HUTANG PIUTANG
(Studi Kasus Pada Masyarakat Petani Padi dan Bandar Padi Di Desa
Sukamantri Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tinjauan hukum Islam
terhadap praktik hutang piutang pada masyarakat petani padi dan bandar padi di Desa
Sukamantri Kecamatan Tanjungkera Kabupaten Sumedang Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus serta mengumpulkan informasi secara
terinci dan mendalam dengan menggunakan beberapa prosedur pengumpulan data selama
periode tertentu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa praktik hutang piutang pada
masyarakat petani padi dan bandar padi di Desa Sukamantri Kecamatan Tanjungkerta
Kabupaten Sumedang bertentangan dengan hukum Islam, Mekanisme hutang piutang yang
diberlakukan oleh kreditur sama dengan akad pada umumnya. Namun pada praktik hutang
piutang adanya tambahan yang telah dijanjikan diawal oleh pihak petani padi (kreditur)
dan dalam penyerahan tambahan apabila belum bisa melunasi hutang maka tambahannya
terlebih dahulu diberikan berupa padi setiap kali panen.
PENDAHULUAN
qardh, akad qardh menjadi salah satu alternatif yang paling dominan
qardh terdapat beberapa ketentuan yang harus dipenuhi oleh para pihak
yang membuat akad dan ketentuan tersebut harus diperjelas pada saat
membuat akad, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan, karena ketentuan
tabarru’ dan mengikat (luzum) para pihak terutama pihak pengutang yang
telah meminjam sejumlah uang kepada pemilik uang dan telah menerimanya
1
mengembalikan dengan jumlah uang yang sama. Para ulama sepakat bahwa
disyaratkan atau ditetapkan dalam perjanjian di awal akad, karena akad qardh
pembayaran itu dilakukan oleh pihak yang berutang dan tanpa ada dasar
pembayaran yang dilakukan oleh pihak yang berutang kepada pihak yang
2
tidak boleh dan haram bagi pihak yang berpiutang.
pinjaman atau utang bagi yang membutuhkan merupakan sesuatu hal yang
dianjurkan, dari aturan yang telah dibuat oleh Allah SWT diharapkan saling
kesulitan, akan tetapi dalam memberi pinjaman dalam hukum Islam tidak
petani padi (pihak yang berhutang) dengan bandar padi (orang yang
memberikan hutang) dilaksanakan secara lisan atau tidak tertulis yaitu hanya
3 Ibid., hal.82
4
belum bisa mengembalikan uang, maka setiap kali panen padi harus
tahun si peminjam itu bisa memberikan sampai tiga kali, karena dalam
4
setahun pihak peminjam itu bisa panen maksimal tiga kali panen. Untuk
terhadap praktik hutang piutang pada masyarakat petani padi dan bandar
METODE PENELITIAN
Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Secara
umum, studikasus merupakan strategi yang cocok apabila pokok pertanyaan suatu
penelitian berkenaan dengan “how” dan “why”, bila peneliti hanya memiliki sedikit
peluang untuk mengontrol peristiwa – peristiwa yang akan dielidiki, dan bilamana focus
penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer (masa kini) di dalam konteks
kehidupan nyata. 9
dengan Bapak Udin wawancara pada hari kamis, 2 juli 2020 bahwa
karena Bapak Udin selain menjadi petani padi beliau juga membuat
meminjam pada Ibu Etik selaku salah satu kreditur di desa tersebut.
2.000.000,00. Berbeda dengan Ibu Eneng, Ibu Ihat, Ibu Empat dan
Ibu Apong wawancara pada hari rabu, 1 juli dan kamis 2 juli 2020
Selanjutnya Ibu Ining, Ibu Entin, Ibu Imah, Ibu Ade, Ibu
Awa, Ibu Erat dan Bapak Uce wawancara pada hari selasa 30 Juni,
tidak ada jalan lain kecuali meminjam pada bandar padi (kreditur)
karena hal ini lebih mudah mereka lakukan. Walaupun ada Bank
meminjam kepada orang yang mampu di Desa itu lebih mudah dan
jaminan lainnya.
pada wawancara hari selasa, 30 Juni 2020 pihak bandar padi tidak
tidak ada hitam di atas putih dan tidak ada saksi, mereka saling
berupa padi dari hasil panennya. Namun apabila pada saat jatuh
masyarakat daerah tersebut ada yang keberatan dan ada pula yang
bahan omongan orang, dan muncul rasa malu apabila tidak disertai
53
maka bandar padi akan memberi tambahan waktu lagi. Akan tetapi
terjadi terus seperti itu sampai hutang itu terlunasi sesuai dengan
pada hari Rabu, 1 Juli 2020 saat pembayaran hutang karena kali
saat musim panen tiba untuk kedua kalinya Ibu Iis bisa melunasi
dengan Bapak Udin, pada saat musim panen tiba Bapak Udin
pokonya langsung.
sudah sampai batas waktu pembayaran atau sudah jatuh tempo maka
pembayaran hutang itu harus segera di bayar. Apabila pada saat jatuh
belum lunas. Apabila saat musim panen tiba sesuai perjanjian diawal
bebas, tidak ada batasan waktu yaitu semampu orang yang meminjam
lama dan sampai saat ini masih dilakukan oleh masyarakat Desa
Sukamantri.
nilai luar biasa terutama guna bantu membantu antar sesama yang
:berikut
،دينYY أو ِلجل رشوة صاحب َّال، إذا كانت ِلجل َّالتنفيس في أجل َّالدينYوالحاصل َّأن الهَّدية والعارَّية ونحوهما
أو ِلجل أن يكون لصاحب َّالدين منفعة في مقابل دينه فذلك محَّرم؛ َِّلنه نوع من الربا أو رشوة
Artinya: “Kesimpulannya, hadiah atau pinjaman atau semisalnya
jika diberikan untuk menunda tempo pembayaran atau sebagai
risywah (sogokan ), atau untuk memberikan manfaat kepada
pemberi hutang atas hutang yang diberikan, maka ini haram.
,Karena ini merupakan bentuk riba atau risywah” (Nailul Authar
.)5/275
Akan tetapi menurut Ulama Syafi’iyyah penghutang boleh
46
Op., Cit. Artikel
58
sebagai berikut:
termasuk riba.
adalah riba.
dalam kaidah:
menjadi syarat”
petani padi dan bandar padi di Desa Sukamantri, dari hasil analisis
salah satu bentuk riba, sekalipun pihak yang memberi utang tidak
melunasi hutang telah menjadi tradis dan apa yang menjadi tradisi,
telah dijanjikan diawal oleh pihak petani dari hasil analisis penulis
padi dan bandar padi di Desa Sukamantri, dalam transaksi ini secara
sebagai cicilan atau pelunasan hutang dan jika telah ada kebiasaan
maka boleh memberi hadiah ketika itu atau diyakini hadiah tersebut
48
hadiah ketika itu.
lebih wara’ dan lebih utama adalah menolaknya. Dan yang lebih
setelah pelunasan.
48 Op.Cit, Artikel
KESIMPULAN
Dari beberapa hasil analisis yang telah penulis paparkan pada bab
1. Tinjauan hukum Islam tentang praktik hutang piutang dari hasil analisis
penulis bahwa hutang piutang itu diperbolehkan dan hutang piutang bisa
berubah hukumya sesuai keadaan bisa jadi wajib, makruh, dan haram.
karung saat panen tiba. Dalam pembayaran hutang piutang ini adalah
seperti itu sampai hutang itu terlunasi. Dan praktik hutang piutang ini
yang telah dijanjikan di awal dan sudah menjadi tradisi dan salah satu
tersebut dihitung sebagai cicilan atau pelunasan hutang dan yang lebih
B. Saran
(https:irwantokrc/posiis-al-urf-dalam-struktur-bangunan/)
Kasei fogeis, (26 November 2019) “Utang Piutang dalam Hukum islam”
(http: kseifogeis,/utang-piutang-dalam-hukum-islam/)
Rineka Cipta).
Diponogoro)
Kelebihan”, (http://pengusahamuslim/.com)
63
64
(https:irwantokrc/posiis-al-urf-dalam-struktur-bangunan)
Maret 2020)
65
66
RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama : Nia Kurnia
NIM : B.2017.3.2.003
RIWAYAT PENDIDIKAN
Formal
2002-2008 : SDN PASIRHUNI 1