Anda di halaman 1dari 4

Manifestasi Klinis Asma

Anamnesis
Anamnesis harus dilakukan dengan cermat agar didapatkan riwayat penyakit yang
akurat mengenai gejala sulit bernapas, mengi, atau dada terasa berat yang bersifat episodik
dan berkaitan dengan musim, serta adanya riwayat asma atau penyakit atopi pada anggota
keluarga. Walaupun informasi akurat mengenai hal-hal tersebut tidak mudah didapat,
beberapa pertanyaan berikut ini sangat berguna dalam pertimbangan diagnosis asma
(consider diagnosis of asthma!
o Apakah anak mengalami serangan mengi atau serangan mengi berulang"
o Apakah anak sering terganggu oleh batuk pada malam hari"
o Apakah anak mengalami mengi atau batuk setelah berolahraga"
o Apakah anak mengalami gejala mengi, dada terasa berat, atau batuk setelah terpajan
alergen atau polutan"
o Apakah jika mengalami pilek, anak membutuhkan #$% hari untuk sembuh"
o Apakah gejala klinis membaik setelah pemberian pengobatan anti-asma"
&etelah menetapkan apakah seorang anak benar-benar mengalami mengi atau batuk
yang hebat, langkah berikutnya adalah mengidentifikasi pola dan derajat gejala. Pola gejala
harus dibedakan apakah gejala tersebut timbul pada saat infeksi 'irus atau timbul tersendiri di
antara batuk pilek biasa. Apabila mengi dan batuk hebat tersebut terajadi bersamaan dengan
infeksi 'irus, selanjutnya harus ditentukan frekuensi dan pencetus gejala. (encetus yang
spesifik dapat berupa akti'itas, emosi (misalnya menangis atau tertawa, debu, pajanan
terhadap bulu binatang, perubahan suhu lingkungan atau cuaca, aerosol)aeroma yang tajam,
asap rokok atau asap dari perapian. Derajat berat ringannya gejala harus ditentukan untuk
mengarahkan pengobatan yang akan diberikan.
*alam gina +%%, dinyatakan bahwa anak merupakan kelompok yang sulit untuk
didiagnosis. -al ini disebabkan karena mengi episodik dan batuk merupakan gejala yang
sering ditemukan pada penyakit anak terutama pada usia ./ tahun. &emakin muda usia anak,
semakin banyak diagnosis banding penyakit untuk menjelaskan mengi berulang atua rekuren.
*iagnosis banding untuk bayi adalah fibrosis kistik, aspirasi susu rekuren, sindrom diskinesia
silia primer, defisiensi imun primer, kelainan jantung kongenital yang menyebabkan
penyempitan aliran udara intratoraks, dan aspirasi benda asing. Apabila awitan timbul pada
masa neonatus, disertai gagal tumbuh, muntah, dan ditemukan kelaianan kardiopulmonal,
maka diperlukan pemeriksaan lanjutan, seperti uji keringat (sweat test) untuk menyingkirkan
fibrosis kistik, pemeriksaan fungsi imun, pemeriksaan untuk menilai adanya refluks, serta
foto toraks.
(ada anak dengan gejala batuk rekuren dan mengi, ada beberapa hal yang harus
ditanyakan untuk memperkirakan diagnosis banding, yaitu!
Apakah anak)orang tua benar-benar dapat menjelaskan apa yang disebut dengan
mengi"
Apakah terdapat gejala saluran napas atas! mendengkur, rinitis, rinosinusitis"
Apakah gejala timbul sejak hari pertama kehidupan"
Apakah awitan gejala sangat tiba-tiba)mendadak"
Apakah terdapat batuk berdahak yang kronik atau disertai produksi sputum"
Apakah mengi memburuk atau anak menjadi iritabel setelah makan dan bertambah
buruk jika berbaring, muntah, atau tersedak#
Apakah terdapat gejala atau gambaran klinis kelainan immunodefisiensi sistemik"
Apakah gejala berlangsung kontinu dan tidak berkurang)membaik"
Meskipun tidak semua mengi adalah asma, tetapi asma merupakan salah satu
penyebab mengi. Maka, mungkin lebih tepat jika dikatakan bahwa semua mengi adalah asma
sampai dibuktikan bukan asma.
Pemeriksaan Fisik
(ada pemeriksaan fisis, umumnya tidak ditemukan kelainan saat pasien tidak
mengalami serangan. (ada sebagian kecil pasien yang derajat asmanya lebih berat, dapat
dijumpai mengi di luar serangan.
*engan adanya kesulitan ini, diagnosis asma pada bayi dan anak kecil (di bawah
usia 5 tahun) hanya merupakan diagnosis klinis (penilaian hanya berdasarkan gejala dan
pemeriksaan fisis dan respons terhadap pengobatan. &ebab, pada kelompok usia ini, tes
fungsi paru atau pemeriksaan untuk mengetahui adanya hiperresponsi'itas saluran napas
tidak mungkin dilakukan dalam praktek sehari-hari. 0idak jarang, asma pada anak
didiagnosis sebagai benyyuk 'arian bronkitis sehingga mendapatkan pengobatan yang tidak
tepat dan tidak efektif, yaitu berupa pemberian antibiotika dan obat batuk.
1erdasarkan hal tersebut di atas, bayi dan anak di bawah 2 tahun dengan batuk
rekuren dan)atau mengi dikelompokkan menjadi / kategori, yaitu!
$. 3ormal
+. &alah satu 'arian spektrum asma
/. (enyakit atau keadaan serius yang membutuhkan diagnosis dan terapi yang spesifik
(ada (3AA +%%4, dinyatakan bahwa mengi berulang dan)atau batuk kronik berulang
merupakan titik awal menuju diagnosis. Kemungkinan asma perlu dipikirkan pada anak yang
hanya menunjukkan batuk sebagai satu-satunya gejala dan pada pemeriksaan fisis tidak
ditemukan mengi, sesak, dan lain-lain. (ada anak yang tampak sehat dengan batuk malam
hari yang rekuren, asma harus dipertimbangkan sebagai probable diagnosis. 1eberapa anak
menunjukkan gejala setelah berolahraga. *engan demikian, jika terdapat keraguan dalam
mendiagnosis asma ringan pada seorang anak, dapat dilakukan tes dengan berolahraga
(berlari cepat selama , menit
Prognosis dan Komplikasi Bronkiolitis
1eberapa studi kohort menghubungkan infeksi bronkiolitis akut berat pada bayi akan
berkembang menjadi asma. &uatu studi kohort prospektif menemukan bahwa +/5 bayi
dengan riwayat bronkiolitis berkembang menjadi asma pada usia / tahun, dibandingkan
dengan $5 pada kelompok kontrol.
(enelitian di 3orwegia menunjukkan bahwa bayi yang dirawat dengan bronkiolitis
mempunyai kecenderungan menderita asma dan penurunan fungsi paru pada usia 6 tahun
diibandingkan dengan kontrol. -al ini menunjukkan adanya hiperreakti'itas bronkial yang
menetap selama beberapa tahun setelah menderita bronkiolitis pada bayi muda, baik pada
7&8 positif maupuan 7&8 negatif.
&ekitar 4%-2%5 bayi yang dirawat dengan bronkiolitis karena 7&8 akan menderita
mengi di kemudian hari. (eran 'irus respiratori pada mengi dijelaskan dengan kesamaan
respons inflamasi yang ditunjukkan pada serangan asma dan infeksi 'irus. 9nfeksi 7&8
dihubungkan dengan respons sel 0, yang terutama ditandai dengan produksi sitokin oleh sel
0h tipe +: hal yang juga terjadi pada asma. Keadaan ini ditandai dengan penggunaan sel 0
dan eosinofil, serta pelepasan mediator yang larut (histamin, kinin, dan leukotrien lain. (ada
anak dengan bronkiolitis, mengi yang lebih sering dan berat berhubungan dengan
peningkatan kadar antibodi 9g; terhadap 7&8 dan 'irus parainfluen<a, menunjukkan antibodi
yang dirangsang 'irus meningkatkan pelepasan mediator inflamasi. 7&8 juga dapat
mempengaruhi mengi dengan cara mengubah jalur saraf yang menyebabkan responsifnya
saluran respiratori.
=umlah eosinofil pada saat bronkiolitis lebih banyak pada bayi yang nantinya akan
menderita mengi pada usia 6 tahun, yaitu median >? sel)mm
/
. Adanya eosinofilia
meramalkan bahwa mengi akan berlanjut pada masa anak-anak. hal ini diterangkan dengan
kelainan imunologis yang mendahului bronkiolitis atau yang dipicu oleh bronkiolitis, dan
bukan karena kerusakan struktural jalan napas yang disebabkan bronkiolitis. 0elah diteliti
pengaruh riwayat keluarga dengan asma, jenis kelamin, dan paparan pasif asap rokok, tetapi
hanya eosinofilia yang mempunyai hubungan bermakna.
0idak dapat dibuktikan secara jelas bahwa bronkiolitis terjadi pada anak dengan
kecenderungan asma, tetapi bila bayi yang terkena bronkiolitis dihubungkan dengan asma,
keberhasilan pengobatan dengan kortikostreoid mungkin dapat mengurangi pre'alens asma
pada anak dari kelompok pengobatan

Anda mungkin juga menyukai