Anda di halaman 1dari 27

1

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Adanya era globalisasi dapat berpengaruh terhadap nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Era globalisasi tersebut mau tidak mau, suka tidak suka telah datang dan menggeser nilainilai yang telah ada. Nilai-nilai tersebut baik yang bersifat positif maupung negatif. Ini semua merupakan ancaman, tantangan dan sekaligus sebagai peluang bagi bangsa Indonesia untuk berkreasi dan berinovasi di segala aspek kehidupan. Di era globalisasi pergaulan antar bangsa semakin kental. Batas antar Negara hampir tidak ada artinya, batas wilayah tidak lagi menjadi penghalang. Di dalam pergaulan antarbangsa yang semakin kental itu, akan terjadi proses akulturasi, saling meniru, dan saling mempengaruhi di antara budaya masing-masing. Adapun yang perlu dicermati dari proses akulturasi tersebut adalah proses lunturnya nilai budaya suatu bangsa itu sendiri, sebagai contoh yaitu : munculnya sikap individualistis, konsumerisme, semakin menonjolnya sikap materialistis, dan lunturnya budaya leluhur dari semulanya. Arus informasi yang semakin pesat mengakibatkan akses masyarakat terhadap nilai-nilai asing yang negatif semakin besar. Apabila proses ini tidak segera dibendung, akan berakibat lebih serius ketika pada puncaknya masyarakat tidak bangga lagi pada bangsa dan negaranya. Pada genersi muda hal ini merupakan masalah yang serius karena mereka adalah tunas penerus bangsa, yang jika tidak dibendung akan mengancam eksistensi dan ciri luhur bangsa ini. Globalisasi merupakan perkembangan kontemporer yang mempunyai pengaruh dalam mendorong munculnya berbagai kemungkinan tentang perubahan dunia yang akan berlangsung. Pengaruh globalisasi dapat menghilangkan berbagai halangan untuk menjadikan dunia semakin terbuka dan saling bergantung satu sama lain. Globalisasi akan membawa perspektif baru tentang konsep dunia tanpa batas yang saat ini diterima sebagai realita masa depan yang akan memengaruhi perkembangan budaya dan membawa perubahan baru. Namun sekarang-sekarang ini globalisasi lebih banyak memberikan dampak negative di berbagai kalangan, terutama anak-anak. Bangsa Indonesia oleh karena itu harus memiliki filter untuk menyaring dampak-dampak yang di timbulkan dari globalisasi. Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai karakteristik yang sama dengan internasionalisasi, dan istilah ini sering dipertukarkan.

2 Globalisasi dewasa ini sudah tidak bisa dihindari. Kerena globalisasi memberikan akses kemudahan kepada manusia untuk melakukan segalanya dengan praktis. Namun disisi lain globalisasi juga memberi dampak yang buruk bagi manusia.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimanakah dampak globalisasi di masyarakat dalam kehidupan berbangasa dan bernegara?

1.3 Tujuan
Menjelaskan tentang proses globalisasi, aspek, dampak, dan pengaruh globalisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara .

1.4 Manfaat Dapat mempelajari bagaimana perkembangan bangsa kita sekarang dalam menghadapi globalisasi yang semakin meluas serta pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan oleh globalisasi dan berbangsa dan bernegara.

1.5 Literatur Makalah ini disusun dengan mempelajari beberapa literatur yaitu buku.

BAB II KAJIAN PUSTAKA


2.1 Landasan Teori
Kata globalisasi adalah kata yang lahir setelah modernisasi. Globalisasi dalam arti literal adalah sebuah perubahan sosial, berupa bertambahnya keterkaitan di antara masyarakat dan elemen-elemennya yang terjadi akibat transkulturasi dan perkembangan teknologi di bidang transportasi dan komunikasi yang memfasilitasi pertukaran budaya dan ekonomi internasional. Istilah globalisasi dapat diterapkan dalam berbagai konteks sosial, budaya, ekonomi dan sebagainya, misalnya globalisasi dapat berarti: a. Pembentukan desa global (global village), yang berarti kontak yang lebih erat antara berbagai pelosok dunia, meningkatnya interaksi personal, saling kerja sama, dan persahabatan antara penduduk dunia. b. Globalisasi ekonomi, meningkatnya perdagangan bebas dan meningkatnya hubungan antara pelaku ekonomi di berbagai masyarakat negara. Berikut ini adalah pengertian globalisasi menurut para ahli : a. Martin Albrow Globalisasi menyangkut seluruh proses dimana penduduk dunia tergabung ke dalam masyarakat dunia yang tunggal, yaitu masyarakat global. b. Emmanual Richter Globalisasi adalah jaringan kerja global yang secara bersamaan manyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi dalam planet, ke dalam suatu ketergantungan yang saling menguntungkan. c. Ronald Robertson Menurut pendapat pakar ini, globalisasi tidak dapat disederhanakan secara objektif menyangkut meningkatnya kesalinghubungan, juga tidak menyangkut budaya dan personal subjektif. d. Robert Cox Globalisasi adalah kecenderungan menyatunya internasional produksi, pembagian kerja sama internasional yang baru, dan perpindahan/peningkatan status sosial ke dalam lingkungan kompetisi yang dapat mempercepat proses globalisasi, yang akibatnya dapat menginternasionalkan negara.

4 Globalisasi merupakan istilah yang berhubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, wisata atau perjalanan antar negara, lintas budaya dan berbagai bentuk interaksi lainnya lagi sehingga batas batas suatu kawasan atau negara atau juga komunitas tertentu menjadi bias sedangkan sendiri menjadi berkurang. Dengan adanya globalisasi intensitas hubungan masyarakat antar Negara menjadi tinggi dan kecendrungan munculnya kejahatan yang bersifat transnasional semakin sering terjadi. Hal ini menyebabkan lunturnya nilai nilai identitas nasional. Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada Globalisasi, sebuah kesadaran pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebangyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan keterkaitan akan hal yang sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, peter drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transpormasi sosial. Peradaban indonesia ditengah globalisasi dihadapkan pada kewajiban ganda, yaitu di satu pihak melestarikan warisan budaya bangsa dan pihak lain membangun kebudayaan masional yang modern. Tujuan akhir dari kedua usaha atau kewajiban ini adalah masyarakat modern yang diimpikan Indonesia adalah masyarakat yang tidak hanya mampu membangun dirinya sederajat dengan negara lain, tetapi juga tangguh menghadapi tantangan kemerosotan mutu lingkungan hidup akibat arus ilmu dan teknologi modern maupun menghadapi tren global yang membawa daya tarik kuat ke arah pola hidup yang bertentangan dengan nilai luhur bangsa.

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Proses Globalisasi Globalisasi lahir dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan dengan berbagai teori telah melahirkan teknologi. Proses globalisasi lebih di dukung oleh perkembangan teknologi, baik teknologi tranportasi maupun teknologi informasi. a. Perkembangan teknologi transportasi Pada akhir abad ke-19 Amerika Serikat mampu menciptakan pesawat supersonic yang mampu mengitari Samudra Atlantik dalam waktu singkat. Jepang, telah berhasil membuat kereta cepat bawah tanah dengan kecepatan 600km/jam, begitu pula Prancis dan Inggris. b. Perkembangan teknologi informasi Pada akhir abad ke-19, suatu negara melakukan konferensi jarak jauh

(teleconference), atau melakukan percakapan jarak jauh melalui audio visual, yaitu percakapan telepon yang dapat terlihat melalui televise dan sebagainya.

3.2 Globalisasi dalam Masyarakat Istilah Globalisasi, pertama kali digunakan oleh Theodore Levitt tahun 1985 yang menunjuk pada politik-ekonomi, khususnya politik perdagangan bebas dan transaksi keuangan. Menurut sejarahnya, akar munculnya globalisasi adalah revolusi elektronik dan disintegrasi negara-negara komunis. Revolusi elektronik melipatgandakan akselerasi komunikasi, transportasi, produksi, dan informasi. Disintegrasi negara-negara komunis yang mengakhiri Perang Dingin memungkinkan kapitalisme Barat menjadi satu-satunya kekuatan yang memangku hegemoni global. Itu sebabnya di bidang ideologi perdagangan dan ekonomi, globalisasi sering disebut sebagai Dekolonisasi (Oommen), Rekolonisasi ( Oliver, Balasuriya, Chandran), Neo-Kapitalisme (Menon), Neo-Liberalisme (Ramakrishnan). Malahan Sada menyebut globalisasi sebagai eksistensi Kapitalisme Euro-Amerika di Dunia Ketiga.

Secara sangat sederhana bisa dikatakan bahwa globalisasi terlihat ketika semua orang di dunia sudah memakai celana Levis dan sepatu Reebok, makan McDonald, minum Coca-

6 Cola. Secara lebih esensial, globalisasi nampak dalam bentuk Kapitalisme Global berimplementasi melalui program IMF, Bank Dunia, dan WTO; lembaga-lembaga dunia yang baru-baru ini mendapat kritik sangat tajam dari Dennis Kucinich, calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, karena lembaga-lembaga itu mencerminkan ketidakadilan global. Program-program dari lembaga-lembaga itu telah menjadi alat yang ampuh dari kapitalisme Barat yang mengguncangkan, merontokkan dan meluluh-lantakkan bukan hanya ekonomi, tetapi kehidupan negara-negara miskin dalam suatu bentuk pertandingan tak seimbang antara pemodal raksasa dengan buruh gurem. Rakyat kecil tak berdaya di negara-negara miskin, menjadi semakin terpuruk dan merana.

Jadi walaupun ada dampak positif globalisasi seperti misalnya hadirnya jaringan komunikasi dan informasi yang mempermudah kehidupan umat manusia, ditinjau dari sudut kepentingan masyarakat miskin, globalisasi lebih banyak dampak negatifnya. Kita melihat aspek negatif itu dalam ketidak-adilan perdagangan antar-bangsa, akumulasi kekayaan dan kekuasaan di tangan para kapitalis negara-negara maju yang mengakibatkan kemelaratan yang tak terbayangkan di negara-negara miskin, termasuk di Indonesia. Menurut Kucinich, Negara-negara miskin telah diperas lewat pembayaran beban utang ke lembaga global . Dicontohkan, setiap tahun 2,5 miliar dolar AS dana mengalir dari sub-Sahara Afrika ke kreditor internasional, sementara 40 juta warga mereka kurang gizi.

3.3 Pengertian dan Dampak Globalisasi dalam Masyarakat Kini istilah globalisasi telah mencakup pengertian yang menggambarkan suatu proses atau gerakan multi-dimensi yang bersifat simultan, terutama dalam bidang ekonomi, politik dan budaya. Walaupun demikian globalisasi terutama nampak dalam gerakan ekonomimoneter yang membuat dunia semakin menyatu dan membawa dampak positif maupun negatif bagi kemanusiaan.

Dari sudut positif, kita harus mampu memberdayakan diri kita sebagai masyarakat untuk memanfaatkan peluang dari arus globalisasi, misalnya dalam hal kemampuan bersaing dalam perdagangan bebas, tentu saja sesuai dengan nilai-nilai luhur, seperti kejujuran dan akuntibilitas di atas dasar keadilan dan kebenaran.

7 Globalisasi tidak hanya terkait dengan masalah ketidakadilan ekonomi, tetapi ibarat kanker, telah menjalar dan menyusupi semua aspek kehidupan umat manusia. Bukan saja masalahnya adalah persoalan ketidak-adilan dalam bidang ekonomi moneter, tetapi globalisasi telah menimbulkan begitu banyak masalah, dengan kemajuan yang luarbiasa di bidang informasi dan interaksi manusia. Stackhouse menyebutkan adanya tiga dewa globalisasi yaitu dewa Mammon (materialisme), Mars (perang/kekerasan) dan Eros (pornografi). Tiga dewa ini seringkali berkolaborasi dalam kehidupan etika dan nilai-nilai kemanusiaan, sehingga etika dan kemanusiaan pada umunya tidak bermakna lagi sebagai norma kehidupan.

Materialisme misalnya, telah menciptakan "malaekat" pembangunan yang mendorong orang ingin terus berproduksi dan mengonsumsi supaya materi semakin menguasai kehidupan kita. Dewa Mammon mungkin dapat dianggap sebagai dewa tertinggi dari dewadewi ini karena dialah yang paling berjasa melahirkan dua dewa lainnya, bahkan masih banyak lagi dewa-dewi globalisasi yang sedang lahir dan bermunculan, misalnya dewa Hedonisme dan dewa Konsumerisme. Mammonisme telah menjadi dewa yang paling menguasai umat manusia. Sekarang ini materi seolah telah menjadi ukuran segala sesuatu. Apa saja harus dibeli dan bisa di beli. Mereka yang tidak bisa dibeli dan membeli adalah ateis yang tak bertuhan. Dalam masyarakat mammonistik, agama resmi tinggal menjadi formalistik dan seremonistik. Nilai agama itu telah diganti menjadi nilai Mammon, nilai uang. Tanpa uang Anda tidak bisa menikmati sesuatu dan tanpa nikmat hidup menjadi seolah hampa. Itulah hedonisme, suatu bentuk kehidupan yang mengagungkan kesenangan dan kenikmatan belaka. Membeli dan dibeli, menikmati dan dinikmati, itulah tujuan hidup mammonisme yang telah menyingkirkan semua tujuan hidup lainnya. Akibatnya, hubungan kemanusiaan tidak lain dari hubungan materi. Tanpa materi, hubungan dengan sesama manusia seolah tidak bernilai. Hubungan kemanusiaan seolah hanya ditandai dengan "transaksi".

Dewa Mars adalah dewa yang kedua, yang merajalela. Perang hanyalah salah satu wujud dari simbol Mars yang sesungguhnya. Mars adalah dewa kekerasan dalam mitologi Yunani. Keperkasaannya selalu menjadi momok baik bagi dewa lain maupun bagi manusia, karena kebengisan yang tercermin dari wajahnya. Bukankah teror yang sekarang ini menjadi kata terpopuler di dunia menjadi wujud paling nyata dari dewa Mars globalisasi? Kekerasan di mana-mana, teror di mana-mana, bukan hanya dalam bentuk bom yang meledak di mana-

8 mana, tetapi dalam bentuk lain seperti perampokan, pembunuhan, penculikan dan semua bentuk kekerasan yang seolah sah dan wajar dalam kehidupan manusia masa kini. Kekerasan bukan hanya terhadap sesama manusia tetapi juga terhadap lingkungan hidup kita. Kalau kita misalnya merenungkan peristiwa banjir bandang dan longsor yang menelan ratusan korban di Sumatera Utara, maka nyatalah bahwa itu terjadi sebagai akibat kekerasan manusia terhadap alam. Perambahan hutan sebagai salah satu bentuk kekerasan manusia terhadap lingkungan telah membawa akibat yang sangat fatal.

Dewi Eros sesungguhnyalah pembawa cinta dan damai dalam hidup manusia. Tetapi kini, erotisme seluruh dunia merupakan anak kandung dari mammonisme yang menghalalkan segala cara mendapatkan uang. Cyber-porno merupakan salah satu bisnis mengeksploitasi umat manusia demi uang. Kalau ia hanya menjadi bisnis, mungkin tidak terlalu menjadi persoalan. Tetapi pornografi telah merusak moral banyak manusia di dunia dengan penggambaran-penggambaran yang tidak sehat dan tidak mendidik. Apa yang ditonjolkannya hanyalah hedonisme dan kekerasan. Inilah dampak globalisasi yang menyusup melalui komunikasi dan informasi di dunia maya yang melahirkan dewa baru bernama Eros. Pemujuaan terhadap seks di dunia maya ini membawa nilai baru dalam hubungan rumah tangga, hubungan laki-laki dan perempuan dan hubungan antar- manusia seolah tanpa penghormatan terhadap gender. Tidak ada dunia yang tidak dilanda pornografi, mulai dari internet sampai kepada tampilan handphone yang mini bisa menjadi ajang menikmati pornografi. Dewi Eros (erotica) tak pelak lagi menjadi dewi yang paling berkuasa di era globalisasi saat ini.

Hal ini terjadi karena pergeseran paradigma dalam soal agama. Agama lama yang masih formal diakui umat manusia dan Allah atau Tuhan yang benar, sedang dimarginalisasi oleh dewa-dewi baru, yang ternyata lebih menarik dan lebih meyakinkan banyak manusia di dunia. Materi, kenikmatan, kekerasan dan erotisme sedang menguasai sanubari kita dan ternyata semua itu tidak membuat kita menjadi manusia bebas melainkan menjadi manusia yang semakin terpenjara dan terbelenggu. Karena itu, globalisasi dalam bentuk dewa-dewi baru itu tidak lebih dari dewa-dewi palsu (pseudo-lords) yang menyesatkan; yang karenanya seharusnya diwaspadai dan disiasati.supaya tidak memerangkap kehidupan kita.

9 3.3 Aspek Globalisasi dalam Kehidupan Berbangsa Manusia merupakan makhluk yang harus siap dengan segala perubahan, baik perubahan positif maupun negatif. Oleh karena itu, perubahan harus disikapi dengan selektif dan memperkuat kemampuan diri untuk bersaing. Berkembangnya arus globalisasi jelas memberikan dampak pada kebudayaan manusia. Perubahan dan pergeseran pola hidup masyarakat, di antaranya adalah: a. Agraris tradisional menjadi masyarakat industri modern. b. Kehidupan berasaskan kebersamaan menjadi kehidupan individualis. c. Kehidupan lamban menjadi kehidupan serba cepat d. Kehidupan berasas nilai sosial menjadi konsumeris materialis. e. Kehidupan yang bergantung kepada alam menjadi kehidupan menguasai alam.

Dari contoh tersebut, terdapat beberapa macam pengaruh terhadap kehidupan masyarakat. Pengaruh tersebut dapat dibagi menjadi dua macam aspek, yaitu aspek positif dan aspek negatif.

a. Aspek Positif Berikut beberapa aspek positif dari perkembangan teknologi dan arus globalisasi. 1. Pola hidup yang serba cepat Teknologi memberi manfaat waktu bagi masyarakat, misalnya yang dikembangkan dalam bidang pertanian, penelitian bibit unggul, pembuatan mesin traktor, dan cara penggarapan sawah yang baik, membuat petani yang awalnya memanen padinya 6 bulan sekali sekarang sudah dapat memanen 3 bulan sekali. Perkembangan dalam bidang makanan pun dapat dilihat dengan banyaknya makanan produk siap saji. Hal ini dapat mempermudah dan mempercepat aktivitas masyarakat yang sibuk 2. Pesatnya perkembangan informasi dan transportasi Perkembangan teknologi inormasi sangat besar manfaatnya dari ponsel (telepon seluler), internet, dan televise. Manfaat yang dapat diperoleh masyarakat dengan adanya perkembangan informasi sangat banyak. Misalnya, dengan adanya internet, kita dapat dengan mudah memperoleh pengetahuan secara gratis dan berlimpah. Dengan adanya teknologi informasi, kita dapat dengan mudah mendapatkan informasi

10 yang cepat dan akurat. Selain itu, perkembangan teknologi transprotasi yang semakin memudahkan orang untuk berpergian ke tempat lain. Contohnya pesawat terbang. 3. Pemanfaatan sumber daya alam yang berlimpah Teknologi berperan besar dalam memanfaatkan sumber daya alam, mulai dari penemuan sumber daya alam potensial, pengolahan, dan pemanfaatannya. Dengan memanfaatakan sumberdaya alam berarti berpeluang untuk masyarakat dalam mencari pekerjaan. Contohnya, pemanfaatan sumber daya alam emas di Papua akan memberikan peluiang kerja bagi masyarakat, khususnya masyarakat di Papua.

b. Aspek negative Perkembangan teknologi juga dapat memberikan dampak negative bagi kebudayaan manusia, diantaranya : 1. Beralihnya masyarakat agraris menjadi masyarakat industri modern Banyaknya industri modern berdampak kepada kebutuhan tenaga kerja yang sangat banyak, sehingga masyarakat yang awalnya bekerja sebagai petani beralih menjadi buruh pabrik. 2. Perubahan dari kehidupan berasas kebersamaan menjadi kehidupan individualis Kesibukan masyarakat yang sudah bersifat materialis dan melupakan kehidupan sosialnya. Gejala ini sudah mulai terjadi di daerah perkotaan yang merupakan pusat dari perkembangan teknologi. 3. Masuknya pola hidup budaya barat Pesatnya teknologi informasi dan transportasi ternyata membawa dampak negatif, seperti masuknya budaya barat yang bertolak belakang dengan budaya timur yang sederhana dan sopan santun. Namun, sekarang banyak remaja yang berpakaian memperlihatkan auratnya, anak melawan orangtua, dan mode pakaian yang tidak sesuai padahal budaya timur melarang hal itu.

Menurut Selo Soemardjan, jika ini terus terjadi mengakibatkan suasana anomi. Dengan demikian, globalisasi akan selalu menimbulkan dampak positif dan negative.

11 3.4 Ciri-ciri Globalisasi Pengaruh dalam konsep ruang dan waktu, misalnya perkembangan barang-barang seperti telepon genggam (Handphone), televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam world trade organization (WTO). Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan tranmisi berita dan olahraga internasional). Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi, dan lain-lain.

3.5 Dampak Globalisasi IPTEK dari Berbagai Bidang 1. Bidang Informasi dan komunikasi Dalam bidang informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan yang sangat pesat. Dari kemajuan dapat kita rasakan dampak positifnya antara lain: a. Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui internet b. Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui handphone c. Kita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah. Dan lain-lain Disamping keuntungan-keuntungan yang kita peroleh ternyata kemajuan kemajuan teknologi tersebut dimanfaatkan juga untuk hal-hal yang negatif, antara lain: a. b. Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas) Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang bisa

disalahgunakan pihak tertentu untuk tujuan tertentu c. Kerahasiaan alat tes semakin terancam Melalui internet kita dapat memperoleh

informasi tentang tes psikologi, dan bahkan dapat memperoleh layanan tes psikologi secara langsung dari internet. d. Kecemasan teknologi Selain itu ada kecemasan skala kecil akibat teknologi

12 komputer. Kerusakan komputer karena terserang virus, kehilangan berbagai file penting dalam komputer inilah beberapa contoh stres yang terjadi karena teknologi. Rusaknya modem internet karena disambar petir.

2. Bidang Ekonomi dan Industri Dampak posotif: 1. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi 2. Terjadinya industrialisasi 3. Produktifitas dunia industri semakin meningkat. Kemajuan teknologi akan meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi. Investasi dan reinvestasi yang berlangsung secara besar-besaran yang akan semakin meningkatkan produktivitas dunia ekonomi. Di masa depan, dampak perkembangan teknologi di dunia industri akan semakin penting. Tanda-tanda telah menunjukkan bahwa akan segera muncul teknologi bisnis yang memungkinkan konsumen secara individual melakukan kontak langsung dengan pabrik sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara langsung dan selera individu dapat dipenuhi, dan yang lebih penting konsumen tidak perlu pergi ke toko. 4. Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki. 5. Di bidang kedokteran dan kemajauan ekonomi mampu menjadikan produk kedokteran menjadi komoditi . Meskipun demikian ada pula dampak negatifnya antara lain; 1. terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan 2. Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang bermental instant.

3. Bidang Sosial dan Budaya 1. Perbedaan kepribadian pria dan wanita. Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis. Bahkan perubahan perilaku ke arah perilaku yang sebelumnya merupakan pekerjaan pria semakin menonjol.Data yang tertulis dalam buku Megatrend for Women:From Liberation to Leadership yang ditulis oleh Patricia Aburdene &

13 John Naisbitt (1993) menunjukkan bahwa peran wanita dalam kepemimpinan semakin membesar. Semakin banyak wanita yang memasuki bidang politik, sebagai anggota parlemen, senator, gubernur, menteri, dan berbagai jabatan penting lainnya. 2. Meningkatnya rasa percaya diriKemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia. 3 Tekanan, kompetisi yang tajam di pelbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi

globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras.

Dampak negatif pada aspek budaya: 1. Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani. 2. Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan tolong-menolong telah melemahkan kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan penting dalam menciptakan kesatuan sosial. Akibat lanjut bisa dilihat bersama, kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret, pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan. 3. Pola interaksi antar manusia yang berubah. Kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan telpon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. Program internet relay chatting (IRC), internet, dan e-mail telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya berbagai warung internet (warnet) telah memberi peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan saluran internet sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer. Melalui program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja.

14 4. Bidang Pendidikan Teknologi mempunyai peran yang sangat penting dalam bidang pendidikan antara lain: a. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan. b. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak. c. Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain. Disamping itu juga muncul dampak negatif dalam proses pendidikan antara lain: a. Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk.. Implikasi dari permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui internet tersebut. b. Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di badang pendidikan juga mencetak generasi yang

berepngetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contohnya dengan ilmu komputer yang tingi maka orang akan berusaha menerobos sistem perbangkan dan lain-lain.

5. Bidang politik a. Timbulnya kelas menengah baru Pertumbuhan teknologi dan ekonomi di kawasan ini akan mendorong munculnya kelas menengah baru. Kemampuan, keterampilan serta gaya hidup mereka sudah tidak banyak berbeda dengan kelas menengah di negara-negera Barat. Dapat diramalkan, kelas menengah baru ini akan menjadi pelopor untuk menuntut kebebasan politik dan kebebasan berpendapat yang lebih besar. b. Proses regenerasi kepemimpinan. Sudah barang tentu peralihan generasi kepemimpinan ini akan berdampak dalam gaya dan substansi politik yang diterapkan. Nafas kebebasan dan persamaan semakin kental. c. Di bidang politik internasional, juga terdapat kecenderungan tumbuh berkembangnya regionalisme.

15 Pengaruh Globalisasi di berbagai Bidang Bidang ekonomi: Globalisasi ekonomi atau sering di kenal globalisasi kapitalisme/pasar bebas/ liberalisme ekonomi Adam Smith yakin bahwa kapitalisme bekerja untuk semua bukan hanya untuk pemilik modal Dalam kenyataan WTO dan IMF belum memberikan keadilan bagi negara miskin Institusi yang bmemainkan peranan penting dalam globalisasi, yakni Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia, dan organisasi perdagangan Dunia (WTO). Pada dasarnya, ketiga institusi besar ini mempunyai peranan dalam system ekonomi Internasional

Bidang sosial dan budaya: Anthony Giddens, globalisasi berpengarung dalam kehidupan sebagai berikut: a. Meningkatnya individualisme b. Pola kerja c. Kebudayaan Pop Memaksa orang untuk hidup terbuka Modernisasi budaya Kesenjangan pandangan antargenerasi Bidang politik: Globalisasi membawa akibat bahwa bobot kedaulatan yang semula dimiliki penuh oleh suatu negara, bengangsur-angsur menyesuaikan dengan kepentingan global.

3.6 Dampak Golabalisasi terhadap Kehidupan Berbangsa Globalisasi merupakan suatu kenyataan yang sulit dihindari sebagai akibat semakin membaiknya jaringan transportasi dan komunikasi di dunia. Sekarang ini hamper tidak ada masyarakat yang terisolasi secara transportasi dan komunikasi. Globalisasi tidak hanya terjadi dalam bentuk kebudayaan yang bersifat material, tetapi juga bersifat politik, ekonomi, perdagangan, pertahanan, kesenian, dan bahasa. Hukum atau norma yang mengatur pun menjadi hukum internasional. Respon bangsa Indonesia terhadap globalisasi adalah sebuah peluang dan tantangan. Peluang berarti setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk memanfaatkan situasi

16 dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan baik, sedangkan sebagai tantangan berarti setiap orang diberi kesempatan untuk berkompetisi dan menunjukan kemampuannya. Peluang dan tantangan yang dapat kita peroleh dari globalisasi adalah: a. Pasar bebas, yaitu pasar dimana suatu produk menjadi semakin luas dan pemasarannya semakin banyak. b. Perkembangaan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dengan mudah dan cepat diterima. c. Wawasan budaya semakin luas. Hal ini memudahkan kita untuk beradaptasi dengan masyarakat lain. d. Peluang dan tantangan bisnis dalam bidang kepariwisataan semakin terbuka. e. Lapangan kerja semakin terbuka dan banyak. Berikut dampak globalisasi terhadap kehidupan bangsa dan negara: a. Dampak teknologi terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara Arus globalisasi yang membawa perpindahan teknologi dari negara maju ke negara berkembang diperkirakan akan berdampak sangat besar terhadap perubahan dan kemajuan pembangunan di negara-negara berkembang. Gelombang teknologi yang berasal dari negara barat mendapat sambutan yang baik dari negara-negara berkembang. Contohnya televise, kita dapat melihat dan memperoleh informasi tentang berbagai peristiwa yang terjadi di seluruh dunia dalam waktu relatif singkat. Selanjutnya, media informasi akan berdampak negatif jika menghambat atau merusak tercapainya tujuan pembangunan. Tayangan-tayangan film horror, sadisme, atau adegan porno yang ditayangkan televise merupakan bagian bentuk tayangan yang dapat merusak mental dan kepribadian bangsa, khususnya anak-anak dan remaja. b. Dampak pasar bebas terhadap negara berkembang Selama masa penjajahan, negara berkembang telah berhubungan dengan pasar dunia, terutama dalam perannya sebagai eksportir barang mentah dan importer barangbarang manufaktur. Pembagian peran yang demikian masih tetap berlaku di sebagian negara berkembang. Asper globalisasi perdagangan bagi mayoritas negara-negara berkembang adalah merosotnya nilai tukar komoditas ekspornya, dan tingginya kuantitas impor produk-produk manufaktur. Masalah lain yang dihadapi negaranegara sedang berkembang termasuk Indonesia adalah tekanan-tekanan untuk membebaskan bea impor melalui persyaratan pinjaman. Ketidakseimbangan dalam perjanjian-perjanjian serta permasalahan yang muncul dari kehausan mereka untuk

17 memenuhi sejumlah perjanjian sesuai dengan badan perdagangan internasional (WHO). Aspek-aspek penting yang tercakup dalam proses globalisasi ekonomi adalah runtuhnya hambatan-hambatan ekonomi nasional, meluasnya aktivitas-aktivitas produksi, keuangan, perdagangan secara internasional, serta semakin berkembangnya kekuasaan perusahaan-perusahaan transnasional internasoinal. c. Dampak globalisasi terhadap budaya bangsa dan negara Indonesia Globalisasi member warna baru dan dampak yang luas kepada fenomena imigrasi penduduk dalam budaya yang berbeda. Dunia menjadi semakin beragam dari segi komposisi budaya etnik, ras, dan warna kulit. Perkembangan yang terjadi saat ini membawa perubahan terhadap keanekaragaman budaya yang bersifat plural dan multicultural. Dalam hal ini, globalisasi dapat memberikan hal positif dan negatif. Dampak yang bernilai positif: 1. Perubahan system pembangunan 2. Perubahan nilai budaya 3. Perubahan etos budaya 4. Perubahan kepercayaan 5. Perubahan pandangan hidup Dampak yang bernilai negatif: 1. Keguncangan budaya (cultural shock) 2. Ketimpangan budaya 3. Pergeseran nilai-nilai budaya yang menimbulkan anomi d. Dampak globalisasi dalam berbagai bidang Dampak globalisasi di bidang politik: Penyebaran nilai-nilai politik barat Transparansi, akuntabilitas dan profesionalisme para pejabat Banyak lahirnya partai politik dan LSM Berlakunya The survival of the fittest Berlakunya ekonomi mekanisme pasar Subsidi sektor ekonomi rakyat semakin dikurangi dan institusi-institusi moneter

Dampak globalisasi di bidang ekonomi:

18 Kompetisi produk dan harga sejalan dengan kebutuhan masyarakat yang semakin selektif Dampak globalisasi di bidang sosial dan budaya: Masuknya nilai-nilai barat Memudarnya nilai budaya lokal dan lahirnya nilai budaya individualis pragmatis, hedonis, permisif, dan kosumeris Lunturnya semangat kebersamaan dalam masyarakat Melemahnya nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Dampak globalisasi di bidang hukum, pertahanan dan keamanan: Semakin kuatnya supermasi hukum, demokrasi dan tuntutan dilaksanakannya HAM Menguatnya regulasi hukum yang berpihak kepada rakyat Tuntutan kepada penegak hukum lebih professional, transparan, dan akuntabel Kurangnya peran masyarakat dalam menjaga keamanan

3.6 Pengaruh Globalisasi Kehidupan Berbangsa Globalisasi bagi bangsa Indonesia dapat menjadi peluang dan tantangan. Peluang yang dapat diperoleh adalah pasaran hasil produk yang semakin luas, perkembangan ilmu pengetahuan yang semkain cepat, lapangan pekerjaan yang semakin luas, dan peluang bisnis yang semakin terbuka. Hal-hal tersebut bisa dianggap sebagai tantangan apabila tidak meningkatnya kualitas diri dalam ketakwaan, keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, pengamalan pancasila, pendidikan dan keterampilan serta kualitas produksi, maka globalisasi akan lebih di manfaatkan oleh negara lain. Ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan kontribusi yang sangat besar bagi pembangunan bangsa, khususnya perkembangan budaya. Kedatangan setiap teknologi baru harus diterima dengan pikiran terbuka dan penuh kewaspadaan. Walaupun demikian, para ahli teknologi sering mengatakan bahwa teknologi itu bersifat netral dan bergantung pada manusia yang mempergunakan teknologi tersebut. Artinya, tidak semua teknologi bersifat netral, banyak teknologi mengandung dinamika sendiri atau kecenderungan ke arah yang baik atau buruk, misalnya teknologi industri yang menimbulkan pencemaran lingkungan hidup, jelas tidak bisa dikatakan netral.

19 Sifat kebudayaan kita yang tertutup, membuat orang merahasiakan apa yang diketahuinya, padahal sangan penting bagi perkembangan dan kemajuan bangsa dengan tujuan agar tetap unggul secara individu. Oleh karena itu, harus diubah menjadi kebudayaan yang terbuka sehingga orang lain dapat ikut berpartisipasi, berpikir, dan bekerja lebih kreatif, lebih keras, lebih rajin, serta penuh integritas. Arus informasi yang berkesinambungan dari media dan kontak langsung dengan dunia luar akan memengaruhi perubahan sosial. System komunikasi nasional dan internasional yang disajikan melalui media sangat berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi., misalnya masalah ekonomi, kebudayaan, dan agama. Pada kenyataannya madie massa masih mengembangkan fungsi hiburan, sedangkan fungsi pendidikan yang terencana belum begitu banyak. Keadaan tersebut memengaruhi cara berpikir dan perilaku masyarakat, sehingga dapat menumbuhkan sifat masyarakat yang mengarah pada: a. Individualistis b. Materialistis c. Hedonisme pengaruh unsur-unsur budaya luar yang yang bersumber dari paham individualisme dapat menggoyahkan masyarakat akibat adanya sikap hidup yang individualisme, meterialistis, dan hedonisme. Hal ini mengakibatkan timbulnya sikap konsumerisme yang berlebihan karena terlalu mengerjar kenikmatan hidup lahiriah pada masyarakat tersebut, yaitu adanya kecenderungan untuk mengabaikan nilai-nilai kebersamaan, tenggang rasa, kekeluarga, gotong-royong, dan kesetiakawanan sosial yang merupakan cirri kepribadian bangsa Indonesia. Akibatnya dapat merusak system kehidupan bangsa Indonesia di masa yang akan dating. Oleh karena itu, diperlukan saluran yang dipergunakan sebagai wahana perubahan, seperti: 1. Keagamaan 2. Keluarga 3. Sekolah dan lembaga pendidikan lainnya 4. Pemerintahan 5. Perekonomian

20 3.7 Efek-efek dari Globalisasi Efek Globalisasi bagi Identitas Nasional Dengan adanya globalisasi, intensitas hubungan masyarakat antara satu negara dengan negara lain menjadi semakin tinggi. Dengan demikian, kecenderungan munculnya kejahatan yang bersifat transnasional semakin sering terjadi. Kejahatan-kejahatan tersebut, antara lain terkait dengan masalah narkotika, money laundering, keimigrasian, human trafficking, penebangan hutan secara ilegal, pencurian laut, pengakuan hak cipta, dan terorisme. Masalahmasalah tersebut berpengaruh terhadap nilai-nilai budaya bangsa yang selama ini dijunjung tinggi. Efek lainnya adalah globalisasi dapat memberikan efek negatif bagi budaya-budaya leluhur di Indonesia. Dengan adanya globalisasi waktu, jarak, wilayah bukan lagi menjadi halangan, khususnya pada dunia hiburan. Pada dunia hiburan, efek globalisasi sangat jelas dapat dirasakan, sebagai contoh: lunturnya musik-musik tradisional, lunturnya budaya Indonesia dalam film-film lokal, minimnya pentas seni lokal jika dibandingkan dengan pentas seni kontemporer moderen. Hal tersebut mencerminkan bahwa, globalisasi dapat dengan mudah mengubah nilai-nilai budaya yang sudah ada sebelumnya. Pada masyarakat, hal ini tentu sangat membahayakan. Hal tersebut didasarkan pada mulai timbulnya sifat individualistis di masyarakat, minimnya tenggang rasa dan semangat gotong royong. Yang sudah jelas banyak negara lain mengenal budaya masyarakat Indonesia sangat ramah tamah sebelumnya. Belum lagi aksi teror, yang baru-baru ini marak terjadi. Ada sebagian kelompok masyarakat bangsa ini yang menganut pandangan ekstim dan radikal, yang menolak landasan bangsa ini yaitu Pancasila sebagai pedoman hidupnya, yang tentu sangat berbahaya bagi integritas bangsa ini kedepan. Hal-hal ini tentunya dapat mengubah identitas bangsa ini, yang sebelumnya populer dengan bangsa yang menjunjung tinggi nilai multikultur yang Bhenika Tunggal Ika yang memiliki kesatuan sangat erat serta masyarakatnya yang sangat berjiwa ketimuran. Efek Globalisasi bagi Generasi Muda Pada zaman sekarang kita, khususnya generasi muda telah menjalani hidup berdampingan dengan globalisasi. Kita sadari atau tidak, inilah kenyataan. Perkembangan teknologi, dunia informasi, perubahan lingkungan sosial budaya, pergaulan, dan jati diri terhadap nasionalisme yang sudah mengalami degradasi. Globalisasi tentunya bak mata pisau bagi kita generasi muda, di satu sisi aman namun di satu sisi lagi sungguh sangat membahayakan. Hal positif dari globalisasi dapat kita sadari, yaitu dapat membantu serta

21 memudahkan kita dalam berkomunikasi, memperoleh ilmu dan wawasan secara luas, dapat berinteraksi dengan masyarakat luar lainnya, dapat memudahkan kita dalam berbisnis, dan dapat mengetahui kualitas serta daya saing dari masyarakat lain baik luar ataupun dalam. Namun, globalisasi jika tidak kita pahami betul, tentunya akan sangat mengancam jati diri kita sendiri. Sebagai contoh yaitu: masalah psitropika, sex bebas, degradasi moral, degradasi penghormatan terhadap nilai-nilai moral yang ada, serta minimnya rasa cinta pada budaya bangsa sendiri. Baru-baru ini kita mendapatkan contoh banyak pelaku-pelaku teror banyak yang berasal dari generasi muda. Hal ini terjadi karena rendahnya pemahaman ideologi serta pedoman hidup yang ada pada setiap generasi muda, mudah terbujuk, terbawa hasutan, dan lain-lain. Hal itu dapat diketahui, dari fakta yang ada 75% generasi muda tidak hafal dan memahami falsafah idiil Pancasila. Parah, memang. Hal-hal tersebut, tentulah sangat mengkhawatirkan. Banyak bukti yang menyebabkan demikian, khususnya penggunaan bahasa Indonesia dengan EYD masih sangat minim, bahkan hingga sekarang ini salah satu stasiun televisi swasta menghadirkan salah satu acara yang berjudul Snapshoot, yang menampilkan kesalahan-kesalahan para figur publik dalam menggunakan bahasa Indonesia sehari-hari. Ini adalah kritik bagi identitas nasional Indonesia, khususnya bahasa Indonesia, yang oleh figure publik sekalipun masih ditemukan banyak kesalahan pengucapan atau penyampaian. Jika demikian, globalisasi budaya bukan hanya menjadi faktor utama yang mampu menghilangkan identitas nasional, jika globalisasi budaya dikategorikan sebagai salah satu faktor yang mampu menghapus identitas nasional. Padahal masyarakat Indonesia sendiri masih tidak mampu mengidentifikasi identitas nasional mereka. Bahwa ternyata, penggunaan bahasa slang Indonesia (Lu, Gue) dalam kasus-kasus tertentu lebih mencerminkan jiwa metropolis Jakarta daripada Indonesia. Maka, bilamana identitas nasional Indonesia adalah bahasa Indonesia, sementara bangsa Indonesia sendiri tidak mampu untuk menjaganya, sangatlah perlu bagi bangsa Indonesia untuk kembali melihat Sumpah Pemuda agar mampu memahami atau mengidentifikasi apa-apa saja identitas nasional Indonesia: territorial, kebangsaan, dan bahasa. Padahal, globalisasi budaya, hanya memperkecil ruangan budaya lintas teritorial agar lebih mudah untuk dipahami dan diakses, tanpa menghilangkan nilai-nilai yang dimiliki identitas nasional itu sendiri. Seperti Jeans, Harajuku, bahkan Starbukcs Corp., bagaimana ternyata mereka menyesuaikan diri terhadap kultur atau budaya di dalam territorial tersebut. Starbucks Corp., saja rela menggunakan bahasa masing-masing teritori untuk dapat lebih mudah diakses oleh Negara-negara diluar Negara asal Starbucks Corp., ini adalah tanda

22 bahwa globalisasi dalam bentuk globalisasi budaya bukan sekedar westernisasi, melainkan bagaimana sesuatu tren budaya populer menjadi lebih mudah untuk dipahami, diaksesi, dan diadaptasikan. Identitas nasional dalam kaitannya dengan globalisasi budaya, bukan sekedar untuk mempersalahkan globalisasi budaya sebagai penghancur identitas nasional, namun lebih jauh dan mendalam adalah mengenai pilihan rasionalitas bangsa Indonesia. Sebuah bangsa yang besar akan abadi dan bermartabat jika generasi mudanya sangat peduli terhadap budaya-budaya serta pedoman hidup yang telah mengakar abadi sebelumnya di tengah masyarakat. Serta dapat dengan baik membagi-bagi efek globalisasi sesuai kaidah yang ada, bermanfaat atau tidak bagi kelestarian suatu identitas bangsa Indonesia selanjutnya. Kemudian di era globalisasi ini generasi muda diharapkan mampu memberikan inovasi, kesetiaan, pengorbanan, serta komitmennya dalam membangun negara dan mempertahankan budi luhur identitas bangsa ini kedepannya agar mampu bertahan dan dapat bersaing serta memiliki ciri yang khas, INDONESIA.

3.8 Implikasi Globalisasi dan sikap selektif terhadap globalisasi 1. Menentukan posisi terhadap Implikasi Globalisasi Negara Indonesia sedang berusaha mempersiapkannya agar tidak ketinggalan dalam persaingan secara global. Berikut adalah berbagai contoh persiapan Indonesia dalam menghadapi globalisasi dalam bidang ekonomi, teknologi, politik, hukum, sosial budaya, dan lingkungan hidup. a. Dalam bidang ekonomi 1. Meningkatkan kemampuan bangsa dan negara untuk berkompetisi secara internasional. 2. Meningkatkan kualitas produksi agar dapat bersaing di pasar internasional. 3. Meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat. b. Dalam bidang teknologi 1. Mampu mengembangkan teknologi dan informasi yang bertaraf internasional. 2. Memanfaatkan teknologi untuk mempublikasikan potensi yang dimiliki negara Indonesia. 3. Membuka akses informasi dari dunia internasional sebagai studi banding dan sebgai sarana kerja sama dengan negara lain. c. Dalam bidang politik 1. Menegakkan nilai-nilai demokrasi.

23 2. Memperluas dan meningkatkan hubungan dan kerja sama internasional. 3. Partisipasi aktif dalam percaturan politik untuk menuju perdamaian dunia. d. Dalam bidang hukum 1. Mematuhi peraturan hukum dan perjanjian dunia Internasional. 2. Turut meratifikasi perjanjian hukum internasional dalam berbagai masalah, seperti masalah HAM, narkoba, dan sebagainya. 3. Menghormati peradilan interasional dan bekerja sama dengan Interpol. e. Dalam bidang sosial budaya 1. Turut serta berpartisipasi dalam kegiatan sosial internasional, misalnya lewat organisasi PBB dan Palang Merah Internasional. 2. Menjunjung tinggi pelaksanaan HAM. 3. Mengadakan pertukaran pelajar antarnegara.

f. Dalam bidang lingkungan hidup 1. Menentang pemakaian senjata nuklir, baik untuk perang maupun penelitian yang dapat merusak lingkungan hidup. 2. Turut serta melestarikan lingkungan hidup serta ekologi darat dan udara secara nasional dan internasional. 3. Menggalang kerja sama antarnaegara dalam menganggulangi pencemaran lingkungan. 2. Sikap Selektif terhadap Pengaruh Globalisasi Usaha-usaha yang harus dilakukan dalam menghadapi era globalisasi adalah sebagai berikut: a. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai filter budaya asing yang bersifat negatif. b. Peningkatan penghayatan dan pengalaman Pancasila untuk memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa. c. Menghayati dan mengintensifkan pembelajaran budaya tradisional yang bernilai luhur agar tidak musnah diganti oleh kebudayaan asing. d. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan agar dapat memilih mana yang lebih baik dan benar bagi masyarakat, karena tidak semua kebudayaan asing baik dan cocok untuk diterapkan di masyarakat kita.

24 e. Meningkatkan pendidikan adalah upaya meningkatkan kualitas diri agar dapat bersaing dengan bangsa lain, baik dalam mencari lapangan kerja di dalam negeri maupun di luar negeri. f. Meningkatkan kualitas produk dalam negeri agar dapat bersaing merebut pasar lokal, nasional, dan internasional. g. Meningkatkan penguasaan teknologi di segala bidang agar tidaj bergantung pada bangsa lain, mandiri dan percaya pada diri sendiri. h. Menumbuhkan kinerja yang berwawasan luas dan beretos kerja tinggi. i. Menumbuhkan dinamika yang terbuka dan tanggap pembaruan. terhadap unsur-unsur

25

BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kebudayaan bangsa Indonesia telah mengalami banyak perubahan akibat pengaruh dari globalisasi. Nilai dan norma yang telah mendarah daging bagi identitas bangsa kita ini lama-kelamaan mulai lenyap. Budaya tradisional yang sudah melekat sejak dulu, kini mulai mengalami pergeseran. Pengaruh globalisasi ternyata dapat membawa pengaruh negatif bagi budaya bangsa. Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa Indonesia adalah negara yang kaya raya dengan sumber daya alam dan sumber daya budaya yang melimpah. Bangsa kita merupakan bangsa yang serba multi, baik itu multibahasa, multibudaya, maupun multiagama. Semua itu bila dikelola dengan baik dapat dijadikan sebagai potensi untuk memakmurkan rakyat dan memajukan bangsa kita. Tapi sangat disayangkan di zaman yang sudah mendunia ini saat Negara-negara saling bersaing untuk memajukan negaranya, globalisasi justru merubah identitas Negara itu sendiri. Budaya-budaya yang menjadi ciri khas suatu Negara sudah bergeser menjadi agak kebarat-baratan. Hal ini justru menjadi bumerang tersendiri dan menjadi suatu masalah yang paling penting dalam globalisasi, yaitu kenyataan bahwa perkembangan ilmu pengertahuan dikuasai oleh negara-negara maju, bukan negara-negara berkembang seperti Indonesia. Akibatnya, negara-negara berkembang seperti Indonesia selalu khawatir akan tertinggal dalam arus globalisai dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, termasuk kesenian kita. Globalisasi yaitu dalam arti literal adalah sebuah perubahan sosial, berupa bertambahnya keterkaitan di antara masyarakat dan elemen-elemennya yang terjadi akibat transkulturasi dan perkembangan teknologi di bidang transportasi dan komunikasi yang memfasilitasi pertukaran budaya dan ekonomi internasional. Proses globalisasi lahir melalui dua teknologi yaitu tekonologi transportasi dan teknologi informasi. Globalisasi memiliki dampak bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, seperti: 1. Dampak teknologi terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara 2. Dampak pasar bebas terhadap negara berkembang 3. Dampak globalisasi terhadap budaya bangsa dan negara Indonesia

26 4. Dampak globalisasi dalam berbagai bidang seperti polotih, ekonomi, sosial dan budaya, hukum, pertahanan dan keamanan. Pengaruh globalisasi memengaruhi cara pikir dan perilaku masyarakat, sehingga data menumbuhkan sifat masnyarakat yang mengarah pada: 1. Individualistis 2. Maretialistis 3. Hedonism Agar bisa meminimalisir pengaruh oleh globalisasi, kita harus bersikap selektif dengan usaha-usaha berikut: 1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai filter budaya asing yang bersifat negatif. 2. Peningkatan penghayatan dan pengalaman Pancasila untuk memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa. 3. Menghayati dan mengintensifkan pembelajaran budaya tradisional yang bernilai luhur agar tidak musnah diganti oleh kebudayaan asing. 4. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan agar dapat memilih mana yang lebih baik dan benar bagi masyarakat, karena tidak semua kebudayaan asing baik dan cocok untuk diterapkan di masyarakat kita. 5. Meningkatkan pendidikan adalah upaya meningkatkan kualitas diri agar dapat bersaing dengan bangsa lain, baik dalam mencari lapangan kerja di dalam negeri maupun di luar negeri. 6. Meningkatkan kualitas produk dalam negeri agar dapat bersaing merebut pasar lokal, nasional, dan internasional. 7. Meningkatkan penguasaan teknologi di segala bidang agar tidak bergantung pada bangsa lain, mandiri dan percaya pada diri sendiri. 8. Menumbuhkan kinerja yang berwawasan luas dan beretos kerja tinggi. 9. Menumbuhkan dinamika yang terbuka dan tanggap pembaruan. terhadap unsur-unsur

27

3.2 Saran
Untuk mempertahankan identitas bangsa kita dalam era globalisasi, sebaiknya kita menyaring dulu nilai-nilai positif yang dapat diambil. Terus mengeksplor budaya kesenian Indonesia ke seluruh wilayah agar masyarakat kita mengetahui identitas negaranya sendiri. Tidak cepat tergiur pada hal-hal baru yang dianggap modern, karena itu dapat mengubah kebudayaan tradisional sedikit demi sedikit. Menanamkan budaya kesenian bangsa kepada anak cucu kita agar dapat terus terpelihara dengan baik sampai seterusnya.

Anda mungkin juga menyukai