Anda di halaman 1dari 7

1.

Dampak resiprositas dalam Tradisi Buwuh


Prinsip resiprositas yang terdapat dalam Tradisi Buwuh membuat tradisi ini terus
berlangsung hingga saat ini. Proses timbal balik yang ada dalam Tradisi Buwuh
menimbulkan berbagai dampak yang ditimbulkan dalam proses pelaksanaannya.
Tradisi Buwuh memiliki peran dalam menjaga hubungan baik diantara para
pelakunya. Hal ini sesuai dengan pendapat KTK sebagai berkut, Kalau mempererat
solidaritas ya jelas terlihat bagaimana suatu wilayah yang masih menjalankan tradisi
ini berarti tandanya rasa kekeluargaannya masih kuat mas. jadi kegiatan yang
membuat kita erat ya saling membantu dalam kegiatan buwuh (wawancara pada
tanggal). Kegiatan memberikan buwuh dalam hajatan dipandang sebagai kegiatan
yang sifatnya tolong menolong antar sesama yang mengindikasikan suatu wilayah
atau kelompok yang menjalankannya masih memiliki rasa solidaritas yang tinggi
diantara para anggotanya. Pernyataan diatas ditambahkan oleh SKH sebagai berikut.
Melalui tradisi ini terlihat bagaimana hubungan diantara si penyumbang dan
pemilik hajat. Kegiatan hajatan dan buwuh digunakan untuk berkumpul dan saling
membalas bantuan. Namun ya hal sebaliknya bisa juga terjadi mas, yaitu kalau
misalnya ada orang- orang yang tidak mengembalikan potangan. Walaupun
pemilik hajatan itu tidak memusuhi dan menaruh rasa benci, kadang dalam diri
orang yang tidak mampu membalas pemberian itu akan muncul rasa minder dan
berusaha menghindar ketika bertemu dengan orang tidak ia berikan buwuh itu.
menurut SKH Tradisi Buwuh dijadikan indikasi kedekatan hubungan antara para
pelaku tradisi ini. Memberikan buwuh dalam acara hajatan seseorang dijadikan
sebagai sarana untuk berkumpul dan saling membantu ketika sesamanya
menyelenggarakan hajatan. Namun hal sebaliknya bisa terjadi yaitu ketika seseorang
yang diberikan buwuh tidak mengembalikan buwuh yang diterimanya saat orang yang
memberinya menyelenggarakan hajatan. Seseorang yang memiliki tanggungan
potangan namun tidak membalasnya dapat menimbulkan efek buruk terhadapt
hubungan antara pihak yang terlibat dalam proses pertukaran. Terkadang walaupun
orang yang tidak dibalas pemberiannya bersikap memaklumi, namun perasaaan
bersalah dari dalam diri individu tersebut menimbulkan sikap minder dan malu
sehingga memilih mnghindar dengan orang yang bersangkutan.
Sikap masing- masing orang memang berbeda- beda dalam merespon orang yang
tidak mengembalikan buwuh. Sebagian memilih untuk bersikap memaklumi dan
memilih untuk tidak lagi memberikan buwuh kepada orang yang tidak
mengembalikan potangan buwuh tersebut. Pernyataan tersebut diperkuat oleh TRM
menurutnya berfikir positif ajja, mungkin orang tersebut lagi banyak kebutuhan dan
mungkin banyak yang menggelar hajatan pada saat yang bersamaan. Hal senada juga
diungkapkan oleh KSN sebagai berikut, Memaklumi dan kalau dia
menyelenggarakan hajatan ya paling saya menyumbang uang atau malah tidak datang
gitu mas. ketika saya sendiri yang tidak bisa datang ke acara hajatan tetangga atau
kenalan saya ya mungkin malu ya mas kalau ketemu.
Sanksi yang diterima oleh orang yang tidak mengembalikan buwuh memang
bersumber dari dalam dirinya sendiri yaitu perasaan malu dan minder ketika bertemu
dengan orang yang tidak ia kembalikan buwuh yang pernah diterimanya. Hal tersebut
sesuai dengan pernyataan SWT, menurutnya kalau saya yang tidak mengembalikan
ya malah merasa minder dan malu dalam dirinya sendiri. Tapi di lain kesempatan
ketika orang yang tidak saya sumbang buwuh itu mengadakan hajatan ya saya
berusaha menyumbang untuk memperbaiki hubungan (wawancara Pada
tanggal____). Hubungan antar orang yang sempat merenggang karena proses tidak
simetris dari Tradisi Buwuh ini dapat diperbaiki dengan mengembalikan buwuh yang
seharusnya diberikan sebagai potangan yang belum sempat dikembalikan.
Dari hasil wawancara dengan beberapa informan diatas didapati bahwa dalam
kaitannya dengan hubungan antar orang yang menjalankannya, disatu sisi resirositas
yang seimbang dalam Tradisi Buwuh semakin mempererat solidaritas para pelakunya,
di sisi sebaiknya resiprositas yang tidak seimbang dalam tradisi ini juga membuat
renggangnya hubungan para pelakunya. Pemberian dianggap sebagai hutang yang
harus dibayarkan di lain kesempatan, pihak yang tidak membayar hutang dianggap
sebagai bentuk kecurangan atas bantuan yang pernah diberikan.
Tradisi Buwuh merupakan sebuat tradisi yang untuk menjalankannya
membutuhkan dana atau biaya yang besar. Dalam sekali memberikan buwuh saja
seseorang dapat menghabiskan dana hingga Rp.100.000. Prinsip resiprositas yang
terdapat dalam tradisi ini membuat pelakunya terus menjalankan tradisi yang
memiliki tujuan membantu seseorang yang memiliki beban menyelenggarakan
hajatan ini. Bagi seseorang yang menyelengarakan hajatan, buwuh memiliki peran
penting dari segi pendanaan. Buwuh bahkan menjadi sumber dana utama dalam
penyelenggaraan hajatan. Hal ini sesuai dengan penyataan KTK, menurutnya Buwuh
itu menjadi sumber dana yang penting bagi penyelenggaraan hajatan di desa ini.
setiap orang berharap buwuh itu dapat menutupi biaya penyelenggaraan hajatan
bahkan akan ada keuntungan setelah menyelenggarakan hajatan (wawancara pada
tanggal______).
Hasil buwuh yang didapat dalam penyelenggaraan hajatan dapat digunakan
sebagai jaminan untuk mencari hutang dalam mempersiapkan acara hajatan. Hal ini
diungkapkan oleh SLK sebagai berikut.
Setelah selesai pelakasanaan hajatan dan buwuh itu sudah di dapat, hasilnya
kita gunakan untuk menutup biaya dan melunasi hutang untuk menggelar hajatan
itu mas,. ketika orang akan menyelenggarakan hajatan akan mudah mendapat
pinjaman karena yang meminjami merasa memiliki jaminan yaitu hasil buwuh
yang di dapat seuasai menyelenggarakan hajatan (wawancara pada tanggal).
Hasil penjualan buwuh yang didapat dalam acara penyelenggaraan hajatan
digunakan untuk menutupi hutang guna mempersiapkan acara hajatan. Pernyataan itu
diperkuat oleh TRM sebagai berikut, Setelah selesai pelakasanaan hajatan dan
buwuh itu sudah di dapat, hasilnya kita gunakan untuk menutup biaya dan melunasi
hutang untuk menggelar hajatan itu mas,. ketika orang akan menyelenggarakan
hajatan akan mudah mendapat pinjaman karena yang meminjami merasa memiliki
jaminan yaitu hasil buwuh yang di dapat seuasai menyelenggarakan hajatan
(wawancara pada tanggal______).
Dari hasil wawancara dengan TRM didapati bahwa hasil buwuh yang didapat
digunakan sebagai dana untuk menutup kekurangan biaya hajatan yang diperoleh
melalaui berhutang. Seseorang yang akan menyelenggarakan hajatan akan lebih
mudah dalam mencari sumber hutangan karena orang yang akan memberi hutang
memiliki jaminan hasil buwuh yang di dapat dalam pelaksanaan hajatan tersebut. hal
senada juga diungkapkan oleh SWT, menurutnya biasanya orang yang akan
menggelar hajatan akan lebih mudah dalam mencari hutangan. Hal ini karena orang
yang akan member hutang tidak kuatir uangnya tidak kembali. Seseorang yang
menggelar hajatan pasti akan mendapat banyak bantuan dari para tetangga dan
kerabatnya (wawancara pada tanggal_____).
Hasil buwuh yang didapat dalam pelaksaan hajatan memang sangat membantu
pihak penyelenggara hajatan dalam segi pendanaan dan beban yang ditanggungnya,
namun disisi lain buwuh juga menjadi tambahan beban hidup bagi orang yang
menjalankannya mengingat biaya besar yang harus dikeluarkan dalam memberikan
buwuh untuk hajatan seseorang. Tidak jarang pelaku tradisi buwu ini berhutang guna
memberikan bantuan dalam hajatan yang diselenggarakan oleh seseorang. Hal ini
sesuai dengan pernyataan KRS sebagai berikut.
untuk menghadiri undangan dan menghindari rasa tidak enak hati kepada
tetangga ya kadang kita sampai melakukan hutang mas. karena biasanya lagi tidak
ada uang dan banyak kebutuhan lain, jadi solusi terakhir ya hutang mas. apalagi
kalau sifatnya itu potangan gitumau tidak mau ya cari hutangan sana sini mas
untuk buwuh.
Ketika tidak memiliki uang, KRS memilih berhutang untuk memberikan buwuh
karena rasa tidak enak hati saat tetangganya menyelenggarakan hajatan. Terlebih
ketika ia memiliki tanggungan potangan terhadap orang yang menyelenggearakan
hajatan, tidak ada pilihan lain kecuali berhutang untuk memberikan buwuh sebagai
balasan atas buwuh yang pernah ia terima di msa sebelumnnya. Hal senada juga
diuangkap oleh SKH, menurutnya kalau saya hutang tetangga atau bos saya
terkadang. Biasanya hal itu terjadi di bulan- bulan yang dianggap baik untuk
menyelenggarakan hajatan (wawancara pada tanggal____).
Di bulan- bulan tertentu yang dianggap bulan baik, memang seseorang secara
serentak menyelenggarakan hajatan. Hal tersebut menjadi suatu beban yang berat
bagi pelaku Tradisi Buwuh untuk menjalankan tradisi ini. Hal tersebut juga
diungkapkn oleh TRM sebagai berikut, kita ya kadang terasa berat ketika dalam
semalam terdapat beberapa orang yang menggelar hajatan. Terlebih lagi ketika kita
memiliki potangan dengan orang- orang yang menggelar hajatan secara berbarengan
itu. ketika potangan kita akan benar- benar berusaha mengembalikan pemberian
orang yang menggelar hajatan di masa terdahulu (wawancara pada tanggal______)
Buwuh menjadi salah satu beban hidup baru yang perlu difikirkan terkait cara
pemenuhannya. Hal ini diungkapkan oleh KRS, menurutnya buwuh menjadi salah
satu beban hidup yang harus di fikirkan. tidak hanya memikirkan kebutuhan untuk
membayar biaya sekolah anak, atau makan sehari- hari saja, namun terdapat beban
baru yaitu untuk buwuh saat tetangga menggelar hajatan (wawancara pada
tanggal_____).
Menyelenggarakan hajatan dibulan- bulan tertentu secara serentak tidak hanya
memberatkan pihak yang posisinya memberikan buwuh, namun hal tersebut juga
merugikan pihak penyelenggara hajatan jika hajatan yang diselenggarakan banyak
yang membarenginya. Seseorang memiliki skala prioritas masing- masing dalam
memberikan buwuh. Pertimbangan yang digunakan semakin tinggi ketika dalam
semalam terdapat banyak orang yang menyelenggarakan hajatan. Seseorang akan
memilih kepada siapa saja ia akan memberikan buwuh. Hal ini diungkapkan oleh
SLK sebagai berikut.
Buwuh terasa berat ketika dalam semalam terdapat beberapa orang yang
secara bersama- sama menggelar hajatan mas. sebenarnya tidak hanya tetangga
yang akan memberikan buwuh yang merasa terbebani, namun juga penyelenggara
hajatan ketika mereka secara bersama- sama menggelar hajatan, hasil yang
didapat tidak bisa maksimal karena orang akan mempertimbangkan dan memiliki
skala prioritas mana yang akan disumbang dan tidak. Jadi sebenarnya juga resiko
bagi mereka yang menggelar hajatan secara bersama- sama yaitu buwuhan yang
pernah ia berikan tidak bisa kembali dengan jumlah yang sama.
Dari hasil wawancara beberapa infroman diatas didapati bahwa disatu sisi Tradisi
Buwuh ini memang dapat membantu meringankan beban seseorang dalam
menyelenggarakan hajatan, namun disisi lain Tradisi Buwuh juga menambah beban
kehidupan atau pengeluaran keluarga. Beban yang ditimbulkan oleh Tradisi Buwuh
ini semakin terasa ketika memasuki musim- musim hajatan, karena dalam semalam
bisa lebih dari dua orang yang menyelenggarakan hajatan. Seseorang bahkan rela
berhutang ketika ia memiliki tanggungan potangan yang harus dikembalikan pada
seseorang disaat ia sedang tidak memiliki uang untuk membeli barang yang harus
diberikan sebagai buwuh dalam hajatan. Memberikan buwuh dalam acara hajatan
seseorang menjadi salah satu kebutuhan hidup baru yang harus difikirkan terkait cara
pemenuhannya.

Anda mungkin juga menyukai