Anda di halaman 1dari 7

Kalimat Efektif

Setiap gagasan seseorang pada prakteknya harus dituangkan ke dalam bentuk kalimat. Kalimat yang baik harus memenuhi syarat gramatikal artinya - disusun berdasarkan pada kaidah-kaidah yang berlaku - unsur unsur penting SPOK - aturan tentang ejaan yang disempurnakan - diksi

Syarat kalimat efektif: Kesepadanan dan kesatuan antara struktur bahasa dengan cara atau jalan pikiran yang logis dan masuk akal. -S P, Ide pokok - penumpukan ide dihindarkan - penggunaan kata terjemahan dicermati Kesejajaran bentuk-bentuk bahasa yang dipakai Penekanan dalam mengemukakan ide-ide pokok Kehematan dalam menggunakan kata Kevariasian dalam struktur kalimat

Penalaran Ilmiah
Nalar adalah jalan pikiran terdiri dari: Penalaran induksi Penalaran deduksi Gabungan Induksi-deduksi

Penalaran Induksi adalah suatu proses berpikir yang bertolak dari hal-hal khusus menuju sesuatu yang umum Penalaran Induksi: Generalisasi Analogi Kausalitas sebab-akibat - akibat-sebab -akibat ke akibat

Generalisasi adalah suatu proses berpikir yang sistematik dan logis yang memperoleh sebuah simpulan (pengetahuan, keyakinan atau opini) Generalisasi atau perampatan adlah proses penalaran induksi yang bertolak dari sejumlah gejala atau peristiwa yang serupa untuk menarik kesimp[ulan mengenai semua atau sebagian dari gejala atau peristiwa Analogi adalah proses berpikir induksi yangbertolak dari dua gejala atau peristiwa khusus yang satu sama lain memiliki kesamaan untuk menarik sebuah simpulan Kausalitas hubungan kausal adalah proses berpikir yang bertolak dari satu atau sejumlah gejala atau peristiwa yang dianggap sebagai sebab atau akibat

penalaran induktif didasarkan atas pengamatan terhadap hal-hal atau gejala -gejala khusus Penalaran induktif mencakup generalisasi analogi induktif dan hubungan sebab akibat (kausalitas) Untuk melakukan generalisasi diperlukan jumlah pengamatan yang memadai sesuai dengan ruang lingkup yang dikenai simpulan Yang harus diperhatikan dalam membuat analogi induksi ialah bahwa dasar atau bagian yang esensial/berhubungan erat dengan simpulan Penentuan hubungan sebab akibat harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Penalaran sebab-akibat dapat mengikuti pola dari sebab ke akibat dan akibat ke sebab dan dari akibat ke akibat

Penalaran deduksi adalah penalaran yang bertolak dari hal yang umum ke yang khusus Deduksi menggunakan silogisme atau variasinya sebagai sarana bernalar Silogisme adalah suatu proses penalaran yang menurunkan proposisi yang berlainan untuk menumbuhkan sebuah simpulan yang merupakan propisisi (pernyataan) yang ketiga telah dipahami atau ada dalam pikiran orang lain

Silogisme merupakan sesuatu cara penalaran yang formal , jarang ditemukan atau dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, cuma polanya yang diikat secara tidak sadar , misalnya : saya tidak menyukai tokoh A karena pandangannya terlalu kolot. Contoh itu dapat dikembalikan kepada bentuk formalnya: - saya tidak menyukai semua yang berpandangan kolot -Tokoh A terlalu kolot pandangannya -Karena itu saya tidak menyukai tokoh A Entimem adalah proses berpikir dengan menghilangkan salah satu komponen dalam silogisme karena dianggap telah diketahui

Anda mungkin juga menyukai