Anda di halaman 1dari 67

HUBUNGAN ANTARA PERAN PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO)

DENGAN KEBERHASILAN PENGOBATAN PENDERITA


TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS WONOSOBO I
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Mencapai
Gelar Sarjana Keperawatan
Oleh:
SRI LESTARI
A2.1000380
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
i
2012
HALAMAN PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang saya ajukan tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
Perguruan inggi! dan sepanjang sepengatahuan saya juga tidak terdapat karya
atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain! kecuali yang
secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam da"tar pustaka#
$onosobo! ##############%&'%
Peneliti
Sri (estari
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
)ang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa
Skripsi yang berjudul:
HUBUNGAN ANTARA PERAN PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO)
DENGAN KEBERHASILAN PENGOBATAN PENDERITA
TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS WONOSOBO I
Dipersiapkan dan disusun oleh:
Nama SRI LESTARI
NIM A2.1000380
elah dipertahankan dan dinyatakan
Memenuhi syarat untuk diujikan
Pembimbing *
+,ry Purwanti! M#Sc-
Pembimbing **
+*sma )uniar! S#Kep .s#!M#Kep-
Mengetahui
Ketua Prodi S' Keperawatan
+/erniyatun! S#Kep! M#Kep! Sp#Mat-
iii
HALAMAN PENGESAHAN
)ang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa
Skripsi yang berjudul:
HUBUNGAN ANTARA PERAN PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO)
DENGAN KEBERHASILAN PENGOBATAN PENDERITA
TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS WONOSOBO I
Disusun oleh:
Nama SRI LESTARI
NIM A2.1000380
elah dipertahankan dihadapan im Penguji:
Pada tanggal 0 September %&'%
Penguji *
H. Ma!"#$%&S.K'.&M.K('.&S'.K%m. ############################################
Penguji **
E!) P*!+a,$#& M.S- ############################################
Penguji ***
I"ma Y*,#a!& S.K(' N" .&M.K(' ############################################
Mengetahui
Ketua Program Studi S' Keperawatan
S*K,S Muhammadiyah Gombong
(H(!,#)a$*,& S.K('& M.K('& S'.Ma$)
i1
P!%.!am S1 K('(!a+a$a,&
S(/%0a1 T#,..# I0m* K("(1a$a, M*1amma2#)a1 G%m3%,..
S/!#'"#& J*0# 2012
S!# L("$a!#
1)
,ry Purwanti! M#Sc
2)
*sma )uniar! S#Kep .s
3)
45# 6 71 Ha0ama, 6 8 $a3(0 6 2 Gam3a! 6 8 Lam'#!a,
HUBUNGAN ANTARA PERAN PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO)
DENGAN KEBERHASILAN PENGOBATAN PENDERITA
TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS WONOSOBO I
ABSTRAK
La$a! B(0a/a,. Penyakit tuberkulosis +23- adalah penyakit kronis menular
yang masih tetap merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk
*ndonesia# Pengobatan pada penderita 23 dapat dilakukan dengan beberapa
kombinasi obat yang memang ditujukan untuk membasmi kuman# $/O
merekomendasikan strategi pengobatan DOS! yaitu penderita minum obat
dengan diawasi pengawas menelan obat#
T*9*a, mengetahui hubungan antara peran pengawas menelan obat +PMO-
dengan keberhasilan pengobatan penderita tuberkulosis paru di Puskesmas
$onosobo *#
M($%2( P(,(0#$#a, Penelitian ini merupakan penelitian correlational research
dengan pendekatan retrospektif dengan menggunakan uji chi square# Sampel yang
digunakan terdiri dari 4& responden dengan menggunakan total sampling#
5ariabel independent dalam penelitian ini adalah peran pengawas menelan obat!
sedangkan 1ariabel dependentnya adalah keberhasilan pengobatan penderita
tuberkulosis paru#
Ha"#0 P(,(0#$#a, PMO adalah mendukung yaitu sebanyak %6 responden +47!&8-
dan yang tidak mendukung sebanyak %9 responden +7:!&8-# ;esponden yang
berhasil dalam pengobatan 2 yaitu sebanyak 90 responden +6:!&8- dan hanya
'% responden +%7!&8- yang tidak berhasil dalam pengobatan 2# Dengan uji
statistik chi square menunjukkan bahwa erdapat hubungan yang signi"ikan
antara peran PMO terhadap keberhasilan pengobatan 2 di Puskesmas $onosobo
* +p: &!&&0-#
K("#m'*0a, erdapat hubungan yang signi"ikan antara peran PMO terhadap
keberhasilan pengobatan 2 di Puskesmas $onosobo *# p 1alue:&!&&0+p<&!&4-
Kata kunci : Pengawas menelan obat! keberhasilan pengobatan! 2 paru.
1
:#!"$ D(.!(( S$*2) P!%.!am O, N*!"#,.
M*1amma2#)a1 H).#(,( A-a2(m) %; G%m3%,.
E""a)& J*0) 2012
S!# L("$a!#
'-
,ry Purwanti! M#Sc
%-
*sma )uniar! S#Kep .s
9-
45# 6 71 'a.(" 6 8 $a30(" 6 2 #ma.(" 6 8 a$$a-1m(,$"
THE RELATIONSHIP BETWEEN THE ROLE O: MEDI<INE INTAKE
SUPER=ISOR AND THE A<HIE=EMENT ON PULMONARY
TUBERCULOSIS PATIENT MEDI<ATION AT
WONOSOBO 1 PUBLI< HEALTH SER=I<E
ABSTRA<T
Ba-/.!%*,2 : he tuberculosis +23- is a chronic spreading disease which has
remained to be one o" the greatest cases among the world community including
*ndonesia# reatment on this disease may be applied by means o" de1astating
medication on germs# $orld /ealth Organi=ation +$/O- has recommended
DOS medication system! the patients consume the medicine under the control o"
medication intake super1isor#
P*!'%"( : *n order to disco1er the relationship between the role o" medicine
intake super1isor +PMO- and the achie1ement on pulmonary tuberculosis patient
medication at $onosobo ' Public /ealth Ser1ice#
R("(a!-1 M($1%2 : his research is a correlation research approaching
retrospecti1e and applying chi square test# he samples used during this research
included 4& respondents applying total sampling# he independent 1ariable during
this research was the role o" medicine intake super1isor! and the dependent
1ariable was the achie1ement on pulmonary tuberculosis patients#
;esearch ;esult : PMO supported as many %6 as respondents +478- and
unsupported as many %9 as respondents +7:8-# he respondents o1er success"ul
medication 2 reached 90 respondents +6:8- and only '% respondents came to
"ailure +%78-# 2y mean o" chi square test it suggested that there was signi"icant
correlation between the role o" PMO and the achie1ement o" 2 medication at
$onosobo ' Public /ealth Ser1ice +p:&!&&0-#
<%,-0*"#%, : here is a signi"icant correlation between the role o" PMO and the
achie1ement on 2 medication at $onosobo ' Public /ealth Ser1ice! as stated by
p 1alue : &!&&0 +p<&!&4-#
K() W%!2" : Medicine intakes super1isor! medication achie1ement! pulmonary
tuberculosis#
1i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat >llah S$ atas limpah
rahmat dan hidayah?.ya! sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul @/ubungan >ntara Peran Pengawas Menelan Obat +PMO- dengan
Keberhasilan Pengobatan Penderita Tuberkulosis Paru di Puskesmas $onosobo
*A# Maksud penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi tugas akhir pada
jenjang S' Keperawatan Program Study Keperawatan Sekolah inggi *lmu
Kesehatan Muhammadiyah Gombong#
Penyusunan skripsi ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan! bimbingan!
serta pengarahan dari semua pihak# Oleh karena itu! pada kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada:
'# /# Giyatmo! S#Kep! .s ! selaku Ketua S*K,S Muhammadiyah Gombong#
%# /erniyatun! S#Kep! M#Kep! Sp#Mat selaku Ketua Program Studi S' S*K,S
Muhammadiyah Gombong#
9# ,ry Purwanti! M#Sc! selaku pembimbing * yang telah banyak memberikan
waktu! pemikiran! perhatian dan memberikan pengarahan dalam
membimbing penulis untuk penyusunan skripsi ini sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan#
7# *sma )uniar! S#Kep .s#!M#Kep! selaku pembimbing ** yang telah banyak
memberikan waktu! pemikiran! perhatian dan memberikan pengarahaan
dalam membimbing penyusunan skripsi ini#
4# Suami serta anak?anakku tercinta yang telah memberikan dukungan dan
doanya#
:# Semua teman?teman seperjuangan penulis dari prodi S' Keperawatan
angkatan %&'% S*K,S Muhammadiyah Gombong#
6# Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu?persatu! yang telah
memberikan dukungan dan semangat sehingga skripsi ini dapat diselesaikan#
Penulis menyadari sepenuhnya! bahwa skripsi ini masih jauh dari
sempurna# Oleh karena itu! saran dan kritik yang si"atnya membangun dari
berbagai pihak sangat diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini#
Semoga penelitian ini dapat berman"aat bagi penulis khususnya dan bagi
segenap pembaca dan pemerhati pada umumnya! semoga >llah S$ senantiasa
1ii
melimpahkan ;ahmat?.ya# >min
Gombong! ###############################%&'%
Penulis
1iii
DA:TAR ISI
HALAMAN JUDUL ################################################################################ i
HALAMAN PERNYATAAN################################################################## ii
HALAMAN PERSETUJUAN################################################################# iii
HALAMAN PENGESAHAN################################################################### i1
ABSTRAK################################################################################################# 1
KATA PENGANTAR############################################################################### 1ii
DA:TAR ISI############################################################################################## 1iii
DA:TAR TABEL##################################################################################### Bi1
DA:TAR GAMBAR################################################################################# B1
DA:TAR LAMPIRAN############################################################################# B1i
BAB I PENDAHULUAN
># (atar 2elakang################################################################################ '
2# ;umusan Masalah########################################################################### 6
3# ujuan Penelitian############################################################################ 6
D# Man"aat Penelitian########################################################################## 0
,# Keaslian Penelitian ######################################################################### C
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
># Peran Pengawas Minum Obat######################################################### ''
2# uberkulosis Paru########################################################################### '%
3# Kerangka eori############################################################################### %C
D# Kerangka Konsep############################################################################ 9&
,# /ipotesis Penelitian######################################################################## 9&
BAB III METODE PENELITIAN
># Denis dan Metode Penelitian############################################################ 9'
2# Populasi dan Sampel####################################################################### 9'
3# empat dan $aktu Penelitian######################################################### 9%
D# 5ariabel Penelitian########################################################################## 9%
,# De"inisi Operasional####################################################################### 99
E# Metode Pengumpulan Data############################################################# 97
G# *nstrumen Penelitian####################################################################### 97
/# ehnik Pengolahan dan >nalisis Data############################################ 94
iB
*# ,tika Penelitian############################################################################### 96
BAB I= HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
># /asil Penelitian############################################################################### 7&
2# Pembahasan##################################################################################### 7%
BAB = KESIMPULAN DAN SARAN
># Kesimpulan##################################################################################### 76
2# Saran #############################################################################################76
DA:TAR PUSTAKA
LAMPIRAN
B
DA:TAR TABEL
abel 9#' De"inisi Operasional
#######################################################################################################
#######################################################################################################
90
abel 7#': Distribusi "rekuensi responden berdasarkan peran PMO di
Puskesmas $onosobo *
#######################################################################################################
#######################################################################################################
79
abel 7#%: Distribusi "rekuensi responden berdasarkan keberhasilan
pengobatan di Puskesmas $onosobo *
#######################################################################################################
#######################################################################################################
79
abel 7#9: abel silang antara peran PMO terhadap keberhasilan
pengobatan 2 di Puskesmas $onosobo *
#######################################################################################################
#######################################################################################################
77
Bi
DA:TAR GAMBAR
Gambar ' Kerangka eori########################################################################## 99
Gambar % Kerangka Konsep####################################################################### 97
Bii
DA:TAR LAMPIRAN
(ampiran ': Permohonan menjadi responden
(ampiran %: Persetujuan menjadi responden
(ampiran 9: Kuesioner
(ampiran 7: Dadual Penelitian
Biii
Bi1
BAB I
PENDAHULUAN
A. La$a! B(0a/a,. Ma"a0a1
Penyakit tuberkulosis +23- adalah penyakit kronis menular yang
masih tetap merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk
*ndonesia# World Health Organization +$/O- dalam annual report on global
TB control 2003 menyatakan terdapat %% negara dikategorikan sebagai
highburden countries terhadap 23# *ndonesia tiap tahun terdapat 446#&&&
kasus baru 23# 2erdasarkan jumlah itu! %4&#&&& kasus +''4F'&&#&&&-
merupakan penderita 23 menular# Dengan keadaan ini *ndonesia menempati
peringkat ketiga jumlah penderita 23 di dunia! setelah *ndia +'#6:%#&&&- dan
3hina +'#74C#&&&-# 23 telah membunuh tiga juta orang pertahun#
Diperkirakan! kasus 23 meningkat 4?: persen dari total kasus# Penyakit
Tuberkulosis merupakan penyakit in"eksi yang disebabkan oleh kuman
mcobacterium tuberkulosis# Kuman ini dapat menular lewat percikan ludah
yang keluar saat batuk! bersin atau berbicara# Umumnya kuman 23
menyerang paru karena penularannya melalui udara yang mengandung kuman
23 dan terhirup saat bernapas +;achmawati! %&&6-#
*ndeks pembangunan manusia !human de"elopment inde#s$ di
*ndonesia masih menempati urutan '&% dari ':% negara# ingkat pendidikan!
pendapatan serta kesehatan penduduk *ndonesia belum memuaskan# Peranan
keberhasilan pembangunan kesehatan sangat menentukan tercapainya tujuan
pembangunan nasional! karena dalam menghadapi makin ketatnya persaingan
pada era globalisasi! tenaga kesehatan yang sehat akan menunjang
'
keberhasilan program pelayanan kesehatan dan juga akan mendorong
peningkatan produkti1itas serta pendapatan penduduk +Martono! %&&:-#
5isi *ndonesia sehat %&'& adalah gambaran masyarakat *ndonesia
dimasa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan yaitu
masyarakat! bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam
lingkungan dengan perilaku yang sehat! memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil! merata! serta
memiliki derajat kesehatan setinggi?tingginya di seluruh wilayah ;epublik
*ndonesia# Sehat meliputi sehat jasmani! rohani! serta sosial dan bukan hanya
keadaan bebas dari penyakit! cacat dan kelemahan# Masyarakat *ndonesia
yang dicita?citakan adalah masyarakat *ndonesia yang mempunyai kesadaran!
kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat sehingga tercapai derajat
kesehatan yang setinggi?tingginya! sebagai salah satu unsur dari pembangunan
sumber daya manusia *ndonesia seutuhnya +Martono! %&&:-#
2erdasarkan hasil sur1ei kesehatan rumah tangga +SK;- tahun %&&'!
estimasi pre1alensi angka kesakitan di *ndonesia sebesar 0 per '&&& penduduk
berdasarkan gejala tanpa pemeriksaan laboratorium# /asil sur1ei SK; tahun
%&&'! didapatkan bahwa 23 menduduki rangking ketiga sebagai penyebab
kematian +C!78 dari total kematian-! setelah penyakit sistem sirkulasi dan
sistem perna"asan pada semua golongan usia +Depkes ;*! %&&%-# Sejak tahun
'CC4! program pemberantasan 23 telah dilaksanakan dengan strategi
%irectl Obser"ed Treatment &hortcourse +DOS- yang direkomendasi oleh
$/O merupakan pendekatan yang paling tepat saat ini dan harus
dilaksanakan secara sungguh?sungguh# Program ini menekankan pada
diagnosis yang benar dan tepat dilanjutkan dengan pengobatan jangka pendek
%
yang e"ekti" serta pengawasan! angka keberhasilan pengobatan mencapai 048#
Pelaksanaan DOS di klinik perusahaan merupakan peran akti" dan kemitraan
yang baik dari pengusaha serta masyarakat pekerja untuk meningkatkan
penanggulangan 23 di tempat kerja# Seiring dengan pembentukan gerakan
terpadu nasional penanggulangan 23! maka pemberantasan penyakit
tuberkulosis paru berubah menjadi program penanggulangan 23# ujuan
jangka pendek penanggulangan 23 adalah menurunkan angka kesakitan dan
angka kematian penyakit 23 dengan cara memutuskan rantai penularan!
sehingga penyakit 23 tidak lagi merupakan masalah kesehatan masyarakat
*ndonesia +Eahrudda! %&&4-#
Pengobatan pada penderita 23 dapat dilakukan dengan beberapa
kombinasi obat yang memang ditujukan untuk membasmi kuman# $/O
merekomendasikan strategi pengobatan DOS! yaitu penderita minum obat
dengan diawasi pengawas menelan obat# Pengawas ini bisa anggota keluarga!
kader! petugas kesehatan atau relawan# Umumnya penderita minum obat
selama : bulan untuk memastikan kesembuhannya! namun pada beberapa
keadaan dapat berbeda dapat lebih lama +;achmawati! %&&6-#
Kasus penyakit 23 sangat terkait dengan "aktor perilaku dan
lingkungan# Eaktor lingkungan! sanitasi dan higiene terutama sangat terkait
dengan keberadaan kuman! dan proses timbul serta penularannya# Eaktor
perilaku sangat berpengaruh pada kesembuhan dan bagaimana mencegah
untuk tidak terin"eksi kuman 23# Dimulai dari perilaku hidup sehat +makan
makanan yang bergi=i dan seimbang! istirahat cukup! olahraga teratur! hindari
rokok! alkohol! hindari stress-! memberikan 1aksinasi dan imunisasi baik pada
bayi! balita maupun orang dewasa# Penderita dengan berperilaku tidak
9
meludah sembarangan! menutup mulut apabila batuk atau bersin! dan terutama
kepatuhan untuk minum obat dan pemeriksaan rutin untuk memantau
perkembangan pengobatan serta e"ek samping +.o1a! %&&6-#
Penatalaksanaan lingkungan! terutama pada pengaturan syarat?syarat
rumah sehat diantaranya pencahayaan! 1entilasi! luas hunian dengan jumlah
anggota keluarga! kebersihan rumah dan lingkungan tempat tinggal# Melalui
pemberdayaan keluarga sehingga anggota rumah tangga yang lain dapat
berperan sebagai pengawas menelan obat +PMO-! sehingga tingkat kepatuhan
minum obat penderita dapat ditingkatkan yang pada gilirannya kesembuhan
dapat dicapai +.o1a! %&&6-#
Dalam menyukseskan upaya pemberantasan 23! maka peran petugas
kesehatan dalam sur"eillance dan pencatatan pelaporan yang baik merupakan
suatu keharusan# idak menutup kemungkinan peran kader serta masyarakat
lainnya dapat berperan akti" melalui kunjungan rumah bersama petugas
kesehatan! tokoh masyarakat untuk melakukan pendidikan di masyarakat
melalui penyuluhan! konseling atau pemantauan secara terpadu! terintegrasi
dengan upaya?upaya lain termasuk peningkatan ekonomi keluarga# Pasien
23 perlu mendapatkan pengawasan langsung agar meminum obat secara
teratur sampai sembuh# Orang yang mengawasi penderita 23 dikenal dengan
istilah PMO# Pengawas menelan obat +PMO- sebaiknya orang yang disegani
dan dekat dengan pasien 23! misalnya keluarga! tetangga! atau kader
kesehatan# Pengawas menelan obat PMO bertanggung jawab untuk
memastikan pasien 23 meminum obat sesuai anjuran petugas puskesmas
atau UPK +.o1a! %&&6-#
7
Mengingat tingginya kasus tuberkulosis serta resiko penularan terhadap
orang lain yang cukup tinggi maka penatalaksanaan penyakit tuberkulosis
paru harus benar?benar dilaksanakan sesuai dengan kebijaksanaan program
pemberantasan penyakit tuberkulosis paru# Peran pengawas menelan obat
sangat penting dalam rangka penyembuhan penderita tuberkulosis paru!
sehingga pelaksanaan Program Pemberantasan Penyakit 2 +P%2- sangat
diperlukan e1aluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilannya +Gerdunas
%&&6-#
2erdasarkan data yang diperoleh dari bidang pemberantasan penyakit
menular Dinas Kesehatan Kabupaten +DKK- $onosobo tahun %&'&: bahwa
angka penemuan kasus! case detection rate !'%($ tertinggi di Kabupaten
$onosobo adalah sebanyak 09C kasus +DKK $onosobo!%&'&-# Sedangkan di
Puskesmas $onosobo *! didapatkan :: kasus baru# arget case detection rate
program penanggulangan 23 secara nasional adalah 0:!608# >ngka
perkiraan nasional penderita baru 2> positi" adalah '9&F'&&#&&& penduduk
+Depkes ;*! %&&0-#
Di Kabupaten $onosobo! angka kesembuhan 23 2> positi" tahun
%&'& belum mencapai target nasional yaitu sebesar 09!08# .amun begitu!
angka kesembuhan penderita 23 2> positi" di beberapa puskesmas di
$onosobo masih barada dibawah target nasional# Salah satunya di wilayah
kerja Puskesmas $onosobo *# 2erdasarkan data pro"il dinas kesehatan
Kabupaten $onosobo angka kesembuhan penderita 2 Paru di Puskesmas
$onosobo * tahun %&'& sebesar 498 +9& dari 46 penderita dinyatakan
sembuh-#
4
Puskesmas $onosobo * merupakan salah satu Puskesmas di Kabupaten
$onosobo# 2erdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan pada tanggal
'C Oktober tahun %&'' di Puskesmas tersebut! dapat diketahui bahwa
penderita tuberkulosis paru yang berobat jalan di Puskesmas $onosobo *
berjumlah 4& orang! yang domisilinya tersebar di seluruh wilayah Kecamatan
$onosobo# Selain itu! berdasarkan hasil pencatatan kartu pengobatan 23
dan kartu identitas pasien '& orang penderita tuberkulosis paru yang ditemui
peneliti ketika sedang berobat jalan di Puskesmas $onosobo *! ada % orang
diantaranya %&8 tidak mematuhi jadwal pengobatan dan petunjuk?petunjuk
pengobatan lainnya yang ditetapkan oleh petugas kesehatan di puskesmas
tersebut# Selanjutnya dengan menggunakan teknik wawancara! % orang
penderita yang tidak mematuhi jadwal pengobatan! ternyata semuanya
menyatakan bahwa PMO yang berasal dari keluarga kurang mengawasi
penderita 23 dalam minum obat! dikarenakan kesibukan yang dimiliki
masing?masing PMO# Penderita kurang kesadaran untuk menjaga lingkungan
rumah! pencahayaan! kebersihan! 1entilasi! kebiasaan meludah disembarang
tempat# 2ahkan ketika datang pertama kalinya ke puskesmas! pasien kurang
memahami tentang 23# erdapat perasaan kekhawatiran tentang penyakit
yang dideritanya dan cenderung menutupi penyakitnya#
2erdasarkan "enomena tersebut diatas maka peneliti akan melakukan
penelitian tentang @/ubungan antara peran pengawas menelan obat +PMO-
terhadap keberhasilan pengobatan 2 di Puskesmas $onosobo *A#
B. P(!*m*"a, Ma"a0a1
:
2erdasarkan latar belakang diatas! maka didapatkan rumusan masalah
sebagai berikut : adakah hubungan antara peran pengawas menelan obat
+PMO- terhadap keberhasilan pengobatan 2 di Puskesmas $onosobo *#A
<. T*9*a, P(,(0#$#a,
'# ujuan Umum
ujuan umum dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara
peran pengawas menelan obat +PMO- dengan keberhasilan pengobatan
penderita tuberkulosis paru di Puskesmas $onosobo *#
%# ujuan Khusus dari penelitian ini yaitu :
a# Mengetahui peran PMO pada penderita 2 paru di Puskesmas
$onosobo *#
b# Mengetahui keberhasilan pengobatan 2 paru di Puskesmas
$onosobo *#
D. Ma,;aa$ P(,(0#$#a,
'# 2agi ilmu keperawatan
Dapat digunakan sebagai bahan atau masalah yang dapat diangkat dalam
penyuluhan kesehatan bagi pasien! keluarga! komunitas yang menderita
tuberkulosis agar dapat meningkatkan keberhasilan penderita 23#
%# 2agi perawat
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan perawat dalam
memaksimalkan peran PMO dalam upaya pemberantasan 2 paru
dimasyarakat#
9# 2agi institusi pelayanan
6
Menentukan kebijakan puskesmas dalam menge1aluasi program
pengobatan penyakit tuberkulosis paru yang lebih memperhatikan peran
pengawas menelan obat +PMO- dan mampu menanamkan sikap positi"
penderita tuberkulosis paru! serta lebih menyediakan "asilitas?"asilitas
yang menunjang kesehatan#
7# 2agi penderita dan PMO
Diharapkan penderita tuberkulosis paru lebih meningkatkan sikapnya!
meliputi antara lain perasaan selama menderita! keyakinan terhadap
pengobatan! perilaku?perilaku yang mendukung pengobatan dan ketaatan
dalam berobat# PMO lebih meningkatkan lagi pengawasan dalam
pengobatan terhadap penderita 23#
E. K(a"0#a, P(,(0#$#a,
Penelitian Murtantiningsih +%&'&- tentang "aktor ? "aktor yang
berhubungan dengan keberhasilan pengobatan penderita 2 paru +Studi kasus
di Puskesmas Purwodadi * Kabupaten Grobogan-# Penelitian bertujuan untuk
mengetahui "aktor? "aktor apakah yang berhubungan dengan kesembuhan
penderita 2 Paru di Puskesmas Purwodadi * dilakukan pada sampel yang
diambil terdiri dari sampel kasus berjumlah %4 orang dan sampel kontrol
berjumlah %4 orang yang diperoleh dengan menggunakan tekhnik simple
random sampling#
Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan case
control# Populasi kasus yaitu penderita Tuberkulosis Paru 2> Positi" yang
0
dinyatakan tidak sembuh pada periode Danuari %&&: GDesember %&&6 dan
populasi kontrol yaitu penderita Tuberkulosis Paru 2> Positi" yang
dinyatakan sembuh pada periode Danuari %&&: G Desember %&&6# ehnik
analisis data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan uji chi
square dengan derajat kemaknaan &!&4 dan menghitung nilai Odds (asio
+O;-#
Perbedaan dengan penelitian ini pada subjek penelitian! yaitu semua
pasien penderita 2 paru yang telah mendapat pengobatan pada selama tahun
%&''# Problematika penelitian dalam penelitian ini adalah masing?masing
penderita 2 paru sudah memiliki PMO sendiri! tetapi masih didapatkan
angka kesembuhan yang dibawah target nasional# 5ariabel bebas dalam
penelitian ini adalah peran Pengawas Menelan Obat +PMO-# Sedangkan
1ariabel terikatnya adalah keberhasilan pengobatan 2 paru# Dan >nalisis
data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan uji chi square
dengan derajat kemaknaan &!&4 dan menghitung nilai Odds (asio +O;-#
C
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. P(!a,a, P(,.a+a" M(,(0a, O3a$
Salah satu program keberhasilan pengobatan 2 Paru dilakukan
pengawasan menelan obat +PMO- +Dinkes Dateng! %&&&-#
'# Pengawas Menelan Obat +PMO-
Salah satu komponen DOS adalah pengobatan panduan O>
jangka pendek dengan pengawasan langsung untuk menjamin keteraturan
pengobatan diperlukan Pengawas Menelan Obat +PMO-# Pengawas
Menelan Obat PMO adalah orang yang bertugas mengawasi pasien 2
dalam melaksanakan kepastian obat 2 dapat diminum secara tepat oleh
pasien#
%# Persyaratan PMO
a# Seseorang yang dikenal! dipercaya
dan disetujui baik oleh petugas kesehatan maupun penderita selain itu
harus disegani dan dihormati oleh penderita#
b# Seseorang yang tinggal dekat
dengan penderita#
c# 2ersedia membatu penderita
dengan sukarela#
d# 2ersedia dilatih dan atau mendapat
penyuluhan bersama?sama dengan penderita#
'&
e# Sebaiknya PMO adalah petugas
kesehatan! misalnya bidan di desa! perawat! pekarya! sanitarian! juru
imunisasi dan lain?lain#
''
9# ugas PMO
Mengawasi penderita 2 Paru agar menelan obat secara teratur sampai
selesai pengobatan#
a# Memberi dorongan kepada penderita agar menelan obat secara teratur#
b# Mengingatkan penderita untuk periksa ulang dahak pada waktu?waktu
yang telah ditentukan#
c# Memberi penyuluhan pada anggota keluarga penderita 2 Paru yang
mempunyai gejala?gejala tersangka 2 Paru segera memeriksakan diri
ke unit pelayanan kesehatan#
7# *n"ormasi penting yang perlu disampaikan
a# 2 Paru bukan penyakit keturunan atau kutukan#
b# 2 Paru dapat disembuhkan dengan berobat teratur#
c# ata laksana pengobatan penderita pada tahap intensi" dan lanjutan#
d# Pentingnya berobat secara teratur! karena itu pengobatan perlu
diawasi#
e# ,"ek samping obat dan tindakan yang harus dilakukan bila terjadi e"ek
samping tersebut#
B. T*3(!/*0%"#" Pa!*
'# Gambaran Umum 2 Paru
a# De"inisi
Tuberkulosis Paru adalah penyakit menular langsung yang disebabkan
oleh kuman )cobacterium tuberculosis sebagian besar menyerang
Paru dan dapat mengenai organ tubuh lainnya# Kuman ini berbentuk
batang mempunyai si"at khusus yaitu tahan terhadap asam pada
'%
pewarnaan disebut pula sebagai 2asil ahan >sam +2>-# Kuman
Tuberkulosis Paru cepat mati apabila terkena sinar matahari langsung
tetapi dapat bertahan hidup dalam beberapa jam ditempat yang gelap
dan lembab +Depkes ;*! %&&%-#
b# Gejala dan tanda 2 Paru
Departemen kesehatan menyebutkan gejala dan tanda penyakit 2
Paru 2> Positi" adalah : a- gejala umum : nyeri dada! batuk lebih
dari tiga minggu atau lebih# b- gejala lain : nyeri dada batuk dahak
atau dahak bercampur darah! keringat malam! demam lebih dari
sebulan! sesak na"as! na"su makan menurun dan berat badan menurun
+Depkes ;*! %&&9-#
c# 3ara Penularan
Sumber penularan penyakit 2 Paru dikarenakan oleh kuman yang
berterbangan di udara dan ada juga yang jatuh pada lantai sehingga
dapat terhirup oleh setiap orang! pada paru?paru kuman atau basil 2
Paru akan bersarang dan basil berkembang biak juga menggerogoti
Paru?paru#
idak semua orang yang dimasuki basil 2 Paru pasti sakit 2 paru
karena badannya kuat dan daya tahan tubuhnya kuat orang mungkin
terhindar dari sakit 2 Paru# Daya tahan tubuh yang kuat jika gi=i
makanan yang cukup! bergerak badan dan istirahat yang cukup# >tau
jika sejak bayi semua anak harus diberi *munisasi Basillus 'almatto
*uenin +23G- yang ber"ungsi untuk mencegah tertular 2 Paru
+.adesul! %&&:-#
'9
d# Komplikasi
Komplikasi sering terjadi pada penderita berstadium lanjut menurut
.adesul +%&&:- antara lain: '- /emoptisis berat +pendarahan dari
saluran na"as bawah- yang dapat mengakibatkan kematian karena syok
hipo"olemik atau tersambungnya jalan na"as# %- Kolaps dari lobus
akibat kontraksi bronkiat# 9- Bronkiestasis +pelebaran bronkus
setempat- dan fibrosis +pembentukan- jaringan ikat pada proses
pemulihan atau reaktiti pada paru# 7- Penyebaran in"eksi organ lain
seperti otak! tulang! persendian! ginjal dan sebagainya# 4- *nsu"isiensi
kardio pulmoner +'ardio pulmoner insuffienc-
e# Diagnosis
2ahwa seseorang ditetapkan sebagai penderita 2 Paru apabila
melakukan serangkain pemeriksaan menurut Depkes ;* +%&&%-
sebagai berikut:
'- Pemeriksaan mikroskopis dahak merupakan cara yang paling
dapat diandalkan +paling murah- dan harus diupayakan tiga buah
spesimen untuk pemeriksaan# Pemeriksaan dilakukan 9B dengan
sewaktu! pagi! sewaktu +SPS- paling baik dipastikan dengan hasil
positi" berikutnya#
%- Pemeriksaan semua pasien dengan kronis khususnya batuk
perokok atau batuk lebih dari 7 minggu! mereka yang turun berat
badannya! nyeri dada dan lainnya yang mengakibatkan 2 Paru#
9- Eoto rontgen! pemeriksaan rontgen diperlukan bila pasien yang
memiliki masalah?masalah yang sulit terutama para tersangka 2
Paru yang positi" Human +mmunodeficienc ,irus +/*5-# /al ini
'7
tidak dilakukan untuk kasus secara massal di negara?negara
dengan pre1alensi tinggi#
7- es tuberkulin! tes ini kurang dapat diandalkan dalam menegakan
diagnosis di negara miskin karena gi=i buruk! dan penyakit lain#
Seperti in"eksi /*5 atau 2 Paru yang sangat parah dapat
menghasilkan tes yang lemah meskipun pasien dewasa atau anak
berpenyakit 2 Paru akti"# es pada anak dapat berubah karena
Basillus 'almatto *uenin +23G- +/arun! %&&%-#
"# Klasi"ikasi penyakit
Pada penyakit 2 Paru dapat diklasi"ikasikan yaitu 2 Paru dan 2
ekstra paru# Tuberkulosis Paru merupakan batuk yang paling sering
dijumpai dari semua penderita# Tuberkulosis yang menyerang jaringan
paru?paru ini merupakan satu?satunya bentuk dari 2 Paru yang
mudah tertular# Tuberkulosis ekstra Paru merupakan bentuk penyakit
2 Paru yang menyerang organ tubuh lain! selain paru?paru seperti
pleura! kelenjar lim"e! persendian tulang belakang! saluran kencing!
susunan sara" pusat +/erdin! %&&6-#
%# Program Pemberantasan 2 Paru
a# ujuan Program
ujuan jangka panjang : memutuskan rantai penularan sehingga penyakit
2 paru tidak lagi merupakan masalah kesehatan masyarakat di
*ndonesia#
ujuan jangka pendek : a- tercapainya kesembuhan minimal 048
penderita baru 2> positi" yang ditemukan! b- tercapainya cakupan
penemuan penderita secara bertahap hingga mencapai 6&8 dari semua
'4
penderita 2 paru! c- tercapainya resistensi obat tuberkulosis di
masyarakat! d- menanggulangi penderita akibat penyakit 2 paru#
b# Kebijakan Operasional
'- Penanggulangan 2 paru di *ndonesia dilaksanakan dengan
desentralisasi sesuai dengan kebijakan Departemen Kesehatan#
%- Penggulangan 2 paru dilaksanakan oleh seluruh unit pelayanan
kesehatan! meliputi Puskesmas! ;umah Sakit! Pemerintah dan
swasta! 2P7 serta praktik dokter swasta! politeknik umum!
politeknik perusahaan dengan melibatkan peran serta masyarakat
secara paripurna dan terpadu#
9- Peningkatan mutu pelayanan! penanggulangan obat rasional dan
kombinasi obat sesuai dengan strategi directl obser"ed treatment
shortcourse +DOS-#
7- arget program adalah kon1ersi pada akhir pengobatan tahap
intensi" minimal 0&8! angka kesembuhan sediaan dahak yang
benar +angka kesalahan 48-#
4- Pemeriksaan uji silang !cross check$ secara rutin oleh 2alai
(aboratorium Kesehatan +2(K- atau laboratorium rujukan yang
ditunjuk untuk mendapatkan pemeriksaan dahak yang bermutu
:- Penanggulangan 2 paru nasional diberikan Obat >nti
Tuberkulosis +O>- pada penderita secara cuma?cuma dan
jaminan ketersediaannya#
6- Pengembangan sistem pemantauan! super1isi dan e1aluasi
program untuk mempertahankan kualitas pelaksanaan program#
':
0- Menggalang kerja sama dan kemitraan dengan program terkait!
sektor pemerintah dan swasta#
c# Strategi
Strategi DOS sesuai rekomendasi $/O +%&&7-! yaitu :
'- Komitmen politis dari para pengambil keputusan termasuk
dukungan dana#
%- Diagnosis 2 paru dengan pemeriksaan dahak secara mikroskopik
9- Pengobatan dengan panduan O> jangka pendek dengan
pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan Obat +PMO-#
7- Kesinambungan persediaan O> jangka pendek dengan mutu
terjamin#
4- Pencatatan dan pelaporan secara baku untuk memudahkan
pemantauan dan e1aluasi program penanggulangan 2 paru#
9# Pengobatan Penyakit 2 Paru
a# atalaksana Pengobatan 2 Paru
Pengobatan diberikan dalam dua tahap Depkes ;* +%&&6-! yaitu :
'- ahap *ntensi" +awal dimana pasien mendapat obat setiap hari dan
diawasi langsung untuk mencegah kekebalan atau resistensi
terhadap semua O> +Obat >nti Tuberkulosis-! terutama
;i"ampisin# 2ila tahap ini diberikan secara tepat pasien menular
menjadi tidak menular dalam waktu dua minggu# Sebagian besar
23 Paru 2> Positi" +H- menjadi 2> .egati" +?- pada akhir
pengobatan ini#
'6
%- ahap lanjutan! pasien mendapat obat dalam jangka waktu yang
lebih lama dan jenis obat lebih sedikit untuk mencegah
kekambuhan#
ujuan dari pengobatan pasien 2 paru adalah penyembuhan pasien!
mencegah kematian! mencegah kekambuhan dan menurunkan resiko
penularan# Menyembuhkan pasien dengan gangguan semininal
mungkin dalam hidupnya! mencegah kematian pada pasien! mencegah
kerusakan paru lebih luas dan komplikasi yang terkait! mencegah
kekambuhannya penyakit! mencegah kuman menjadi resisten dan
melindungi keluarga dan masyarakat penderita terhadap in"eksi
+3ro"son! %&&'-#
Denis obat yang digunakan dalam pemberantasan 2 paru antara lain:
'- *soniasid +/- dikenal dengan *./! bersi"at bakteriasid dapat
membunuh C&8 populasi kuman dalam beberapa hari pertama
pengobatan#
%- ;i"ampisin +;-! bersi"at bakteriasid dapat membunuh kuman semi
dormant +persisten- yang tidak dapat dibunuh oleh *./#
9- Pirani=amid! +I-! bersi"at bakterisid dapat membunuh kuman yang
berada dalam sel suasana asam
7- Streptomycine +S-! bersi"at bakterisid
4- ,tambutol +,-! bersi"at bakteriotatik#
b# Program Obat -nti uberkulosis
Di *ndonesia diterapkan panduan O> sesuai rekomendasi $/O
+World Health Organization- dan *U>?(D ++nternational .nion
'0
-gaints Tuberculosis and /ung %isease- dengan jangka : +enam-
bulan yaitu :
'- Kategori * +%/;I> F 7/9;9-
ahap intensi" terdiri dari *soniasid +/-! ;i"ampisin +;-!
Pira=anamid +I- dan ,tamburol +,-! obat diberikan setiap hari
selama % +dua- bulan +%/;I,-# Kemudian diteruskan tahap
lanjutan yang terdiri *soniasid dan ;i"ampisin diberikan 9 +tiga-
kali seminggu selama 7 +empat- bulan +7/9;9-#
Panduan O> kategori * diberikan untuk :
a# Pasien baru 2 G Paru 2> Positi" +H-
b# Pasien baru 23 G Paru .egati" +?-! ;ontgen positi" +H- yang
sakit berat#
c# Penyakit paru ekstra berat
%- Kategori ** +%/;I,SF/;I,F4/9;9,9-
ahap intensi" selama 9 bulan! terdiri dari % bulan /;I, dan
suntikan Steptomisin +S-! setiap hari di UPK# Dilanjutkan ' bulan
dengan /;I, setiap hari# Setelah itu diteruskan dengan tahap
lanjutan selama 4 bulan dengan /;, yang diberikan 9 kali
dalamseminggu#
Kategori *** +%/;%F7/9;9-
ahap intensi" terdiri dari /;% yang diberikan setiap hari selama %
bulan diteruskan dengan tahap lanjutan yang terdiri /; selama 7
bulan diberikan 9 kali seminggu#
O> kategori ini diberikan untuk :
'C
a- Pasien batuk 23 Paru 2> .egati" +?- dan rontgen positi"
+H- sakit ringan#
b- Pasien ekstra paru ringan! yaitu : Pasien Tuberkulosis kelenjar
lim"e +limfadenitis-! pleuritis eksudti1a unilateral!
Tuberkulosis kulit! Tuberkulosis tulang +kecuali tulang
belakang! Tuberkulosis sendi dan kelenjar adrenal-#
c# /asil Pengobatan
/asil pengobatan menurut /arun +%&&%- diklasi"ikasikan antara lain:
'- Sembuh
Penderita dinyatakan sembuh bila penderita telah menyelesaikan
pengobatan secara lengkap dan pemeriksaan ulang dahak +"ollow ?
up- paling sedikit % +dua- berturut?turut hasilnya negati" +yaitu
pada >P sebulan sebelum >P dan pada satu pemeriksaan Eollow
up sebelumnya#
%- Pengobatan lengkap
Penderita yang telah menyelesaikan pengobatan secara lengkap
tapi tidak ada hasil pemeriksaan ulang dahak % kali berturut?turut
negati"# indak lanjut : Penderita diberi tahu apabila muncul
kembali supaya memeriksakan diri dengan mengikuti prosedur
tetap#
9- Pindah
>dalah penderita yang sedang mendapat pengobatan di suatu
Kabupaten lain dan kemudian pindah berobat ke Kabupaten ini
dan penderita harus membawa surat pindah F rujukan +2 G&C-
%&
7- Drop Out +DO-
>dalah penderita yang sudah berobat paling kurang ' bulan! dan
berhenti % bulan atau lebih! kemudian datang kembali berobat#
Umumnya penderita tersebut kembali dengan hasil pemeriksaan
dahak 2> Positi"#
4- Gagal
Penderita 2> Positi" yang masih tetap positi" atau kembali
menjadi positi" pada akhir bulan ke?4 +satu bulan sebelum akhir
pengobatan atau lebih dan penderita dengan hasil 2> .egati"
;ontgen positi" menjadi 2> Positi" pada akhir bulan ke?%
pengobatan#
:- Meninggal
Penderita 2 paru yang diketahui meninggal karena sebab apapun#
7# Pengendalian Penderita dan Penentuan Keberhasilan Pengobatan
Pengendalian pengobatan penderita dilaksanakan pada saat
kunjungan penderita ke unit pelayanan kesehatan atau dengan kunjungan
ke rumah penderita yang dilakukan oleh petugas kesehatan maupun
petugas pengawas menelan obat +PMO-# Penentu status penderita atau
keberhasilan dan keketebalan ditentukan pada akhir masa pengobatan
+Depkes! ;*! %&&9-#
Keberhasilan pengobatan uberkulosis dinilai berdasarkan : uji
bakteriologi! radiologi dan klinik# Uji bakteriologi pada akhir pengobatan
2 Paru 2> Positi" menjadi negati" dan hasil rontgen ulang menjadi
baik atau tidak ada masalah dengan paru?parunya#
%'
4# Eaktor yang 2erhubungan dengan Keberhasilan Pengobatan 2 Paru
'# Perilaku
Meskipun perilaku adalah bentuk respon atau reaksi terhadap
stimulus atau rangsangan dari luar organisme +orang-! namun dalam
memberikan respon sangat tergantung pada karakteristik atau "aktor?
"aktor lain dari orang yang bersangkutan# /al ini berarti bahwa
meskipun stimulusnya sama bagi beberapa orang! namun respon tiap?
tiap orang berbeda# Eaktor?"aktor yang membedakan respon terhadap
stimulus yang berbeda disebut determinan perilaku# Determinan
perilaku ini dapat di bedakan menjadi %! yaitu :
a- Determinan atau "aktor internal! yakni karakteristik orang
yang bersangkutan! yang bersi"at gi"en atau bawaan!
misalnya : umur! pendidikan! tingkat kecerdasan! tingkat
emosional! jenis kelamin! dan sebagainya#
b- Determinan atau "aktor eksternal! yakni lingkungan! baik
lingkungan "isik! sosial! budaya! ekonomi! politik! pekerjaan
dan sebagainya# Eaktor lingkungan ini sering merupakan
"aktor yang dominan yang mewarnai perilaku seseorang
+.otoatmojo! %&&9-#
(awrence Green +'C0&- mencoba menganalisis perilaku
manusia dari tingkat kesehatan# Kesehatan seseorang atau
masyarakat di pengaruhi oleh dua "aktor pokok! yakni "aktor
perilaku +beha"ior causes- dan "aktor di luar perilaku +non
beha"ior causes$# Selanjutnya perilaku itu sendiri di tentukan atau
terbentuk dari 9 "aktor#
%%
'- Eaktor?"aktor predisposisi +predisposing faktors-! yang
terwujud dalam pengetahuan! sikap! kepercayaan! keyakinan!
nilai?nilai! pekerjaan dan sebagainya#
%- Eaktor?"aktor pendukung +enabling faktors-! yang terwujud
dalam lingkungan "isik! tersedia atau tidak tersedianya "asilitas?
"asilitas atau sarana?sarana kesehatan! misalnya peran PMO!
pemakaian O> dan sebagainya#
9- Eaktor?"aktor pendorong +reinforcing faktors- yang terwujud
dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan! atau petugas yang
lain! keluarga dan masyarakat yang merupakan kelompok
re"erensi oleh perilaku masyarakat#
Perilaku seseorang dibentuk oleh tiga yaitu pengetahuan! sikap dan
praktekFtindakan:
'- Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi
setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek
tertentu#
%-Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup
dari seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek# Mani"estasi
dari sikap tidak dapat langsung dilihat tetapi hanya dita"sirkan
dari perilaku yang tertutup#
9- PraktekFperilaku
Perilaku manusia pada hakikatnya adalah suatu akti1itas
dari pada manusia itu sendiri +.otoatmodjo! %&&9-# Dijelaskan
%9
kembali menurut .otoatmodjo +%&&6- menyatakan bahwa!
perilaku manusia adalah tindakan atau akti1itas manusia itu
sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lainJ
berjalan! berbicara! menangis! tertawa! bekerja! kuliah! menulis!
membaca! dan sebagainya# Praktek atau tindakan adalah sesuatu
perbuatan nyata atau akti"itas nyata sehubungan dengan stimulus
atau obyek# Untuk terwujudnya suatu sikap menjadi perbuatan
nyata diperlukan "aktor pendukung atau suatu kondisi yang
memungkinkan antara lain adalah "asilitas +.otoatmojo! %&&9-#
Menurut .otoatmodjo +%&&9-! perilaku dibagi tiga domain! yaitu :
a- Pengetahuan +kno0ledge-
Pengetahuan atau kogniti" merupakan domain yang sangat
penting untuk terbentuknya tindakan seseorang +o"ert eha"ior-#
b- Sikap +attitude-
Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih
tertutup terhadap suatu stimulus atau objek#
c- Praktek atau tindakan +practice-
Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan
+o"ert beha"ior-# Untuk terwujudnya sikap menjadi suatu
perbuatan nyata diperlukan "aktor pendukung atau suatu
kondisi yang memungkinkan! antara lain adalah "asilitas#
2entuk?bentuk perubahan perilaku menurut $/O dalam
.otoatmodjo +%&&9- dibagi menjadi 9 yaitu :
a- Perubahan alamiah +natural change-
%7
Perilaku manusia selalu berubah! dimana sebagian perubahan
itu disebabkan karena kejadian alamiah# >pabila dalam
masyarakat sekitar terjadi suatu perubahan lingkungan "isik
atau sosial budaya dan ekonomi! maka anggota masyarakat
didalamnya juga akan mengalami perubahan#
b- Perubahan rencana +planned change-
Perubahan ini terjadi karena memang direncanakan sendiri oleh
subjek#
c- Kesediaan untuk berubah +readiness to change-
>pabila terjadi suatu ino1asi atau program?program
pembangunan di dalam masyarakat! maka yang sering terjadi
adalah sebagai orang sangat cepat untuk menerima ino1asi atau
perubahan tersebut +berubah perilakunya-! tetapi sebagian
orang lagi sangat lambat untuk menerima ino1asi atau
perubahan tersebut# /al ini disebabkan karena pada setiap
orang mempunyai kesediaan untuk berubah +readines of
change- yang berbeda?beda#
Strategi perubahan perilaku terbagi tiga! yaitu :
a- Menggunakan kekuatan F kekuasaan atau dorongan
Dalam hal ini perubahan perilaku dipaksakan kepada sasaran
atau masyarakat sehingga ia mau melakukan +berperilaku-
seperti yang diharapkan#
b- Pemberian in"ormasi
%4
Dengan memberikan in"ormasi?in"ormasi tentang cara?cara
mencapai hidup sehat! cara pemeliharaan kesehatan! cara?cara
menghindari penyakit dan meningkatkan pengetahuan#
c- Diskusi dan partisipasi
3ara ini adalah sebagai peningkatan cara yang kedua tersebut!
dalam memberikan in"ormasi tentang kesehatan tidak bersi"at
searah saja! tetapi dua arah#
%# Umur
Umur merupakan salah satu "aktor pendorong yang dapat
menentukan perilaku seseorang dalam keberhasilan pengobatan
penyakitnya! umur yang semakin tua akan mempunyai pengalaman
yang cukup untuk memandang suatu masalah dari berbagai sudut
pandang! begitu pula dengan pengobatan# Seseorang semakin tua
umurnya akan lebih taat dalam melakukan pengobatan sesuai petunjuk
petugas kesehatan karena mereka mempunyai keinginan yang kuat
untuk sembuh# 2iasanya 2 paru lebih banyak menyerang pada usia
yang tua karena adanya proses penurunan sistem kekebalan dalam
tubuh#
9# Pendidikan
Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan pada diri
seseorang yang dihubungkan dengan pencapaian tujuan kesehatan
indi1idu! dan masyarakat! pendidikan kesehatan tidak dapat diberikan
pada seseorang atau orang lain! bukan seperangkat prosedur yang
harus dilaksanakan atau proses pengembangan yang berubah secara
dinamis! yang di dalamnya seseorang menerima atau menilai
%:
in"ormasi! sikap! maupun praktek baru! yang berhubungan dengan
tujuan hidup sehat#
7# Pekerjaan
Pada umumnya! penderita yang terserang tuberkulosis adalah
golongan masyarakat berpenghasilan rendah# Kebutuhan primer
sehari?hari lebih penting dari pada pemeliharaan kesehatan#
Kemiskinan dan jauhnya jangkauan pelayanan kesehatan dapat
menyebabkan penderita tidak mampu membiayai transportasi
kepelayanan kesehatan dan ini menjadi kendala dalam melakukan
pengobatan! sehingga dapat mempengaruhi keteraturan berobat#
4# Pemakaian O> sebelum pengobatan : bulan#
Pemakaian O> sebelum pengobatan : bulan diartikan sebagai
pemakaian O> yang diberikan sebelum berakhir proses pengobatan
yang sedang die1aluasi! tetapi tidak mengalami penyembuhan#
Pemakaian O> sebelumnya berkaitan dengan resistensi! makin lama
makin sering dan makin teratur pemakaian O> akan makin
meningkat kemungkinan resisten O> terhadap mycobacterium
tuberculosis#
:# Keteraturan Minum Obat
Keteraturan minum obat diukur sesuai dengan petunjuk
pelaksanaan yang telah ditetapkan yaitu dengan pengobatan lengkap
sampai dalam jangka waktu pengobatan sampai '&&8 +:0 kali-#
Keteraturan pengobatan apabila kurang dari C&8 maka akan
mempengaruhi penyembuhan# Obat >nti Tuberculosis +O>- harus
diminum teratur sesuai dengan jadwal! terutama pada "ase pengobatan
%6
awal guna menghindari terjadinya kegagalan pengobatan serta
terjadinya kekambuhan#
<. K(!a,./a T(%!#
Sumber: Modi"ikasi dari 2uku Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis Paru!
Depkes ;*! %&&%#
D. K(!a,./a K%,"('
%0
Eaktor Pendukung :
Pemakaian O>
Peran PMO
Eaktor Pendorong :
Petugas kesehatan
Keluarga
Masyarakat
Perilaku
keteraturan
minum obat
Keberhasilan
pengobatan
idak sembuh
Eaktor Predisposisi :
Pengetahuan
Sikap
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Kepercayaan

Sembuh
'# Pengetahuan
%# Sikap
9# Umur
7# Pendidikan
4# Pekerjaan
:# Kepercayaan
6# Pemakaian O>
0# Petugas kesehatan
C# Keluarga
'&#Masyarakat
'&#
Keberhasilan pengobatan
2 Paru
Peran PMO
5ariabel bebas 5ariabel terikat
Keterangan :
: gambar kotak: 1ariabel yang diteliti
: gambar kotak titik?titik: 1ariabel yang tidak diteliti
Gambar %#%: Kerangka Konsep
E. H#'%$("a
/ipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara peran
Pengawas Menelan Obat +PMO- dengan keberhasilan pengobatan penderita
2 paru di Puskesmas $onosobo *#
%C
BAB III
METODE PENELITIAN
J(,#" 2a, M($%2( P(,(0#$#a,
Penelitian ini merupakan penelitian correlational research yaitu
mengetahui hubungan antara peran pengawas menelan obat dengan angka
keberhasilan pengobatan 2 Paru# Metode penelitian yang digunakan
adalah sur1ey dengan wawancara dengan kuesioner melalui pendekatan
retrospektif yaitu penelitian berupa pengamatan terhadap peristiwa?
peristiwa yang yang telah terjadi bertujuan untuk mencari "aktor yang
berhubungan dengan penyebab# +>rikunto! %&&:-#
P%'*0a"# 2a, Sam'(0
'# Populasi
Populasi penelitian adalah semua pasien penderita 2 paru yang telah
mendapat pengobatan pada selama tahun %&'' dengan jumlah 4&
penderita dimana akhir pengobatanya dihitung pada tahun %&''#
%# Sampel
Sampel penelitian ini adalah sebagian yang diambil dari seluruh obyek
yang diteliti dianggap mewakili seluruh populasi# Pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan total sampling yaitu sampel penelitian
diambil seluruhnya dari populasi# Dadi sampel dalam penelitian ini
sebanyak 4& penderita 2#
9&
Kriteria inklusi pada penelitian ini:
a# Pasien 2 yang tinggal menetap di $ilayah
Kerja Puskesmas $onosobo *#
b# Pasien 2 yang baru pertama kali menjalani
pengobatan 23 +kasus baru-#
c# Pasien 23 yang mampu berkomunikasi
dengan baik dan tidak buta huru"#
d# 2ersedia menjadi responden#
Kriteria eksklusi:
a# Pasien 2 yang berobat tidak teratur di Puskesmas $onosobo *#
b# Pasien 2 yang sudah selesai menjalani pengobatan 2 di Puskesmas
$onosobo *#
c# Pasien 2 yang menjalani pengobatan ulang 2 +kasus kambuh-#
d# Pasien 2 yang tidak mampu berkomunikasi dengan baik#
e# idak bersedia menjadi responden#
T(m'a$ 2a, Wa/$* P(,(0#$#a,
Penelitian ini akan dilakukan di Puskesmas $onosobo * pada bulan Mei
%&'%#
=a!#a3(0 P(,(0#$#a,
5ariabel bebas dalam penelitian ini adalah peran Pengawas Menelan Obat
+PMO-# Sedangkan 1ariabel terikatnya adalah keberhasilan pengobatan 2
paru#
9'
D(;#,#"# O'(!a"#%,a0
abel 9#'# De"inisi Operasional
=a!#a3(0
D(;#,#"#
O'(!a"#%,a0
<a!a U/*! Ha"#0 U/*!
S/a0a
U/*!
Peran PMO Peran Pengawas
menelan obat
peran yang
dijalankan oleh
orang yang
bertugas
mengawasi
pasien 2
dalam
melaksanakan
kepastian obat
2 dapat
diminum secara
tepat oleh
pasien#
Dengan
menggunakan
'4 butir
pertanyaan
tentang peran
pengawas
menelan obat:
%: jika penderita
menjawab ya
pada
pertanyaan
positi" dan
menjawab
tidak pada
pertanyaan
negati"
': jika penderita
menjawab
tidak pada
pertanyaan
positi" dan
menjawab ya
pada
pertanyaan
negati"
Peran PMO
mendukung
skor
KL4&8
Peran PMO
tidak
mendukung
skor
<L4&8
+>rikunto
%&&6-
.ominal
Keberhasilan
pengobatan
2 paru
>dalah hasil
pengobatan 2
Paru dari uji
bakteriologik
dan klinik pada
penderita 2
paru 2> +H-
yang menjalani
pengobatan
O> jangka
pendek yang
telah menjadi
2> +?- pada
akhir "ase
lanjutan bulan
ke 4 dengan
lama
pengobatan
Menggunakan
lembar obser1asi
tentang
keberhasilan
pengobatan 2
setelah
menjalani
pengobatan
selama 4 bulan
2erhasil
jika 2>
+?-
idak
berhasil jika
2> +H-
.ominal
9%
=a!#a3(0
D(;#,#"#
O'(!a"#%,a0
<a!a U/*! Ha"#0 U/*!
S/a0a
U/*!
selama : bulan
M($%2( P(,.*m'*0a, Da$a
'# Sumber Data
a# Data Primer
Data yang diperoleh secara langsung mendatangi responden
dengan wawancara langsung menggunakan kuesioner pada responden#
b# Data Sekunder
Data yang didapatkan dari dokumen pencatatan dan laporan di
Puskesmas $onosobo *#
%# Prosedur penelitian :
a# Mengurus perijinan penelitian ke Puskesmas $onosobo *#
b# Melakukan wawancara pada responden yang datang di Puskesmas
$onosobo *
c# /asil dari kuesioner dilakukan pengolahan data dan diperoleh data
peran PMO terhadap tingkat keberhasilan pengobatan 2 Paru#
Instrumen Penelitian
*nstrumen penelitian yang akan digunakan adalah kuesioner tentang
PMO dan pemeriksaan mikroskopis 2># Kuesioner penelitian tentang PMO
terdiri dari '4 pertanyaan dengan pilihan jawaban ya dan tidak# Sedangkan
instrumen keberhasilan pengobatan 2 paru menggunakan pemeriksaan
makroskopis 2> dan dicatat dalam lembar penilaian keberhasilan#
Kisi?kisi kuesioner peran PMO adalah sebagai berikut:
99
*ndikator Dumlah soal .omor Soal
PMO ' soal '
Peran PMO 7 soal %! 9! 7! 4
ugas PMO 9 soal :! 6! 0
*n"ormasi yang disampaikan PMO 6 soal C! '&! ''! '%! '9! '7! '4
Dumlah '4 soal
Sebelum digunakan untuk mengambil data! terlebih dulu dilakukan uji coba
kuesioner terhadap %& responden yang memiliki karakteristik yang sama
dengan kriteria inklusi yang telah ditentukan# Uji coba dilakukan di
Puskesmas Selomerto# /asil uji coba kuesioner peran PMO didapatkan nilai r
hitung sebesar &!46'?&!0C4! lebih besar dari r tabel pada nL %& yaitu &!777!
dengan demikian kuesioner peran PMO dikatakan 1alid#
Pengolahan dan Analisa Data
'# Pengolahan Data
Pengolahan data pada penelitian ini dilaksanakan dengan tahap
sebagai berikut :
a# 1diting +penyuntingan-
Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan terhadap semua isian pada
semua item pertanyaan dalam kuesioner untuk mengetahui beberapa
"aktor tingkat keberhasilan pengobatan 2 Paru# Dengan kelengkapan
pengisian konsisten dan rele1ansi serta kejelasan jawaban#
b# 'oding +penyajian-
Kegiatan tahap ini adalah mengubah in"ormasi dengan menggunakan
kunci jawaban yang telah disusun dalam bentuk angka untuk
memudahkan proses pengolahan selanjutnya mengenai isi kuesioner
yang meliputi peran PMO! dan keberhasilan pengobatan 2#
97
'- Peran PMO diklasi"ikasikan menjadi :
a- Peran PMO mendukung! jika PMO melaksanakan
perannya skor KL4&8 +>rikutno! %&&6-
b- Peran tidak mendukung! jika PMO melaksanakan
perannya jika skor <L4&8 +>rikunto! %&&6-
%- Keberhasilan pengobatan 2 diklasi"ikasikan menjadi :
a- 2erhasil jika hasil pemeriksaan 2> +?- negati"
b- idak berhasil jika hasil pemeriksaan 2> +H- positi"
c# Tabulating +tabulasi-
Memasukan data hasil sur1ai tingkat keberhasilan pengobatan
2 Paru dengan peran PMO kedalam tabel?tabel sesuai dengan kriteria
kegiatan memasukan data +entr data- dilakukan melalui bantuan
komputer# terhadap semua data pada kuesioner#
%# >nalisis Data
>nalisis data dilakukan secara uni1ariat dan bi1ariat sebagai
berikut:
a# >nalisis Uni1ariat
>nalisa uni1ariat dilakukan untuk menggambarkan masing?masing
1ariabel dengan membuat tabel distribusi "rekuensi dan persentase#
Penghitungan analisis uni1ariat didasarkan pada rumus:
8 '&& #
2
f
3 =
Keterangan:
P: Proporsi
94
": "rekuensi kejadian
.: jumlah sampel
b# >nalisis 2i1ariat#
Untuk mengnalisis hubungan antara peran PMO dengan keberhasilan
pengobatan menggunakan uji chi square +tabel silang- dengan tingkat
kemaknaan sebesar C48# Penghitungan chi square dengan rumus:
( )


=
f
f f
4
h
%
& %
Keterangan :
M
%
: chi sNuare
O& : "rekuensi yang diobser1asi atau diperoleh melalui pengamatan
maupun perlakuan
Oh : "rekuensi yang diharapkan
Untuk uji kai kuadrat digunakan derajat kepercayaan +'onfident +nter"al
C48-! dan batas kemaknaan al"a 48 +&!&4-! bila diperoleh p < &!&4! berarti
secara statistik ada perbedaan yang signi"ikan antara 1ariabel independen
dengan 1ariabel dependen! dan bila p K &!&4 berarti secara statistik tidak
ada perbedaan yang signi"ikan antara 1ariabel independen dengan 1ariabel
dependen +Sabri P /astono! %&'&-#
Etika Penelitian
Penelitian akan dilakukan setelah mendapatkan rekomendasi dari
institusi pendidikan kemudian mengajukan ijin kepada tempat penelitian
dengan menekankan masalah prinsip dan etika meliputi :
9:
'# Prinsip man"aat
a# 2ebas dari penderitaan! artinya dalam penelitian ini tidak
menggunakan tindakan yang menyakiti atau membuat responden
menderita#
b# 2ebas dari eksploitasi! artinya data yang diperoleh tidak digunakan
untuk hal?hal yang merugikan responden#
%# Prinsip menghargai hak
a# +nformed consent
Sebelum dilakukan pengambilan data penelitian! calon responden
diberi penjelasan tentang tujuan dan man"aat penelitian yang
dilakukan! apabila calon responden bersedia untuk diteliti maka calon
responden harus menandatangani lembar persetujuan tersebut! dan jika
calon responden menolak untuk diteliti maka peneliti tidak boleh
memaksa dan tetap menghormatinya#
b# -nonmit
Untuk menjaga kerahasiaan responden dalam pengolahan dan
penelitian! peneliti akan menggunakan nomor atau kode responden#
c# 'onfidientialit
*n"ormasi yang diberikan oleh responden serta semua data yang
terkumpul dijamin kerahasiaanya oleh peneliti +/idayat! %&&6-#
96
BAB I=
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Ha"#0 P(,(0#$#a,
Penelitian dilakukan di Puskesmas $onosobo * dimulai pada tanggal
6 Mei %&'%# 2erdasarkan kriteria sampel dan persyaratan dalam pemilihan
sampel ditentukan sebanyak 4& responden#
a# Peran PMO
abel 7#': Distribusi "rekuensi responden berdasarkan peran PMO di
Puskesmas $onosobo *! nL 4&#
Peran PMO Erekuensi Persentase +8-
idak mendukung %9 7:!&
Mendukung %6 47!&
Dumlah 4& '&&!&
2erdasarkan tabel 7#' didapatkan bahwa sebagian besar peran PMO
adalah mendukung yaitu sebanyak %6 responden +47!&8- dan yang
tidak mendukung sebanyak %9 responden +7:!&8-#
b# Keberhasilan Pengobatan
abel 7#%: Distribusi "rekuensi responden berdasarkan keberhasilan
pengobatan di Puskesmas $onosobo *! nL 4&#
Keberhasilan
pengobatan
Erekuensi Persentase +8-
2erhasil 90 6:!&
idak berhasil '% %7!&
Dumlah 4& '&&!&
2erdasarkan tabel 7#% didapatkan bahwa sebagian besar responden
berhasil dalam pengobatan 2 yaitu sebanyak 90 responden +6:!&8-
dan hanya '% responden +%7!&8- yang tidak berhasil dalam
pengobatan 2#
Peran PMO terhadap keberhasilan pengobatan 2
abel 7#9: abel silang antara peran PMO terhadap keberhasilan
pengobatan 2 di Puskesmas $onosobo *! nL 4&#
Peran PMO
Keberhasilan pengobatan
Dumlah
2erhasil
idak
berhasil
" 8 " 8 " 8
idak Mendukung '9 4:!4 '& 79!4 %9 '&&!&
Mendukung %4 C%!: % 6!7 %6 '&&!&
Dumlah 90 6:!& '% %7!& 4& '&&!&
3 1alue: &!&&0
2erdasarkan tabel 7#9 didapatkan hasil bahwa keberhasilan
pengobatan 2 didukung oleh peran PMO yang mendukung pada
responden sebanyak C%!48 +%4 responden-! sedangkan ketidak berhasilan
90
pengobatan 2 dipengaruhi oleh peran PMO yang tidak mendukung
sebanyak 79!48 +'& responden-#
/asil uji analisis dengan menggunakan uji chi sNuare antara peran
PMO terhadap keberhasilan pengobatan 2 di Puskesmas $onosobo *
didapatkan nilai p &!&&0! artinya terdapat hubungan yang signi"ikan antara
peran PMO terhadap keberhasilan pengobatan 2 di Puskesmas
$onosobo *#
B. P(m3a1a"a,
'# Peran PMO
2erdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar
peran PMO adalah mendukung yaitu sebanyak %6 responden +47!&8- dan
yang tidak mendukung sebanyak %9 responden +7:!&8-# /asilnya sebagian
besar peran PMO mendukung klien untuk melakukan pengobatan 2#
Sebagian besar PMO mendukung terhadap pengobatan pasien 2
dimungkinkan karena PMO merasa sangat perlu untuk membantu
menyelesaikan masalah penyakit yang dialami oleh penderita karena
khawatir jika tidak dibantu untuk menyelesaikan akan berdampak tidak
baik bagi anggota keluarganya yang lainnya# /al ini dikarenakan pasien
23 perlu mendapatkan pengawasan langsung agar meminum obat secara
teratur sampai sembuh#
Peran PMO antara lain mengingatkan untuk menelan obat setiap
hari! mengingatkan untuk periksa ulang dahak pada waktu yang telah
ditentukan! memberikan penyuluhan tentang gejala?gejala 2 paru kepada
anggota keluarga yang lain! menyarankan untuk memeriksakan diri ke unit
pelayanan kesehatan apabila ada anggota keluarga yang menederita batuk
lebih dari 9 minggu! menyampaikan bahwa 2 paru bukan penyakit
keturunan atau kutukan! menyampaikan bahwa 2 paru dapat
disembuhkan dengan berobat teratur! memberikan penyuluhan tentang
pentingnya berobat secara teratur! memberikan penyuluhan tentang resiko
apabila tidak minum obat secara teratur! memberikan penyuluhan tentang
cara penularan 2 paru! mengin"ormasikan tentang e"ek samping obat
yang ditelan! mengin"ormasikan tentang tindakan yang harus dilakukan
apabila terjadi e"ek samping! dan mengin"ormasikan tentang tata cara
pengobatan 2 paru secara lengkap#
Peranan PMO dalam pelaksanaan metode DOS sangat
berpengaruh dalam menentukan perubahan sikap pasien terhadap
keteraturan pengobatan +/adin dan .i=ar! %&&4-# Dika pengawasan
keteraturan pengobatan dilaksanakan dengan baik! keteraturan dan
kesembuhan akan lebih tinggi# /al ini sejalan dengan hasil penelitian
Subekti +%&&6- bahwa PMO secara signi"ikan memberikan dukungan
terhadap kesembuhan pengobatan pasien 2# Eaktor yang mendukung
keberhasilan pengobatan 2 menurut Subekti +%&&6- antara lain adanya
PMO! keteraturan berobat! dan pendapatan#
9C
%# Keberhasilan Pengobatan
2erdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar
responden berhasil dalam pengobatan 2 yaitu sebanyak 90 responden
+6:!&8- dan hanya '% responden +%7!&8- yang tidak berhasil dalam
pengobatan 2# /asilnya adalah sebagian besar responden berhasil
melakukan pengobatan 2# Sebagian besar responden berhasil dalam
melakukan pengobatan! hal ini dimungkinkan karena adanya PMO yang
ikut serta membantu mengawasi penderita minum O> secara teratur# /al
ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Danusantoso +%&&&-
menyatakan bahwa saat ini semua penderita secara teoritis harus dapat
disembuhkan! asal saja yang bersangkutan rajin berobat sampai dinyatakan
selesai! terkecuali bila dari awal basil 23 yang dihadapi sudah resisten
terhadap berbagai tuberkulosis yang la=im dipakai# /al ini mudah
dimengerti karena kalau penderita tidak tekun meminum obatnya! hasil
akhirnya adalah kegagalan penyembuhan ditambah dengan timbulnya
basil 2 multiresisten#
Pada umumnya kegagalan pengobatan disebabkan oleh karena
pengobatan yang terlalu singkat! pengobatan yang tidak teratur dan obat
kombinasi yang jelek +3ro"ton! %&&%-# Penelitian Dahlan +'CC6- yang
dikutip oleh /adin dan .a=ir +%&&4- menyatakan bahwa kesembuhan lebih
dari sama dengan 048 karena disebabkan keteraturan pengobatan yang
kurang sehingga timbul resistensi obat dan pengobatan menjadi tidak
tuntas#
Pengobatan yang salah atau tidak adekuat mungkin menyebabkan
kegagalan dalam menyembuhkan penderita! membuat dia kebal terhadap
obat?obatan dan menyulitkan penyembuhan serta membuat dia hidup
dengan in"eksi yang sudah kebal terhadap pengobatan sehingga
memudahkan penularan kepada orang lain +3ro"ton! %&&&-#
9# >nalisis hubungan antara peran PMO terhadap keberhasilan pengobatan
2 di Puskesmas $onosobo *
2erdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil bahwa keberhasilan
pengobatan 2 didukung oleh peran PMO yang mendukung pada
responden sebanyak C%!48 +%4 responden-! sedangkan ketidak berhasilan
pengobatan 2 dipengaruhi oleh peran PMO yang tidak mendukung
sebanyak 79!48 +'& responden-#
/asil uji analisis dengan menggunakan uji chi sNuare antara peran
PMO terhadap keberhasilan pengobatan 2 di Puskesmas $onosobo *
didapatkan nilai p &!&&0! artinya terdapat hubungan yang signi"ikan antara
peran PMO terhadap keberhasilan pengobatan 2 di Puskesmas
$onosobo *#
/asil penelitian menunjukkan bahwa dukungan PMO berhubungan
dengan kesembuhan penderita 2 Paru dikarenakan distribusi responden
yang menyatakan ada dukungan PMO# Melalui pemberdayaan keluarga
sehingga anggota rumah tangga yang lain dapat berperan sebagai
pengawas menelan obat +PMO-! sehingga tingkat kepatuhan minum obat
7&
penderita dapat ditingkatkan yang pada gilirannya kesembuhan dapat
dicapai +.o1a! %&&6-#
Peran PMO dengan keberhasilan pengobatan sangat penting!
karena penderita selama menjalani pengobatan yang panjang kemungkinan
ada rasa bosan harus setiap hari mengkonsumsi obat! sehingga
dikhawatirkan terjadi putus obat atau lupa minum obat karena putus asa
penyakitnya tidak sembuh?sembuh# Peran PMO diharapkan dapat
mencegah putus obat karena bila terjadi untuk pengobatan selanjutnya
memerlukan waktu yag lebih panjang# erlaksananya peran PMO dengan
baik yaitu untuk menjamin ketekunan! keteraturan pengobatan!
menghindari putus pengobatan sebelum obat habis! mencegah
ketidaksembuhan pengobatan! memantau konsumsi makanan penderita 2
paru dalam hal ini protein +Depkes ;*! %&&'-#
/al ini sejalan dengan penelitian Sari +%&&4- bahwa peran PMO
dalam keberhasilan pengobatan mempunyai hubungan yang erat dan
terdapat hubungan sejalan semakin baik PMO dalam menjalankann
tugasnya maka keberhasilan dalam pengobatan penyakit 2 paru akan
semakin berhasil dan hubungan tersebut yang cukup kuat# 2iasanya PMO
diambil dari anggota keluarga terdekat#
7'
BAB =
KESIMPULAN DAN SARAN
A. K("#m'*0a,
'# Sebagian besar peran PMO adalah mendukung yaitu sebanyak +47!&8-
dan yang tidak mendukung sebanyak +7:!&8-#
%# Sebagian besar responden berhasil dalam pengobatan 2 yaitu sebanyak
+6:!&8- dan yang tidak berhasil dalam pengobatan 2 sebanyak +%7!&8-#
9# erdapat hubungan yang signi"ikan antara peran PMO terhadap
keberhasilan pengobatan 2 di Puskesmas $onosobo * p 1alue: &!&&0 +p
< &!&4-
B. Sa!a,
'# 2agi PMO
a# PMO perlu meningkatkan kinerja terutama dalam hal memberikan
in"ormasi +penyuluhan- pada anggota keluarga dengan 2 karena jika
in"ormasi tidak diberikan dikhawatirkan akan terjadi penularan
penyakit 2 lebih banyak#
%# 2agi perawat
a# Perawat agar meningkatkan kinerja dalam memberikan perawatan pada
penderita 2! dengan selalu memoti1asi dan memberikan reward pada
PMO untuk menjalankan tugasnya secara teratur#
b# Perawat dapat mengoptimalkan perannya sebagai edukator dengan
melakukan edukasi tentang pentingnya keberhasilan pengobatan dan
konsekwensi pengobatan 2 yang tidak berhasil
7%
9# *lmu keperawatan
/asil penelitian ini diharapkan dapat menambah in"ormasi bagi ilmu
keperawatan tentang arti penting kinerja PMO bagi penderita 2 paru
sehingga institusi keperawatan dapat bekerja sama dengan pihak?pihak
terkait tentang kebutuhan kualitas pelayanan yang memadai melalui
penyuluhan kepada pasien 2 paru dan PMO#
7# 2agi peneliti lebih lanjut
a# Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan 1ariabel lain yang lebih
kompleks "aktor?"aktor yang mempengaruhi keberhasilan pengobatan
tuberkulosis sehingga dapat mengetahui "aktor?"aktor yang
mempengaruhi keberhasilan pengobatan pada pasien 2 paru secara
lengkap#
b# Perlu dilakukan penelitian kualitati" dan penelitian dengan obser1asi
yang dapat menggambarkan kinerja pengawas minum obat pada pasien
2 paru secara lebih detil#
79
DA:TAR PUSTAKA
>lmatsier# M# *dris E#%&&& he +n"olment of the pri"ate 3ractioness an
Tuberculosis 'ontrol 3rogram Throught %OT& &trateg : > Discourse#
Majalah Kesehatan# 4& : 7C6?7C0#
2hisma murti# %&&9# 3rinsip dan )etode (iset 1pidemiologi# Dogyakarta#
2#) )an##'CC%# -nti Tuberculosis 'hemotherap -nd +t5s (otation to
Tuberculosis 'ontrol +n 'hina# Pros '%
th
# >sia Pasi"ik 3ongress an desease
o" the chest## #
Dahlan I.6778. %iagosa dann 3enataksanaan Tberkulosis. 3ermin Dunia
Kedokteran#! ''4 : 0?'%#
Depkes ;*# %&&%# 3edoman 2asional 3enangulangan Tuberkulosis# Dakarta#
Depkes#;*# %&&9# 3edoman 3enemuan dan 3engobatan 3enderita TB 3aru#
Dakarta# Depkes#
Depkes ;*# %&&'# 2uku 3etun9uk 3raktis Bagi 3etugas dan 3elaksana
3enanggulangan TB' di .nit 3elaanan :esehatan# Dakarta# Depkes#
Depkes ;*# %&&9# 3edoman Tuberkulosis 3aru# Dakarta#
Dep Kes ;* %&&6# 3edoman 3enakit Tuberkulosis %an 3enanggulanganna#
Dakarta# Depkes
/erdin Subuan! .ursalam# M# Panggabean# S#P# %&&6# Gulton# +lmu 3enakit
%emam# Dakarta#
Dohn 3ro"son# %&&'# .orman /orne Eredmiller# Tuberkulosis :linis# $idya
Medika# Dakarta#
Kanwil Depkes Propinsi Dateng# %&&&# Buku 3edoman Bagi 3enga0as )enelan
Obat# Semarang# P9M
Mangkunegara! / dan Suryatenggara $# 'CC7# 3edoman 3raktisi %iagnosa dan
3enatalaksana Tuberkulosis 3aru# 3etakan ke?%# Dakarta : )ayasan Penerbit
*D>#
Muharman /arun! ,lla Sutiana# %&&%# Tuberkulosis :linis# $idya Medika##
Dakarta
.adesul! /endrawan# %&&:# 3enebab; 3encegahan dan 3engobatan TB 3aru#
Dakarta : Puspas Swara#
77
.otoadmodjo! S## %&&%# )etode 3enelitian :esehatan# Dakarta# ,disi ;e1isi# P#
;ineka 3ipta#
.otoatmodjo! S# %&&9# 3endidikan dan 3erilaku :esehatan# Dakarta : ;ineka
3ipta#
$ardoyo# 'CC6# Waspadai -ncaman :esehatan :ita# >neka *lmu# Solo
$arijan#'CC'# Tes gaa hasil ob9ektif *K*P Pres# Semarang#
$ukir Sari# Skripsi %&&4# Hubungan -ntara 3engetahuan; &ikap 3)O %engan
3encegahan 3enakit Tuberculosis 3aru %i 3uskesmas 3andanaran :ota
&emarang# U.*MUS# Semarang#
$/O# 2 3ontrol in the $orkplace! ;eport o" an *ntercontry 3onsultan! .ew
Delphi# %&&7# Depkes %&&%! http:FFwww#depkes#go#idFindeB#phpQoption%
articlesParcidL'47PitemL9! %& Mei %&&7#
74
(ampiran7
D>DU>( P,.,(**>.
.o K,G*>>. Mei
%&'%
Duni
%&'%
Duli
%&'%
>gustus
%&'%
' % 9 7 ' % 9 7 ' % 9 7 ' % 9 7
' StudiPendahuluan
% Pengambilan data
9
Penyusunan
proposal
7 Konsultasi
4
Pengumpulan
proposal
:
Presentasi
proposal
6
Perbaikan
proposal
0 Penelitian
C Konsultasi
'& Presentasiakhir
'' Perbaikan
'%
Pengumpulanskri
psi
7:
KU,S*O.,;
/U2U.G>. >.>;> P,;>. P,.G>$>S M,.,(>. O2> +PMO-
D,.G>. K,2,;/>S*(>. P,.GO2>>. P,.D,;*> T.B1(:./O&+&
P>;U D* PUSK,SM>S $O.OSO2O *
># *dentitas ;esponden
'# .omor ;esponden :
%# Denis Kelamin :
9# Umur :
7# Pekerjaan :
4# (ama Pengobatan :
2# Peran Pengawas Menelan Obat
.o Pertanyaan )a idak
' >pakah Saudara tahu siapa yang menjadi PMO
% >pakah ada orang yang mengingatkan saudara untuk
menelan obat setiap hari
9 >pakah PMO selalu mengingkatkan Saudara untuk
menelan obat setiap hari
7 >pakah saudara selalu diingatkan untuk periksa
ulang dahak pada waktu yang telah ditentukan
4 >pakah PMO memberikan penyuluhan tentang
gejala?gejala 2 paru kepada anggota keluarga yang
lain
: >pakah PMO menyarankan untuk memeriksakan diri
ke unit pelayanan kesehatan apabila ada anggota
keluarga yang menederita batuk lebih dari 9 minggu
6 >pakah PMO pernah menyampaikan ke Saudara
bahwa 2 paru bukan penyakit keturunan atau
kutukan
0 >pakah PMO pernah menyampaikan kepada Saudara
bahwa 2 paru dapat disembuhkan dengan berobat
teratur
C >pakah PMO memberikan penyuluhan tentang
pentingnya berobat secara teratur
'& >pakah Saudara percaya dengan PMO
'' >pakah PMO memberikan penyuluhan tentang
resiko apabila tidak minum obat secara teratur
'% >pakah PMO memberikan penyuluhan tentang cara
penularan 2 paru
'9 >pakah PMO mengin"ormasikan kepada saudara
tentang e"ek samping obat yang ditelan
'7 >pakah PMO mengin"ormasikan kepada saudara
tentang tindakan yang harus dilakukan apabila terjadi
e"ek samping
76
'4 >pakah PMO mengin"ormasikan kepada saudara
tentang tata cara pengobatan 2 paru secara lengkap
<. K(3(!1a"#0a, P(,.%3a$a,
/asil Pemeriksaan makroskopis 2>: HF?
Kesimpulan Pengobatan:
'# 2erhasil
%# idak 2erhasil
70
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada )th#
3alon ;esponden Peneliti
Di
empat#
Dengan hormat!
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
.ama : S;* (,S>;*
.*M :
>dalah mahasiswa Program Studi *lmu Keperawatan S*K,S Muhammadiyah
Gombong yang sedang melakukan penelitian dengan judul A/ubungan >ntara
Peran Pengawas Menelan Obat +PMO- dengan Keberhasilan Pengobatan
Penderita Tuberkulosis Paru di Puskesmas $onosobo *A#
Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi Saudara sebagai
responden! kerahasiaan semua in"ormasi yang diberikan akan dijaga dan akan
digunakan hanya untuk kepentingan penelitian# Penelitian ini dilakukan dengan
memberikan kuesioner kepada Saudara# Dika Saudara tidak bersedia menjadi
responden! maka tidak ada ancaman bagi Saudara# Dan jika Saudara telah bersedia
menjadi responden dan terjadi hal?hal yang memungkinkan untuk mengundurkan
diri! maka Saudara diperbolehkan untuk tidak ikut dalam penelitian ini# >pabila
Saudara menyetujui! maka saya mohon untuk menandatangani persetujuan dan
mengisi kuesioner yang telah peneliti siapkan#
>tas perhatian dan kesediaan Saudara! saya ucapkan terima kasih#
Penanggung Dawab Penelitian
S;* (,S>;*
7C
LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN
)ang bertanda tangan di bawah ini! saya :
.ama : (Inisial
>lamat :
Menyatakan bersedia untuk menjadikan responden penelitian yang dilakukan oleh
mahasiswa Program Studi *lmu Keperawatan S*K,S Muhammadiyah Gombong
yang sedang melakukan penelitian dengan judul A/ubungan >ntara Peran
Pengawas Menelan Obat +PMO- dengan Keberhasilan Pengobatan Penderita
Tuberkulosis Paru di Puskesmas $onosobo *A#
Saya memahami bahwa dalam penelitian ini tidak ada unsur yang merugikan!
untuk itu saya setuju dan bersedia menjadi responden dengan menandatangani
persetujuan ini#
$onosobo! %&'%
;esponden!
+anpa .ama-
4&
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
20 100,0
0 ,0
20 100,0
Valid
Excluded
a
Total
Cases
N %
Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
,!" 1!
Cronbach#s
$lpha N o% &te's
Item-Total Statistics
10,1! 2(,!!! ,)! ,!1
10,10 2!,1(* ,)+ ,!2
10,20 2(,+* ,)"( ,!1
10,10 2",0! ,!*1 ,!*
10,2! 2!,0+ ,""0 ,!!
10,2! 2(,!1+ ,*)0 ,!+
10,20 2(,+* ,)"( ,!1
10,+0 2(,+2" ,*)* ,!+
10,20 2!,11" ,")" ,!!
10,20 2!,11" ,")" ,!!
10,2! 2(,!1+ ,*)0 ,!+
10,2! 2(,+0+ ,)2 ,!2
10,2! 2(,)2 ,*0) ,!(
10,2! 2(,(0) ,)0( ,!2
10,+! 2!,0)2 ,"02 ,!*
,1
,2
,+
,(
,!
,"
,*
,)
,
,10
,11
,12
,1+
,1(
,1!
-cale .ean i%
&te' /eleted
-cale
Variance i%
&te' /eleted
Corrected
&te'0Total
Correlation
Cronbach#s
$lpha i% &te'
/eleted
Scale Statistics
10,! 2),+"" !,+2" 1!
.ean Variance -td. /eviation N o% &te's
4'
Frequencies
!
+" *2,0 *2,0 *2,0
1( 2),0 2),0 100,0
!0 100,0 100,0
L
,
Total
Valid
1re2uenc3 ,ercent Valid ,ercent
Cu'ulative
,ercent
"er#a
2( (),0 (),0 (),0
2" !2,0 !2,0 100,0
!0 100,0 100,0
be4er5a
tida4 be4er5a
Total
Valid
1re2uenc3 ,ercent Valid ,ercent
Cu'ulative
,ercent
$eranP%&
2+ (",0 (",0 (",0
2* !(,0 !(,0 100,0
!0 100,0 100,0
,.6 tida4 'endu4un7
,.6 'endu4un7
Total
Valid
1re2uenc3 ,ercent Valid ,ercent
Cu'ulative
,ercent
ber'asil
12 2(,0 2(,0 2(,0
+) *",0 *",0 100,0
!0 100,0 100,0
Tida4 8Erhasil
8Erhasil
Total
Valid
1re2uenc3 ,ercent Valid ,ercent
Cu'ulative
,ercent
4%
Crosstabs
$eranP%& ( ber'asil Crosstabulation
10 1+ 2+
!,! 1*,! 2+,0
(+,!% !",!% 100,0%
2 2! 2*
",! 20,! 2*,0
*,(% 2,"% 100,0%
12 +) !0
12,0 +),0 !0,0
2(,0% *",0% 100,0%
Count
Expected Count
% within peran,.6
Count
Expected Count
% within peran,.6
Count
Expected Count
% within peran,.6
,.6 tida4 'endu4un7
,.6 'endu4un7
peran,.6
Total
Tida4
8Erhasil 8Erhasil
berhasil
Total
C'i-Square Tests
),)"0
b
1 ,00+
",2 1 ,00)
,+!* 1 ,002
,00" ,00(
),")2 1 ,00+
!0
,earson Chi0-2uare
Continuit3 Correction
a
Li4elihood 9atio
1isher#s Exact Test
Linear0b30Linear
$ssociation
N o% Valid Cases
Value d%
$s3'p. -i7.
:20sided;
Exact -i7.
:20sided;
Exact -i7.
:10sided;
Co'puted onl3 %or a 2x2 table
a.
0 cells :,0%; have expected count less than !. The 'ini'u' expected count is
!,!2.
b.
Ris" Estimate
,"1! 1,)2 !0,!("
!,)*0 1,(2 2(,10!
,"10 ,(20 ,))*
!0
6dds 9atio %or peran,.6
:,.6 tida4 'endu4un7 <
,.6 'endu4un7;
1or cohort berhasil =
Tida4 8Erhasil
1or cohort berhasil =
8Erhasil
N o% Valid Cases
Value Lower >pper
!% Con%idence
&nterval
49

Anda mungkin juga menyukai