Anda di halaman 1dari 18

MARIFATULLAH : PANGKAL BERAGAMA ISLAM

A. PENDAHULUAN
Apa ma'rifatullah itu? Bagaimana jalan berma'rifatullah yang benar? Apa saja
buah dari berma'rifatullah dengan benar? Jawaban terhadap semua pertanyaan itu
akan anda peroleh setelah anda membaca uraian di bawah ini dengan teliti dan tidak
dengan cara sepotong-potong.
B. PENGERTIANNYA
Kata ma'rifat! berasal dari bahasa Arab !marifah! yang terbentuk dari"
#arafa, yarifu, ma'rifah! yang berarti mengenal$ mengetahui$ menyadari sesuatu dan
dapat membedakannya dari lainnya. %eseorang dikatakan mengenal sesuatu yang
benar &kebenaran' karena dia telah mengetahui ciri-ciri sesuatu yang benar dan
sekaligus memahami ciri-ciri kebatilan. Kemudian kata ma'rifah disesuaikan dengan
bahasa (ndonesia sehingga ia menjadi ma'rifat. )amun demikian$
ma'rifatullah/marifah Allah & ' adalah ungkapan bahasa Arab asli$ yang
bersusunkan mudaf dan mudaf ilaih dimana mudafnya berupa isim mashdar &verbal
noun' dan mudaf ilaihnya sebagai maful bihnya &direct object*obyek langsung'.
+ngkapan tersebut kalau diterjemahkan ke dalam bahasa (ndonesia berarti mengenal
Allah dan dapat membedakan antara ,ia dengan selain-)ya!. ,alam kitab Madarij
al- Salikin dijelaskan makna kata ma'rifat!. Kata lain yang semakna dengannya
adalah ilm yang merupakan mashdar dari alima- yalamu-ilm dengan ketentuan
hanya dengan satu objek &maful bih'.
-
.-/
0engertian marifat menurut istilah adalah mengetahui apa yang ingin
diketahui dalam wujud yang sebenar-benarnya tanpa ada sesuatu pun di antara sifat-
sifat dari sesuatu yang ingin dikethui itu yang tersembunyi baginya.
1
.1/ (tulah
pengertian yang dikemukakan oleh al-%yafi#i di dalam kitabnya$ al-Fih al-Akbar.
%elanjutnya dia mengatakan bahwa ma#rifat kepada Allah diwajibkan Allah atas
hamba-)ya bila dalam dirinya terpenuhi tiga syarat. 0ertama$ berakal$ yakni
kemampuan untuk mengetahui dan membedakan. Kedua$ baligh$ yang ditandai oleh
mimpi atau haid atau berumur -2. Ketiga$ telah mendengar firman Allah.
3
.3/
-.-/ Baca surah ke-45 ayat 36 dan surah ke-15 ayat 63. dan kitab Madarij al-
Salikin, Ju7 3$ karya (bn 8ayyim al-Jaw7iyyah$ halaman 346-392.
1.1/ (mam Abu :anifah ;(mam al-%yafi#i$ al-Fih al-Akbar$ diterjemahkan oleh
Afif <uhammad dengan judul Fihul Akbar &Bandung$ 0ustaka$ -699'$ hlm.-2.
3.3/ (bid$ hlm. -5. Kutipan ini diambil secara ringkas dari segi maknanya.
<enurut hemat penulis$ bali!h diukur dengan adanya ketentuan kapan seseorang itu
wajib shalat$ yaitu antara umur 5--= seperti dijelaskan dalam hadis yang akan disebutkan
C. HUKUMNYA
Ketahuilah bahwa >asulullah %A? mewasiatkan kepada semua orang tua
supaya memerintahkan putra-putranya untuk mendirikan shalat jika mereka telah
berumur 5 tahun dan jika sudah berumur -= tahun belum mau sahalat$ maka
hendaknya mereka dipukul sampai mereka mau mendirikan shalat yang merupakan
salah satu rukun (slam$ yakni hadis saheh yang diriwayatkan oleh Ahmad$ Abu
,awud dan al-:akim yang bersumber dari (bnu +mar.
4
.4/
%halat adalah salah satu rukun (slam$ yang wajib ditegakkan dan berdosalah
siapa saja yang meninggalkannya. ,i dalam shalat tersebut ada salah satu rukun yang
berupa niat untuk membedakan antara satu perbuatan dengan perbuatan lainnya. )iat
dipandang benar kalau niatnya ikhlas kepada Allah semata. 0erbuatannya benar.
(khlas kepada Allah berarti hanya tertuju kepada Allah dan juga hanya mengharapkan
balasan dari-)ya semata. %eseorang dapat menghadapkan hatinya kepada Allah
hanya jika dia telah mengenal-)ya$ bukan mengenal nama-nama-)ya tetapi
mengenal %esuatu yang diberi nama-nama$ seperti nama Allah$ Al->ahman$ al-
>ahim$ dll. <ustahil orang yang belum mengenal-)ya akan dapat berlaku ikhlas
kepada-)ya. Jadi kewajiban mendirikan shalat tidak akan terpenuhi jika rukun-
rukunnya tidak terpenuhi$ yang salah satunya adalah niat ikhlas kepada Allah semata.
%uatu kewajiban tidak akan sempurna kecuali dengan sesuatu yang lain$ maka sesuatu
lain itu berhukum wajib pula. ,engan demikian$ ma'rifatullah merupakan kewajiban
yang pertama kali bagi setiap orang mukallaf. Jadi hukum berma'rifatullah adalah
wajib$ yakni siapa yang melaksanakannya diberi pahala dan siapa yang
meninggalkannya berdosa.
D. CARA BERMARIFATULLAH MENURUT WAHYU
Karena berma'rifatullah adalah kewajiban setiap orang mukallaf$ maka tidak
ada alasan untuk menolak ajakan berma'rifatullah. Ketahuilah bahwa seorang manusia
tidak akan beriman kecuali dengan i"in Allah.
2
.2/ Kenyataannya memang ada orang
yang tidak atau belum beriman. Kenyataan ini menunjukkan adanya orang yang tidak
mendapat i7in-)ya untuk beriman. @etapi di satu sisi$ Allah memerintahkan manusia
supaya beriman kepada Allah dan >asul-)ya$
A
.A/ dan ,ia juga memberi kebebasan
kepada manusia untuk memilih antara beriman dan kafir.
5
.5/ Balu timbul pertanyaan"
mungkinkah Allah memerintahkan manusia untuk beriman tetapi tidak memberi i7in
nanti.
4.4/ Jalal al-,in al-%uyuti$ Al-#a$mi al-S%a!h$ir &Bandung" al-<a#arif$ tanpa
tahun'$ Ju7 1$ hlm. -22$
2.2/ Baca surah &unus ayat -==.
A.A/ Baca surah al-'adid ayat 5.
5.5/ Baca surah al-(ahfi ayat 16.
kepadanya untuk beriman? @entu tidak mungkin. <emang kedua ayat itu tampaknya
saling berlawanan. Cleh sebab itu harus dicari titik temu dengan cara memegangi ayat
yang athiy al-dala$lah &yang jelas maksudnya'$ yang dalam hal ini adalah 25"5 dan
kemudian meneliti maksud dari -="-==$ yakni apa yang menyebabkan seseorang tidak
mendapat i7in-)ya @idak mendapat i7in-)ya bukanlah berarti untuk selama-lamanya
meskipun Allah juga berfirman " %esungguhnya orang-orang yang telah pasti
terhadap mereka kalimat @uhanmu tidaklah beriman!.
9
.9/ Bahkan seorang mubaligh
muslim yang gagal mengajak orang lain untuk beriman akan cepat terkenang terhadap
ayat 19"2A yang artinya" %esungguhnya engkau tidak memberi petunjuk orang yang
engkau cintai$! sebagaimana halnya >asulullah <uhammad s.a.w. gagal mengajak
pamannya sendiri untuk beriman atau merasa terbukti akan kebenaran sabda
rasulullah s.a.w. yang diriwayatkan oleh Bukhari dan <uslim dari Abdullah bin
<as#ud$ yakni mengenai ketentuan Allah untuk manusia yang ditulis-)ya ketika
manusia itu belum dilahirkan &seperti ri7ki$ ajal$ amal dan celaka-bahagianya'.
6
.6/
<ungkinkah Allah menciptakan manusia lalu ditetapkan-)ya dia sebagai penduduk
neraka? atau sorga? Bukanlah yang demikian itu suatu ke7aliman yang tidak pantas
diperbuat-)ya? Apa artinya diutus rasul dan diturunkan wahyu sebagai nasehat dari
Allah jika Allah telah menetapkan sebagian manusia sebagai yang tersesat.
-=
.-=/
<engenai perintah Allah kepada manusia untuk beriman kepada-)ya dan
>asul-)ya adalah hal yang tak dapat ditakwil-takwil. <engenai tawaran Allah
dengan kebebasan untuk memilih antara beriman dan kafir adalah hal yang wajar
karena memang dalam hal agama itu tidak ada paksaan$
--
.--/ dan setiap orang boleh
memilih mana yang disukai antara beriman dan kafir karena masing-masingnya
mengandung konsekuensi.
-1
.-1/ ,i situpun terkandung pengertian bahwa memilih
kafir atau beriman adalah sama-sama dii7inkan oleh-)ya karena memang
kenyataannya ada orang yang beriman dan ada pula yang kafir. Cleh sebab itu$ timbul
pertanyaan" Apa yang menyebabkan orang itu memperoleh i7in dari Allah untuk
kafir atau untuk beriman kepada-)ya dan rukun-rukun iman lainnya?! ,i akhir ayat
-== dari surat Dunus dinyatakan bahwa Allah akan menimpakan kemurkaan-)ya
kepada orang-orang yang tidak mau menggunakan akalnya untuk berpikir. Cleh
karena itu$ pengakuan orang-orang yang mengaku beriman &tetapi tidak dengan
menggunakan akalnya' belum diterima oleh Allah.
-3
.-3/ ,ari beberapa ayat tersebut
di atas dapatlah diketahui sebab seseorang tidak memperoleh i7in dari Allah untuk
beriman$ yakni tidak mau menggunakan akalnya. Cleh karena itu$ pada lanjutan ayat
9.9/ %urah &unus ayat 6A.
6.6/ (bn 8ayyim al-Jaw7iyyah$ Syifa$ al-Ali$l. hlm. -6.
-=.-=/ Baca surah 'ud ayat 34.
--.--/ Baca surah al-)aarah ayat 12A.
-1.-1/ Baca surah al-(ahfi ayat 16-3=.
-3.-3/ Baca surah al-'ujurat ayat -4.
Allah memerintahkan kita untuk menalar &memikirkan' apa yang ada di langit dan
apa yang dibumi &-="-=-'. Eiri khas bagi orang yang berakal adalah memikirkan
tentang penciptaan langit dan bumi$
-4
.-4/ sebagaimana yang pernah dilakukan oleh
)abi (brahim a.s. sebagaimana tersebut dalam al-8uran
-2
.-2/ dan sebagai akhir dari
pencarian dari penalarannya adalah" Kuhadapkan hatiku kepada Sesuatu &an! telah
menciptakan langit dan bumi!. ,i sini tidaklah disebutkan nama Allah!
sebagaimana juga dilakukan oleh (brahim ketika dia berdialog dengan orang yang
belum mengenal-)ya.
-A
.-A/
Karena setiap orang harus berma'rifatullah$ maka tentu Allah sudah memberi
sarana untuk berma'rifatullah.
Apa saja sarananya? Berma'rifatullah adalah mengenal Allah. <engenal
adalah suatu keadaan hati yang kontak dengan sesuatu yang lain. Berma'rifatullah
adalah dilakukan dengan hati.
-5
.-5/ Jadi yang mengenal Allah adalah hatinya atau
akalnya. %edangkan hati menjadi tahu adalah karena ia diberitahu oleh otaknya.
-9
.-9/
Ctak menjadi tahu karena ia diberitahu oleh indranya.
-6
.-6/ Crang yang indranya
tidak berfungsi$ maka otaknya tidak dapat bekerja. (ndra bekerja jika orang itu tidak
tidur$ seperti melihat$ mendengar$ meraba$ membau dan merasakan sesuatu dengan
lidahnya. %iapa yang salah satu$ atau beberapa$ indranya tidak sempurna$ maka
laporan yang disampaikan kepada otaknya &hati*akalnya' juga tidak sempurna$ dan
begitulah seterusnya. (man itu dihati &baca kembali 46"-4 dan 29"11'.
Berma'rifatullah itu diperoleh dengan menggunakan panca indra dan otak*
akal* hatinya secara utuh. :ati adalah bagian manusia yang paling berkuasa jika hati
itu sudah hidup. @etapi jika ia belum$ maka yang paling berkuasa adalah hawa
-4.-4/ Baca %urah Ali *mran ayat -6=--61.
-2.-2/ Baca surah al-Anam ayat 52-56.
-A.-A/ Baca surah al-)aarah ayat 129.
-5.-5/ 'ati atau kalbu &alb' adalah nama lain dari akal yang dipakai oleh para
filosof karena aktiFitas akal seperti memahami$ berfikir$ memutuskan$ mengingat$
memerintahkan$ dan lain sebagainya juga dilakukan oleh alb atau hati.
-9.-9/ (mam Ahmad$ sebagaimana dikutip oleh (bn @aymiyyah$ mengatakan
bahwa sesungguhnya pangkal akal itu di dalam kalbu apabila ia sempurna$ ia berakhir
sampai otak. &*nna ashl al-al fi al-alb, fa id"a$ kamula, intaha$ ila al-+ima$!h'.
Baca Majmu Fata,a ju7 6$ hlm. 3=3. (bnu GAthaillah al-(skandariy mengatakan bahwa
berpikir adalah pelita hati &alb'H manakala tidak ada kegiatan berpikir$ maka tiada
penyinaran pada hati. &al-Fikrah sira$j al-alb, faid"a$ d"ahabat, fala$ idha$ata lahu'.
Bihat terjamah kitab al-'ikam$ hlm. -62. &no 154'.
-6.-6/ Baca surah al-Mulk ayat -=.
nafsunya.
1=
.1=/ ,an jika hati itu belum hidup$ yang jalan adalah indra dan otaknya
serta nafsunya yang dalam hal ini hawa nafsunyalah yang paling berkuasa dalam
memerintah semua anggota badannya.
Ketahuilah bahwa hati dapat mengerti karena diberitahu oleh otaknya yang
dibantu oleh indranya. Jadi indra dan otak*akal* hati selalu berkaitan satu sama lain.
<emang @uhan itu tidak dapat dikenal dengan indra saja &seperti mata$ telinga$ kulit$
lidah dan hidung'$
1-
.1-/ karena ,ia memang tidak seperti makhluk-)ya yang
kongkrit. Cleh sebab itu makrifatullah tidak akan pernah tercapai kalau mencari-)ya
dengan indranya seperti matanya saja.
11
.11/
Cleh karena itu$ bagaimana cara berma'rifat kepada Allah dengan benar
padahal ma'rifat itu hanya dapat dicapai oleh hati*akal*otak. Ctak*akal* hati menjadi
tahu itupun hanya karena ia diberitahu indranya sedangkan indranya itu sendiri tidak
dapat mencapai sesuatu yang ghaib? (tulah pertanyaan yang kalau tidak terjawab$
tidaklah akan tercapai apa yang disebut ma'rifatullah yang sebenarnya dan kalau
tidak ada ma'rifat kepada Allah dengan benar$ mustahillah akan terwujud apa yang
disebut cinta kepada-)ya seperti yang dikehendaki-)ya sebab di dalam kaidah
dinyatakan bahwa cinta itu timbul sesudah adanya pengertian terhadap apa yang
diketahuinya bahwa sesuatu yang diketahuinya itu memang benar-benar memberi
manfaat kepada dirinya sebagaimana telah disebutkan di tempat lain.
<emang setiap manusia$ sebelum dilahirkan dari perut ibunya telah diambil
janji oleh Allah dengan firman-)ya yang maksudnya" Bukankah Aku ini
@uhanmu?! lalu mereka menjawab! Betul$ kami bersaksi bahwa Ingkau adalah
@uhan kami!. &5"-51'. :ati*otak*akal adalah pusat kesadaran manusia yang beriman
yang dapat mengerti dan dapat membedakan mana yang salah dan mana yang benar$
serta mana yang baik dan mana yang buruk$ dan lain-lain. Kalau dipandang dari ayat
yang menyatakan janji mengenai ke-@uhan-an tersebut ketika belum dilahirkannya$
itu menunjukkan bahwa di setiap hati manusia itu ada potensi untuk mengakui adanya
@uhan.
@etapi harus diakui pula bahwa dengan indranya$ hati mengetahui sesuatu
yang dapat membentuk keyakinan yang tak akan pernah berubah dan tidak dapat
diubah oleh apapun atau diganti dengan yang lain.. %edangkan indra itu hanya dapat
mengetahui hal-hal yang kongkrit yang mempunyai bentuk$ warna$ rasa$ bau$ dan
lain-lain sifat itu. %edangkan di satu sisi$ seorang yang baru dilahirkan dari perut
1=.1=/ 'a,a berarti keinginan sedangkan nafsu adalah nama lain dari hati yang
belum dibimbing dengan wahyu. Jadi ha,a nafsu adalah keinginan hati yang tidak atau
belum dibimbing dengan wahyu. Baca surah &usuf ayat 23 secara lengkap.
1-.1-/ Baca surah al-Anam ayat -=3.
11.11/ Baca kisah <usa mencari @uhan dengan mata dalam surah al-Araf ayat
-43.
ibunya itu dalam keadaan fitrah$ begitu kata sebuah hadis$
13
.13/ dan juga dalam
keadaan tidak mengerti apa-apa.
14
.14/ @ahunya seorang anak terhadap sesuatu sejak
lahir sampai tuanya adalah hasil pemberitahuan dari orang lain yang mendidiknya
atau yang mempengaruhinya baik secara langsung ataupun tidak secara langsung dan
dari hasil pengindraannya. 0endek kata &semua' hati*akal*otak manusia itu
mempunyai potensi untuk mengakui adanya @uhan tetapi potensi itu tidak akan
tumbuh mengetahui @uhan ia kalau otaknya dan indranya tidak bekerja secara
maksimal dengan mengadakan pendalaman$ pembuktian akliyah dengan dasar logika$
penalaran yang tuntas. %edang diatas telah dinyatakan bahwa otak*hati*akal manusia
hanya mengolah hal-hal yang kongkrit yang dihasilkan oleh indranya. 0adahal satu-
satunya jalan bagi hati untuk memperoleh suatu keyakinan memerlukan bukti yang
benar sebagaimana bukti bahwa api itu membakar setelah dia tahu bahwa tangannya
itu$ kalau dimasukkan kedalam api itu$ akan terbakar sehingga
hatinya*akalnya*otaknya tidak akan pernah berubah pendirian untuk mengatakan
bahwa api itu dingin$ tidak dapat membakar$ kecuali jika Allah berkehendak lain
karena ada sebab lain.
,i satu sisi Allah adalah nama bagi ,7at yang ghaib yang tidak dapat
ditangkap dengan penglihatan mata kepala. Apakah kita hendak mencoba mengakui
adanya @uhan dari jalan lain$ yakni otak*akal*hati disuruh menerima atau mengakui
sesuatu yang datangnya bukan dari indranya? Barangkali di sini engkau mendapati
jalan buntu untuk menjawab persoalan itu. <engakui adanya @uhan dengan hati
melalui jalan lain dari indra tidaklah tepat sekalipun dapat dibenarkan karena
memang di satu sisi di dalam hati manusia tidak ada potensi untuk menolak adanya
@uhan$ tetapi yang demikian itu tidak akan tahan lama seperti yang diisyaratkan
dalam kisah imannnya kaum bani (srail setelah mereka merasa kagum menyaksikan
mukji7at tongkat menjadi ular dengan i7in Allah yang jelas menurut hati kecilnya hal
tersebut tidak dapat ditandingi oleh siapapun karena ketika itu para ahli sihir yang
menyaksikan adalah yang paling ahli di bidang ilmu sihir sebab betapapun pandainya
ahli sihir$ tetapi ilmu mengenai sihir tetap ada pada manusia &terutama para ahli
sihirnya' sedangkan ilmu tentang mu#ji7at itu tidak ada pada manusia$ dan hal yang
ada pada manusia yang berhubungan dengan mu#ji7at-)ya hanyalah sebab-sebabnya$
yaitu berupa kesiapan untuk menerima mu#ji7at sehingga setelah menerimanya itu
tidak akan menyebabkan dirinya menjadi sombong atau berubah menjadi tidak
mengakui adanya @uhan sebab mu#ji7at yang terjadi pada para nabi-)ya itu hanya
dengan sei7in-)ya
12
.12/ untuk membuktikan bahwa @uhan itu ada dengan cara yang
paling pendek$ yang sebenarnya$ masih memerlukan uraian lebih lanjut dan oleh
sebab itu orang yang sudah mengaku berimanpun masih disuruh beriman.
1A
.1A/
Buktinya tidak tahan lama$ yaitu setelah bani (srail itu dibawa oleh <usa
13.13/ Baca kitab al-#ami al-Sha!hir ju7 1 hlm. 64. :adis yang bersumber al-
Aswad bin %ari# yang diriwayatkan oleh Abu Da#la$ @habrani$ dan BaihaJi. &(ullu
ma,lud yulad ala al-fithrahK'
14.14/ Baca surah al--ahl ayat 59.
12.12/ Baca surah Ali *mran ayat 46.
menyeberangi lautan menuju padang @ih &@iyah' di 0alestina dan disana mereka
ditinggal oleh <usa a.s. ke gunung untuk menerima wahyu selama 4= malam &hari'$
kemudian <usa kembali kepada mereka dan mereka sudah kembali menyembah ijil
&patung anak sapi yang terbuat dari emas'
15
.15/ dan begitu juga sebagian orang yang
masuk (slamnya itu sesudah fathu Makkah$ setelah beliau >asulullah %A? wafat$ di
jaman kekhalifahan Abu Bakar Ash-%hidiJ ra$ juga menjadi murtad dari (slam*iman
yang tanpa pemberitahuan dari otak dan pengindraannya terhadap alam semesta.
19
.19/
@entu yang demikian itu tidak pernah dikehendaki oleh siapapun.
Kemudian untuk menumbuhkan potensi hati untuk mengetahui adanya Allah
secara benar itu bagaimana? Karena tahunya hati hanya dari laporan dari indranya.
@entu melalui indra itulah hati*akal*otak akan tahu dan mengakui adanya @uhan$
Allah %?@ dengan benar. ,ia memerintah manusia untuk memikirkan bukti-bukti
ada-)ya yang ada dalam diri manusia$
16
.16/ dan yang ada pada alam semesta ini.
3=
.3=/ ,engan demikian pintu untuk meyakini adanya 0encipta$ yaitu Allah %?@
adalah dengan cara mengindra dan memikirkan alam semesta ini seperti binatang$
bulan$ matahari$ manusia$ tumbuh-tumbuhan$ hewan$ dan benda-benda lainnya yang
tidak hidup$ dengan menggunakan metode penalaran yang benar sebagaimana dipakai
dalam penyelidikan ilmiah$ yakni hukum sebab akibat atau causal la,$ dari yang
paling sederhana menuju kepada yang komplek &-="-=-'. Eontoh yang mudah yaitu
bahwa seorang tidak akan pernah percaya kalau ada segelas air teh di atas meja tetapi
tidak ada yang membuatnya. %udah barang tentu ada orang yang membuatnya dan
begitu seterusnya. %iapapun orangnya tentu akan mengakui hal semacam itu. %elama
orang itu normal tentu ia mempunyai potensi mengenal Allah %?@. (tulah sebabnya
da#wah harus tetap disampaikan kepada orang yang sudah beriman dan orang yang
belum beriman karena memang pasti ada kemungkinan untuk dapat menerimanya.
Jadi antara hati ; yang berpanah kepada potensi untuk beriman ; dan Allah ada
dinding &hijab' yang berupa kebodohan yang sangat tebal dan keras yang tidak dapat
dipecah dari luar dengan apapun sebagaimana diisyaratkan dalam ayat yang
menunjukkan bahwa hati itu kalau mengeras$ melebihi kerasnya batu.
3-
.3-/ Dang
dapat memecahnya adalah dirinya sendiri dengan cara belajar$ berpikir$ merenungkan
alam semesta ini dengan teliti sehingga dengan ilmu pengetahuan itulah dia dapat
mengetahui Allah %?@ sebagaimana ditunjukkan oleh al-8uran bahwa orang yang
1A.1A/ Baca surah al--isa ayat -3A.
15.15/ Baca surah al-)aarah ayat 46-A--
19.19/ Baca surat al--ashr ayat --1*
16.16/ Baca surah al-+"ariyat ayat 1=-1-.
3=.3=/ Baca surah Ali *mran ayat -6=--6-.
3-.3-/ Baca surah al-)aarah ayat 54.
dapat berssksi bahwa tiada @uhan selain Allah adalah orang-orang yang berilmu$ para
malaikat dan Allah sendiri.
31
.31/
Bagaimana cara membedah tabir atau dinding atau penyekat yang berupa
kebodohan yang mendinding hatinya yang sudah diberi potensi oleh Allah %?@
untuk mengetahui adanya Allah$ sebagai 0encipta alam semesta alam ini$ sehigga
dapat hati melihatlah @uhan yang dikatakan sebagai ,7at yang <aha )yata tetapi
sekaligus <aha Batin dan <aha :alus?
33
.33/ +ntuk membedah tabir tersebut juga
harus mengikuti petunjuk fitrahnya dalam memikirkan penciptaan alam semesta ini.
%oal 0enciptaan inilah yang paling menarik untuk dipersoalkan dan menjadi lapangan
berpikir di kalangan umat (slam dan non-(slam di atas dunia ini$ kalau memang
menghendaki tegaknya kalimah Allah ; .a$ *la$ha illalla$h Muhammadur
/asu$lulla$h-.
Kalau tidak ada tali yang menghubungkan antara alam syahadah &nyata'
termasuk akal*hati*otaknya sendiri dengan hal-hal yang ghaib$ tentu tidak akan pernah
diakuinya hal-hal yang ghaib. Cleh sebab itu$ di sini akan diuraikan cara mencari tali
tersebut atau panah dari alam yang syahadah yang tertuju kepada hal-hal yang ghaib
yang hati juga tertuju kepadanya.

%ementara belum diketahuinya tali* penghubung atau panah dari alam
syahadah yang menunjuk kepada hal-hal yang ghaib$ tentu akal*otak*hati belum
berani berkesimpulan bahwa disana ada &kata disana# ini tidak menunjukkan kepada
tempat!' @uhan. +ntuk mengetahui bahwa di alam syahadah terdapat tali atau panah
yang mengarah kepada hal-hal yang ghaib secara pasti atau yakin dan tidak dapat
dibantah dilakukan dengan cara berpikir dengan menggunakan metode penalaran
yang telah disusun oleh para ahlinya seperti ilmu mantik dan ilmu logika atau berpikir
menurut istilah yang mudah$ dimana kebenaran ilmu logika itu telah dapat dibuktikan
dan telah diakui oleh semua pihak$ baik oleh orang yang beriman atau yang tidak
beriman. (ni pula yang menunjukkan bahwa semua orang itu mempunyai
kemungkinan untuk dapat mengenal Allah tetapi karena seorang anak$ sejak lahirnya
telah diajari oleh orang tuanya$ misalnya$ untuk tidak percaya adanya @uhan atau
ditanamkan ajaran-ajaran atheis dan terus dipupuknya sehingga terus menebal dan
ketika keyakinan itu sudah tebal kemudian diseru untuk mengakui adanya @uhan$
dengan sebutan nama apapun$ tentu yang lebih dominan dalam menanggapi seruan itu
adalah atas dasar ajaran atheisnya. )amun demikian ajaran atheisnya itu tidak dapat
menghapuskan bibit atau potensi yang diciptakan oleh Allah untuk mengenal-)ya$
dan ini terbukti dalam ayat yang menyatakan bahwa setelah orang-orang atheis
&menolak adanya Allah' meninggal dunia dan mereka dimasukkan ke dalam neraka$
31.31/ Baca surah Ali *mran ayat -9.
33.33/ Baca surah al-'adid ayat 3.
mereka mengakui dan mohon untuk dikembalikan sekali lagi ke dunia untuk beriman
dan beramal shaleh dan tidak seperti sedia kala.
34
.34/
Cleh sebab itu$ kita dilarang berputus asa dari menyeru manusia agar mereka
menghambakan kepada Allah. &32"35H 31"-1'. ,an keyakinan inilah yang
menyebabkan penulis berkemauan keras untuk menyeru kepada pembesar-pembesar
yang atheis untuk mengakui adanya @uhan Allah yang kemudian dengan harapan
mereka akan menghambakan diri kepada-)ya saja yang tiada serikat bagi-)ya. )abi
Dunus as berputus asa dari berda#wah juga ditegur oleh Allah %?@. Batas menyeru
orang untuk beriman itu sampai orang itu meninggal dunia seperti paman )abi saw$
tetapi kalau belum yang diseru meninggal dunia$ teruslah diseru walaupun berpuluh-
puluh kali sebagaimana )abi saw menyeru +mar bin Khattab r.a. dan akhirnya beliau
masuk (slam dan bahkan menjadi pemuka (slam setelah islamnya meskipin paman
beliau tidak masuk (slam sampai matinya.
Kita jangan terlalu cepat berputus asa kalau menyeru manusia untuk beriman
tetapi tidak*belum mau beriman dengan alasan )abipun tidak dapat memberi
petunjuk kepada orang yang dicintainya seperti pamannya sendiri karena ayat yang
berkenaan dengan kejadian itu sebenarnya merupakan obat bagi da#i yang menyeru
seseorang sampai matinya tidak mau menerima karena menyeru itu sendiri sudah
merupakan da#wah yang merupakan tugas yang sangat agung yang sangar besar
pahalanya sekalipun orang yang dida#wahi tidak mau memperkenankanya. &19"2A'
Kadang-kadangseseorang malah menggerutu dalam dirinya dengan
mengatakan bahwa memang soal beriman itu urusan Allah dan hanya ,ia-lah yang
mengetahui siapa yang pantas untuk memperoleh petunjuk iman karena$ katanya$
seseorang itu tidak dapat beriman kecuali dengan i7in Allah dan iman itu pemberian
@uhan.
32
.32/ Allah secara syara# tidak pernah menghendaki orang untuk beriman
secara paksa karena yang demikian itu berarti ke7aliman yang tidak mungkin ada
pada Allah. Bagaimana Allah akan melarang orang untuk beriman padahal ,ia
sendiri memerintahkan manusia untuk beriman.
3A
.3A/ %oal beriman atau tidak adalah
merupakan kebebasan bagi manusia setelah ail bali!h untuk memilih mana yang
disukainya berdasarkan pengetahuan yang telah ada padanya. Allah telah memberi
manusia akal untuk memilih dan ,ia- pun telah memberikan jalan yang jelas.
%ebenarnya tindakan menggerutu tersebut menunjukkan kebodohannya dalam
berda#wah karena memang memahami sunnatullah yang berkaitan dengannya.
I. CARA BERMARIFATULLAH DENGAN AKAL
34.34/ Baca surah al-0umar ayat 29H al-)aarah ayat -A5H al-Syuara ayat -=1H
Fathir ayat 35
32.32/ Baca surah al-1ashash ayat 2A dan &unus ayat -==.
3A.3A/ Baca Ali *mran ayat -36H al--isa ayat -3AH al-(ahfi ayat 16.
Bagaimana seharusnya? Ketahuilah bahwa di bumi ini kita dapat menyaksikan
manusia$ hewan$ tumbuh-tumbuhan$ dan benda-benda lainnya yang besar ataupun
yang kecil dan diantara sekian banyak yang dapat kita saksikan ada satu jenis benda
hidup yang paling pandai yaitu manusia &yang pandai' dan pernyataan ini telah
disepakati oleh semua manusia. <anusia sebagai jenis benda hidup yang paling
pandai dengan akalnya dapat berbudaya atau berkebudayaan$ yakni berkreasi
membuat sesuatu$ seperti baju &pakaian'$ rumah$ kendaraan dengan berbagai macam
jenisnya$ alat-alat perabot lainnya yang mempermudah manusia dalam mencapai dan
memenuhi kebutuhannya di dunia ini. %emuanya itu dapat dibuat oleh manusia.
<anusia itu dapat membuat roti dari tepung dan gula atau dari bahan-bahan
lainnya$ dapat membuat meja dari kayu atau dari bahan lainnya$ dapat membuat
mesin dari besi dan atau alumunium dan atau dari bahan-bahan lainnya$ dapat
membuat rumah dari material-material yang telah ada lebih dahulu$ dapat membuat
obat dari racun atau dari bahan-bahan lainnya$ dapat membuat tulisan dari &dengan'
tinta dan tinta itu sendiri dibuat dari air dan bahan lainnya$ dapat membuat sesuatu
yang dikehendakinya dari bahan yang telah ada. (tu semua dapat dipahami oleh
manusia.
Jadi manusia memang benar dapat membuat sesuatu tetapi haruslah dari bahan
&atau bahan-bahan' tertentu. @ak pernah ada dijumpai dalam sejarah kebudayaan
suatu pernyataan bahwa seseorang dapat membuat sesuatu tanpa bahan baik sejak
jaman batu ataupun di 7aman modern sekalipun. Kita tahu bahwa orang-orang yang
primitif pada jaman batu membuat api dengan batu$ berburu dengan batu atau tongkat
kayu$ berpakaian dengan daun-daunan dan berteduh di dalam gua$ memotong dengan
kulit bambu$ dsb. Keadaan seperti itu terus berkembang maju sampai kepada jaman
modern yang serba canggih dan terus maju sampai kepada apapun yang dikehendaki
manusia.
%ekarang timbul pertanyaan" ,apatkah manusia yang paling pandai di segala
jaman itu membuat sesuatu tanpa bahan sama sekali?! atau dengan kata lain"
,apatkah manusia itu menciptakan sesuatu?! &kata mencipta! ini dipakai untuk
membuat sesuatu tanpa bahan sama sekali'.
35
.35/ 0ertanyaan inilah yang akan
mendobrak tabir kebodohan tentang @uhan.
@elah merupakan suatu kenyataan yang tetap adanya sekarang ini yaitu bahwa
ada dua jenis kelompok benda$ yakni jenis benda-benda mati dan jenis benda hidup
dan yang belakangan ini meliputi jenis manusia$ jenis hewan$ jenis tumbuh-tumbuhan
&serta jenis makhluk ghaib bagi mereka yang percaya'. Keduanya telah ada baik sejak
manusia masih dalam jaman batu atau berkebudayaan primitif ataupun sekarang ini
yang serba canggih.
35.35/ Kata menci2takan oleh para teolog atau ahli kalam diartikan membuat dari
tiada*tanpa bahan tetapi oleh para filosof &muslim' kata tersebut diartikan emanasi$ yakni
membuat dari sesuatu yang sudah ada. <asing-masing mempunyai argumen yang dapat
dipertangungjawabkan.
<anusia$ sebagai benda hidup yang paling pandai lagi cerdas$ hanya dapat
membuat atau merakit suatu bahan dengan bahan lain untuk dijadikan sesuatu yang
berguna bagi hidupnya di dunia iniH tetapi manusia tidaklah akan pernah dapat
menci2takan sesuatu walaupun benda mati$ apalagi benda hidup. %ekali lagi bahwa
manusia tidak dapat menciptakan benda mati apalagi benda hidup. (ni membuktikan
bahwa benda mati yang telah ada sejak manusia berbudaya primitif bukanlah ciptaan
benda hidup atau hasil kreasi benda hidup dan sekaligus membuktikan bahwa benda
hidup itu juga bukan ciptaan benda mati.
Kemudian timbul pertanyaan" mungkinkah masing-masingnya itu terwujud
dengan sendirinya$ yakni dirinya diciptakan oleh dirinya sendiri$ diadakan oleh
dirinya sendiri? @entu tidak$ sebab manusia sebagai benda hidup itu sudah tidak
mampu mencipta benda mati yang lebih rendah tingkatannya$ apalagi menciptakan
dirinya yang hidup yang ada rohnya yang menggerakkan dirinya. Apalagi benda-
benda mati lebih rendah tingkatannya tidak mampu untuk membuat apalagi mencipta.
%ebab perbuatan mencipta atau membuat itu memerlukan kehendak$ sedangkan
kehendak ada pada yang berilmu dan ilmu ada pada sesuatu yang hidup$ padahal ia
tidak hidup$ oleh sebab itu$ ia tidak berilmu. Karena ia tidak berilmu$ maka ia tentu
tidak berkehendakH yang tidak berkehendak tentu tidak mampu berbuat dengan
sendirinya. <aka mustahil benda mati dapat mencipta dirinya.
@imbul pertanyaan lagi" Apa maksud dari pernyataan bahwa masing-
masingnya &jenis benda hidup dan jenis benda mati' itu tidak terwujud dengan
sendirinya atau tidak diadakan oleh dirinya sendiri atau tidak diciptakan oleh dirinya
sendiri? @entu jawabannya yaitu bahwa keduanya itu diadakan oleh yang lain dari
keduanya atau dengan kata lain" tentu ada pihak ketiga yang mengadakan kedua jenis
benda tersebut.
0ertanyaan yang timbul berikutnya yaitu" Apa makna lain dari bahwa masing-
masing itu tidak terwujud dengan sendirinya? @entu jawabannya" yaitu bahwa
keduanya atau masing-masing pernah tidak ada$ yakni ketika belum diadakan oleh
pihak ketiga. ,ari pernyataan-pernyataan tersebut diatas dapat dinyatakan bahwa ada
dua ciri khas benda hidup dan benda mati$ yaitu &-' diadakan dan &1' pernah tidak
ada. Kedua ciri khas ini menunjukkan bahwa kedua jenis benda itu ; mengenai
keberadaannya itu ; pasti tergantung kepada yang lain$ yakni kepada pihak ketiga
yang mengadakan keduanya.
Bagaimana keadaan pihak ketiga itu? Apakah pihak ketiga tersebut lebih dari
satu dan pernah tidak ada serta diadakan oleh yang lain? @idak$ tidak$ KKKK.tentu
tidak. +ntuk dapat dikatakan pihak ketiga$ maka sesuatu pihak ketiga itu haruslah
diuji kebenarannya sebagai pihak ketiga. Bagaimana cara mengujinya? Kalau sesuatu
itu bukan pihak ketiga sudah barang tentu termasuk ke dalam jenis benda hidup atau
jenis benda mati. Cleh sebab itu$ untuk menguji sesuatu yang dipandang sebagai
pihak ketiga harus diterapkan kedua sifat atau ciri khas dari benda hidup dan benda
mati$ yakni diadakan dan pernah tidak ada.
Apakah pihak ketiga itu diadakan oleh sesuatu yang lain? Kalau ia diadakan
oleh sesuatu yang lain$ berarti pernah tidak ada. %esuatu yang pernah tidak ada ;
padahal sekarang ada ; maka sesuatu itu jelas diadakan oleh yang lain dan dengan
demikian sesuatu tadi memiliki sifat atau ciri khas dari benda. Kalau demikian$ berarti
ia bukan pihak ketiga. ,ari sini jelaslah bahwa pihak ketiga haruslah tidak diadakan
oleh siapa atau apapunH atau dengan kata lain" sesuatu yang dipandang sebagai pihak
ketiga haruslah berdiri dengan sendirinya? Apakah yang demikian itu bukan paksaan?
(ni bukanlah paksaan sebab sudah merupakan suatu kepastian bahwa ciri khas dari
benda hidup dan benda mati adalah tidak terwujud dengan sendirinya dan tidak
pernah ada. Dang demikian itu adalah sesuatu yang tidak dapat ditolak sedangkan
sesuatu yang telah pasti tersebut masih menuntut kita untuk mengakui pula akan
adanya sesuatu yang lain yang mengadakannya dan kalau yang mengadakannya juga
mempunyai sifat atau ciri khas seperti benda hidup dan benda mati$ berarti
termasuklah ia kedalam jenis benda hidup atau mati dan berarti pula bahwa ia tidak
boleh dianggap sebagai pihak ketiga yang mengadakan keduanya. Jadi pihak ketiga
haruslah terwujud dengan sendirinya$ artinya tidak tergantung kepada yang lain atau
dengan kata lain" pihak ketiga ini pasti & independen atau abolut' ada dengan
sendirinya &dengan tidak melalui proses'.
%esuatu yang ada dengan sendirinya tentu adanya itu paling dahulu dan tidak
berpermulaan sebab sesuatu yang berpermulaan berarti pernah tidak ada. %esuatu
yang pernah tidak ada$ adanya itu karena diadakan. %esuatu yang adanya karena
diadakan berarti ia bukan sebagai pihak ketiga. Jadi pihak ketiga haruslah ada dengan
sendirinya dan adanya itu paling dahulu serta tidak berpermulaan.
%esuatu yang dapat diakui sebagai pihak ketiga haruslah terwujud dengan
sendirinya dan adanya paling dahulu lagi tidak berpermulaan. Dang demikian harus
pula hanya satu atau esa$ yakni tidak dua atau lebih atau bukan pula satu tetapi terdiri
dari beberapa unsur walaupun hanya dua apalagi banyak. %ebab kalau pihak ketiga itu
terdiri dari dua unsur atau lebih$ sudah barang tentu salah satunya ada yang terwujud
lebih dahulu dan yang lain terwujud lebih terkemudian. +nsur yang terwujud
terkemudian itu berarti pernah tidak ada dan ini berarti adanya karena diadakan.
%esuatu yang diadakan berarti makhluk dan makhluk itu bukanlah pihak ketiga.
Begitu juga unsur yang ketiga yang ada lebih terkemudian dari unsur yang kedua.
<isalnya unsur yang pertama juga pernah tidak ada$ maka ia tidak dapat digolongkan
sebagai pihak ketiga dan harus digolongkan kepada pihak jenis benda hidup atau jenis
benda mati. ,engan demikian$ pihak ketiga pasti esa atau satu dari segala seginya.
Kepada sesuatu yang terwujud dengan sendirinya$ paling awal*dahulu lagi tidak
berpermulaan lagi esa itulah istilah absolut diperuntukkan. %esuatu yang absolut
itulah yang pantas dipandang dan diakui sebagai pihak ketiga atau sesuatu berhak
diakui sebagai 0encipta$ @uhan yang pantas diper-@uhan. %esuatu yang pantas dan
berhak untuk diper-@uhan hanyalah satu karena memang @uhan itu hanya satu$ esa.
Jadi @uhan itu hanya satu. Dang satu bukanlah*tidaklah terdiri dari beberapa unsur
walaupun hanya dua atau tiga. ,engan demikian @uhan diyakini oleh orang-orang
(slam itu hanya satu pula$ yaitu Dang bernama Allah atau nama-nama yang baik lain
dan memang hanya milik Allah segala sifat kesempurnaan$ yakni segala sifat yang
absolut. %ifat bukan ,7at atau hakikat sesuatu.
39
.39/ %ifat @uhan bukanlah ,7at
@uhan. @uhan bukanlah sifat-sifat tetapi @uhan itu mempunyai sifat-sifat
kesempurnaan dan tiada sifat kekurangan pada-)ya. %esuatu yang absolut tentulah
bersifatkan dengan sifat-sifat absolut pula. Karena sifat-sifat itu absolut$ sudah barang
tentu tidak mungkin bagi kita untuk menghinggakan-)ya atau menggambarkan-)ya
secara pas$ seperti ini atau seperti itu!. )amun demikian kita perlu mengetahuinya
menurut kemampuan yang ada pada kita masing-masing sebab dengan mengerti sifat-
sifat itu kita akan lebih mencintai-)ya. ,i depan telah dinyatakan bahwa seseorang
tidaklah mungkin mencintai sesuatu tanpa didahului oleh pengertian bahwa sesuatu
yang diketahui itu bermanfaat bagi dirinya. <aka tidak boleh tidak kita harus
mengetahui-)ya menurut kadar kemampuan yang ada.
,ari ungkapan-ungkapan tersebut diatas tahulah otak &akal atau hati kita'
bahwa ternyata ada @uhan Dang <aha Isa. %etelah diketahuinya bahwa ternyata ada
@uhan$ tentulah menjadi yakinlah hatnyai yang selalu siap untuk menerima bahwa
ternyata benar-benar ada @uhan$ Allah. :ati hanyalah berpotensi untuk bertauhid$
yakni mengesakan @uhan Allah %?@ dan tidak akan pernah mau menerima
keyakinan selain tauhid sebab sebelum manusia dilahirkan ke dunia telah diambil
janji oleh @uhan Allah bahwa Allah memang @uhannya. &5"-51'. )amun ketika
manusia dilahirkan$ ia &hatinya' dalam keadaan tidak menyadari*mengetahui sesuatu
yang berada di luar dirinya atau boleh dikatakan bahwa hatinya tidur sekalipun kedua
matanya tidak tidur &-A"59'. ,engan keputusan otaknya atau akalnya yang telah
mengolahnya sedemikian rupa$ terbangunlah hati yang sedang tertidur dan timbullah
kesadaran bahwa hati merasa bergembira karena telah berhasil meraih pengetahuan
tentang sesuatu yang ghaib yang telah membangunkannya yang kalau tidak
dibangunkan$ tentu hati akan merasa kecewa sekali sebab anggota badannya sudah
begitu tua tetapi hatinya belum pernah memerintahkannya dengan bimbingan dari
@uhan sehingga badannya menjadi sarang tempat tinggal bagi hati sebagai pusat
kesadaran dirinya akan membawa dirinya untuk disiksa bersama-sama di dalam
neraka$ nau$d"u bi Allah min d"a$lik3
%etelah hati terbangun dan sadar$ ia tidak akan pernah tidur kembali selama
matanya tidak tidur$ artinya selama matanya tidak tertidur$ hati selalu mengendalikan
apa saja yang akan diperbuatnya. Karena baru bangun tidur$ tentu penglihatan hati
belumlah begitu tajam setajam mata kepala tetapi sudah ada lobang yang dapat
digunakan untuk melihat bagi hati. Karena hati hanya berpotensi untuk berkeyakinan
bahwa @uhan itu satu$ esa$ yaitu Allah %?@$ maka segala perintah-)ya selalu
dirasakannya sebagai sesuatu yang sedap atau makanan yang le7at sekali baginya
&hati' dan segala larangan-)ya oleh hati dirasakannya sebagai sesuatu yang busuk$
yang membawa racun yang akan menghancurkan jasmani dan rohaninya baik di
dunia ataupun di akherat nanti. Begitu juga apa yang dianjurkan oleh Allah untuk
dikerjakan$ dirasakan sebagai sesuatu yang dapat menambah lebih sehat dan
39.39/ Bagi teolog mu#ta7ilah$ sifat dan d"at itu sama$ bukan dua hal yang
berbeda$ tetapi bagi teolog Asy#ariyah sifat bukanlah d7at. %ebagian yang lain
mengatakan bahwa secara konseptual anatara sifat dan d7aty dapat dipisahkan tetapi
dalam realitas keduanya tidak dapat dispisahkan.
sebaliknya kalau sesuatu itu dianjurkan supaya ditinggalkan$ maka jika ia dikerjakan
akan dirasakannya sebagai sesuatu yang dapat melemahkan dirinya yang lama
kelamaan akan dapat membawa kepada kesengsaraan atau kematian bagi dirinya.
%ekat yang mendinding antara hati*akal*otaknya dan nafsu yang dibantu oleh
indranya berupa tidak beriman kepada negeri akhirat!$ dimana ketidak-adaan
beriman kepada kehidupan akherat tersebut terbukti pada sikap hidup sehari-hari yang
menunjukkan bahwa segala perbuatannya tidak akan mendapat nilai pahala atau dosa
di akherat$ melainkan untuk memperoleh keuntungan dunia belaka. <isalnya$ terlihat
oleh orang lain bahwa apa yang diperbuatnya itu bernilai ukhrawi$ bukanlah atas
dasar keimanan kepada kehidupan akherat$ yakni takut kepada neraka dan ingin
masuk sorga$ melainkan agar memperoleh pujian orang atau bernilai duniawi belaka
yang bukan malah akan mendapat pahala tetapi akan mendapat tambahan siksa di
neraka karena yang demikian itu adalah perbuatan riya#$ yakni perbuatan untuk
memperoleh balasan dari makhluk. 0adahal sekat tersebut hanya akan hilang dengan
datangnya lawannya$ yaitu beriman kepada kehidupan akhirat$ yang terbukti pada
perbuatan sehari-hari yang selalu berdasarkan atas tuntutan yang pasti benar yang
menunjukkan bahwa perbuatan yang akan dilakukannya itu berpahala yang akan
diterimanya di dalam sorga nanti setelah kematiannya. %edangkan tuntunan seperti itu
tidak akan dijumpai kecuali dalam Kitabullah dan sunnah >asul-)ya. (ni
membuktikan bahwa untuk dapat melakukan melakukan perbuatan yang jelas bernilai
pahala haruslah yakin kepada kebenaran Kitabullah dan sunah rasul-)ya.
@idaklah seseorang dapat yakin akan kebenaran Kitabullah dan sunnah rasul-
)ya kecuali setelah yakin kepada rasul yang membawa keduanya. %ebab kalau yang
membawanya itu didustakan$ tentu yang dibawanya juga didustakan. +ntuk dapat
membenarkan rasul*utusan$ seseorang harus yakin*membenarkan siapa yang
mengutusnya$ yaitu @uhan$ Allah %?@. dan seseorang tidak akan yakin kepada
@uhan kalau belum datang bukti yang pasti yang membuat dirinya yakin &&akin
adalah manta2nya ilmu di dalam hati yan! tidak da2at berubah dan tidak da2at
diubah serta tidak da2at di!anti den!an yan! lain yan! terbukti dalam 2erbuatannya
sehari-hari45 Bukti yang meyakinkan bagi dirinya adalah bukti yang nyata yang ada
di depannya yang dilihatnya dengan mata kepalanya sendiri. Cleh sebab itu agar
mencapai bukti yang sangat nyata bagi dirinya$ ia harus memikirkan hal-hal yang
nyata$ karena dengan memikirkan hal-hal yang nyata$ manusia akan sampai kepada
kesimpulan sebagaimana tersebut didepan$ yakni$ mengenai adanya pihak ketiga$
yang diakui sebagai 0encipta alam semesta$ yaitu Allah %?@.
%etelah orang mengakui adanya Allah dengan bukti yang pasti nyata
benarnya$ kemudian pengakuan itu diuji berulang kali dengan berbagai macam
metode dan berusaha menghancurkannya &sebab kalau-kalau palsu' dengan berbagai
cara sehingga akhirnya tetap yakin bahwa Allah itu pasti benar adanya. Keputusan
yang diambilnya dilaporkan lagi kepada hati. Keputusan yang tidak diambil
berdasarkan dalil-dalil yang pasti tidaklah akan membawa kepastian$ melainkan
dugaan sementara. ,ugaan tidaklah berkekuatan mendobrak sekat antara
hati*akal*otaknya dan nafsunya yang tidak berkekuatan untuk membangunkan hati
yang sedang pasti tidur lelap.
,engan mengakui secara pasti akan adanya @uhan$ Allah %?@$ seseorang
pasti mengakui pula >asul yang diutus-)ya dan Kitab yang diterimanya dari @uhan
Allah. ,iutus-)ya rasul dan diwahyukan-)ya kitab kepadanya adalah sebagai tanda
kasih sayang-)ya kepada semua makhluk-)ya di alam raya ini. +raian mengenai
rasul dan kitab yang diwahyukan-)ya sebagai rahmat akanlah sangat panjang sekali.
Cleh sebab itu$ akan diuraikan secara tersendiri di lain bab.
%ebagai tanda dirinya telah yakin secara bulat kepada Allah$ diyakininya pula
akan utusan atau rasul yang diutus-)ya dan kitab yang diwahyukan-)ya. %ebagai
bukti keyakinannya kepada kitab yang dibawa >asul itu$ dia yakini dan ikuti segala
apa yang diceritakan oleh kitab al-8ur'an tersebut beserta sunnahnya. Bukti
mengikutinya adalah mengamalkan segala apa yang diberitakannya menurut kadar
kemaksimalannya dengan mengharap keridlaan-)ya semata baik di dunia maupun di
akherat nanti. Jadi yang dapat mendobrak sekat antara hati dan nafsu manusia adalah
bermula dengan adanya keyakinan kepada Allah secara betul$ kemudian yakin pula
kepada rasul atau utusan yang diutus-)ya beserta kitab Al-8ur'an yang dibawanya.
Al-8ur'an memberitahukan segala apa yang akan terjadi di akherat nanti yang tidak
mungkin dicapai dengan akalnya tanpa melalui Al-8ur'an dan hadis atau sunnah
tersebut. <aka melihat isi al-8ur'an$ membacanya$ merenungkannya$
memikirkannya$ dan akhirnya mengambil kesimpulan dan kemudian dilaksanakan
semaksimalnya berarti meningkatkan kualitas pribadinya. Kalau yang demikian itu
dilaksanakan terus-menerus akan tajamlah penglihatan mata hatinya sebagaimana
tajamnya mata kepala. (ese2akatan kerjasama antara hati/akal/otak, dan semua
indranya itulah ke!iatan ber2ikir yan! utuh6 dengan bermula dari indra$ kemudian
dilanjutkan kepada akalnya*otaknya*hatinya dan diolahnya sedemikian rupa sehingga
menghasilkan kesimpulan dan akhirnya kesimpulannya itu dimintakan fatwa kepada
hatinya dan akhirnya hatinya pun bertanya kepada Kitabullah dan sunnah >asul-)ya.
Karena hati hanya berpotensi untuk bertauhid dan menerima ajaran yang sesuai
dengan tauhid$ yakni menjalankan perintah dan ajaran-)ya serta meninggalkan segala
yang dilarang serta segala yang dianjurkan untuk meninggalkan$ karena yang
demikian itu lebih baik lantaran berhukum makruh$ serta menjauhkan segala hal yang
mengurangi kesempurnaan dan mendirikan segala yang dapat menyempurnakan
penghambaan dirinya kepada-)ya$ maka hati pasti menolak lawan ajaran tauhid.
Karena itu )abi bersabda" <intalah fatwa kepada hatinya$ yakni hati yang hidup
bukan hati yang tidur!.
Kalau hati sudah hidup$ perlulah diberi gi7i rohani yaitu kebenaran dan
berbuat dengan dasar kebenaran tersebut. %emakin banyak ilmu tentang kebenaran
akan semakin tajam penglihatan mata hatinya. %emula akal tidak dapat memberikan
keyakinan kepada hal-hal yang ghaib kepada dirinya*hatinya yang sebagai raja karena
memang akal itu tidak dapat menjangkaunya tetapi setelah adanya kebulatan
keyakinan kepada Al-8ur'an secara mutlak$ maka apa yang diberitahukan oleh Al-
8ur'an tampak seperti apa yang diberitahukan oleh panca indranya. Jadi sudah mulai
sama yakinnya mengenai apa yang diterima indranya secara langsung dengan apa
yang diberitakan oleh Al-8ur'an. <ata melihat hal-hal yang kongkrit sedangkan hati
melihat hal-hal yang ghaib melalui pertolongan Al-8ur'an lewat indra dan
akal*hati*otaknya. 0englihatan mata antara seseorang dengan orang lainnya bisa sama
dan bisa berbeda. %ama apa yang dilihatnya tetapi nilainya berbeda-beda tergantung
kepada alat untuk menilai baik-buruk dan benar-salahnya serta manfaat-madlaratnya.
Kalau hatinya kosong dari ilmu-ilmu Al-8ur'an$ tentu alat yang digunakan untuk
menilainya bukanlah hatinya$ melainkan nafsunya$ yakni demi keuntungan pribadinya
dan kurang mengindahkan kepentingan orang lain dan nilainya hanyalah bersifat
duniawi dan tanpa melihat negatifnya. Kalaulah nilai perbuatannya tampak bernilai
ukhrawi dimata orang &lain' padahal hatinya kosong dari ilmu Al-8ur'an$ tentu karena
berharap akan memperoleh imbalan duniawi yang lebih besar lagi daripadanya.
Kemudian setelah dibacanya Al-8ur'an dan hadis-hadis yang saheh dari )abi
<uhammad %A? dan dipahaminya serta diyakininya dengan sepenuh hati sehingga
segala apa yang diberitakan oleh keduanya yang berhubungan dengan hal-hal ghaib
tampak oleh hatinya seperti tampaknya hal-hal yang kongkrit bagi mata kepala yang
sehat. Cleh sebab itu$ orang yang telah bulat keyakinannya kepada Allah dan >asul-
)ya serta Al-8ur'an secara terperinci$ baginya tidaklah ada perbedaan antara yang
kongkrit dan yang ghaib. %orga dan neraka dengan segala macam kejadiannya tampak
jelas bagi hatinya seperti mata kepala melihat berbagai makanan dan minuman yang
sangat diinginkannya serta mampu untuk memperolehnya dan melihat api menyala
yang &akan' membakar rumahnya sendiri sehingga ia yakin bahwa api berbahaya
sekali yang akhirnya dia bisa mematikannya supaya rumahnya tidak terbakar habis.
,engan demikian orang yang telah yakin seperti itu$ hidupnya benar-benar sangat
terarah sesuai dengan tuntutan Allah dan rasul-)ya.
<elalui Al-8ur'an dan sunnah$ orang yang yakin tadi selalu sadar bahwa
perbuatan ini akan berakibat di neraka dan perbuatan itu akan berakibat di sorga.
Benar bahwa tanpa keduanya seseorang tidak akan pernah mengetahui serta meyakini
apa yang akan terjadi di akherat nanti yang kesemuanya adalah ghaib. @idak mungkin
meyakini keduanya tanpa meyakini yang membawanya. @idak mungkin meyakini
rasul yang membawanya kalau tidak yakin kepada Dang mengutusnya.
<anusia diciptakan oleh Allah %?@. <anusia terdiri dari jasmani dan rohani.
%ehat jasmani dengan makanan$ munuman$ oksigen serta kebersihan badan dengan
mandi$ wudlu$ dan wangi-wangian &bau-bauan yang harum' yang kesemuanya bisa
dicapai dengan bekerja. Bekerja untuk memperoleh hasil bisa ditempuh dengan
menanam di bumi atau mengadakan hubungan dengan orang lain dengan berdagang.
Ketahuilah bahwa orang lain adalah manusia seperti kamu juga yang mempunyai
kehendak seperti kamu$ artinya orang lain mau berhubungan dengan kamu juga kalau
dia akan mendapat hasil keuntungan. ,ari itu semua kita tahu bahwa mencintai
jasmani secara utuh adalah dengan cara bekerja atau mengadakan hubungan dengan
orang lain dengan prinsip saling memberi keuntungan dan menghindarkan
kemadlaratan bagi kedua belah pihak.
%edangakan di sana selalu ada hawa nafsu yang selalu tamak hendak mencari
keuntungan dan mengabaikan keuntungan orang lain itu. ,an mengabaikan
keuntungan*hak-hak orang lain merupakan titik awal benci kepada jasmaninya
sendiri. Cleh karena itu$ mencintai jasmaninya sendiri ditempuh dengan mencintai
jasmaninya orang lain. Begitu juga sebaliknya. Agar tidak saling merugikan$
diperlukan adanya aturan main antarmanusia itu sendiri. Kalau aturan main dibuat
oleh manusia$ tentu akan tidak adil sebab unsur subyektiFitas dirinya sangat
menonjol$ yakni lebih menekankan keuntungan pribadinya melebihi*atas keuntungan
orang lain atau bahkan merugikan orang lain sehingga kalau hal seperti itu terjadi dan
berlangsung lama$ akan rusaklah bumi ini. Cleh sebab itu$ aturan atau undang-undang
yang tidak akan merugikan sesamanya haruslah dibuat oleh ,7at yang sudah tidak
memerlukan apa-apa. Dang tidak memerlukan apa-apa adalah ,7at yang <aha Kuasa
dan <aha Kaya dengan sendiri-)ya yaitu Allah. Jadi aturan yang paling adil adalah
aturan Allah %?@ semata karena 0embuatnya itu tidak mengharapkan keuntungan
sama sekali dari siapapun. Aturan tersebut diturunkan-)ya kepada manusia lewat
>asul-)ya. ?ahyu yang diterima >asul itulah yang paling tepat untuk dijadikan
aturan permainan antarmanusia di dalam hidupnya tetapi karena wahyu itu dipahami
dengan akal manusia yang berbeda-beda$ maka pemahaman terhadap wahyu juga
berbeda-beda yang pada gilirannya akan mempengaruhi aturan yang dibuat
berdasarkan pemahaman wahyu tersebut. Cleh karenanya$ perlu selalu diadakan
eFaluasi dan kritik demi perbaikan.
>ohani manusia$ yang berpusat pada hati tidak akan pernah mati untuk
selama-lamanya. <ati di dunia hanyalah perpisahan sementara jasad dengan rohnya.
%etelah mati$ keduanya akan dipertemukan lagi untuk menerima pertanggungjawaban
dari segala amal yang dikerjakannya ketika di dunia.
Lambaran neraka di dunia dapat dimisalkan seperti api. Api itu membakar dan
menyakitkan karena terbakarnya. <enurut fitrahnya$ manusia ingin masuk sorga dan
jauh dari neraka. Dang demikian tidak dapat dicapai kecuali dengan iman dan amal
saleh yang ikhlas karena Allah. @idaklah bisa ikhlas kalau tidak mengetahui ilmunya
dan ilmunya tidak akan tepat kalau tidak bersumber dari Al-8ur'an dan hadis yang
saheh. Bestarinya jasmani dan rohani di sorga adalah dengan iman dan amal saleh.
(man dan amal saleh itu dengan Al-8ur'an dan hadis. Keduanya dicapai dengan
meyakini >asul-)ya. <eyakini >asul-)ya itu dengan meyakini Allah. <eyakini
Allah itu bermula dengan berpikir tentang alam semesta. <aka orang-orang yang
bersaksi bahwa Allah %?@ ada jelas hanyalah orang-orang yang berilmu &3"-9'
Jadi kecintaan terhadap dirinya sendiri baik di dunia maupun di akherat adalah
hanya dapat terbukti dengan cinta kepada Allah. %eakan-akan dirinya adalah Allah.
Dang demikian adalah suatu keharusan yang tidak dapat dipisahkan. Bukti mencintai
Allah adalah mencintai dan mengikuti >asul-)ya. <engikuti >asul-)ya adalah
dengan beriman dan beramal saleh sebagaimana rasul-)ya beriman dan beramal
saleh. Benarnya keimanan dan amal saleh adalah dengan mengikuti wahyu &Al-
8ur'an dan hadis yang saheh' dan ilmu yang benar. (ni akan diterangkan dalam bab
menghambakan diri kepada Allah5 7a Allahu alam bi al-Sha,ab3
)B" Bersambung dengan pembahasan tentang sifat-sifat ,7at-)ya!

Anda mungkin juga menyukai