Anda di halaman 1dari 69

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang PKL
Untuk memperoleh gambaran yang lebih komprehensif mengenai dunia
kerja bagi para mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN
Sunan Gunung Djati Bandung sekaligus memberikan kesempatan mengaplikaikan
praktek teori di lapangan, mahasiswa diwajibkan menjalani program Praktik Kerja
Lapangan (PKL) yang disesuaikan dengan program studi masing-masing.
Program PKL memberikan kompetensi pada mahasiawa untuk dapat lebih
mengenal, mengetahui, dan berlatih menganalisis kondisi lingkungan dunia kerja.
Hal ini sebagai upaya program studi mempersiapkan mahasiswa dalam memasuki
dunia kerja.
Dalam pelaksaan PKL ini, mahasiswa jurusan Sosiologi, Administrasi
Negara dan Manajemen diarahkan untuk melakukan PKL di beberapa instansi
pemerintahan di tingkat daerah (Provinsi dan Kota/Kabupaten) dan instansi-
instansi di bawah naungan kementrian agama.
Fokus yang perlu diperhatikan oleh mahasiswa di tempat PKL adalah hal-
hal atau masalah yang berkaitan dengan teori ilmu yang telah mereka peroleh di
program studi masing-masing. Bagi peserta PKL bagi jurusan Sosiologi, mereka
diarahkan untuk mengamati hal-hal yang berkaitan dengan Ilmu Sosiologi seperti
instansi bagaimana tempat mereka melaksanakan sosialisasi program,
mengkomunikasikan program kerja kepada masyarakat, memonitoring program
2

community development dan menemukan serta memberikan solusi terhadap
masalah-masalah sosial yang timbul di tempat PKL.
Khusus untuk Mahasiswa Jurusan Manajemen diharapkan dapat
menerapkan strategi Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling (POAC)
B. Maksud dan Tujuan PKL
Dalam kegiatan PKL ini tentu saja memiliki beberapa maksud dan tujuan
yang hendak dicapai bagi peserta PKL itu sendiri, diantaranya :
1. Meningkatkan wawasan pengetahun, pengalaman, kemampuan dan
keterampilan mahasiswa (peserta PKL)
2. Mendapatkan masukan umpan balik dalam usaha penyempurnaan
kurikulum yang sesuai dengan tuntutan dunia industry dan masyarakat.
3. Membina serta meningktkan kerjasama antara FISIP UIN Bandung dengan
instansi pemerintah atau swasta dimana mahasiswa ditempatkan dan
pengabdian kepada masyarakat.
4. Memberikan gambaran dunia kerja bagi para mahasiswa selaku peserta
PKL.
C. Kegunaan PKL
Adapun kegunaan dari PKL yang dilakukakn oleh mahasiswa adalah
untuk :
1. Mengetahui Sejarah Instansi Tempat PKL
2. Mengetahui Struktur Organisasi
3. Mengetahui Kegiatan Umum Instansi/Perusahaan
3

4. Melatih Keterampilan program sarjana sesuai dengan pengetahuan yang
diperoleh selama mengikuti perkuliahan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik
5. Belajar Mengenal dinamika dan kondisi nyata kerja pada unit-unit kerja,
baik dalam lingkungan pemerintah maupun perusahaan.
6. Untuk mengembangkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dan
mencoba menemuakan sesuatu yang baru yang belum diperoleh dari
pendidikan formal.
D. Tempat PKL
Tempat PKL ini dilakukan di salah satu dinas yang berada di kawasan
soreang Jl. Raya Soreang KM. 17, Kabupaten Bandung yaitu dinas Sumber Daya
Air, Pertambangan. Selain itu secara keseluruhan tempat PKL dilaksanakan di
dalam 4 kawasan yang berada di daerah bandung, yaitu :
A. Lingkungan PEMPROV Jawa Barat
B. Lingkungan PEMKOT Bandung
C. Lingkungan PEMKAB Bandung
D. Lingkungan Kementrian Agama Kabupaten, Kota dan Provinsi.
E. Jadwal Waktu PKL
Kegiatan PKL ini dilaksanakan selama satu bulan dengan rentang waktu
pada tanggal 16 Juni - 16 Juli 2014.



4

BAB II
TINJAUAN TEMPAT PKL
DSDAPE ( Dinas Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi )
A. Sejarah Tempat Instansi PKL
Dinas Sumber Daya Air Pertambangan dan Energi Kabupaten Bandung
berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2007 Tentang pembentukan
Organisasi Dinas daerah Kabupaten Bandung dan Peraturan Bupati Nomor 5
tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah
Kabupaten Bandung, mempunyai tugas pokok :
Merumuskan kebijaksanaan Teknis dan Melaksanakan Kegiatan
Teknis Operasional di bidang Pengelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan
dan Energi yang meliputi Pengelolaan I rigasi dan Drainase dan Sumber Daya
Mineral, Pengelolaan Pertambangan dan Panas Bumi serta Melaksanakan
Ketatausahaan Dinas.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Dinas Sumber Daya Air
Pertambangan dan Energi mempunyai fungsi :
1. Pelaksanaan, Perumusan dan Penentuan Kebijaksanaan Teknis dibidang
pengelolaan sumber daya air, yang meliputi bidang irigasi dan drainase.
2. Pelaksanaan, Perumusan dan Penentuan Kebijaksanaan Teknis dibidang
pengelolaan Sumber daya mineral, pertambangan dan panas bumi, yang
meliputi bidang pertambangan dan energi.
3. Pelaksanaan pelayanan teknis administrasi ketatausahaan.
5

Adapun tujuan dan sasaran Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Bandung terlihat dari Visi dan Misi sebagai berikut :
a. Visi dan Misi
Visi
Dinas Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi sebagai salah satu
Dinas dari Pemerintah Kabupaten, dalam menetapkan visinya tentu harus
mengacu kepada Visi Kabupaten Bandung dengan tetap memperhatikan fungsi
dan tugas pokoknya.
Visi Kabupaten Bandung yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah
No. 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Bandung Tahun 2010 2015, yaitu :
Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bandung yang maju, mandiri
dan dan berdaya saing melalui tata kelola pemerintahan yang baik dan
pemantapan pembangunan pedesaan berlandaskan religius kultural dan
berwawasan lingkungan
Memperhatikan Visi Kabupaten tersebut serta dengan memperhatikan
perubahan paradigma dan Perda No 20 Tahun 2007 tentang Pembentukan
Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung, maka Dinas Sumber Daya Air
Pertambangan dan Energi merupakan Dinas Baru yang terbentuk dari Sub Dinas
Pengairan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Subdinas Pertambangan dan Energi
pada Dinas Lingkungan Hidup, sehingga dalam menentukan Visi dan Misi
menggabungkan dua tugas pokok dan fungsi berbeda menjadi satu visi dan misi,
yang satu sama lain bersinergi untuk dapat mewujudkan visi dan misi Kabupaten
6

Bandung. Adapun Visi Dinas Sumber Daya Air Pertambangan dan Energi
Kabupaten Bandung yaitu :
" Terselenggaranya pengelolaan sumber daya air pertambangan dan
energi yang berwawasan lingkungan dalam mewujudkan Kabupaten Bandung
yang maju, mandiri dan berdaya saing
Misi
Agar visi dinas dapat diwujudkan, dan dapat mendorong di dalam
peningkatan kualitas sumber daya manusia di seluruh unsur organisasi, maka
dirumuskan Misi Dinas Sumber Daya Air Pertambangan Dan Energi Kabupaten
Bandung yang di dalamnya mengandung nuansa tujuan organisasi serta sasaran
yang ingin dicapainya. Selain sebagai penjabaran dari visi, rumusan misi juga
menggambarkan tugas pokok dan fungsi Dinas Sumber Daya Air Pertambangan
Dan Energi.
Adapun rumusan Misi Dinas Sumber Daya Air Pertambangan Dan Energi
adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan profesionalisme penyelenggaraan urusan pemerintahan,
2. Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam pertambangan dan energi,
3. Meningkatkan upaya konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber
daya air dan pengendalian daya rusak air,
b. Tujuan dan Sasaran
a) Misi Mewujudkan profesionalisme penyelenggaraan urusan pemerintahan
Misi ini dijabarkan dalam tujuan :
7

Terwujudnya peningkatan kinerja aparatur Dinas SDAPE, dengan sasaran :
Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM Dinas SDAPE,
Meningkatkan Sarana dan Prasarana,
Meningkatkan Kinerja Pelaporan.
b) Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam pertambangan dan energi.
Misi ini di jabarkan dalam tujuan :
1. Terpenuhinya kebutuhan listrik bagi masyarakat pedesaan, dengan
sasaran : Meningkatkan jangkauan pelayanan energi listrik.
2. Terlaksanya pengelolaan Air Tanah, dengan sasaran : Meningkatkan
tertibnya pengambilan air tanah secara administrasi dan teknis serta
meningkatkan konservasi air tanah.
3. Terwujudnya kegiatan usaha pertambangan yang ramah lingkungan,
dengan sasaran Meningkatkan tertib administrasi dan penerapan teknis
penambangan yang baik (Good Mining Practice), dengan sasaran
Meningkatkan tertib administrasi dan penerapan teknis penambangan
yang baik
4. Terantisipasinya bencana geologi/gerakan tanah, dengan sasaran
Melaksanakan penyediaan data dan informasi geologi
c) Meningkatkan upaya konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber
daya air dan pengendalian daya rusak air.
Misi ini dijabarkan dalam tujuan :
8

1. Termanfaatkannya sumber daya air secara berkelanjutan dengan
mengutamakan pemenuhan kebutuhan air irigasi untuk menunjang
kegiatan pertanian, dengan sasaran : Meningkatkan kualitas dan kuantitas
jaringan irigasi.
2. Terlaksananya upaya pengendalian genangan dan banjir, dengan sasaran
Melindungi sungai terhadap kerusakan/gangguan oleh daya
alam/tindakan manusia melaui pengaturan sempadan dan pengendalian
pemanfaatan sumber air.
B. Struktur Organisasi
Dalam kestrukturan Dinas Sumber Daya, Pertambangan dan Energi
Kabupaten Bandung ini secara umum terdiri dari 4 bidang, berikut bagan struktur
organisasi Dinas Sumber Daya, Pertambangan dan Energi Kabupaten Bandung:
9

Kepala Dinas
Sekretaris
Sub.Bag.
Peny.Program
Sub.Bag.
Umum& Kepeg.
Sub.Bag.
Keuangan
Bidang
Drainase
Bidang Irigasi
Bidang
Pertambangan
Bidang Energi
Kasi
Perenc.Drainase
Kasi
Perenc.Irigasi
Kasi
Pertambangan
Kasi
Ketenagalistrikan
UPTD Sub.DAS
Cirasea
Kasi Pelaksanaan
Jar.Drainase
Kasi Penang.
Bencana Alam
Kasi Pembangunan
Irigasi
Kasi O & P
Irigasi
Kasi Air Tanah
Kasi Geologi
Kasi Panas
Bumi
Kasi Minyak
dan Gas Bumi
STRUKTUR ORGANISASI DINAS SDAPE KABUPATEN BANDUNG
UPTD Sub. DAS
Cisangkuy
UPTD Sub.DAS
Ciwidey
UPTD Sub.DAS
Citarik
Gambar 2.1
StrukturOrganisasi Umum Tanpa Keterangan Nama Pejabat Dinas Sumber Daya Air
Pertambangan dan Energi





10

Gambar 2.2
StrukturOrganisasi Dinas Sumber Daya Air Pertambangan dan Energi Beserta Nama
Pemegang Jabatan
Organisasi Dinas Sumber Daya Air Pertambangan dan Energi terdiri dari :
Kepala Dinas
Sekretariat, membawahkan
- Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian
- Sub. Bagian Keuangan
- Sub. Bagian Penyusunan Program
Bidang Irigasi, membawahkan
- Seksi. Perencanaan Irigasi
- Seksi. Pembangunan
- Seksi. Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi
Bidang Drainase, membawahkan
- Seksi. Perencanaan Drainase
- Seksi. Pelaksanaan Jaringan Drainase
- Seksi. Penanggulangan Bencana Alam
11

Bidang Pertambangan, membawahkan
- Seksi. Pertambangan
- Seksi. Air Tanah
- Seksi. Geologi
Bidang Energi, membawahkan
- Seksi. Ketenagalistrikan
- Seksi Panas Bumi
- Seksi Minyak dan Gas Bumi
Unit Pelayanan Teknis Daerah terdiri dari
- UPTD Sub Das Ciwidey
- UPTD Sub Das Cirasea
- UPTD Sub Das Cisangkuy
- UPTD Sub Das Citarik
Rincian Tugas dan tata kerja masing-masing telah ditetapkan berdasarkan
Peraturan Bupati Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Rincian Tugas Fungsi dan Tata
Kerja Dinas Daerah. Adapun sumber daya manusia yang ada pada Dinas Sumber
Daya Air Pertambangan dan Energi Kabupaten Bandung dalam melaksanakan
roda organisasi sebagai berikut :
No Tingkat Golongan Jumlah
1 Golongan IV 7 Orang
2 Golongan III 49 Orang
3 Golongan II 56 Orang
4 Golongan I 10 Orang
12

Jumlah 122 Orang
Tabel 2.1.
Keberadaan Personil Berdasarkan Golongan

No Tingkat Golongan Jumlah
1 S2 4 Orang
2 S1 25 Orang
3 D4 1 Orang
4 D3 8 Orang
5 SLTA 54 Orang
6 SLTP 10 Orang
7 SD 20 Orang
Jumlah 122 Orang
Tabel 2.2.
Keberadaan Personil berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Golongan Jumlah
1 Adum/DiklatpimIV/Spada 22 Orang
2 Adumla/Spala 5 Orang
3 Spama/Diklatpim III/Spadya 6 Orang
4 Diklatpim II/Spamen 1 Orang
Jumlah 34 Orang
Tabel 2.3.
Keberadaan Personil berdasarkan Pendidikan Struktural

13

No Tingkat Pendidikan Jumlah
1 TKK ( SLTA) -
2 Pekerja Harian Lepas (PHL)
- S1 6 Orang
- SLTA/STM 50 Orang
- SLTP 13 Orang
- SD 18 Orang
Jumlah 86 87 Orang
Tabel 2.3..
Keberadaan Personil Non PNS
C. Kegiatan Umum Instansi / Perusahaan
Gambar 2.3.
Jadwal Kegiatan Dinas Sumber Daya Air Pertambangan dan Energi Tahun 2013
1

a. Kewenangan
Dinas Sumber Daya Air Pertambangan dan Energi Kabupaten Bandung,
dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi diberikan kewenangan untuk :

1
Untuk gambar yang lebih jelas terdapat pada halaman lampiran - lampiran
14

Pelaksanaan pengelolaan ketatausahaan dinas.
Pelaksanaan Pengelolaan, Pengawasan, Pengendalian jaringan irigasi dan
Drainase.
Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian kegiatan Pertambangan.
Pelaksanaan pengembangan ketanagalistrikan untuk masyarakat Pra-KS.
Pembinaan terhadap masyarakat pemakai air dan pemanfaatan air irigasi
lainnya.
b. Isu Strategis
Isu strategis di kabupaten Bandung pada tahun 2011 berdasarkan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2011 adalah sebagai berikut :
1. Kualitas pelayanan birokrasi,
2. Rintisan wajib belajar 12 tahun dan pengembangan pendidikan vokasional,
3. Aksesbilitas kualitas pelayanan kesehatan dan prasarana kesehatan,
4. Masih tingginya angka kemiskinan dan penyandang masalah sosial,
5. Kualitas pelayanan sarana prasarana dasar wilayah,
6. Aksesbilitas usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) terhadap sumber
daya,
7. Kemampuan daya saing produk unggulan daerah,
8. Penanganan bencana dan kerusakan lingkungan,
9. Keterpaduan pembangunan daerah dan wilayah pedesaan,
10. Menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat,
11. Menjaga stabilitas ketahanan pangan.
15

12. Isu yang terkait dengan kewenangan Dinas Sumber Daya Air, Pertambangan
dan Energi yaitu no 5, 8 dan 11, berikut diuraikan penjelasannya :
c. Kualitas Pelayanan Sarana Prasarana Dasar Wilayah
Sarana dan prasarana dasar wilayah merupakan unsur penunjang utama
dalam mendukung terciptanya tingkat keberhasilan pembangunan. Ketersediaan
dan kualitas infrastruktur akan mempengaruhi tingkat pendidikan, kesehatan dan
daya beli masyarakat. Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur seperti jalan,
jembatan, irigasi, drainase, penyediaan air baku serta air bersih merupakan
kebutuhan yang dapat dirasakan manfaat dan akibatnya secara langsung oleh
masyarakat.
Infrastruktur harus dapat menjadi katalisator pencapaian pembangunan
pada bidang lainnya terutama perwujudan infrastruktur strategis dan sistem yang
dapat diadopsi dalam rangka pemerataan pembangunan bidang infrastruktur.
Dilain pihak, diperlukan peningkatan kemampuan pengendalian dan pengawasan
pembangunan infrastruktur terutama melalui perizinan yang konsisten dan
mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku baik pada tingkat pusat
maupun daerah.
d. Penanganan Bencana dan Kerusakan Lingkungan
Rusaknya lingkungan akibat bencana alam merupakan polemik yang tidak
bisa dihindarkan. Dalam mengatasi hal tersebut, diperlukan perubahan pola pikir
dan bertindak dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan, yaitu
dengan mengacu pada pembangunan berwawasan lingkungan. Pembangunan
berwawasan lingkungan tidak hanya diperlukan pada mekanisme kinerja
16

pemerintahan, tetapi harus dilaksanakan oleh segenap lapisan masyarakat melalui
penegakan hukum.
Sebagai wilayah yang rawan bencana, baik bencana banjir,
longsor/gerakan tanah dan gempa, perlu dilakukan penyusunan prosedur, tahapan
mitigasi serta penanganan bencana yang sederhana/mudah diterapkan sesuai
dengan pengalaman selama ini. Upaya menghindari bencana lebih mudah
dilakukan dan lebih murah dibandingkan setelah terjadi bencana. Upaya-upaya
yang dapat dilakukan antara lain : menghindari pembangunan di daerah rawan
bencana serta menindak pelaku pelanggaran, menghindari aktivitas budidaya pada
daerah yang terdapat daerah miring, bantaran sungai serta melindungi kawasan
kawasan dibawahnya (kawasan lindung). Upaya-upaya tersebut harus bersinergi
dengan program pemberdayaan masyrakat bidang ekonomi di wilayah bencana
sehingga dapat menghindari aktivitas pembangunan di daerah bencana tersebut.
e. Menjaga Stabilitas Ketahanan Pangan
Kemampuan Kabupaten Bandung untuk menyediakan tanaman pangan
khususnya padi masih terbukti mampu untuk memenuhi kebutuhan penduduknya.
Dengan luas areal pertanian yang mencapai 48,6% dari luas wilayah kabupaten
Bandung, hal ini ditunjukkan oleh pasokan beras yang mencapai 50 70 ton per
hari ke Jakarta, komoditas lain yang dipasok Kabupaten Bandung ke luar wilayah
antara lain : sayuran, susu sapi segar, benih ikan tawar, produk perkebunan teh.
Agenda pembangunan kemandirian pangan dilakukan pengembangan
diversifikasi usaha pertanian yang lebih luas (bukan hanya padi), peningkatan
konsumsi protein (hewani maupun nabati) per kapita, laju pertumbuhan produksi
17

pertanian dengan jumlah penduduk, perlindungan konsumen terhadap hasil-hasil
pertanian, serta meningkatnya alih fungsi luas lahan pertanian.
Untuk menyelesaikan beberapa isu strategis diatas yang berkaitan dengan
tugas pokok dan fungsi Dinas Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi maka
perlu ditetapkan beberapa misi, program dan kegiatan yang dapat menjawab dan
menyelesaikannya.
f. Rencana Strategis
Rencana strategis merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran
kinerja Dinas Sumber Daya Air Pertambangan dan Energi Kabupaten Bandung .
Rencana Strategis Dinas Sumber Daya Air Pertambangan dan Energi Kabupaten
Bandung memerlukan integrasi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber
daya lain agar mampu memenuhi keinginan Stakeholders dan menjawab tuntutan
perkembangan lingkungan strategis baik nasional maupun global. Analisis
terhadap lingkungan organisasi baik internal maupun eksternal merupakan
langkah yang sangat penting dalam memperhitungkan kekuatan (Strengths),
kelemahan (Weaknesses), peluang (opportunities), dan tantangan (threats) yang
ada. Analisis terhadap unsur unsur tersebut sangat penting dan merupakan dasar
bagi perwujudan visi dan misi serta strategis Dinas Sumber Daya Air
Pertambangan dan Energi Kabupaten Bandung
Dengan perkataan lain rencana strategis yang disusun oleh Dinas Sumber
Daya Air Pertambangan dan Energi Kabupaten Bandung setidaknya mengandung
visi, misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan yang realistis dengan
mengantisipasi dan mengarahkan anggota organisasi dalam mengambil keputusan,
18

untuk mencapai dan menentukan ukuran keberhasilan / kegagalan. Dengan visi,
misi dan strategi yang jelas dan tepat maka diharapkan instansi pemerintah akan
dapat menyelaraskan dengan potensi, peluang dan kendala yang dihadapi.
Rencana Strategis bersama pengukuran, penilaian dan evaluasi kinerja serta
pelaporan akuntabilitas kinerja merupakan tolok ukur penting dari suatu sistem
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
g. Renstra Dinas Sumber Daya Air Pertambangan dan Energi Kabupaten
Bandung
Sebagai sebuah instansi sektor publik Dinas Sumber Daya Air
Pertambangan dan Energi Kabupaten Bandung telah mengupayakan penyusunan
Rencana Strategis yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun
waktu 5 (lima) tahun, yaitu untuk tahun 2010 2015 dengan memperhitungkan
potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul.
Rencana Strategis Dinas Sumber Daya Air Pertambangan dan Energi Kabupaten
Bandung dalam penyusunannya melibatkan seluruh staf dan menempatkan
Renstra sebagai komitmen bersama untuk mewujudkan kinerja aparatur Dinas
Sumber Daya Air Pertambangan dan Energi Kabupaten Bandung yang
akomodatif terhadap tuntutan masyarakat atas pelayanan yang cepat, mudah,
transparan, dan akuntabel dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan.
h. Indikator Kinerja Tujuan dan Target Jangka Menengah
Untuk mengukur sejauh mana Dinas Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi telah
mencapai tujuan strategis yang telah ditetapkan, pada masing-masing tujuan strategis
19

ditetapkan indikator kinerja dan target kinerja yang harus dicapai pada akhir tahun ke
lima (2015). Indikator kinerja masing-masing tujuan tersebut merupakan Indikator
Kinerja Dinas Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi. Indikator Kinerja Utama
berikut target yang ingin dicapai di tahun 2015 dapat dijelaskan sebagai berikut:
No.
Tujuan
Indikator Kinerja
Utama (IKU)
Target
2015
Keterangan

1.

Termanfaatkannya
sumber daya air secara
berkelanjutan dengan
mengutamakan
pemenuhan kebutuhan
air irigasi untuk
menunjang kegiatan
pertanian



Tercapainya Rasio
pelayanan Jaringan
Irigasi





1 : 47

Cara perhitungan :

Total panjang jaringan
irigasi primer dan
sekunder kewenangan
Kabupaten (1.121 km)
dibagi
luas total lahan
budidaya/luas tanam
(52.132,75 ha)






2.

Terlaksananya upaya
pengendalian genangan
dan banjir

Tercapainya prosentase
luas genangan banjir
klasifikasi tinggi yang
ditangan



49,04%
Cara perhitungan :

Luas genangan banjir
klasifikasi tinggi yang
ditangani (1639,24 ha)
dibagi
20

No.
Tujuan
Indikator Kinerja
Utama (IKU)
Target
2015
Keterangan

Luas total genangan banjir
klasifikasi tinggi (3342,9
ha)







3.

Terlaksananya
pengelolaan air tanah

Tercapainya prosentase
jumlah perusahaan
yang melakukan tertib
pengambilan air tanah
secara administrasi dan
teknik serta melakukan
konservasi air tanah





100%

Cara perhitungan :

Jumlah perusahaan
pemanfaat air tanah yang
melaksanakan tertib teknis
dan administrasi (307
perusahaan)
dibagi
Jumlah perusahaan
pemanfaat air tanah (307
perusahaan)






21

No.
Tujuan
Indikator Kinerja
Utama (IKU)
Target
2015
Keterangan

4.

Terwujudnya kegiatan
usaha pertambangan
yang ramah lingkungan

Tercapainya prosentase
jumlah penambang
yang melaksanakan
tertib administrasi dan
teknik







63,16%

Cara perhitungan :

Jumlah pelaku usaha
bidang pertambangan
yang melaksanakan tertib
teknis dan administrasi
(12 perusahaan)
dibagi
Jumlah pelaku usaha
bidang pertambangan (19
perusahaan)







5.

Terantisipasinya bencana
geologi/gerakan tanah

Tercapainya prosentase
jumlah kecamatan
yang rawan bencana
geologi/gerakan tanah
yang sudah terpetakan



50%

Cara perhitungan :

Jumlah kecamatan yang
rawan bencana geologi
/gerakan tanah yang sudah
terpetakan (11 kecamatan)
dibagi
Jumlah kecamatan yang
22

No.
Tujuan
Indikator Kinerja
Utama (IKU)
Target
2015
Keterangan
rawan bencana
geologi/gerakan tanah
(22 kecamatan)







6.

Terpenuhinya kebutuhan
listrik bagi masyarakat
pedesaan

Tercapainya Rasio
elektrifikasi





80%
Cara perhitungan :

Jumlah total rumah tangga
menggunakan listrik di
Kabupaten bandung
(609.496 KK)
dibagi
Jumlah total rumah tangga
di Kabupaten Bandung
(761.870 KK)







Tercapainya prosentase
kemandirian energi di



Cara perhitungan :

Ketersediaan energi di
23

No.
Tujuan
Indikator Kinerja
Utama (IKU)
Target
2015
Keterangan
Desa mandiri Energi 60%

Desa Mandiri Energi
(60%)
dibagi
Kebutuhan energi di Desa
Mandiri Energi (60%)


Tabel 2.5.
Indikator kinerja Dinas Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi
i. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran
Sasaran strategis Dinas Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi merupakan
penjabaran dari tujuan yang telah ditetapkan secara lebih spesifik dan terukur, yang
menggambarkan sesuatu yang akan dihasilkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun dan
dialokasikan dalam 5 (lima) periode secara tahunan melalui serangkaian program dan
kegiatan yang akan dijabarkan lebih lanjut dalam suatu Rencana Kinerja (Performance
Plan). Penetapan sasaran strategis ini diperlukan untuk memberikan fokus pada
penyusunan program, kegiatan, dan alokasi sumber daya organisasi dalam kegiatan atau
operasional organisasi tiap-tiap tahun dalam kurun waktu 5 (lima) tahun.
Sasaran strategis Dinas Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi merupakan
bagian integral dalam proses perencanaan strategis Dinas Sumber Daya Air,
Pertambangan dan Energi dan merupakan dasar yang kuat untuk mengendalikan dan
memantau pencapaian kinerja Dinas Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi serta
lebih menjamin suksesnya pelaksanaan rencana jangka panjang yang sifatnya
menyeluruh, yang berarti menyangkut keseluruhan satuan kerja di lingkungan Dinas
24

Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi. Sasaran-sasaran yang ditetapkan
sepenuhnya mendukung pencapaian tujuan strategis yang terkait. Dengan demikian,
apabila seluruh sasaran yang ditetapkan telah dicapai diharapkan bahwa tujuan strategis
terkait juga telah dapat dicapai.
Tujuan 1: Termanfaatkannya sumber daya air secara berkelanjutan
dengan mengutamakan pemenuhan kebutuhan air irigasi untuk menunjang
kegiatan pertanian
Penjabaran dari tujuan ini secara lebih spesifik adalah sebagai berikut :
Sasaran Indikator Kinerja
Meningkatkan kualitas dan
kuantitas jaringan irigasi
Tercapainya Rasio pelayanan Jaringan Irigasi
Tabel 2.6.
Tujuan 1 : Termanfaatkannya sumber daya air secara berkelanjutan dengan mengutamakan
pemenuhan kebutuhan air irigasi untuk menunjang kegiatan pertanian..................
Tujuan 2: Terlaksananya upaya pengendalian genangan dan banjir
Penjabaran dari tujuan ini secara lebih spesifik adalah sebagai berikut :
Sasaran Indikator Kinerja

Melindungi sungai terhadap
kerusakan/gangguan oleh daya
alam/tindakan manusia melalui
pengaturan sempadan dan
pengendalian pemanfaatan
sumber air


Tercapainya prosentase luas genangan banjir
klasifikasi tinggi yang ditangani
Tabel 2.7.
Tujuan 2 : Terlaksananya upaya pengendalian genangan dan banjir
25

Tujuan 3: Terlaksananya pengelolaan air tanah
Penjabaran dari tujuan ini secara lebih spesifik adalah sebagai berikut:
Sasaran Indikator Kinerja

Terlaksanya pengelolaan Air Tanah

Meningkatkan tertibnya pengambilan air
tanah secara administrasi dan teknis serta
meningkatkan konservasi air tanah

Tabel 2.8.
Tujuan 3 : Terlaksananya pengelolaan air tanah
Tujuan 4: Terwujudnya kegiatan usaha pertambangan yang ramah lingkungan
Penjabaran dari tujuan ini secara lebih spesifik adalah sebagai berikut:
Sasaran Indikator Kinerja
Terwujudnya kegiatan usaha pertambangan
yang ramah lingkungan
Meningkatkan tertib administrasi dan
penerapan teknis penambangan yang baik
(good mining practice)
Tabel 2.9.
Tujuan 4 : Terwujudnya kegiatan usaha pertambangan yang ramah lingkungan




26

Tujuan 5: Terantisipasinya bencana geologi/gerakan tanah
Penjabaran dari tujuan ini secara lebih spesifik adalah sebagai berikut:
Sasaran Indikator Kinerja
Melaksanakan penyediaan data dan
informasi geologi
Tercapainya prosentase jumlah kecamatan
yang rawan bencana geologi/gerakan tanah
yang sudah terpetakan
Tabel 2.10.
Tujuan 5 : Terantisipasinya bencana geologi/gerakan tanah
Tujuan 6: Terpenuhinya kebutuhan listrik bagi masyarakat pedesaan
Penjabaran dari tujuan ini secara lebih spesifik adalah sebagai berikut:
Sasaran Indikator Kinerja

Meningkatkan jangkauan pelayanan energi
listrik

Tercapainya Rasio elektrifikasi


Tercapainya prosentase kemandirian energi
di Desa mandiri Energi

Tabel 2.11.
Tujuan 6 : Terpenuhinya kebutuhan listrik bagi masyarakat pedesaan
Sasaran pertama adalah untuk mendorong instansi pemerintah pusat dan daerah
dapat mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Instansi
pemerintah yang sudah mengimplementasikan Sistem AKIP kemudian akan dievaluasi
untuk diketahui akuntabilitas kinerjanya yang merupakan sasaran kedua.
27


j. Penetapan Kinerja Tahun 2011
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, Dinas Sumber Daya Air, Pertambangan dan
Energi merupakan penggabungan dari Bidang Irigasi, Bidang Drainase, Bidang
Pertambangan dan Bidang Energi. Dengan demikian, penetapan kinerja tahun 2011
merupakan penetapan kinerja untuk keempat Bidang tersebut.
Penetapan kinerja tahun 2011 untuk Bidang Irigasi adalah sebagai berikut :
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Anggaran (Rp)
Meningkatkan
kualitas dan
kuantitas jaringan
irigasi
Tercapainya Rasio
pelayanan Jaringan Irigasi
1 : 35 10.606.623.750
Tabel 2.12.
Penetapan Kinerja tahun 2011 Bidang Irigasi
Sedangkan penetapan kinerja 2011 untuk Bidang Drainase adalah sebagai berikut :
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Anggaran (Rp)
Melindungi sungai
terhadap
kerusakan/gangguan
oleh daya
alam/tindakan
manusia melalui
pengaturan sempadan
dan pengendalian
pemanfaatan sumber
Tercapainya prosentase
luas genangan banjir
klasifikasi tinggi yang
ditangani
9,8% 5.802.825.000

28

air
Tabel 2.13.
Penetapan Kinerja tahun 2011 Bidang Drainase
Sedangkan penetapan kinerja 2011 untuk Bidang Pertambangan adalah sebagai
berikut :

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Anggaran (Rp)
Meningkatkan
tertibnya
pengambilan air
tanah secara
administrasi dan
teknik serta
meningkatkan
konservasi air tanah
Tercapainya prosentase
jumlah perusahaan yang
melakukan tertib
pengambilan air tanah secara
administrasi dan teknik serta
melakukan konservasi air
tanah
40,7% 581.500.000

Meningkatkan tertib
administrasi dan
penerapan teknis
penambangan yang
baik (good mining
practice)
Tercapainya prosentase
jumlah penambang yang
melaksanakan tertib
administrasi dan teknik
25% 216.550.000

Melaksanakan
penyediaan data dan
informasi geologi
Tercapainya prosentase
jumlah kecamatan yang
rawan bencana
geologi/gerakan tanah yang
18,18% 148.100.000
29

sudah terpetakan
Tabel 2.14.
Penetapan Kinerja tahun 2011 Bidang Pertambangan

Sedangkan penetapan kinerja 2011 untuk Bidang Energi adalah sebagai
berikut :
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Anggaran (Rp)
Meningkatkan
jangkauan
pelayanan energi
listrik
Tercapainya Rasio
elektrifikasi
60,97% 1.678.000.000
Tercapainya prosentase
kemandirian energi di Desa
mandiri Energi
20% 145.000.000

Tabel 2.15.
Penetapan Kinerja tahun 2011 Bidang Energi
k. Akuntabilitas Kerja Tahun 2011
Dalam tahun anggaran 2011, Dinas Sumber Daya Air, Pertambangan dan
Energi telah menetapkan 7 (tujuh) sasaran yang akan dicapai. Ke tujuh sasaran
tersebut selanjutnya diukur dengan menganalisia melalui 8 indikator kinerja.
a) Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2011
Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Sumber Daya Air,
Pertambangan dan Energi Tahun 2011 dilakukan dengan cara membandingkan
antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran. Rincian
tingkat capaian kinerja masing-masing indikator tersebut dapat diilustrasikan
dalam tabel berikut :

30

NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA
URAIAN TARGET REALISASI %
1. Meningkatkan kualitas
dan kuantitas jaringan
irigasi
Tercapainya Rasio
pelayanan Jaringan
Irigasi
1 : 35 1 : 35 100

2.

Melindungi sungai
terhadap
kerusakan/gangguan
oleh daya alam/tindakan
manusia melalui
pengaturan sempadan
dan pengendalian
pemanfaatan sumber air

Tercapainya prosentase
luas genangan banjir
klasifikasi tinggi yang
ditangani 9,8% 9,8% 100

3.

Meningkatkan tertibnya
pengambilan air tanah
secara administrasi dan
teknik serta
meningkatkan
konservasi air tanah

Tercapainya prosentase
jumlah perusahaan yang
melakukan tertib
pengambilan air tanah
secara administrasi dan
teknik serta melakukan
konservasi air tanah
40,7% 40,7% 100
31

NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA
URAIAN TARGET REALISASI %
4. Meningkatkan tertib
administrasi dan
penerapan teknis
penambangan yang baik
(good mining practice)
Tercapainya prosentase
jumlah penambang yang
melaksanakan tertib
administrasi dan teknik
25% 25% 100

5.

Melaksanakan
penyediaan data dan
informasi geologi

Tercapainya prosentase
jumlah kecamatan yang
rawan bencana
geologi/gerakan tanah
yang sudah terpetakan
18,18% 18,18% 100

60,97% 60,97% 100

6. Meningkatkan
jangkauan pelayanan
energi listrik
Tercapainya Rasio
elektrifikasi


Tercapainya prosentase
kemandirian energi di
Desa mandiri Energi
20% 20% 100
Tabel 2.16.
Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2011


32

b) Analisis Capaian Kinerja
Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2011 dari Dinas Sumber Daya
Air, Pertambangan dan Energi dapat dijelaskan sebagai berikut :
Sasaran : Meningkatkan kualitas dan kuantitas jaringan irigasi
Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan keberhasilan peningkatan
kualitas dan kuantitas jaringan irigasi. Indikator dan capaian kinerja dari sasaran
ini dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut sebagai berikut:
Indikator Target Realisasi
%
capaian
Realisasi
2009 2008
Meningkatkan kualitas
dan kuantitas jaringan
irigasi
1 : 35 1 : 35 100

Tabel 2.17.
Sasaran Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas jaringan Irigasi
Untuk dapat mencapai kepada sasaran Meningkatkan kualitas dan
kuantitas jaringan irigasi dengan target kinerja 1 : 35 merupakan hasil dari
membandingkan antara panjang jaringan irigasi primer dan sekunder yang
merupakan kewenangan Kabupaten sepanjang 1.121 km dibagi oleh luas lahan
budidaya / luas tanam seluas 39.670,75 ha. Dan realisasinya tercapai sebesar
100%, maka program dan kegiatan yang mendukung terhadap capaain kinerja
dimaksud selama tahun 2011 melalui Bidang Irigasi adalah sebagai berikut :
1. Menyediakan dokumen perencanaan pembangunan/rehabilitasi jaringan
irigasi, meliputi DI. Ciaro Desa Ciaro Kecamatan Nagrek, DI Cikalage Desa
Hegarmanah Kecamatan Rancaekek, DI. Sawahgede Desa Cikuya Kecamatan
33

Cicalengka, DI. Cadasgantung Desa Lumajang Kecamatan Cimaung, DI.
Buah Piit Desa Cikalong Kecamatan Cimaung dan DI. Gunung Karung Desa
Margaluyu Kecamatan Pangalengan. Yang selanjutnya dokumen tersebut
digunakan sebagai panduan perencanaan dalam rangka melaksanakan
pembangunan/rehabilitasi jaringan irigasi yang berlokasi pada Daerah Irigasi
(DI) tersebut.
2. Menyediakan dokumen persiapan perencanaan pembangunan reservoir
(embung/waduk lapangan) di Desa Mangunjaya Kecamatan Majalaya. Yang
selanjutnya dokumen tersebut digunakan sebagai panduan pembuatan
perencanaan pembangunan reservoir.
3. Melaksanakan pembangunan reservoir (bendung Daerah Irigasi) di DI.
Hanjuang Beureum Desa Lebak Muncang Kecamatan Ciwidey, DI. Legok
Teureup Desa Cijagra Kecamatan Paseh, DI. Ciangsana Desa Hegarmanah
Kecamatan Cikancung, DI. Citere Desa Margamukti Kecamatan
Pangalengan. Pembangunan reservoir ini dilakukan untuk meningkatkan
fungsi jaringan irigasi dalam pelayanan terhadap kebutuhan air sehingga
dapat menunjang pertumbuhan produktivitas pertanian.
4. Melaksanakan rehabilitasi jaringan irigasi di lokasi :
- DI. Loji Desa Babakan Kecamatan Ciparay
- DI.Cengkrong Desa Pakutandang Kecamatan Ciparay
- DI. Bojong Desa Maruyung Kecamatan Pacet
- DI. Cijambe Desa Mekarsari kecamatanj Pacet
- DI. Cikoneng Desa Cipejeuh Kecamatan Pacet
34

- DI. Pasir Batu Desa Drawati Kecamatan Paseh
- DI Cibeusi Desa Cileunyi Wetan Kecamatan Cileunyi
- DI. Rumpil Desa Narawita Kecamatan Cileunyi
- DI. Cinapel Desa Cimekar Kecamatan Cicalengka
- DI. Taraju Desa Linggar Kecamatan Rancaekek
- DI. Rancapanjang Desa Sukamulya Kecamatan Rancaekek
- DI. Cidempok Desa Mandalasari Kecamatan Cikancung
- Saluran penyuplai air (suplesi) DI. Cikolotok Desa Lebakmuncang
Kecamatan Ciwidey
- DI. Cieceng Desa Panyocokan Kecamatan Ciwidey
- DI. Sodong Desa Sukawening Kecamatan Ciwidey
- DI. Patinggi Desa Cukang Genteng Kecamatan Pasirjambu
- DI. Rancamalang Desa Margaasih Kecamatan Margaasih
- DI. Cipanji II Desa Cisondari Kecamatan Pasirjambu
- DI. Leuwikurai Desa parungserab Kecamatan Katapang
- DI. Cimedal Desa Jatisari Kecamatan Cangkuang
- DI. Rantaya Desa Lumajang Kecamatan Pangalengan
- DI. Kiangroke/Leuwibanteng Desa Kiangroke Kecamatan Banjaran
- DI. Cibanjaran Desa banjaran Kecamatan Banjaran
- DI. Cimantri Desa Pinggirsari Kecamatan Arjasari
- DI. Cipurut Desa Tegal Sumedang Kecamatan Rancaekek.
- DI. Rancagede/Madur Desa Mekarlaksana Kecamatan Ciparay
- DI. Cikatulampa Desa Babakan Kecamatan Ciparay
35

- DI. Darsono Desa lampegan Kecamatan Ibun
- DI. Bangkonol Desa Pangguh Kecamatan Ibun
- DI. Ancol Desa Wangisagara Kecamatan Majalaya
- DI. Cipurut, Cilaja/Nanggeng Desa Mandalamekar Kecamatan Cimenyan
- DI. Palalangon Desa Cipanjalu Kecamatan Cilengkrang
- DI. Cibuni Desa Tanjungjaya Kecamatan Cikancung
- DI. Cijager Desa Cihanyir Kecamatan Cikancung
- DI. Bugel Desa Tegalsindang Kecamatan Rancaekek
- DI. Cisangkuy/Cilaki Desa Sukamaju Kecamatan Cimaung
- DI. Cilamping Desa Ciapus Kecamatan Banjaran
- DI. Cijaha Desa Cisondari Kecamatan Pasirjambu
- DI. Rawabadak Desa Sugihmukti Kecamatan Pasirjambu
- DI. Cibereum Desa pamekaran Kecamatan Soreang
- DI. Bangkewong Desa Cipelah Kecamatan Rancabali
Rehabilitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi ini dilakukan untuk
meningkatkan kualitas jaringan irigasi dalam mengoptimalkan fungsi jaringan
irigasi sehingga dapat menunjang pertumbuhan produktivitas pertanian.
5. Memelihara jaringan irigasi yang telah dibangun di dalam wilayah Unit
Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Ciwidey, Cirasea, Citarik dan Cisangkuy.
Dengan terpeliharanya jaringan irigasi tersebut dapat secara kontinyu baik
dari segi fisik maupun fungsi dapat terwujud secara optimal dan dapat
memperpanjang umur teknis jaringan irigasi tersebut.
36

6. Melaksanakan pembinaan terhadap lembaga pengelola irigasi
(P3A)/masyarakat pengguna air irigasi di 12 lembaga Daerah Irigasi.
Pembinaan ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan pengelola jaringan
irigasi (P3A) dari segi perencanaan, pengelolaan dan monitoring Daerah
Irigasi yang masuk pada program Water Irigation System Management
Project (WISMP). Sebagai implementasi dari pembinaan diatas, dari 12
lembaga Daerah Irigasi yang dibina maka dilaksanakan di 2 lembaga
pengelola jaringan irigasi berupa perencanaan dan pelaksanaan fisik pada DI.
Cibodas Desa Alamendah Kecamatan Rancabali dan DI. Situkuluwung Desa
Tanjungjaya Kecamatan Cikancung.
7. Menyediakan dokumen kajian status irigasi dari irigasi sederhana menjadi
irigasi Teknis/ setengah teknis pada 4 Daerah Irigasi yaitu D.I.Situkuluwung,
D.I.Gunung Karung, D.I. Parungjebug, dan D.I.Cikoneng yang selanjutnya
Dengan tersedianya dokumen ini maka ke 4 D.I. tersebut dapat
ditingkatkan/dikembangkan menjadi Daerah Irigasi Teknis / Semi Teknis.
8. Melaksanakan sosialisasi peraturan irigasi kepada pengelola irigasi sebanyak
148 orang, yaitu lembaga P3A, Pemerintah Desa, petugas pengelola Irigasi
yang ada di lapangan. Dengan telah tersampaikannya Perda Irigasi,
diharapkan pengelola dan pengguna irigasi dapat melaksanakan pengelolaan
Jaringan Irigasi peratuan yang berlaku.
Sasaran : Melindungi sungai terhadap kerusakan/gangguan oleh
daya alam/tindakan manusia melalui pengaturan sempadan dan
pengendalian pemanfaatan sumber air
37

Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan keberhasilan Melindungi
sungai terhadap kerusakan/gangguan oleh daya alam/tindakan manusia melalui
pengaturan sempadan dan pengendalian pemanfaatan sumber air. Indikator dan
capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan sebagai berikut:.
Indikator Target Realisasi
%
capaian
Tercapainya prosentase
luas genangan banjir
klasifikasi tinggi yang
ditangani
9,8% 9,8% 100
Tabel 2.18.
Sasaran Melindungi sungai terhadap kerusakan/gangguan oleh daya alam/tindakan manusia
melalui pengaturan sempadan dan pengendalian pemanfaatan sumber air

Untuk dapat mencapai kepada sasaran Melindungi sungai terhadap
kerusakan/gangguan oleh daya alam/tindakan manusia melalui pengaturan
sempadan dan pengendalian pemanfaatan sumber air dengan target kinerja 9,8%
merupakan hasil dari membandingkan antara luas genangan banjir klasifikasi
tinggi yang ditangani seluas 327,848 ha dibagi luas keseluruhan genangan banjir
klasifikasi tinggi seluas 3342,9 ha. Dan realisasinya tercapai sebesar 100%, maka
program dan kegiatan yang mendukung terhadap capain kinerja dimaksud selama
tahun 2011 melalui Bidang Drainase adalah sebagai berikut :
38

1. Menyediakan dokumen perencanaan normalisasi saluran sungai sebanyak 4
dokumen, yaitu dokumen perancanaan teknis normalisasi sungai dan saluran
pembuang di Sub.Das Cisangkuy, Ciwidey, Cirasea dan Citarik, dokumen
DED Drainase Cileunyi terpadu dan dokumen DED Drainase Ibu Kota
Terpadu. Yang selanjutnya dokumen tersebut digunakan sebagai panduan
pelaksanaan rehabilitasi dan pemeliharaan konstruksi saluran sungai.
2. Melaksanakan pembuatan baru saluran pembuang Cingcin-Cikambuy
sehingga dapat mengurangi lama genangan dan berkurangnya daya rusak
air.
3. Menyediakan dokumen master plan sumber daya air di Sub.Das Cisangkuy
dan Sub.Das Ciwidey. Dokumen master plan sumber daya air ini digunakan
sebagai panduan kebijakan umum dalam perencanaan dan pengelolaan
sumber daya air di Sub.Das Ciwidey dan Cisangkuy.
4. Melaksanakan rehabilitasi tanggul sungai/saluran pembuang di :
- Sungai Cijeunjing Desa Cipagalo Kecamatan Bojongsoang
- Sungai Cikapundung kolot Desa Dayeuhkolot dan Desa Citereup
Kecamatan Dayeuhkolot
- Sungai Ciwidey Desa Ciwidey Kecamatan Ciwidey
- Sungai Cibatu Kecamatan Baleendah
- Sungai Cikalong Kecamatan Baleendah
- Sungai Cibanjaran Desa Banjaran Kecamatan Banjaran
- Sungai Cisela Desa kamasan Kecamatan Banjaran
- Sungai Cibintinu Desa Bojongmanggu Kecamatan Pameungpeuk
39

- Sungai Cibabakan Desa Sukasari Kecamatan Pameungpeuk
- Sungai Cigondewah Desa Cigondewah Hilir Kecamatan Margaasih
- Sungai Cicukang Desa Sayati Kecamatan margahayu
- Sungai Cibodas Desa Cikuya Kecamatan Cicalengka
- Sungai Cijagra Desa Ciluluk Kecamatan Cikancung
- Sungai Cikopo Desa Cihanyir Kecamatan Cikancung
- Sungai Cidurian kelurahan Cibenying Kecamatan Cimenyan
- Sungai Cipariuk,Ciguruwik, Desa Cibiru Hilir Kecamatan Cileunyi
- Sungai Cijambe Desa Cinunuk Kecamatan Cileunyi
Rehabilitasi tanggul sungai/saluran pembuang ini dilakukan untuk
mengurangi lama genangan dan berkurangnya daya rusak air (pengendalian
banjir).
5. Memfasilitasi partisipasi masyarakat di sekitar wilayah sungai terhadap
penanggulan banjir di Sub.Das Ciwidey, Cisangkuy, Cirasea dan Citarik
dalam bentuk penyediaan bahan banjiran (bronjong dan karung plastik).
6. Melaksanakan pengerukan Sungai di sungai Citarik Desa Haurpugur, Desa
Bojong Salam, Desa Nanjungmekar Kecamatan Rancaekek dan Sungai
Cimariuk Kelurahan Sulaeman Kecamatan margahayu. Terlaksananya
pengerukan saluran sungai ini dilakukan untuk mengurangi lama genangan
dan berkurangnya daya rusak air (pengendalian banjir).
Sasaran : Meningkatkan tertibnya pengambilan air tanah secara
administrasi dan teknik serta meningkatkan konservasi air tanah
40

Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan keberhasilan
Meningkatkan tertibnya pengambilan air tanah secara administrasi dan teknik
serta meningkatkan konservasi air tanah. Indikator dan capaian kinerja dari
sasaran ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Target Realisasi
%
capaian
Tercapainya prosentase
jumlah perusahaan yang
melakukan tertib
pengambilan air tanah
secara administrasi dan
teknik serta melakukan
konservasi air tanah
40,7% 40,7% 100
Tabel 2.19.
Sasaran Meningkatkan tertibnya pengambilan air tanah secara administrasi dan teknik serta
meningkatkan konservasi air tanah
Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan keberhasilan
Meningkatkan tertibnya pengambilan air tanah secara administrasi dan teknik
serta meningkatkan konservasi air tanah dengan target kinerja 40,7% merupakan
hasil dari membandingkan antara jumlah perusahaan pemanfaatan air tanah yang
difasilitasi agar memenuhi standar administrasi dan teknis sebanyak 125
perusahaan dibagi jumlah perusahaan pemanfaat air tanah di Kabupaten Bandung
sebanyak 307 perusahaan . Dan realisasinya tercapai sebesar 100%, maka
41

program dan kegiatan yang mendukung terhadap capaian kinerja dimaksud
selama tahun 2011 melalui Bidang Pertambangan adalah sebagai berikut :
1. Melaksanakan sosialisasi Peraturan Daerah no. 8 tahun 2011 tentang
Pengelolaan Air Tanah sebagai tindak lanjut Undang-Undang No. 7 tahun
2004 tentang Sumber daya Air dan Peraturan Pemerintah No. 43 tahun 2008
tentang Air Tanah kepada para stake holder bidang air tanah sebanyak 200
perusahaan pemanfaat air tanah (Industri tekstil terintegrasi, industri
garment, restoran, hotel, pengelola perumahan, industri Air Minum dalam
Kemasan (AMDK)) dalam rangka memberikan pemahaman tentang hak dan
kewajiban sebagai pengusaha yang sedang dan akan memanfaatkan air
tanah.
2. Melaksanakan pembangunan sumur imbuhan dalam 1 (satu) unit di
Kecamatan Majalaya yang dianggap sebagai Kecamatan yang berada pada
zona kritis air tanah, yang bertujuan untuk melaksanakan konservasi air
tanah sehingga terjaga kelestariannya
3. Melaksanakan sosialisasi tata cara perhitungan nilai perolehan air (NPA) air
tanah yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada 120 perusahaan
pemanfaat air tanah, yang bertujuan memberikan pemahaman tentang tata
cara perhitungan Nilai Perolehan Air (NPA) sebagai dasar perhitungan
untuk penetapan pajak air tanah.
4. Melaksanakan pengawasan dan penertiban pengambilan air tanah agar
memenuhi standar administrasi dan teknis kepada 125 perusahaan
pemanfaat air tanah.
42

Sasaran : Meningkatkan tertib administrasi dan penerapan teknis
penambangan yang baik (good mining practice)
Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan keberhasilan
Meningkatkan tertib administrasi dan penerapan teknis penambangan yang baik
(good mining practice). Indikator dan capaian kinerja dari sasaran ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
Indikator Target Realisasi
%
capaian
Tercapainya prosentase
jumlah penambang yang
melaksanakan tertib
administrasi dan teknik
25% 25% 100
Tabel 2.20.
Sasaran Meningkatkan tertib administrasi dan penerapan teknis penambangan yang baik
(good mining practice)
Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan keberhasilan
Meningkatkan tertib administrasi dan penerapan teknis penambangan yang baik
(good mining practice) dengan target kinerja 25% merupakan hasil dari
membandingkan antara jumlah pengusaha bidang pertambangan yang
melaksanakan tertib administrasi dan teknik sebanyak 4 perusahaan dibagi jumlah
seluruh perngusaha bidang pertambangan di Kabupaten bandung sebanyak 16
perusahaan bidang pertambangan. Dan realisasinya tercapai sebesar 100%, maka
43

program dan kegiatan yang mendukung terhadap capain kinerja dimaksud selama
tahun 2011 melalui Bidang Pertambangan adalah sebagai berikut :
1. Menyediakan peta potensi pertambangan di Kecamatan Kutawaringin yang
dianggap memiliki potensi bahan tambang mineral logam emas, perak dan
galena serta bahan tambang batuan andesit dan pasir. Yang selanjutnya
dapat dijadikan acuan bagi Pemerintah Pusat dalam rangka menetapkan
Wilayah Pertambangan yang terdiri dari Wilayah Usaha Pertambangan
(WUP), Wilayah Pencadangan Negara (WPN) dan Wilayah Pertambangan
Rakyat (WPR). Sedangkan peran Pemerintah Daerah memberikan izin
pertambangan pada Wilayah Usaha pertambangan (WUP) dan Wilayah
Pertambangan Rakyat (WPR).
2. Melaksanakan pembinaan pengawasan dan pengendalian kepada 16 pelaku
usaha bidang pertambangan (15 pelaku usaha galian C dan 1 pelaku usaha
tambang emas) agar dalam rangka melaksanakan kegiatan usahanya tertib
administrasi dan teknis.
Sasaran : Melaksanakan penyediaan data dan informasi geologi
Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan keberhasilan
Melaksanakan penyediaan data dan informasi geologi. Indikator dan capaian
kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Target Realisasi
%
capaian
Tercapainya prosentase 18,18% 18,18% 100
44

jumlah kecamatan yang
rawan bencana
geologi/gerakan tanah yang
sudah terpetakan
Tabel 2.21.
Sasaran melaksanan penyediaan data dan informasi geologi

Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan keberhasilan Tercapainya
prosentase jumlah kecamatan yang rawan bencana geologi/gerakan tanah yang
sudah terpetakan dengan target kinerja 18,18% merupakan hasil dari
membandingkan jumlah kecamatan yang rawan bencana geologi/gerakan tanah
yang sudah terpetakan sebanyak 4 Kecamatan dibagi jumlah Kecamatan yang
rawan bencana geologi/gerakan tanah sebanyak 22 Kecamatan. Dan realisasinya
tercapai sebesar 100%, maka program dan kegiatan yang mendukung terhadap
capain kinerja dimaksud selama tahun 2011 melalui Bidang Pertambangan yaitu
melaksanakan kegiatan penyediaan peta daerah rawan bencana geologi/gerakan
tanah di Kecamatan Ciwidey, sebagai panduan bagi stake holder dan masyarakat
setempat agar dapat mengantisipasi/melakukan pencegahan apabila terjadi
bencana geologi/gerakan tanah di wilayahnya.
Sasaran : Meningkatkan jangkauan pelayanan energi listrik
Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan keberhasilan
Meningkatkan jangkauan pelayanan energi listrik. Indikator dan capaian kinerja
dari sasaran ini dapat digambarkan sebagai berikut:
45

Indikator Target Realisasi
%
capaian
Tercapainya rasio
elektrifikasi
60,97% 60,97% 100
Tercapainya prosentase
kemandirian energi di
desa mandiri energi
20% 20% 100
Tabel 2.22.
Sasaran meningkatkan jangkauan pelayanan energi listrik

keberhasilan Meningkatkan jangkauan pelayanan energi listrik dengan
target kinerja tercapainya rasio elektrifikasi sebesar 60,97% merupakan hasil dari
membandingkan antara jumlah total rumah tangga yang menggunakan listrik di
Kabupaten bandung sebayak 479.089 KK dibagi jumlah total rumah tangga di
Kabupaten Bandung sebanyak 785.778 KK (versi PLN). Dan realisasinya tercapai
sebesar 100%, maka program dan kegiatan yang mendukung terhadap capain
kinerja dimaksud selama tahun 2011 melalui Bidang Energi adalah sebagai
berikut :
1. Melaksanakan pemasangan sambungan listrik bagi 1.150 KK masyarakat pra-
KS, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan, adapun lokasi tersebar di :
- Kecamatan Kutawaringin (4 Desa)
- Kecamatan Ciwidey (1 Desa)
- Kecamatan Pasirjambu (2 Desa)
46

- Kecamatan Cilengkrang (5 desa)
- Kecamatan Cimenyan (2 Desa)
- Kecamatan Bojongsoang (1 Desa)
- Kecamatan Ibun (4 Desa)
- Kecamatan Majalaya (1 Desa)
- Kecamatan Pameungpeuk (2 Desa)
- Kecamatan Arjasari ( 3 Desa)
- Kecamatan Cimaung (1 Desa)
- Kecamatan pangalengan (1 Desa)
- Kecamatan Banjaran (1 Desa)
- Kecamatan Paseh (3 Desa)
- Kecamatan Solokanjeruk (2 Desa)
- Kecamatan Pacet (1 Desa)
- Kecamatan Kertasari (2 Desa)
- Kecamatan Margaasih (3 Desa)
- Kecamatan Nagrek (3 Desa)
- Kecamatan Baleendah (1 Desa)
- Kecamatan Rancaekek (1 Desa)
- Kecamatan Cileunyi (2 Desa)
- Kecamatan Rancabali (1 Desa).
2. Menyiapkan kajian akademis dan menyusun Rancangan Peraturan Daerah
tentang Ketenagalistrikan, yang bertujuan menata dan membina
47

pengembangan ketenagalistrikan, sehubungan dengan telah diundangkannya
Undang-Undang no. 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan.
3. Melaksanakan koordinasi pengelolaan panas bumi di 4 Kecamatan (Ibun,
Pangalengan, Kertasari, Pasirjambu), Kementrian Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM), Kementrian Keuangan, Kementrian Kehutanan, Dinas
Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi jawa Barat, studi banding ke
Dinas Energi dan Sumber daya Mineral kabupaten Banjar Negara. Yang
bertujuan meningkatkan pemahaman tentang kepanasbumian, akurasi data
parameter penentu Dana Bagi Hasil (DBH) panas bumi, rekonsiliasi DBH
panas bumi bagi aparat Dinas Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi
Kabupaten Bandung.
4. Melaksanakan sosialisasi kepanasbumian yang semula ditujukan kepada
masyarakat kecamatan Pangalengan dan Kertasari, sehubungan dengan suatu
hal sasaran penerima sosialisasi berubah untuk aparat Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) Terkait di Kabupaten Bandung sebanyak 40 orang, bertujuan
untuk memberikan pemahaman tentang eksplorasi dan eksploitasi
kepanasbumian.
Keberhasilan Tercapainya prosentase kemandirian energi di Desa Mandiri
Energi (DME) merupakan hasil dari membandingkan antara ketersediaan energi di
Desa Mandiri Energi sebesar 20% dibagi kebutuhan energi di Desa Mandiri
Energi sebesar 100%. ). Dan realisasinya tercapai sebesar 100%, maka program
dan kegiatan yang mendukung terhadap capain kinerja dimaksud selama tahun
2011 melalui Bidang Energi adalah sebagai berikut :
48

1. Menyediakan data base desa-desa yang memiliki potensi Pembangkit Listrik
Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) agar dapat meningkatkan taraf kehidupan
dan memberikan peluang bagi tumbuh dan berkembangnya kemampuan serta
kemandirian secara sosial dan ekonomi, berlokasi di 16 desa :
- Kampung Jamburaya, Desa Sukarame Kecamatan Pacet,
- Kampung Patrol Curug Batu Ngampar, Desa Ibun, Kecamatan Ibun,
- Kampung Jafar, Desa Tanjung Wangi Kecamatan Cicalengka,
- Kampung Cicadas, Desa Tanjung Wangi Kecamatan Cicalengka,
- Kampung Sungapan, Desa Sadu Kecamatan Soreang,
- Kampung Cilame, Desa Cilame, Kecamatan Kutawaringin,
- Kampung leuwimunding, Desa Buni Nagara Kecamatan Kutawaringin,
- Kampung Cikoneng, Desa Cisondari Kecamatan Pasirjambu,
- Kampung Nengkelan, Desa nengkelan Kecamatan Ciwidey,
- Kampung Cibitung, Desa Margamukti Kecamatan Pangalengan,
- Kampung Singkur, Desa jatisari Kecamatan Cangkuang,
- Kampung Citere, Desa Pangalengan Kecamatan Pangalengan,
- Kampung Lebaksari, Desa Cibereum, Kecamatan Kertasari,
- Kampung Lamajang, Desa Lamajang Kecamatan pangalengan,
- Kampung Cae, Desa Margahurip Kecamatan Banjaran,
- Kampung Cibatubereum Desa Jagabaya Kecamatan Cimaung.
2. Melaksanakan sosialisasi Desa Mandiri Energi di Kampung Ciaul Desa
Cisondari Kecamatan Pasir Jambu dan kampung Cibereum Desa Pangalengan
Kecamatan pangalengan, bertujuan agar dapat meningkatkan taraf kehidupan
49

dan memberikan peluang bagi tumbuh dan berkembangnya kemampuan serta
kemandirian secara sosial dan ekonomi.
3. Melaksanakan pemantauan distribusi minyak dan gas bumi hilir terhadap 70
unit usaha (SPPBE/SPBE, SPBU, agen/penyalur elpiji 3 kg). Yang bertujuan
agar distribusi subsidi tepat sasaran.
l. Akuntabilitas Keuangan
Secara umum realisasi keuangan Dinas Sumber daya Air, Pertambangan
dan Energi tahun 2011 adalah sebagai berikut :
No. URAIAN
RENCANA
BELANJA
(Rp.)
REALISASI
BELANJA
(Rp.)

REALISASI
BELANJA
1 2 3 4 5
I. Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
762.781.000 703.221.586 92,19%
1. Penyediaan jasa surat menyurat 3.500.000 3.500.000 100,00%
2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber
daya air dan listrik
24.960.000 15.978.336 64,02%
3. Penyediaan jasa peralatan dan
perlengkapan kantor
4.500.000 4.496.500 99,92%
4. Penyediaan jasa kebersihan kantor 18.000.000 18.000.000 100,00%
5. Penyediaan alat tulis kantor 48.267.500 47.752.250 98,93%
6. Penyediaan barang cetakan dan
penggandaan
17.673.500 17.673.500 100,00%
50

No. URAIAN
RENCANA
BELANJA
(Rp.)
REALISASI
BELANJA
(Rp.)

REALISASI
BELANJA
1 2 3 4 5
7. Penyediaan komponen instalasi
listrik/penerangan bangunan kantor
2.865.000 2.865.000 100,00%
8. Penyediaan peralatan dan
perlengkapan kantor
49.000.000 46.268.500 94,43%
9. Penyediaan peralatan rumah tangga 10.592.500 10.592.500 100,00%
10. Penyediaan Makanan dan Minuman 302.422.500 258.070.000 85,33%
11. Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi
ke luar daerah
71.000.000 71.000.000 100,00%
12. Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi
ke dalam daerah
200.000.000 197.025.000 98,51%
13. Penunjang perayaan hari-hari
bersejarah *)
10.000.000 10.000.000 100,00%
II. Program peningkatan sarana dan
prasarana aparatur
263.447.500 248.809.496 94,44%
1. Pengadaan Meubelair 30.997.500 29.153.500 94,05%
2. Pemeliharaan rutin/berkala gedung
kantor
24.200.000 23.882.500 98,69%
3. Pemeliharaan rutin/berkala
kendaraan dinas/operasional
208.250.000 195.773.496 94,01%
51

No. URAIAN
RENCANA
BELANJA
(Rp.)
REALISASI
BELANJA
(Rp.)

REALISASI
BELANJA
1 2 3 4 5
III. Program peningkatan
pengembangan sistem pelaporan
capaian kinerja dan keuangan
20.984.500 17.330.500 82,59%
1. Penyusunan laporan capaian kinerja
dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
10.369.500 9.919.500 95,66%
2. Penyusunan pelaporan prognosis
realisasi anggaran
5.125.000 3.031.000 59,14%
3. Penyusunan laporan keuangan akhir
tahun
5.490.000 4.380.000 79,78%
IV. Program pembinaan dan
pengawasan bidang pertambangan
787.600.000 721.548.750 91,61%
1. Sosialisasi regulasi mengenai
kegiatan penambangan bahan galian
C
50.000.000 48.050.000 96,10%
2. Monitoring dan pengendalian
kegiatan penambangan bahan galian
C
146.350.000 135.173.750 92,36%
3. Koordinasi dan pendataan tentang
hasil produksi di bidang
145.000.000 137.600.000 94,90%
52

No. URAIAN
RENCANA
BELANJA
(Rp.)
REALISASI
BELANJA
(Rp.)

REALISASI
BELANJA
1 2 3 4 5
pertambangan
4. Pengawasan terhadap pelaksanaan
kegiatan penambangan galian C
286.500.000 270.000.000 94,24%
5. Monitoring Evaluasi dan Pelaporan 50.000.000 48.450.000 96,90%
6. Soaialisasi Cara Perhitungan Nilai
Perolehan Air (NPA) Air Tanah
50.000.000 49.000.000 98,00%
7. Rekonsiliasi DBH Panas Bumi 59.750.000 33.275.000 55,69%
V. Program pengawasan dan
penertiban kegiatan rakyat yang
berpotensi merusak lingkungan
413.300.000 390.574.750 94,50%
1. Pengawasan dan Penertiban Kegiatan
Pertambangan Rakyat
195.000.000 184.440.000 94,58%
2. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Dampak Kerusakan Lingkungan
Akibat Kegiatan Pertambangan
Rakyat
70.200.000 60.280.000 85,87%
3. Penyebaran Peta Daerah Rawan
Bencana Alam Geologi
148.100.000 145.854.750 98,48%

53

No. URAIAN
RENCANA
BELANJA
(Rp.)
REALISASI
BELANJA
(Rp.)

REALISASI
BELANJA
1 2 3 4 5
VI. Program pembinaan dan
pengembangan bidang
ketenagalistrikan
1.568.250.000 1.428.082.000 91,06%
1. Koordinasi pengembangan ketenaga
listrikan
1.385.000.000 1.261.807.000 91,11%
2. Penyusunan Regulasi
Ketenagalistrikan
88.250.000 80.165.000 90,84%
3. Pengembangan Mikrohidro 45.000.000 39.100.000 86,89%
4. Pengembangan Desa Mandiri Energi 50.000.000 47.010.000 94,02%
VII. Program pengembangan dan
pengelolaan jaringan irigasi, rawa
dan jaringan pengairan lainnya
11.684.173.75
0
10.923.910.40
0
93,49%
1. Perencanaan pembangunan jaringan
irigasi
500.000.000 479.080.000 95,82%
2. Perencanaan pembangunan reservoir 150.000.000 148.108.000 98,74%
3. Perencanaan normalisasi saluran
sungai
674.550.000 656.316.000 97,30%
4. Pembangunan Reservoir 850.000.000 736.680.000 86,67%
5. Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan 7.522.523.750 7.089.141.900 94,24%
54

No. URAIAN
RENCANA
BELANJA
(Rp.)
REALISASI
BELANJA
(Rp.)

REALISASI
BELANJA
1 2 3 4 5
irigasi
6. Rehabilitasi/pemeliharaan
normalisasisaluran sungai
403.000.000 337.178.000 83,67%
7. Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan
irigasi yang telah dibangun
1.000.000.000 920.563.500 92,06%
8. Rehabilitasi/pemeliharaan petani
pemakai air
435.000.000 417.117.000 95,89%
9. Kajian Status Irigasi 100.000.000 96.694.000 96,69%
10. Sosialisasi Peraturan Perundang-
undangan Tentang Irigasi
49.100.000 43.032.000 87,64%
VIII
.
Program pengembangan,
pengelolaan dan konversi sungai,
danau dan sumber daya air
lainnya
550.000.000 536.105.000 97,47%
1. Master Plan Sumber Daya Air 550.000.000 536.105.000 97,47%
IX. Program pengendalian banjir 4.175.275.000 3.312.291.000 79,33%
1. Rehabilitasi dan pemeliharaan
bantaran dan tanggul sungai
3.529.200.000 2.724.605.000 77,20%
2. Peningkatan partisipasi masyarakat 294.400.000 280.630.000 95,32%
55

No. URAIAN
RENCANA
BELANJA
(Rp.)
REALISASI
BELANJA
(Rp.)

REALISASI
BELANJA
1 2 3 4 5
dalam penanggulangan banjir
3. Peningkatan pembersihan dan
pengerukan sungai/kali
351.675.000 307.056.000 87,31%

Jumlah Total
20.225.811.75
0
18.281.873.48
2
90,39%
Tabel 2.23
Akuntabilitas keuangan













56

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
A. Bidang Kerja
Dalam pembahasan sebelumnya telah disebutkan mengenai empat bidang
yang berada dibawah naungan Dinas Sumber Daya Air Pertambangan dan Energi
(DSDAPE) Kabupaten Bandung yaitu ada Bidang Irigasi, Bidang Drainase,
Bidang Pertambangan dan Bidang Energi. Dalam Pelaksanaan Praktik Kerja
Lapangan, Penulis di tempatkan di Bidang Pertambangan, Bidang Pertambangan
adalah dinas yang memiliki peran dalam Melindungi sungai terhadap
kerusakan/gangguan oleh daya alam/tindakan manusia melalui pengaturan
sempadan dan pengendalian pemanfaatan sumber air, Melindungi sungai terhadap
kerusakan/gangguan oleh daya alam/tindakan manusia melalui pengaturan
sempadan dan pengendalian pemanfaatan sumber air, Meningkatkan tertib
administrasi dan penerapan teknis penambangan yang baik (good mining
practice), Melaksanakan penyediaan data dan informasi geologi
B. Pelaksanaan Kerja
Pada pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini penulis ditempatkan oleh
pihak Dinas Sumber Daya Air Pertambangan dan Energi di Bidang Pertambangan
yang dalam bidang pertambangan terdapat tiga Kasi yaitu Kasi Pertambangan,
Kasi Air tanah dan Kasi Geologi. Dalam Pelaksanaan Praktik Kerja lapangan
tidak diadakan rolling kerja selama masa PKL hal ini sesuai dengan intruksi dari
pihak dinas. Ada pun Log kerja Penulis sebagai berikut ;

57

KELOMPOK 16
Nama : Husnul
NIM : 1211802053
Jurusan : Manajemen
Pembimbing : Dedeh Kurniasari, M.Ag
Tempat PKL : Dinas Sumber Daya Air Pertambangan dan Energi
Bidang Kerja : Bidang Pertambangan

LOG KERJA HARIAN MAHASISWA
NO WAKTU KEGIATAN KETERANGAN
1 Senin,
16 Juni 14
Sharing bersama Sekretaris Dinas mengenai
gambaran Umum Dinas Sumberr Dayau Air
Pertambangan dan Energi (DSDAPE)
Sekaligus Pembagian bidang kepada masing-
masing Mahasiswa peserta PKL kelompok 16.
Penulis Mendapatkan
kesempatan
bekerjasama dengan
Bidang Pertambangan
2 Selasa,
17 Juni 14
Membantu menyelesaikan pekerjaan dari
berbagai KASI yang membutuhkan bantuan.
Umum
3 Rabu,
18 Juni 14
Membuat Flow chart Standar Operasional
Prosedur (SOP) Penetapan NDA dan Pajak
Air Tanah di Kabupaten Bandung

Membantu pekerjaan
Kasi Geologi
4 Kamis,
19 Juni 14
Membuat Flow chart Standar Operasional
Prosedur (SOP) Penetapan NDA dan Pajak
Air Tanah di Kabupaten Bandung bagian ke-
Membantu pekerjaan
Kasi Geologi
58

dua

5 Jumat
20 Juni 14
Membuat Flow chart Standar Operasional
Prosedur (SOP) Penetapan NDA dan Pajak
Air Tanah di Kabupaten Bandung bagian ke-
tiga
Membantu pekerjaan
Kasi Geologi
6 Senin
23 Juni 14
Mengerjakan KENDALI SMART
PLANNING Monitoring, Evaluasi dan
Pelaporan Dampak Kerusakan Lingkungan
Akibat Kegiatan Pertambangan Rakyat
Perhitungan presentase
penggunaan dana pada
kegiatan Monitoring,
Evaluasi dan Pelaporan
Dampak Kerusakan
Lingkungan Akibat
Kegiatan Pertambangan
Rakyat dalam bentuk
grafik garis
7 Selasa
24 Juni 14
Mengerjakan KENDALI SMART
PLANNING Monitoring, Evaluasi dan
Pelaporan Dampak Kerusakan Lingkungan
Akibat Kegiatan Pertambangan Rakyat Bagian
ke-dua
-
8 Rabu
25 Juni 14
Mengerjakan KENDALI SMART
PLANNING Monitoring, Evaluasi dan
Pelaporan Dampak Kerusakan Lingkungan
-
59

Akibat Kegiatan Pertambangan Rakyat bagian
ke-tiga
9 Kamis
26 Juni 14
Mengerjakan KENDALI SMART
PLANNING Pemetaan dan Analisis Geologi
Lingkungan
Perhitungan presentase
Pengunaan dana pada
kegiatan Pemetaan dan
Analisis Geologi
Lingkungan dalam
bentuk grafik garis
10 Jumat
27 Juni 14
Mengerjakan KENDALI SMART
PLANNING Pemetaan dan Analisis Geologi
Lingkungan ke-dua
-
11 Senin
30 Juni 14
Mengerjakan KENDALI SMART
PLANNING Pemetaan dan Analisis Geologi
Lingkungan ke-tiga
-
12 Selasa
01 Juli 14
KENDALI SMART PLANNING
Pengawasan dan Penertiban Kegiatan
Pertambangan Rakyat
Perhitungan presentase
secara manual
Pengunaan dana pada
kegiatan Pertambangan
Rakyat
13 Rabu
02 Juli 14
KENDALI SMART PLANNING
Pengawasan dan Penertiban Kegiatan
Pertambangan Rakyat
-
14 Kamis KENDALI SMART PLANNING -
60

03 Juli 14 Pengawasan dan Penertiban Kegiatan
Pertambangan Rakyat
15 Jumat
04 Juli 14
KENDALI SMART PLANNING
Pengawasan Terhadap Pelaksanaan Kegiatan
Penambangan Galian C
Perhitungan presentase
secara manual
Pengunaan dana pada
kegiatan Pengawasan
Terhadap Pelaksanaan
Kegiatan Penambangan
Galian C
16 Senin
07 Juli 14
KENDALI SMART PLANNING
Pengawasan Terhadap Pelaksanaan Kegiatan
Penambangan Galian C
-
17 Selasa
08 Juli 14
KENDALI SMART PLANNING Pengukuran
dan Penurunan Muka Tanah
Pengawasan Terhadap
Pelaksanaan Kegiatan
Pengukuran dan
Penurunan Muka Tanah
18 Rabu
09 Juli 14
PEMILU -
19 Kamis
10 Juli 14
KENDALI SMART PLANNING Pengukuran
dan Penurunan Muka Tanah dan Tanya Jawab
terkait kendala-kendala yang dihadapi Bidang
Pertambangan
Tanya Jawab bersama
Kepala Bidang
Pertambangan Bapak
Noorfian Iskandar,.
ST.MT
61

20 Jumat
11 Juli 14
KENDALI SMART PLANNING Pengukuran
dan Penurunan Muka Tanah
-
21 Senin
14 Juli 14
Pengetikan Surat Perjanjian antara Dinas
SDAPE dan Pihak Luar
KASI Geologi
22 Selasa
15 Juli 14
Penginputan data tentang perusahaan
perusahaan Tambang yang ada diwilayah Kab.
Bandung



KASI Pertambangan
23 Rabu
16 Juli 14
Pelepasan Mahasiswa Peserta Praktik Kerja
Lapangan
Dinas Sumber Daya Air
Pertambangan dan
Energi
Tabel 3.1
Log Kerja Penulis dari tanggal 16 Juni 16 Juli 2014 di Dinas Sumber Daya Air Petambangan
dan Energi Bidang Pertambangan
2

C. Kendala Yang Dihadapi
Pada dasarnya Kendala yang dihadapi tidak begitu kompleks, dari segi
Planning, organizing, Actuating dan controlling tidak terdapat kendala apa-apa hal
ini sesuai dengan fakta yang penulis dapatkan dari tempat PKL dan informasi
langsung dari Ketua bidang pertambangan. Karena dari segi planning, masing-
masing bidang telah membuat jadwal untuk setiap kegiatan dengan sangat baik.
begitu pula dengan organizing, actuating, dan controllingnya. Hal ini disebabkan

2
Foto-foto kegiatan terdapat pada halaman lampiran - lampiran
62

karena Kasi di Bidang Pertambangan sangat sadar akan tanggung jawab dan selalu
menjalin komunikasi yang baik dengan rekan kerja. Untuk controlling Para Kasi
atau yang bertugas ke lapangan dengan rutin melakukan pengawasan sesuai
jadwal yang telah dibuat. Walaupun dari segi POAC tidak terdapat kendala apa-
apa. Namun, terdapat beberapa masalah dari segi;
Kendala ini diutarakan oleh Kepala Bidang Pertambangan DSDAPE
Noorfian Iskandar,. ST.MT. Yaitu, Sumber Daya Manusia atau biasa
disingkat menjadi SDM potensi yang terkandung dalam diri manusia
untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan
transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi
yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan
dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian praktis
sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang
membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian
psikologi, para praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri serta
organisasi. Sebagai ilmu, SDM dipelajari dalam manajemen sumber daya
manusia atau (MSDM). Dalam bidang ilmu ini, terjadi sintesa antara ilmu
manajemen dan psikologi. Mengingat struktur SDM dalam industri-
organisasi dipelajari oleh ilmu manajemen, sementara manusia-nya
sebagai subyek pelaku adalah bidang kajian ilmu psikologi. Dewasa ini,
perkembangan terbaru memandang SDM bukan sebagai sumber daya
belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau
organisasi. Karena itu kemudian muncullah istilah baru di luar H.R.
63

(Human Resources), yaitu H.C. atau Human Capital. Di sini SDM dilihat
bukan sekedar sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat
dilipatgandakan, dikembangkan (bandingkan dengan portfolio investasi)
dan juga bukan sebaliknya sebagai liability (beban,cost). Di sini perspektif
SDM sebagai investasi bagi institusi atau organisasi lebih mengemuka. Di
Dinas SDAPE khususnya di Bidang Pertambangan masih membutuhkan
tambagan SDM dalam menyelesaikan tugas-tugas dinas. SDM yang dibutuhkan
bukan hanya sekedar dibutuhkan secara jumlah atau kuantitas saja melainkan
juga dibutuhkan secara Kualitas. Dari segi kualitas SDM di Bidang Tambang
DSDAPE masih sangat kurang, hal ini bisa di lihat dari komposisi personil
bidang pertambangan yang pendidikannya banyak di bawah S1. Tentu saja
kendala ini berpengaruh pada kinerja personil itu sendiri, misalkan kinerja dalam
menggunakan komputer, kemampuan analisis yang baik, dan sebagainya.
Selain masalah SDM yang diutarakan oleh Kepala Bidang Pertambangan
Masalah lain juga di utarakan oleh Kasi Geologi ya itu Opi Sugilar,.ST. yaitu
masalah terkait sarana dan prasarana diantaranya ruang kerja yang sempit dan
fasilitas yang belum lengkap ataupun yang mulai rusak. Hal inipun tentu
menghambat para personil dalam melaksanakan tugasnya. Misalkan ketika harus
bergantian menggunakan komputer karena ada beberapa komputer yang kurang
baik ketika digunakan.
Jadi inti dari kendala kendala yang dihadapi oleh Bidang Pertambangan
DSDAPE Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Sumber daya Air
Pertambangan dan Energi Kabupaten Bandung ternyata masih menghadapi
berbagai kendala dan hambatan yang sedikit banyak berpengaruh terhadap
pencapaian kinerja. Walupun secara umum tingkat pencapaian kinerja sesuai
64

dengan yang diharapkan namun masih ada beberapa kegiatan yang mengalami
beberapa kendala dalam pelaksanaannya tetapi pada akhirnya kegiatan tersebut
dapat diselesaikan juga.
Kendala yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan
kegiatan adalah faktor KONDISI ALAM / CUACA serta SUMBER DAYA
MANUSIA (SDM) yang masih harus ditingkatkan baik kualitas maupun
kuantitasnya dan juga masalah DUKUNGAN DANA sebagai penunjang
pelaksanaan kegiatan. Namun demikian dengan keterbatasan dana yang ada serta
kendala-kendala lainnya yang dihadapi, Dinas Sumber Daya Air Pertambangan
dan Energi Kabupaten Bandung telah berusaha semaksimal mungkin untuk tetap
konsisten terhadap rencana kegiatan yang telah ditetapkan.
D. Cara Mengatasi Kendala
Strategi pemecahan masalah yang telah ditempuh oleh Dinas Sumber Daya
Air Pertambangan dan Energi Kabupaten Bandung yaitu dengan meningkatkan
kualitas maupun kuantitas Sumber Daya Manusia melalui berbagai pelatihan,
Pengembangan yang bisa diikuti oleh personill dalam waktu singkat agar tidak
menganggu pekerjaan personil di Dinas SDAPE karena sulitnya mencari
Pelaksana Tugas sementara yang bertanggung jawab mengikuti Pelatihan maupun
pengembangan. Selain itu juga akan diadakan perekrutan tenaga-tenaga yang
sesuai dengan latar pendidikan yang dibutuhkan sehingga diharapkan terbentuk
Aparatur Pelaksana yang tangguh dan handal serta profesional. Sedangkan untuk
mengatasi masalah keterbatasan anggaran, maka ditetapkan skala prioritas
dalam Penetapan kegiatan. Sehingga kegiatan yang akan dilaksanakan adalah
65

kegiatan yang paling menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas
Sumber Daya Air Pertambangan dan Energi Kabupaten Bandung serta dapat
menunjang peningkatan kesejahteraan masyarakat.




















66

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian yang telah disajikan pada bab-bab sebelumnya secara ringkas
disampaikan sebagai berikut :
Pada PKL ini penulis mendapatkan wawasan pengetahuan, pengalaman,
kemampuan dan keterampilan mengenai dunia kerja nyata yang ada di
wilayah Dinas Kabupaten Bandung.
Penulis mendapatkan umpan balik dalam usaha penyempurnaan kurikulum
yaitu mengenai perencanaan kerja dan membuat skala prioritas kegiatan
seperti yang terdapat dalam studi Manajemen
Dengan adanya PKL ini telah terbangun kerjasama antara FISIP UIN
Sunan Gunung Djati Bandung dengan instansi pemerintah tempat penulis
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.
Dinas Sumber Daya Air Pertambangan dan Energi Memiliki empat Bidang
yaitu Bidang Irigasi, Bidang Drainase, Bidang Pertambangan dan Bidang
Energi.
Pada kesempatan ini Penulis ditempatkan di Bidang Pertambangan dan
sistem kerja yang tidak secara rolling sesuai instruksi pihak dinas
Kendala yang dihadapi oleh dinas berdasarkan info dari Kepala Bidang
pertambangan bapak Noorfian Iskandara,. ST.MT yaitu kurangnya SDM
di dalam Dinas, tidak hanya kurang secara kuantitas, melainkan secara
kualitas Selain kendala SDM kendala lain di kemukakan oleh Bapak Opi
67

Sugilar,.ST terkait kurangnya fasilitas dan anggaran yang terbatas, hal ini
disebabkan alokasi dana dari pemerintah lebih besar ke sektor pendidikan
Cara mengatasi kendala ini yaitu dengan melakukan pelatihan dan
pengembangan yang tidak menghabiskan waktu banyak namun rutin
dilakukan, misalnya pengembangan pengetahuan mengenai pertambangan,
air tanah, geologi atau keahlian lainnya yang memang di butuhkan di
Dinas SDAPE Bidang Pertambangan
Untuk mengatasi masalah anggaran, dinas harus membuat skala prioritas
terhadap kegiatan-kegiatan yang ada. Sehingga apabila dana habis makan
dana tersebut memang diperuntukan untuk kegiatan inti.
B. Saran
Jika ada waktu luang para personil bisa lebih berdiskusi masalah
masalah yang mungkin akan dihadapi dan saling mengajari tentang hal-hal
yang bisa mengembangakan kemampuan para personil yang berpendidikan
dibawah S1. Agar dalam pelaksanaan kerja para personil merasa setara dan
mampu bekerjasama dengan baik. semoga kedepan Dinas Sumber Daya
Air Pertambangan dan Mineral semakin Maju dan dapat mencapai target
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
Mengadakan pengembangan terkait beberapa bidang yang masih
kekurangan kualitas SDMnya di Dinas SDAPE



68

DAFTAR PUSTAKA
http://www.bandungkab.go.id/arsip/2150/tupoksi-dinas-sumber-daya-air,-
pertambangan-dan-energi-
http://www.bandungkab.go.id/arsip/2147/informasi-publik-dinas-sumber-
daya-air,-pertambangan-dan-energi-
http://www.bandungkab.go.id/arsip/2152/kedudukan-dinas-sumber-daya-
air,-pertambangan-dan-energi-
www.bandungkab.go.id/public/uploads/STRUKTUR_ORGANISASI3.pdf
www.bandungkab.go.id/public/uploads/LHKPN_Kadis.pdf
www.bandungkab.go.id/public/uploads/Renstra_SDAPE_2010-2015.pdf
www.bandungkab.go.id/public/uploads/Agenda_kegiatan_SDAPE_tahun_
2012.pdf
www.bandungkab.go.id/public/uploads/Jadwal_kegiatan_SDAPE_tahun_
20131.pdf
www.bandungkab.go.id/public/uploads/Ringkasan_Renja_2013.pdf
www.bandungkab.go.id/public/uploads/Laporan_triwulan_IV_SDAPE_20121.pdf
www.bandungkab.go.id/public/uploads/Ringkasan_laporan_tahunan_2012
3.pdf
www.bandungkab.go.id/public/uploads/LAPTRI%20IV%20Tahun%2020
13.pdf
www.bandungkab.go.id/public/uploads/Lakip_2013.pdf
www.bandungkab.go.id/public/uploads/Rekap_RKA_SDAPE_2012.pdf
69

www.bandungkab.go.id/public/uploads/Ringkasan_DPA_SDAPE_2012.p
df
www.bandungkab.go.id/public/uploads/Ringkasan_LRA_2012.pdf
www.bandungkab.go.id/public/uploads/Neraca_20123.pdf
www.bandungkab.go.id/public/uploads/Daftar_Inventaris_SDAPE_20121.
pdf
www.bandungkab.go.id/public/uploads/Ringkasan_RKA.pdf
www.bandungkab.go.id/public/uploads/Ringkasan_DPA.pdf
www.bandungkab.go.id/public/uploads/LRA_2013_.pdf
www.bandungkab.go.id/public/uploads/Buku%20Inventaris%20UPB.pdf
www.bandungkab.go.id/public/uploads/dpa_SDAPE_tahun_2014.pdf
www.bandungkab.go.id/public/uploads/DAFTAR_RANCANGAN_PERA
TURAN_PERUNDANG.pdf
www.bandungkab.go.id/public/uploads/Lampiran_VIII_-
_mekanisme_pelayanan_IP.pdf
www.bandungkab.go.id/public/uploads/Lampiran_IX_-
_Mekanisme_pengelolaan_keberatan_atas_IP.pdf
Nara Sumber :
Tanya Jawab langsung dengan Kepala Bidang Pertambangan Noorfian
Iskandar ST,.MT
Tanya Jawab Langsung dengan Kasi Geologi Opi Sugilar,.ST

Anda mungkin juga menyukai