Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENGHANTAR TEKNOLOGI INFORMASI

“Good Governance”
Mata Kuliah : Kewarganegaraan dan Pancasila

Dosen Pengajar : Vivi Puspita Sari, S.Ip, M.Pd

Disusun Oleh:

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK”

PADANG

2018
Kata Penghantar
Dengan menyebur nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji sukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita, sehingga dapat
diselesaikannya makalah tentang Good Governance.

Makalah ini telah saya susun insyaallah secara maksimal, saya banyak
mengutip dan mengumpulkan materi dari beberapa sumber yang berbeda. Untuk
itu saya menucapkan terimakasih kepada pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua.

Sebagaimana Pepatah yang mengatakan “Tiada gading yang tak retak”, maka
makalah ini pun tak terbebas dari kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Untuk
itulah saya mengharap tegur sapa dan saran-saran demi penyempurnaan.

Penyusun Makalah

ii
Daftar Isi
Kata Penghantar............................................................................................ ii

Daftar Isi........................................................................................................ iii

Daftar Gambar............................................................................................... Iv

BAB I : PENDAHULUAN........................................................................... 1

1.1 Latar Belakang.................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah............................................................... 2
1.3 Tujuan Pembahasan............................................................ 2
BAB II : PEMBAHASAN............................................................................ 3
2.1 Artificial Life...................................................................... 3
2.1.1 Defenisi Artificial Life........................................................ 3

2.1.2 Pentingnya Evolusi Bagi Artificial Life............................. 3


2.1.3 Pentingnya Kemuncualan Artificial Life............................ 4
2.1.4 Perbedaan Artificial Intelligence dan Artificial Life.......... 4
2.1.5 Algoritma Genetika dan Artificial Life............................... 4

2.1.6 Aplikasai Artificial Life...................................................... 6


BAB III : PENUTUP.................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan ........................................................................ 9
3.2 Saran.................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 10

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Artificial Life berusaha memahami sifat umum sistem kehidupan yang


penting dengan mensintesis perilaku seperti kehidupan dalam perangkat lunak,
perangkat keras dan biokimia. Karena banyak sifat abstrak penting dari sistem
kehidupan (misalnya perilaku adaptif dan cerdas otonom) juga dipelajari oleh
ilmu pengetahuan kognitif, kehidupan artifisial dan sains kognitif memiliki
tumpang tindih yang penting. Kajian ini menyoroti keadaan seni dalam kehidupan
buatan sehubungan dengan hirarki dinamis, selforganisasi molekuler, robotika
evolusioner, evolusi kompleksitas dan bahasa, dan aplikasi praktis lainnya. Ini
juga berspekulasi tentang hubungan masa depan antara kehidupan buatan dan
ilmu pengetahuan kognitif.

Artificial Life adalah studi tentang kehidupan dan kehidupan seperti proses
yang menggunakan metodologi sintetis. Tiga cabang kehidupan artificial yang
luas dan saling terkait sesuai dengan tiga metode sintetis yang berbeda.
Kehidupan buatan 'lunak' menciptakan simulasi atau konstruksi digital murni
lainnya yang menunjukkan perilaku seperti hidup, 'buatan' buatan keras
menghasilkan implementasi perangkat keras dari sistem seperti kehidupan, dan
'kehidupan buatan' basah mensintesis sistem kehidupan dari zat biokimia. Ilmu
pengetahuan kognitif dan kehidupan artifisial memiliki beberapa akar intelektual,
dan subjek mereka dan metodologinya berbeda. Kini, kehidupan individu telah
matang dalam dekade terakhir ini, adalah tepat untuk meninjau kembali
prestasinya dan berspekulasi tentang hubungan masa depannya dengan sains
kognitif.

Artificial Life juga dipengaruhi oleh perkembangan disiplin tradisional.


Selain banyak informasi tentang bentuk kehidupan yang ditemukan di Bumi,
beberapa model yang awalnya dirancang untuk fenomena biologis tertentu telah
diadopsi oleh kehidupan buatan. Fisika dan matematika, khususnya mekanika

1
statistik dan sistem dinamis, telah memberi kontribusi metode untuk membangun
sistem model sederhana yang memiliki generalitas luas dan memungkinkan
analisis kuantitatif. Selain itu, penggunaan automata seluler sebagai contoh sistem
kompleks mengarah langsung ke kehidupan artifisial kontemporer. Sistem
kompleks terdiri dari banyak elemen yang saling berinteraksi satu sama lain.
Mereka yang aturan-aturan yang mengatur unsur-unsur itu dibentuk kembali
beberapa waktu oleh beberapa proses adaptasi atau pembelajaran adalah sistem
adaptif yang kompleks dan ini adalah fokus utama kehidupan buatan.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam karya ilmiah ini kita bisa mengetahu apa saja yang akan kita ketahui
tentang Artificial Life. Dan disusun dengan ketentuan yang ada. Maka dari itu
perlu meyusun suatu rumusan yang menjadi batu pijakan untuk pembahasan
materi ini.

1. Apa itu Arti Artificial Life?


2. Bagaimana pentingnya Artificial Life?
3. Apa perbedaan Artificial Intellegent dan Artificial Life?
4. Bagaimana hubungan Algoritma Genetika dan Artificial Life?
5. Apa saja contoh Artificial Life?

1.3 Tujuan Pembelajaran

Adapun tujuan dalam pembelajaran dari makalah ini. Diantaranya adalah


sebagai berikut :

1. Mengetahui apa itu Artificial Life


2. Mengetahui perntingnya Artificial Life
3. Mengetahui perbedaan Artificial Intellegent dan Artificial Life
4. Mengetahui hubungan Algoritma Genetika dan Artificial Life
5. Mengetahui contoh Artificial Life

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Artificial Life

2.1.1 Defenisi Artificial Life


Artificial life atau dalam bahasa indonesia
disebuat kehidupan buatan adalah bidang studi
yang ditujukan untuk memahami kehidupan
dengan mencoba menurunkan teori umum yang
mendasari fenomena biologis, dan menciptakan
dinamika ini ke media fisik lainnya seperti
komputer, membuatnya dapat diakses oleh Gambar Bagan 1 Artificial
1 : Artificial
LifeLife
manipulasi eksperimental dan pengujian
eksperimental baru. Penelitian ilmiah ini menghubungkan biologi dan ilmu
komputer. Artificial life adalah bentuk kehidupan alternatif, secara harfiah berarti
“kehidupan yang dibuat manusia dan bukan oleh alam”. Sel buatan yang
digunakan daripada sel hidup.
Sementara penelitian biologi pada dasarnya bersifat analitik, mencoba untuk
memecah fenomena kompleks menjadi komponen dasarnya, artificial life sintetis
mencoba menbangun fenomena dari unit mereka, menyusun sistem yang
berprilaku seperti organisme hidup. Selain memberikan cara baru untuk
mempelajari fenomena biologis yang terkait dengan kehidupan di Bui, kehidupan
seperti kita tahu itu, artificial life memungkinkan kita memperluas studi kita ke
ranah yang lebih luas dari kehidupan “biologis" yang mungkin, yang dapat
dilakukan seumur hidup.

2.1.2 Pentingnya Evolusi Bagi Artificial Life


Evolusi sengat penting bagi penelitian artificial life. Artificial life
menawarkan kemungkinan adaptasi terhadap lingkungan yang dinamis, ketika
sebuah peristiwa tak terduga terjadi, sistem dapat berkembang, secara analogi
dengan alam. Pemograman genetik telah berhasil diterapkan oleh Koza untuk
mengatasi beberapa masalah. Pemograman genetika sekarang dikenal secara luas
sebagai paradigma pencarian yang efektif dalam kecerdasan buatan, database,
klasifikasi, robotika dan banyak area lainnya, seperti peramalan keuangan dan
kriminalisasi citra.
Metode evolusioner menguntungkan tidak hanya dalam memecahkan masalah
sulit tapi juga menawarkan kemampuan beradaptasi yang lebih baik. program
komputer saat ini dikenal dengan “kerapuhannya” dalam beberapa situasi yang
tidak diantisipasi, program cenderung gagal, dan hasilnya tidak dapat diprediksi,

3
bahkan mungkin akan menjadi bencana. Inilah salah satu penyebab utama
pengembangan perangkat lunak dan biaya perawatan yang tinggi.

2.1.3 Pentingnya Kemuculan Artificial Life


Muncunya Artificial life adalah proses dimana fenomena pada tingkat tertentu
timbul dari interaksi pada tingkat yang lebih rendah. Sifat yang muncul ini
tercipta saat sesuatu menjadi lebih dari jumlah bagian-bagiannya. Sistem artificial
life terdiri dari kumpulan besar unit sederhana dan sederhana yang sifatnya
menarik munculah pada tingkat yang paling tinggi. Contohnya adalah mesin
konstruksi universal von Neumann dan karya Craig Reynolds tentang perilaku
berkelompok. Algoritma Reynolds telah digunakan untuk menghasilkan citra
fotorealistik kelelawar kelelawar untuk fitur motion gamvar Batman Retruns dan
Cliffhanger.

2.1.4 Perbedaan Antara Artificial Intelligence dan Artificial Life


Metode Brooks pada tahun 1991 untuk membangun robot canggih
menunjukka pendekatan pada artificial life, yang pada dasarnya berbeda dari
artificial intelligence atau kecerdasan buatan. Artificial intelligence menggunakan
metodologi top-down, dimana prilaku sistem yang memenuhi semua spesifikasi.
Artificial life beroprasi secara bottom-up, mulai dari unit elemen sederhana,
secara bertahap membangun jalan keatas melalui evolusi, kemunculan, dan
pembangunan.
Selain itu, artificial intelligence secara tradisional berkonsentrasi pada fungsi
manusia yang kompleks, seperti permainan catur, pemahaman teks, diagnosis
medis. Artificial life berfokus pada prilaku alami dasar, menekankan
survivabilitas di lingkungan yang kompleks dan dinamis.

2.1.5 Algoritma Genetika dan Artificial Life


Algoritma genetika (GA) saat ini merupakan
model evolusi komputasi yang paling menonjol
dan banyak digunakan dalam sistem artificial life.
Algoritma genetika telah digunakan baik sebagai
alat untuk memecahkan masalah praktis dan
sebagai model evolusi evolusioner.
Namun, sangat sulit untuk menhubungkan Gambar 2 : Algoritma Genetika
prilaku simulasi secara kuantatif dengan periku
sistem yang diberikan. Ini kerena tingkat dimana model atrificial life dibangun
seringkali sangat abstrak sehingga tidak mungkin menghasilkan prediksi numerik.
Di GA, semua rincian transkipsi biofisik, sintesi protein, ekspresi gen, dan
meiosis telah dilucuti. Meskipun demikian, model artificial life yang berguna

4
dapat menggungkapkan kondisi umum dimana timbul prilaku kuantatif tertentu,
atau parameter kritis dimana perubahan kecildan memiliki efek drastis terhadap
prilaku sistem.

2.1.6 Aplikasi Artificial Life


Artificial life, yang mencoba menyelaskan kehidupan yang ada dan
mencipakan fenomena biologis di media alternatif, meghasilkan pemahaman
teoritis yang baik mengenai fenomena yang teliti, dan penerapan praktis dari
prinsip-prinsip biologis dalam teknologi prangkat keras dan perangkat lunak
komputer, kimia sintetis untuk model seyawa baru, IBM atau sistem kekebalan
tubuh untuk melindungi komputer dari virus robot mobile, pesawat ruang
angkasa, kedokteran, anoteknologi, fabrikasi dan perakitan industri dan proyek
rekayasa vital lainnya. Berikut adalah beberapa pengaplikasian Artificial life :

 Aplikasi Artificial Life dalam Blajar


Ada keterkaitan yang luasantara bidang jaringan saraf tiruan dan kecerdasan
buatan. Belajar dalam setting multi-agen artificial life memberikan bayak
tantangan bagi teori yang awalnya dikembangkan untuk menjelaskan
pembelajaran pada individu-individu terisolasi.
Sistem artificial life dapat dirancang untuk memodelkan interaksi antara
pembelajaran dan evolusi. Fenomena biologis dapat dipelajari dengan
ekspermen komputasi terkontrol yang ekuivalen alami (misalnya, berjalan
selama ribuan generasi) tidak mungkin atau praktis. Selain itu, bila dilakukan
dengan benar, eksperimen ini dapat memberi wawasan baru tentang fenomena
alam ini. Manfaat potensial dari perkerjaan tidak terbatas pada pemahaman
fenomena alam. Periset GA sedang mempelajari cara menerapkan GA untuk
mengoptimalkan jaringan saraf tiruan untuk memecahkan masalah praktis.

 Virtual Reality
Virtual Reality (VR) adalah bidang ilmu
komputer yang berkembang dengan aplikasi
praktis dan koneksi ketat dengan artificial
life. Baik praktisi VR maupun artificial life
berusaha menggunakan komputer untuk
mewakili proses seperti kehidupan yang
beroperasi di dunia buatan, tapi seperti Gambar 3 : Vertual Reality
kehidupan. Ada perbedaan yang mencolok
antara kedua bidang: pengguna simulator VR sering terlibat dalam aktivitas
dunia buatan, sementara ini jarang terjadi pada simulator artificial
life. Verisimilitude biasanya ditemukan di simulator VR, sementara simulator

5
artificial life biasanya memungkinkan keberangkatan radikal dari peraturan
alam.

 Ekosistem dan Dinamika Evolusioner


Artificial life digunakan sebagai alat pemantau ekologi, memodelkan
perilaku ekosistem dan dinamika evolusioner populasi. Sistem echo
memungkinkan sejumlah besar interaksi ekologis, dan sistem Strategic Bugs
mengukur aktivitas evolusioner.
Sistem eko model ekologi dalam arti yang sama dengan genetika populasi
model GA. Ini menjelaskan hampir semua rincian fisik sistem ekologis yang
nyata dan berkonsentrasi pada seperangkat interaksi agen-agen dan agen-
lingkungan primitif. Tujuan Echo adalah untuk mempelajari bagaimana interaksi
sederhana antara agen sederhana (makhluk) mengarah pada fenomena tingkat
tinggi yang muncul, seperti arus sumber daya dalam sistem atau kerjasama dan
persaingan antar agen.
Dunia Strategic Bugs adalah kisi dua dimensi, yang hanya berisi agen
adaptif ("serangga") dan makanan. Aktivitas evolusioner didefinisikan dan
diukur.

 Robotika/Pisikologi
Studi tentang pemilihan tindakan Maes
1990 & 1991, mekanisme dimana organisme
(nyata atau buatan) memilih mana di antara
berbagai perilaku (seringkali saling tidak
cocok) untuk dieksekusi pada saat tertentu,
memiliki implikasi praktis untuk robot,
seperti serta menyediakan platform
eksperimental untuk evaluasi teori psikologis.
Dalam robotika tradisional, programmer Gambar 4 : Robot
mencoba mengantisipasi dan secara eksplisit
mengendalikan setiap aspek aksi robot. Sistem kontrol ini cenderung gagal saat
terjadi kejadian tak terduga. Sebaliknya, kontrol gerak robot yang
terdesentralisasi dan adaptif di artificial life dicapai melalui pengendali robot
yang terus belajar dan beradaptasi dengan lingkungan yang berubah. Gagasan
utamanya adalah bahwa agen otonom yang cerdas tidak dapat dibangun namun
harus berkembang dalam proses yang mirip dengan cara kecerdasan berevolusi
di alam menggunakan kombinasi evolusi melalui seleksi alam, adaptivitas dan
pengembangan.

6
 Game
Kecerdasan buatan telah digunakan secara
ekstensif untuk instruksi bantuan
komputer. Sejumlah simulator artificial life telah
dikembangkan untuk mengajarkan biologi,
terutama kepada anak anak. Beberapa program
ini tersedia secara komersial sebagai game
pendidikan, seperti The Sims, untuk belajar Gambar 5 : The Sims
tentang kehidupan buatan, pengelolaan sumber
daya dan sebagainya.

 Virus Komputer

Menurut Sparfford pada tahun 1991,


Virus komputer dapat dipandang sebagai
sejenis artificial life. Ini adalah program
komputer yang berusaha untuk memenuhi
tujuannya tanpa campur tangan manusia.
Biasanya, tujuannya adalah untuk
mereproduksi dan menyebarkan salinan
dirinya ke banyak komputer melalui jalur Gambar 6 : Komputer Virus
komunikasi atau pertukaran disk. Virus ini
sering mengintegrasikan kode mereka secara langsung ke program lain, sehingga
eksekusi program host menyebabkan eksekusi program viral.
Virus sering memiliki efek merusak pada komputer host mereka, misalnya
di komputer pribadi. Namun, virus mungkin dirancang untuk memiliki efek
konstruktif. Misalnya program virus, yang mencari dan menghancurkan anomali
dalam database, akan berguna untuk menjaga integritas database. Virus sangat
menarik perhatian artificial life karena mereka memiliki sifat yang sangat mirip
dengan virus biologis.

 Dunia Virtual
Evolusi terbuka dapat dibangun di dalam
komputer, berjalan tanpa bimbingan
manusia. Dunia maya ini diraih oleh
simulator Alife. Simulator ideal Ality yang
ideal akan memungkinkan pengguna untuk
memilih dari berbagai algoritma fundamental
(jaringan syaraf tiruan, algoritma evolusioner,
automata seluler), untuk merancang populasi
dengan mudah, untuk mengumpulkan dan
menganalisa data dengan mudah. Meskipun Gambar 7 : Dunia Virtual
simulator ideal ini tidak ada, kecocokan

7
terdekat adalah Swarm Simulation System.
Dunia maya, yang disebut Tierra , bisa mengalami evolusi. Makhluk Tierra
(program) bersaing memperebutkan sumber daya alam dari lingkungan
komputer mereka, yaitu waktu dan memori CPU. Sumber daya alam dunia maya
terbatas, seperti di alam, melayani persaingan antar makhluk. Tierra digunakan
untuk mempelajari evolusi organisme buatan.

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan, akan
disajikan beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1. Artificial life atau dalam bahasa indonesia disebuat kehidupan buatan adalah
bidang studi yang ditujukan untuk memahami kehidupan dengan mencoba
menurunkan teori umum yang mendasari fenomena biologis, dan
menciptakan dinamika ini ke media fisik lainnya seperti komputer,
membuatnya dapat diakses oleh manipulasi eksperimental dan pengujian
eksperimental baru.
2. Evolusioner menguntungkan tidak hanya dalam memecahkan masalah sulit
tapi juga menawarkan kemampuan beradaptasi yang lebih baik.
3. Artificial life adalah proses dimana fenomena pada tingkat tertentu timbul
dari interaksi pada tingkat yang lebih rendah.

3.2 Saran
Demi tercapainya persatuan dalam keberagaman yang ada di Indonesia
perlu adanya kesadaran untuk menanamkan rasa nasionalisme dalam diri sendiri.
Sebagai generasi muda dan salah satu cara untuk mencapainya yaitu dengan
mempelajari bahasa Indonesia secara detail dan mendalam serta menanamkan rasa
kecintaan, kesenangan untuk mempelajari Bahasa Indonesia. Serta menerapkanya
secara baik dan benar, karena dengan menerapkan Bahasa Indonesia secara tepat
dan benar maka akan mempererat Negara Indonesia dari berbagai ragam bahasa.
Serta Bahasa Indonesia dapat mempersatukan antar sesame bangsa.

9
Daftar Pustaka

____________. 2017. Artificial Life. Diambil dari : https://en.wikipedia.org/wiki/


Artificial_life (15 September 2017)

____. 2015. Introduction to Artificial Life. Diambil dari : https://www.csh.rit.edu/


~cyke/ alife-def.html (15 september 2017)

Sri April, Bandiyah. 2012. Artificial Life. Diambil dari : http://bandiyahsriaprillia-


fst09.web.unair.ac.id/artikel_detail-47018-Umum-ARTIFICIAL%20LIFE% 20.
html# (16 September 2017)

________.2011. Teknologi Masakini & Masa Depan. Diambil dari : https://


adrianasari.wordpress.com/2011/07/20/teknologi-masa-kini-masa-mendatang/ (17
september 2017)

______. 2011. Makhluk Tiruan (Artificial Life) vs. Kepintaran Tiruan (Artificial
Inteligence). Diambil dari : http:// xlawsknowledges. blogspot.co.id/2012/02/
Makhluk-tiruan-artificial-life-vs.html

10

Anda mungkin juga menyukai