Anomali Anorektal
Anomali Anorektal
Anomali anorektal
Uraian Umum Kelainan Malformasi anorektal terjadi pada 1 dari 4000 atau 5000 kelahiran. Kelainan tersering pada laki-laki adalah atresia ani dengan fistek rekto uretra sedangkan pada wanita adalah atresia ani denganfistel rektovestibular. ibagi menjadi !aki-laki " #utaneus $erineal %istula &e'to urethral fistula &e'tobladderne'k fistula (re'tovesi'al fistula) Atresia ani tanpa fistula Atresia &e'ti
*anita " #utaneus $erneal %istula +estibular , vaginal %istula Atresia ani tanpa fistula Kloaka
Kriteria diagnosis Adan-a atresia ani dengan atau tanpa fistel Adan-a mekonium di urine atau keluar spontan dari uretra .arak usus distal / kulit " 01'm1 21'm (invertogram , knee 'hest position)
Pemeriksaan penunjang 3nvertogram , Knee #hest $osition " menilai tinggi rendah suatu malformasi tanpa fistula !opografi " 4mg pas'a kolostomi untuk menilai anatomi distal
Tata laksana !aki-laki " *anita Minimal $5A&$ tanpa kolostomi pada 'utaneus perineal fistula1 atresia ani letak rendah 4 Minimal $5A&$ tanpa kolostomi pada " 'utaneus perineal fistula1 atresia ani letak rendah Kolostomi pada kelainan lainn-a diikuti oleh $5A&$ 4-6 mg setelah kolostomi 7ougie anus dimulai 4 mg pas'a $5A&$ $enutupan kolostomi bila bougie sesuai usia telah ter'apai
Kolostomi pada atresia ani letak tinggi1 kloaka1 dengan fistel vagina Kolostomi pada usia 8 / 4 bulan (usia mulai mendapat makanan padat) pada fistula vestibuler dengan 'atatan fistula adekuat untuk diversi feses $5A&$ 4-6 mg pas'a kolostomi 7ougie anus dimulai 4 mg pas'a $5A&$ $enutupan kolostomi bila bougie sesuai usia telah ter'apai
Penyulit 3nfeksi luka operasi &etraksi ani 5triktura ani #edera uretra 9eurogenik bladder dan inkontinensia alfi pada defek sakrum
Informed Consent :perasi beberapa tahap dan lama Kemungkinan infeksi1 operasi berulang Kemungkinan terjadi neurogeni' bladder dan inkontinensia alfi pas'a operasi
Standar tenaga 7edah ;mum " kolostomi 7edah Anak " seluruh tahapan operasi
$en-akit =irs'hprung
Uraian umum Absensi ganglion Meissner dan ganglion Auerba'h dalam lapisan dinding usus1 mulai dari sfingter anal interna e>tensi kea rah proksimal dengan panjang -ang bervariasi. ?0 / 60 @ " rekto sigmoid 10@ " seluruh kolon 4@ atau 2 " seluruh usus sampai pilorus Diagnosis iagnosis $= harus ditegakkan dini. Keterlambatan diagnosis men-ebabkan komplikasi seperti enterokolitis1 perforasi usus1 dan sepsis1 -ang merupakan pen-ebab kematian tersering. Gambaran klinis Keterlambatan evakuasi mekonium pertama1 selanjutn-a diikuti dengan distensi abdomen dan muntah hijau atau fekal1 mirip tanda-tanda obstruksi usus setinggi ileum atau lebih distal lagi istensi abdomen merupakan gejala penting lainn-a. istensi abdomen merupakan manifestasi obstruksi usus letak rendah dan dapat disebabkan oleh kelainan lain1 seperti atresia ileum dan lain-lainn-a $emeriksaan #olok dubur " tindak didapati adan-a hambatan mekanik1 %eses dapat men-emprot dapat tidak saat jari dilepas dari anus <anda-tanda edema1 ber'ak-ber'ak kemerahan khususn-a di sekitar umbili'us1 punggung1 dan di sekitar genitalia ditemukan bila telah terdapat komplikasi peritonitis Muntah -ang berwarna hijau akibat obstruksi usus1 -ang dapat pula terjadi pada kelainan lain dengan gangguan pasase usus1 seperti pada atresia ileum1 enterokolitis nekrotikans neonatal1 atau peritonitis intrauterine. $= dengan komplikasi enterokolitis menampilkan distensi abdomen dengan disertai diare berupa feses 'air ber'ampur mu'us dan berbau busuk1 dengan atau tanpa darah dan umumn-a berwarna ke'oklatan atau tengguli.
Diagnosis banding Atresia 3leum 5umbatan Mekonium Atresia &ektal Anterokolitis 9ekrotikans 9eonatal $eritonitis 3ntrauterin 9eonatus dengan 5epsis 5indroma Kolon Kiri Ke'il :bstipasi $sikogenik
Pemeriksaan penunjang $emeriksaan radiologist $emeriksaan foto polos abdomen dan khususn-a pemeriksaan enema barium1 merupakan pemeriksaan diagnostik terpenting Foto polos abdomen Bambaran obstruksi usus letak rendah. aerah pelvis terlihat kosong tanpa udara Foto enema barium <anda-tanda klasik radiografik -ang khas untuk $= adalah " 5egmen sempit dari sfingter anal dengan panjang tertentu Cona transisi1 daerah perubahan dari segmen sempit ke segmen dilatasi 5egmen dilatasi Foto retensi barium &etensi barium 44 sampai 46 jam setelah enema merupakan tanda penting $=1 khususn-a pada masa neonatal Bambaran barium tampak membaur dengan feses kearah pro>imal di dalam kolon berganglion normal 1 &etensi barium pada obstipasi kronik bukan $= terlihat makin ke distal1 menggumpal di daerah rektum dan sigmoid ilakukan apabila foto -ang dibuat pada waktu enema barium ataupun -ang dibuat pas'a evakuasi barium tidak terlihat tanda-tanda khas $= Pemeriksaan patologi anatomi 7iopsi seluruh tebal dinding muskulus rektum 7iopsi isap mukosa dan submukosa rektum Bold standard adalah pemeriksaan 3munohistokimia memakai reagen'holin esterase D Tata Laksana $re op " *ash out , 'l-sma 4 > sehari untukmen'egah enterokolitis sampai dilakukan tindakan bedah sementara atau definitive. <indakan bedah sementara <indakan dekompresi dengan pembuatan kolostomi dikolon berganglion normal -ang paling distal merupakan tindakan bedah pertama untuk menghilangkan obstruksi usus serta men'egah enterokolitis -ang dikenal sebagai kausaDkematian utama. Kolostomi tidak dikerjakan bila dekompresi se'ara medik berhasil dan diren'anakan bedah definitive langsung. <indakan 7edah efinitif $rosedur uhamel atau soave1 saat usia 4 / E bulan. Penyulit 5
Kebo'oran anastomosis 5tenosis Anterokolitis Bangguan fungsi sfingter anal pas'a bedah
Informed onsent :perasi beberapa tahap Kemungkinan terjadin-a pen-ulit pas'a bedah Standard Tenaga okter spesialis bedah anak untuk semua tahap okter spesialis bedah umum sampai tahap bedah sementara Luaran $asien dapat defekasi spontan1 setiap hari1 tanpa bantuan obat-obat la>ans ataupun supositoriaF pasien dapat menguasai fungsi sfingter anal dengan baik.
!imfangioma,=emangioma
Uraian umum !imfangioma Adalah tumor jinak limfatik -ang dapat ditemukan pada hamper seluruh bagian tubuh. !ebih dari 4,8 kasus sudah ditemukan pada saat lahir. &egresi spontan jarang terjadi. $aling umum komplikasin-a adalah infeksi dan inflamasi1 -ang men-ebabkan" n-eri1 demam1 kemerahan dan edema. =emangiaoma Adalah anomali vas'ular1 -ang sering dijumpai pada ba-i baru lahir1 kira-kira 1@ dari kelahirna dan 10 @ dari ba-i. 7a-i perempuan lebih sering dari ba-i laki-laki1 dengan se> ratio 8 " 1 atau atau 5 " 1. apat regresi Kriteria diagnosis !imfangioma =emangionma " massaD!embut1 mudah ditekan dan transluminasi " !esi superfi'ial permukaan meninggi1 merah 'erah !esi dalam permukaan meninggi1 biru sampai ungu.
Pemeriksaan penunjang !aboratorium " pemeriksaan darah rutin1 bleeding time1 'lotting time %oto &oentgen atau indikasi Pera!atan di ruma" sakit &awat inap untuk operasi Tata laksana $emberian antibiotika spe'trum luas 1 bila disertai infeksi !imfangioma o Konservatif"s'lerosing dengan bleomisin o :perasiF eksisi =emangioma o Konservatif 5'lerosing dengan kortikosteroid atau bleomisin Ambolisasi o :perasi " eksisi ?
Informed onsent iperlukan tertulis dan dijelaskan" <ujuan dari tindakan -aitu melakukan operasi pengangkatan tumor &isiko o ;mum seperti pada operasi denga pembiusan umum o Khusus tentang komplikasi operasi dan kemungkinan kambuh Lama pera!atan 7ervariasi tergantung kondisi pasien #asa pemuli"an 5angat bervariasi1 tergantung dari kondisi pasien1 Luaran 5embuh 5embuh dengan ren'ana konservatif (bleomisin) aftar $ustaka
1. illon $. !-mphati' and venous disorders 3n" :ldham K<1 #olombani $M1 %oglia &$1 editors1 surger- of 3nfants and #hildren 5'ientifi' $rin'iples and $ra'ti'e. $hiladelphia" !ippi'ott-&aven publisherF1GG?.p1?4-1?8. 4. :H 9eil .& grosfeld .! et al =emangioma and vas'ulae Malformation. 3n" :H9eil .& et al1 ed. $rin'iples of $ediatri' surger-. 5e'ond edition $hiladephia" mosb-F 4004 p ?68-?65
3nvaginasi
Uraian umum 3nvaginasi atau intusussepsi adalah suatu keadaan masukn-a suatu segmen usus ke lumen segmen usus distaln-a1 umumn-a berakhir dengan obstruksi usus strangulasi. $aling sering pen-ebab n-eri perut akut pada anak dibawah 5 tahun. 6 / G0 @ kasus terjadi pada anak antaraDusia 8 bulan / 8 tahun. Kriteria diagnosis ;mumn-a ba-i dalam keadaan sehat dengan giIi baik 7eberapa hari sebelumn-a 1 mungkin menderita radang saluran nafas atas
Gambaran klinis 7a-i tiba-tiba mennagis disertai n-eri perut kolik dan muntah efekasi darah segar dan lender (red 'urrant jell- stools)
Pemeriksaan Fisis apat disertai tanda s-ok Abdomen" o <eraba masa di perut kuadran kanan atas atau epigastrium o apat disertai tanda-tanda obstruksi usus atau peritonitis #olok dubur " arah segar serta lendir atau pseudoportio
Pemeriksaan Penunjang laboratorium" pemeriksaan darah rutin1 bleeding time1 'lotting time 7ila perlu" analisa gas darah1 elektrolit darah ;5B abdomen" <ragetHs sign atau doughnutHs sign %oto abdomen 4 posisi (supine dan !! ) bila ada obstruksi usus %oto barium enema" bila tidak ada tanda akut abdomen #upping dan 'oil spring sign
Pera!atan $S &awat inap segera untuk operasi Tata Laksana &esusitasi 'airan $emberian antibiotika broad spe'trum Konservatif G
o 7ila tidak ada tanda akut abdomen o Keadaan umum pasien baik dan siap dioperasi o engan 'araDreduksi hidrostatik (barium enema) :perasiF laparotomi eksplorasi dan reduksi manual (milking)
Informed Consent iperlukan tertulis dan dijelaskan 1. tujuan dan tundakan -aitu melakukan operasi pembedahan perut dilanjutkan dengan eksplorasi men'ari organ -ang sakit dan kemungkinan tindakan pada organ -ang sakit. 4. &isiko" umum seperti pada operasi pembiusan umum khusus tentang komplikasi operasi padaDorgan -ang 'edera Standar tenaga okter spesialis bedah tindakan operasi Lama Pera!atan 5 sampai 14 hari1 bervariasi tergantung kepada kondisi pada saat operasi #asa Pemuli"an 5angat bervariasi1 tergantung kepada kondisi pada ssaat operasi Luaran
1.
aftar $ustaka
ood- $ 3ntussus'eption 3n" :ldham K<1 #olombani $M1 %oglia &$1 editors. 5urger- of infants and #hildren s'ientifi' prin'iples and pra'ti'e 4. :H 9eil .&1 Brosfeld .! et al. 3ntusussuseption. 3n :Hneil .& et al1 editors. $rin'iples of $ediatri' 5urger-. 5e'ond Adition. $hiladelphia" mosb-F 4004. p. 54? / 580
10
Kriteria diagnosis &ernia " <erdapat riwa-at benjolan dapat keluar terutama saat tekanan intraabdomen meningkat seperti saat mengedan1 menangis1 berlari atau berdiri dan masuk kembali saat istirahat. 7atas atas benjolan tidak jelas. Irreponible " bila benjolan tidak dapat kembali masuk namun belum memberikan gejala inkarserasi atau starngulasi Inkarserata " telah terjadi gangguan pasase usus dan gangguan aliran limfe dan vena Strangulata " telah terjadi gangguan aliran darah arteri sehingga menimbulkan n-eri dan tanda-tanda iskemik. Diagnosis banding =idrokel <estis , %unikuli Pemeriksaan penunjang 7erdiri dan mengedan , menangis Tata laksana &ernia inguinal reponible
11
=erniotomi1 berupa ligasi prosesus vaginalis peritoneum sepro>imal mungkin. Karena potensi baha-a inkarserasi dapat terjadi sewaktu-waktu1 maka herniotomi dilakukan elektif se'epatn-a setelah diagnosis ditegakkan. &ernia inguinal inkarserasi ' strangulasi Terapi konservatif $asien dipuaskan1 dipasang sonde lambung1 infus maintenance dan disuntikkan sedativa diaIepam , suppositaria sampai pasien tertidur. $asien tertidur tekanan intraperitoneal akan normal kembali dan isi kantong hernia akan masuk kembali ke rongga peritoneal. 7ila dalam waktu E jam hernia tidak berhasil tereduksi atau telah terlihat tanda-tanda iritasi peritoneal1 herniotomi harus dilakukan. Kontra indikasi terapi konservatif bila ditemukan tanda-tanda nekrosis usus -ang inkarserasi. Kenaikan suhu tubuh dan pemeriksaan lokal dijumpai udem1 kemerahan dan n-eri tekan (iritasi peritoneal) di daerah pembengkakan merupakan petunjuk adan-a nekrosis usus. Penyulit 9ekrosis usus =ematom 3nfeksi luka operasi
Informed onsent 7aha-a inkarserasi sewaktu-waktu 9ekrosis usus pada hernia inkarserata , strangulate &ekurensi
14
&idrokel
Uraian umum Kumpulan 'airan -ang menetap di dalam prosesus vaginalis peritoneum. .adi hampir selalu terdapat hubungan dengan rongga peritoneal. 5e'ara embriologik pembentukan hidrokel seperti pada hernia inguinal1 prosesus vaginalis peritoneum tidak mengalami obliterasi meninggalkan saluran -ang ke'il. =idrokel dapat regresi spontan setelah prosesus vaginalis peritoneum mengalami obliterasi sempurna pada usia pasien 1 sampai 115 tahun. ibagi menjadi =idrokel komunikans =idrokel 9on komunikans
Kriteria diagnosis Kumpulan 'airan dapat terjadi di sepanjang prosesus vaginalis peritoneum1 di dekat testis disebut sebagai hidrokel testis, hidrokel skrotal. =idrokel dapat pula terbentuk di setinggi funikulus1 disebut sebagai hidrokel funikuli. 7enjolanberbatas tegas dengan konsistensi kistik -ang dijumpai di skrotum atau di sepanjang funikulus1 tidak terdapat tanda-tanda radang seperti udem atau kemerahan. $ada wanita benjolan terdapat pada kanalis 9u'k. =idrokel tidak menimbulkan keluhan atau rasa sakit Diagnosis banding =ernia inguinalis lateralis Pemeriksaan penunjang <est iluminasi Tata laksana $embedahan dilakukan setelah regresi spontan tidak dapat diharapkan pada umum tersebut di atas dan hidrokel telah menimbulkan keluhan. $rosedur bedah -ang dilakukan adalah ligasi tinggi prosesus vaginalis peritoneum1 seperti pada prosedur herniotomi. Penyulit =ematom 3nfeksi !uka :perasi
18
Informed Consent Komplikasi pembedahan $erlun-a dilakukan pembedahan agar fungsi reproduksi tidak terganggu
Kriteria Diagnosis !etak tinggi " Muntah lebih 'epat terjadi istensi abdomen lebih terbatas di bagian atas dan hilang setelah muntah $asase mekonium dapat normal karena mekonium sudah ada sebelum atresi terjadi
!etak rendah " Muntah lebih lambat terjadi. Muntah hijau setelah abdomen membun'it menjelang 44 jam setelah kelahiran Abdomen membun'it men-eluruh1 tetap membun'it setelah muntah hijau , fekal ;mumn-a mekonium tidak keluar atau keluar sedikit1 kering1 berbutir-butir1 warna hijau , abu-abu
Pemeriksaan Penunjang %oto $olos Abdomen " uodenum .ejenum 3leum " ouble 7ubble " 5edikitn-a tiga bubble " gambaran obstruksi letak rendah1 udara tersebar di seluruh abd
14
7a-enema " 3leum " lumen kolon ke'il " mikro kolon
Tata laksana $ra bedah " =entikan 'airan per oral $asang 5onde lambung1 penghisapan se'ara teratur untuk de'ompresi :ksegenasi1 'egah aspirasi #airan dan elektrolit maintenan'e dan rehidrasi bila perlu Antibiotika pofilaksis
7edah " !aparatomi eksplorasi untuk anastomose end to end " uodenoduodenostomi .ejunojenunostomi 3leoileostomi1 dll
Informed onsent $rognosis dan kemungkinan komplikasi Standard tenaga 7edah ;mum " terbatas pada perawatan pra bedah 7edah Anak " seluruh prosedur pembedahan
15
:mfalokel " 1. Konservatif 4. :perasi 8. Bastroskisis " krim silver sulphadiaIine " bila omfalokel pe'ah atau diameter defek ke'il " operasi
1E
Informed onsent iperlukan tertulis dan dijelaskan <ujuan dan tindakan -aitu melakukan operasi pembedahan perut untuk memasukkan organ intraabdomen ke dalam rongga peritoneum &isiko ;mum seperti pada operasi dengan pembiusan umum Khusus dengan komplikasi Standar tenaga okter spesialis bedah anak atau dokter spesialis bedah -ang berpengalaman untuk tindakan operasi Lama pera!atan 7ervariasi tergantung kondisi pasien #asa pemuli"an 5angat bervariasi1 tergantung dari kondisi pasien J Luaran 5embuh dengan ren'ana operasi berikutn-a aftar pustaka
1. <ra'- <%. Abdominal wall defe't. 3n" :ldham K<1 #olombani $M1 %oglia &$1 editors. 5urger- of 3nfants and #hildren 5'ientifi' prin'iples and pra'ti'e. $hiladelphia" !ippin'ott&aven $ublishersF 1GG?. p. 1068 / 10G4 4. :H9eil .&1 Brosfeld .! et al.Abdominal wall defe't. 3n" :H9eil .&1 et al1 ed. $rin'iples of $ediatri' 5urger-. 5e'ond edition. $hiladelphia" mosb-F4004. p. 54?-580
1?
Tata laksana !aparatomi eksplorasi $en'u'ian rongga intra peritoneal dengan 9a#l fisiologis hangat 4 / 5 liter
16
Informed onsent Kemungkinan terjadin-a komplikasi-komplikasi diatas Standard tenaga 7edah ;mum 7edah Anak
Pemeriksaan fisis $rimar- surve- " o Airwao 7reathing o #ir'ulation o isabilit5e'ondar- surve- " abdomen jejas luka masuk1 tanda-tanda peritonitis
Pemeriksaan penunjang !aboratorium " $emeriksaan darah lengkap1 urinalisa1 elektrolit1 ureum1 kreatinin (bila perlu " uji fungsi hati1 amilase1 lipase) Aksplorasi luka tembus peritoneum1 bila tidak ada tanda-tanda peritonitis1 hemodinamik stabil !aparoskopi diagnosti' bila kondisi hemodinamik stabil
Pera!atan $S &awat inap segera untuk operasi bila tembus peritoneum Tata laksana :peratif " laparotomi eksplorasi
1G
Penyulit 3nfeksi1 sepsis $erdarahan $rolong sho'k Kebo'oran anastomosis BiIi buruk
Informed onsent iperlukan tertulis dan dijelaskan <ujuan dari tindakan -aitu melakukan operasi pembedahan perut dilanjutkan dengan eksplorasi men'ari organ -ang 'edera dan kemungkinan tindakan pada organ 'edera tersebut. &isiko ;mum seperti pada operasi dengan pembiusan umum khusus tentang komplikasi operasi pada organ -ang 'edera tersebut Standar tenaga okter spesialis bedah anak atau dokter spesialis bedah -ang berpengalaman untuk tindakan operasi khusus seperti ini Lama pera!atan 5 sampai 14 hari1 bervariasi tergantung 'edera organn-a #asa pemuli"an 5angat bervariasi1 lebih tergantung dari organ -ang 'edera Luaran 5embuh 5embuh dengan ren'ana operasi berikutn-a
aftar pustaka
1. %oglia &$1 *inthrop A!. Abdominal <rauma. 3n" :ldham K<1 #olombani $M1 %oglia &$1 editors. 5urger- of 3nfants and #hildren 5'ientifi' prin'iples and pra'ti'e. $hiladelpia " !ippin'ott-&aven $ublisherF 1GG?.p.4E8-4?5
40
Pemeriksaan fisis $rimar- surve- " o Airwao 7reathing o #ir'ulation o isabilit5e'ondar- surve- " abdomen " jejas1 tanda-tanda peritonitis
Pemeriksaan penunjang !aboratorium " $emeriksaan darah lengkap1 urinalisa1 elektrolit1 ereum1 kreatinin (bila perlu " uji fungsi hati1 am-lase1 lipase) %oto roentgen " jenis dan pro-eksi bergantung pada keperluan untuk me-akinkan dan mengetahui 'edera trauma dan untuk memudahkan tindakan terapi ;5B " untuk mengetahui perdarahan (Morisson pou'h) #< s'an (double 'ontrast) " memberikan informasi -ang baik adan-a 'airan bebas1 'edera organ padat1 perdarahan aktif iganosti' $eritoneal !abage " positif bla sel darah merah lebih dari 100.000,mm81 sel darah putih lebih dari 500,mm81 bile1 bakteri1 amilase
41
!aparoskopik
Pera!atan $S &awat inap segera untuk observasi atau operasi Tata laksana Konservatif o 7ila hemodinamik stabil dan tidak didapatkan 'edera organ intraabdomen :peratif o !aparotomi eksplorasi (lihat algoritma)
Penyulit 3nfeksi1 sepsis 9ekrosis vas'ular -ang luas Kebo'oran anastomosis BiIi buruk Informed onsent iperlukan tertulis dan dijelaskan <ujuan dari tindakan -aitu melakukan operasi pembedahan perut dilanjutkan dengan eksplorasi men'ari organ -ang 'edera dan kemungkinan tindakan pada organ 'edera tersebut &isiko ;mum seperti pada operasi denan pembiusan umum khusus tentang komplikasi operasi pada organ -ang 'edera tersebut Standar tenaga okter spesialis bedah anak atau dokter spesialis bedah -ang berpengalaman untuk tindakan operasi khusus seperti ini Lama pera!atan 5 sampai 14 hari1 bervariasi tergantung 'edera organn-a #asa pemuli"an 5angat bervariasi1 lebih tergantung dari organ -ang 'edera Luaran 5embuh 5embuh dengan ren'ana operasi berikutn-a aftar pustaka
1. %oglia &$1 *inthrop A!. Abdominal <rauma. 3n" :ldham K<1 #olombani $M1 %oglia &$1 editors. 5urger- of 3nfants and #hildren 5'ientifi' prin'iples and pra'ti'e. $hiladelpia " !ippin'ott-&aven $ublisherF 1GG?.p.4E8-4?5
44
<idak stabil
=emodinamika 5tabil
40 ml,ka &!
stabil
<idak stabil
10 ml,kg $&#
5tabil
<idak stabil
#< 5'an
9egatif
48
!aparotomi
:bservasi
iafragma
=epar
!ien
$ankreas
gastrointestinal
44
!aboratorium " pemeriksaan darah rutin1 bleeding time1 'lotting time $etanda tumor bila perlu %ot roentgen bila perlu #< 5'an
Pera!atan di $uma" Sakit &awat inap untuk operasi Tata laksana :perasi dengan persiapan 3#; Penyulit $erdarahan 3nfeksi Keganasan Informed onsent iperlukan tertulis dan dijelaskan <ujuan dari tindakan1 -aitu melakukan operasi pengangkatan tumor &isiko o ;mum " seperti pada operasi dengan pembiusan umum o Khusus" tentang komplikasi operasi1 batas bebas tumor Lama pera!atan 7ervariasi tergantung kondisi pasien #asa pemuli"an 5angat bervariasi1 tergantung kondisi pasien Luaran 5embuh dengan dilanjutkan kemoterapi aftar pustaka
1. 5h'hat .51 9agabu'hi A1 5kinner MA. :n'ologie 3n " :ldham K<1 #olombani $M1 %oglia &$1 editor. 5urger- of 3nfants and #hildren 5'ientifi' prin'iples and pra'ti'e. $hiladelphia " !ippin'ott-&aven $ublishersF1GG?.p58?-E58 4. :H9eil .&1 Brosfeld .! et al. <umors. 3n" :H9eil .& et al1 ed. $rin'iples of pediatri' 5urger-. 5e'ond edition. $hiladelphia" mosb-F4004.p411-818 8. !anIkowsk- $. Manual $ediatri' =ematolog- and :n'olog-1 5e'on ed. 9ew Kork" #hur'hill !ivingstoneF 1GG5.p41G-454
45
4E
Appendisitis
+atasan dan uraian umum Akut " terdapat tanda-tanda peritonitis lo'al perut kanan bawah dan pada wanita tidak dijumpai kelainan pada bidang ginekologi Kronis " pernah didiagnosa sebagai apendisitis akut dan atau adan-a riwa-at sering n-eri perut kanan bawah dan wanita tidak dijumpai kelainan ginekologi. =asil apendikogram mendukung $erforasi " tanda-tanda peritonitis seluruh perut1 4 hari sebelumn-a sakit perut kanan bawah !eukosit 0 18.000
#anifestasi klinis 5akit perut kanan bawah Adan-a peritonitis lo'al kanan bawahF peritonitis seluruh perut (appendik perforasi)
Kriteria diagnosis Anamnesis1 $%1 $$ Pemeriksaan penunjang !aboratorium " $!1 apendikogram (apendisitis kronis) Tata laksana Apendektomi insisi M' 7urne- (apendisitis akut dan kronis)F laparotomi bawah (apendik perforasi) Akut dan kronis " sefalosporin 1 gr1 1 hari Bangren dan perforasi " sefalosporin 8>1 gr. :ral 5 hari.
4?
aftar pustaka
1. !aparoskopik apendiktomi
7atu empedu
+atasan dan uraian 7atu -ang terdapat di saluran empedu1 tersering adalah batu kantong empedu. Bejala berupa kolesistitis akut dan ikterus obstruktif. #anifestasi klinis 7ilier kolik dan tanda radang L ikterus obstruksi (MirriIIi s-ndrome) $% Murph- sign L #ourvosier law (K% tidak teraba) Kriteria diagnosis Anamnesa1 $% dan $$ Pemeriksaan penunjang !ab1 ;5B Tata laksana Kolesistitis akut " tenangkan fase akut " A71 istirahat saluran 'erna kemudian lap. #hole'-'te'tom- dalam 46-?4 jam 3kterus obstruktif " diagnosti' A&#$ kemudian terapeutik A&#$ $er laparotomi1 #7 eksplorasi Catatan % !##" laparos'opi' 'hole '-ste'tomA&#$ " endos'opi' retrograde 'holangiop-pan'reatograph-
46
aftar pustaka
5'hwarts.53 Ballbradder and bite di'ts in MaingotHs abdominal operations 3M ed 1GG01 A " 5e-mour 3. 5'hwartI1 =arold Allis1 $renti'a-=all 3nternational 3n'.
%istel perianal
+atasan dan uraian umum !okasi perianal efinisi hubungan saluran epitel abnormal antara 4 rongga Opening internal dan opening eksternal Good & sal law <ingkat rekurensi tinggi #anifestasi klinis 7isul berulang perianal1 kotoran keluar samping anus <ampak opening eksternal di perianal1 dengan produksi nanah atau 'airan kotoran Kriteria diagnosis Anamnesa1 $% ('olok dubur) $emeriksaan penunjang Anuskopi men'ari opening internal %istulografi untuk -ang fistel ganda M&3 bila perlu
Tata laksana %istuloektomi1 luka dirawat terbuka dan sembuh harus dari dalam luar penanganan lo'al sangat penting Pen ega"an dan pendidikan Kebersihan peri anal dan diet tinggi serat 4G
Lain,lain $ada -ang letak tinggi dapat dilakukan dengan metode seton1 atau kolostomi
&emoroid
+atasan dan uraian umum =emoroid interna an eksterna 9ama lain wasir1 piles1 ambe-en efinisi prolaps bantalan anal (=. interna) Ada 4 gradasi -ang mempengaruhi tindakan Komplikasi trombosis
#anifestasi klinis 7enjolan1 perdarahan segar per anum1 n-eri saat 7A7 7enjolan dan n-eri sekali (trombosis =. eksterna)
Tata laksana =emoroid interna " <angani fa'tor risiko1 diet tinggi serat1 medika mentosa lo'al, sistemik (diosmin L hesperidine) !igasi gelang karet pada perdarahan1 sklerosing <erapi1 kombinasi dan sesuai gradasi <rombosis =. eksterna " evakuasi thrombus dengan bius lo'al
80
$en'egahan dan pendidikan =indari fa'tor risiko " 'ara hidup1 pola makan1 'ukup minum =indari mengedan saat buang air besar
Lain,lain =emoroid eksterna patologin-a tidak sama dengan =. interna Merupakan kelebihan kulit $= 5tapler " $ro'edure for $rolaps =aemorrhoid ('ir'ular stapler anope>- for prolapsing haemorrhoids =emoroidektomi ditinggalkan diganti dengan hemoroipeksi
aftar pustaka
1. #harles mann1 A in surgi'al treatmen of haemorrhoids. 4004. 5pringer1 =ongkong
=ernia inguinalis
+atasan dan uraian umum !ateralis " penonjolan isi rongga abdomen dengan kantung1 keluar melalui 'in'in interna1 men-usuri kanalis inguinaliF lateral dari vasa epigastrika inferior Medialis " penonjolan isi rongga abdomen dengan kantung1 keluar melalui daerah lemah pada segi tiga =asselba'h1 medial dari vasa epigastrika inferior %emoralis " penonjolan isi rongga abdomen dengan kantung1 melalui foramen ovale
#anifestasi klinis 7enjolan di inguinal atau skrotum1 dapat keluar masuk 7enjolan di atas ling. 3nguinalis dapat sampai skrotum1 dapat tereduksi
Kriteria diagnosis Anamnesis1 $%1 $$ Pemeriksaan penunjang !aboratorium " $! <ata laksana =erniotomi danhernioplasti dengan mesh Antibiotik profilaktik dengan sefalosporin
aftar pustaka
1. <e>t book of surger-
81
4. 5'hwartI
Keganasan hati
+atasan dan uraian umum <umor hati primer berupa karsinoma hepatoseluler (K=5) dan sekunder merupakan meta statis umumn-a kolo re'tal K=5 umumn-a ukuran besar dan dasar hati sirosis %ungsi dan 'adangan hati berdasarkan #hild-$ugh s'ore (#hildHs A171#) #anifestasi klinis 7enjolan pada perut dan perdarahan spontan intra abdominal Kriteria diagnosis Anamnesis1 $% dan lab L $$ Pemeriksaan penunjang ;5B abdomen1 angiografi1 #< 5'an abdomen1 A%$ Tata laksana 1. 4. 8. 4. K=5 "reseksi sesuai segmen (segmentektomi) <umor hati meta " 'ontrol primern-a Metasektomi dengan bimbingan ;5B Kriteria kamaguji,:kuda
Lain,lain
84
!obektomi untuk tumor pada beberapa segmen ;nsur #hild-pugh " bilirubin1 albumin dan asites
Kelainan esopagus
+atasan dan uraian umum <ersering adalah keganasan esophagus dan akhalasia1 beberapa kasus striktur karena korosif Keganasan ada 4 jenis " 1,8 tengah karsinoma sel skuamosa (5K5)1 1,8 distal adeno karsinoma Kelainan jinak dan ganas umumn-a datang pada stadium lanjut <ujuan terapi utama selain kurabilitas adalah dapat menelan #anifestasi klinis isfagia1 penurunan 771 riwa-at sat korosif pada striktur Kriteria diagnosis Anamnesis1 $% dan lab1 $$ $emeriksaan penunjang Asofagogram1 endoskopi L biops#t s'an toraks pada keganasan
Tata laksana 1. 4. 8. 4. $ada respectable dan operable " operatif &eseksi esophagus intra torakal dan Gastric Pull Up 8 %ields 9on respe'table K55 radioterapi Adenokarsinoma " b- pass atau gastrotmi 88
5. Akhalasia " reseksi esophagus gaster jun'tion kemudian anastomosi fundus gaster ke esofagus Pen ega"an dan pendidikan 5'reening Lain,lain &eseksi esophagus intratorakal dan rekonstruksi Gastric pull up 8 % artin-a melaui 8 lapangan.1 <orakotomi membebaskan gaster dan membuat gastric tube kemudian1 pull up gastric melalui retro sternal , intratorakal dan anastomosis gaster dan esophagus servikal di leher supra klavikula kiri <eknik ke-4 han-a 4 lapangan -aitu pada keganasan 1,8 distal esophagus dilakukan pembebasan esophagus per laparotomi trans diafragma sampai daerah bifur'ation bron'hus1 kemudian esophagus intra torakal 1,8 atas ditarik dengan striper dari esophagus servikal kea rah intra abdominal selanjutn-a gastric pull up
<umor gaster
+atasan dan uraian umum Masa tumor -ang terdapat pada seluruh lapisan gaster mulai dari kardia s,d antrum pilorikum1 baik -ang jinak ataupun -ang ganas. #anifestasi klinis 9-eri didaerah ulu hati1 mual1 muntah dan rasa 'epat ken-ang1 7A7 Melena $%"benjolan didaerah epigastrium1 pembesaran KB7 supraklavikula. Kriteria diagnosis Anamnesis1 $%1 $$1 endos'ope1 :M dan #< s'an abdomen Tata laksana &eseksi gaster lo'al atau sebagian dengan anastosis atau operasi jejunostomi Catatan <ehnik reseksi dan anastomosis dengan stapler Daftar pustaka <e>tbook of surgerA'hwartI
84
<umor kolon
+atasan dan uraian umum massa tumor -ang terdapat mulai dari sekum sampai akhir dari kolon sigmoid isebut tumor adalah benjolan -ang terdapat pada seluruh lapisan kolon baik jinak maupun ganas
#anifestasi klinis $ada kolon kanan o A " 7A7 ber'ampur darah1 keluhan anemia o $% " kadang teraba massa $ada kolon kiri o A " keluhan obstruksi1 gangguan 7A71 bentuk feses -ang berubah o $% " dating dengan gejala obstruksi usus1 kadang teraba massa
85
$en'itraaan1 foto polos abdomen1 ;5B abdomen1 #<-5'an abdomen Kolonoskopi 7iopsi Tata laksana $enatalaksanaan utama adalah pembedahan ;ntuk keganasan kolon kanan " hemikolektomi kanan ;ntuk keganasan kolon kiri " hemikolektomi kiri ;ntuk keganasan kolon sigmoid " sigmoidektomi ;ntuk keganasan daerah rekto-sigmoid " reseksi anterior
Pen ega"an dan pendidikan $engaturan diet terutama diet tinggi serat 5'reening keluarga -ang diperkirakan ada kemungkinan
aftar pustaka
1. #orman M te>tbook of #olon N &e'tal 5urger- !ippin'ott *illiams N *ilkins
Kriteria diagnosis Anamnesa1 $%1 lab1 $$ Pemeriksaan penunjang ;5B abdomen1 #< s'an abdomen1 endoskopi atas. Menentukan stadium dan resektabilitas Tata laksana &ese'table " o 3kterus total bil 210 mg,dl. &eseksi pankreatikoduodenal ($ ) 8E
o 3kterus total bil 010 mg,dl dekompresi kemudian operasi $ o $ersiapan khusus pada fungsi hematologi1 hati1 dan ginjal <idak respe'tableF o .alan pintas ganda saluran digestif dan empedu
Lain,lain &ese'tabilit- dapat ditentukan dengan #< s'an abdomen pre operatif. $endekatan multidisipliner.
<umor re'tum
+atasan dan uraian umum &ektum adalah awal bagian bawah kolon mulai 14 'm dari A#! ke anal ibagi menjadi 8 bagian 1,8 atas 1,8 tengah 1,8 bawah <erban-ak adenokarsinoma #anifestasi klinis A " perubahan pola defekasi1 7A7 terdapat darah dan lendir $% " 'olok dubur teraba tumor
8?
Tata laksana $enatalaksanaan utama adalah pembedahan Aksisi total mesorektal merupakan teknik standar i atas 5 'm dari A#! " pembedahan dengan preservasi sfingter i bawah 5 'm dari A#! " pembedahan reseksi abdominoperineal
Pen ega"an dan pendidikan $engaturan diet terutama diet tinggi serat 5'reening keluarga -ang diperkirakan ada kemungkinan
aftar pustaka
1. #orman M te>tbook of #olon N &e'tal 5urger- !ippin'ott *illiams N *ilkins
86