ANATOMI MIPA
Disusun oleh:
1. Meli Suryanti purba 201941500134
2. Khusnul Khotimah 201941500140
UNIVERSITAS INDRAPRASTA
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ANATOMI MIPA. Makalah ini
merupakan tugas mata kuliah “Filsafat MIPA”. Saya mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Titin Supriyatin, M.Pd. selaku dosen mata kuliah “Filsafat MIPA”.
atas pengarahan materi dalam penyusunan makalah ini.
Dalam makalah ini menjelaskan mengenai apa itu ilmu pengetahuan, Filsafat
ilmu pengetahuan, serta pengertian anatomi dan Teori hukum. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi saya khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Saya juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu saya sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan
pada intinya untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan agar dimasa yang
akan datang lebih baik lagi.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................iv
1.3 Tujuan.................................................................................................................................v
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................1
A. Kesimpulan...............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang Pengetahuan berkembang dari rasa ingin tahu, yang merupakan ciri khas
manusia karena manusia adalah satu-satunya makhluk yang mengembangkan pengetahuan
secara sungguh-sungguh. Binatang juga mempunyai pengetahuan, namun pengetahuan ini
terbatas untuk kelangsungan hidupnya (survival). Manusia mengembangkan
pengetahuannya untuk mengatasi kebutuhan-kebutuhan kelangsungan hidup ini dan berbagai
problema yang menyelimuti kehidupan. Manusia senantiasa penasaran terhadap cita-cita
hidup ini. Yang hendak diraih adalah pengetahuan yang benar, kebenaran hidup itu. Manusia
merupaka makhluk yang berakal budi yang selalu ingin mengejar kebenaran. Dengan akal
budinya, manusia mampu mengembangkan kemampuan yang spesifik manusiawi, yang
menyangkut daya cipta, rasa maupun karsa. Ketika orang menyaksikan sebuah pantai, sebut
saja Pantai Pasir Putih, orang akan terheran-heran dengan pasir putih. Kemegahan alami itu
menggugah perhatian manusia, setidaknya ingin mengetahui sesungguhnya apakah hidup itu
seperti pasir? Siapa yang menciptakan pasir putih berib-ribu dan bahkan berjuta-juta butir,
serta untuk apa maknanya bagi manusia. Pada pembahasan makalah kali mencoba
menjelaskan tentang ilmu pengetahuan,arti teori dalam MIPA,arti hukum dalam
MIPA,pebedaan teori dan hukum dalam MIPA.
iv
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan judul dan latar belakang di atas maka masalah dalam makalah ini dirumuskan
sebagai berikut :
1.3Tujuan
1. Menjelaskan pengertian hukum dana teori
2. Menjelaskan perbedaan hukum dan teori
v
BAB 2
PEMBAHASAN
A. HUKUM
1. Suatu pernyataan,
2. Menyatakan adanya hubungan antara fakta,
3. Telah diuji kebenarannya oleh ahli di bidang itu,
4. Bersifat universal,
5. Dapat digunakan untuk meramalkan,
6. Berlaku pada kondisi yang terbatas,dan
7. Peramalan hanya cocok bila kondisi tertentu yang terbatas itu terpenuhi
Misalnya hukum gravitasi Newton. Perhitungan matematisnya menghitung
bagaimana dua benda saling berinteraksi satu sama lain. Namun tidak
menjelaskan bagaimana gravitasi bekerja.
1
B. TEORI
Menurut Kerlinger (1973) yang terjemahannya sebagai berikut.“Suatu teori adalah
seperangkat pengertian (konsepsi) definisi dan proposisi yang saling berkaitan
yang menyajikan suatu pandangan yang sistematis dari berbagai fenomena dengan
mengungkapkan adanya hubungan yang spesifik antar variabel, dengan tujuan
untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena tersebut.”
jadi, teori merupakan suatu deskripsi yang menjelaskan atau memahami suatu
gejala atau fenomena alam yang terjadi, adanya hubungan yang sistematis antara
yang satu dengan yang lainnya.
C. POSTULAT
Secara singkat, postulat dapat diartikan sebagai suatu anggapan dasar yang
kebenarannya tidak dipertanyakan lagi atau dianggap benar.
D. PRINSIP/AZAS
2
Prinsip atau azas dalam Ilmu Pengetahuan Alam dapat diartikan sebagai suatu
pernyataan yang mengandung kebenaran yang bersifat mendasar dan berlaku
umum.Prinsip atau azas inilah yang sebenarnya melandasi kebenaran suatu hukum.
asumsi
Penafsiran Probabilistik
Paham/Aliran MIPA
Dalam MIPA, pengetahuan itu dianggap benar bila sesuai dengan objeknya. Atas
hal itu, ada suatu paham atau aliran yang disebut ‘fenomenalisme’. Bertolak dari
fenomenalisme, MIPA hanya terdiri dari suatu identifikasi, klasifikasi, dan
kodifikasi dari berbagai fenomena alam yang kita amati. Fenomena dapat diartikan
sebagai hubungan serta sifat-sifat dari benda. Pelopor dari paham ini adalah
Patricius. Pahamnya ini didorong oleh ketidakpuasaan terhadap teori-teori yang
3
diciptakan para astronom yang penuh dengan kira-kira ataupun dugaan-
dugaan. Pelopor lain dari fenomenalisme adalah Barkeley yang melandasi
pendapatnya atas tiga prinsip yaitu:
1. Tidak ada bedanya antara fakta yang didapat dari hasil pengamatan dengan
apa yang kita pahami tentang fakta itu,
2. Hubungan antar gejala alam itu adalah sangat teratur karena diatur oleh
Tuhan, bila tidak teratur itu adalah kesalahan pengamatan kita,
3. IPA harus tetap dikaitkan dengan identifikasi dari hasil pemikiran manusia.
Ada paham lain yang disebut Realisme. Paham ini mendambakan akan realita dari
teori-teori maupun terminologi dari MIPA. Paham realisme mempunyai kaidah
secara skematis sebagai berikut:
1. Istilah-istilah teoretis dapat mengacu kepada suatu realita hipotetis,
2. Realita hipotetis itu adalah yang diharapkan menjadi realita,
3. Realita yang diharapkan tersebut adalah ‘demonstrable’ artinya dapat
ditunjukkan kenyataannya secara gestural.
Menurut Isaac dan Michael (1980), ada sepuluh langkah dasar yang harus
ditempuh yaitu:
1. Mengidentifikasikan lingkup masalahnya,
2. Mengadakan survey kepustakaan yang berkenaan dengan permasalahannya,
3. Merumuskan permasalahannya yang sebenarnya dalam bentuk yang jelas,
dengan menggunakan istilah yang khusus,
4. Merumuskan hipotesis yang dapat diuji dan mendefinisikan konsepsi-
konsepsi dan dasar variabelnya,
4
5. Menyatakan asumsi-asumsi sebagai landasan dasar yang memberikan
petunjuk penafsiran kesimpulan yang akan didapat,
6. Menyusun desain penelitian untuk mencapai validitas internal maupun
external yang maksimal,
7. Menetapkan cara pengumpulan data,
8. Pemilihan cara analisis data,
9. Pelaksanaan program penelitian,
10.Penilaian hasil dan penarikan kesimpulan.
Dalam mempelajari suatu teori atau konsep pasti ada keterbatasannya, tidak semua
teori itu mampu menjelaskan secara umum. Dalam mempelajarai MIPA juga
seperti itu. Tidak semua hal dapat dikaji atau diamati.
Ilmu Pengetahuan Alam mempunyai nilai-nilai etik dan estetika yang tinggi.Nilai-
nilai itu terutama terletak pada sistem yang menetapkan ‘kebenaran yang objektif’
pada tempat yang paling utama. Adapun proses IPA itu sendiri dapat dianggap
sebagai suatu latihan mencari, meresapkan, dan menghayati nilai-nilai luhur.
5
3.Nilai Psikologis
-Sadar bahwa kebenaran ilmu yang diciptakan manusia itu tidak pernah mutlak
-Sikap optimis
6
2. PERBEDAAN HUKUM DAN TEORI
Hukum dan teori memiliki kaitan yang erat satu sama lain dimana teori telah
mencakup hukum. Karena, Teori merupakan himpunan pengetahuan yg meliputi
banyak kenyataan dan hukum yg sudah diketahui dan diperiksa berdasarkan
kenyataan empiris. Namun keduanya memiliki perbedaan yaitu : Hukum Teori
Bersifat empiris sehingga harus di diperiksa dan ditolak berdasarkan fakta empiris
Merupakan pandangan umum yang sulit untuk diperiksa langsung secara empiris
Fungsi Teori :
• Merupakan upaya tentatif untuk membangun hubungan yg cukup luas antara
sejumlah hukum ilmiah.
• Menjelaskan hukum-hukum yg mempunyai hubungan satu sama lain sehingga
dapat dipahami sebagi masuk akal.Jika kita menerima suatu teori dengan benar
maka kita dapat membuktikan bahwa hukum yg harus dijelaskannya juga benar
dengan sendirinya Teori menjelaskan hukum dengan memberi pernyataan yg jauh
lebih dikenal umum/diterima.Berikut adalah tabel perbedaan teori dan hukum.
7
Hubungan antara Teori dengan Hukum
Hukum dan teori bisa juga dipahami sebagai dua elemen yang dapat menjelaskan
sesuatu itu sebagai fakta. Contohnya adalah Gravitasi *). Kita dapat melakukan
observasi untuk melihat efeknya, baik di Bumi maupun di luar angkasa. Dan juga
ada Hukum yang menjelaskannya.
8
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/biliyanjaya/makalah-filsafat-ilmu-revisi
irnien.wordpress.com
rencanamu.id
1. komunitastarakanberbagi.wordpress.com
id.quora.com
10
11
12
13
14
15
16