Prinsip resiprositas yang terdapat dalam Tradisi Buwuh membuat tradisi ini terus berlangsung hingga saat ini. Proses timbal balik yang ada dalam Tradisi Buwuh menimbulkan berbagai dampak yang ditimbulkan dalam proses pelaksanaannya. Tradisi Buwuh memiliki peran dalam menjaga hubungan baik diantara para pelakunya. Hal ini sesuai dengan pendapat KTK sebagai berkut, Kalau mempererat solidaritas ya jelas terlihat bagaimana suatu wilayah yang masih menjalankan tradisi ini berarti tandanya rasa kekeluargaannya masih kuat mas. jadi kegiatan yang membuat kita erat ya saling membantu dalam kegiatan buwuh (wawancara pada tanggal). Kegiatan memberikan buwuh dalam hajatan dipandang sebagai kegiatan yang sifatnya tolong menolong antar sesama yang mengindikasikan suatu wilayah atau kelompok yang menjalankannya masih memiliki rasa solidaritas yang tinggi diantara para anggotanya. Pernyataan diatas ditambahkan oleh SKH sebagai berikut. Melalui tradisi ini terlihat bagaimana hubungan diantara si penyumbang dan pemilik hajat. Kegiatan hajatan dan buwuh digunakan untuk berkumpul dan saling membalas bantuan. Namun ya hal sebaliknya bisa juga terjadi mas, yaitu kalau misalnya ada orang- orang yang tidak mengembalikan potangan. Walaupun pemilik hajatan itu tidak memusuhi dan menaruh rasa benci, kadang dalam diri orang yang tidak mampu membalas pemberian itu akan muncul rasa minder dan berusaha menghindar ketika bertemu dengan orang tidak ia berikan buwuh itu. menurut SKH Tradisi Buwuh dijadikan indikasi kedekatan hubungan antara para pelaku tradisi ini. Memberikan buwuh dalam acara hajatan seseorang dijadikan sebagai sarana untuk berkumpul dan saling membantu ketika sesamanya menyelenggarakan hajatan. Namun hal sebaliknya bisa terjadi yaitu ketika seseorang yang diberikan buwuh tidak mengembalikan buwuh yang diterimanya saat orang yang memberinya menyelenggarakan hajatan. Seseorang yang memiliki tanggungan potangan namun tidak membalasnya dapat menimbulkan efek buruk terhadapt hubungan antara pihak yang terlibat dalam proses pertukaran. Terkadang walaupun orang yang tidak dibalas pemberiannya bersikap memaklumi, namun perasaaan bersalah dari dalam diri individu tersebut menimbulkan sikap minder dan malu sehingga memilih mnghindar dengan orang yang bersangkutan. Sikap masing- masing orang memang berbeda- beda dalam merespon orang yang tidak mengembalikan buwuh. Sebagian memilih untuk bersikap memaklumi dan memilih untuk tidak lagi memberikan buwuh kepada orang yang tidak mengembalikan potangan buwuh tersebut. Pernyataan tersebut diperkuat oleh TRM menurutnya berfikir positif ajja, mungkin orang tersebut lagi banyak kebutuhan dan mungkin banyak yang menggelar hajatan pada saat yang bersamaan. Hal senada juga diungkapkan oleh KSN sebagai berikut, Memaklumi dan kalau dia menyelenggarakan hajatan ya paling saya menyumbang uang atau malah tidak datang gitu mas. ketika saya sendiri yang tidak bisa datang ke acara hajatan tetangga atau kenalan saya ya mungkin malu ya mas kalau ketemu. Sanksi yang diterima oleh orang yang tidak mengembalikan buwuh memang bersumber dari dalam dirinya sendiri yaitu perasaan malu dan minder ketika bertemu dengan orang yang tidak ia kembalikan buwuh yang pernah diterimanya. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan SWT, menurutnya kalau saya yang tidak mengembalikan ya malah merasa minder dan malu dalam dirinya sendiri. Tapi di lain kesempatan ketika orang yang tidak saya sumbang buwuh itu mengadakan hajatan ya saya berusaha menyumbang untuk memperbaiki hubungan (wawancara Pada tanggal____). Hubungan antar orang yang sempat merenggang karena proses tidak simetris dari Tradisi Buwuh ini dapat diperbaiki dengan mengembalikan buwuh yang seharusnya diberikan sebagai potangan yang belum sempat dikembalikan. Dari hasil wawancara dengan beberapa informan diatas didapati bahwa dalam kaitannya dengan hubungan antar orang yang menjalankannya, disatu sisi resirositas yang seimbang dalam Tradisi Buwuh semakin mempererat solidaritas para pelakunya, di sisi sebaiknya resiprositas yang tidak seimbang dalam tradisi ini juga membuat renggangnya hubungan para pelakunya. Pemberian dianggap sebagai hutang yang harus dibayarkan di lain kesempatan, pihak yang tidak membayar hutang dianggap sebagai bentuk kecurangan atas bantuan yang pernah diberikan. Tradisi Buwuh merupakan sebuat tradisi yang untuk menjalankannya membutuhkan dana atau biaya yang besar. Dalam sekali memberikan buwuh saja seseorang dapat menghabiskan dana hingga Rp.100.000. Prinsip resiprositas yang terdapat dalam tradisi ini membuat pelakunya terus menjalankan tradisi yang memiliki tujuan membantu seseorang yang memiliki beban menyelenggarakan hajatan ini. Bagi seseorang yang menyelengarakan hajatan, buwuh memiliki peran penting dari segi pendanaan. Buwuh bahkan menjadi sumber dana utama dalam penyelenggaraan hajatan. Hal ini sesuai dengan penyataan KTK, menurutnya Buwuh itu menjadi sumber dana yang penting bagi penyelenggaraan hajatan di desa ini. setiap orang berharap buwuh itu dapat menutupi biaya penyelenggaraan hajatan bahkan akan ada keuntungan setelah menyelenggarakan hajatan (wawancara pada tanggal______). Hasil buwuh yang didapat dalam penyelenggaraan hajatan dapat digunakan sebagai jaminan untuk mencari hutang dalam mempersiapkan acara hajatan. Hal ini diungkapkan oleh SLK sebagai berikut. Setelah selesai pelakasanaan hajatan dan buwuh itu sudah di dapat, hasilnya kita gunakan untuk menutup biaya dan melunasi hutang untuk menggelar hajatan itu mas,. ketika orang akan menyelenggarakan hajatan akan mudah mendapat pinjaman karena yang meminjami merasa memiliki jaminan yaitu hasil buwuh yang di dapat seuasai menyelenggarakan hajatan (wawancara pada tanggal). Hasil penjualan buwuh yang didapat dalam acara penyelenggaraan hajatan digunakan untuk menutupi hutang guna mempersiapkan acara hajatan. Pernyataan itu diperkuat oleh TRM sebagai berikut, Setelah selesai pelakasanaan hajatan dan buwuh itu sudah di dapat, hasilnya kita gunakan untuk menutup biaya dan melunasi hutang untuk menggelar hajatan itu mas,. ketika orang akan menyelenggarakan hajatan akan mudah mendapat pinjaman karena yang meminjami merasa memiliki jaminan yaitu hasil buwuh yang di dapat seuasai menyelenggarakan hajatan (wawancara pada tanggal______). Dari hasil wawancara dengan TRM didapati bahwa hasil buwuh yang didapat digunakan sebagai dana untuk menutup kekurangan biaya hajatan yang diperoleh melalaui berhutang. Seseorang yang akan menyelenggarakan hajatan akan lebih mudah dalam mencari sumber hutangan karena orang yang akan memberi hutang memiliki jaminan hasil buwuh yang di dapat dalam pelaksanaan hajatan tersebut. hal senada juga diungkapkan oleh SWT, menurutnya biasanya orang yang akan menggelar hajatan akan lebih mudah dalam mencari hutangan. Hal ini karena orang yang akan member hutang tidak kuatir uangnya tidak kembali. Seseorang yang menggelar hajatan pasti akan mendapat banyak bantuan dari para tetangga dan kerabatnya (wawancara pada tanggal_____). Hasil buwuh yang didapat dalam pelaksaan hajatan memang sangat membantu pihak penyelenggara hajatan dalam segi pendanaan dan beban yang ditanggungnya, namun disisi lain buwuh juga menjadi tambahan beban hidup bagi orang yang menjalankannya mengingat biaya besar yang harus dikeluarkan dalam memberikan buwuh untuk hajatan seseorang. Tidak jarang pelaku tradisi buwu ini berhutang guna memberikan bantuan dalam hajatan yang diselenggarakan oleh seseorang. Hal ini sesuai dengan pernyataan KRS sebagai berikut. untuk menghadiri undangan dan menghindari rasa tidak enak hati kepada tetangga ya kadang kita sampai melakukan hutang mas. karena biasanya lagi tidak ada uang dan banyak kebutuhan lain, jadi solusi terakhir ya hutang mas. apalagi kalau sifatnya itu potangan gitumau tidak mau ya cari hutangan sana sini mas untuk buwuh. Ketika tidak memiliki uang, KRS memilih berhutang untuk memberikan buwuh karena rasa tidak enak hati saat tetangganya menyelenggarakan hajatan. Terlebih ketika ia memiliki tanggungan potangan terhadap orang yang menyelenggearakan hajatan, tidak ada pilihan lain kecuali berhutang untuk memberikan buwuh sebagai balasan atas buwuh yang pernah ia terima di msa sebelumnnya. Hal senada juga diuangkap oleh SKH, menurutnya kalau saya hutang tetangga atau bos saya terkadang. Biasanya hal itu terjadi di bulan- bulan yang dianggap baik untuk menyelenggarakan hajatan (wawancara pada tanggal____). Di bulan- bulan tertentu yang dianggap bulan baik, memang seseorang secara serentak menyelenggarakan hajatan. Hal tersebut menjadi suatu beban yang berat bagi pelaku Tradisi Buwuh untuk menjalankan tradisi ini. Hal tersebut juga diungkapkn oleh TRM sebagai berikut, kita ya kadang terasa berat ketika dalam semalam terdapat beberapa orang yang menggelar hajatan. Terlebih lagi ketika kita memiliki potangan dengan orang- orang yang menggelar hajatan secara berbarengan itu. ketika potangan kita akan benar- benar berusaha mengembalikan pemberian orang yang menggelar hajatan di masa terdahulu (wawancara pada tanggal______) Buwuh menjadi salah satu beban hidup baru yang perlu difikirkan terkait cara pemenuhannya. Hal ini diungkapkan oleh KRS, menurutnya buwuh menjadi salah satu beban hidup yang harus di fikirkan. tidak hanya memikirkan kebutuhan untuk membayar biaya sekolah anak, atau makan sehari- hari saja, namun terdapat beban baru yaitu untuk buwuh saat tetangga menggelar hajatan (wawancara pada tanggal_____). Menyelenggarakan hajatan dibulan- bulan tertentu secara serentak tidak hanya memberatkan pihak yang posisinya memberikan buwuh, namun hal tersebut juga merugikan pihak penyelenggara hajatan jika hajatan yang diselenggarakan banyak yang membarenginya. Seseorang memiliki skala prioritas masing- masing dalam memberikan buwuh. Pertimbangan yang digunakan semakin tinggi ketika dalam semalam terdapat banyak orang yang menyelenggarakan hajatan. Seseorang akan memilih kepada siapa saja ia akan memberikan buwuh. Hal ini diungkapkan oleh SLK sebagai berikut. Buwuh terasa berat ketika dalam semalam terdapat beberapa orang yang secara bersama- sama menggelar hajatan mas. sebenarnya tidak hanya tetangga yang akan memberikan buwuh yang merasa terbebani, namun juga penyelenggara hajatan ketika mereka secara bersama- sama menggelar hajatan, hasil yang didapat tidak bisa maksimal karena orang akan mempertimbangkan dan memiliki skala prioritas mana yang akan disumbang dan tidak. Jadi sebenarnya juga resiko bagi mereka yang menggelar hajatan secara bersama- sama yaitu buwuhan yang pernah ia berikan tidak bisa kembali dengan jumlah yang sama. Dari hasil wawancara beberapa infroman diatas didapati bahwa disatu sisi Tradisi Buwuh ini memang dapat membantu meringankan beban seseorang dalam menyelenggarakan hajatan, namun disisi lain Tradisi Buwuh juga menambah beban kehidupan atau pengeluaran keluarga. Beban yang ditimbulkan oleh Tradisi Buwuh ini semakin terasa ketika memasuki musim- musim hajatan, karena dalam semalam bisa lebih dari dua orang yang menyelenggarakan hajatan. Seseorang bahkan rela berhutang ketika ia memiliki tanggungan potangan yang harus dikembalikan pada seseorang disaat ia sedang tidak memiliki uang untuk membeli barang yang harus diberikan sebagai buwuh dalam hajatan. Memberikan buwuh dalam acara hajatan seseorang menjadi salah satu kebutuhan hidup baru yang harus difikirkan terkait cara pemenuhannya.