Anda di halaman 1dari 10

1106998 Halida Yanti

U
T
S

A
P
J
K

UTS APJK

1. Nama Blog lama : Secangkir Ilmu Pelepas Dahaga Ketidak-tahuan
Alamat Blog lama : http://halidayanti.blogspot.com/
Nama Blog baru : Garis Langit
Alamat Blog baru : http://althaffiyah.blogspot.com/
2. Istilah-istilah :
a. Chanell link
Channel link mungkin termasuk titik konsolidasi opsional serta cross-connect. Seringkali
hanya ada patch panel di ruang peralatan, kita sebut ini sebuah konfigurasi interkoneksi
yang ditunjukkan di bawah.

gambar dari cross-connect channel

gambar dari inter-connect channel
b. Basic Link
Basic Link adalah memang sangat dasar: tidak ada konektor yang diperbolehkan dalam
Link Basic, tetapi titik pengukuran dimulai dekat tester lapangan dan berakhir di dekat
unit remote lapangan tester di ujung lain dari link. Oleh karena itu, kabel di Basic link

1106998 Halida Yanti
U
T
S

A
P
J
K

adapter adalah bagian dari apa yang diukur dan dilaporkan. Ketika Anda mengubah
Dasar link adapter, Anda mungkin mendapatkan hasil yang berbeda, yang sangat legal.

basic link configuration
c. Horizontal Cabling

sumber = www.chatsworth.com

Horizontal kabel = menghungkan host/computer ke 1 wiring wiring closet (antara cross-
connect panel di satu wiring closet) sering menggunakansebagai 100 ohm , 4 pair, UTP, solid
conductor cable, ditentukan dalamstandart ANSI/TIA/EIA 568 untuk komersial bangunan.

Sistem pengkabelan horizontal terdiri dari kabel-kabel yang tersusun secara horizontal,
terminasi mekanikal, dan patch cord (jumper). Pengertian horizontal disini adalah sistem
pengkabelan akan berjalan secara horizontal baik diatas lantai ataupun di bawah atap. Ada

1106998 Halida Yanti
U
T
S

A
P
J
K

beberapa servis atau system yang harus diperhatikan ketika mendesain suatu sistem pengkabelan
secara horizontal, yaitu :
1.Servis telekomunikasi meliputi suara, modem dan faksimile.
2.Perlengkapan dasar switching.
3.Koneksi manajemen komputer dan telekomunikasi.
4.Koneksi keyboard/video/mouse (KVM).
5.Komunikasi data.
6.Wide Area Network(WAN).
7.Local Area Network (LAN).
8.Storage Area Network (SAN).
Sistem pemberian isyarat lainnya pada gedung (seperti kebakaran, keamana, energi, HVAC,
EMS, dan lainnya).

Sistem pengkabelan secara horizontal dapat dibuat dalam bentuk under-floor atau overhead.
Topologi yang dapat dipasang pada horizontal cabling pada data center adalah topologi star,
maksudnya adalah Jarak yang ditempuh pada sistem pengkabelan horizontal.

d. Backbone Cabling

sumber = www.netdigix.com
Kabel yang menghubungkan wiring closet satudengan wiring closet yang lain atau pusat
connettion point dapat menggunakan 100 ohm UTP, 62.5/125 micron atau 50/125 micron
multimode fiber optic, atau 8.3/125 micron singlemode fiber optic.
Fungsi dari sistem pengkabelan backbone adalah untuk menyediakan koneksi antara main
distribution area, horizontal distribution area, dan merupakan entrance area. Sistem pengkabelan

1106998 Halida Yanti
U
T
S

A
P
J
K

backbone terdiri dari kabel backbone, main cross-connect, horizontal cross-connect, terminasi
mekanikal, dan patch cord (jumper) yang digunakan untuk koneksi silang backbone-to-
backbone. Sistem pengkabelan secara backbone harus mendukung kebutuhan konektivitas yang
berbeda, misalnya LAN, WAN, SAN, saluran komputer, dan koneksi console perangkat. Pada
dasarnya performansi transmisi tergantung dari karakteristik kabel, perangkat keras yang
terhubung, patch cord dan kabel cross-connect, jumlah koneksi, dan perlakuan fisik terhadap
kabel tersebut.


3. Merancang jaringan komputer 1 gedung 4 lantai, 1 lantai 3 ruangan, 1 ruangan terdapat 30
PC.
ANALISIS KEBUTUHAN INFRASTRUKTUR
1. Lima buah router, dimana satu router untuk menjadi router utama dan empat router lagi
untuk masing-masing lantai.
2. switch dengan port 24 sebanyak 32 buah untuk seluruhan ruangan, dimana tiap ruangan
dipasang dua buah switch. Dengan dua buah switch ini akan bisa menampung lebih kurang
46 buah PC.
3. Komputer sebanyak 360 unit, dimana setiap ruangan akan dipasang 30 unit PC.
4. Kabel UTP tipe category 6a dengan kecepatan transfer data 10.000mbps.
5. Connector RJ45 .
6. Akses ke jaringan public.
TOPOLOGI JARINGAN
Untuk jaringan backbone, kita akan menerapkan topologi mesh. Dengan topologi mesh,
peluang masalah jaringan terputus dapat diminimasilir. Karena setiap router memiliki rute
cadangan untuk menuju ke router jaringan lain. Sedangkan untuk menghubungkan setiap unit
komputer di setiap ruangan, kita akan menerapkan topologi star karena tidak mungkin untuk
diterapkan topologi mesh untuk menghubung masing-masing unit PC.
Setiap ruangan memiliki 2 buah switch dengan jumlah port 24 buah. Dengan dua switch ini
diharapkan dapat menghubung komputer atau PC sebanyak 46 unit. Switch yang pertama akan
terhubung lansung dengan router lantai(R1/R2/R3/R4) sedangkan switch yang satu lagi akan

1106998 Halida Yanti
U
T
S

A
P
J
K

terhubung ke switch1 secara seri. Switch dapat boleh dihubungkan secara seri dengan maksimal
jangkauan dari ujung komputer ke ujung komputer lainnya adalah 5 hop atau lima segmen.
Sebagai contoh,apabila kita menghubungkan 5 buah switch secara seri, maka itu artinya dia tidak
bisa terhubung lagi karena jangkauannya dari ujung yang satu ke ujung yang lain sudah lebih
dari 5 hop atau segmen.

ALOKASI ALAMAT IP
A. Jaringan Backbone
Yang dimaksud sebagai jaringan backbone pada jaringan ini adalah jaringan jaringan yang
menghubungkan antara router utama ke router-router masing-masing lantai dan koneksi antar
router-router setiap lantai sehingga membentuk topologi mesh.
Router Utama Gedung membagi jaringan menjadi 7 Jaringan utama yaitu:
192.168.1.0/30 (Router Utama ke Router1 lantai 1)
Interface di router Utama=192.168.1.1/30
Interface di router1 =192.168.1.2/30
192.168.1.4/30 (Router Utama ke Router2 lantai 2)
Interface di router Utama=192.168.1.5/30
Interface di router2 =192.168.1.6/30
192.168.1.8/30 (Router Utama ke Router3 lantai 3)
Interface di router Utama=192.168.1.9/30
Interface di router3 =192.168.1.10/30
192.168.1.12/30 (Router Utama ke Router4 lantai 4)
Interface di router Utama=192.168.1.13/30
Interface di router4 =192.168.1.14/30
192.168.1.16/30 (Router 4 ke Router 3)
Interface di Router 4 =192.168.1.17/30

1106998 Halida Yanti
U
T
S

A
P
J
K

Interface di Router 3 =192.168.1.18/30
192.168.1.20/30 (Router 3 ke Router 2)
Interface di Router 3 =192.168.1.21/30
Interface di Router 2 =192.168.1.22/30
192.168.1.24/30 (Router 2 ke Router 1)
Interface di Router 2 =192.168.1.25/30
Interface di Router 1 =192.168.1.26/30
B. JARINGAN SETIAP LANTAI
a. Jaringan di Lantai 1
Lantai satu memiliki sebuah Router (R1) yang membagi jaringan menjadi 4 segmen jaringan
untuk masing-masing ruangan dengan melakukan subnetting dengan netmask 255.255.255.192
atau /26 dan ini akan menyediakan 62 host untuk setiap segmen jaringan. Dengan melakukan
subnetting terhadap alamat 192.168.2.0/24 menjadi 192.168.2.0/26, maka jaringan yang akan
terbentuk adalah:
192.168.2.0/26 (jaringan dari Router1 ke Ruangan1)
Interface di Router 1:192.168.2.1/26
Alamat Host yang valid pada jaringan ini:192.168.2.2/26 192.168.2.62/26
192.168.2.64/26(jaringan dari Router1 ke Ruangan2)
Interface di Router 1:192.168.2.65/26
Alamat Host yang valid pada jaringan ini:192.168.2.66/26 192.168.2.126/26
192.168.2.128/26(jaringan dari Router1 ke Ruangan3)
Interface di Router 1:192.168.2.129/26
Alamat Host yang valid pada jaringan ini:192.168.2.130/26 192.168.2.190/26
192.168.2.192/26(jaringan dari Router1 ke Ruangan4)
Interface di Router 1:192.168.2.193/26
Alamat Host yang valid pada jaringan ini:192.168.2.194/26 192.168.2.254/26

1106998 Halida Yanti
U
T
S

A
P
J
K


b. Jaringan di lantai 2
Lantai dua juga memiliki sebuah Router (R1) yang membagi jaringan menjadi 4 segmen jaringan
untuk masing-masing ruangan dengan melakukan subnetting dengan netmask 255.255.255.192
atau /26 dan ini akan menyediakan 62 host untuk setiap segmen jaringan. Jaringan pada lantai
dua adalah:

192.168.3.0/26 (jaringan dari Router2 ke Ruangan1)
Interface di Router 1:192.168.3.1/26
Alamat Host yang valid pada jaringan ini:192.168.3.2/26 192.168.3.62/26
192.168.3.64/26(jaringan dari Router2 ke Ruangan2)
Interface di Router 1:192.168.3.65/26
Alamat Host yang valid pada jaringan ini:192.168.3.66/26 192.168.3.126/26
192.168.3.128/26(jaringan dari Router2 ke Ruangan3)
Interface di Router 1:192.168.3.129/26
Alamat Host yang valid pada jaringan ini:192.168.3.130/26 192.168.3.190/26
192.168.3.192/26(jaringan dari Router2 ke Ruangan4)
Interface di Router 1:192.168.3.193/26
Alamat Host yang valid pada jaringan ini:192.168.3.194/26 192.168.3.254/26

c. Jaringan di lantai 3
Lantai dua juga memiliki sebuah Router (R3) yang membagi jaringan menjadi 4 segmen jaringan
untuk masing-masing ruangan dengan melakukan subnetting dengan netmask 255.255.255.192
atau /26 dan ini akan menyediakan 62 host untuk setiap segmen jaringan. Jaringan pada lantai
dua adalah:


1106998 Halida Yanti
U
T
S

A
P
J
K

192.168.4.0/26 (jaringan dari Router3 ke Ruangan1)
Interface di Router 1:192.168.4.1/26
Alamat Host yang valid pada jaringan ini:192.168.4.2/26 192.168.4.62/26
192.168.4.64/26(jaringan dari Router3 ke Ruangan2)
Interface di Router 1:192.168.4.65/26
Alamat Host yang valid pada jaringan ini:192.168.4.66/26 192.168.4.126/26
192.168.4.128/26(jaringan dari Router3 ke Ruangan3)
Interface di Router 1:192.168.4.129/26
Alamat Host yang valid pada jaringan ini:192.168.4.130/26 192.168.4.190/26
192.168.4.192/26(jaringan dari Router3 ke Ruangan4)
Interface di Router 1:192.168.4.193/26
Alamat Host yang valid pada jaringan ini:192.168.4.194/26 192.168.4.254/26

d. Jaringan di lantai 4

Lantai dua juga memiliki sebuah Router (R4) yang membagi jaringan menjadi 4 segmen jaringan
untuk masing-masing ruangan dengan melakukan subnetting dengan netmask 255.255.255.192
atau /26 dan ini akan menyediakan 62 host untuk setiap segmen jaringan. Jaringan pada lantai
dua adalah:

192.168.5.0/26 (jaringan dari Router4 ke Ruangan1)
Interface di Router 1:192.168.5.1/26
Alamat Host yang valid pada jaringan ini:192.168.5.2/26 192.168.5.62/26
192.168.5.64/26(jaringan dari Router4 ke Ruangan2)
Interface di Router 1:192.168.5.65/26
Alamat Host yang valid pada jaringan ini:192.168.5.66/26 192.168.5.126/26

1106998 Halida Yanti
U
T
S

A
P
J
K

192.168.5.128/26(jaringan dari Router4 ke Ruangan3)
Interface di Router 1:192.168.5.129/26
Alamat Host yang valid pada jaringan ini:192.168.5.130/26 192.168.5.190/26
192.168.5.192/26(jaringan dari Router4 ke Ruangan4)
Interface di Router 1:192.168.5.193/26
Alamat Host yang valid pada jaringan ini:192.168.5.194/26 192.168.5.254/26

C. Routing dan Koneksi ke Jaringan Public
Agar komputer di setiap jaringan dapat saling terhubung satu sama lain, maka perlu ditambahkan
table routing pada setiap router. Routing yang dapat diberikan dapat berupa routing static atau
pun routing dynamic. Untuk ini cobalah untuk memberikan routing static terlebih dahulu.
Kemudian, agar setiap komputer ini dapat terhubung ke internet atau jaringan public, maka
interface router utama mesti terhubung ke interface router public dan komputer nantinya dapat
terhubung dengan satu alamat IP public yang dapat dipakai secara bersama-sama dengan
melakukan NAT(Network Address Translation).



1106998 Halida Yanti
U
T
S

A
P
J
K

Anda mungkin juga menyukai