2. Elhamida Rezkia Amien F451130071 3. Radius Pranoto F451130091 4. Oktari Ega Santika F451130111 Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang merupakan kesatuan ekosistem dengan sungai dan anak- anak sungainya yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah pengairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan. (UU No 7/2004 Pasal 1)
Desa Babakan Kecamatan Dramaga termasuk dataran tinggi yang menempati sebagian besar wilayah Kabupaten Bogor di bagian Tengah dari daerah ini dengan ketinggian topografi mulai dari 300 1.000 m dpl, dibentuk oleh produk batuan tua dari batuan sedimen yang berumur Tersier. Sungai Ciapus merupakan cabang orde 1 dari Sungai Cisadane di kawasan Das Cisadane. Total Luas Das Babakan (Sub Das Cisadane) = 3,34 Km 2 Komponen wilayah Desa Babakan terdiri dari Wilayah penduduk/pemukiman dan Wilayah Pendidikan IPB Bogor. Kependudukan Densitas Penduduk Pertanian Sawah Pada tabel menunjukan Desa Babakan mempunya populasi jumlah penduduk menempati urutan ketiga Se-kecamatan Dramaga
Pada tabel menunjukan Desa Babakan mempunya densitas 3.295 jiwa/km 2 Data tahun 2012 dari BPS untuk Desa Babakan menunjukkan produksi sawahnya paling minim Pada tabel Luas panen dari Desa babakan pada point.9
Permen No. 23 Tahun 2006 tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Pengaturan Tarif Air Minum pada Perusahaan Daerah Air Minum BAB I ketentuan umum Pasal 1 ayat 8 Disebutkan bahwa Kebutuhan air = 60 Liter/Orang/Hari Sehingga kebutuhan air perbulan = 60 Liter/Orang/Hari x 30 hari =1.800 Liter/Orang/Bulan Jumlah penduduk Desa Babakan menurut BPS tahun 2012, Total penduduk adalah 11.004 Orang. Artinya kebutuhan air perbulan = 1800 Liter/Orang/Bulan x 11.004 Orang = 19.807.200 Liter/Bulan = 19.807,2 m 3 /Bulan
Luas Das Cisadane (BPLHD Kab Bogor 2010) adalah 105.615,63 Ha Panjang Sungai Ciapus = 13 Km (Balai PSDA Cisadane) Sungai Ciapus memiliki kedalaman berkisar antara 10 cm 150 cm, untuk warna yang ada di sungai ciapus yaitu warnanya coklat kehijauan dengan tipe substrat batu-batuan. Suhu yang ada disekitar sungai berkisar antara 25-28 o C, Lebar Sungai Ciapus berada pada kisaran 10 m 13 m dan lebar badan sungai mencapai 14 m 15 m. Kecerahan air yang dilakukan mendapatkan bahwa kecerahan air di sekitar sungai berkisar antara 20 cm 35 cm. (Ahmad Ibnu Riza, et.al, 2010) Sungai Ciapus menghasilkan debit air (Q) sebesar 5.81m 3 /s (Jajang Roni Aunul Kholik, 2012). Dari debit 5.81m 3 /s, maka didapat ketersediaan air perbulan = 250.992 m 3 /bulan Jika nilai ketersediaan air domestik = 250.992 m 3 /Bulan dan kebutuhan air = 25.329,6 m 3 /Bulan. Artinya jika ditinjau kebutuhan air dari debit Sungai Ciapus. Maka persentase jumlah air yang dibutuhkan Desa Babakan dalam 1 bulan sebanyak 10,09 % .
No. Bulan Curah Hujan (mm) 1 Januari 509,08 2 Februari 406,2 3 Maret 289,8 4 April 216 5 Mei 399,3 6 Juni 112,6 7 Juli 360,2 8 Agustus 258,3 9 September 503,2 10 Oktober 434,7 11 November 186,9 12 Desember 382,5 Mean 338,23 Tabel Curah Hujan Bulanan/1 Tahun Kecamatan Dermaga, (BMKG Dermaga , 2013) Keterangan Luas Area (m 2 ) Luas (Km 2 ) Kawasan Hijau 167.238,6072 0,167239 Kawasan Hijau 6.9024,7130 0,069025 Kawasan Hijau 475.035,8908 0,475036 Kawasan Hijau 83.531,8252 0,083532 Kawasan Hijau 50.001,6842 0,050002 Kawasan Hijau 417.817,0521 0,417817 Kawasan Hijau 205.065,1605 0,205065 Kawasan Terbangun 106.993,6186 0,106994 Kawasan Terbangun 384.644,9486 0,384645 Kawasan Terbangun 100.974,0600 0,100974 Kawasan Terbangun 904.297,3969 0,904297 Kawasan Terbangun 752.50,9624 0,075251 Kawasan Terbangun 161.037,5014 0,161038 Kawasan Terbangun 149.381,6185 0,149382 Luas Kawasan Hijau = 1,46 Km 2 Luas Kawasan Terbangun = 1,88 Km 2 Dari Tabel dapat disimpulkan :
Total Luas Das Babakan = 3,34 Km 2 Ketersediaan air Sub Das Cisadane (Desa Babakan) = Luas Das x Curah Hujan Rata-rata Bulanan Tahun 2013 = 3,34 Km 2 x 338,23 mm = 1.129.688,2 m 3 /bulan Ketersediaan air berdasarkan presentase distribusi penggunaan air Persentase untuk tanaman 60% sehingga 60% x 1.129.688,2 m 3 /bulan = 677.812,92 m 3 /bulan Persentase untuk domestik 40% sehingga 40 % x 1.129.688,2 m 3 /bulan = 451.872,28 m 3 /bulan Jika nilai ketersediaan air domestik = 451.872,28 m 3 /Bulan dan kebutuhan air = 19.807,2 m 3 /Bulan. Artinya jika ditinjau dari kebutuhan air dari curah hujan maka persentase jumlah air yang dibutuhkan Desa Babakan dalam 1 bulan sebanyak 4,38 % .
Masyarakat warga Desa Babakan mendapatkan air bersih melalui air pam dan air tanah. Sumber mata air didapatkan dari sumur atau pengeboran yang di pompa oleh mesin. Ketinggian water table didesa babakan berkisar 5-6 m. Pengukuran karakteristik air tanah dilakukan dengan menggunakan alat resistivity meter/terameter
Gambar Resistivity meter/terameter Pengukuran dilakukan di lapangan dengan menentukan titik deteksi terameter berdasarkan jenis tanah, kondisi geologi, dan hidrogeologinya. Untuk ketepatan penentuan titik dan mempermudah deteksi terlebih dahulu dilakukan penentuan posisi titik menggunakan GPS (Geo Posizioning System) selanjutnya dilakukan deteksi untuk menentukan ketahanan jenis semu dan kedalaman overburden dan akuifernya di lapangan. Titik yang dideteksi adalah yang memenuhi kriteria sebagai berikut: (a) berada pada hamparan 600 m dengan topografi datar, (b) jauh dari kawat berduri dan besi dalam tanah, dan (c) jauh dari tegangan tinggi.
Terameter bekerja dengan cara menembakkan arus listrik ke dalam tanah dengan memakai elektrode-elektrode ke dalam tanah dan mengambil nilai hambatannya dalam dimensi waktu respon, alat ini dapat menunjukkan material di bawah permukaan bumi pada kedalaman lebih dari 200 meter tanpa melalui pengeboran. Dari data sifat kelistrikan material bawah tanah terutama batuan yang berupa besaran tahanan jenis (resistivity), masing-masing dikelompokkan dan ditafsirkan dengan mempertimbangkan data kondisi geologi setempat yang ada.
Sumber : (Dr. Ir. Popi Redjekiningrum D.M., M.S., 2010, Potensi Air Tanah)
Identifikasi air tanah menyajikan gambaran stratifikasi Hidrogeologi dari penampang tanah yang diukur resivitasnya mulai dari lapisan atas ke bawah . Letak kedalaman dan ketebalan dari setiap komponen stratifikasi geologi di setiap blok yang diamati bervariasi yang mencerminkan dinamika letak dan potensi air tanah yang ada di titik pengukuran dan biasanya mempunyai urutan stratifikasi.
Lapisan dari stratifikasi secara berurutan dari lapisan atas kebawah adalah Overbuden, Aquifer1, Aquitard1, Aquifer2 dan Aquitard2
Overburden adalah: lapisan partikel tanah, batuan atau material lainya yang berada di atas batuan induk atau lapisan lain yang mempunyai nilai ilmiah atau nilai ekonomis seperti bahan tambang( emas, batu bara, minyak bumi dan lainya) atau air tanah. Aquifer adalah lapisan di bawah permukaan tanah yang terdiri dari formasi atau kelompok formasi satuan geologi yang tembus air (permeable) baik yang terkonsolidasi (misalnya lempung) maupun yang tidak terkonsolidasi (pasir) dengan kondisi jenuh air dalam jumlah yang cukup banyak. Aquitard adalah lapisan, formasi, atau kelompok formasi geologi yang lulus air (permable) dengan nilai konduktivitas hidraulik yang kecil namun masih memungkinkan air melewati lapisan ini walaupun dengan gerakan yang lambat. Dapat dikatakan juga merupakan lapisan pembatas atas dan bawah suatu lapisan aquifer setengah tertekan (semi confined aquifer).
Berdasarkan letak dan potensinya akuifer dibedakan menjadi akuifer bebas, akuifer setengah tertekan dan akuifer tertekan.
a) Akuifer bebas adalah akuifer yang mempunyai bidang bagian atas berupa zona tidak jenuh air dan dibatasi oleh muka air bawah tanah. Besarnya kandungan dan luas penyebaran air bawah tanah yang tersimpan di dalam akuifer bebas sangat dipengaruhi oleh iklim terutama curah hujan, relief dan kemiringan lahan, jenis litologi, vegetasi dan kondisi lingkungan, dengan demikian debitnya sangat dipengaruhi oleh keseimbangan antara imbuhan (recharge) dari lingkungan sekitarnya (air hujan dan rembesan samping) dengan volume yang di eksploitasi.
b) Akuifer setengah tertekan adalah Merupakan akuifer yang jenuh air yang dibatasi oleh lapisan atas berupa aquitard dan lapisan bawahnya merupakan aquiclude. Pada lapisan pembatas di bagian atasnya karena bersifat aquitard masih ada air yang mengalir ke akuifer tersebut (influx) walaupun hidraulik konduktivitasnya jauh lebih kecil dibandingkan hidraulik konduktivitas akuifer. Tekanan airnya pada akuifer lebih besar dari tekanan atmosfir.
c) Akuifer tertekan adalah Merupakan akuifer yang jenuh air yang dibatasi oleh lapisan atas dan bawahnya merupakan aquiclude dan tekanan airnya lebih besar dari tekanan atmosfir. Pada lapisan pembatasnya tidak ada air yang mengalir (no flux). Sumber : (Dr. Ir. Popi Redjekiningrum D.M., M.S., 2010)