Anda di halaman 1dari 2

A.

Pengertian
Resonansi Magnetik Inti yang disingkat dengan RMI atau NMR (Nuclear
Magnetik Resonance) ditemukan oleh Bloch pada tahun 1946 yang merupakan
salah satu alat fisika yang banyak digunakan untuk penelitian dibidang fisika.
Selain penelitian dibidang fisika NMR dapat juga digunakan dalam penelitian
pada bidang kimia, industri, pertanian, farmasi dan kedokteran. Spektrometer
resonansi magnetik nuklir (NMR) adalah instrumen kimia yang digunakan
untuk memperoleh informasi mengenai struktur dan konformasi senyawa
kimia. Spektroskopi NMR adalah metode penjelasan yang cukup baik dalam
menentukan struktur senyawa organik. Spektroskopi NMR memanfaatkan
interaksi antara nukleus yang bertindak sebagai magnet kecil dan medan magnetic
eksternal, sehingga dapat diterapkan untuk mengevaluasi ikatan kimia dan
lingkungan nuklir. Sinyal yang diperoleh dari spektroskopi NMR memberikan
informasi tentang interaksi antara inti dan elektron serta interaksi inti between,
yang dapat membantu menentukan struktur senyawa kimia. Spektrum NMR yang
dihasilkan adalah kumpulan satu atau lebih puncak resonansi pada frekuensi
tertentu (Ismail I.A, dkk., 2022).
Spektrofotometri NMR (Nuclear Magnetik Resonance) merupakan suatu
teknik utama yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi fisik, kimia,
elektronik dan tentang struktur molekul. Spektrofotometri NMR pada
dasarnya merupakan spektrofotometri absorbsi, sebagaimana
spektrofotometri infra merah ataupun spektrofotometer ultraviolet. Pada
kondisi yang sesuai, suatu sampel dapat mengabsorpsi radiasi
elektromagnetik daerah frekuensi radio, pada frekuensi yang tergantung dari sifat
- sifat sampel. Suatu plot dari frekuensi puncak-puncak absorbsi versus intensitas
puncak memberikan suatu spektrum NMR. NMR digunakan untuk menentukan
struktur dari komponen alami dan sintetik yang baru, kemurnian dari
komponen, serta arah reaksi kimia sebagaimana hubungan komponen
dalam larutan yang dapat mengalami reaksi kimia. Spektroskopi NMR
merupakan alat yang dikembangkan dalam biologi structural. Dasar dari
spektroskopi NMR adalah absorpsi radiasi elektromagnetik dengan
frekuensi radio oleh inti atom. Frekuensi radio yang digunakan berkisar dari 0,1
sampai dengan 100 MHz. Bahkan, baru-baru ini ada spektrometer NMR
yang menggunakan radio frekuensi sampai 500 MHz (Luqman dkk., 2016).
B. Prinsip NMR
Alat spectrometer NMR ini pada prinsipnya bekerja berdasarkan resonansi
antara momen magnet inti atom yang berputar dengan prosesi larmor dengan
gelombang radio yang dikenakan padanya (Susilawati, 2015).
Menurut Luqman, dkk (2016), Prinsip dalam spektrometri NMR yaitu bila
sampel yang mengandung 1H atau 13C (bahkan semua senyawa organik)
ditempatkan dalam medan magnet, akan timbul interaksi antara medan magnet
luar tadi dengan magnet kecil (inti). Karena adanya interaksi ini, magnet kecil
akan terbagi atas dua tingkat energi (tingkat yang sedikit agak lebih stabil (+) dan
keadaan yang kurang stabil (-)) yang energinya berbeda. Karena inti merupakan
materi mikroskopik, maka energi yang berkaitan dengan inti ini terkuantisasi,
artinya tidak kontinyu.

Dapus
Ismail I.A., Riga, Okta Suryani. 2022. Analisis Spektrum 1H-NMR: Penjelasan
Sederhana. International Journal of Academic Multidisciplinary Research
(IJAMR)
Luqman dkk. 2016. SPEKTROSKOPI NUCLEAR MAGNETIC RESONANCE.
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS AL GHIFARI: BANDUNG
Susilawati. 2015. PENGARUH RADIASI NEUTRON TERHADAP WAKTU
RELAKSASI SPINKISI (T1) PADA POLIMER POLIVINIL KLORIDA
(PVC) DENGAN SPEKTROSKOPI NMR PULSA. Jurnal Pendidikan
Fisika dan Teknologi(ISSN. 2407-6902)

Anda mungkin juga menyukai