PENDEKATAN KONSEPTUAL DALAM PROSES PERANCANGAN INTERIOR
Oleh: Adi Santosa
Staf Pengajar Fakultas Seni dan Desain, Jurusan Desain Interior Universitas Kristen Petra Surabaya ABSTRAK Proses perancangan interior bertujuan untuk memecakan masala yang kompleks berkaitan dengan respon manusia teradap ruang! Untuk dapat memecakan masala secara utu maka diperlukan sebua konsep perancangan yang tepat! Keberasilan konsep perancangan tergantung pada pendekatan yang dilakukan dalam proses penyusunannya! Pendekatan konseptual dapat dibangun dengan cara memaami beberapa al, meliputi" komponen pemaaman desain, skema perancangan analitis, pemetaan pola pikir desain, metode pendekatan desain, dan diakiri dengan perumusan konsep desain! Dengan memaami al#al tersebut maka sebua permasalaan desain yang kompleks dapat disederanakan ke dalam klasifikasi yang jelas dan sistematis, seingga proses penyusunan konsep perancangan yang tepat dapat dilakukan dengan lebi muda! Konsep yang tepat pada akirnya akan mampu mengikat asil perancangan menjadi sebua desain yang terintegrasi secara utu! Kata kuni" pendekatan, konseptual, perancangan, interior ABSTRACT The goal of the process of interior designing is to solve the complex problems related to the respond of human towards space. An appropriate design concept is needed to solve the problems integrally. The success of the design concept depends on the approach of development process. The conceptual approach can be developed by first understanding some points, such as: the component of design knowledge, the scheme of analytical designing, the mapping of the way of thinking of design, the methodology of design approach, that are all then finalized by the formulation of the design concept. By understanding those points, a complex design problem can be simplified into a clear and systematic classification and hence, an exact design concept can be processed easily. inally, the precise design concept will be capable of integrating the result of design into a complete unimpaired one. Key word: approach, conceptual, designing, interior $ LATAR BELAKANG Desain interior pada prinsipnya merupakan upaya memecakan masala keidupan yang berkaitan dengan ruang bagian dalam dari sebua bangunan! %asala yang arus dipecakan dalam desain interior berkaitan dengan masala fisik dan non fisik! %asala fisik berkaitan dengan kondisi ruang yang terdiri atas unsur lantai, dinding, plafon, perabot, utilitas seperti jendela untuk memasukan caaya alam, ventilasi untuk mengalirkan udara alami, pintu untuk mengakses ubungan antar#ruang, mekanikal dan elektrikal seperti saluran perlistrikan dan pemipaan! %asala non fisik berkaitan dengan faktor manusia seperti kondisi psikologis, sosial dan budaya yang membentuk persepsi# persepsi dan perasaan teradap suasana ruang tertentu $ ! Permasalaan yang kompleks tersebut perlu diperitungkan dalam upaya me&ujudkan sebua desain interior yang memberikan penyelesaian masala secara integral! Dengan menggunakan metolodogi desain yang sistematis 'systematic design method( ) maka upaya pemecaan permasalaan pertama dapat dilakukan dengan mendeskripsikan permasalaan tersebut dengan cara mendata secara lengkap untuk kemudian diuraikan satu persatu secara runtut dalam bentuk analisis masala! Setela itu akan ditemukan titik#titik permasalaan yang menjadi baan untuk menetapkan rumusan permasalaan! Dari rumusan permasalaan maka akan dimunculkan program kebutuan perancangan berupa daftar yang berisi al#al yang arus dipenui dalam perancangan! Setela program kebutuan perancangan ditemukan maka proses pencarian ide#ide desain pun dimulai! Proses penggalian ide#ide a&al ini disampaikan dalam bentuk gambar# $ Disamping perlu pemecaan integral secara metodologis, kompleksitas permasalaan desain ini juga perlu pemecaan integral secara multi disiplin ilmu! *le karena itu penggunaan metodologi, filosofi, atau bakan penetapan objek desain yang bersifat &ajar akan lebi muda untuk diterima semua kalangan yang terlibat dalam sebua perancangan '+ucanan dalam %argolin, $,,-( ) %etodologi ini dimaksudkan untuk" '$( mengurangi jumla kesalaan desain, redesain dan penundaan, ')( memungkinkan untuk lebi imajinatif dan perancangan#perancangan lebi lanjut 'Jones dalam .ross, $,/0( ) gambar skematik atau sering disebut sebagai skematik desain! Dalam proses pengembangan skematik desain itula sering terjadi kesulitan karena alternatif#alternatif pengembangan desain dapat simpang siur antara satu alternatif teradap alternatif yang lain! *le karena itu ketika proses skematik desain berlangsung maka desainer arus mulai merumuskan apa yang disebut sebagai konsep desain! Keberadaan sebua konsep desain dalam perancangan interior sangatla penting! Dengan adanya konsep maka seluru permasalaan yang akan dipecakan dalam perancangan diformulasikan ke dalam satu perumusan yang bersifat abstrak, sebagai landasan atau panduan untuk diterjemakan ke dalam tataran teknis, yaitu penerapan dari abstraksi konsep ke dalam per&ujudan nyata yang dapat terukur dan tergambar secara visual! Dengan demikian maka diarapkan konsep desain akan dapat mengikat asil perancangan menjadi sebua desain yang terintegrasi secara utu! 1ulisan ini bertujuan untuk memberikan pemaaman tentang pendekatan# pendekatan yang dapat dilakukan dalam proses perancangan desain interior yang menggunakan metodologi transparan agar permasalaan yang kompleks dapat diuraikan secara sistematis, dan formulasi pemecaan masala berupa konsep perancangan dapat disusun untuk mengikat asil rancangan menjadi satu solusi yang integral! KOMPONEN PEMA!AMAN DESAIN 2al pertama yang perlu dilakukan untuk merumuskan pendekatan konseptual dalam proses perancangan interior adala memaami tentang akekat desain yang secara umum dapat dibagi ke dalam tiga komponen, yaitu" '$( desain sebagai per&ujudan nilai simbolik dan budaya, ')( desain sebagai pemecaan masala teknis, dan '3( desain 3 sebagai per&ujudan nilai ekonomis! 1iga komponen ini merupakan pengembangan dari pandangan 2illier, %usgrove dan *4Sulivan '$,5)( yang dirangkum ole %ark I! 6ditjipto ')77)( tentang fungsi lingkungan buatan! Sebagai per&ujudan nilai simbolik dan budaya, maka desain dapat dikaitkan dengan faktor nilai, pandangan idup, kepercayaan, mitos, dan lain#lain! Disini desain merupakan sarana untuk menginterpretasikan nilai#nilai, pandangan idup, kepercayaan, mitos, dan lain#lain ke dalam &ujud materi yaitu benda konkrit yang berfungsi untuk mengungkapkan sesuatu nilai budaya tertentu! Dengan demikian maka desain dikonsentrasikan pada ola bentuk, komposisi dan kombinasi dari baan, proporsi, tekstur, &arna, dan unsur#unsur detail lainnya! Jadi, dalam konteks ini desain dipaami sebagai seni! Untuk mampu memaami desain sebagai per&ujudan nilai simbolik dan budaya maka diperlukan suatu pengalaman mental tertentu! Jadi seseorang perlu masuk ke dalam konteks pemaaman budaya tertentu baik secara alami 'dengan sendirinya( maupun disengaja 'dengan mempelajari(! Komponen pertama ini banyak ditemukan pada masyarakat tradisional atau etnik, dimana benda#benda di sekitar lingkungan keidupan mereka didesain berdasarkan keterkaitannya dengan nilai#nilai, pandangan idup, kepercayaan, mitos, dan lain#lain! 6nggota masyarakat tradisional secara otomatis akan memiliki pengalaman mental melalui keidupan seari#ari mereka seingga untuk memaami nilai#nilai simbolik pada desain benda#benda di sekitar mereka, mereka akan muda melakukannya! *rang yang bukan anggota masyarakat tradisional tertentu perlu belajar untuk mampu menyusun pengalaman mental tersebut! Dalam keidupan masyarakat modern, nilai simbolik dan budaya banyak ditemukan pada desain#desain ruang budaya 'cultural space( seperti bangunan religius, museum, city hall, perpustakaan, 0 dan lain#lain! 8ilai#nilai simbolik yang ada pada desain#desain tersebut bertujuan untuk memberikan interpretasi atas peradaban 'civilization( sebua masyarakat modern! Sebagai pemecaan masala teknis maka desain dapat dikaitkan dengan faktor fungsional! Disini desain merupakan sarana untuk memenui kebutuan fungsi#fungsi dalam keidupan seari#ari! Pemaaman ini muncul sejak adanya revolusi teknik pada era revolusi industri! Desain bukan lagi dipandang sebagai seni melainkan lebi kepada ilmu teknik 'engineering(! Desain dipelajari dan dikembangkan secara ilmia dengan pendekatan#pendekatan empirik untuk memberikan pemecaan masala 'problem solving( secara objektif dan asil temuannya dapat digeneralisasikan! 2asil atau &ujud konkrit dari pemaaman desain sebagai pemecaan masala teknis adala desain#desain modern yang mengutamakan fungsi teknis, ole karenanya desain menjadi bersifat mekanis dan rakitan! 2al ini dapat diliat contonya seperti penggunaan baan#baan industrial yang standar, omogen dan dapat dirakit secara cepat dan muda serta asilnya kuat atau optimum secara teknis! 9ujud yang tercipta biasanya bentuk#bentuk standar yaitu geometris, menggunakan baan, konstruksi, tekstur, pe&arnaan dan finising secara lugas dan produknya omogen! Sebagai per&ujudan nilai ekonomis maka desain dapat dikaitkan dengan faktor investasi atau komoditas! Disini desain merupakan solusi untuk memberikan keuntungan ekonomis dalam kaitannya dengan pemenuan kebutuan idup seari#ari! Sama alnya dengan pemaaman yang kedua di atas, pemaaman desain sebagai per&ujudan nilai ekonomis muncul sejak adanya revolusi dibidang ilmu sosial kususnya ilmu ekonomi di era revolusi industri! 2al ini kemudian berkembang seiring dengan perkembangan budaya konsumsi masa yang melairkan gaya idup modern 'modern life style(! :aya - idup modern itu sendiri didasari ole suatu nilai baru yaitu pencitraan 'image pro!ection(! Pencitraan diciptakan untuk mendukung keberlangsungan budaya konsumsi masa! Dari pencitraan inila muncul apa yang disebut sebagai trend! Trend dalam dunia desain dapat diartikan sebagai kecenderungan dalam mengikuti dan menggunakan model desain tertentu dalam kurun &aktu yang sementara! Trend ini selalu diciptakan dan disurutkan supaya orang terus melakukan konsumsi atas model desain yang terbaru! *le karena itu desain sebagai per&ujudan nilai ekonomis dapat dipaami melalui pencitraan! Pencitraan ini selalu dikaitkan dengan produk konsumsi, yang dalam dunia desain interior al ini berkaitan dengan ruang#ruang komersial 'commercial space( seperti per&ujudan citra merek dagang 'brand image( pada penataan interior outlet pertokoan, &aralaba 'frenchise(, dan sebagainya! SKEMA PERANCANGAN METODE ANALITIS ;angka kedua yang perlu dilakukan untuk merumuskan pendekatan konseptual dalam proses perancangan interior adala memaami tentang skema perancangan atau pentaapan#pentaapan dalam perancangan! Karena perancangan interior pada umumnya memiliki kompleksitas permasalaan yang relatif tinggi, maka metode yang paling banyak digunakan adala metode analitis 'analitical method(! 2al ini mengacu pada metodologi desain 'Jones, $,5$( sebagai formulasi dari apa yang dinamakan <berpikir sebelum menggambar= '"thinking before drawing#( 3 ! 3 Thinking before drawing menyatakan adanya suatu disiplin dari perancang dalam aktivitas merancang, dan ini mengara ke suatu pertimbangan akan perlunya suatu strategi dalam perancangan! Para ali teori menyatakan ba&a pembentukan suatu strategi, yang mereka istilakan proses, akan tidak saja memberi perancang suatu kerangka yang tertib yang bisa diandalkan, tetapi juga akan membuat suatu tim perancang bekerja dengan lebi efisien! Semua proses ini bersandar pada suatu prosedur kerja yang bertaap#taap, secara linier atau melingkar, dengan atau tanpa umpan balik 'Jones, $,5$ > +roadbent, $,53 dalam %ark I! 6ditjipto, )77)(! ? %etode ini merupakan metode dasar yang didalamnya dapat dipila lagi dalam metode#metode pendekatan yang lebi spesifik yang akan diuraikan dalam pembaasan selanjutnya! Dalam metode analitis ini asil rancangan akan sangat dipengarui ole proses yang dilakukan sebelumnya! Proses tersebut meliputi penetapan masala, pendataan lapangan, literature, tipologi, analisis pemrograman, sintesis, skematik desain, penyusunan konsep dan pe&ujudan desain! Ga"#a$ %" Skema perancangan metode analitis 5 P@*+;A%6 D616 ;apangan, ;iteratur, 1ipologi 686;ISIS P@*:@6%%I8: SI81ASIS Simpulan 6&al 6lternatif#6lternatif K*8SAP DAS6I8 SKA%61IK DAS6I8 P@*DUK DAS6I8 umpan balik Untuk memunculkan sebua kebutuan perancangan maka al pertama yang perlu dilakukan adala menemukan permasalaan 0 ! Permasalaan disini akan selalu dikaitkan dengan faktor manusia sebagai penggunanya, yang mengadapi kendala#kendala dalam merespon keberadaan suatu ruang tertentu, baik itu disadari maupun tidak! Untuk kendala yang dapat diasadari ole penggunanya, maka pengguna itu sendiri yang menetapkan permasalaanB sedangkan untuk kendala yang tidak disadari maka desainer sebagai orang yang menguasai teori dan aplikasi perancangan akan dapat memiliki kepekaan untuk menemukan kendala#kendala tersebut - ! ;angka selanjutnya adala melakukan pendataan! Pendataan dapat dilakukan setidaknya dari lapangan, yaitu kondisi objek yang akan dirancang meliputi data fisik ' unsur pembentuk dan pengisi ruang, ukuran#ukuran, material, kondisi udara, suara, caaya dan lain#lain( dan data non fisik 'lingkungan sosial, ekonomi, budaya, psikologis dan lain#lain(! Data lainnya adala data literatur! Data literatur sangat penting untuk dijadikan tolok ukur perancangan! Data literatur disusun berdasarkan tingkat kebutuannya untuk menilai asil pendataan fisik dan non fisik! Data literatur dapat disusun secara tekstual maupun tidak! 6pabila literatur#literatur itu bersifat umum dan formalistik maka tidak perlu dicantumkan dalam pendataan, karena muda dimengerti 0 Dalam morfologi penyelesaian masala, JaCues menjelaskan ba&a masala merupakan penyelesaian itu sendiri! %asala#masala yang mendasar dalam tiap#tiap bidang perancangan pada dasarnya tela berulangkali diselesaikan dan tela dikenali dengan baik! 2al ini memungkinkan terjadinya akumulasi pengetauan teradap cara penyelesaian masala yang mengakibatkan adanya landasan untuk memunculkan versi penyelesaian masala yang baru berangkat dari al#al yang tela sering dilakukan 'JaCues dalam Avans, $,/)(! - Dalam al nilai, JaCues menjelaskan ba&a orang arus ditunjukkan apa yang semestinya diinginkan! Desainer memiliki persepsi dan kepekaan yang lebi tinggi teradap nilai#nilai sosial dan budaya melampaui apa yang dimiliki orang a&am! 2al ini merupakan tanggung ja&ab para desainer untuk mengembangkan dan menanamkan nilai#nilai tersebut bagi kepentingan masyarakat! 2al ini membutukan keteguan dalam penciptaan asil akir dan cara idup yang orang a&am tidak akan tau ba&a mereka sesunggunya membutukannya ingga mereka sunggu#sunggu mengalaminya sendiri! 2al tersebut merupakan tugas para desainer untuk memberikan kepada masyarakat apa yang mereka tidak perna impikan ba&a mereka dapat memilikinya, ole karena itu akan ada gunanya untuk memberikan konsultasi kepada mereka 'JaCues dalam Avans, $,/)(! / secara umum! ;iteratur yang spesifik yang berkaitan dengan permasalaan utama perancangan penting untuk dicantumkan secara mendetail dalam proses pendataan! Jenis data ketiga adala data tipologi, yaitu berupa data lapangan yang diambil dari lokasi berbeda namun memiliki tipe yang sama dengan data lapangan yang menjadi objek perancangan! Data tipologi ini berfungsi sebagai pembanding atas data lapangan! Disamping itu data tipologi juga dapat digunakan sebagai tolok ukur untuk membantu kasus#kasus perancangan yang sulit dicari literaturnya! Setela data terkumpul lengkap maka langka selanjutnya adala melakukan analisis! 1aap ini merupakan taap pemrograman, yaitu membuat program#program kebutuan desain berdasarkan asil#asil analisis! Semakin data yang diimpun lengkap maka asil analisis pun dapat semakin tuntas seingga program#program kebutuan yang dimunculkan akan dapat menjadi acuan yang dapat dipenui! 2asil analisis program merupakan dasar dalam menarik sintesis berupa simpulan# simpulan a&al yang dapat dijadikan alternatif#alternatif ara perancangan! Dari sinila proses perancangan dapat dipeca menjadi dua jalur yaitu membuat skema#skema pemecaan masala perancangan atau skematik desain dan disisi lain mulai memformulasikan konsep desain yang dijadikan pengikat ara perancangan! Skematik desain dan konsep dasar desain ini dapat dievaluasi sebelum dikembangkan lebi lanjut menjadi sebua produk desain berupa gambar#gambar penyajian! Produk desain ini juga perlu dievaluasi berdasarkan program#program yang ditetapkan dalam analisis pemrograman melalui sebua proses umpan balik 'feed back(! ? ? +entuk dasar dari metode perancangan analitis ini dijelaskan ole ;uckman tersusun atas" '$( analisis" pengumpulan dan pemilaan semua informasi yang relevan berkaitan dengan masala desain yang ditangani, ')( sintesis" formulasi penyelesaian yang potensial atas bagian#bagian dari permasalaan yang memungkinkan ketika pengambilan keputusan atas informasi tela terpenui di taapan analisis, '3( evaluasi" usaa pengambilan keputusan dengan menggunakan beberapa kriteria yang diantara pemecaan# pemecaan masala yang memungkinkan merupakan yang paling bisa menja&ab permasalaan secara , PEMETAAN POLA PIKIR DESAIN Pembaasan langka kedua tentang skema perancangan merupakan pembaasan dari sisi objek perancangan! *le karena itu, langka ketiga yang perlu dilakukan untuk merumuskan pendekatan konseptual dalam proses perancangan interior adala memaami tentang pemetaan pola pikir desain, yaitu posisi desainer dalam kaitannya dengan cara berpikir teradap objek yang dirancang 5 ! Untuk memposisikan diri sebagai desainer maka seseorang setidaknya memiliki tiga materi yaitu tapak 'site(, program dan ide / ! memuaskan ';uckman dalam .ross, $,/0(! 5 2al ini berkaitan dengan masala kepercayaan, yang dijelaskan ole JaCues ba&a orang a&am arus diruba cara berpikirnya untuk dapat memberikan kepercayaan kepada desainer profesional yang berpengalaman! Kualifikasi profesional dan reputasi dari seorang desainer akan memberikan jaminan ba&a asil pemikirannya dapat diandalkan dan tepat sesuai tujuan 'JaCues dalam Avans, $,/)(! / Pemecaan desain arus merespon beraneka pembatasan, meliputi ide#ide, kondisi lingkungan dan teknis! Kondisi teknis ini berkaitan dengan tapak! 1apak bukan sekedar latar belakang melainkan perangsang bentukan arsitektural! 1apak akan mempengarui Doning, peraturan#peraturan, pembatasan#pembatasan berkaitan dengan sejara atau pengembangan area, perjanjian akte, kesulitan#kesulitan teknis dan nilai#nilai sosial kemasyarakatan! Segala al yang berkaitan dengan ide dan tapak tersebut diola dalam program! Program yang baik semestinya dapat dikomunikasikan dengan baik, memuat segala permasalaan dalam tabel, dan mengatur lingkup dan bakan biaya dari sebua proyek 'Soskes, $,/,( $7 Ga"#a$ &" Pemetaan pola pikir desain 6pabila seseorang anya memiliki tapak dan program maka ia akan memposisikan dirinya sebagai seorang perakit! Pekerjaan ini lebi muda karena ia anya dituntut untuk mengasilkan rakitan dari ola tapak dengan mengacu pada program#program yang ditetapkan untuk mengola tapak tersebut! 2asil dari pekerjaan ini adala desain yang fungsional! Sebagai sebua rakitan maka desain ini memiliki ciri#ciri kompak, standar objektif, dan omogen! Selanjutnya apabila seseorang anya memiliki tapak dan ide maka ia akan memposisikan dirinya sebagai seorang seniman! Pekerjaan ini lebi bebas karena ia dapat mengola tapak dengan ide#idenya sendiri tanpa adanya batasan#batasan dari program yang tela ditetapkan! 2asil dari pekerjaan ini adala desain yang ekspresif! Sebagai sebua asil ekspresi seni maka desain ini memiliki ciri#ciri bebas, tidak standar, subjektif, dan kas atau unik! Selanjutnya apabila seseorang anya memiliki program dan ide maka ia akan memposisikan dirinya sebagai seorang pemimpi! Pekerjaan ini lebi idealis karena ia dapat mengola program yang tela ditetapkan dengan ide#idenya sendiri tanpa adanya tapak yang membatasi ide#ide tersebut! 2asil dari pekerjaan ini $$ adala desain yang eksperimental bakan terkadang utopis seingga anya ada di dalam angan#angan saja dan belum tentu dapat di&ujudkan secara nyata! Sebagai sebua asil pemikiran ideal yang eksperimental maka desain ini memiliki ciri#ciri sempurna, imajiner, ideologis, dan bakan absurd! Dengan posisi desainer yang memiliki ketiga materi yaitu tapak, program dan ide berarti seorang desainer endaknya mampu menjembatani tiga macam posisi yaitu sebagai perakit, seniman dan pemimpi menjadi satu kesatuan yang saling bersinergi antara satu dengan yang lain! Jadi asil kerja desainer berupa desain yang fungsional tetapi tetap memperatikan ekspresi dan juga mengandung eksperimen#eksperimen untuk membuka peluang bagi pengembangan lebi lanjut! Dengan demikian maka karya seorang desainer bukan karya yang statis melainkan dinamis, bukan karya yang subjektif sepenunya melainkan tetap bisa dipertanggungja&abkan objektifitasnya, bukan karya yang menga&ang#a&ang melainkan realistis dan dapat di&ujudkan! METODE PENDEKATAN DESAIN ;angka keempat yang perlu dilakukan untuk merumuskan pendekatan konseptual dalam proses perancangan interior adala memaami tentang metode pendekatan desain! 6da banyak metode#metode pendekatan desain yang dapat dipakai dalam proses perancangan interior, meliputi metode pendekatan pragmatis, tipologis, analogis, sintaktis, programatik, ideologis, dan substansif! %etode#metode pendekatan tersebut diperlukan untuk me&ujudkan ide#ide atau gagasan yang tertuang dalam konsep menjadi sebua desain! Jadi metode#metode pendekatan tersebut bukan merupakan konsep itu sendiri melainkan merupakan <katalisator= konsep! $) Ga"#a$ '! %etode Pendekatan Desain Uraian macam#macam metode pendekatan desain ini merupakan pengembangan dari metode#metode yang dikemukakan ole +roadbent '$,53( dalam 6ditjipto ')77)(! %elalui metode pendekatan pragmatis maka ola desain dilakukan melalui proses uji coba! 2asil desain bersifat eksploratif dan ketepatan pemecaan masala akan diketaui setela melalui proses evaluasi berkala! 6pabila asil desain tidak mampu memecakan masala secara tepat maka akan dicoba lagi dengan alternatif pengolaan yang lain, demikian seterusnya ingga sampai pada batas tertentu asil ola desain dianggap optimal! %elalui metode pendekatan tipologis maka ola desain dilakukan dengan cara menconto model yang perna dilakukan orang lain yang dianggap berasil! 2asil desain bersifat imitatif tipikal dan ketepatan pemecaan masala akan diketaui bila asilnya memiliki tingkat kesesuaian yang tinggi dengan model yang dijadikan acuan! $3 PENDEKATAN DESAIN PENDEKATAN DESAIN Proses per&ujudan K*8SAP DAS6I8 %elalui metode pendekatan analogis maka ola desain dilakukan dengan cara membandingkan dari bentuk dan mungkin konstruksi yang didapat dari alam atau lingkungan disekitarnya! 2asil desain bersifat imitatif analog dan ketepatan pemecaan masala akan diukur melalui kesamaan sifat atau karakter desain dengan bentuk benda yang dijadikan analognya! %elalui metode pendekatan sintaktis maka ola desain didasarkan pada seperangkat aturan, dalam al ini kebanyakan adala aturan#aturan geometris! 2asil desain bersifat material terstruktur dan ketepatan pemecaan masala akan diukur melalui kesesuaian &ujud fisik desain dengan aturan#aturan komposisi bentuk! %elalui metode pendekatan programatis maka ola desain didasarkan pada seperangkat aturan program! 2asil desain bersifat material#kuantitatif dan ketepatan pemecaan masala akan diukur melalui kesesuaian &ujud fisik desain dengan program yang tela ditetapkan! %elalui metode pendekatan ideologis maka ola desain didasarkan pada cita#cita yang dipegang sebagai tujuan berdasar faam#faam tertentu yang diyakini sebagai sebua kebenaran mutlak! 2asil desain bersifat ideal menurut faam yang dianut dan ketepatan pemecaan masala diukur melalui kesesuaian dengan &ujud#&ujud yang dianggap mampu merefleksikan nilai#nilai dari faam tersebut! %elalui metode pendekatan substansif maka ola desain didasarkan pada akikat atas apa yang dirancang! 2asil desain diarakan untuk menemukan kebenaran yang mendasar atau akiki dan ketepatan pemecaan masala diukur melalui prinsip#prinsip kebenaran dasar tersebut! Kebenaran dasar tersebut ditemukan melalui penjelajaan nilai# nilai filsafat! $0 Dari metode#metode pendekatan di atas maka penggunaan metode pendekatan pragmatis, tipologis, analogis, dan sintaktis biasanya mampu mengasilkan desain yang dapat di&ujudkan secara nyata karena nilai#nilai yang dijadikan tolok ukur lebi bersifat konkrit! Sementara itu penggunaan metode pendekatan ideologis dan substansif belum tentu dapat mengasilkan desain yang aplikatif karena nilai#nilai yang dijadikan tolok ukur kadang lebi bersifat abstrak! Semua metode pendekatan di atas merupakan bagian dari metode analitis yang mengacu pada metolodogi desain yang sistematis 'systematic design method(! PERUMUSAN KONSEP DESAIN Untuk mampu merumuskan konsep desain maka pengertian tentang kata <konsep= itu sendiri terlebi daulu arus dipaami! Secara umum konsep merupakan ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristi&a konkrit 'Depdikbud, $,,)(! ;ebi lanjut, secara mendasar konsep diartikan sebagai berikut" <Konsep merupakan abstrak, entitas mental yang universal yang menunjuk pada kategori atau kelas dari suatu entitas, kejadian atau ubungan= 'ttp"EEid!&ikipedia!org(! Dalam kaitannya dengan desain maka konsep berubungan dengan sistem! *le karena itu secara lebi kusus konsep diartikan sebagai berikut" <Konsep sebagai suatu sistem adala seimpunan unsur yang melakukan suatu kegiatan menyusun skema atau tata cara melakukan suatu kegiatan pemrosesan untuk mencapai tujuan dan dilakukan dengan mengola data guna mengasilkan informasi= '6mirin, $,,7(! ;angka pertama ingga keempat yang tela dipaparkan di atas merupakan faktor# faktor yang perlu dipaami menuju pada perumusan konsep desain! Ampat langka $- tersebut berguna untuk memetakan atau menetapkan jenis dan ara perancangan! Dengan memaami komponen pemaaman desain maka sebua objek perancangan akan dapat diliat dari sudut pandang yang tepat apaka masuk dalam kategori ruang budaya, ruang fungsional, atauka ruang komersial! %asing#masing jenis ruang akan memiliki karakteristik yang berbeda yang akan menentukan cara pandang teradap permasalaan yang dimunculkan! Dengan memaami skema perancangan metode analitis maka sebua objek perancangan dengan muda dapat dicermati, ditemukan, dan diformulasikan langka# langka pemecaan permasalaannya dalam proses perancangan yang akan dijalankan! Proses perancangan yang akan dijalankan tersebut dapat direncanakan secara transparan dan melalui pentaapan kerja yang sistematis! Dengan memaami pemetaan pola pikir desain maka desainer dapat menyadari posisinya teradap objek perancangan, seingga ia dapat memandang objek perancangan tersebut secara menyeluru meliputi semua unsur yang ada baik itu tapak, program, maupun ide! Dari sini seorang desainer dituntut untuk mampu mengintegrasikan tiga fungsi yang arus dijalankan, dan bukan anya menjadi perakit, seniman, atau pemimpi yang masing#masing anya menekankan pada beberapa unsur perancangan saja! Dengan memaami metode pendekatan desain maka sebua objek perancangan dapat diarakan untuk diola dengan menggunakan metode pendekatan tertentu! Semakin spesifik sebua objek perancangan maka semakin fokus pula metode pendekatan yang dapat diterapkan! Pemilian metode pendekatan yang tepat akan sangat menentukan optimalisasi asil perancangan! $? +ila sebua objek perancangan tela ditelusuri dengan menggunakan empat langka tersebut maka objek perancangan tersebut tela terklasifikasi ke dalam beberapa sudut pandang pemaaman! Dengan demikian maka objek perancangan yang tadinya rumit dan kompleks menjadi lebi sederana, seingga permasalaan#permasalaan dapat dipila#pila bagian per bagian secara sistematis dan terstruktur! Dengan adanya pemilaan permasalaan ini maka perumusan konsep 'sebagai sebua sistem yang terdiri atas seimpunan unsur yang melakukan suatu kegiatan menyusun skema atau tata cara melakukan suatu kegiatan pemrosesan untuk mencapai tujuan dan dilakukan dengan mengola data guna mengasilkan informasi( dapat dilakukan dengan lebi muda! Perumusan konsep yang berdasarkan pertimbangan#pertimbangan yang mencakup banyak unsur akan dapat menciptakan konsep yang tepat seingga dapat mengikat asil perancangan menjadi sebua desain yang terintegrasi secara utu , ! SIMPULAN Kompleksitas permasalaan yang diadapi dalam perancangan interior dapat disederanakan dengan cara mengklasifikasi permasalaan tersebut! Dengan mengenali komponen pemaaman desain, skema perancangan analitis, pemetaan pola pikir desain dan metode pendekatan desain maka klasifikasi permasalaan dapat dilakukan dengan lebi muda! 2al ini akan berpengaru teradap upaya perumusan konsep desain sebagai formulasi pemecaan masala perancangan! Konsep desain tersebut merupakan abstraksi yang menjadi landasan atau panduan untuk diterjemakan ke dalam tataran teknis, yaitu penerapan abstraksi konsep ke dalam per&ujudan nyata yang dapat terukur dan , ;ebi lanjut tentang akekat konsep dapat ditelusuri dalam kajian filosofi desain interior seperti yang ditulis 6bercrombie sebagai berikut" <Kesuksesan sebua desain akan dibatasi ole kebijaksanaan konsep yang mengikutinyaB selanjutnya kebijaksanaan sebua konsep akan dibatasi ole pandangan dan pengetauan desainer yang menyusunnya= '6bercrombie, $,,7(! $5 tergambar secara visual! Dengan demikian konsep yang tepat akan mampu mengikat asil perancangan menjadi sebua desain yang terintegrasi secara utu! RE(ERENSI $/ 6bercrombie, Stanley! $,,7! A $hilosphy of %nterior &esign! 8e& Fork" 2arper > @o&! +roadbent, :!$,53! &esign in Architecture! ;ondon" Jon 9iley > Sons! .ross, 8igel!$,/0! &evelopments in &esign 'ethodology! ;ondon" Jon 9iley > Sons! Departemen Pendidikan dan Kebudayaan! $,,7! (amus Besar Bahasa %ndonesia! Jakarta" +alai Pustaka! Avans, +arrie! $,/)! )hanging &esign! ;ondon" Jon 9iley > Sons! Jones, Jon .ris! $,,)! &esign 'ethod *+econd ,dition-! 8e& Fork" Gan 8ostrand @einold! Jones, Jon .ris! $,5$! The +tate of the Art in &esign 'ethods! D%:#D@S Journal! Gol! 5, 8o! ) %argolin, Gictor and @icard +ucanan! $,,-! The %dea of &esign. A &esign %ssues .eader! ;ondon" 1e %I1 Press! %ark I! 6ditjipto! )77)! +tudi $erancangan Arsitektur! Surabaya" Jurusan 6rsitektur Universitas Kristen Petra! Soskes, Allen! $,/,! The &esign $rocess! 8e& Fork" 9itney ;ibrary of Design! 1atang %! 6mirin! $,,7! 'enyusun .encana $enelitian! Jakarta Inte$net: ttp"EEid!&ikipedia!org $,
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional
Manajemen konflik dalam 4 langkah: Metode, strategi, teknik-teknik penting, dan pendekatan operasional untuk mengelola dan menyelesaikan situasi konflik