Anda di halaman 1dari 1

Adab Tata Krama Seputar Jenazah

Sesunguhnya kematian adalah sesuatu yang telah ditetapkan bagi setiap makhluk yang bernyawa QS; 29 (al-
Ankabut) , ayat 57 :
(

)
57. tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati. kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.
Baca QS; 3 ( ali-Imran ) , ayat 85 , dan QS ; 21 ( al-Anbiya ) , ayat 35 .
Ayat-ayat tersebut merupakan peringatan bagi orang yang mau mengambil pelajaran,

cukuplah
kematian itu sebagai nasehat.

: "

" (

)
Dari Abi Hurairah RA ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Perbanyaklah mengigat pemutus kenikmatan yakni kematian. [
HR.Baihaqi dan Ibnu Hibban ]
Dengan mengigat kematian dapat mencegah seseorang dari berbuat maksiat , tidak akan tertipu dengan
gemerlapan dunia dan akan menjadikan orang mudah bersedekah dan beribadah .
Didalam riwayat ad-Dailami dari Abi Hurairah dengan lafadz ;

Perbanyaklah mengigat kematian , maka tidaklah seseorang banyak mengigatnya kecuali Allah akan menghidupkan ( melembutkan )
hatinya dan memudahkan kepadanya kematian ( apabila sudah waktunya ).
Mengingat kematian bukan berarti mengharapkan datangnya kematian , mengharapkan kematian itu hukumnya
Haram .

Dari Abi Hurairah RA , Rasulullah SAW bersabda : Jangalah sekali-kali salah seorang diantara kalian mengharap kematian , jika ia
orang baik bisa jadi kebaikanya akan bertambah dan jika orang yang jelek / berdosa bisa jadi ia akan bertaubat. [Hadits Mutafaqqun
alaih dan lafadznya bagi Bukhori] .
Dalam mengharapkan kematian terkandung ketidak ridhoan / ketidak relaan terhadap Qadla ( Takdir ) Allah dalam
tidak adanya kesabaran. Sedang orang mukmin wajib bersabar dan dengan sabar itulah akan mendapatkan pahala tanpa
batas . QS ; 39 ( az-Zumar ) , ayat 10:

Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.
Jika memang keadaan sangat terpaksa maka ikutilah bimbingan Rasulullah SAW .

- :

. (

)
Dari Anas RA , ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Janganlah sekali-kali salah seorang diantara kalian mengharapkan kematian
karena musibah yang menimpanya . Jika ia terpaksa melakukanya maka harus berkata / berdoa :


Ya Allah hidupkanlah aku jika kehidupan lebih baik bagiku , dan wafatkanlah aku jika kematian itu lebih baik bagiku. [ Hadits
Mutafaqun alaihi ] .

Anda mungkin juga menyukai