Anda di halaman 1dari 1

Belanda: Negeri Di Mana Bugis Menemukan Akarnya

Orang Bugis terkenal dengan kreativitasnya. Menghasilkan phinisi yang terkenal sampai melaut
menjelajah ke seluruh negeri. Berbagai peninggalan suku bugis menjadikan saya bangga sebagai
salah seorang anak yang terlahir sebagai suku ini.
Berbekal keingintahuan dan kecintaan akan Bugis and all about it, maka saya pun sangat ingin
memperkaya khasanah dan wawasan tentang Bugis. Sampai sekarang saya masih bisa membaca dan
menulis lontara yang merupakan salah satu kebanggaan tersendiri.
Ternyata, Belanda adalah surga bagi anak Bugis seperti saya. Mengapa? Karena berbagai
peninggalan suku Bugis dapat dengan mudah ditemukan di museum-museum di sana. Bahkan
lontara La Galigo yang merupakan salah satu karya yang kabarnya lebih panjang dari epik
Mahabarata juga dapat ditemukan di perpustakaan Leiden University.
Tak salah jika orang Belanda itu kreatif. Mereka mampu melestarikan bahkan mengembangkan
segala sesuatu yang bernilai bagi negara mereka sendiri. Pemerintah juga tidak kalah dengan
mendukung pelestarian dan pengembangan kebudayaan.
Seperti yang terlihat di foto, tulisan lontara tertulis di depan salah satu museum di Belanda. Secara
tulisan saya bisa membaca aksara lontara tersebut tetapi secara arti saya kurang mampu karena
merupakan semacam pantun yang menggunakan bahasa Bugis dahulu kala yang harus ditelaah
supaya bisa dipahami. Melalui bantuan grup SEMPUGI di facebook tempat foto ini saya download
ternyata pantun itu adalah sebagai berikut:
Polena pelele winru,
Tenre kutuju mata,
Padanna Sulisa.
Artinya:
Saya telah bekelana menebar ilmu,
Namun belum pernah kutemukan,
Yang sama dengan Sulisa (Sulawesi, tanah Bugis)
Miris...sebagai seorang putra Bugis, saya harus ke Belanda untuk mengenal sejarah saya sendiri,
bukannya di daerah asal di mana suku Bugis berada (Sulawesi Selatan). Bangga...karena ternyata
suku Bugis adalah salah satu suku penjelajah dan diakui serta dihargai di negeri orang. Salut...atas
kemampuan dan kreativitas orang dan pemerintah Belanda yang tetap memelihara berbagai
peninggalan yang mencerminkan kecintaan dan kebanggan mereka akan sejarah. Like always our
1st president says: Jas Merah (Jangan sekali-sekali melupakan sejarah) karena dari sejarah seseorang
bisa memprediksikan masa depan.
Semoga suatu waktu saya bisa ke Belanda. Menggali peninggalan nenek moyang, menemukan
identitas diri, dan kemudian mempertahankan kebanggaan sebagai seorang anak BUGIS.

Anda mungkin juga menyukai