0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
423 tayangan6 halaman
Filosofi yang ada dalam UUPA dan sistem hukum adat dalam hukum agraria
UUPA mengakui hukum adat sebagai dasar pembentukan hukum agraria nasional. Hukum adat dimaksudkan sebagai hukum masyarakat sederhana dengan lingkup terbatas, sedangkan hukum agraria nasional untuk masyarakat modern dengan lingkup nasional. UUPA memberikan kedudukan hukum adat sebagai dasar namun membatasi
Filosofi yang ada dalam UUPA dan sistem hukum adat dalam hukum agraria
UUPA mengakui hukum adat sebagai dasar pembentukan hukum agraria nasional. Hukum adat dimaksudkan sebagai hukum masyarakat sederhana dengan lingkup terbatas, sedangkan hukum agraria nasional untuk masyarakat modern dengan lingkup nasional. UUPA memberikan kedudukan hukum adat sebagai dasar namun membatasi
Filosofi yang ada dalam UUPA dan sistem hukum adat dalam hukum agraria
UUPA mengakui hukum adat sebagai dasar pembentukan hukum agraria nasional. Hukum adat dimaksudkan sebagai hukum masyarakat sederhana dengan lingkup terbatas, sedangkan hukum agraria nasional untuk masyarakat modern dengan lingkup nasional. UUPA memberikan kedudukan hukum adat sebagai dasar namun membatasi
TUGAS MATA KULIAH HUKUM AGRARIA DOSEN PEMBIMBING : Prof. Dr. Yulia Mirwati SH MH Di!u!u" ol#$ : Na%a : KHAIRANI DE&I PUTRI SH No. P#"'aftara" : ()MKN*+) NIM : (),*(,,*(- Pro.ra% : S, Ma.i!t#r K#"otariata" MAGISTER KENOTARIATAN UNI/ERSITAS ANDALAS PADANG ,*() FILOSOFI YANG ADA DALAM UUPA DAN SISTEM HUKUM ADAT DALAM HUKUM AGRARIA A. Filo!ofi 0a". a'a 'ala% UUPA Sebelum berlakunya UUPA, berlaku berbagai hukum agrarian. Ada yang bersumber pada : - Hukum adapt yang berkonsepsi komunalistik, religius dan adapula berasal dari - bekas pemerintahan swapraja yang umumnya berkonsepsi feudal selain itu adanya dualisme hukum perdata yaitu : - peraturan-peraturan hukum tanah adat yang bersumber pada hukum adapt yang tidak tertulis dan - hukum tanah barat yang pokok-pokok ketentuannya terdapat dalam buku !UHP yang merupakan hukum tertulis. Peraturan dasar hukum sebagai landasan yuridis dan filosofis bagi pembentukan politik UUPA adalah pasal "" ayat " UU# $%&'. Sebagaimana disebutkan pasal "" ayat " UU# $%&' sebagai landasan konstitusional dan politik pertanahan. (ika di)ermati ketentuan ini maka kata menguasai memberikan pernyataan kewenangan menguasai negera yang diberi wewenang untuk menguasai bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya. !ewenangan menguasai tanah yang diberikan kepada *egara untuk mengatur peruntukannya yang ditujukan bagi masyarakat +falsafah,jiwa dan semangat UUPA-. #engan dibentuknya UUPA reformasi dibidang pertanahan bersifat komprehensif dan fundamental. #alam UUPA dimuat tujuan, konsepsi, a.as-a.as lembaga-lembaga hukum dan garis-garis besar ketentuan-ketentuan pokok hukum agrarian,tanah atau hukum tanah nasional yang tujuannya adalah akan mewujudkan apa yang digariskan dalam pasal "" ayat " UU# $%&' bahwa : /0umi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya yang penguasaannya ditugaskan kepada *egara 1epublik ndonesia harus dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat2. #ilihat dari berlakunya UUPA mempunyai 3 substansi : $. 4enyatakan tidak berlaku lagi dan men)abut hukum agraria )olonial, berarti mengakhiri hukum agrarian )olonial dan menghapus dualisme hukum agrarian dan kolonial 3. 4embangun hukum agrarian,hukum tanah nasional berarti membangun paradigma hukum pertahanan yang berorientasikan bagi kemakmuran seluruh rakyat, berfungsi so)ial dengan seluruh rakyat dengan menghormati hak dan mengatur hak pribadi, kesederhanaan dan memberikan kepastian hukum *egara berfungsi sebagai regulator dan menempati hukum adat sebagai dasarnya. B. Si!t#% Hu1u% A'at 'ala% Hu1u% A.raria Hukum indonesia dalam arti hukum positif bersumber pada pan)asila dan UU# $%&'. Hukum adat adalah hukumnya masyarakat yang masih sederhana dengan lingkup personal dan teritorial yang terbatas. Hukum agraria nasional dimaksudkan sebagai hukumnya masyarakat modern. Penyempurnaan hukum adat dilakukan melalui penyesuaian kepentingan masyarakat dalam konteks negara modern dan dunia internasional. Sesuai dengan fungsi hukum adat sebagai pelengkap hukum tertulis maka berdasarkan pasal ' dan penjelasan UUPA maka hukum pelengkap itu perlu mengalami pembersihan +soneering retool- lebih dahulu. - !etentuan UUPA yang mengatur kedudukan hukum adat selain ketentuan hukum tersebut diatas dapat dilihat dalam bagian lain sebagai berikut : a. !onsideran berpendapat a : bahwa berhubungan dengan apa yang tersebut dalam pertimbangan diatas perlu adanya hukum agraria nasional yang berdasarkan hukum adat tentang tanah yang sederhana yang menjamin kepastian hukum bagi seluruh rakyat indonesia dengan tidak mengabaikan unsur-unsur yang bersandar pada agraria. b. Pasal 3 +&- : hak menguasai dari negara tersebut diatas pelaksanaannya dapat dikuasakan kepada daerah swatantra dan masyarakat-masyarakat hukum adat sekedar diperlukan dan tidak bertentangan dengan kepentingan nasional. ). Pasal ". dengan mengingat ketentuan pasal $ dan 3 pelaksanaan hak ulayat dan hak-hak yang serupa itu dari masyarakat hukum adat sepanjang menurut kenyataannya masih ada harus sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kepentingan nasional dan negara berdasarkan atas persatuan bangsa serta tidak boleh bertentangan dengan UU dan peraturan-peraturan lain yang lebih tinggi. d. Penjelasan pasal ' : penegasan hukum adat dijadikan dasar dari hukum agraria yang baru. 0erdasarkan ketentuan-ketentuan hukum tersebut diatas UUPA memberikan kedudukan sebagai posisi dasar. #engan kata lain pasal-pasal dalam UUPA merupakan kristalisasi dan a.as hukum adapt, sehingga UUPA itulah penjelmaan hukum adapt. Pembentukan hukum agrarian nasional mempunyai 3 kedudukan : $. Hukum adat sebagai dasar utama hukum agraria nasional 3. Hukum adat sebagai pelengkap bahwa pembentukan hukum nasional yang mewujudkan kesatuan hukum, kepastian hukum dan perlindungan hukum kepada pemegang hak. Pemberian kedudukan hukum adat sebagai dasar pembentukan UUPA pada hakikatnya adalah merupakan pengakuan terhadap eksistensinya hukum adat yaitu : $. Pengakuan dan penegasan sebagai dasar hukum berlakunya hukum adapt 3. Pengakuan terhadap hukum-hukum adat merupakan posisi dasar berlakunya hukum adapt ". Hukum adapt yang dimaksudkan UUPA adalah hukum adat aslinya golongan pribumi yang merupakan hukum yang hidup dalam bentuk tidak tertulis dan mengandung unsure-unsur nasional yang asli yaitu sifat kemasyarakatan dan kekeluargaan yang berdasarkan keseimbangan serta diliputi oleh suasana keagamaan dan prinsip nasionalitas, pro kepentingan *egara, bangsa dan pan)asila serta tidak bertentangan dengan UU , peraturan-peraturan lain yang lebih tinggi ditambah dengan unsur keagamaan &. 4emberlakukan hukum adat tidak boleh bertentangan dengan : - !epentingan nasional dan *egara - Sosialisme ndonesia - Peraturan yang ter)antum dalam UUPA dan peraturan lainnya - Unsure-unsur bersandar pada hukum agama - Pembatasan-pembatasan bagi berlakunya hukum adat tidaklah mengurangi arti ketentuan pokok dalam UUPA bahwa hukum agraria memakai hukum adat sebagai dasar dan sumber utama pembangunannya. 2. K#!i%3ula" $. Hukum adat adalah hukumnya masyarakat yang masih sederhana dengan lingkup dan teritorial yang terbatas. Hukum agraria nasional dimaksudkan sebagai hukumnya masyarakat modern dengan lingkup personal yang meliputi seluruh wilayah negara republik indonesia sehingga penyempurnaan hak adat dilakukan melalui penyesuaian kepentingan masyarakat dalam konteks negara modern dan dunia internasional. 3. Hukum adat dalam UUPA, pernyataan hukum adat dapat dijumpai dalam UUPA dalam : a. Penjelasan umum angka +$- b. Pasal ' ). Penjelasan pasal ' d. Penjelasan pasal $5 e. Pasal '5 dan se)ara tidak langsung juga dalam f. Pasal '6 Pembatasan-pembatasan bagi berlakunya hukum adat dalam pasal dan penjelasannya tersebut tidak mengurangi pentingnya arti ketentuan pokok yang diletakkan dalam UUPA bahwa hukum tanah nasional kita memakai hukum adat sebagai dasar dan sumber utama pembangunannya. 0uku 1eferensi : - 7ugas ini penulis buat berdasarkan referensi dari buku Prof. 0oedi Harjono (ilid edisi 3886