Herwnpancasila SBG Nilai
Herwnpancasila SBG Nilai
HerwanParwiyanto, Etika, AN
c. Undang$undang
d. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang$undang 'Perpu*
e. Peraturan Pemerintah
#. -eputusan Presiden
g. Peraturan Daerah
Dalam Undang$Undang No. 14 8ahun 344 tentang pembentukan Peraturan
perundang$undangan juga menyebutkan adanya jenis dan hierarki peraturan
perundang$undangan sebagai berikut;
a. UUD Negara 9epublik %ndonesia 8ahun 19!.
b. Undang$undang/peraturan pemerintah pengganti undang$undang 'perpu*
c. Peraturan pemerintah
d. Peraturan presiden
e. Peraturan daerah.
Pasal 3 Undang$undang No. 14 8ahun 344 menyatakan bah&a Pancasila merupakan
sumber dari segala sumber hukum negara. +al ini sesuai dengan kedudukannya
sebagai dasar '#iloso#is* negara sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 19!
Alinea %<.
3. Nilai Pancasila menjadi Sumber Norma Etik
Upaya lain dalam me&ujudkan pancasila sebagai sumber nilai adalah dengan
menjadikan nilai dasar Pancasila sebagai sumber pembentukan norma etik 'norma
moral* dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Nilai$nilai
pancasila adalah nilai moral. :leh karena itu, nilai pancasila juga dapat
di&ujudkan kedalam norma$norma moral 'etik*. Norma$norma etik tersebut
selanjutnya dapat digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam bersikap dan
bertingkah laku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"angsa indonesia saat ini sudah berhasil merumuskan norma$norma etik sebagai
pedoman dalam bersikap dan bertingkah laku. Norma$norma etik tersebut bersumber
pada pancasila sebagai nilai budaya bangsa. 9umusan norma etik tersebut
tercantum dalam ketetapan ,P9 No. <%/,P9/3441 tentang 7tika -ehidupan "erbangsa,
"ernegara, dan "ermasyarakat.
2 / PANCASILA & Pertimbangan Moral
!
HerwanParwiyanto, Etika, AN
-etetapan ,P9 No. <%/,P9/3441 tentang etika -ehidupan "erbangsa, bernegara, dan
bermasyarakat merupakan penjabaran nilai$nilai pancasila sebagai pedoman dalam
berpikir, bersikap, dan bertingkah laku yang merupakan cerminan dari nilai$nilai
keagamaan dan kebudayaan yang sudah mengakar dalam kehidupan bermasyarakat
a. Etika Sosial dan Budaya
7tika ini bertolak dari rasa kemanusiaan yang mendalam dengan menampilkan
kembali sikap jujur, saling peduli, saling memahami, saling menghargai, saling
mencintai, dan tolong menolong di antara sesama manusia dan anak bangsa. Sena#as
dengan itu juga menghidupkan kembali budaya malu, yakni malu berbuat kesalahan
dan semua yang bertentangan dengan moral agama dan nilai$nilai luhur budaya
bangsa. Untuk itu, perlu dihidupkan kembali budaya keteladanan yang harus
dimulai dan diperlihatkan contohnya oleh para pemimpin pada setiap tingkat dan
lapisan masyarakat.
b. Etika Pemerintahan dan Politik
7tika ini dimaksudkan untuk me&ujudkan pemerintahan yang bersih, e#isien, dan
e#ekti#= menumbuhkan suasana politik yang demokratis yang bercirikan
keterbukaan, rasa tanggung ja&ab, tanggap akan aspirasi rakyat= menghargai
perbedaan= jujur dalam persaingan= ketersediaan untuk menerima pendapat yang
lebih benar &alau datang dari orang per orang ataupun kelompok orang= serta
menjunjung tinggi hak asasi manusia. 7tika pemerintahan mengamanatkan agar para
pejabat memiliki rasa kepedulian tinggi dalam memberikan pelayanan kepada
publik, siap mundur apabila dirinya merasa telah melanggar kaidah dan sistem
nilai ataupun dianggap tidak mampu memenuhi amanah masyarakat, bangsa, dan
negara.
c. Etika Ekonomi dan Bisnis
7tika ekonomi dan bisnis dimaksudkan agar prinsip dan perilaku ekonomi, baik
oleh pribadi, institusi maupun pengambil keputusan dalam bidang ekonomi, dapat
melahirkan kiondisi dan realitas ekonomi yang bercirikan persaingan yang jujur,
berkeadilan, mendorong berkembangnya etos kerja ekonomi, daya tahan ekonomi dan
kemampuan bersaing, serta terciptanya suasana kondusi# untuk pemberdayaan
ekonomi rakyat melalui usaha$usaha bersama secara berkesinambungan. +al itu
bertujuan menghindarkan terjadinya praktik$praktik monopoli, oligopoli,
kebijakan ekonomi yang bernuansa --N ataupun rasial yang berdampak negati#
terhadap e#isiensi, persaingan sehat, dan keadilan= serta menghindarkan perilaku
menghalalkan segala cara dalam memperoleh keuntungan.
d. Etika Penegakan Hukum yang Berkeadilan
7tika penegakan hukum dan berkeadilan dimaksudkan untuk menumbuhkan keasadaran
bah&a tertib sosial, ketenangan, dan keteraturan hidup bersama hanya dapat
2 / PANCASILA & Pertimbangan Moral
)
HerwanParwiyanto, Etika, AN
di&ujudkan dengan ketaatan terhadap hukum dan seluruh peraturan yang ada.
-eseluruhan aturan hukum yang menjamin tegaknya supremasi hukum sejalan dengan
menuju kepada pemenuha rasa keadilan yang hidup dan berkembang di dalam
masyarakat.
e. Etika eilmuan dan !isi"lin ehidu"an
7tika keilmuan di&ujudkan dengan menjunjung tingghi nilai$nilai ilmu pengetahuan
dan teknologi agar mampu berpikir rasional, kritis, logis dan objekti#. 7tika
ini etika ini ditampilkan secara pribadi dan ataupun kolekti# dalam perilaku
gemar membaca, belajar, meneliti, menulis, membahas, dan kreati# dalam
menciptakan karya$karya baru, serta secara bersama$sama menciptakan iklim
kondusi# bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan adanya etika maka nilai$nilai pancasila yang tercermin dalam norma$norma
etik kehidupan berbangsa dan bernegara dapat kita amalkan. Untuk berhasilnya
perilaku bersandarkan pada norma$norma etik kehidupan berbangsa dan bernegara,
ada beberapa hal yang perlu dilakukan sebagai berikut.
a. Proses penanaman dan pembudayaan etika tersebut hendaknya menggunakan
bahasa
agama dan bahasa budaya sehingga menyentuh hati nurani dan mengundang simpati
dan dukungan seluruh masyarakat. Apabila sanksi moral tidak lagi e#ekti#,
langkah$langkah penegakan hukum harus dilakukan secara tegas dan konsisten.
b. Proses penanaman dan pembudayaan etika dilakukan melalui pendekatan
komunikati#, dialogis, dan persuasi#, tidak melalui pendekatan cara
indoktrinasi.
c. Pelaksanaan gerakan nasional etika berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat
secara sinergik dan berkesinambungan yang melibatkan seluruh potensi bangsa,
pemerintah ataupun masyarakat.
d. Perlu dikembangkan etika$etika pro#esi, seperti etika pro#esi hukum, pro#esi
kedokteran, pro#esi ekonomi, dan pro#esi politik yang dilandasi oleh pokok$pokok
etika ini yang perlu ditaati oleh segenap anggotanya melalui kode etik pro#esi
masing$masing.
e. ,engkaitkan pembudayaan etika kehidupan berbangsa, bernegara, dan
bermasyarakat sebagai bagian dari sikap keberagaman, yang menempatkan
nilai$nilai etika kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat di samping
tanggung ja&ab kemanusiaan juga sebagai bagian pengabdian pada 8uhan .ang
,aha
7sa.
2 / PANCASILA & Pertimbangan Moral
>
HerwanParwiyanto, Etika, AN
Kesimpulan :
Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna
bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna
bagi kehidupan manusia.
Pancasila memiliki ciri$ciri atau si#at$si#at diantaranya Nilai itu suatu
realitas abstrak dan ada dalam kehidupan manusia, Nilai memiliki si#at normati#,
dan Nilai ber#ungsi sebagai daya dorong/moti0ator.
Pancasila berisi lima sila yang pada hakikatnya berisi lima nilai dasar yang
#undamental. Nilai$nilai dasar dari pancasila tersebut adalah nilai -etuhanan
.ang ,aha 7sa, Nilai -emanusiaan .ang Adil dan "eradab, nilai Persatuan
%ndonesia, nilai -erakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalan
permusya&aratan/per&akilan, dan nilai -eadilan sosial bagi seluruh rakyat
%ndonesia.
PANCASILA SEBAGAI ETIKA
Pancaila a!ala" ebagai !aar negara In!oneia, memegang #eranan #enting !alam
etia# a#ek ke"i!u#an mayarakat In!oneia$ Pancaila banyak memegang #eranan
yang angat #enting bagi ke"i!u#an banga In!oneia, ala" atunya a!ala" %Pancasila
sebagai suatu sistem etika&$'i !unia internaional banga In!oneia terkenal ebagai
ala" atu negara yang memiliki etika yang baik, rakyatnya yang rama" tama", o#an
antun yang !i(un(ung tinggi !an banyak lagi, !an #ancaila memegang #eranan bear
!alam membentuk #ola #ikir banga ini e"ingga banga ini !a#at !i"argai ebagai ala"
atu banga yang bera!ab !i!unia$)ecen!erungan mengangga# acu" !an e#ele akan
ke"a!iran #ancaila !i"ara#kan !a#at !itinggalkan$ )arena banga yang bear a!ala"
banga yang bera!ab$ Pembentukan etika bukan "al yang ua" !an bukan "al yang
gam#ang, karena beraal !ari tingka" laku !an "ati nurani$ Semoga rangkuman ini
!a#at membuka #ikiran akan #entingnya arti ebua" #ancaila bagi ke"i!u#an banga
ini$
Etika meru#akan cabang *ala*a" !an ekaligu meru#akan uatu cabang !ari ilmu+ilmu
kemanuiaan ,"umaniora-$ Sebagai cabang *ala*a" ia memba"a item+item
#emikiran yang men!aar tentang a(aran !an #an!angan moral$ Sebagai cabang ilmu ia
memba"a bagaimana !an menga#a kita mengikuti uatu a(aran moral tertentu$ Etika
ebagai ilmu !ibagi !ua, yaitu etika umum !an etika k"uu$
Etika umum memba"a #rini#+#rini# umum yang berlaku bagi etia# tin!akan
manuia$ 'alam *ala*a" .arat !an /imur, e#erti !i Cina !an , e#erti !alam Ilam,
aliran+aliran #emikiran etika beranekaragam$ /eta#i #a!a #rini#nya membicarakan
aa+aa !ari tin!akan !an #erbuatan manuia, erta item nilai a#a yang terkan!ung
!i !alamnya$ Etika k"uu !ibagi men(a!i !ua yaitu etika in!i0i!ual !an etika oial$
Etika in!0i!ual memba"a kewa(iban manuia ter"a!a# !irinya en!iri !an !engan
ke#ercayaan agama yang !ianutnya erta #anggilan nuraninya, kewa(ibannya !an
tanggung(awabnya ter"a!a# /u"annya$ Etika oial !i lain "al memba"a kewa(iban
erta norma+norma oial yang e"arunya !i#atu"i !alam "ubungan eama manuia,
2 / PANCASILA & Pertimbangan Moral
(
HerwanParwiyanto, Etika, AN
mayarakat, banga !an negara$ Etika oial meli#uti cabang+cabang etika yang lebi"
k"uu lagi e#erti etika keluarga, etika #ro*ei, etika bini, etika lingkungan, etika
#en!i!ikan, etika ke!okteran, etika (urnalitik, etika ekual !an etika #olitik$ Etika
#olitik ebagai cabang !ari etika oial !engan !emikian memba"a kewa(iban !an
norma+norma !alam ke"i!u#an #olitik, yaitu bagaimana eeorang !alam uatu
mayarakat kenegaraan , yang menganut item #olitik tertentu- ber"ubungan ecara
#olitik !engan orang atau kelom#ok mayarakat lain$ 'alam melakanakan "ubungan
#olitik itu eeorang "aru mengeta"ui !an mema"ami norma+norma !an kewa(iban+
kewa(iban yang "aru !i#atu"i$'an #ancaila memegang #eranan !alam #erwu(u!an
ebua" item etika yang baik !i negara ini$ 'ietia# aat !an !imana a(a kita bera!a
kita !iwa(ibkan untuk beretika !ietia# tingka" laku kita$ Se#erti tercantum !i ila ke
!ua % kemanuian yang a!il !an bera!ab& ti!ak !a#at !i#ungkiri ba"wa ke"a!iran
#ancaila !alam membangun etika banga ini angat beran!il bear, Setia# ila #a!a
!aarnya meru#akan a1a !an *ungi en!iri+en!iri, namun ecara keeluru"an
meru#akan uatu keatuan yang itematik$ Pancaila a!ala" uatu keatuan yang
ma(emuk tunggal, etia# ila ti!ak !a#at ber!iri en!iri terle#a !ari ila lainnya,
!iantara ila atu !an lainnya ti!ak aling bertentangan$Inti !an ii Pancaila a!ala"
manuia monopluralis yang memiliki unur+unur uunan ko!rat ,(amani 2ro"ani-,
i*at ko!rat ,in!i0i!u+mak"luk oial-, ke!u!ukan ko!rat ebagai #riba!i ber!iri en!iri,
yaitu mak"luk /u"an 3ang Ma"a Ea$4nur+unur "akekat manuia meru#akan uatu
keatuan yang beri*at organi !an "armoni, !an etia# unur memiliki *ungi maing+
maing namun aling ber"ubungan$ Pancaila meru#akan #en(elmaan "akekat manuia
monopluralis ebagai keatuan organi$ 'alam #embentukan item etika !ikenal
namanya nilai, norma !an moral$ Mari kita memba"a #engertian tia#+tia#nya, !an
"ubungan antaranya$a$ PengertianNilai 5 Si*at atau kualita yang melekat #a!a uatu
obyek, bukan obyek itu en!iriNorma 5 Aturan tingka" laku yang i!ealMoral 5 Integrita
!an martabat #riba!i manuiaSe!angkan etika en!iri memiliki makna uatu #emikiran
kriti !an men!aar tentang a(aran !an #an!angan moral$
b$ Hubungan nilai, norma !an moralNilai, norma !an moral langung mau#un ti!ak
langung memiliki "ubungan yang cuku# erat, karena maing+maing akan menentukan
etika banga ini$ Hubungan antarnya !a#at !iringka ebagai berikut 5
1. Nilai: kualitas dari suatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia (lahir dan
batin). - Nilai beri*at abtrak "anya !a#at !i#a"ami, !i#ikirkan, !imengerti !an
!i"ayatiole"manuia6+ Nilai berkaitan !engan "ara#an, cita+cita, keinginan, !an egala
euatu #ertimbangan batinia" manuia+ Nilai !a#at beri*at ubyekti* bila !iberikan
ole" ubyek, !an beri*at obyekti* bila melekat #a!a euatu yang terle#a! arti #enilaian
manuia
2. Norma: wuud konkrit dari nilai! yang menuntun sikap dan tingkah laku manusia.
Norma "okum meru#akan norma yang #aling kuat keberlakuannya karena !a#at
!i#akakan ole" uatu kekuaaan ekternal, mialnya #enguaa atau #enegak "okum
".Nilai dan norma senantiasa berkaitan dengan moral dan etika
#.$akna moral lyang terkandung dalam kepribadian seseorang akan tercermin pada
sikap dan -tingkah lakunya. Norma men(a!i #enuntun ika# !an tingka" laku manuia$
%.$oral dan etika sangat erat hubungannya. Etika a!ala" ilmu #engeta"uan yang
memba"a tentang #rini#+#rini# moralita$Pa!a "akikatnya egala euatu itu
bernilai, "anya nilai macam a#a yang a!a erta bagaimana "ubungan nilai terebut
!engan manuia$ .anyak ua"a untuk menggolong+golongkan nilai terebut !an
#enggolongan terebut amat beranekaragam, tergantung #a!a u!ut #an!ang !alam
rangka #enggolongan terebut$ Notonagoro membagi nilai men(a!i tiga maacam,
yaitu57- Nilai material, yaitu egala euatu yang berguna bagi ke"i!u#an (amani
manuia, atau kebutu"an material ragawi manuia$2- Nilai 0ital, yaitu egala euatu
2 / PANCASILA & Pertimbangan Moral
9
HerwanParwiyanto, Etika, AN
yang berguna bagi manuia untuk !a#at menga!akan kegiatan atau akti0ita$8- Nilai
kerok"anian, yaitu egala euatu yang berguna bagi ro"animanuia nilai kero"anian ini
!a#at !ibe!akan ata em#at macam yaitu 5a- Nilai kebenaran$ b- Nilai kein!a"an$ c-
Nilai kebaikan$ !- Nilai religiu
2 / PANCASILA & Pertimbangan Moral
14