Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bukti-bukti ilmiah mengenai kebohongan sejarah bahwa Indonesia
telah dijajah Kolonial Belanda selama 350 tahun kepada peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian terbaru, khususnya
dari G.J. Resink, seorang professor hukum internasional telah berhasil mengungkapkan kebenaran yakni, tidak benar
Indonesia dijajah Kolonial Belanda selama 350 tahun. Akan tetapi, pemahaman tersebut masih banyak diyakini oleh
peserta didik bahkan oleh guru. Pemaham tersebut masih diyakini sebabnya, masih diajarkan baik dalam proses belajar
mengajar yaitu, ketika guru menjelaskan atau dari bahan ajar sejarah yang belum up to date. Penelitian ini
menggunakan penelitian jenis studi pustaka dan merujuk pada sejarah kritis. Data dikumpulkan melalui literatur
(kepustakaan), baik berupa buku, catatan, artikel jurnal, maupun laporan hasil penelitian terdahulu. Diharapkan
penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan ajar alternatif oleh guru sejarah untuk pelurusan sejarah mengenai
ketidakbenaran Indonesia dijajah Kolonial Belanda selama 350 tahun. Selain itu, dapat meningkatkan kemampuan
critical thinking peserta didik di satuan pendidikan menengah atas.
Kata kunci: kolonial Belanda, kolonialisme-imperialisme, mata pelajaran sejarah Indonesia, sejarah kritis,
Abstract
This study aims to describe scientific evidence regarding the historical lie that Indonesia has been colonized by the
Dutch Colonial for 350 years to students. Based on the results of recent research, especially from G.J. Resink, a
professor of international law has succeeded in revealing the truth, namely, it is not true that Indonesia was colonized
by the Dutch Colonial for 350 years. However, this understanding is still widely believed by students and even
teachers. This understanding is still believed to be the reason, it is still taught both in the teaching and learning process,
namely, when the teacher explains or from historical teaching materials that are not up to date. This research uses
literature study type research and refers to critical history. Data were collected through literature (library), in the form
of books, notes, journal articles, and reports of previous research results. It is hoped that this research can be used as
alternative teaching materials by history teachers to straighten history regarding the untruth of Indonesia being
colonized by the Dutch Colonial for 350 years. In addition, it can improve the critical thinking ability of students in
high school.
"tinggal disini 300 tahun lagi" (Tirta, 2020). ketika sejumlah kapal dagang dipimpin Cornelis
Selain itu, ternyata terdapat pula di dalam pidato de Houtman berlayar ke Asia untuk mencari
Presiden Soekarno sebelum teks proklamasi rempah-rempah yang dikenal sebagai komoditas
kemerdekaan Indonesia dibacakan, salah satu paling laku di Eropa” (Firdaus, 2021).
isinya adalah ″Berpuluh- puluh tahun kita Pernyataan tersebut menurut analisis penulis
bangsa Indonesia telah berjuang untuk mengindikasi bahwa, mendukung dan
kemerdekaaan tanah air kita. Bahkan beratus- melanjutkan kebohongan sejarah, yaitu,
ratus tahun gelombang aksi kita untuk mencapai Nusantara telah dijajah selama 350 tahun dan
kemerdekaan itu ada naiknya dan ada kedatangan Belanda pertama kali, bahkan
turunnya..″ (Bonet, 2021). Sebenarnya pidato ini walaupun terjadi peperangan yang dimenangi
hanya untuk membangkitkan semangat oleh Belanda atau VOC, tidak otomatis menjajah
patriotisme dan nasionalisme rakyat Indonesia. seluruh Nusantara. Terlebih, VOC bukanlah
Indonesia dijajah Belanda selama 350 tahun negara tetapi kongsi dagang yang punya hak
adalah pengetahuan sejarah yang umum istimewa. Tulisan tersebut diterbitkan pada
diketahui orang. Pandangan ini tidak saja dikenal Jumat, 2 April 2021 pukul 06:54 WIB. Artinya,
di kalangan politisi, tetapi juga di antara para ini adalah tulisan baru yang sebenarnya sejak
sejarawan, seperti Von Arx dan Kahin. 2013, G.J Resink telah menyatakan bahwa
Pengetahuan sejarah ini tentu saja tidak Indonesia dijajah Belanda 350 tahun adalah
terbentuk begitu saja. Awal mulanya disebabkan mitos dan kebohongan, kedatangan Belanda
oleh pernyataan para sejarawan kolonial asal pertama kali ke Nusantara adalah untuk
Belanda karena pemerintah kolonial di Hindia berdagang, belum menjajah. Indonesia benar-
Belanda pada awal abad ke- 20 memerlukan benar telah dijajah tahun 1912, 33 tahun sebelum
pandangan demikian. Masalahnya pandangan Indonesia merdeka. Artikel tersebut diberitakan
tersebut masih saja dipakai oleh orang-orang secara nasional membuktikan, bahwa masih ada
hingga saat ini. referensi yang menyatakan Indonesia dijajah
Belanda selama 350 tahun, dimulai ketika
Cornelis de Houtman pertama kali datang ke
Nusantara. Ini jelas bukan sejarah kritis, yang
mengacu pada kajian-kajian ilmiah.
Sejarah kritis dipelopori oleh Leopold von
Ranke tahun 1795-1886, seorang profesor di
Universitas Berlin dan disebut sebagai bapak
penulisan sejarah kritis yang objektif. Sejarah
kritis untuk merekonstruksi periode-periode
yang unik masa lalu sebagai mana mereka benar-
benar terjadi dan untuk menghindari pengaruh
sejarah yang dibentuk masa dengan semangat
kontemporer; pendekatan historiografi ini
Gambar 1. Artikel di laman Kompas.tv dikenal sebagai sebagai historisisme. Untuk
Sumber: mencapai tujuannya, Ranke meminta dengan
https://www.kompas.tv/article/160560/2-april- tegas bahwa hanya cerita atau laporan
1595-pelayaran-perdana-armada-belanda-ke- kontemporer dan material yang terkait
nusantara-jadi-awal-penjajahan?page=all digunakan sebagai sumber-sumber sejarah.
Tekniknya tergantung pada sebagian besar atas
penelitian arsip-arsip yang menyeluruh dan pada
Melihat gambar 1, maka pertanyaan kritisnya kritik sumber-sumber atas filologis (Supardan,
adalah penjajahan oleh siapa dan atas siapa ? 2019). Apa yang diharapkan oleh Ranke juga
Artikel di atas “menyebutkan penjajahan dilakukan oleh G. Resink dalam mengkritik
Belanda di Nusantara bermula dari jalur sumber-sumber sejarah yang tidak ilmiah dalam
perdagangan. Hal itu dimulai pada 2 April 1595 menyebutkan bahwa Indonesia telah dijajah
Belanda selama 350 tahun. Upaya yang telah hati memeriksa informasi yang relevan untuk
dilakukan oleh keduanya, kiranya perlu menentukan kegunaan, keandalan, dan otoritas
distribusikan kepada peserta didik secara massif sehubungan dengan proyek penelitian di mana
karena isu penjajahan Belanda 350 tahun atas mereka terlibat.
Indonesia berkaitan dengan mentalitas bangsa
kedepannya. Oleh karena itu, tulisan ini
bertujuan menambah referensi kepada peserta HASIL DAN PEMBAHASAN
didik dan guru mengenai bahwa, Indonesia tidak Kedatangan Cornelis De Houtman dan
benar dijajah oleh Kolonial Belanda selama 350 Terbentuknya Vereenigde Oostindische
tahun sebagai materi sejarah kritis. Compagnie (VOC) di Nusantara
Bagian ini penulis akan memaparkan secara
METODE singkat, hasil pengumpulan berbagai literatur
valid dan kredibel untuk membuktikan bahwa
Penelitian ini menggunakan penelitian jenis kedatangan bangsa Belanda yang dipimpin oleh
studi pustaka dan merujuk pada metode sejarah Cornelis De Houtman pada tahun 1596 di Banten
kritis. Penelitian kepustakaan adalah kegiatan dan terbentuknya VOC pada 20 Maret 1602
penelitian dilakukan dengan cara bukanlah awal penjajahan atas Nusantara.
mengumpulkan informasi dan data dengan Kedatangan bangsa Belanda pada tahun 1596
bantuan berbagai macam material yang ada di yang dipimpin oleh Cornelis De Houtman tiba di
perpustakaan seperti buku referensi, hasil pelabuhan Banten menjadi awal perjumpaan
penelitian sebelumnya yang sejenis, artikel, bangsa Belanda terhadap orang-orang
catatan, serta berbagai jurnal yang berkaitan Nusantara. Namun, kedatangan Belanda
dengan masalah yang ingin dipecahkan. akhirnya diusir oleh penduduk pesisir Banten
Kegiatan dilakukan secara sistematis untuk karena sikap mereka yang kasar dan sombong
mengumpulkan, mengolah, dan menyimpulkan (Perpustakaan Nasional Republik Indonesia,
data dengan menggunakan metode/teknik 2011). Penolakan yang ditunjukkan oleh
tertentu guna mencari jawaban atas masyarakat Banten juga tidak lepas dari hasutan
permasalahan yang dihadapi (Sari & Asmendri, para pedagang Portugis (Ningsih, 2021).
2020). Data dikumpulkan melalui literatur Bahkan, banyak orang yang ditangkap oleh
(kepustakaan), baik berupa buku, artikel jurnal, aparat Kesultanan Banten dan dijebloskan ke
maupun hasil penelitian terdahulu khususnya penjara karena sikap tersebut, salah satunya
buku dari G.J. Resink berjudul “Bukan 350 adalah Frederick de Houtman, kakak Cornelis.
Tahun Indonesia Dijajah”. Pemilihan sumber Pada tahun 1598 bangsa Belanda datang kembali
referensi terutama artikel jurnal, penulis ke Nusantara yang dipimpin oleh Jacob Van
menekankan pada aspek kredibilitas artikel dan Neck dan Wybrecht Van Waerwyck tiba di
jurnal yang menerbitkan, hal itu juga penulis kepulauan Maluku pada bulan Maret 1599
lalukan pada media online. Harapannya, dapat (Absiroh et al., 2017). Bakry (2018) menjelaskan
menghasilkan sumber referensi dan tulisan yang keberhasilan pelayaran tersebut mendorong
sesuai kaidah ilmiah. Analisis data keinginan berbagai perusahaan di Belanda untuk
menggunakan model interaktif dari Miles & memberangkatkan kapalnya ke Nusantara, ada
Huberman (Miles & Huberman, 1994). Selain 14 perusahaan yang telah memberangkatkan 62
itu, fakta-fakta dikorelasikan berdasarkan pada kapal. Apakah Belanda telah berhasil menjajah
aturan kausalitas dalam prinsip sejarah. Jadi, Indonesia? Tentu tidak. Fase tersebut masih
semuanya menjadi kisah sejarah yang mendekati dikatakan sebuah relasi perdagangan antar dua
kebenaran dalam historiografi (penulisan pihak yang setara. Ide untuk membentuk VOC
sejarah) (Hasudungan, 2020). Penulis harus ini dicetuskan oleh Jacob van Oldebarnevelt,
terus-menerus melacak berbagai sumber seorang pemuka masyarakat Belanda yang
informasi sambil mendokumentasikan kapan sangat dihormati, pada tanggal 20 Maret 1602.
dan di mana bahan telah ditemukan. Penulis Tujuan pembentukan VOC tidak lain adalah
dibebankan dengan tanggung jawab untuk hati- menghindarkan persaingan antar perusahaan
Belanda (intern) serta mampu menghadapi dipahami sebagai cara pandang untuk melihat
persaingan dengan bangsa lain, terutama konsep penjajahan itu sendiri.
Spanyol dan Portugis sebagai musuhnya Dengan hak-hak kenegaraan semacam itu,
(ekstern) (Sudirman, 2014). VOC dipimpin oleh gerak VOC menjadi sangat leluasa. Ibaratnya,
dewan yang terdiri atas 17 orang, yaitu Dewan VOC adalah suatu negara karena ia juga
Tujuh Belas (De Heeren-Zeventien), dan memiliki hak kedaulatan. Untuk dapat
berkedudukan di Amsterdam. Hak hidup VOC menjalankan tugasnya di Nusantara, VOC perlu
diperoleh dari raja, yang memberikannya dalam membentuk pemerintahan. Pieter Both diangkat
bentuk Octrooi (piagam). Di dalamnya, sebagai Gubernur Jenderal VOC pertama
tercantum hak-hak VOC yang bersifat (Syukur, 2017). Namun, sebenarnya peletak
kenegaraan (Gaastra, 2007), yakni: dasar kekuasaan VOC dan pemerintahan
a. Hak monopoli untuk berdagang dan kolonial Belanda di Nusantara adalah Gubernur
berlayar di wilayah sebelah Timur Jenderal Jan Pieterzoon Coen (Khusyairi, 2011).
Tanjung Harapan dan sebelah barat Selat Awalnya, VOC menancapkan kekuasaannya
Magelhaens serta menguasai perdagangan di Ambon, bahkan gubernur jenderal pertama
untuk kepentingan sendiri. berdomisili di sana. Tetapi, sejak tahun 1609,
b. Hak kedaulatan (soevereiniteit) sehingga Gubernur Jenderal J.P. Coen memindahkan
dapat bertindak layaknya suatu Negara kekuasaan VOC dari Ambon ke Jayakarta
untuk: (Sunda Kelapa), kemudian ditahun 1619 diubah
1) Memelihara angkatan perang. namanya menjadi Batavia (Noviyanti, 2017).
2) Maklumkan perang dan mengadakan Dibandingkan Ambon, Jayakarta lebih strategis
perdamaian. karena terletak di jalur perdagangan
3) Merebut dan menduduki daerah- internasional (Idris, 2012). Jayakarta sebenarnya
daerah asing di luar negeri Belanda, merupakan kadipaten (kabupaten) yang
memerintah daerah-daerah tersebut, termasuk wilayah kekuasaan Kesultanan Banten.
menetapkan mengeluarkan mata uang Bupatinya pada waktu itu adalah Pangeran
sendiri, dan memungut pajak. Jayakarta Wijayakrama.Keberanian dan
kecerdikannya, J.P. Coen berhasil memperoleh
Blakemore (2019) menjelaskan kolonialisme izin mendirikan loji di Jayakarta. Pada
didefinisikan sebagai “kontrol oleh satu perkembangannya, loji ini dibuat menjadi
kekuatan atas wilayah atau orang-orang yang benteng pertahanan (Marihandono, 2008;
bergantung.” Itu terjadi ketika satu bangsa Mansyur, 2016). Hal ini tidak menyenangkan
menaklukkan yang lain, menaklukkan hati Pangeran Jayakarta, ketika kongsi dagang
penduduknya dan mengeksploitasinya, Inggris East India Company (EIC) meminta izin
seringkali sambil memaksakan bahasa dan nilai- mendirikan loji di Jayakarta, Pangeran Jayakarta
nilai budayanya sendiri kepada rakyatnya. Pada langsung menyetujuinya. Hal ini dimaksudkan
tahun 1914, sebagian besar negara di dunia telah agar ada kekuatan penyeimbang bagi VOC dan
dijajah oleh orang Eropa di beberapa titik. meredam ambisi Coen (Iskandar, 2018).
Konsep kolonialisme erat kaitannya dengan Sebaliknya, kehadiran EIC tentu saja membuat
imperialisme, yaitu kebijakan atau etos VOC tidak senang karena dianggap sebagai
penggunaan kekuasaan dan pengaruh untuk pesaing. Kelak, mereka terlibat konflik
menguasai bangsa atau rakyat lain yang bersenjata.
mendasari kolonialisme. Merujuk penjelasan Seperti kita ketahui, kedatangan bangsa
tersebut, maka periode VOC tahun 1602-1799 Eropa termasuk Belanda adalah untuk mencari
bukanlah masa penjajahan, sebab VOC bukanlah rempah-rempah (pala dan cengkih) yang
negara atau bangsa, tetapi sebuah kongsi dagang dihasilkan oleh Maluku. Selain itu, Belanda juga
dengan hak khusus. Orang Belanda, menguasai lada yang dihasilkan oleh Banten dan
perusahaannya, Belanda saat repubik dan Aceh, beras Mataram, serta kopi Priangan.
Belanda saat monarki menjadi bagian dinamika Untuk menguasai perdagangan komoditas itu
perubahan sepanjan 3, 5 abad. Ini penting untuk dan mengamankan pengangkutannya, VOC
3]; bahwa para anggota persekutuan yakni raja dan parlemen (Ilyas et al., 2012). Pasal
saling menjamin kepemilikannya itu memaparkan dengan jelas bahwa daerah yang
masing-masing dan luas serta batas- kini disebut swapraja, pada paruh kedua abad ke-
batas kepunyaannya itu harus secepat 19, dipandang sebagai kerajaan luar negeri yang
mungkin ditentukan secara tertulis merdeka di dalam lingkungan Hindia Belanda
[pasal 6]; bahwa semua perselisihan (sebutan bagi Nusantara/Indonesia secara
antara para sekutu harus diputuskan geografis) namun sebelum adanya Hindia
dalam Dewan para Sekutu [pasal 7]; Belanda.
bahwa untuk menghindari segala Berkaitan dengan hal tersebut pada pasal 25
perselisihan seputar vonis kejahatan tahun 1836, Peraturan Tata Pemerintahan Hindia
para penjahat, maka harus diselesaikan Belanda, pemerintah Hindia berwenang
menurut udang-undang di negeri tempat mengadakan perjanjian- perjanjian
terjadinya perkara kejahatan tersebut internasional. Kemudian, dalam pasal 44 tahun
(dalam hal tertentu, terdapat 1854, gubernur jendral berdasarkan perintah raja
perkecualian untuk kaum Nasrani) berwenang menyatakan perang, mengadakan
[pasal 12]; bahwa kontrak ini diadakan perdamaian dan perjanjian lain dengan raja-raja
di antara Pemerintah Sri Baginda Raja dan bangsa-bangsa di Nusantara.
Belanda dengan Yang Dipertuan Para Kemudian pada tahun 1870-an muncul
Raja Makassar, Goa, Sidereng dan harapan untuk mengadakan perjanjian dengan
sebagainya. Ternyata, sudah sangat Aceh yang secara geografis termasuk Hindia
jelas dalam pasal-pasal yang dikutip Belanda, tetapi menurut hukum antar bangsa
diatas, bahwa Goa adalah kerajaan tidak termasuk. Istilah perjanjian pun masih
merdeka, tidak berada dibawah belum diganti seluruhnya dengan kata kontrak.
Pemerintah Hindia Belanda, melainkan Hal ini menambah kejelasan bahwa sampai pada
berdiri di sampingnya (lihat pasal 7 di saat penyerahan kedaulatan, pasal 34 dari
atas). Jadi, sama sekali tidak termasuk Peraturan Dasar Ketatanegaraan Hindia
wilayah Hindia Belanda. masih tetap menyebut ″perjanjian dengan raja-
raja dan bangsa-bangsa Hindia″ yang diadakan
Dalam Perjanjian Bongaya wilayah antara gubernur jenderal (Resink, 2012)
kekuasaan Kolonial dan wilayah Makassar telah Kemudian pada sebuah keputusan pengadilan
diatur dan dibagi sesuai dengan perjanjian, tertinggi tahun 1871 mempertimbangkan
artinya dalam hal ini Belanda tidak mempunyai bahwa (Resink, 2012):
wewenang atau mencampuri wilayah diluar …tidak ada perjanjian atau persetujuan
wilayahnya (Arsip Nasional Republik Indonesia, yang mengakhiri kemerdekaan Kerajaan
2016). Pengakuan terhadap kewenangan maritim Goa dan menganggap wilayah Kerajaan
Makassar dalam konteks perairan teritorial pada Goa sebagai wilayah Hindia Belanda…
umumnya dapat ditemukan dalam perjanjian Menurut yang tertera dalam pokok keputusan,
tahun 1637 dengan VOC. Semua pihak pengadilan menghadapi dua pertanyaan yang
penandatangan Belanda menjanjikan bahwa langsung terjawab:
tempat berlabuh Makassar akan dibiarkan tidak Apakah Kerajaan Goa termasuk wilayah
dilanggar, dalam konteks bahwa Belanda disana Hindia Belanda? Tidak. Apakah
tidak akan menyerang siapapun musuhnya dan pengadilan berwenang memeriksa
juga menikmati kebebasan yang setara (Resink, kejahatan yang dilakukan seorang Cina
2012). terhadap seorang anak negeri di dalam
Raja dan Kerajaan yang Merdeka di kerajaan itu? Tidak.
Nusantara (1850-1910) Pertimbangan ini, entah dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum atau
Peraturan Tata Pemerintahan Hindia Belanda tidak, menunjukkan pandangan para pejabat
(Regeeringsreglement), pasal 44 tahun 1854, yang berwenang mengenai kedudukan
tercantum pernyataan tertinggi dari penyusun internasional kerajaan-kerajaan di Sulawesi
undang-undang dalam tata Negara penjajahan,
Selatan. Maka dari itu, dipertimbangkan: bahwa masih ada beberapa raja merdeka. Dan
…bahwa kini pertanyaan harus dijawab, raja-raja merdeka itu adalah sebenarnya
bagaimana konsep ″Hindia Belanda″ kekuasaan- kekuasaan asing (Resink, 2012).
harus dipahami menurut ahli hukum Dari beberapa bukti-bukti yang telah
ketatanegaraannya. Sebab, menurut pasal dipaparkan diatas, secara otomatis pernyataan
1 peraturan mengenai kebijaksanaan yang menunjukan bahwa Indonesia dijajah
Pemerintah Hindia Belanda…jajahan Belanda selama 350 tahun akan runtuh dengan
dan daerah milik kerajaan di Asia sendirinya. Resink (2012) menulis dalam
merupakan wilayah Hindia Belanda. Jadi, bukunya:
dalam peraturan dasar pemerintahan ″Gambaran mengenai penjajahan di
yang disebut diberikan dalam Undang- seluruh Indonesia selama berabad-abad
Undang Dasar. Hal itu tidak diperlukan, lamanya adalah sebuah generalisasi
sebab dalam Nusantara Hindia Belanda sejarah yang dibuat-buat. Proses
terdapat Negara-negara dan raja-raja generalisasi tersebut diolah berdasarkan
merdeka, disamping wilayah pemerintah. gambaran mengenai penjajahan seluruh
Lagipula, bila diberikan uraian Nusantara selama tiga abad atau lebih
terperinci, justru akan mempersulit lama lagi. Ini merupakan kelonggaran
diadakannya perubahan dari keadaan berpikir yang diperluas dengan cara pars
yang tengah berlaku yang kadang-kadang pro toto, bagian kecil pars (yang
juga diperlukan.141 sebenarnya tidak lebih dari Jakarta dan
sekitarnya serta Maluku selatan)
Berdasarkan keputusan di atas bahwa, Goa dilewatkan menjadi bagian besar totum
adalah sebuah kerajaan merdeka yang tidak (seluruh Indonesia).
berdiri di bawah, tapi di samping Pemerintah Dari yang sudah penulis paparkan di atas
Hindia Belanda, hal ini sama artinya bahwa Goa hitungan Resink menyatakan Indonesia dijajah
tidak termasuk wilayah Hindia Belanda. Orang- sekitar 40 sampai 50 tahun, hal ini Resink mulai
orang Belanda tadi melihat selanjutnya menghitung penjajahan tersebut setahun setelah
kenasionalan Ternate, Bacan, Kutai dan Riau Aceh dipaksa menandatangani suatu plakat
serta berbagai-bagai kerajaan dan negara-negara pendek tahun 1904 yang menyebutkan bahwa
lain. Pandangan orang Belanda mengenai hal ini Aceh mengakui kedaulatan Hindia Belanda, dan
didasarkan pada hukum dan disesuaikan dengan wilayah Aceh merupakan bagian dari wilayah
berbagai corak hukum antar bangsa, Hindia Belanda (Supratman, 2020). Terdapat
sebagaimana mereka melihat persoalan perbedaan mengenai tahun penalukkan Aceh
perkawinan dan konsesi pertambangan menurut oleh kolonial Belanda, pendapat lainnya
hukum perdata internasional, penyelundupan menyebutkan Aceh ditaklukkan tahun 1914
senjata internasional dan perniagaan budak (Alfian, 1999), 1903 (Fitriyah, 2019), 1910 (Jati,
belian internasional. Juga sungai-sungai 2012). Walaupun terdapat berbagai macam
perbatasan internasional dan pendobrak- pendapat mengenai tahun penalukkan Aceh oleh
pendobrak blokade internasional dengan nama- kolonial Belanda, dan menurut Anas Machmud
nama dari Cina, Inggris serta Indonesia. Raja- bahwa Aceh tidak mengakui adanya perubahan-
raja merdeka yang disebutkan tadi telah perubahan yang diperbuat pemerintah Hindia
memperoleh pengakuan pada 1854 oleh Menteri Belanda di daerah kedaulatannya, termasuk
Jajahan dalam Balai Rendah meskipun jumlah perjanjian-perjanjian yang kelak dibuat Hindia
mereka amat sedikit. Salah satu anggota Belanda dengan para uleebalang yang disebut
Parlemen, van Nispen van Savanaer, ternyata "Plakat Pendek". Dari sini dapat dibuktikan
tidak percaya dengan keakuratan kata "amat", bahwa Sultan tidak pernah melakukan
karena beliau kemudian bertutur: "tuan menteri perubahan perjanjian dengan Hindia Belanda,
mengatakan bahwa masih ada sedikit raja apalagi penyerahan kedaulatan atau penyerahan
merdeka di Hindia..", lalu ia menambahkan: Aceh kepada Belanda tidak pernah ditanda-
"tetapi, tetapi kata-kata tersebut membuktikan tangani oleh Sultan (Dame et al., 2014).
NASIONALISME.pdf
Kesimpulan Arsip Nasional Republik Indonesia. (2016). Citra
Belajar sejarah bukan saja untuk memperkaya Kabupaten Gowa dalam Arsip. Arsip
pengetahuan tetapi mencerdaskan dan Nasional Republik Indonesia (ANRI).
mencerahkan, apalagi berkaitan dengan mental file:///C:/Users/OWNER/Downloads/naska
dan identitas bangsa. Mitos Indonesia dijajah h_sumber_arsip_citra_daerah_kabupaten_g
oleh kolonial Belanda selama 350 tahun telah owa_dalam_arsip_1586395094.pdf
berhasil dikritisi oleh G.J Resink berdasarkan Bakry, M. R. (2018). KEDAULATAN RAKYAT
analisis atas praktik-praktik yang dilakukan oleh DAN DIALEKTIKA BERNEGARA
Belanda khususnya kepada negara/kerajaan DALAM KONTEKS KEINDONESIAAN.
yang berdaulat-merdeka, ditambah melalui SUPREMASI Jurnal Hukum, 1(1), 61–71.
pendekatan hukum internasional. Hanya saja, https://doi.org/10.36441/supremasi.v1i1.15
masih banyak pihak yang menyebarkan mitos 7
tersebut bahkan dalam proses pembelajaran Blakemore, E. (2019). What is colonialism?
sejarah di sekolah. Ditambah lagi masih adanya Www.Nationalgeographic.Com.
media nasional yang turut memproduksi hal https://www.nationalgeographic.com/cultur
tersebut, sehingga dirasa perlu menuliskan e/article/colonialism
kembali dan mengarusutamakan hasil kajian G.J Bonet, M. (2021). Sejarah Kemerdekan
Resink dalam bentuk artikel ilmiah sebagai Indonesia. QOF: Jurnal Studi Al-Qur’an
bahan ajar sejarah kritis. Dalam artikel ini, Dan Tafsir.
penulis berusaha memaparkan secara singkat https://jurnal.iainkediri.ac.id/index.php/qof
dan padat bagaimana G. J Resink menguraikan /comment/view/925/0/109259
hasil analisisnya terhadap mitos sejarah tersebut. Dame, I., Junaidi, T., & Sukirno. (2014).
Harapannya artikel ilmiah ini dapat digunakan PERTENTANGAN ANTARA
oleh guru atau peserta didik sebagai bahan CHRISTIAN SNOUCK HURGRONJE
diskusi kritis mengenai topik kolonialisme dan DAN JOHANES BENEDICTUS VAN
imperialisme dan pergerakan nasional Indonesia HEUTSZ DALAM
pada kelas XI Sejarah Indonesia. PENETAPANKEBIJAKAN
KOLONIALISME BELANDADI ACEH
Daftar Pustaka (1898-1904). Seuneubok Lada, 1(1), 32–45.
https://www.ejurnalunsam.id/index.php/jsn
Absiroh, U., Isjoni, & Bunari. (2017). bl/article/view/513/371
Understanding of History 350 Years Firdaus, I. (2021). 2 April 1595, Pelayaran
Indonesia Colonized By Dutch. Jurnal Perdana Armada Belanda ke Nusantara
Online Mahasiswa (JOM) Fakultas Jadi Awal Penjajahan. Kompas.Com.
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP) https://www.kompas.tv/article/160560/2-
Universitas Riau, 1, 1–15. april-1595-pelayaran-perdana-armada-
https://www.neliti.com/publications/20548 belanda-ke-nusantara-jadi-awal-
0/sejarah-pemahaman-350-tahun- penjajahan?page=all
indonesia-dijajah-belanda Fitriyah, L. (2019). Perang Aceh 1873-1903
Alfian, T. H. I. (1999). Aceh dalam Bingkai (Surutnya hubungan diplomasi Kesultanan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Aceh dan Turki Utsmani) [Universitas Islam
Jurnal Ketahanan Nasional, 4(2), 39–52. Negeri Sunan Ampel Surabaya].
https://doi.org/https://doi.org/10.22146/jkn. http://digilib.uinsby.ac.id/29194/3/Lailatul
11417 Fitriyah_A92215095.pdf
Aman. (2014). Indonesia : Dari Kolonialisme Gaastra, F. S. (2007). Organisasi VOC. In
Sampai. Pujangga Press. Sejarah Nusantara ANRI. https://sejarah-
http://staffnew.uny.ac.id/upload/13230369 nusantara.anri.go.id/media/userdefined/pdf/
5/penelitian/BUKU INDONESIA DARI brillvocinventaris_gaastraid.pdf
KOLONIALISME SAMPAI Hasim, R. (2019). DARI MONOPOLI HINGGA