruma# susun dan lingkungann"a termasuk bagian bersama, benda bersama dan tana# bersama = 4). $etiap peng#uni dilarang ) a). melakukan perbuatan "ang memba#a"akan keamanan, ketertiban, dan keselamatan ter#adap peng#uni lain, dan lingkungann"a = b). menguba# bentuk dan8 atau menamba# bangunan di luar satuan ruma# susun "ang dimiliki tanpa mendapat persetu'uan per#impunan peng#uni. (pasal 9* PP) 0. Pengelolaan ruma# susun Pengeloaan ruma# susun meliputi kegiatan(kegiatan operasional "ang berupa pemeli#araan, perbaikan dan pembangunan prasarana lingkungan, serta <asilitas so3ial, bagian bersama, benda bersama dan tana# bersama (pasal 90 PP). Apabila pengelolaan ter#adap ruma# susun tersebut dilakukan ole# peng#uni atau pemilik, #arus sesuai dengan Anggaran 6asar dan Anggaran Ruma# -angga "ang ditetapkan ole# Per#impunan Peng#uni (pasal 94 PP). 2amun pengelolaan ter#adap ruma# susun dan lingkungann"a dapat dilaksanakan ole# suatu badan pengelola "ang ditun'uk atau dibentuk ole# per#impunan peng#uni (pasal 9% PP). !adan Pengelola "ang dibentuk sendiri ole# per#impunan peng#uni #arus dilengkapi dengan unit organisasi, personil, dan peralatan "ang mampu untuk mengelola ruma# susun (pasal 97 PP). 217 $elan'utn"a badan pengelola "ang ditun'uk ole# per#impunan peng#uni #arus mempun"ai badan #ukum dan pro<essional. (pasal 99 PP). Pen"elenggara pembangunan "ang membangun ruma# susun 1a'ib mengelola ruma# susun "ang bersangkutan dalam 'angka 1aktu sekurang(kurangn"a tiga bulan dan paling lama satu ta#un se'ak terbentukn"a per#impunan peng#uni atas bia"a pen"elenggara pembangunan (pasal 9/ PP). -ugas badan pengelola. !adan pengelola mempun"ai tugas ) a. 6laksanakan pm!iksaan' pmliha!aan' k$!sihan dan p!$aikan !umah susun dan lin#kun#annya pada $a#ian $!sama' $nda $!sama dan tanah $!sama - $. 6n#a(asi k!ti$an dan kamanan pn#huni s!ta pn##unaan $a#ian $!sama' $nda $!sama dan tanah $!sama ssuai dn#an p!untukannya - %. S%a!a $!kala mm$!ikan lapo!an kpada p!himpunan pn#huni dis!tai p!masalahan dan usulan pm%ahannya ?pasal 3< PP@ - Mengenai pembia"aan pengelolaan bagian bersama dan tana# bersama dibebankan kepada peng#uni atau pemilik se3ara proporsional melalui per#impunan peng#uni (pasal 9. PP). Untuk mengantisipasi kerugian dari kebakaran Peng#impunan Peng#uni #arus mengansuransikan ruma# susun ter#adap kebakaran (pasl /5). 218 4.Anggaran 6asar dan Anggaran Ruma# -angga Anggaran 6asar dan Anggaran Ruma# -angga per#impunan peng#uni disusun ole# peng#uni "ang pertama dipili#, dan disa#kan ole# rapat umum per#impunan peng#ui. A6(AR- tersebut memuat susunan organisasi, <ungsi, tugas pokok, #ak dan ke1a'iban anggota serta tata tertib peng#unian. I. Pn#a(asan Untuk plaksanaan pn#a(asan t!hadap pm$an#unan Rumah Susun dilakukan olh Pmda. Tata %a!a pn#a(asan dilaksanakan pn#atu!an dan pm$inaan dalam pm$an#unan dan pn#m$an#an !umah susun t!hadap p!sya!atan tknis' yan# diatu! olh 6nt!i Pk!jaan Umum ?pasal ;1 PP@. Tata %a!a pn#a(asan plaksanaan pn#atu!an dan pm$inaan dalam pm$an#unan dan pn#m$an#an !umah susun t!hadap ) a. P!sya!atan administ!ati= yan# $!kaitan dn#an p!i9inan pm$an#unan' p!i9inan layak huni' pm$uatan akta pmisahan' pn!$itan s!ti=ikat hak milik atas satuan !umah susun' pm$$anan hipotik ?hak tan##un#an@ dan =idusia' s!ta s#ala kdiatan yan# $!kaitan dn#an pnda=ta!an tanah - $. Pn#hunian dan pn#lolaan !umah susun diatu! olh 6nda#!i. ?pasal ;+ PP@. 219 Mengenai tata 3ara penga1asan pelaksanaan ter#adap pembeian kemuda#an di bidang perkreditan dan perpa'akan diatur ole# Menteri Keuangan (pasal /9 PP)= Pelaksanaan penga1asan dilaksanakan ole# Pemda berdasarkan berdasarkan petun'uk dan pedoman "ang dikeluarkan Menteri Keuangan . 6alam pelaksanaan penga1asan Pemda diberi 1e1enang untuk melakukan tindakan penertiban ter#adap pelaksanaan Peraturan ini sesuai dengan peraturan perundangan "ang berlaku. A. Ktntuan Pidana Ketentuan Pidana tertuang dalam pasal 0* UU 2o. *9 -#. *.&7 ) a. !arang siapa dengan senga'a melanggar ketentuan dalam pasal 9, pasal */ a"at (0) dan pasal *& a"at (*) dian3am dengan pidana pen'ara selama(laman"a *5 (sepulu#) ta#un atau denda setinggi(tinggin"a Rp. *55.555.555,( (seratur 'uta rupia# a. !arang siapa karena kelalaiann"a men"ebabkan pelanggaran ter#adap pasal(pasal tersebut di atas dian3am dengan pidana kurungan selama(lama satu ta#un atau denda setinggi(tinggin"a Rp. *.555.555,( (satu 'uta rupia#) 220 OIII. Pengertian, Dungsi dan $e'ara# Per1aka<an . A. Pengertian :aka<. Kata B:aka<C atau B:a3<C berasal dari ba#asa Arab B:aPa<aC "ang berarti mena#an atau Bber#entiCatau Bdiam di tempat B atau tetap berdiri. Kata al :aPa< dalam ba#asa Arab mengandung pengertian ) Mena#an, mena#an #ata untuk di1aka<kan, tidak dipinda#(milikkan. $edangkan menurut a#li DiP# berbeda(beda dalam mende<inisikann"a sebagai berikut ) a. Abu Hani<a# ) :aka< adala# mena#an suatu benda "ang menurut #ukum, tetap milik si 1aki< dalam rangka mempergunakan man<aat untuk keba'ikan. !erdasarkan de<inisi itu maka pemilikan #arta benda 1aka< tidak lepas dari si 1aki<, ba#kan ia dibenarkan menarik kembali dan ia bole# men'ualn"a. +ika si 1aki< 1a<at, #arta tersebut men'adi #arta 1arisan a#li 1arisn"a. +adi "ang timbul dari 1aka< #an"ala# Bmen"umbangkan man<aatC @le# karena itu maH#ab Hambali mende<inisikan 1aka< adala# B-idak melakukan suatu tindakan atas suatu benda "ang berstatus tetap sebagai #ak 221 milik, dengan men"eda#kan man<aatn"a kepada suatu pi#ak untuk keba'ikan. b. MaH#ab Maliki ) :aka< itu tidak melepaskan #arta "ang di1aka<kan dari kepemilikan 1aki<, namun 1aka< tersebut men3ega# melakukan tindakan "ang dapat melepaskan kepemilikann"a atas #arta tersebut kepada "ang lain, dan 1aki< berke1a'iban men"edeka#kan man<aatn"a serta tidak bole# menarik kembali 1aka<n"a. Perbuatan si 1aki< men'adikan man<aat #artan"a untuk dipergunakan ole# musta#iP (penerima 1aka<) 1alaupun "ang dimilikin"a itu berbentuk upa#, atau men'adikan #asiln"a untuk dapat digunakan seperti me1aka<kan uang. :aka< dilakukan dengan mengu3apkan la<adH 1aka< untuk masa tertentu sesuai dengan keinginan pemilik. 6engan kata lain, pemilik #arta mena#an benda itu dari pengunaanse3ara pemilikan, tetapi membole#kan peman<aatan #asiln"a untuk tu'uan kebaikan, "aitu pemberian man<aat benda se3ara 1a'ar sedang benda itu tetap men'adi milik si 1aki<.Per1aka<an itu berlaku untuk suatu masa tertentu, dan ole# karenan"a tidak bole# dis"aratkan sebagai 1aka< kekal. 3. MaH#ab $"a<iUi dan A#mad bin Hambal :aka< adala# melepaskan #arta "ang di1aka<kan dari kepemilkan 1aki<, setela# sempurna prosedur per1aka<an. :aki< tidak bole# melakukan apa sa'a ter#adap #arta "ang di1aka<kan, 'ika 1aki< 1a<at #arta "ang di1aka<kan tidak dapat di1arisi ole# para para a#li 1arisn"a. :aki< 222 men"alurkan #arta #arta "ang di1aka<kann"a kepada mauPu< Kalai# ("ang diberi 1aka<) sebagai sedeka# "ang mengikat, dimana 1aki< idak dapat melarang pen"aluran sumbangan"a tersebut. Apabila 1aki< melarangn"a, maka Vad#i ber#ak memaksan"a agar memberikann"a kepada mauPu< Kalai#. @le# karena itu maH#ab $"a<iUi mende<inisikan 1aka< adala# B-idak melakukan suatu tindakan atas suatu benda, "ang bestatus sebagai milik Alla# $:-, dengan men"edeka#kan man<aatn"a kepada suatu keba'ikan (sosial)C d. +um#ur Ulama . +um#ur Ulama termasuk Imam Abu usu< dan Mu#ammad bin Hasan As $"a#bani, ulama $"a<iUi"a# dan ula Hambali"a# mende<inisikan ba#1a :aka< adala# BMena#an #ak orang "ang ber1aka< ter#adap #artan"a "ang tela# di1aka<kan dengan tetapn"a benda itu, untuk diman<aatkan bagi kepentingan umum dan kebaikan dalam rangka mendekatkan diri kepada Alla# $:-. Hrta "ang di1aka<kan tidak lagi men'adi milik 1aki<. $tatus #arta tersebut men'adi berali# men'adi milik Alla# $:-."ang dipergunakan untuk kepentingan mas"arakat. e. Peraturan Pemerinta# 2o. 0& -#. *.//. :aka< adala# perbuatan #ukum seseorang atau badan #ukum "ang memisa#kan sebagian dari #arta keka"aann"a "ang berupa tana# milik dan melembagakann"a untuk selama( laman"a untuk kepentingan peribadatan atau keperluan umum lainn"a sesuai dengan a'aran agama Islam. <. Kompilasi Hukum Islam (Inpres 2o. * -#. *..*). 223 :aka< adala# perbuatan kukum seseorang atau sekelompok orang atau badan #ukum "ang memisa#kan sebagian dari benda milikn"a dan melembagakann"a untuk selama(laman"a guna kepentingan ibada# atau keperluan umum lainn"a sesuai dengan a'aran Islam. g. UU 2o. %* -#. 055% Menurut pasal * din"atakan ba#1a 1aka< adala# perbuatan #ukum 1aki< untuk memisa#kan dan8 atau men"erakan sebagian #arta milikn"a untuk diman<aatkan selaman"a atau untuk 'angka 1aktu tertentu sesuai dengan kepentingann"a guna keperluan ibada# dan8 atau kese'a#teraan umum menurut s"aria#. !. -u'uan dan Dung<si :aka< a. -u'uan :aka< :aka< bertu'uan meman<aatkan #arta benda 1aka< sesuai dengan <ungsin"a b. Dungsi :aka< :aka< ber<ungsi me1u'udkan potensi dan man<aat ekonomi #arta benda 1aka< untuk kepentingan ibada# dan untuk mema'ukan kese'a#teraan umum. ,. $e'ara# Per1aka<an *. Masa Rasululla# 6alam se'ara# Islam, :aka< dikenal se'ak masa Rasululla# $A:, karena 1aka< dis"ariatkan setela# 2abi $A: #i'ra# ke Madina#, pada ta#un kedua Hi'ri"a#. Ada dua pendapat 224 berkembang di kalangan a#li "urisprudensi Islam entang siapa "ang pertama kali melaksanakan $"ariat :aka< . Menururt sebagian pendapat ulama mengatakan ba#1a "ang pertama kali melaksanakan $"ariat 1aka< tana# milik adala# 2abi $A: untuk dibangun mas'id . Pendapat ini berdasarkan #adits "ang diri1a"atkan ole# Umar bin $"aba# dari Amir bin $aUad bin MuUad, ia berkata B Kami bertan"a tetang mula( mula 1aka< dalam Islam , orang Mu#a'irin mengatakan adala# 1aka< Umar, sedangkan orang Ansor mengatakan adala# :aka< Rasululla# $A:. As" $"aukani). Rasululla# $A: pada ta#un ketiga Hi'ri"a# perna# me1aka<kan tu'u# kebun kurma di Madina# diantaran"a iala# kebon AUra<, $#a<iUa#, 6alal dan !arPa#. Menurut pendapat sebagian ulama mengatakan ba#1a "ang pertama kali melaksanakan s"ariat 1aka< adala# Umar bn K#atab. Pendapat ini berdasarkan #adits "ang dri1a"atkan Ibnu Umar RA ia berkata ) B!a#1a sa#abat Umar RA memberole# sebidang tana# di K#aibar, kemudia Umar RA meng#adap Rasululla# $A:, untuk meminta petun'uk . Umar berkata, #ai Rasulula#, sa"a mendapat sebidang tana# di K#aibar, sa"a belum mendapatkan #arta sebaik itu, maka apaka# "ang engkau perinta#kan kepadakuGC Rasululla# $A: bersabda B!ila engkau suka, kau ta#an (pokokn"a) tana# itu, dan engkau sedeka#kan (#asiln"a).C Kemudian Umar menseda#kan (tana#n"a untuk dikelola) tidak d'ual, tidak di#iba#kan dan tidak di1ariskan. Ibnu Umar berkata B Umar 225 men"edeka#kann"a (#asil pengelolaan tana#) kepada orang( orang <akir, kaum kerabat, #amba sa#a"a, sabililla#, ibnu sabil dan tamu. 6an tidak dilarang bagi "ang mengelola (naH#ir) 1aka< makan dari #asiln"a dengan 3ara "ang baik (sepantasn"a) atau memberi makan orang lain dengan tidak bermaksud menumpuk #arta (H.R Muslim) Kemudian s"ariat 1aka< "ang tela# dilakukan ole# Umar bin K#atab disusul ole# Abu -#al#a# "ang me1aka<kan kebun kesa"angann"a, kebun B!aira#aC. $elan'utn"a disusul ole# sa#abat 2abi lainn"a, seperti Abu !akar "ang me1aka<kan tana#n"a di Mekka# "ang diperuntukkan kepada anak keturunann"a "ang datang ke Mekka#. Utsman men"edeka#kan #artan"a di K#aibar. Ali bin Abi -#alib me1aka<kan tana#n"a "ang subur . MuUadH bin +abal me1aka<kan ruma#n"a, "ang populer dengan nama B6ar el Ans#arC. Kemudian pelaksanaan 1aka< disusul ole# Anas bin Malik, Abdulla# bin Umar, Eubair bin A11am dan K Ais"a# istri Rasululla#. 0. Masa 6inasti(6inasti Islam. Praktek 1aka< men'adi luas lagi pada masa dinasti Uma""a# dan dinasti Abbasi"a#, semua orang berdu"un( du"un melaksanakan 1aka< dan 1aka< tidak #an"a untuk orang(orang <akir dan miskin sa'a, tetapi 1aka< men'adi modal untuk membangun lembaga pendidikan, membangun perpustakaan dan memba"ar ga'i para sta<n"a, ga'i para guru dan beasis1a untuk para sis1a dan ma#asis1an"a. 226 Antusianisme mas"arakat kepada pelaksanaan 1aka< tela# menarik per#atian negara untuk mengatur pengelolaan 1aka< sebagai sektor untuk membangun solidaritas sosial dan ekonomi mas"arakat. :aka< pada mulan"a merupakan keinginan seseorang "ang ingin berbuat baik dengan keka"aan "ang dimilikin"a dan dikelola se3ara indiAidu tanpa adaaturan "ang pasti. 2amun setela# mas"arakat Islam merasakan betapa man<aatn"a lembaga 1aka<, maka timbulla# keinginan untuk mengatur per1aka<an dengan baik. Kemudian dibentuk lembaga "ang mengatur 1aka< untuk mengelola, memeli#ara dan menggunakan #arta 1aka<, baik se3ara umum seperti mas'id atau se3ara indiAidu atau keluarga. Pada masa dinasti Uma""a# "ang men'adi #akim Mesir adala# -auba# bin G#ar al Had#ram" pada masa k#ali<a# His"am bin abd. Malik. Ia sangat per#atian dan tertarik dengan pengembangan 1aka< se#ingga terbrntuk lembaga 1aka< tersendiri sebagaimana lembaga lainn"a di ba1a# penga1asan #akim. Lembaga 1aka< inila# "ang pertama kali dilakukan dalam administrasi 1aka< di Mesir, ba#kan diseluru# 2egara Islam. Pada masa itu 'uga #akim -auba# mendirikan lembaga 1aka< di !asra#. $e'ak saat itula# pengelolaan lembaga 1aka< di ba1a# 6epartemen Ke#akiman "ang dikelola dengan baik dan #asiln"a disalurkan kepada "ang ber#ak dan "ang membutu#kan. Pada masa dinasti Abasi"a# terdapat lembaga 1aka< "ang disebut dengan B$adr al :uPuu<C "ang mengurus 227 administrasi dan memili# sta< pengelola lembaga 1aka<. demikian perkembangan 1aka< pada masa dinasti Uma""a# dan dinasti Abasi"a# "ang man<aatn"a dapat dirasakan ole# mas"araat, se#ingga lembaga 1aka< berkembang seara# dengan pengaturan administrasin"a. Pada masa dinasti A""ubi"a# di Mesir perkembangan 1aka< 3ukup menggembirakan, dimana #ampir semua tana#( tana# pertanian men'adi #arta 1aka< dan semuan"a dikelola ole# negara dan men'adi milik egara (baitul mal). Ketika $#ala#uddin al A""ub" memerinta# Mesir, maka ia bermaksud me1aka<kan tana#(tana# milik negara disera#kan kepada "a"asan keagamaan dan "a"asan sosial sebagaimana "ang dilakukan ole# dinasti Dat#imi""a# sebelumn"a, meskipun se3ara <iP# Islam#ukum me1aka<kan #arta baitul mal masir berbeda pendapat para ulama. Pertama kali orang "ang me1aka<kan tns# milik negara (baitul mal) kepada "a"asan keagamaan dan sosial adala# Ra'a 2uruddin As" $"a#id dengan ketegasan <at1a "ang dikeluarkan ole# seorang ulama pada masa itu iala# Ibnu KIs#run dan didukung ole# para ulama lainn"a ba#1a me1aka<kan #arta milik negara #ukumn"a bole# ('a1aH), dengan argumentasi (dalil) memeli#ara dan men'aga keka"aan negara. $ebab #arta "ang dimiliki negarapada dasarn"a tidak bole# di1aka<kan. $#ala#uddin al A""ub" ban"ak me1aka<kan la#an milik negara untuk kegiatan pendidikan, seperti me1aka<kan beberapa desa (Par"a#) untuk pengembangan madrasan maH#ab As $"a<iUi"a#, madrasa# Al Maliki"a# dan madrasa# 228 maH#ab Al Hana<i"a# dengan dana melalui modelme1aka<kan kebun dan la#an pertanian , seperti pembangunan adrasa# maH#ab As $"a<iUi"a# di samping kuburan Imam $"a<iUi dengan 3ara me1aka<ka kebun pertanian dan pulau Al Dil. 6alam mense'a#terakan ulama dan kepentingan maH#ab $unni, $#ala#uddin al A""ub" menerpkan kebi'akan (**/& M87/0 H) ba#1a bagi orang Kristen "ang datang dari Iskandar untuk berdagang 1a'ib memba"ar bea 3ukai. Hasiln"a dikumpulkan dan di1aka<kan kepada para a#li "urisprudensi dan keturunann"a. :aka< tela# men'adi sarana bagi dinasti al A""ubi"a# untuk kepentingan politikn"a dan misi alirann"a iala# maH#ab $unni dan memperta#ankan kekuasaann"a. Harta milik 2egara (baitul mal) men'adi modal untuk di1aka<kan demi pengembangan maH#ab $unni dan mengusur maH#ab $"iUa# "ang diba1a ole# dinasti sebelumn"a, iala# dinasti Dat#imi"a#. Perkembangan 1aka< pada dinasti Mamluk sangat pesat dan beraneka ragam, se#inga apapun "ang dapat diambil man<aatn"a bole# di1aka<kan. Akan tetapi paling ban"ak di1aka<kan pada masa itu adala# tana# pertanian dan bangunan, seperti gedung perkantoran, penginapan, dan tempat bela'ar. Pada masa Mamluk terdapat 1aka< #amba sa#a"a "ang di1aka<kan untuk mera1at lembaga(lembaga agama. $eperti me1aka<kan budan untuk memeli#ara mas'id dan madrasa#. Hal ini dilakukan pertama kali ole# penguasa dinasti Utsmani ketika menaklukan Mesir, $ulaeman !as"a "ang e1aka<kan budakn"a untuk mera1at mas'id. 229 Man<aat 1aka< pada dinasti Mamluk digunakan sebagaimana tu'uan 1aka<, seperti 1aka< keluarga untuk kepentingan keluarga, 1aka< umum untuk kepentingan sosial, membangun tempat untuk memandikan ma"at dan untuk membantu orang(orang <akir dan miskin. ang lebi# memba1a s"iUar Islam adala# 1aka< untuk sarana di Haramain, iala# Mekka# dan Madina#, seperti kain KaUba# (kis1atul kaUba#). $ebagaimana "ang dilakukan ole# Ra'a $#ale# bin al 2asir "ang membeli desa !isus lalu di1aka<kan untuk embia"ai kis1a# KaUba# setiap ta#unn"a da mengganti kain kuburan Rasululla#$A: dan mimbarn"a setiap lima ta#un sekali Perkembangan berikutn"a "ang dirasa man<aat 1aka< tela# men'aditulang punggung dalam roda ekonomi pada masa dinasti Mamluk mendapat er#atian k#usus pada masa itu meski tidak dketa#ui se3ara pasti a1al mula disa#kann"a undang(undang 1aka<. 2amun menurut berita dan berkas "ang ter#impun ba#1a perundang(undangan 1aka< pada dinasti Mamluk dimulai Ra'a al 6Ha#ir !ibers al !andaP (*095(*0//M8 97&(9/9 H) dimana dengan undang(undang tersebut Ra'a al 6Ha#ir memili# #akim dari masing(masing empat maH#ab $unni. Pada orde al 6Ha#ir !ibers er1aka<an dapat dbagi men'adi tiga kategori. Pendapatan negara dari #asil 1aka< "ang diberikan ole# penguasa kepada orang(orang "ang dianggap ber'asa, 1aka< untuk membantu Haramain (<asilitas Mekka# dan Madina#) dan kepentingan mas"arakat umum. 230 $e'ak abad *7 (liama belas), Kera'aan -uri Utsmani dapat memperluas 1ila"a# kekuasaann"a, se#inga -urki dapat menguasai sebagian besar 1ila"a# negara Arab. Kekuasaan politik "ang drai# ole# dinasti Utsmani se3ara otomatis mempermuda# untuk menerapkan $"ariUat Islam diantaran"a adala# peraturan tentang per1aka<an. 6iantara undang( undang "ang diekluarkan pada masa dinasti Utsmani iala# peraturan tentang pembukuan pelaksanaan 1aka<, "ang dikeluarkan tangal *. +umadil Ak#ir *0&5 Hi'ri"a#. Undang( undang tersebut mengatur tentang pen3atatan(pen3atatan 1aka<, serti<ikasi 1aka<,3ara pengelolaan 1aka<, upa"a men3apai tu'uan 1aka< dan melembagakan 1aka< dalam upa"a realisasi 1aka< dari sisi administrasi dan perundang( undangan. Pada ta#un *0&/ H dikeluaran undang(undang "ang men'elaskan tentang kedudukan tana#(tana# kekuasaan -urki Utsmani dan tana#(tana# produkti< "ang berstatus 1aka<. 6ari mplementasi undang(undang tersebut di negara(negara Arab mas# ban"ak tana# "ang berstatus 1aka< dan dipraktekkan sampai sekarang ini. $e'ak masa Rasulula#, masa kek#ali<a#a dan masa dinasto Islam sampai sekarang 1aka< masi# dilaksanakan dari 1aktu ke 1aktu di seluru# negeri muslim, termasuk di Indonesia. Hal ini terli#at dari ken"ataan ba#1a lembaga 1aka< "ang berasal dari agama Islam ini tela# diterima (diresepsi) men'adi #ukum adat bangsa Indonesia sendiri. 231 4. Per1aka<an di Indonesia Per1aka<an di Indonesia sebetuln"a suda# dikenal semen'ak Haman sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, pada saat itu orang( orang Indonesia "ang beragama Islam 'au# sebelum kemerdekaan tela# melaksanakan per1aka<an. Hal tersebut memungkinkan karena pada saat itu di Indonesia suda# ban"ak berdiri kera'aan(kera'aan Islam seperti 6emak dan $amudra Pasai dll. Menurut Mr. Kusuma Atmad'a, lembaga 1aka< suda# dikenal dalam mas"arakat Indonesia 'au# sebelumdatangn"a Agama Islam, misaln"a $uku !adui di !anten $elatan mengenal BHuma $erangC "aitu ladang(ladang "ang #asiln"a pada tiap(tiap ta#un dipergunakan untuk kepentingan bersama. !egitu 'uga di Pulau !ali dikenal suatu lembaga 1aka< sema3am dengan lembaga 1aka<, "aitu tana# atau benda lain (per#iasan untuk pesta) "ang men'adi milik de1a(de1a "ang tinggal disana. Masala# per1aka<an pada saat itu tela# di atur dalam #ukum Ada" "ang si<atn"a tidak tertulis "ang sumbern"a dari Hukum Islam. 2amun disamping itu ole# Pemerinta# Kolonial da#ulu tela# dikeluarkan pula berbagai peraturan "ang mengatur tentang persoalan 1aka< antara lain ) *. $urat >daran $ekretaris GoAernemen pertama tanggal 4* +anuari *.57 nomor %47 "ang termuat dalam !i'blad *.57 nomor 9*.9, tentang -oeHi3#t op den bou1 Aan Mu#ammad !edebuHen. Isi dari surat edaran tersebut tdak se3ara k#usus mengatur tentang 1aka<, namun Pemerinta# 232 tidak meng#alang(#alangi orang(orang Islammemenu#i keperluan agaman"a = 0. $urat >daran dari $ekretaris GoAernemen tanggal *% +uni *.4* nomor *49*8A "ang dimuat dalam !i'blad *.4* nomor *07Ga "ang intin"a memuat agar !'glad ta#un *.57 nomor *9.9 diper#atikan dengan baik. 6alam pelaksanaann"a !upati memberi perinta# supa"a tana# 1aka< "ang diHinkann"a dimasukkan dalam da<tar dan dipeli#ara ole# Pengadilan Agama. 4. $urat >dara $ekretaris GoAernemen tanggal 0% 6esember *.4% nomor 45&&A "ang dimuat dalam !'blad ta#un *.4% nomor *44.5 mempertegas edaran sebelumn"a, "ang kemudian dipertegas lagi dengan edaran tanggal 0/ Mei *.47 nomor *0/48A "ang termuat dalam !i'blad *.47 omor *4%&5. $elan'utn"a setela# kemerdekaan Republik Indonesia, ba#1a segala peraturan per1aka<an "ang tela# dikeluarkan pada masa pen'a'a#an masi# tetap berlaku se'ak Proklamasi Kemerdekaan sesuai pasal II aturan perali#an UU6 *.%7, "akni Bsegala badan negara dan segala peraturan "ang ada masi# langsung berlaku, selama belum diadakan "ang baru menurut Undang(undang 6asar iniC 2amun se3ara berta#ap untuk melaksanakan per1aka<an tela# dikeluarkan beberapa petun'uk tentang per1aka<an dari 6epartemen Agama Republik Indonesia tanggal 00 6esember *.74 tenang Petun'uk mengenai :aka<, dan selan'utn"a per1aka<an men'adi 1e1enang !agian 6 (Ibada# $osial) 233 +a1atan Urusan Agama. $elan'utn"a untuk lebi# memuda#kan pelaksanaan per1aka<an tela# dikeluarkan $urat >daran 2o. 7868*.79 tgl. & @ktober *.7& tentang Prosedur Per1aka<an -ana#. Mengenai per1aka<an tana# tersebut nampakn"a 'uga mendapat per#atian k#usus dari Pemerinta#, #al ini dapat dili#at pada pasal %. a"at (*) UU 2o. 7 -#. *.95 "ang berbun"i ) Hak milik atas tana# badan(badan keagamaan dan sosial sepan'ang dipergunakan untuk usa#a dalam bidang keagamaan dan sosial diakui dan dilindungi. !adan(badan tersebut di'amin pula akan memperole# tana# "ang 3ukup untuk bangunan dan usa#an"a dalam bidang keagamaan. $elan'utn"a dalam a"at (4) din"atakan ba#1a per1aka<an tana# milik dilndungi dan diatur dengan Peraturan Pemerinta#. $elang */ ta#un kemudian dikeluarkanla# Peraturan Pemerinta# 2o. 0& -#. *.// "ang dis"a#kan di +akarta tgl. */ Mei *.// dan dimuat dalam Lembaran 2egara RI 2o. 4& -#. *.// dan -amba#an Lembaran 2egara RI 2o. 4*5/. $etela# berlakun"a Peraturan Pemerinta# 2o. 0& -#. *.//, maka pelaksanaan per1aka<an suda# mempun"ai pedoman "ang 'elas, dan dengan tela# dikeluarkann"a peraturan pemerinta# tersebut maka sesuai dengan pasal */ a"at (*) dan (0) semua peraturan perundang(undangan tentang per1aka<an sebelumn"a din"atakan tidak berlaku lagi. Untuk kelan3aran pelaksaaan per1aka<an tela# pula dikeluarkan berbagai Keputusan Menteri, Instruksi Menteri maupun 234 >daran 6ir'en !imas Islam dan Pen"elenggaraan Ha'i pada saat itu. 2ampakn"a peraturan per1aka<an "ang tertuang dalam PP 2o. 0& -#. *.// dikuatkan lagi dengan Inpres 2o. * -#. *..* tentang Kompilasi Hukum Islam."ang isin"a mengenai Perka1inan, Ke1arisan dan Per1aka<an. $ebagai kelan'utan dari Inpres tersebut dikeluarkanla# $K Menteri Agama 2o. *7% -#. *..* tentang pelaksanaan Inpres 2o. * -#. *..* tgl. *5(9(*..4 untuk men"ebarluaskan Kompilasi Hukum Islam tersebut. Mengenai ketentuan per1aka<an tersebut saat ini tela# dikeluarkan UU 2o. %* -#. 055% tentang :aka< "ang dis"a#kan tgl. 0/ @ktober 055% dan tela# diundangkan melalui Lembaran 2egara RI ta#un 055% nomor *7.. sekaligus pen'elasann"a "ang dimuat dalam -amba#an Lembaran 2egara RI nomor %%7.. 6alam Undang(undang tersebut mengenai barang 1aka< tela# dikembangkan, ba#1a barang 1aka< terdiri dari barang tidak bergerak dan barang bergerak, termasuk 'uga Hak Keka"aan Intelektual, selan'utn"a dibentuk pula adan"a !adan :aka< Indonesia merupakan badan independen untuk mengembangkan per1aka<an di Indonesia. $elan'utn"a tela# pula dikeluarkan Peraturan Pemerinta# 2o. %0 -#. *..9 tentang Pelaksanan UU 2o. %* -#. 055% tentang :aka<. "ang ditetapkan di +akarta tgl. *7 6esember 0559 dan dituangkan dalam Lembaran 2egara RI -#. 0559 2o.*57. 6. 6asar Hukum :aka< 235 6alil "ang men'adi dasar dis"ariatkann"a ibada# 1aka< bersumber dari ) a) Al VurUan b) Hadits. *. Al VurUan, antara lain disebutkan ) a. $urat al Ha' a"at // "ang berbun"i ) :o_m@_ g ao\@_ aoq amnm amm q ao:m :_g :cg ooc Artin"a ) Hai orang(orang "ang beriman, rukuWla# kamu, su'udla# kamu, semba#la# -u#anmu dan perbuatla# keba'ikan, supa"a kamu mendapat kemenangan. . $urat Ali Imran a"at .0 "ang berbun"i ) ocg aogoc gg :o ao\ __ oo@_ @_m ao\ o_ oc g o @ Artin"a ) Kamu sekali(kali tidak sampai kepada keba'ikan ("ang sempurna), sebelum kamu mena<ka#kan se#a#agian #arta "ang kamu 3intai. 6an apa sa'a "ang kamu na<ka#kan maka sesunggu#n"a Alla# mengeta#uin"a. 3. $urat Al !aPara# a"at 09* "ang berbun"i ) 236 c_ @g @oo\_ oc g o_m : g cg:_ v:o @__m :: \: c vcam_ v:o q gm _ o:_g g@o q gm m @
Artin"a ) Perumpamaan (na<ka# "ang dikeluarkan ole#)
orang(orang "ang mena<ka#kan #artan"a di 'alan Alla# X*99Y adala# serupa dengan sebutir beni# "ang menumbu#kan tu'u# bulir, pada tiap(tiap bulir seratus bi'i. Alla# melipat gandakan (gan'aran) bagi siapa "ang 6ia ke#endaki. 6an Alla# Ma#a Luas (karunia(2"a) lagi Ma#a Mengeta#ui. X*99Y. Pengertian menafkahkan harta di jalan Allah meliputi belan'a untuk kepentingan 'i#ad, pembangunan perguruan, ruma# sakit, usa#a pen"elidikan ilmia# dan lain(lain. 0. Hadits 8 $unna# Rasululla# a. 6ari Abu Huraira# ra, sesunggu#n"a Rasululla# $A: bersabda BApabila anak Adam manusia) meninggal dunia, maka putusla# amaln"a, ke3uali tiga perkara ) sadaPa# 'ari"a#, ilmu "ang berman<aat dan anak "ang s#ale# "ang mendoakan orang tuan"a (HR Muslim). Pena<sran s#adaPa# 'aria"a# dalam #adits tersebut adala# Hadists tersebut dikemukakan dalam bab 1aka<, 237 karena para ulama mena<sirkan s#adaPa# 'ari"a# dengan 1aka< (Imam Mu#ammad Ismail al K#alani). b. K#adits "ang lebi# tegas lagi menggambarkan dian'urkannn"a 1aka< "aitu perinta# 2abi kepada Umar untuk me1aka<kan tana#n"a "ang ada di K#aibar ) B6ari Ibnu Umar ra berkata ba#1a sa#abat Umar RA memperole# sebidang tana# di K#aibar, kemudia Umar RA meng#adap Rasululla# $A:, untuk meminta petun'uk . Umar berkata, #ai Rasulula#, sa"a mendapat sebidang tana# di K#aibar, sa"a belum mendapatkan #arta sebaik itu, maka apaka# "ang engkau perinta#kan kepadakuGC Rasululla# $A: bersabda B!ila engkau suka, kau ta#an (pokokn"a) tana# itu, dan engkau sedeka#kan (#asiln"a).C Kemudian Umar menseda#kan (tana#n"a untuk dikelola) tidak d'ual, tidak di#iba#kan dan tidak di1ariskan. Ibnu Umar berkata B Umar men"edeka#kann"a (#asil pengelolaan tana#) kepada orang(orang <akir, kaum kerabat, #amba sa#a"a, sabililla#, ibnu sabil dan tamu. 6an tidak dilarang bagi "ang mengelola (naH#ir) 1aka< makan dari #asiln"a dengan 3ara "ang baik (sepantasn"a) atau memberi makan orang lain dengan tidak bermaksud menumpuk #arta (H.R Muslim) 3 6alam sebua# #adits "ang lain disebutkan ) 6ari Ibnu Umar, ia berkata B Umar mengatakan kepada 2abi Mu#ammad $A: sa"a mempun"ai seratus dir#am di K#aibar. $a"a belum perna# mendapat #arta "ang 238 paling sa"a kagumi seperti itu. -etapi sa"a ingin men"edeka#kann"a. 2ami mengatakan kepada Umar ) a#anla# ('angan 'ual, #iba#kan dan 1ariskan) asaln"a (modal pokok) dan 'adikan bua#n"a sedeka# untuk sabililla#C (H.R. !uk#ari dan Muslim) >. Ma3am(ma3am 1aka< !ila ditin'au dari segi peruntukkan 1aka< itu, maka 1aka< dapat dibagi men'adi dua ma3am "aitu ) *. :aka< A#li 0. :aka< k#airi a. :aka< a#li. :aka< a#li adala# 1aka< "ang ditu'ukan kepada orang(orang tertentu, seorang atau lebi#, keluarga si 1aki< atau bukan . :aka< seperti ini 'uga disebut 1aka< 6Hurri. Apabila ada seorang "ang me1aka<kan sebidang tana# untuk anakn"a lalu kepada 3u3un"a, 1aka<n"a sa# dan "ang ber#ak mengambil man<aatn"a adala# mereka "ang ditun'uk dalam pernataan 1aka<. :aka< a#li8dHurri kadang(kadang 'uga disebut 1aka< Kalal aulad, "aitu 1aka< diperuntukkan untuk kepentingan dan 'aminan sosial dalam lingkungan keluarga (<amili), lingkungan kerabat sendiri . :aka< untuk keluarga ini se3ara #ukum Islam dibenarkan berdasarkan Hadits 2abi "ang diri1a"atkan ole# !uk#ari dan 239 Muslim dari Anas bin Malik tentang adan"a 1aka< keluarga Abu -#al#a# kepada kaum keraban"a 6iu'ung Hadits tersebut din"atakan sebagai berikut ) Aku tela# mendengar u3apanmu tentang #al tersebut. $a"a berendapat sebakn"a kamu memberkann"a kepada keluarga terdekat. Maka Abu -#al#a# membagikann"a untuk para keluarga dan anak(anak pamann"a. 6alam satu segi 1aka< a#li (dHurri) ini baik sekali, karena 1aki< akan mendapat dua kebaikan dari amal ibada# 1aka<n"a, 'uga kebaikkan dari silatura#mi er#adap keluarga "ang diberikan #arta 1aka<. Akan tetapi disisi lain 1aka< a#li ini sering menimbulkan masala#, seperti bagaimana kalau anak 3u3u "ang ditun'uk suda# tidak ada lagi (puna#). $iapa "ang ber#ak mengambil man<aat #arta 1aka< G Atau sebalikn"a, bagaimana 'ika anak 3u3u "ang men'adi tu'uan 1aka< itu berkembang sedemikian rupa, se#ingga men"ulitkan bagaimana 3ara meratakan pembagian #asil #arta 1aki< G. Untuk mengantisipasi puna#n"a anak 3u3u (keluarga penerima #arta 1aka<) agar #arta 1aka< kelak tetap bisa diman<aatkan dengan bak dan berstatus #ukum "ang 'elas, maka sebaikn"a dalam ikrar 1aka< a#li ini disebutkan ba#1a 1aka< ini untuk anak, 3u3u, kemudian <akir miskin. $e#ingga bila suatu ketika a#li kerabat (penerima 1aka<) tidak ada lagi (puna#), maka 1aka< itu bisa langsung diberikan kepada <akir miskin. 2amun untuk kasus anak 3u3u "ang menerima 1aka< tern"ata berkembang sedemikian ban"ak kemungkinan akan menemukan kesulitan pembagiann"a se3ara adil dan merata. 240 Pada pekermbangan selan'utn"a, 1aka< a#li untuk saat ini dianggap kurang dapat memberikan man<aat untuk kese'a#teraan umum, karena sering menimbulkan kekaburan dalam pengelolaan dan peman<aatan 1aka< ole# keluarga "ang disera#i #arta 1aka<. 6ibeberapa negara tertentu seperti Mesir, -urki, Maroko dan Al'aHair, 1aka< untuk keluarga (a#li) tela# di#apuskan, karena pertimbangan dari berbagai segi, tana#(tana# dalam bentuk ini dinilai kurang produkti<. Untuk itu dalam pandangan KH A#mad !as"ir, MA ba#1a keberadaan tana# 'enis 1aka< ini suda# sela"akn"a ditin'au kembali untuk di#apuskan. b :aka< K#airi :aka< k#airi adala# 1aka< "ang se3ara tegas untuk kepentingan agama (keagamaan) atau kemas"arakatan (keba'kan umum. $eperti 1aka< "ang diberikan untuk keperluan pembangunan mas'id, sekola#, 'embatan, ruma# sakit, panti asu#an anak "atim dan lain sebagain"a. +enis 1aka< ini seperti "ang d'elaskan dalam Hadits 2abi Mu#ammad $A: "ang men3eritakan tentang 1aka< sa#abat Umar bi K#attab. !eliau memberikan #asil kebunn"a kepada <akir miskin, ibnu sabil, sabililla#, para tamu dan #amba sa#a"a "ang berusa#a menebus dirin"a.. aka< ini ditu'ukan kepada umum dengan tidak terbatas penggunaann"a "ang men3akup semua aspek untuk kepentingan dan kese'a#teraan 241 ummat manusia pada umumn"a. Kepentingan umum tersebut bisa untuk 'aminan sosial, pendidikan, kese#atan, perta#anan keamanan dan lain(lain. 6alam tin'auan penggunaann"a, 1aka< 'enis ini 'au# lebi# ban"ak man<aatn"a dibandingkan dengan 1aka< 'enis 1aka< a#li, karena tidak terbatasn"a pi#ak(pi#ak "ang ingin mengambil man<aat. +enis 1aka< inila# "ang sesunggu#n"a paling sesuai dengan tu'uan per1aka<an ini se3ara umum. 6alam 'enis 1aka< ini 'uga, si 1aki< dapat mengambil man<aat dari #arta "ang di1aka<kan itu, seperti 1aka< mas'id maka si 1aki< bole# mengambil air dari sumur tersebut sebagaimana perna# dilakukan ole# 2abi dan $a#abat Utsman bin a<<an. $e3ara substansin"a, 1aka< inila# "ang merupakan sala# satu segi dari 3ara membelan'akan (meman<aatkan) #arta di 'alan Alla# $:-. -entun"a kalau dili#at dari man<aat kegunaann"a merupakan sala# satu sarana pembangunanm baik di bidang keagmaan, k#ususn"a peribadatan, perekonomian, kebuda"aan, kese#atan, keamanan dan sebagain"a. 6engan demikian, benda 1aka< tersebut benar( benar terasa man<aatn"a untuk kepentingan kemanusiaan, tidak #an"a untuk keluarga atau kerabat "ang terbatas. OI;. $"arat dan rukun 1aka<. Menurut DiP#, :aka< din"atakan s"a# apabila tela# terpenu#i rukun dan s"arat 1aka< ada % "akni ) 242 *. :aki< (orang "ang me1aka<kan tana#) = 0.. Mauku< bi# (barang atau #arta "ang di1aka<kan) = 4. MauPu< KAlai# (pi#ak "ang diberi 1aka<8 peruntukkan 1aka<) = %. $#ig#at (pern"ataan8 ikrar 1aki< sebagai suatu ke#endak untuk me1aka<kan #arta bendan"a). A. $"arat 1aki< . @rang "ang me1aka<kan (1aki< dis"aratkan memiliki ke3akapan #ukum atau kamalul a#li"a# (legal 3ompetent) dalam membelan'akan #artan"a Ke3akapan bertindak disini meliputi empat kriteria "akni ) a. Merdeka :aka< "ang dilakukan ole# seorang budak (#amba sa#a"a), tidak sa# karena 1aka< adala# pengguguran #ak mlik dengan 3ara memberikan #ak milik itu kepada orag lain. $edangkan #amba sa#a"a tidak mempun"ai #ak milik, dirin"a dan apa "ang dimiliki adala# kepun"aan tuann"a. 2amun demikian Abu Ea#ra# mengatakan ba#1a para <uPa#a sepakat budak itu bole# me1aka<kan #artan"a bila ada i'in dari tuann"a, karena ia sebagai 1akil darin"a. !a#kan AdH 6Ha#iri menetapkan ba#1a budak dapat memilki sesuatu "ang diperole# dengan 'alan 1aris atau tabarru. !ila ia dapat memiliki sesuatu berarti ia dapat pula membelan'akan milikn"a itu @le# karena itu ia bole# me1aka<kan, 1alaupun #an"a sebagai tabarru sa'a. 243 b. !erakal :aka< "ang dilakukan ole# orang gila tidak sa# #ukumn"a, sebab ia tidak berakal, tidak muma""iH dan tidak 3akap melakukan akad serta tindakan lainn"a. 6emikian 'uga 1aka< orang lema# mental (idiot), beruba# akal karena <aktor usia, sakit atau ke3elakaan, #ukumn"a tidak sa# karena akaln"a tidak sempurna dan tidak 3akap untuk menggugurkan #ak milikn"a. 3. 6e1asa (balig#) :aka< "ang dilakukan ole# anak "ang belum de1asa (balig#) #ukumn"a tidak sa# karena ia dipandang tidak 3akap melakukan akad dan tidak 3akap pula untuk menggugurkan #ak milikn"a. d. -idak berada diba1a# pengampuan (boros8lalai). @rang "ang berada di ba1a# pengampuan dipandang tidak 3akap untuk berbuat kebaikkan (tabarru), maka 1aka< "ang dilakukan #ukumn"a tidak sa#. Karena tu'uan dari pengampuan iala# untuk men'aga #arta supa"a tidak #abis dibelan'akan untuk sesuatu "ang tidak benar, dan untuk men'aga dirin"a agar tidak men'adi beban orang lain !. $"arat MauPu< !i# (Harta "ang di1aka<kan) 6alam pemba#asan ini terbagi men'adi 0 (dua) bagian ) *. $"arat sa#n"a #arta 1aka< . Harta "ang akan di1aka<kan #arus memenu#i s"arat sebagai berikut ) 244 a. Harta "ang akan di1aka<kan #arus mutaPa11am. Pengertian #arta "ang mutaPa11am (al mal al mutaPa11am), menurut MaH#ab Hana<i iala# segala sesuatu "ang dapat disimpan dan #alal digunakan dalam keadaan normal (bukan dalam keadaan darurat). Karena itu maH#ab ini memandang tidak sa# me1aka<kan ) *).$esuatu "ang bukan #arta, seperti me1aka<kan man<aat dari ruma# se1aan untuk ditempati = 0).Harta "ang tidak mutaPa11am, seperti alat(alat musik "ang tidak #alal digunakan atau buku(buku anti Islam, karena dapat merusak Islam itu sendiri, b. 6iketa#ui dengan "akin ketika di1aka<kan Harta "ang akan di1aka<kan #arus diketa#ui dengan "akin (Kainun maUlumun), se#ingga tidak akan menimbulkan persengketaan. Karena itu tidak sa# me1aka<kan "ang tidak 'elas seperti satu dari dua ruma#. Pern"ataan 1aka< "ang berbun"i B$a"a me1aka<kan sebagian dari tana# sa"a kepada orang( orang ka<ir di kampung sa"aC, begitu 'uga tidak sa# pern"ataan B$a"a me1aka<kan sebagian buku sa"a kepada para pela'arC, Kata sebagian dalam pern"ataan ini membuat #arta "ang di1aka<kan tidak 'elas dan akan menimbulkan persengketaan. Latar belakang s"arat ini karena #ak "ang diberi 1aka< terkait dengan #arta "ang di1aka<kan kepadan"a. $eandain"a #arta "ang di1aka<kan kepadan"a tidak 'elas, tentu akan 245 menimbulkan sengketa. $elan'utn"a sengketa ini akan meng#ambat pemenu#an #akn"a. Para <aki# tidak mens"aratkan agar benda tdak bergerak "ang di1aka<kan #arus di'elaskan batas(batasn"a dan luasn"a, 'ika batas(batasn"a dan luasn"a dketa#ui dengan 'elas. +adi se3ara <iPi# suda# sa# pern"ataan sebagai berikut ) B$a"a 1aka<kan tana# sa"a "ang terletak di ...... B sementara itu 1aki< tidak mempun"ai tana# lain selain tempat itu. 3. Milik 1aki< Hendakla# #arta "ang di1aka<kan milik penu# dan mengikat bagi 1aki< ketika ia me1aka<kann"a. Untuk itu tidak sa# me1aka<kan sesuatu "ang bukan milk 1aki<, karena 1aka< mengandung kemungkinan menggugurkan milik atau sumbangan . Keduan"a #an"a dapat ter1u'ud pada benda "ang dimiliki. !erdasarkan s"arat ini, maka ban"ak 1aka< "ang tidak sa# diantaran"a ) *).A me1asiatkan pemberian ruma# kepada !. Kemudian ! me1aka<kan kepada ,, sementara A masi# #idup. :aka< ini tidak sa#, karena s"arat kepemilikan pada 1asiat iala# setela# "ang ber1asiat meningal. 0). A meng#iba#kan sesuatu barang kepada !. Kemudian ! sebelum meneriman"a me1aka<kan kepada ,. :aka< ini 'uga tidak sa# karena s"arat 246 kepemilikan pada #iba# iala# setela# penerima #iba# menerima #arta "ang diberikan kepadan"a. 4).A membeli barang tidak bergerak dari !. Lalu ! me1aka<kann"a kepada ,. $etela# itu terbukti barang itu milik A. :aka< ini tidak sa#, karena pada #akekatn"a barang tersebut bukan milik ! %).A memiliki sebidang tana# tetapi tidak mampu memba"ar pa'akn"a. Akibatn"a pemerina# men"itan"a. -ana# ini bukan milik pemerinta# sepenu#n"a, karena itu apabila pemerinta# me1aka<kann"a, maka se3ara #ukum tidak sa#. d. -erpisa# bukan milik bersama. Milik bersma ada kalan"a dapat dibagi, 'uga ada kalan"a tidak dapat dibagi. Hukum me1aka<kan benda milik bersama (mus"aU) tidak sa# misaln"a ) *). A me1aka<kan sebagian dari mus"aU (milik bersama) untuk di'adikan mas'id atau pemakaman tidak sa# dan tidak menimbulkan akibat #ukum, ke3uali apabila bagian "ang di1aka<kan tersebut dipisa#kan dan dietapkan batas(batasn"a. 0). A me1aka<kan kepada pi#ak "ang ber1a'ib sebagian dari mus"aU (milik bersama) "ang terdapat pada #arta "ang dapat dibagi 2amun 3onto# lain si A me1aka<kan sebagian dari mus"aU "ang terdapat pada #arta tidak dapat dibagi 247 bukan untuk di'adikan mas'id atau pemakaman, #ukumn"a sa#. 4. $"arat MauPu< BAlai# (penerima 1aka<) ang dimaksud dengan mauPu< Balai# adala# tu'uan 1aka< (peruntukan 1aka<). :aka< #arus diman<aatkan dalam batas( batas "ang sesuai dan diperbole#kan $"ariat Islam, karena pada dasarn"a 1aka< merupakan amal "ang mendekatkan diri manusia kepada -u#an . @le# karena itu mauPu< Kalai# ("ang diberi 1aka<) #arusla# pi#ak keba'ikan. Para <aPi< sepakat berpendapat ba#1a 1aka< kepada pi#ak keba'ikan itula# "ang membuat 1aka< sebagai ibada# "ang mendekatkan diri manusia kepada -u#ann"a. 2amu terdapat perbedaan pendapat antara antara para <aPi# mengenai 'enis ibadat ini, apabila ibadat menurut pandangan Islam atauka# menurut ke"akinan 1aki< atau keduan"a, "aitu menurut pandangan Islam dan ke"akinan 1aki<. * MaH#ab Hana<i mens"aratkan agar mauPu< Kalai# ditu'ukan untuk ibada# menurut pandangan Islam dan menurut ke"akinan 1aki<. +ika tidak ter1u'ud sala# satun"a, maka 1aka< tidak s"a#. Karena itu ) *). $a# 1aka< orang Islam kepada semua s"iUar(s"iUar Islam dan pi#ak keba'ikan, seperti orang(orang miskin, ruma# sakit, tempat penampungan dan sekola#. Adapun 1aka< selain s"iUars"iUar Islam dan pi#ak(pi#ak keba'ikan #ukumn"a tidak sa#, seperti klub 'udi. 248 0) $a# 1aka< non muslim kepada pi#ak keba'ikan umum seperti tempat ibadat dalam pandangan slam seperti pembanunan mas'id, bia"a mas'id, bantuan kepada 'amaa# #a'i dan lain(lain. $e#ingga kepada selain pi#ak keba'ikanumum dan tempat ibadt dalam pandangan agaman"a sa'a seperti pembangunan gere'a, bia"a pengurusan gere'a #ukumn"a tidak sa#. $esuai a"at "ang artin"a ) Pa#ala sedeka# 'ari"a# terus mengalir selain muslim tidak ada pa#alan"a. 0. MaH#ab Maliki mens"aratkan agar mauPu< Kalai# untuk ibadat menurut pandangan 1aki<. $a# 1aka< muslim untuk semua s"iUar Islam dan badan(badan ssial umum, dan tidak sa#1aka< non muslim kepada mas'id dan s"iar(s"iar Islam. 4 MaH#ab $"a<iUi dan Hambali mens"aratkan agar mauPu< Kalai# adala# ibadat menurut pandangan Islam sa'a, tanpa memandang ke"akinan 1aki<. @le# karena itu sa# 1aka< muslim dan non muslim kepada badan(badan sosial seperti penampungan, tempat peristira#atan, badan keba'ikan dalam Islam seperti as'id. -idak sa# 1aka< muslim dan non muslim kepada badan(badan sosial "ang tidak se'alan dengan Islam seperti gere'a. %. $"arat $#ig#at (Ikrar 1aka<) *. Pengertian s#ig#at 1aka< iala# segala u3apan, tulisan atau s"arat dari orang "ang bertekad untuk men"atakan ke#endak dan men'elaskan apa "ang diingatn"a. $e#ingga 249 s#ig#at 1aka< 3kup dengan i'ab sa'a dari 1aki< tanpa memerlukan Pobul dari mauPu< Kalai#. 0. $tatus s#ig#at, se3ara umum adala# sala# satu rukun 1aka<. :aka< tidak sa# tanpa s#ig#at. $etiap s#ig#at mengandung i'ab dan mungkin mengandung Pabul pula. 4. 6asar s#ig#at , perlun"a s#ig#at karena 1aka< adala# melepaskan #ak milik dari benda dan man<aat dari man<aat sa'a dan memilikkan kepada "ang lain. Maksud melepaskan dan memlikkan adala# urusan #ati , se#ingga tida ada "ang dapat men"elai isi #ati orang lain se3ara 'elas ke3uali melalui pern"ataann"a sendiri. I'ab 1aki< tersebut mengngkapkan dengan 'elas keinginan 1aki< memberi 1aka< "ang dapat berupa kata(kata atau tulisan kalau tidak mampu mengungkapkan dengan kata(kata ba#kan is"arat apabila tidak bisa menulis atau bi3ara. 6engan demikian dalam mengu3apkan s#ig#at #arus 'elas OI;. Pelaksanaan Per1aka<an di Indonesia A. :aki< dan kedudukan #arta bendan"a 250 6alam pelaksanaan per1aka<an sala# satu s"arat #arus adan"a 1aki< "aitu orang "ang me1aka<kan benda "ang dimilikin"a, "ang dengan sadar dia me1aka<kan atas tanggung 'a1ab moral ba#1a sebagian #arta "ang dimilkin"a adala# milik orang lain, "ang #arus disalurkann"a. 6alam pandangan Al Madudi "ang dikutip ole# Imam $u#adi , ba#1a pemilikan #arta dalam Islam itu #arus diserta tanggung 'a1ab moral. -anggung 'a1ab moral artin"a segala sesuatu (#arta benda) "ang dimiliki ole# seseorang atau sebua# lembaga se3ara moral #arus di"akini se3ara teologis ba#1a ada sebagian dari #arta tersebut milik orang lain, aitu untuk kese'a#teraan sesama "ang se3ara ekonomi kurang atau tidak mampu, seperti <akir mkisn, atim piatu, manula anak(anak terlantar dan <asilitas sosial Asas keseimbangan dalam ke#idupan atau keselarasan dalam #idup merupakan asas #ukum "ang uniAersal. Asas tersebut diambil dari tu'uan per1aka<an "aitu untuk beribada# atau pengabdian kepada Alla# $:- sebagai 1a#ana komunikasi dan keseimbangan spirit antara manusia (ma#luk) dengan All# (K#aliP). -itik keseimbangan tersebut pada gilirann"a akan menmbulkan keserasian dengan #ati nuranin"a untuk me1u'udkan ketentraman dalam #idup. Asas keseimbangan tela# men'adi asas pembangunan, baik didunia maupun diak#irat, "aitu antara spirit materi indiAidu dengan mas"arakat ban"ak Asas pemilikan #arta benda adala# tidak mutlak, tetapi dibatasi dengan ketentuan(ketentuan "ang merupakan tangung 'a1ab moral akibat dari kepeilikan tersebut. Pengaturan manusia 251 ber#ubung dengan #arta benda merupakan #al "ang esensiil dalam #ukum dan ke#idupan manusia. Pemilikan #arta benda men"angkut bidang #ukum, sedang pen3arian dan peman<aatan #arta benda men"angkut bidang ekonomi dan keduan"a bertalan erat "ang tidak bisa dipisa#kan. Pemilikan #arta benda mengandung prinsip atau konsepsi ba#1a semua benda #akikatn"a milik Alla#. Kepemilikan dalam a'aran Islam disebut 'uga amana# (keper3a"aan), "ang mengandung arti, ba#1a "ang dimilii #arus dipergunakan sesuai dengan ketentuan "ang diatur ole# Alla#. Konsep tersebut sesuai Dirman Alla# dalam surat Al Maida# a"at *05 "ang berbun"i ) g _ o:_g _;m @_m om onm _@ _c Artin"a ) Kepun"aan Alla#(la# kera'aan langit dan bumi dan apa "ang ada di dalamn"a= dan 6ia Ma#a Kuasa atas segala sesuatu. $e'alan dengan konsep kepemilikan #arta dalam Islam, maka #arta "ang tela# di1aka<kan ole# 1aki< memiliki akibat #ukum, "aitu ditarik dari lalu lintas peredaran #ukum "ang seterusn"a men'adi milik Alla#, "ang dikeelola ole# 2aH#ir, baik perorangan atau lembaga, sedangkan man<aat bendan"a digunakan untuk kepentingan umum. $ebagai konsep sosial "ang memiliki dimensi ibada#, 1aka< 'uga disebut s#adaPa# 'ari"a#, dimana pa#ala "ang didapat ole# 1aki< (orang "ang me1aka<kan #artan"a) akan selalu mengalir selama #arta tersebut masi# ada dan berman<aat. Untuk itu #arta "ang tela# di1aka<kan, maka se'ak itu #arta tersebut terlepas dari kemilikan 1aki< dan keman<aatann"a men'adi #ak(#ak 252 penerima 1aka<. 6engan demikian #arta 1aka< tersebut men'adi amanat Alla# kepada orang atau badan #ukum ("ang berstatus sebagai 2aH#ir) untuk mengurus dan mengelolan"a. Apabila seseorang me1aka<kan sebidang tana# untuk pemeli#araan lembaga atau balai pengobatan "ang dikelola ole# suatu "a"asan misaln"a, maka se'ak diikrarkan sebagai #arta 1aka<, tana# tersebut terlepas dari #ak milik si 1aki<, pinda# men'adi #ak Alla# dan merupakan amanat pada lembaga atau "a"asan "ang men'adi tu'uan 1aka<. $elan'utn"a "a"asan tersebut memiliki tanggung 'a1ab penu# untuk mengelola dan memberda"akann"a se3ara maksimal demi kese'a#teraan masarakat banak !. 2aH#ir, tugas dan ke1a'ibann"a 2aH#ir adala# pi#ak "ang menerima #arta benda 1aka< dari :aki< untuk dikelola dan dkembangkan sesuai dengan peruntukan"a. Posisi 2aH#ir sebagai pi#ak "ang bertugas untuk memeli#ara dan mengurusi #arta 1aka< mempun"ai kedudukan "ang penting dalam per1aka<an. $edemikian pentingn"a kedudukan 2aH#ir dalam per1aka<an, se#ingga ber<ungsi tidakn"a 1aka< bagi mauPu< Kalai# bergantung kepada 2aH#ir. Meskipun demikian tidak berarti ba#1a 2aH#ir mempun"ai kekuasaan mutlak ter#adap #arta "ang diaman#kan kepadan"a Pada umum"a para ulama sela# bersepakat ba#1a kekuasaan 2aH#ir 1aka< #an"a terbatas pada pengelolaan 1aka< agar dapat diman<aatkan sesuai dengan tu'ua 1aka< "ang dke#endaki le# 1aki<. Asa< A.A D"Hee berpendapat sebagaimana dikutip ole# 6r. 253 Us1atun Hasana#, ba#1a ke1a'iban 2aH#ir adala# menger'akan sesuatu "ang la"ak untuk men'aga dan mengelola #arta. $ebagai penga1as #arta 1aka<, 2aH#ir dapat mempeker'akan beberapa 1akil atau pembantu untuk men"elenggarakan urusan(urusan "ang berkenaan dengan tugas dan ke1a'ibann"a. 2aH#ir sebagai penga1as dan pemeli#ara 1aka< berke1a'iban melaporan pelaksanaan tugas kepada !adan :aka< Indonesia (!:I). $ebagai imbalan atas pelaksanaan tugan"a, 2aH#ir dapat menerima imbalan "ang besarn"a tidak bole# melebi#i *5 L (pasal *0) tidak bole# men'ual, menggadaikan atau men"e1akan #arta 1aka< terke3uali sei'in Menteri Agama . 6engan demikian keberadaan #arta 1aka< "ang ada ditangan 2aH#ir dapat dikelola dan diberda"akan se3ara maksimal untuk kepentingan kese'a#teraan mas"arakat ban"ak "ang bisa dipertanggung('a1abkan se3ara moral dan #ukum Alla# $:-. 2aH#ir meliputi ) *. Perorangan , ditun'uk 0. @rganisasi 4. !adan Hukum ,. Harta benda 1aka<, Akta Ikrar :aka< dan PPAI: *. +enis Harta !enda :aka<. +enis #arta benda 1aka< dalam UU 2o. %* -#. 055% terdiri dari ) benda tidak bergerak, benda bergerak selain uang dan benda bergerak berupa uang a. !enda tidak bergerak dimaksud adala# ) 254 * Hak atas tana# sesuai dengan ketentuan perundang( undangan baik "ang suda# maupun "ang belum terda<tar = 0 !angunan atau bagian bangunan "ang berdiri di atas tana# = 4 -anaman benda lain "ang berkaitan dengan tana# = % Hak milik atas satuan ruma# susun sesuai dengan ketentuan perundang(undangan = 7 !enda tidak bergerak lain sesuai dengan ketenuan prinsip s"aria# dan peraturan perundang(undangan. $edangkan untuk #ak atas tana# "ang dapat di1aka<kan terdiri dari ) *) Hak milik atas tana#, baik "ang suda# atau belum dida<tarkan = 0) Hak atas tana# bersama dari satuan ruma# susun sesuai dengan ketentuan perundang(undangan = 4) Hak guna bangunan, #ak guna usa#a atau #ak pakai "ang berada di atas tana# negara = %) Hak guna bangunan atau #ak pakai "ang berada di atas tana# #ak pengelolaan atau #ak milik pribadi "ang #arus mendapat iHin tertulis dari pemegang #ak pengelolaan atau #ak milik. b. !enda bergerak selain uang dapat di'abarkan sebagi berikut ) 255 * !enda digolongkan sebgai benda bergerak karena si<atn"a "ang dapat dipinda#kan atau karena ketetapan undang(undang = 0 !enda bergerak terbagi dalam benda bergerak "ang dapat di#abiskan karena pemakaian = 4 !enda bergerak "ang dapat di#abiskan karena pemakaian tidak dapat di1aka<kan, ke3uali air dan ba#an bakar min"ak "ang persedian"a berkelan'utan. = % !enda bergerak "ang tidak dapat di#abiskan karena pemakaian dapat di1aka<kan dengan memper#atiak ketentuan prinsip s"ariUa#. !enda bergerak karena si<atn"a "ang dapat di1aka<kan meliputi ) *) kapal = 0) pesa1at terbang = 4) kendaraan bermotor = %) mesin dan peralatan industri "ang tidak tertan3ap pada bangunan = 7) logam dan batu mulia, dan8 atau 9) benda lainn"a "ang tergolong sebagai benda bergerak karena si<atn"a dan memiliki man<aat 'angka pan'ang !enda bergerak selain uang karena peraturan perundang( undangan "ang dapat di1aka<kan sepan'ang tidak bertentangan dengan prinsip(prinsip s"ariUa# sebagai berikut ) *) surat ber#arga "ang berupa ) 256 a). $a#am = b). $urat Utang 2egara = 3). @bligasi pada umumn"a, dan8 atau d). $urat ber#arga lainn"a "ang dapat dinilai dengan uang. 0) Hak Atas Keka"aan Intelektual "ang berupa ) a). Hak 3ipta = b). Hak merk = 3). Hak patent = d). Hak desain industri e). Hak ra#asia dagang = <). Hak sirkuit terpadu = g). Hak perlindungan Aarietas tanaman dan8 atau #). Hak lainn"a . 4) Hak atas benda bergerak lainn"a "ang berupa ) a). Hak se1a, #ak pakai dan #ak pakai #asil atas benda bergerak = b). Perikatan, tuntutan atas 'umla# uang "ang dapat ditagi# atas benda bergerak. :aka< benda bergerak berupa uang "ang merupakan terobosan dalam Undang(undang 2o. %* -#. 055% tentang :aka< dapat di'abarkan sbb. *). :aka< uang "ang dapat di1aka<kan adala# mata uang rupia# = 257 0). 6alam #al uang "ang akan di1aka<kan masi# dalam mata uang asing, maka #arus dikonAersi terlebi# da#ulu ke dalam rupia#. 4).:aki< "ang akan me1aka<kan uangn"a di1a'ibkan untuk ) a).#adir di Lembaga Keuangan $"ariUa# Penerima :aka< Uang (LK$(P:U) untuk men"atakan ke#endak 1aka< uangn"a = b).men'elaskan kepemilikan dan asal(usul uang "ang akan di1aka<kan = 3).men"etorkan se3ara tunai se'umla# uang ke LK$( P:U = d).mengisi <ormulir pern"ataan ke#endak :aki< "ang ber<ungsi sebagai ikrar 1aka<. %).6al #al :aki< tidak dapat #adir, maka :aki< dapat menun'uk 1akil atau kuasan"a. 7).:aki< dapat men"atakan ikrar 1aka< benda bergerak berupa uang kepada 2aH#ir di#adapan PPAI: "ang selan'utn"a 2aH#ir men"era#kan akta ikrar 1aka< tersebut kepada LK$(P:U 0. Akte Ikrar :aka< ) Adala# akte "ang berisi pern"ataan "ang diu3apkan ole# 1aki< di depan PPAI: dengan disaksikan 0 orang saksi. 4. PPAI: adala# Pe'abat Pembuat Akte Ikrar :akar "akni Kepala Kantor Urusan Agama "ang ditunu'k sebagai PPAI: 6. Peruba#an status #arta benda 1aka< ) 258 Harta benda 1aka< "ang tela# di1aka<kan menurut pasal %5 UU 2o. %* -#. 055% dilarang ) a. 6i'adikan 'aminan b. 6isita = 3. 6i#iba#kan d. 6i'ual e. 6i1ariskan <. 6itukar g. 6iali#kan dalam bentuk pengali#an #ak lainn"a Larangan tersebut di atas dike3ualikan dalam #al #arta benda 1aka< digunakan untuk kepentingan umum sesuai dengan R-R: namun #arus ada i'in tertulis dari Menteri Agama atas persetu'uan !:I (pasal %* UU 2o. %* -#. 055%) >.Pen"elesaian $engketa *. Pen"elesaian sengketa dengan 3ara mus"a1ara# untuk men3apai mu<akat = 0. Apabila tidak ber#asil, melalui mediasi, arbitrase dan pengadilan D.Ketentuan Pidana dan sanksi administrati< *. $etiap orang "ang dengan senga'a men'aminkan, meng#iba#kan,men'ual, me1ariskan, mengali#kan dalam bentuk pengali#an #ak lainn"a tanpa iHin, dipidana dengan pidana pen'ara paling lama 7 ta#un dan8atau pidana denda paling ban"ak Rp. 755.555.555,( 259 0. $etiap orang "ang dengan senga'a menguba# peruntukan #arta benda 1aka< dipidana pen'ara paling lama % ta#un dan8atau denda paling ban"ak Rp. %55.555.555,( 4. $etiap orang "ang dengan senga'a menggunakan atau mengambil <asilitas atas #asil pengelolaan atau pengembangan #arta benda 1aka< melebi#i 'umla# "ang ditentukan, dipidana paling lama 4 ta#un dan8atau denda paling ban"ak Rp. 455.555.555,( $anksi administrati< diberikan kepada LK$ dan PPAI: karena tidak dida<tarkann"a #arta benda 1aka< . $anksi tersebut diberikan berupa ) *). -eguran se3ara tertulis = 0). Peng#entian sementara atau pen3abutan iHin kegiatan di bidang 1aka< bagi LK$ = 4). Peng#entian sementara dari 'abatan PPAI: Re<erensi $umber Perkulia#an Hukum Agraria *. Pro<, !udi Harsono, $H ) Hukum Agraria Indonesia ? Penerbit +ambatan +akarta >disi ReAisi -#. *../ 0. Pro<. 6R. A.P. Parlindungan, $H ) $erba $erbi Hukum Agraria, Penerbit Alumni !andung, -#. *.&% = 4. $umarsono, $H ) Himpunan Peraturan Landre<orm, Penerbit a"asan 6ana Landre<orm 6epartemen Agraria, 3etakan ke dua -#. *.97 = %. 2". Arie $. Hutagalung, $H. MH ) Asas(asas Hukum Agraria = 7. Pro<. 6r. Mr. $udarto Gautama ) -a<siran Undang(Undang Pokok Agraria, Penerbit ,itra Adit"a !#akti !andung -#. *..5 = 9. M. $oeto'o ) UUPA dan Pelaksanaan Landre<orm , Penerbit $ta< Penguasa Perang -ertinggi +akarta -#. *.9* = /. Himpunan Peraturan Perundang(undangan ) Penerbit Pro"ek Pembinaan Eakat dan :aka< 6irektorat Urusan Agama Islam 6epartemen Agama, 3etakan kelima -#. *.&%8*.&7 &. Rusmadi Murad, $H ) Pen"elesaian $engketa Hukum atas -ana# , Penerbit Alumni !andung -#. *..* 3etakan pertama = 260 .. E.A. $angad'i, $H, MH ) Kompetensi !adan Peradilan Umum dan Peradilan -ata Usa#a 2egara dalam Gugatan Pembatalan $erti<ikat -ana#, Penerbit P- Adit"a !akti !andung 3etakan pertama -#. 0554 = *5. D!. E##i Sudjana ) P!atu!an P!tanahan .440".441 " Du!at /aha#ia Aaka!ta Th. .443 **. GiIih ,aka= ) Pn!$it Di!kto!at Pm$!dayaan ,aka= Di!kto!at And!al /imas Islam Dp. A#ama' Th. .443 *0. UU No. *3 Th. *2<+ ) Undan# :Undan# tntan# Rusun' Pn!$it Visi 6dia Aaka!ta' %takan p!tama Th. .44; - *4. UU No. 1 Th. *223 ) Undan# Undan# tntan# &ak Tan##un#an' Pn!$it Tim S!ikandi Su!a$aya %takan p!tama Th. .443 - *%. UU No. 1* Th. .441 ) Undan# Undan# tntan# ,aka=' pn!$it Di!kto!at And!al /imas Islam Dpa!tmn A#ama Th. .44; - *7. UU No. .4 Th. .44* tntan# P!u$ahan atas Undan#"undan# No. 0* Th. *222 tntan# Pm$!antasan Tindak Pidana Ko!upsi - *9. Inp!s No. * Th. *22* ) tntan# Kompilasi &ukum Islam ?K&I@ - */.PP 2o. 0% -#. *../ (Penda<taran -ana#) = *&. UU 2o. 09 -#. 055/ ) Undang(Undang tentang Penataan Ruang Penerbit Asa Mandiri, +akarta 3etakan pertama -#. 055/ = Materi Pokok Perkulia#an Uraian Materi *. Pengertian dan Perkembangan Hukum Agraria di Indonesia a. Pengertian, ruang lingkup dan landasan Hukum Agraria b. Perkembangan, s"stem dan kondisi Hukum Agraria di Indonesia sebelum la#irn"a Hukum -ana# 2asional (UUPA) .. Sja!ah' Konspsi &ukum Tanah Nasional ?UUPA@ a. $e'aran pembentukan UUPA dan pembangunan #ukum tana# nasional b. Dungsi dan tu'uan UUPA, dan #ubungann"a dengan #ukum adat = 3. Konspesi( konsepsi #ukum tana# 0. Land!=o!m di Indonsia a. Pn#!tian land!=o!m dan Land us - b. Dasa! hukumLand!=o!m - 3. P!insip"p!insip Land!=o!m - d. P!o#!am Land!=o!m. 1. Pn#atu!an dan Plaksanaan UUPA. a. $umber dan dasar(dasar pengaturan #ukum tana# 2asional (UUPA) b. Pelaksanaan UUPA ) peraturan dan ketentuan (pasal(pasal) "ang di3abut) dan "ang masi# diberlakukan = 3. Peraturan Perali#an +. &ak"hak Atas Tanah dalam UUPA dan Sistm KonC!si &ak"hak p!o!an#an atas tanah . a. Hak(#ak atas tana# "ang bersi<at originer (primer) dan "ang bersi<at dereAati< (sekunder) b. Aspek(aspek konAersi #ak(#ak atas tana# ) tu'uan, ter'adin"a dan pelaksanaann"a 261 3. KonAersi #ak(#ak atas tana# barat dan tana#(tana# di Indonesia 9. Penda<taran -ana# a. Pengertian, tu'uan dan <ungsi penda<taran tana# = b. 6asar #ukum dan ob"ek penda<taran tana# = 3. Instansi pen"elenggara dan 1ila"a# tata usa#a penda<taran tana# = d. Pelaksanaan, tata 3ara penda<taran tana# dan sistem publikasin"a = e. -ata 3ara Perserti<ikatan tana#. /. -ata Guna -ana# a. Pengertian, Asas dan -u'uan Penatagunaan -ana# b. Kebi'aksanaan Penatagunaan -ana# 3. Pen"elenggaraan Penatagunaan -ana# d. $anksi bagi "ang melanggar . &. $istem Pen"ediaan dan Pembebasan -ana# Guna Pembangunan untuk Kepentingan Umum. a. Gun#si Tanah - b. Pn#!tian dan tata %a!a p!mohonan hak yan# dip!lukan ) %.Pm$$asan tanah' pmindahan' plpasan dan pn%a$utan hak atas tanah 2.Tanah s$a#ai jaminan k!dit . 3. Maksud dan tu'uan #ak 'aminan atas tana# = d. Pengaturan dan dasar #ukum = e. Pengertian dan 3iri(3iri #ak tanggungan = <. Pelaksanaan dan peng#apusan #ak tanggungan. .. $engketa pertana#an dan sistem peradilann"a a. Pengertian dan ruang lingkup = b. Kompetensi !adan Peradilan Umum = 3. Kompetensi !adan Peradilan -ata Usa#a 2egara = d. Mekanisme dan tata 3ara pen"elesaian sengketa = *5. 6elik(delik di bidang pertana#an dan sistem peradilann"a. a. Pengertian delik pertana#an = b. Ketentuan dalam KUHP = 3. Ketentaunm dalam Peraturan Perundang(undangan d. Mekanisme dan pelaksanaan peradilann"a = **. Aspek Hukum Ruma# $usun di Indonesia a. Pengertian Ruma# $usun, $atuan Ruma# $usun dan Hak Milik $atuan Ruma# $usun b. Masala# Hukum dan Pengaturann"a = 3. $istem Pembangunan dan sisstim pen'ualann"a = d. Hak dan Ke1a'iban Pemilik Ruma# $usun = *.. Pn#!tian' Gun#si dan Sja!ah P!(aka=an a. Pengertian,Dungsi tu'uan dan dasar #ukum 1aka< = b. $e'ara# per1aka< an = 3..Ma3am(ma3am 1aka< = *4. Pelaksanaan per1aka<an di Indonesia a. $"arat dan rukun 1aka< = b. :aki< dan kedu(dukan #arta bendan"a = 3. 2adHir, tugas dan ke1a'iban, larangan dan tanggung 'a1abn"a = d. Pelaksanaan dan pen"elesaian sengketa per1aka< an = 262 e. Sanksi dalam p! (aka=an 263