AKHLAK/TASAWUF
Disusun:
1
A. LATAR BELAKANG
Dari studi ini diharapkan dapat menjawab problem nestapa manusia modern,
mengangkat harkat, martabat dan nilai keutamaan manusia bukan mengenai baik-
buruknya sebuah usaha sadar manusia, tetapi mengenai baik buruk manusia sebagai
manusia. Untuk dapat mencapai harapan ini, persoalan mendasar yang
membutuhkan jawaban segera: bagaimana seorang manusia benar-benar memiliki
sikap kepribadian yang utuh sebagai diri sendiri bukan sebagai orang lain? Tentu
saja, dalam upaya menjawab persoalan ini dengan baik sangat membutuhkan
kesadaran diri terlebih dahulu, bagaimana membersihkan jiwa dari segala
ketidksempurnaan, menghancurkan segala rasa ragu, mengontrol jiwa, mengarahkan
kesadaran intelektualitas, mengarahkan emosi, dan membimbing spiritualitasnya
sendiri? Jawaban dari persoalan inilah yang dapat menentukan integritas dan ke-
insankamil-an manusia yang akan selalu mendapatkan Ridlau-Nya.
Untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara maksimal, pada setiap proses
pembelajaran memerlukan perencanaan, persiapan, dan pengendalian yang baik.
Sehubungan dengan hal itu, diperlukan pengembangan kegiatan yang disebut
Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS).
B. PERENCANAAN PEMBELAJARAN
2
3. Semester : 2/Genap
4. Tujuan Pembelajaran
Apa yang dimaksud dengan relasi kuasa sebagai wujud tantangan dari belajar
“Akhlak-Tasawuf”? yang dimaksud dengan relasi kuasa dalam studi ini, adalah
relasi kuasa yang berupa kuasa Nafsu, baik yang datang dari dalam diri sendiri
(intern) maupun nafsu yang datang dari pihak luar (ekstern). Istilah nafsu yang
dipakai dalam studi ini, mengacu pada maksud para sufi, yaitu suatu penyakit dari
sifat hamba dan perbuatan-perbuatan yang tercela. Perbuatan yang tercela dapat
dipahami dari dua macam: pertama, sebagai hasil dari perbuatan kemaksiatan dan
penentangan. Kedua, akhlak buruk yang memang bersumber dari nafsunya yang
tercela. Dalam studi ini akan menggunakan pendekatan normatif dan historis.
Metode ini berfungsi untuk memahami prinsip kebenaran yang bersumber dari
prinsip normatif para sufi dan pengalaman agung keberagamaan para sufi.
5. Outcome Pembelajaran
Untuk mencapai tujuan mata kuliah akhlak tasawuf mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menguasai teori-teori akhlak tasawuf
2. Menerapkan ilmu tasawuf ke dalam kehidupan nyata
3. Memiliki kemampuan memimpin diri sendiri dan membentuk
kepribadian sendiri
4. Menerjemahkan pengalaman-pengalaman para sufi agung ke
dalam bahasa akademik
5. Memiliki wawasan kesufian, mengambil model-model
kesufian, berkreativitas, berinovasi
6. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis para sufi
relevansinya dengan relasi kuasa yang dihadapinya,
7. Mengemukakan pendapat sehingga timbul percaya diri sebagai
seorang hamba Allah Swt. dan umat Nabi Muhammad
8. Mensinergikan keutamaan nilai-nilai akhlak tasawuf dengan
bidang-bidang lain, misalnya bidang ekonomi syari’ah, bidang pendidikan
bahasa Arab, bidang pengembangan masyarakat Islam, dan isu aktual sehingga
3
produk pembelajaran akhlak tasawuf dapat diajarkan di berbagai lingkungan
masyarakat.
Perkuliahan akhlak tasawuf dalam satu semester direncanakan berlangsung 16 kali program
kuliah yang terdiri dari 14 kali tatap muka, 1 kali ujian tengah semester dan 1 kali ujian
akhir semester. Setiap program tatap muka terdiri atas 10 menit ulasan, 55 menit kuliah dan
tanya jawab, 30 menit menyampaikan tugas makalah dan diskusi, 5 menit evaluasi.
Pembagian waktu selengkapnya adalah sebagai berikut:
4 Evaluasi 14 kali
Mengevaluasi tugas-tugas mahasiswa
-
Di luar jam kuliah yang dilakukan secara
5 Browsing internet: 2 kali
mandiri oleh mahasiswa
4
mhs/i1kali/
-
Di luar jam kuliah yang dilakukan secara
7 Pembuatan makalah
mandiri oleh mahasiswa
100 mn
Mempertanggungjawabkan makalah yang sudah
8 Mid Tengah Semester 1 kali
dibuat:
Topik atau Judul
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
Studi Literatur
Kerangka Teori
Hepotesa
Metodologi
Teknik Pengumpulan Data
Analisa Data
Kesimpulan
Lampiran
Kepustakaan
100 mn
5
7. Jadwal Kegiatan Mingguan
T. Jawab
Dzu al-Nun al-Mishri, Al-Junaid, Al-
Bustami, Al-Hallaj
Tasawuf Falsafi: Ibn ’Arabi, Al-Jilli,
Ibn Sab’in
Seputar Tarekat (Thariqah):
Pengertian, Perkembangan di Indonesia,
Bebera praktek tarekat
Hati, Diri, dan Jiwa
Jiwa Menurut Pandangan Para Sufi
6.10. Al-Ghazali dan Masalah Etika
Religius: Pengalaman Mistik, Basis
Psikologis, Tindakan moral
6.11. Tasawuf: Intuisionalisme Islam
6.12. Fenomena Metafisika: Tinjauan
Psikologi Transpersonal dan Tasawuf Islam
6.13. Tokoh-tokoh Sufi dan Mutiara
Hikmahnya (dari 83 tokoh Sufi)
6
Teori-teori tasawuf
kelompok mahasiswa mempresentasikan makalahTanya jawab antara dosen dengan mahasiswaDosen Menerangkan dengan alat bantu buku ajar.
tasawuf
3. mempresentasikan (mahasiswa/i) :
”Pengenalan Tasawuf Akhlaqi dan Falsafi”
3. 2. 1.
7
Pemikiran Islam dan Problem manusia modern keislamanProblem-problem pengembangan dan pelestarian ilmu
mengulas kembali
3 Mahasiswa akan 2. menjelaskan empirisme al-
------------ ” -------------------
memahami Ghazali :
empirisme a. hubungannya dengan pengembangan
sufistik al- ilmu keislaman
Ghazali b. hubungannya dengan ilmu pengetahuan
c. hubungannya dengan keberagamaan
------------ ” -------------------
pembebasan Menumbuhkan Rasa Cinta
Menyingkap tabir ana al-Haq
Menghidupkan paham Sufisme
3. Mempresentasikan (mahasiswa/i) :
”Hubungan Tasawuf dengan Ilmu Kalam,
Filsafat, Fiqh dan Ilmu Jiwa Agama”
8
Teks Sufistik yang berkaitan dengan manusia seimbangProblem Subjek di tengah relasi kuasa yang tidak
5 Mahasiswa 1. mengulas kembali
memahami 2. menjelaskan :
metode kenabian a. Manusia sebagai pelaku perubahan
kritis b. Upaya saling memerdekakan dan
membebaskan
c. Nilai nubuwah dan transformasi
------------ ” -------------------
sosial keagamaan
d. Hubungan tradisi nubuwah dan
kultur lokal
3. Mempresentasikan (mahasiswa/i) :
”Tasawuf Akhlaqi: Hasan Al-Basri, Al-
Qusyairi, Al-Ghazali”
------------ ” -------------------
d. Cinta dan isyq
e. Faqr
f. Keberanian
g. Kreatifitas
h. Filsafat Iqbal tentang Insan Kamil
3. Mempresentasikan
(mahasiswa/i) :
”Tasawuf Irfani: Rabi’ah al-Adawiyah, Dzu
al-Nun al-Mishri, Al-Junaid, Al-Bustami,
Al-Hallaj”
9
7 Mahasiswa akan 1. mengulas kembali
------------ ” -------------------
c. Mnausia antara akal dan
wahyu
d. Manusia jasmani, rohani,
dan nafs
e. Individu, masyarakat
manusia, dan manusia merdeka
5. Mempresentasikan
(mahasiswa/i) :
”Tasawuf Falsafi: Ibn ’Arabi, Al-Jilli, Ibn
manusia
Sab’in”
------------ ” -------------------
c. sekitar roh
d. Hati (Qalb) dan Jiwa (Roh)
e. Khayalun fi khayaalin fi
khayaal
f. Eksistensi yang
berkehendak
g. Insan kamil Muhammad
Mempresentasikan (mahasiswa/i) :
”Seputar Tarekat (Thariqah): Pengertian,
Perkembangan di Indonesia, Bebera praktek
tarekat”
9 MID/Ujian
Mahasiswa mempertanggungjawabkan
Tengah Semester MID di dalam kelas
makalah yang sudah dibuat:
dengan mahasiswa
menjawab
Topik atau Judul pertanyaan-
Latar Belakang pertanyaan
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
Studi Literatur
Kerangka Teori
Hepotesa
Metodologi
Teknik Pengumpulan Data
10
Analisa Data
Kesimpulan
Lampiran
Kepustakaan
------------ ” -------------------
d. Mukhtal dan tafakhur
e. Ria (k)
f. Bakhil
g. Ghibah
h. Namimah
i. Kidzib
3. mempresentasikan
(mahasiswa/i):
”Hati, Diri, dan Jiwa”
Sifat kufur
Sifat syirik
mempresentasikan (mahasiswa/i):
”Al-Ghazali dan Masalah Etika Religius:
Pengalaman Mistik, Basis Psikologis,
Tindakan moral”
11
13 Mahasiswa 1. mengulas kembali
Pengobatan hati
memahami dan 2. menjelaskan :
mengamalkan a. Problem diagnosa dan terapinya
Dzikir b. Metode Dzikir
1. dzikir membangkitkan daya ingat
------------ ” -------------------
2. dzikir kepada hukum-hukum ilahi
3. dzikir mengambil pelajaran
4. dzikir meneliti proses alam
3. mempresentasikan (mahasiswa/i):
”Tasawuf: Intuisionalisme Islam”
------------ ” --------------
”Fenomena Metafisika: Tinjauan Psikologi
Transpersonal dan Tasawuf Islam”
12
Model pengembangan proses pembelajaran mata kuliah akhlak tasawuf tidak hanya
sekadar menguasai materi kuliah dan praktik pembuatan karya ilmiah di bidang akhlak tasawuf
saja, tetapi pengembangannya berupa diskusi, presentasi mahasiswa, penelitian ke pesantren-
pesantren tarekat, browsing artikel melalui internet, dan pemilihan teks-teks yang aktual
berkaitan dengan problem kepribadian dan kemanusiaan.
Media
Media yang digunakan dalam proses pembelajaran berupa papan tulis/white board, dan
saran referensi: buku teori-teori akhlak tasawuf dan pengalaman para sufi, majalah surat kabar,
browsing dari internet. Tugas kelompok dan mandiri bersifat wajib sesuai topik bahasan.
Penelitian terkait dengan teori-teori akhlak tasawuf dan pengalaman para sufi dilakukan
oleh mahasiswa perindividu. Setelah melakukan penelitian terkait dengan teori-teori akhlak
tasawuf dan pengalaman para sufi ini, mahasiswa secara individu wajib melaporkan hasil
penelitiannya dan mempertanggungjawabkannya pada saat Mid tengah semester dan ujian akhir
semester.
8. Penilaian
Program Studi
Nama Mahasiswa/i
NIM
Nilai Jumlah
No Aspek yang Dinilai Indikator Penilaian 10- Bobot (Nilai X
100 Bobot)
13
1. Pemahaman teori
tasawuf
2. Kemampuan analisa
pengalaman sufistik
3. Kemampuan analisa
1 Ujian akhir Semester masalah aktual akhlak tasawuf 40
4. Karya tulis ilmiah:
a. Topik atau Judul
b. Latar Belakang
c. Perumusan
Masalah
d. Tujuan
Penelitian
e. Kegunaan
Penelitian
f. Studi Literatur
g. Kerangka Teori
h. Hepotesa
i. Metodologi
j. Teknik
Pengumpulan Data
k. Analisa Data
l. Kesimpulan
m. Lampiran
n. Kepustakaan
14
1. Kreatifita
4 Kepribadian 10
s
2. Inovasi
3. Kemampu
an kerjasama
4. Egaliter
dalam berdiskusi
5. Percayaan
diri
6. Kemandir
ian dalam berpendapat
5 Kehadiran Minimal 75 % 10
TOTAL
Evaluasi dilakukan pada hasil pengumpulan poin oleh masing-masing mahasiswa/i dan
hasil akhir ditentukan sebagai berikut:
Bagi mahasiswa yang memenuhi seluruh tugas yang ditetapkan dalam perkuliahan ini
dan makalahnya dapat dipublikasikan di media massa akan diberi nilai tambahan plus dan
minimal B. Nilai tersebut juga berlaku bagi mahasiswa yang dapat memberikan bimbingan
pembinaan mental masyarakat dalam majlis ta’lim dan lembaga pendidikan pesantren atau di
lembaga-lembaga sejenis.
Apabila minimal 75% mahasiswa memperoleh nilai A atau B pada semua komponen
evaluasi, maka dapat dikatakan proses pembelajaran dan hasil pembelajaran berhasil.
15
-------------------------, Pendidikan Multikulturalisme Gagasan Walisongo Menuju Keutamaan
Individu dan Budaya Lokal, Jurnal Pendidikan Islam, Terakriditasi SK Dirjen Dikti
Depdiknas No. 55/Dikti/Kep/2005, Vol. IX No. 2 Juli-Desember 2006
Abdullah, M. Amin, Filsafat Etika Islam: antara al-Ghazali dan Kant, Bandung: Mizan, 2002
Aqib, Kharisudin, Inabah: Jalan Kembali dari narkoba, Stress, Kehampaan Jiwa, Surabaya:
Bina Ilmu, 2005
Frager, Robert, Hati, Diri, dan Jiwa, Jakarta: Serambi, 2003
Leaman, Oliver, Pengantar Filsafat Islam: Sebuah Pendekatan Tematis, Bandung: Mizan, 2002
Mahmud, Abdu. Qadir, Al-Falsafah As-Suhufiyyah fi Al-Islam, Araby: Dar al-Fikr, tt
Najjati, Muhammad Usman, Al-Hadis an-Nabawy wa ’Ilm an-Nafs, Qahirah: Dar as_Syuruq,
1978
Wilcox, Lynn, Ilmu Jiwa Berjumpa Tasawuf, Jakarta: Serambi, 2003
Shubhi, Ahmad mahmud, Filsafat Etika: Tanggapan kaum Rasionalis dan Intuisionalis Islam,
Jakarta: Serambi, 1992
Schimmel, Annemarie, Demensi Mistik dalam Islam, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000
Sadarjoen, Sawitri Supardi, Jiwa Yang Rentan: Pernak-pernik Permasalahan Kepribadian,
Kejiwaan, dan Stress, Jakarta: Kompas, 2005
16
C. PERENCANAAN MONITORING DAN UMPAN BALIK
17
kelompok
7 Teks Sufistik al-Ghazali 1. tanya jawab 1. Mahasiswa telah mampu
yang berkaitan dengan 2. mencatat kritik dan memahami teks Iqbal dari
manusia saran internet
3. memperbaiki hal-hal 2. Mahasiswa berani
yang dianggap perlu. mengemukakan pendapat.
3. Mahasiswa dapat bekerja
kelompok.
4. Mahasiswa mampu
berpresentasi.
5. Mahasiswa mampu memimpin
diskusi
8 Problem krisis jati diri melakukan identifikasi Mahasiswa telah mampu melakukan
permasalahan-permasahan nyata identifikasi permasalahan-permasahan
dalam realitas kehidupan dan nyata dan kemungkinan solusinya
kemungkinan solusinya
9 MID/Ujian Tengah Mahasiswa
Semester mempertanggungjawabkan MID di dalam kelas dengan mahasiswa
makalah yang sudah menjawab pertanyaan-pertanyaan
18
pendapat.
4. Mahasiswa mampu memimpin
diskusi.
15 Persoalan-persoalan iman 1. mendengarkan 1. Mahasiswa mampu memahami
dan amal shole 2. mencatat teks akhlak tasawuf yang lebih
3. bertanya bila belum paham kompleks
4. mengerjakan praktik secara 2. Mahasiswa mampu berpresentasi.
kelompok. 3. Mahasiswa berani mengemukakan
pendapat.
4. Mahasiswa mampu memimpin
diskusi.
16 Ujian akhir mengerjakan soal -soal Mahasiswa telah mampu menjawab
soal-soal
1. Hasil Pembelajaran.
Hasil pembelajaran dapat diukur dari evaluasi kemampuan mahasiswa yang diperoleh
selama proses pembelajaran. Komponen evaluasi antara lain meliputi pemahaman, ketrampilan,
kreativitas, inovasi, dan leadership. Komponen pemahaman dan ketrampilan meliputi tugas-
tugas yang diberikan setiap pokok bahasan, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester.
Karena mata kuliah ini merupakan mata akhlak tasawuf dan memerlukan kepribadian yang baik,
maka skor tertinggi diberikan untuk poin tugas-tugas.
2. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran ini berkaitan erat dengan hasil pembelajaran. Jika hasil
pembelajaran sesuai dengan target atau tujuan pembelajaran maka proses pembelajaran dapat
dikatakan berjalan dengan baik. Monitoring dan umpan balik dapat dijadikan parameter untuk
mengetahui keberhasilan proses dan hasil pembelajaran tersebut.
4. Perbaikan
Untuk meningkatkan pencapaian tujuan pembelajaran maka diperlukan adanya
perbaikan-perbaikan seperti perubahan metode pengajaran. Dengan adanya diskusi-diskusi
diharapkan dapat memberi pemahaman yang lebih mendalam tentang materi yang diberikan dan
mahasiswa dapat belajar dari kesalahan-kesalahan yang mereka buat (bahan diskusi).
Mahasiswa diberi tugas mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dalam rangka melatih
mengemukakan pendapat, berdebat, dan menumbuhkan rasa percaya diri.
19
Teks-teks yang dipilih dikaitkan dengan bidang-bidang yang relevan dan aktual seperti
yang tersebut dalam topik materi. Pemanfaatan aktual diwujudkan dengan browsing teks-teks
melalui internet Kunjungan ke tempat-tempat tarekat juga diharapkan dapat membuat
penyegaran mahasiswa dapat belajar di luar kelas dan memancing kreativitas. Mahasiswa juga
akan dapat mengetahui permasalahan-permasalahan nyata berkaitan bidang akhlak tasawuf. Di
samping itu, diharapkan dapat menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan kerja sama dengan
menugaskan mahasiswa secara berkelompok mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan
dengan kunjungan tersebut. Mahasiswa diharap tumbuh jiwa akhlak tasawuf.
20