I. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan mengamati, menanya, menyimpulkan dan
mengomunikasikan, peserta didik diharapkan mampu untuk:
Tasawuf atau dikenal juga dengan sufisme adalah ajaran bagaimana menyucikan jiwa,
menjernihan akhlak, membangun dhahir dan batin serta untuk memperoleh kebahagian
yang abadi.
Menurut Jurnal Pemikiran Islam dan Filsafat dari Jurusan Tafsi Hadis dan Akidah
Filsafat IAIN Surakarta, dalam TASAWUF: Sejarah, Madzhab, dan Inti Ajarannya, ada
sejumlah versi berbeda dalam mengartikan apa itu sufi atau tasawuf. Setidaknya ada ada
enam pendapat dalam hal ini, yaitu:
1. kata suffah yang berarti emperan masjid Nabawi yang didiami oleh sebagian sahabat
Anshar. Hal ini karena amaliah ahli tasawuf hampir sama dengan apa yang diamalkan
oleh para sahabat tersebut, yakni mendekatkan diri kepada Allah SWT dan hidup dalam
kesederhanaan.
2. kata Shaf yang berarti barisan. Istilah ini dianggap oleh sebagian ahli sebagai akar kata
tasawuf karena ahli tasawuf adalah seorang atau sekelompok orang yang membersihkan
hati, sehingga mereka diharapkan berada pada barisan (shaf) pertama di sisi Allah Swt.
3. kata shafa yang berarti bersih, karena ahli tasawuf berusaha untuk membersihkan jiwa
mereka guna mendekatkan diri kepada Allah Swt.
4. kata shufanah, nama sebuah kayu yang bertahan tumbuh di padang pasir. Hal ini karena
ajaran tasawuf mampu bertahan dalam situasi yang penuh pergolakan ketika itu, ketika
umat muslim terbuai oleh materialisme dan kekuasaan, sebagaimana kayu shufanah yang
tahan hidup ditengah-tengah padang pasir yang tandus.
5. Kata Teoshofi, bahasa Yunani yang berarti ilmu ketuhanan, karena tasawuf banyak
membahas tentang ketuhanan.
6. Kata shuf yang berarti bulu domba, karena para ahli tasawuf pada masa awal memakai
pakaian sederhana yang terbuat dari kulit atau bulu domba (wol).
Meski punya definisi beragam, tasawuf punya arti yang satu yaitu upaya untuk
mendekatkan diri pada Tuhan dan menjauhi hal-hal yang bersifat duniawi
Menurut ahli sufi, Profesor Angha dalam The Hidden Angels of Life, prinsip tasawuf
yang bisa dilakukan adalah:
1. Zikir
Zikir adalah proses pemurnian hati, pembersihan dan pelepasan. Orang-orang yang
melakukan zikir bertujuan mendekatkan diri pada Tuhan melalui doa dan melantunkan
lafaz zikir.
2. Fikr (Meditasi)
Saat pikiran bingung atau bertanya-tanya, pusatkan perhatian ke dalam diri dengan
berkonsesntrasi di satu titik. Meditasi yaitu perjalanan kegiatan mental dari dunia
eksternal menuju esensi diri.
3. Sahr (Bangkit)
Membangkitkan jiwa dan tubuh sebagai proses mengembangkan kesadaran maata dan
telinga. Selain itu juga sebagai proses mendengarkan hati, dan proses meraih akses
menuju potensi diri yang tersembunyi.
8. Khidmat ( Melayani)
Menyatu dengan kebenaran Tuhan. Seseorang menemukan jalan jiwa untuk pelayanan
dan pertumbuhan diri.
Dengan berbagai metode tertentu yang telah dirumuskan sebelumnya tasawuf seperti
ini kemudian berupaya untuk menghindari akhlak mazmumah atau perilaku buruk dan
mewujudkan akhlak mahmudah atau perilaku baik.
Dalam pandangan para sufi yang berpendapat bahwa untuk merehabilitasi sikap
mental yang tak baik diperlukan terapi yang tidak hanya dari aspek lahiriyah saja,
karenanya dalam tasawuf akhlaki memiliki sistem pembinaan akhlak yang disusun
sebagai berikut:
Tahalli merupakan suatu upaya untuk mengisi dan menghiasi diri dengan jalan
membiasakan diri dengan sikap, perilaku, serta akhlak terpuji. Tahapan tahalli kemudian
dilakukan kaum sufi setelah mengosongkan jiwa dari akhlak-akhlak tercela.
Tajalli merupakan suatu pemantapan dan pendalaman materi yang telah dilalui fase
tahalli, maka rangkaian pendidikan akhlak selanjutnya ialah fase tajalli. Kata tajalli
sendiri bermakna terbukanya hijab sehingga tampak jelas nur ilahi.
Hal ini sejalan juga dengan firman Allah SWT yang artinya, “Tatkala Tuhannya
menampakkan diri kepada gunung itu dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa
pun jatuh pingsan,” (QS. Al-A’raf: 143)
.
2. Tasawuf Falsafi
Tasawuf falsafi merupakan suatu tasawuf yang didasarkan kepada gabungan teori-teori
tasawuf serta berbagai filsafat atau yang bermakna metafisis atau mistik. Tasawuf ini juga
kemudian dikembangkan oleh ahli-ahli sufi sekaligus filsuf.
3. Tasawuf Syi’i
Tasawuf syi’i kemudian beranggapan bahwa manusia dapat meninggal dengan Tuhannya
karena ia memiliki kesamaan esensi dengan Tuhannya.
Menurut Ibnu Khaldun yang dikutip oleh Taftazani kemudian melihat kedekatan serta
kesamaan antara tasawuf falsafi dan tasawuf syi’i terkait pandangan hulul atau ketuhanan
iman-iman mereka.
Sumber utama ajaran tasawuf adalah dari alquran dan al-Hadis. Alquran adalah kitab
yang di dalamnya ditemukan sejumlah ayat yang berbicara tentang inti ajaran tasawuf.
Ajaran-ajaran tentang khauf, taubat, zuhud, tawakal, syukur, sabar, ridha, fana, cinta,
rindu, ikhlas, ketenangan secara jelas diterangkan dalam alquran, Al-Hadis juga banyak
berbicara tentang kehidupan rohaniah sebagaimana yang ditekuni oleh kaum sufi setelah
Rasulullah SAW.
V. Metode Pembelajaran
Pertemuan 1: Ceramah, Tanya Jawab
5) Mengkomunikasikan
Guru dan siswa mendemonstrasikan contoh sikap yang menunjukan
tasawuf.
Kegiatan Menutup : 15 Menit
1. Guru memberikan kesimpulan dari materi pembelajaran yang
telah dipelajari
2. Guru memberikan penguatan materi bahan ajar
3. Guru memberikan tugas untuk mencari bahan bacaan sesuai
materi yang telah dipelajari
4. Guru memberi motivasi dan mengajak siswa membaca doa
penutup pembelajaran
LAMPIRAN
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek
(v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan
kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan
dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3 Memberi salam sebelum dan sesudah presentasi
4 Menyatakan kekaguman atas kebesaran Tuhan
5 Merasakan kebesaran Tuhan saat belajar
Jumlah Skor
PETUNJUK
• Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti
• berilah tanda cek (√)sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-hari
No Pernyataan TP KD SR SL
1 Saya tidak menyontek pada saat mengerjakan ulangan
2 Saya menyalin karya orang lain dengan menyebutkan
sumbernya
Petunjuk :
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap tanggung jawab yang ditampilkan
oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan
dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Memakai seragam sesuai tata tertib
4 Mengerjakan tugas yang diberikan
5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran
6 Membawa buku teks sesuai mata pelajaran
Jumlah Skor
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Contoh : Skor diperoleh 20, skor tertinggi 4 x 6 pernyataan = 24, maka skor akhir :
14
X 4 = 3.33
24 Peserta didik memperoleh nilai :
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3.33 < skor < 4.00
Baik : apabila memperoleh skor : 2.33 < skor < 3.33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1.33 < skor < 2.33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor < 1.33