Anda di halaman 1dari 2

Nama : Arif Ambiyanto

Nim : 10523329

Menurut saya pentingnya SOP (Standard Operation Procedure) di Indonesia , contoh dalam kasus
berikut :
TEMA : PENANGANAN BARANG BUKTI DIGITAL FORENSIC

Prosedur pemeriksaan : menjelaskan tahapan-tahapan yang dilakukan selama proses pemeriksaan
dan analisis barang bukti tersebut secara digital forensic. Sebaiknya penjelesana panjang
mengenai tahapan tersebut yang akan ditulis dalam laporan, diringkas menjadi SOP(Standard
Operating Procedure ) yang baku dan lengkap. Misalnya DFAT (Digital ForensicAnalyst Tean)
PUSLABFOR BARESKRIM POLRI memiliki sejumlah SOP, Antara lain.


SOP 1 tentang Prosedur Pemeriksaan Digital Forensic

SOP 2 tentang Komitmen Jam Kerja

SOP 3 tentang Pelaporan Hasil Pemeriksaan Digital Forensic.

SOP 4 tentang Penerimaan Barang Bukti Eletronik.

SOP 5 tentang Penyerahan Barang Bukti Eletronik

SOP 6 tentang Triage Forensik

SOP 7 tentang Akuisisi Langsung Komputer

SOP 8 tentang Akuisisi Harddisk , Flasdisk dan Memory Car.

SOP 9 tentang Analisis Harddisk , Flasdisk dan Memory Car.

SOP 10 tentang Akuisisi Handphone dan Simcard.

SOP 11 tentang Analsis Handphone dan Simcard

SOP 12 tentang Analsis Audio Forensic

Kendala : Menjelaskan masalah dalam kasus tersebut dan kendala hukum untuk memeriksa bukti
yang tersedia Jaksa harus memastikan bahwa ahli memahami bagaimana aturan buktidan
prosedur mempengaruhi diterimanya, discoverability, dan kegunaan dari pengamatanahli dan
kesimpulan.

Hasil pemeriksaan : memuat data digital yang berhasil di-recovery dari image file yang kemudian
di analisis lebih detail dan di konfirmasi dengan investigator untuk memastikansesuai dengan
investigasi yang sedang berlangsung.

Kesimpulan : memuat ringkasan yang disarikan dari hasi pemeriksaan diatas.
Penutup : menjelaskan bahwa proses pemeriksaan dan analisis dilakukan dengan sebenar-
benarnya tanpa ada rekayasa dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai