Anda di halaman 1dari 24

MATERI KULIAH EKONOMI SUMBERDAYA ALAM

(PDS 118)
BOBOT SKS:1/2
REFERENSI:
Fardiaz, S. 1992. Polusi Air dan Udara. Kanisius, Yogyakarta
Fauzi, A. 2004. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Teori dan
Aplikasi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
International Review for Environtmental Strategis. 2005. The Environtmentally
Sustainable City. Volume 5, Number: 2
Institute for Global Environtmental Strategies. Japan
Kus Dwiyatmo B. 2007. Pencemaran lingkungan dan Penanganannya. Citra
Aji Parama, Yogyakarta
Purnomo, H dan R. Sugiantoro. 2010. Manajemen Bencana, Respond an
Tindakan terhadap Bencana.
Medpress, Yogyakarta
Sugandi, A. 1999. Penataan ruang dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Suparmoko. 1997. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan. BPFE
Yogyakarta.
Suryani, M.; A. Rofiq dan R. Munir. 1987. LINGKUNGAN: Sumberdaya Alam
dan Kependudukan dalam Pembangunan.
UI Press. Jakarta
I. PENDAHULUAN
*) Ilmu Ekonomi: Ilmu yg mempelajari bgmn tingkah laku
manusia, baik secara perorangan atau sbg
masyarakat berusaha memenuhi kebutuhan
dari berbagai alat pemuas kebutuhan
(sumberdaya) yang terbatas (langka)
Mrpk ilmu tentang proses
pengambilan keputusan utk memperolehnya
bgmn menggunakan memerlukan pengorbanan
sumberdaya yg langka tsb
Sumberdaya Alam
*) Sumberdaya
Sumberdaya Manusia
Barang Konsumsidlm proses konsumsi
*) Sumberdaya
Alam Barang produksidlm proses produksi
Sumberdaya Alam (Natural Resources)
Segala sesuatu yg berada di bawah & di atas permukaaan
bumi, dihasilkaan oleh alam, sifatnya msh potensial &
blm dilibatkan dlm proses produksi utk meningkatkan
tersedianya barang & jasa dlm perekonomian
Barang Sumberdaya Alam (Resources Commodity):
SDA yg sdh diambil dari dalam atau atas
permukaan bumi dan siap digunakan serta
dikombinasikan dgn faktor produksi lain (TK,
Modal) utk menghasilkan barang & jasa bagi
konsumen maupun produsen
II. KLASIFIKASI SUMBERDAYA ALAM
1. SDA yg dapat diperbaharui (Renewable Resources)
2. SDA yg tdk dapat diperbaharui (Non Renewable Res.)
Barlow, mengelompokan SDA dlm 3 kelompok yaitu:
1. SDA yg tdk pulih (tdk dpt diperbaharui)
2. SDA yg pulih (dpt diperbaharui)
3. SDA yg mempunyai sifat gabungan antara yg dpt
diperbaharui dan yg tdk dpt diperbaharui
1. SDA yg tidak pulih (tidak dapat diperbaharui)
- Memp. sifat volume fisik yg tersedia tetap & tdk dpt
diperbaharui atau diolah kembali
- Terjadinya sumberdaya jenis ini diperlukan waktu
ribuan tahun
- Biasanya digunakan sbg bahan mentah utk
menghasilkan barang tahan lama dan energi oleh
karena itu peranan teknologi sangat besar
- Contoh: metal, batu bara, logam, batu-batuan, dsb
Sumberdaya ygt tdk dpt diperbaharui digolongkan 2:
a. SD yg sifatnya dpt dipakai habis atau berubah secara
kimiawi melalui penggunaan. Contoh: batubara, dsb
b.SD yg mempunyai umur penggunaan lama & dpt
dipakai berulang-ulang. Contoh: batu-batuan, dsb
2. SDA yg pulih (dapat diperbaharui)
Mempunyai sifat terus menerus ada dan dpt diperbaharui
baik oleh alam maupun manusia
SDA yg dpt diperbaharui dibedakan atas 2:
a. SD yg keberadaannya dpt dipengaruhi oleh tingkat
teknologi yang ada. Contoh: aliran air irigasi, C.H., dsb
b. SD yg keberadaannya tdk dpt dipengaruhi oleh tingkat
teknologi yg ada. Contoh: gelombang laut, angin, dsb
Secara ekonomis dpt tdknya dikembalikan keberadaan
SD dipengaruhi oleh:
a. Tingkat teknologi
b. Kehendak masyarakat
c. Kehendak lembaga sosial
*)Daerah kritis (Critical Zone) adalah suatu keadaan
dimana SD tsb telah menurun & secara
ekonomis tdk dpt dikembalikan lagi
(irrevisible) dgn teknologi yg ada.
Contoh: tumbuhan & hewan yg akan
punah a tau terancam kelestariannya
3. SDA yg mempunyai sifat gabungan
Dibedakan atas: a. SD Biologis
b. SD Tanah
a. SD Biologis
- Dpt digolongkan dlm SDA yg dpt diperbaharui, krn
dpt diperbaiki setiap saat asal ada perawatan utk
melindungi & pemakaiannya sesuai dgn persediaan &
kebutuhan
- Dpt digolongkan dlm SDA yg tdk dpt diperbaharui,
pd saat keberadaannya menjadi sangat berkurang sbg
akibat dr pemakaian yg boros & kurang bertanggung
jawab. Contoh: hutan, margasatwa, padang rumput
b.SD Tanah
Contoh: kesuburan tanah
- Dpt digolongkan dlm SDA yg dpt diperbaharui
Kesuburan tanah dpt ditingkatkan dgn pemupukan
dan pengolahan tanah yang baik
- Dpt digolongkan dlm SDA yg tdk dpt diperbaharui,
Kesuburan tanah terjadi krn adanya akar tanaman,
organisme yg mengeluarkan bermacam-macam nutrisi
tanah utk diserap oleh tanaman. Jika unsur2 tsb habis
maka kesuburan tanah tdk dpt diperbaharui lagi
Pengelompokan lain:
1. Menurut Pengelolaannya
a. SDA yg dikelola oleh pemerintah
b. SDA yg dikelola oleh pemerintah dan swasta
2. Menurut penguasaan terhadap SDA
a. SD milik individu (Private Property Resources)
Penguasaannya dibawah kekuasaan seseorang/suatu
badan
b. SD milik umum (Common Property Resources)
- SD bukan milik seseorang tetapi milik semua orang
- Mempunyai kecenderungan cepat habis (punah)
III. SDA & PERTUMBUHAN EKONOMI
Dalam penggunaan SDA hrs ada keseimbangan antara jumlah
penduduk dengan SDA yg ada
1. Hubungan antara Pertumbuhan Ekonomi dgn SDA
- Pertumbuhan ekonomi , maka ketersediaan SDA
- Hubungan : negatif
SDA
(N) N = f (Y)
N
0
N
1
Y N
O Y
0
Y
1
Pertumbuhan Ek. (Y)
2. Hubungan antara Pertumbuhan Ekonomi dengan
Barang SDA
- Semakin cepat pertumbuhan ekonomi, semakin banyak
barang SDA yg diperlukan dlm proses produksi
- Hubungan : positif
Barang SDA
(R) Y = f (R)
R
0
R
1
Y R
O Y
0
Y
1
Pertumbuhan Ek. (Y)
- Barang SDA dikombinasikan dgn faktor produksi lain
seperti: modal, tenaga kerja & teknologi menghasilkan
barang & jasa utk memenuhi kebutuhan manusia
3. Hubungan antara Pertumbuhan Ekonomi dengan
Pencemaran Lingkungan
- Pertumbuhan ekonomi (yg dibarengi dgn pembangunan
pabrik) yg cepat maka pencemaran lingkungan
- Hubungan : positif
Pencemaran
(P) P = f (Y)
P
0
P
1
Y P
O Y
0
Y
1
Pertumbuhan Ek. (%)
4. Hubungan antara Jumlah Penduduk, Pertumbuhan
Ekonomi, barang SDA dan Lingkungan
Barang & jasa
Jumlah Penduduk Pertumbuhan Ek.
Pencemaran Lingkungan
Barang SDA
- Jumlah penduduk , perekonomian hrs dpt menyediakan
barang & jasa utk meningkatkan taraf hidup bangsa
- Utk menyediakan barang & jasa yg semakin , barang SDA
yg digunakan semakin , hal ini akan menyebabkan SDA yg
ada semakin menipis (berkurang)
- Dengan pertumbuhan ekonomi , pencemaran lingkungan
akan , akibatnya gangguan kesehatan akan , hal ini akan
menyebabkan kesejahteraan manusia akan
Dengan demikian, Pembangunan Ekonomi hrs bersifat
Pembangunan yg berwawasan lingkungan & tdk menguras
SDA melihat hsl positif (barang & jasa & negatif (limbah,
sampah)
5. Hubungan antara Penduduk, Kegiatan Produksi &
SDA
Kombinasi input: Industri
- Modal
SDA - Tenaga Kerja Pertanian
- Barang SDA
- Skill Jasa
- Teknologi
Output Polusi
Penduduk
Target Penduduk
Sektor Usaha Industri, Pertanian, Jasa
- SDA + input lain mrpk hal yg penting dlm kegiatan
produksi (industri, pertanian, jasa) menghslkan output
(barang & jasa) utk memenuhi kebutuhan manusia
- Semakin banyak penduduk barang & jasa yg
diperlukan barang & jasa yg digunakan SDA yg
ada barang & jasa yg dihslkan kesejahteraan
terjadi kemiskinan
- Di sisi lain, kegiatan produksi menghasilkan pencemaran
lingkungan (polusi) dampak negatif thd penduduk.
Pencemaran krn kegiatan industri & pertanian dpt dilihat
(dirasakan) melalui tanah, udara, dan air (TUA). Semakin
buruk kualitas TUA, biaya penanggulangannya semakin
besar
- Terdapat hubungan timbal balik diantara tiga sektor
usaha tsb. Sektor industri menggunakan hasil dari sektor
pertanian sbg input, demikian pula sebaliknya. Selain itu
juga terdpt hub timbal balik antara sektor industri & jasa,
pertanian dengan jasa.
Biaya & penerimaan dlm pengambilan SDA dipengaruhi oleh:
1. Keinginan manusia
2. Perubahan teknologi
3. Dampak penggunaan SDA yg komulatif
4. Penggunaan SDA yg terus menerus
IV. KONSERVASI SUMBERDAYA ALAM
A. Pengertian Konservasi
- Suatu tindakan utk mencegah pengurasan SDA dgn cara
pengambilan yg tdk berlebihan shg dlm jangka panjang
SDA tetap tersedia
- Menjaga kelestarian thd alam demi kelangsungan hidup
Tindakan konservasi dpt berupa:
1. Melakukan perencanaan thd pengambilan SDA dgn:
a. Pengambilan SD secara terbatas
b. Perlu dicegah tindakan pengurasan
2. Mengusahakan eksploitasi SDA secara efisien, yaitu
dgn limbah seminimal mungkin
3. Mengembangkan SD alternatif atau mencari SD
pengganti shg SDA yg terbatas dpt disubstitusi dgn SD
tsb
4. Menggunakan teknologi yg sesuai dlm mengeksploitasi
SDA agar dpt menghemat penggunaan SD tsb & tdk
merusak lingkungan
5. Mengurangi, membatasi, & mengatasi pencemaran
lingkungan
B. Pengertian Deplisi
Suatu cara pengambilan SDA secara besar-besaran,
biasanya demi memenuhi kebutuhan bahan mentah
Dalam proses pembangunan yg mengejar tingkat
pertumbuhan tinggi, cenderung mengarah pd pengurasan isi
alam.
- Bagi SDA yg tdk dpt diperbaharui, deplisi berarti
pengurasan SDA
- Bagi SDA yg dpt diperbaharui, deplisi walaupun dpt
diimbangi dgn usaha konservasi, dampaknya thd
lingkungan masih membekas & membutuhkan waktu
lama utk pemulihannya
Kepunahan SDA disebabkan oleh 2 kelompok yaitu:
1. Kelompok kapitalis
a. Bekerja utk memaksimalkan laba
b. Berusaha menggali SDA sebanyak mungkin dlm
jangka waktu tertentu
2. Kelompok miskin
Mengambil SDA utk memenuhi kebutuhan hidupnya
tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan
C. Pengertian Persediaan/Cadangan/Stock/Reserve SDA
Yaitu volume SDA yg sdh diketahui & terbukti (identified
and proven) secara geologis dan bermanfaat serta
mempunyai nilai ekonomis (langka), dpt diambil dgn
mendatangkan keuntungan pada tingkat biaya produksi
Cadangan SDA akan meningkat apabila terjadi:
- Penemuan baru
- Peningkatan cadangan yg telah terbukti (extention)
- Revisi (revision) cadangan sbg akibat kebutuhan
informasi mengenai kondisi pasar & teknologi baru
D. Aliran Pesimisme & Optimisme terhadap SDA
1.Kelompok Pesimis
SDA terbatas adanya baik secara kuantitas maupun
kualitas shg apabila terus menerus diambil/diolah
maka persediaannya makin lama semakin berkurang
dan pada akhirnya akan habis
Pemikir kelompok ini:
a. Thomas Robert Malthus. Pertumbuhan penduduk
mengikuti deret ukur sedang pertumbuhan pemuas
kebutuhan manusia (pangan) akan meningkat sesuai
deret hitung, shg manusia akan mengalami kekurangan
pangan & kebutuhan lainnya
b. David Ricardo. Karena SDA terbatas, manusia akan
menggunakan SDA yg kualitasnya paling tinggi lebih
dulu, selanjutnya SDA yg lebih rendah kualitasnya.
Akibatnya biaya pengambilan/pengolahan akan
semakin meningkat dan akhirnya harga barang SDA
menjadi mahal
Pendapat kelompok Pesimis dpt disederhanakan sbb:
a. Dunia terbatas adanya, shg terbatas pula SDA yg ada.
Hal ini membatasi pula barang-barang produksi
kebutuhan manusia
b. Hampir semua kegiatan produksi pertumbuhannya
bersifat eksponensial
c. Produksi barang & jasa akan berhenti jika persediaan
SDA sdh tercapai
d. Jika batas persediaan SDA tercapai, maka dampak dari
proses tsb bersifat kehancuran
e. Kita hrs berusaha utk mengubah tendensi pertumbuhan
yg sifatnya eksponensial & membatasi kegiatan
manusia sesuai dgn batasan alamiah
Saran pemikiran kelompok Pesimisme:
a. Semakin meningkat kemajuan tek. akan mendorong
pertumbuhan ekonomi semakin pesat, shg manusia hrs
dpt menentukan batas pertumbuhan ekonomi sendiri,
pada akhirnya akan membatasi pengambilan SDA
b. Perekonimian dpt saja berkembang terus, ttp hrs
ditemukan tek. yg akan menghemat penggunaan SDA
2.Kelompok Optimis
Ketersediaan SDA melimpah & tdk akan pernah
habis. Kelompok ini mengakui adanya pengurasan
SDA & pencemaran yg makin membahayakan
manusia, shg perlu diambil tindakan utk mencegah
- Kelompok ini blm melihat tanda-tanda menipisnya
persediaan SDA
- Perkembangan teknologi tdk menguras SDA, ttp
justru mengurangi pengurasan SDA dgn pemikiran:
a. Perkembangan teknologi dlm btk penemuan cara-
cara produksi baru dpt menghemat penggunaaan
SDA sbg input dlm proses produksi dgn jumlah
faktor produksi yg lain tetap
b. Dengan teknologi baru SDA dpt digunakan
berulang kali melalui proses pengolahan kembali
limbah produksi (=daur ulang=recycle)
c. Dengan tek. baru akan lebih mudah ditemukan
cadangan SDA baru, shg meningkatkan persediaan
SDA
d. Dengan teknologi baru akan lebih dimungkinkan
utk menemukan SDA pengganti (SDA alternatif)
shg dimungkinkan adanya konservasi SDA
Saran dr Kelompok Optimis:
SDA agar diusahakan lebih efisien, dgn tingkat produksi
tertentu, digunakan SDA sesedikit mungkin & pencemaran
lingkungaan yg minimal
E. Konservasi dan Investasi
*) Konservasi & Deplisi perubahan fisik dlm distribusi
waktu tingkt penggunaan SDA
*) Investasi & Disinvestasiperubahan nilai barang modal
seseorang/perusahaan/masy
scr keseluruhan sbg akibat dr
perubahan pendapatan
maupun tingkat konsumsi,
bukan berhubungan dgn
perubahan fisik penggunaan
SDA milik seseorang
Deplisi Konservasi
Contoh:
- Karena adanya perubahan teknik produksi diperlukan
invertasi yg bersifat meningkatkan produksi terjadi
Deplisi
- Tindakan utk mengganti tanaman ubi kayu dengan
rumput g ajah disinvestasi terjadi Konservasi
F. Penggunaan SDA yg Lestari
Setiap tindakan yg diarahkan pada kelestarian
penggunaan SDA, dpt diartikan sbg tindakan konservasi.
Penggunaan SDA secara maksimal & lestari dianggap sbg
tujuan dlm usaha Konservasi SDA, baik oleh swasta maupun
pemerintah. Konsep ini berlaku misal utk SD Ikan dengan
asumsi:
1. Harus ada panenan maksimal yg dpt dilaksanakan secara
periodik tanpa mempengaruhi pertumbuhan alami
2. Tindakan ekonomis utk meningkatkan atau menstabilkan
pertumbuhan alamiah beserta pemanenannya dgn cara
tertentu, seperti menggunakan perbaikan lingkungan hidup,
pemberian pakan, dsb
3. Biaya utk panen dan permintaan thd produk tdk ekonomis
dilaksanakan apabila lebih kecil daripada jumlah panen
maksimal menurut kondisi tertentu
G. Standar Minimal yg Aman untuk Konservasi
Kebijakan konservasi sangat dikaitkan dgn kelompok
SDA yg memiliki daerah kritis, oleh karena itu standard
minimal yg aman sangat berarti bagi kebijakan konservasi.
Standard minimal yg aman utk konservasi yaitu menghindari
daerah kritis, yaitu kondisi SDA yg karean ulah manusia
berakibat tdk ekonomis utk menghentikan tindakan deplisi.
Contoh: - SD Tanah menghindari tkt erosi maksimal
- SD Hutan menghindari tkt kebakaran hutan yg
maks
Biaya utk mempertahankan standard minimal yg aman
untuk konsentrasi sangat rendah apabila dilakukan tindakan
dan kebijakan yg tepat. Perubahan penggunaan ini dapat
memerlukan biaya atau tidak memerlukan biaya.
V. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TERSEDIANYA SDA DI MASA YANG AKAN DATANG
1. Faktor teknologi
2. Faktor permintaan (konsumsi) & gaya hidup
3. Faktor kelembagaan & pemerataan (keadilan)
1. Faktor Teknologi
*) Perubahan teknologi membawa kearah efisiensi produksi
yg lebih tinggi dgn skala produksi yg lebih luas, oleh
karena itu perubahan teknologi di masa y.a.d masih dpt
diharapkan
*) Dengan teknologi baru, dpt mengubah SDA yg tdk
ekonomis menjadi SDA yg ekonomis
*) Keadaan fisik tersedianya SD mineral tampak semakin
sulit, semakin langka adanya & letaknya tersebar. Hal ini
membutuhkan biaya & usaha yg besarcenderung utk tdk
dieksploitasi lagi
*) Kemampuan menggantikan input (=SD) buatan manusia &
dpt diperbaharuinya SDA yg dapat diperbaharui (pulih)
dimungkinkan di berbagai industri dgn menggunakan
teknologi yg ada, namun perubahan teknologi seringkali
menunjukkan adanya substitusi masukan SDA yg tdk dapat
diperbaharui terhadap yg dapat diperbaharui
2. Faktor Permintaan (Konsumsi) & Gaya Hidup
*) Dgn berubahnya gaya hidup masy., akan berubah pula
selera thd barang SDA
*) Banyak kemungkinan substitusi konsumsi barang yg kurang
intensif SDA dgn barang yg lebih intensif SDA. Hal ini
terjadi krn adanya perubahan harga relatif
3. Faktor Kelembagaan & Pemerataan (Keadilan)
*) Lingkungan usaha seringkali kurang menjamin adanya
inovasi baru, tergantung: - peraturan pemerintah
- modal (harga barang SDA)
*) Alokasi SDA oleh mekanisme pasar telah menimbulkan
kecenderungan kearah monopoli & persaingan bebas
mengundang campur tangan pemerintah
*) Masih banyak bahan mentah (SDA) & penemuan baru yg
terus terjadi di daerah yg kurang membutuhkan
*) Informasi tentang tersedianya SDA belum banyak
dikembangkan dibandingkan dgn informasi ttg
kependudukan, kesehatan, dsb
VI. MENGUKUR KELANGKAAN S.D.A
*) Langka (dlm arti ekonomi)
Jumlah barang yg diminta lebih banyak daripada jumlah
barang yg ditawarkan (tersedia) harga barang tsb
menjadi mahal
TOTAL SDA
Diketahui/
Terbukti
Belum Diketahui
EKONOMI Persediaan/
cadangan Sumberdaya
Hipotetis &
Spekulatif
Tidak
dimengerti
SUB EKONOMI
BAHAN/MATERIAL Ambang Potensi Ekonomi
TDK EKONOMIS Ambang Mineralogi Barang
2
di bumi
Derajat jaminan Geologis yang semakin tinggi
-----------------------------------------------------
*) Untuk mengetahui langka tidaknya SDA digunakan
berbagai cara (alat) pengukur dlm bidang ekonomi yaitu:
1. Harga barang SDA & nilai sewa ekonomi (Economic
Rent)
2. Biaya Produksi SDA
Apabila harga barang SDA, economic rent, & biaya
produksi tinggi, dpt dikatakan tersedianya SDA sdh
semakin langka
1.Harga Barang SDA & Nilai Sewa Ekonomi
*) Dikemukakan oleh FISHER, Scarcity Rent atau
Economic Rent yaitu nilai satu satuan SDA sebagai
pengukur kelangkaan SDA
*) Harga barang SDA lebih banyak dipakai sbg indikator,
baik utk melihat kelangkaan SDA maupun pengorbanan
utk menghasilkan barang SDA Jika harga barang SDA
turun, dapat disimpulkan bahwa kelangkaan SDA tdk akan
terjadi
*) Bila seseorang tertarik pd kelangkaan, rent lebih tepat
sbg alat pengukur. Rent harga bayangan satu satuan
barang SDA dalam persediaan
*) Bila seseorang ingin mengetahui banyaknya pengorbanan
dlm memperoleh barang SDA, harga barang SDA lebih
tepat sbg indicator karena harga sdh mencakup biaya
produksi & rent
2. Biaya Produksi SDA
Dikemukakan oleh BARNET & MORSE
Setuju dengan pendapat Malthus & Ricardo, bahwa
peningkatan produksi pertanian akan memerlukan modal &
TK yg lebih banyak pendapat ini diterapkan pd SD
mineral
*) SDA semakin langka jika:
a. Biaya riil per satuan output meningkat terus selama
periode pengambilan
b. Biaya produksi komoditas yg diambil relatif lebih tinggi
daripada biaya produksi komoditas lain
c. Harga komoditas yang diambil relatif lebih tinggi
daripada harga komoditas lain
*) Beberapa alasan, mengapa SDA tidak menjadi semakin
langka:
a. Karena adanya barang substitusi bagi SDA yg terus
menerus diambil, misal:
- biji-bijian menggantikan daging
- plastik menggantikan kulit
- serat sintetis menggantikan serat alami
b. Karena adanya penemuan baru dgn dipakainya metode
eksplorasi baru
c. Karena adanya peningkatan impor
d. Adanya kemungkinan daur ulang
e. Karena adanya peningkatan pengetahuan teknik yg
berguna bagi eksplorasi, pengambilan & pengangkutan
SDA, sehingga biaya per satuan dapat ditekan
KESIMPULAN:
1. Harga Barang SDA
a. Harga barang SDA lebih melihat ke depan &
mencerminkan adanya biaya yg diharapkan pada masa
yg akan datang, baik utk eksplorasi, penemuan dan
pengambilan SDA
b. Kemajuan teknologi mengalihkan tanda-tanda
kelangkaan SDA yg ditunjukan oleh harga riilnya
c. Harga riil tdk menunjukan adanya kecenderungan
semakin langkanya SDA yg memiliki sumberdaya
pengganti (substitusi)
2. Rent (Nilai Sewa = Economic Rent) dari SDA
Alat ini lebih tepat menggambarkan kelangkaan SDA
daripada 2 alat yg lain
Beberapa keberatan dari alat ukur ini:
a. Sulit mendapatkan data nilai sewa ekonomis dari SDA,
karena nilai ekonomis dalam jangka pendek tdk praktis
b.Nilai sewa lebih memperkirakan kelangkaan SDA yg
semakin meningkat dlm arti ekonomi, tetapi
berkurangnya SDA secara fisik belum tentu sejalan dgn
kenaikan nilai sewa SDA sbg cermin dari kelaangkaan
ekonomis
3. Biaya Produksi SDA (Biaya rata-rata atau biaya per satuan)
a. Dalam dunia yg berkembang terus, biaya rata-rata tdk
tepat digunkan utk mengukur kelangkaan karena tingkat
teknologi berkembang terus
b.Biaya per satuan tdk memperhitungkan biaya
pengambilan SDA di masa y.a.d
c. Biaya per satuan merupakan alat pengukur yg kurang
tepat
*) Untuk memprediksi jumlah SDA di masa yg akan datang
dpt menggunakan rumus geometrik:
Pt = P
o
(1 + r)
n

Anda mungkin juga menyukai