Anda di halaman 1dari 3

SELULITIS FASIALIS

Istilah selulitis digunakan untuk suatu penyebaran oedematus dari inflamasi akut pada
permukaan jaringan lunak dan bersifat difus. Selulitis dapat terjadi pada semua tempat dimana
terdapat jaringan lunak dan jaringan ikat longgar, terutama pada muka dan leher, karena biasanya
pertahanan terhadap infeksi pada daerah tersebut kurang sempurna.
Terdapat beberapa klasifikasi selulitis, salah satunya adalah selulitis difus akut (Ludwigs
Angina, Selulitis yang berasal dari inframylohyoid, Selulitis senators difus parapharingeal,
Selulitis fasialis difus, serta fascitis necrotizing dan gambaran atipikal lainnya), serta selulitis
kronis. Selulitis fasial yang paling sering dijumpai adalah Ludwigs Angina, selulitis bilateral
yang mengenai 3 spasium, yaitu spasium submandibula, sublingual, dan submental. Gejala lokal
selulitis antara lain pembengkakan yang mengenai jaringan lunak/ikat longgar, sakit, panas,
kemerahan pada daerah pembengkakan, trismus, dan dasar mulut serta lidah terangkat.
Sedangkan gejala sistemiknya antara lain temperatur tinggi, nadi cepat dan tidak teratur, malaise,
lymphadenistis, peningkatan jumlah leukosit, dll.
Etiologi
Perluasan infeksi odontogenik atau infeksi yang mengenai struktur gigi (pulpa dan
periodontal) ke daerah periapikal, selanjutnya menuju kavitas oral dengan menembus lapisan
kortikal vestibular dan periosteum dari tulang rahang. Fenomena ini biasanya terjadi di sekitar
gigi penyebab infeksi, tetapi infeksi primer dapat meluas ke regio yang lebih jauh, karena adanya
perlekatan otot atau jaringan lunak pada tulang rahang. Dalam hal ini, infeksi odontogenik dapat
menyebar ke bagian bukal, fasial, dan subkutaneus servikal kemudian berkembang menjadi
selulitis fasial.
Infeksi odontogenik biasanya disebabkan oleh Streptococcus sp serta mikroorganisme
anerob negatif lainya, namun pada dasarnya, infeksi odontogenik merupakan infeksi campuran,
baik dari bakteri anaerob, maupun bakteri aerob. Pada 88,4% kasus selulitis fasialis,
penyebabnya adalah infeksi odontogenik yang berasal dari pulpa dan periodontal, yang berusaha
untuk mencari jalan keluar. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran ini antara lain:
mikroorganisme, asal infeksi, toksisitas yang dihasilkan dan dikeluarkan mikroorganisme,
keadaan umum pasien, serta faktor lokal.
Infeksi Primer selulitis dapat berupa: perluasan infeksi/abses periapikal, osteomyielitis
dan perikoronitis yang dihubungkan dengan erupsi gigi molar tiga rahang bawah, ekstraksi gigi
yang mengalami infeksi periapikal/perikoronal, penyuntikan dengan menggunakan jarum yang
tidak steril, infeksi kelenjar ludah (Sialodenitis), fraktur compound maksila/mandibula, laserasi
mukosa lunak mulut serta infeksi sekunder dari oral malignancy.
Perbedaan Abses dan Selulitis
KARAKTERISTIK SELULITIS ABSES

Durasi Akut Kronis

Sakit Berat dan merata Terlokalisi

Ukuran Besar Kecil

Palpasi Indurasi jelas Fluktuasi

Lokasi Difus Berbatas Jelas

Kehadiran Pus Tidak ada Ada

Tingkat Keparahan Lebih berbahaya Tidak darurat

Bakteri Aerob (Streptococcus) Anaerob (Staphylococcus)

Enzim yang dihasilkan Streptokinase/
fibrinolisin
Hyaluronidase dan
Streptodornase



Coagulase


Sifat

Difus

Terlokalisir

Anda mungkin juga menyukai