Anda di halaman 1dari 53

SISTEM PERSAMAAN LINIER

HOMOGEN
OLEH:
MUHAMMAD BAIQUNI
NURHAMIDA
SITI SAHARANI SIREGAR
Bentuk umum:




Dalam bentuk matrik :






11 1 12 2 1n n
21 1 22 2 2n n
m1 1 m2 2 mn n
a x a x ......... a x 0
a x a x ......... a x 0
a x a x ........ a x 0
+ + + =
+ + + =
+ + + =
SPL dengan m
persamaan dan n
variabel.
11 12 1n 1
21 22 2n 2
m1 m2 mn n
a a .......... a x 0
a a .......... a x 0
a a .......... a x 0
( ( (
( ( (
( ( (
( ( ( =
( ( (
( ( (
( ( (

A
mn
x =
0
ENJOY YOUR OWN LIFE WITHOUT COMPARING IT WITH THAT OF
ANOTHER
SPL HOMOGEN
pasti ada penyelesaian
trivial (sederhana)
penyelesaian trivial +
tak berhingga banyak
penyelesaian taktrivial
(tidak semuanya nol )

atau
Selalu
konsisten
1 2 n
x 0, x 0, ........ x 0 = = =
BE NOT THE SLAVE OF YOUR OWN PASS
ILUSTRASI:
a
1
x + b
1
y = 0 (a
1
, b
1
keduanya tidak nol)
a
2
x + b
2
y = 0 (a
2
, b
2
keduanya tidak nol)

(a) Hanya solusi
trivial
(b) Solusi banyak
DO SOMETHING
SPL HOMOGEN

A
mn
x =
0
a) m > n hanya mempunyai solusi trivial
b) m = n jika

c) m < n mempunyai solusi tidak trivial
A 0 trivial
A 0 tidak trivial
=
=
(m: persamaan, n:
variabel)

mempunyai kemungkinan penyelesaian :
WRITING IS JUST HALF THE KNOWLEDGE
Contoh :
(Solusi trivial)
1. Carilah penyelesaian SPL homogen
berikut :
3 a + b = 0
a b = 0
Jawab :

4 a = 0
3 a + b = 0
3(0)+ b = 0


A 0 =
m = n
3 a + b = 0
a b = 0

a = 0
b = 0
2. Carilah penyelesaian SPL homogen berikut :
x + 2 y = 0
- x 2 y + z = 0
2x + 3 y + z = 0
Jawab :
1 2 0 x 0
-1 -2 1 y 0
2 3 1 z 0
( ( (
( ( (
=
( ( (
( ( (

| |
1 2 0 0 1 2 0 0 1 0 0 0
A b -1 -2 1 0 ~ 0 0 1 0 ~ 0 1 0 0
2 3 1 0 0 -1 1 0 0 0 1 0
( ( (
( ( (
=
( ( (
( ( (

m =
n
A 0 =
Pada matrik yang terakhir terlihat bahwa semua
kolom matrik A memiliki satu utama (matrik
identitas), sehingga penyelesaiannya adalah
trivial yaitu :
x 0
y 0
z 0
( (
( (
=
( (
( (

LEARNING BY DOING
Contoh :
(Solusi tak trivial)
1. Carilah penyelesaian SPL homogen berikut ini :
3 a + b + c = 0
5 a b + c = 0
Jawab :

m <
n
3 1 1 0
5 -1 1 0
(
(

b
1
(1/3)

1 1
3 3
1 0
5 -1 1 0
(
(

b
21
(-5)

1 1
3 3
2 2
3 3
1 0
0 -2 - 0
(
(

b
2
(-3/8)

1 1
3 3
1
4
1 0
0 1 0
(
(

b
12
(-1/3)

1
4
1
4
1 0 0
0 1 0
(
(

Jadi diperoleh : a = - c dan b = - c (solusi
umum)
Misalkan : c = 4
c = -4
c = 1
c = -1

a = - 1 dan b = - 1
a = 1 dan b =
1
a = - dan b = -

a = dan b =

Diperoleh solusi tak trivial
2. Carilah penyelesaian SPL homogen berikut ini:



Jawab :
Bentuk matriks:
m< n
Bentuk akhir eselon-baris tereduksi:
. t x , 0 x , x , s x , t s x
5 4 3 2 1
= = = = = t
dan penyelesaian trivialnya terjadi pada saat s = t = 0.
solusi umum
:
Terdapat 2 variabel bebas yaitu x
2
dan x
5
Misalkan : x
2
= s dan x
5
= t, maka
diperoleh :
1 0 2 3 0
0 1 -1 -2 0
0 0 0 0 0
(
(
(
(

~
1 0 2 3 0
2 1 3 3 0
1 1 1 1 0
(
(
(
(

Terdapat 2 variabel bebas yaitu : x
3
dan x
4
Misalkan x
3
= s dan x
4
= t , maka diperoleh :
m< n
3. Carilah penyelesaian SPL homogen berikut ini :
x
1
+ 2x
3
+ 3 x
4
= 0
2x
1
+ x
2
+ 3x
3
+ 3 x
4
= 0
x
1
+ x
2
+ x
3
+ x
4
= 0
Jawab :





solusi umum :





Solusi trivialnya terjadi pada saat s = t = 0
1
2
3
4
x 2s 3t
x s 2t
x s
t x

( (
( (
+
( (
=
( (
( (
(

4. Carilah penyelesaian SPL homogen berikut ini :
x y + 2 z w = 0
2x + y 2 z 2w = 0
x + 2y 4 z + w = 0
3 x 3w = 0
Jawab :

m =
n
A 0 =
~
~
1 -1 2 -1 0
0 3 -6 0 0
0 1 -2 0 0
0 3 -6 0 0
(
(
(
(
(

1 0 0 -1 0
0 1 -2 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
(
(
(
(
(

| |
1 -1 2 -1 0
2 1 -2 -2 0
A b
-1 2 -4 1 0
3 0 0 -3 0
(
(
(
=
(
(

Pada matrik terakhir terlihat hanya 2 kolom yang
memiliki satu utama atau terdapat 2 baris nol, ini
berarti bahwa SPL tidak trivial dengan 2 variabel
bebas yaitu z dan w. Dengan memisalkan z =s dan
w = t, maka diperoleh penyelesaian umum :


OBE pada SPL Homogen hanya dilakukan pada
matrik A saja, karena tidak akan mempengaruhi
hasil perhitungan.
x t
y 2s
z s
w t
( (
( (
( (
=
( (
( (


Metode Jacobi :













0.993
1.985
(
(

Metode Jacobi : x
1
dan x
2
disebut bilangan
iterasi
Ketika n = 4, maka bilangan iterasi ke 4
adalah
Hasil akhir dari metode Jacobi mendekati solusi
sebenarnya yaitu :
metode Jacobi menyatu

1
2
(
(

,sehingga dalam kasus
ini
(konvergen
)
Metode Gauss Seidel : dengan pola
perhitungan zigzag
Dapat dilihat bahwa metode Gauss-Seidel pada
kasus ini juga menyatu, bahkan lebih cepat
dibandingkan Jacobi
Metode Gauss Seidel dengan jawaban
menyebar (divergen)
Jawaban sebenarnya adalah :
1
2
x 2
x 1
( (
=
( (

(lihat gambar)
DIAGONAL MATRIK DOMINAN SEMPURNA
Matrik A dikatakan memiliki diagonal dominan
sempurna jika :
11 12 1n
21 22 2n
m1 m2 mn
a a .......... a
a a .......... a
A=
a a .......... a
(
(
(
(
(
(
(

11 12 13 1n
22 21 23 2n
mn n1 n2 n,n-1
a a a ......... a
a a a ......... a
a a a ......... a
> + + +
> + + +
> + + +
Jika SPL nxn mempunyai diagonal dominan
sempurna pasti memiliki solusi tunggal, sehingga
iterasi metode Jacobis maupun Gauss Seidel
mendapatkan hasil yang menyatu (konvergen)
APLIKASI SPL
SPL dapat digunakan untuk memecahkan masalah-
masalah di bidang, biologi, kimia, fisika, ekonomi, arus
lalu lintas dan lain-lain.
Aplikasi SPL dalam bidang biologi.
1. Ahli biologi menempatkan 3 jenis bakteri pada tabung
reaksi yang diberi tanda Strain I, Strain II dan Strain III.
Ada 3 macam makanan yang berbeda (A, B dan C)
yang setiap hari disediakan yaitu 2300 satuan A, 800
satuan B dan 1500 satuan C.
Masing-masing bakteri mengkonsumsi sejumlah satuan
makanan seperti ditunjukkan dalam tabel 1.
Berapa banyak bakteri setiap Strain yang berada dalam
tabung reaksi yang menghabiskan makanan?

Tabel 1. Konsumsi makanan
Strain I Strain II Strain
III
Makanan A 2 2 4
Makanan B 1 2 0
Makanan C 1 3 1
Jawab :
Misalkan : x
1
, x
2
dan x
3
adalah jumlah bakteri dari Strain
I, Strain II dan Strain III.
Bakteri Strain I mengkonsumsi makanan A per-hari
sebanyak 2 satuan, sehingga jumlah total makanan A
yang dikonsumsi per-hari adalah 2 x
1
.
Demikian pula untuk Strain II dan Strain III,
mengkonsumsi makanan A per-hari sebanyak 2x
2
dan
4x
3


Makanan A yang disediakan berjumlah 2300
satuan, dengan demikian dapat dituliskan
persamaan berikut :
2x
1
+ 2x
2
+ 4x
3
= 2300
Dengan cara yang sama dapat dituliskan
persamaan untuk jenis makanan B dan C sebagai
berikut :
x
1
+ 2x
2
= 800
x
1
+ 3x
2
+ x
3
= 1500
Jadi terbentuk SPL dengan 3 variabel.
Dengan OBE diperoleh :
2 2 4 2300
1 2 0 800
1 3 1 1500
(
(
(
(

1 0 0 100
0 1 0 350
0 0 1 350
(
(
(
(

Strain I : 100
Strain II : 350
Strain III: 350
2. Sama seperti soal 1 namun tabel 1 diubah menjadi tabel
2.
Tabel 2. Konsumsi makanan
Strain I Strain II Strain III
Jumlah
Makanan A 1 1 1
1500
Makanan B 1 2 3
3000
Makanan C 1 3 5
4500
Jawab :






1 1 1 1500
1 2 3 3000
1 3 5 4500
(
(
(
(

1 0 -1 0
0 1 2 1500
0 0 0 0
(
(
(
(

SPL baru : x
1
x
3
= 0
x
2
2x
3
= 0

Variabel bebas : x
3
Misalkan : x
3
= t
Maka x
1
= t
x
2
= 1500 2t
Pada kenyataannya, jumlah bakteri tidak mungkin
negatif. Oleh karenanya, t 0 dan 1500 2 t 0.
Dari kedua ketidaksamaan tersebut diperoleh : 0
t 750.
Dengan demikian terdapat 751 nilai t yang
memenuhi dan bentuk persamaannya adalah :

1
2
3
x t 0 1
x 1500 2t 1500 t 2
t 0 1 x
( ( ( (
( ( ( (
= = +
( ( ( (
( ( ( (

Aplikasi SPL dalam bidang kimia.
Persamaan reaksi kesetimbangan
Reaksi gas Hidrogen (H
2
) dengan Oksigen (O
2
)
menghasilkan air (H
2
O) yang ditulis dalam
persamaan
reaksi kesetimbangan sebagai berikut :
2 H
2
+ O
2

Berarti 2 molekul Hidrogen dengan 1molekul
Oksigen membentuk 2 molekul air.
Terjadi kesetimbangan karena ruas kiri dan ruas
kanan mengandung 4 atom Hidrogen dan 2 atom
Oksigen

2
H
2
O
Contoh:
1. Amonia (NH
3
) dalam Oksigen menghasilkan
Nitrogen (N
2
) dan air. Tentukan persamaan
reaksi kesetimbangan kimianya.
Jawab :
Misalkan jumlah molekul dari amonia, oksigen,
nitrogen dan air adalah : w, x, y dan z.
Maka persamaan reaksi kesetimbangan dapat
ditulis dalam bentuk :
wNH
3
+ xO
2
Kemudian bandingkan jumlah atom nitrogen,
hidrogen dan oksigen yang direaksikan dengan
yang dihasilkan.



yN
2
+ zH
2
O
Diperoleh persamaan sebagai berikut :
Nitrogen : w = 2y
Hidrogen : 3w = 2z
Oksigen : 2x = z
Jika ditulis dalam bentuk persamaan standard,
maka terlihat SPL Homogen dengan 3 persamaan
dan 4 variabel sebagai berikut :
w 2 y = 0
3w 2 z = 0
2 x z = 0
m < n Tidak
trivial
1 0 -2 0 0
3 0 0 -2 0
0 2 0 -1 0
(
(
(
(

2
3
1
2
1
3
1 0 0 - 0
0 1 0 - 0
0 0 1 - 0
(
(
(
(

Jadi : w = 2/3 z
x = z
y = 1/3 z
w = 4
y = 2
z = 6
x = 3
Persamaan kesetimbangan ditulis sebagai
berikut:
4NH
3
+ 3O
2
2N
2
+ 6H
2
O
2. Selesaikan persamaan reaksi pembakaran gas
Propana (C
3
H
8
) oleh Oksigen (O
2
) berikut ini :
(x
1
)C
3
H
8
+ (x
2
)O
2

Jawab :
Penulisan secara matrik setiap molekul adalah
sebagai berikut :
C
3
H
8
: , O
2
: , CO
2
: dan H
2
O :


Jumlah atom C, atom H dan atom O di ruas kiri
harus sama dengan ruas kanan.



3
8
0
(
(
(
(

0
0
2
(
(
(
(

1
0
2
(
(
(
(

0
2
1
(
(
(
(

O
H
C
(x
3
)CO
2
+ (x
4
)
H
2
O
Maka :



Terbentuk SPL Homogen berikut ini :
3
8
0
(
(
(
(

x
1

+
0
0
2
(
(
(
(

x
2

=
1
0
2
(
(
(
(

x
3

+
0
2
1
(
(
(
(

x
4

3 0 -1 0 0
8 0 0 -2 0
0 2 -2 -1 0
(
(
(
(

3 0 -1 0 0
0 2 -2 -1 0
0 0 -4 3 0
(
(
(
(

-12 0 0 3 0
0 -4 0 5 0
0 0 -4 3 0
(
(
(
(

-4 0 0 1 0
0 -4 0 5 0
0 0 -4 3 0
(
(
(
(

Hasilnya : x
1
= , x
2
= 5/4, x
3
= dan x
4
= variabel
bebas
Ambil : x
4
= 4,
Maka persamaan reaksi kesetimbangan menjadi :
C
3
H
8
+ 5O
2



x
1
=
1
x
2
=
5
x
3
=
3
,
dan
3CO
2
+ 4H
2
O
Aplikasi SPL dalam bidang fisika.
SPL dalam bidang fisika difokuskan dalam
menentukan besar arus listrik yang mengalir
dalam suatu rangkaian.
Digunakan hukum Kirchhoff :
Pada titik persimpangan :
Jumlah arus yang masuk = jumlah arus yang
keluar
Pada suatu loop :
Perhitungan aljabar dari tegangan =
perhitungan aljabar penurunan tegangan


Berdasarkan hukum Ohm,
penurunan tegangan E pada setiap resistor adalah
:


Dengan : i = kuat arus (ampere)
dan R = resistor/hambatan ()


E= i
R
Contoh :
Tentukan i
1
, i
2
dan i
3
pada rangkaian berikut ini :






Jawab :
Penyelesaian soal ini didasarkan pada hukum
Kirchhoff dan Ohm dengan menggunakan SPL
berikut ini :



Persamaan ditulis dalam notasi matrik dan
diselesaikan dengan OBE berikut ini :
Aplikasi SPL dalam bidang ekonomi.
SPL di bidang ekonomi kebanyakan digunakan
untuk menentukan biaya ekuilibrium pengeluaran
dalam suatu periode tertentu sehingga
pendapatan yang ada sesuai dengan
pembelanjaannya.
Contoh :
Setiap tahun, sektor barang dagangan (A) menjual 80%
outputnya kepada sektor jasa dan sisanya disimpan.
Sedangkan sektor jasa (B) menjual 60% outputnya
kepada sektor barang dagangan dan sisanya disimpan.
Bagaimana cara penentuan biaya ekuilibrium setiap sektor
pertahun sehingga pendapatan masing-masing sektor
sesuai dengan pengeluaran ?



Buat daftar pengeluaran masing-masing
sektor :

Sektor
Barang
dagangan (A)

Sektor
Jasa
(B)

Dibeli oleh :

0,8 0,4
0,6 0,2
B
A
Kolom menunjukkan output, sedangkan baris
menunjukkan pengeluarannya masing-masing
sektor

Maka SPL yang dihasilkan adalah :
A = 0,2 A + 0,6 B 0,8 A 0,6 B = 0 (1)
B = 0,8 A + 0,4 B 0,8 A 0,6 B = 0 (2)
Dalam notasi matrik :





Bila B = 80, maka A = 60. Jadi, biaya ekuilibrium
untuk sektor barang dagangan adalah 60,
sedangkan sektor jasa adalah 80







0,8 0,6 0

0 0 0
(
(

0,8 0,6 0
0 0 0
(
(

Hasil umumnya : A = 6/8 B, dengan B
adalah
variabel
bebas.
Aplikasi SPL dalam bidang arus lallu lintas
Pada suatu daerah terdapat jalan raya seperti gambar di
bawah ini :





Angka-angka yang terdapat pada gambar menyatakan
jumlah kendaraan yang melintasi jalan.
Dengan prinsip bahwa jumlah mobil yang masuk menuju
ketitik persimpangan A, B, C dan D harus sama dengan
jumlah yang, keluar, tentukan jumlah kendaraan pada x
1
, x
2
,
x
3
dan x
4
!



Dengan demikian dapat ditulis SPLnya sebagai
berikut :
Titik persimpangan A:
x
1
+ 380 = x
2
+ 430
Titik persimpangan B:
x
2
+ 540 = x
3
+ 420
Titik persimpangan C:
x
3
+ 470 = x
4
+ 400
Titik persimpangan D:
x
1
+ 590 = x
4
+ 450

x
1
x
2
=
50
(1
)
x
2
x
3
=
120
(2
)
x
3
x
4
= 70
(3
)
x
1
x
4
=
140
(4
)
Dengan menggunakan OBE dari matrik, diperoleh
:

Hasil akhir SPL adalah konsisten dan mempunyai
banyak himpunan penyelesaian.
Jika diambil : x
4
= 420, maka :


x
1
= 280

x
2
= 230

x
3
= 350

Aplikasi SPL dalam bidang komputer
Menganalisa jaringan komputer .
Prinsipnya : Aliran masuk = aliran keluar

Dengan menggunakan OBE Gauss-Jordan
diperoleh :
1 0 0 1 15
1 -1 0 0 10
0 1 1 0 25
0 0 1 -1 20
(
(
(
(
(

1 0 0 1 15
1 1 0 1 5
0 0 1 -1 20
0 0 0 0 0
(
(
(
(
(

Hasil akhir menunjukkan SPL konsisten dengan
banyak solusi dan f
4
merupakan variabel bebas.
Solusi umum : f
1
= 15 t
f
2
= 5 t
f
3
= 20 + t
f
4
= t



Soal latihan :
1. Tentukan penyelesaian SPL Homogen berikut
ini:
2x
1
x
2
+3x
3
x
4
= 0
x
1
+2x
2
x
3
+ 2x
4
= 0
3x
1
+ x
2
4x
3
+ x
4
= 0
4x
1
3x
2
2x
3
+ 3x
4
= 0
2. Cari nilai x
1
dan x
2
dengan metode iterasi
Jacobi dan Gauss-Seidel pada persamaan
berikut ini:
7x
1
x
2
= 6
x
1
5x
2
= 4
Bandingkan hasil yang diperoleh dengan hasil
yang eksak (sesungguhnya).



3. Cari persamaan reaksi dari :
NaHCO
3
+ H
3
C
6
H
5
O
7
Na
3
C
6
H
5
O
7
+ H
2
O +
CO
2

4. Buatlah arah arus rangkaian listrik diagram di
bawah ini, kemudian tentukan nilai dari masing-
masing arus tersebut.

Anda mungkin juga menyukai