Anda di halaman 1dari 33

ANGINA PEKTORIS

OLEH:
1) KISMA DWI H (080102050)
2) HIJJRAH PUTRA S. (080102064)
3) FERIL CAHYA ADI CANDRA (080102071)
4) M. NOER A. (080102076)
5) WIWIN APRILIA L. (080102095)
6) NIKMATUL KHOEROH (080102096)



FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2009
www.lengku.wordpress.com
JANTUNG
Jantung merupakan organ berupa otot,
berbentuk kerucut, berongga dan sebagai
organ pemompa darah yang besar yang
memelihara peredaran darah melalui
seluruh tubuh. Jantung merupakan organ
berotot dengan empat ruang di dalamnya,
bentuk dan ukurannya kurang lebih
sebesar kepalan tangan kita. Berat
jantung kira-kira 300 gram.
www.lengku.wordpress.com
KEDUDUKAN JANTUNG
Jantung terletak dalam rongga Mediastinum,
kira-kira dua pertiganya pada belakang
Sternum dan lebih menghadap ke kiri dari pada
ke kanan. Batas bawahnya yang membentuk
ujung tumpul disebut Apek, terletak di atas
Diapragma, dengan ujung kearah kiri. Batas
atas jantung atau basalnya terletak tepat di
bawah costa II.

Salah satu penyakit jantung yang akan kami
bahas disini adalah Angina Pektoris.
www.lengku.wordpress.com
ANGINA PEKTORIS
Di definisikan akibat berkurangnya
pasokan oksigen dan menurunnya aliran
darah ke dalam miokardium. Gangguan
tersebut bisa karena suplai oksigen yang
turun (adanya aterosklerosis koroner atau
spasme arteria koroner) atau kebutuhan
oksigen yang meningkat. Sebagai
manifestasi keadaan tersebut akan timbul
Angina Pektoris yang pada akhirnya dapat
berkembang menjadi infark miokard.
www.lengku.wordpress.com
Angina dapat terjadi di saat :
Latihan atau Olahraga

Setelah makan

Stress atau emosi yang berlebihan
www.lengku.wordpress.com
GAMBAR JANTUNG YANG
MENGALAMI ANGINA:
www.lengku.wordpress.com
www.lengku.wordpress.com
www.lengku.wordpress.com
ETIOLOGI
- Olah raga berat
- Sress/emosi
- Terlalu banyak makan: sehingga meningkatkan aliran darah ke daerah
mesentrikus sehingga mengurangi ketersediaan darah untuk jantung.

- Hypertiroidisme
- Kondisi dimana miokard membutuhkan miokard O2 yang banyak
seperti:

Hypertropy prostat
Aortic insuffisiensi
Stenosis katup aorta (penyempitan katup aorta)
Regurgitasi katup aorta (kebocoran katup aorta)

- Stenosis subaortik hipertrofik
- Spasme arterial (kontraksi sementara pada arteri yang terjadi secara
tiba- tiba)
- Anemia yang berat.
- Udara dingin
mengakibatkan kontriksi, peningkatan tekanan darah serta peningkatan
kebutuhan www.lengku.wordpress.com
PATOFISIOLOGI
Angina pectoris merupakan sindrom klinis
yang disebabkan oleh aliran darah ke arteri
miokard berkurang sehingga
ketidakseimbangan terjadi antara suplay O2
ke miokardium yang dapat menimbulkan
iskemia, yang dapat menimbulkan nyeri yang
kemungkinan akibat dari perubahan
metabolisme aerobik menjadi anaerob yang
menghasilkan asam laktat yang merangsang
timbulnya nyeri.
www.lengku.wordpress.com
Gejala dan tanda
1.Kualitas nyeri dada yang khas, yaitu perasaan dada
tertekan, merasa terbakar atau susah bernafas.
2. Lokasi nyeri yaitu retrosternal yang menjalar ke leher,
rahang atau mastoid dan turun ke lengan kiri.
3. Faktor pemicu seperti sedang emosi, bekerja, sesudah
makan atau dalam udara dingin.
4. Rasa ketarik- tarik pada kerongkongan
5. Biasanya penderita merasakan angina sebagai rasa
tertekan atau rasa sakit di bawah tulang dada (sternum).
6. Nyeri juga bisa dirasakan di:
- bahu kiri atau di lengan kiri sebelah dalam
- punggung
- tenggorokan, rahang atau gigi
- lengan kanan (kadang-kadang).
7.Banyak penderita yang menggambarkan perasaan ini
sebagai rasa tidak nyaman dan bukan nyeri.
www.lengku.wordpress.com
Yang khas adalah bahwa angina:

- dipicu oleh aktivitas fisik
- berlangsung tidak lebih dari beberapa
menit
- akan menghilang jika penderita
beristirahat.
-Kadang penderita bisa meramalkan akan
terjadinya angina setelah melakukan
kegiatan tertentu.
www.lengku.wordpress.com
Angina seringkali memburuk jika:


- aktivitas fisik dilakukan setelah makan

- cuaca dingin

- stres emosional.
www.lengku.wordpress.com
MACAM-MACAM ANGINA
PEKTORIS
www.lengku.wordpress.com
A. Angina pectoris stabil. ( Stable Angina )
Yaitu angina klasik (, effort-induced
angina) terjadi karena adanya sumbatan
anatomik berupa aterosklerosis koroner
sehingga aliran koroner tidak dapat
memenuhi kebutuhan jantung yang
meningkat (paling umum ditemui setelah
kerja fisik, emosi atau makan)
www.lengku.wordpress.com
Berdasarkan tingkat penyebabnya, maka Angina
pectoris stabil dapat dibagi menjadi:



1. Selalu timbul sesudah kegiatan berat
2. Timbul sesudah melakukan kegiatan sedang (
jalan cepat 1/2 km)
3. Timbul sesudah melakukan kegiatan ringan
(jalan 100 m)
4. Jika melakukan aktivitas yang ringan (jalan
biasa)
5. Biasanya berlangsung singkat (5 menit atau
kurang)
6. Menurun atau hilang dengan istirahat.
7. Bisa dirasakan seperti nyeri dada yang
menyebar ke lengan, punggung atau tempat lain.
8. Bisa diperkirakan datangnya, setiap episode
nyeri memiliki kemiripan, atau cenderung sama.
www.lengku.wordpress.com
Penyebab yang lain meliputi:
Stress emosional; terpapar suhu
sangat panas atau sangat dingin;
makan terlalu banyak, dan
merokok.


www.lengku.wordpress.com
B. Angina pectoris tidak stabil.
(Unstable Angina)
Merupakan angina yang pola gejalanya mengalami
perubahan. Unstable angina merupakan suatu
keadaan darurat. angina tidak stabil ditandai dengan
meningkatnya frekuensi dan lama serangan angina
(crescendo), diinduksi oleh adanya stimulus ringan
dan terjadi baik sewaktu istirahat maupun kerja fisik.
Angina tidak stabil meliputi: kelompok penderita yang
baru (dalam 6 minggu) mengalami serangan angina
yang berat dan sering; yang mengalami angina
sewaktu istirahat; angina stabil yang bertambah
berat, lebih sering dan lebih lama; dan angina yang
mengalami infark jantung akut atau infark yang
semakin memburuk
www.lengku.wordpress.com
Gejala:
- Angina yang baru pertama kali atau angina
stabil dengan karakteristik frekuensi berat dan
lamanya meningkat.
- Timbul waktu istirahat/kerja ringan.
- Fisical assessment tidak membantu.
- EKG: Deviasi segment ST depresi atau
elevasi.
www.lengku.wordpress.com
Angina jenis ini dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:


1. Angina yang baru terjadi (dalam 1
bulan)

2. Crescendo Angina (meningkatnya
frekuensi atau keparahan dalam beberapa
hari atau minggu)

3. Insufisiensi koroner akut (nyeri Angina
yang menetap pada saat istirahat tanpa
adanya infark miokardium)
www.lengku.wordpress.com
C. Angina variant.
Angina variant (angina Prinzmetal) terjadi
karena vasospasme koroner (sumbatan
fungsional) dan timbul sewaktu istirahat,
yang mengakibatkan berkurangnya suplai
oksigen pada jaringan jantung varian
(angina Prinzmetal) terjadi karena
vasospasme koroner (sumbatan
fungsional) dan timbul sewaktu istirahat,
yang mengakibatkan berkurangnya suplai
oksigen pada jaringan jantung.
www.lengku.wordpress.com
KOMPLIKASI PADA ANGINA PEKTORIS


1. Infarksi miokardium yang akut (
serangan jantung)

2. kematian karena jantung secara
mendadak

3. Aritmia kardiak
www.lengku.wordpress.com
PEMERIKSAAN FISIK


Data subyektif yang berhubungan dengan nyeri :

a. lokasi dan durasi kedaerah lain sering didaerah substernal
b. kwalitas nyeri : nyeri dapat mencekik atau rasa berat dalam
dada
c. datang dan menetapnya rasa nyeri singkat
d. faktor-faktor pencetus sering karena :
- gerakan
- kepanasan
- kedinginan
- stress atau emosi
- makan banyak
e. gejala-gejala yang menyertai : gelisah, mual, diaphoresis
f. faktor-faktor yang meringankan : berkurang karena istirahat
dan pemberian obat (nitrogliserin)
www.lengku.wordpress.com
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK


www.lengku.wordpress.com
1. EKG (Elektrokardiogram)
1. monitor holter
- yaitu ekg fortable
- ekg monitor 24 jan pasien tetap mengerjakan harian.

2. Angiografi koroner
Untuk melihat adanya penyempitan / sumbatan.

3. pemeriksaan stress ( stress testing )
- mengayuh pedal sepeda yang diam atau berjalan pada
tretmill, selama pemeriksaan ekg direkam
- resiko infark miokard yaitu < 1/500
- resiko kematian < 1/10000
www.lengku.wordpress.com
2. Exercise echocardiography
merupakan suatu pemeriksaan dimana
ekokardiogram diperoleh dengan memantulkan
gelombang ultrasonik dari jantung.

Pemeriksaan ini bisa menunjukkan ukuran
jantung, pergerakan otot jantung, aliran darah yang
melalui katup jantung dan fungsi katup.

Ekokardiogram dilakukan pada saat
istirahat dan pada puncak aktivitas.
Jika terdapat iskemia, maka gerakan memompa
dari dinding ventrikel kiri tampak abnormal.
www.lengku.wordpress.com
3. Radionuclide imaging
yang dilakukan bersamaan dengan
exercise tolerance testing bisa
memberikan keterangan berharga
mengenai angina.


www.lengku.wordpress.com
4. Arteriografi koroner
dilakukan jika diagnosis penyakit arteri
koroner atau iskemia belum pasti.
Pemeriksaan ini digunakan untuk
menentukan beratnya penyakit arteri
koroner dan untuk membantu menentukan
perlu tidaknya dilakukan
www.lengku.wordpress.com
PENGKAJIAN


a. Identitas pasien

b. Riwayat penyakit sekarang

c. Riwayat penyakit masalalu

d. Kebiasaan sehari-hari

e. Pola aktifitas

f. Pola nutrisi
www.lengku.wordpress.com
DIAGNOSA KEPERAWATAN
YANG BISA MUNCUL
DIAGNOSA I:
1. Ketidakefektifan pola nafas bd.
Kecemasan
Hiperventilasi
2. Penurunan cardiac out put bd
Gangguan stroke volume (preload,
afterload, kontraktilitas)
3. Nyeri akut bd
Agen injuri (kimia)
www.lengku.wordpress.com
DIAGNOSA II:

1.Ansietas yang berhubungan dengan nyeri dadasekunder
akibat efek iskemia jantung

2.Ketakutan yang berhubungan dengan status baru dan
masa datang tidak diketahui

3.Gangguan pola tidur yang berhubungan dengan tindakan
dan lingkungan

4.Resiko terhadap konstipasi yang berhubungan dengan
tirah baring, perubahan gaya hidup dan pengobatan

5.Intoleren aktivitas yang berhubungan dengan dekondisi
sekunder akibat ketakutan akan kekambuhan Angina.
www.lengku.wordpress.com
DIAGNOSA BANDING:

1.Sumber trakeobronkial:
a.Neoplasma
b.Bronkitis(akut dan kronik)
c.Brokiektasis
d.Trauma
e.Benda asing

2.Sumber parenkim paru:
a.Tuberkulosis paru
b.Pneumonia
c.Abses paru
d.Sumber vaskuler


www.lengku.wordpress.com
RENCANA KEPERAWATAN
Perubahan kenyamanan : nyeri akut
berhubungan dengan trauma jaringan dan
refleks spasme otot jantung.
Kriteria hasil :
Individu akan
1. Memperlihatkan bahwa orang lain
membenarkan nyeri itu ada.
2. Memperlihatkan pengurangan nyeri setelah
melakukan tindakan penurunan rasa nyeri yang
memuaskan.

www.lengku.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai