Anda di halaman 1dari 1

Kufur (bagian 1)

Kufur secara bahasa berarti menutupi, menyelubungi, dan mengingkari. Sedangkan menurut istilah
Syara Kufur artinya mengingkari segala ketetapan yang telah menjadi ketentuan Allah dan RasulNya yang
seharusnya ditaati, sesuai tuntunan yang datang dari Allah dan RasulNya. Sikap dan sifat pengingkaran
disebut Kufur, sedang pelakunya atau orangnya disebut Kafir.
Kufur ada dua jenis, diantaranya :
a. Kufur Millah atau kufur besar, yang dapat mengeluarkan seseorang dari agama Islam.
b. Kufur Duuna Kufrin atau kufur kecil, yaitu kufur yang tidak menyebabkan pelakunya sampai keluar dari
agama Islam.
Kufur Millah kufur yang menyebabkan seseorang keluar dari ajaran agama Islam, meliputi
1. Kufur karena enggan atau menolak, dan sombong
Kufur seperti ini penyebabnya adalah karena tidak mau tunduk untuk mengejakan apa yang
diperintahkan Allah SWT, walaupun disisi lain masih tetap mengakui Allah tuhan Yang Maha Esa.
Kufur semacam ini telah dicontohkan oleh Iblis Lanatullah Alaihi. Hal ini terjadi ketika Allah Azza Wa
Jalla memerintahkan kepada para Malaikat dan Iblis untuk sujud memberi hormat kepada Adam.
Semua Malaikat sujud, akan tetapi Iblis menolak. QS; 2 (al-Baqarah), ayat 34

)
34. dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat: "Sujudlah* kamu kepada Adam,"
Maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri, dan ia Termasuk
golongan yang kafir.

*Sujud di sini berarti menghormati Adam, bukanlah berarti sujud memperhambakan diri, karena sujud
memperhambakan diri itu hanyalah semata-mata kepada Allah.

Baca juga QS; 7 (al-Anam), ayat 11-18, dan QS; 38 (Shaad), ayat 71-85

Kelompok Jaringan Iblis Laknatullah (JIL) mengatakan; Bahwa aqidah Iblis itu masih murni, tidak
terkontaminasi oleh Syirik, karena Iblis sangat faham bahwa Adam adalah manusia, makhluk ciptaan Allah.
Sujud pada makhluk adalah Syirik. Sujud hanya kepada Allah al-Khalik. Ini adalah adalah alasan yang dibuat-
buat oleh kelompok Jaringan Iblis Laknatullah (JIL) yangh Aneh dan Nyeleneh, karena sesungguhnya Iblis
sendiri tidak pernah berpikiran dan tidak pulah berdalih dengan apa yang dilakukan oleh kelompok
pendukung Iblis ini. Alasan Iblis hanya karena ia merasa lebih utama atau lebih baik, yang dalam bahasa al-
Quran disebut dengan bentuk kalimat

* Darwis Ibnu Ubaidah, S.Ag. Panduan Agama Islam, Hal.


85-86 ]

Anda mungkin juga menyukai