Anda di halaman 1dari 5

HENU SUMEKAR

Spektroskopi Resonansi
Magnetik Inti (NMR)

Nuclear magnetic resonance (NMR) merupakan alat
yang digunakan pada penentuan struktur molekul
organik. Spektroskopi
1
H-NMR memberikan informasi
mengenai lingkungan kimia atom hidrogen
Adapun cara menentukan posisi absorbsi, grafik NMR
dikalibrasi dan digunakan titik referensi didalam praktik
sejumlah kecil (TMS ) ditambahkan didalam sampel
sehingga dihasilkan garis absorbsi referensi standar
internal ketika spektrum itu sedang berjalan, TMS
digunakan sebagai referensi baik untuk spektra
1
H
maupun untuk spektra
13
C karena pada umumnya untuk
semua absorbsi normal senyawa organik menghasilkan
puncak tunggal di upfield.
Jumlah sinyal dalam spektrum
1
H-NMR
menerangkan berapa banyak proton ekuivalen yang
terkandung dalam suatu molekul, sedangkan
kedudukan sinyal akan membantu menerangkan
jenis-jenis proton dalam suatu molekul, apakah
aromatik, alifatik, primer, sekunder, tersier,
benzylvinil, asetilen
Kelimpahan
13
C di alam sangat kecil kira-kira 1,1%,
dibandingkan dengan
1
H(99,98%),
karena itu perkembangan
13
C-NMR lebih lambat
dibandingkan dengan
1
H-NMR, disamping itu
magnetogryk proton (
H
) lebih besar dibandingkan
dengan magnetogryk karbon (
C
),
Pergeseran kimia
13
C-NMR rentangannya jauh lebih
besar, dari 0-230 ppm, dibandingkan dengan
1
H-
NMR yang rentangannya antara 0-10 ppm,
Untuk gugus metil (CH
3
-) bentuk splitting sesuai
dengan rumus (2 n + 1) dan arena n jumlahnya 3 (n
= jumlah H yang mengikat C) maka dihasilkan
kuartet, untuk metilen (-CH
2
-) dihasilkan triplet (n=
2), metin (-CH-) bentuknya doublet (n= 1),
sedangkan kuartener (-C-) singlet (n= 0).

Anda mungkin juga menyukai