Anda di halaman 1dari 4

Rearing Serangga

Rearing,
Apabila diterjemahkan bebas, berarti memelihara anak atau hewan dari kecil hingga
tumbuh dewasa hingga dapat menghasilkan keturunan selanjutnya. Kebanyakan orang
memilih untuk merearing kucing, anjing, burung, atau hewan ternak. Padahal ada
beberapa hewan lain yang dapat direaring, yaitu serangga.

Ngapain pake acara rearing serangga??

Rearing serangga antara lain dilakukan untuk mempelajari serangga dalam tiap fase
hidupnya, khususnya waktu yang dihabiskan dalam fase tertentu dan perubahan anatomi
serta fisiologi dalam tiap fase. Selain itu, rearing juga dapat dilakukan untuk tujuan
budidaya atau ekonomi.

Nyamuk
Hayo tebak, hewan apa yang punya mulut penusuk penghisap, punya 2 sayap dan suaranya
sangat mengganggu apalagi kalau malam,,,, nging,,,,ngingggggggg, nguuuung??
Yaps betul sekali......itu adalah si Nyam-Nyam alias Nyamuk.
Pasti kesan teman-teman tentang nyamuk nyebelin ya...? Udah ganggu
masih ngisap darah dan vektorpenyakit pula.
Nah, kalau teman-teman KSE justru sebaliknya, kami melakukan rearing nyamuk,
memelihara nyamuk!.Rearing yaitu memelihara mulai dari menetaskan telur, memberi
makan larva sampai tumbuh menjadiimago (dewasa) atau memelihara mulai dari sepasang
nyamuk dewasa yang akan bertelur, telur tersebut dipelihara hingga tahap imago dan
dapat menghasilkan keturunan selanjutnya. Nyamuk termasuk serangga yang mengalami
metamorfosis sempurna, yaitu mulai dari telur, berkembang menjadi larva kemudian
pupa hingga imago (nyamuk dewasa) (Gambar 1). Rearing nyamuk sebaiknya dilakukan di
laboratorium atau ruangan yang secara khusus dikondisikan sebagai tempat
pemeliharaan karena seperti yang telah disebutkan di atas, nyamuk termasuk serangga
yang berperan sebagai vektor penyakit. Tentu akan berbahaya bila memelihara nyamuk
tanpa pengetahuan dan kemampuan yang memadai. Selain tempat, hal lain yang perlu
diperhatikan dalam rearing nyamuk adalah fase hidup nyamuk yang mulai direaring, telur
atau imago; asal nyamuk, dari alam atau laboratorium.

Gambar 1. Siklus hidup nyamuk secara umum
Untuk cara rearingnya, telur nyamuk (misalnya dalam hal ini menggunakan jenis
nyamuk Aedes, untuk Culexdan Anopheles serta jenis nyamuk lain menggunakan teknik
sedikit berbeda, jika ingin mengetahui lebih lanjut, bisa tanya2 atau main ke
sarang (markasnya KSE)) (di kertas) di rendam dalam air bersih (Gambar 2), sekitar 1-2
hari kemudian, telur sudah menetas menjadi larva atau kita kenal dengan sebutan jentik.
Nah tahap larva ini ada beberapa fase yang biasanya disebut instar. Setiap instar
dibedakan karena ukuran tubuhnya dan perubahan warna ataupun bertambahnya organ
tubuh tertentu. Misalnya, larva instar 1 sulit terlihat, warna masih transparan dan
ukuran tubuhnya sangat kecil. Tahap selanjutnya yaitu pupa yang juga bisa bergerak-
gerak (berbeda dengan pupanya kupu-kupu), kemudian nyamuk dewasa atau Imago.
Gambar 2. Telur nyamuk Aedes menempel pada kertas yang direndam air dalam nampan
Gambar 3. Larva dalam nampan berisi air
Eiits..... tempat rearing dan makanan nyamuk pada tahap larva-pupa dan imago beda lho....
Untuk larva diberi makan dogfood, dan ditempatkan pada wadah/nampan berisi
air (Gambar 3). Sedangkan pupa sudah tidak makan karena alat mulutnya mengalami
reduksi. Kalau nyamuk imago, ada yang tahu nggakmakannya apa??? Benar sekali
darah. Namun darah hanya pakan untuk nyamuk betina, nyamuk jantan diberi makan air
gula konsentrasi 5-10%. Nah jadi kalau teman- teman darahnya dihisap nyamuk, itu yang
menghisap adalah nyamuk betina. Darah yang digunakan untuk pakan bukan darah
manusia lho.tetapi darah kelinci atau marmut (untuk jenis nyamuk Aedes, berbeda
halnya dengan jenis Culexmaupun Anopheles). Nyamuk jantan di alam
memakan polen sehingga saat direaring diberi pakan gula sebagai pengganti polen.
Nyamuk dewasa atau imago ditempatkan pada kandang nyamuk yang diberi kain
kelambu (Gambar 4). Sebagai tempat penetasan telur Nyamuk Aedes, disediakan
misalnya gelas plastic berisi air dan bertutupkan kertas saring pada dinding bagian
dalam, nantinya telur-telur yang dikeluarkan nyamuk betina akan menempel pada kertas
saring tersebut sehingga telur dapat kita pindahkan ke nampan larva (sekali lagi, teknik
yang digunakan sedikit berbeda untuk jenis nyamuk lain, Nyamuk Culex misalnya yang
tidak perlu menggunakan kertas saring).
Gambar 4. Kandang nyamuk pada fase imago
Yah semoga saja KSE bisa beternak nyamuk dan dapat membantu orang-orang yang
membutuhkannyamuk untuk penelitian. Sebagai supplier gitu (bisnis).,,,,,,, =D

Ngengat
Nah ada satu lagi jenis serangga yang biasanya kami rearing yaitu ngengat Attacus atlas
Ada yang sudah mendengar nama ngengat?? Ngengat itu masih satu ordo dengan kupu-
kupu, bedanya kalau ngengat biasa dikenal dengan kupu-kupu malam. Eiiits...... jangan
berfikiran negatif lho, disebut kupu-kupu malam karena lebih sering beraktivitas di
malam hari. Sebagian memiliki ukuran tubuh yang lebih besar di banding kupu-kupu,
sehingga ada juga yang menyebut dengan kupu-kupu Gajah. Corak warna
sayap ngengat juga tidak secerah kupu-kupu, tapi sebagian anggota ngengat dapat
menghasilkan sutera. Attacus atlas ini juga termasuk Ngengat yang dapat menghasilkan
sutera.

Gambar 5. Attacus atlas pada fase imago (atas: jantan; bawah: betina)
Nah, untuk mulai rearing, pertama harus sampling dulu ke alam mencari larva (ulatnya).
Ulatnya kitarearing di kampus dalam kandang yang tidak jauh berbeda dengan kandang
nyamuk (kotak berkelambu) yang di dalamnya terdapat makanan bagi ulat. Makanan ulat
yang biasa digunakan berupa daun keben (Baringtonia asiatica Kurtz) yang masih
menempel pada rantingnya. Selain daun keben, terdapat beberapa daun yang menjadi
makanan ulat ini antara lain tumbuhan soursop (Annona muricataLinn), dadap (Erytrina
lithosperma Mig) dan gempol (Nauclea orientalis Linn). Senyawa kimia berupa metabolit
sekunder dari tumbuhan-tumbuhan tersebutlah yang diperkirakan mempengaruhi
kesukaan ulat pada daunnya. Setelah itu kita akan mengamati masa-masa perubahannya
(metamorfosis). Mulai dari ulat yang aktif makan menjadi kepompong yang dilindungi
oleh selaput tebal dan keras atau bisa disebut Kokon. Dari kokon inilah sutera
terbentuk. Kepompong yang sehat akan menjadi Ngengat yang besar dengan sayap yang
lebar. Ngengat fase dewasa atau imago tidak lagi memiliki mulut untuk makan dan waktu
hidupnya cukup singkat (kurang lebih 1 minggu), selama hidupnya ngengat imago harus
melakukan perkawinan untuk melestarikan jenisnya.

Thats all2 macam serangga yang telah sering kami rearingAda saran untuk rearing selain yang
telah disebutkan? =D

-Leptocorisa oratorius-
editor: Dytiscus marginalis & Pelidnota punctata

Keterangan: Gambar 2-4 merupakan koleksi pribadi, Gambar 1 & 5 diperoleh dari
website (Gambar 1: http://sigmabiotech.com/mosquitoes.html; Gambar 5:
http://www.godofinsects.com/index.php/museum/butterflies-and-moths/moths/atlas-
moths-attacus-atlas/)

Anda mungkin juga menyukai