A. DAYA SAING
perusahaan, sub-sektor atau negara untuk menjual dan memasok barang dan
atau jasa yang diberikan dalam pasar. Daya saing sebuah negara dapat dicapai
dari akumulasi daya saing strategis setiap perusahaan. Proses penciptaan nilai
22
tambah (value added creation) berada pada lingkup perusahaan.
kemampuan untuk menunjukkan hasil yang lebih baik, lebih cepat atau
23
henti, (4) kemampuan menegakkan posisi yang menguntungkan.
yang dihasilkan oleh tenaga kerja. Menurut World Economic Forum, daya
22
Mudrajad Kuncoro. ‚Ekonomika Industri Indonesia : Menuju Negara Industri Baru 2030?‛.
(Yogjakarta: Penerbit Andi, 2007), h. 82
23 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 41 Tahun 2007 tentang standar proses
24
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
24
pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan. . Daya saing
bergantung pada tingkat sumber daya relatif yang dimilikinya atau biasa
pentingnya daya saing karena tiga hal berikut: (1) mendorong produktivitas
25
(Cost Leadership), Pembedaan Produk (Differentiation), dan Focus.
memproduksi produk standar (sama dalam segala aspek) dengan biaya per
unit yang sangat rendah. Produk ini (barang maupun jasa) biasanya ditujukan
24
Micel E. Porter. Competitive Advantage. Edisi Bahasa Indonesia. (Jakarta: PT Indeks
Kelompok Gramedia, 2001), edisi 4. H 12-14
25
Fred R. David. Manajemen Strategis Konsep. Buku 1. Edisi 12. (Jakarta: Salemba Empat,
2011), h. 145
25
juga dapat menjadi pemimpin pasar (market leader) dalam menentukan harga
dan memastikan tingkat keuntungan pasar yang tinggi (di atas rata-rata) dan
stabil melalui cara-cara yang agresif dalam efisiensi dan kefektifan biaya.
dalam teknologi yang terbaik, sharing biaya dan pengetahuan dalam internal
experience curve), optimasi kapasitas utilitas, dan akses yang baik terhadap
27
bahan baku atau saluran distribusi.
28
(resources) dan organisasi. Strategi ini hanya mungkin dijalankan jika
26 Ibid., 145
27 Ibid., 146
28 Michel E. Porter. Keunggulan Bersaing Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja
Unggulan. (Jakarta Barat: Binarupa Aksara, 1994), h. 91
26
ketat, riset pasar, distribusi yang kuat, ketrampilan kerja, serta biaya
pasar yang jadi sasarannya. Keunikan produk (barang atau jasa) yang
dengan sifat dan atribut fisik suatu produk atau pengalaman kepuasan
jenis ini biasa ditujukan kepada para konsumen potensial yang relatif
29
Fred R. David. Manajemen Strategis Konsep. Buku 1. Edisi 12. (Jakarta: Salemba Empat,
2011), h. 146
27
penggunaan strategi ini secara tepat adalah pada produk barang yang
Resiko lainnya dari strategi ini adalah jika perbedaan atau keunikan
oleh konsumen. Jika hal ini terjadi, maka pesaing yang menawarkan
produk standar dengan strategi biaya rendah akan sangat mudah merebut
bersaing dalam suatu segmen pasar yang lebih sempit. Strategi jenis
30
Fred R. David. Manajemen Strategis Konsep. Buku 1. Edisi 12. (Jakarta: Salemba Empat,
2011), h. 147
28
31
kompetitif adalah:
1. Teknologi
8. Skala ekonomis
31
Tulus Tambunan. Perekonomian Indonesia: Teori dan Temuan Empiris.(Jakarta:
Ghalia Indonesia, 2001), h. 55
29
12. Jaringan distribusi di dalam dan terutama di luar negeri yang baik
dan well-organized/managed
keberadaan produk. Islam melarang jual beli produk yang belum jelas (gharar)
ketidakadilan terhadap salah satu pihak. Selain keberadaan suatu produk, Islam
32
memberi penilaian. Tentang kualitas dan keberadaan produk Allah SWT.
30
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Dalam surat Ali-Imran ayat 92:
hasil usaha yang baik berupa barang maupun pelayanan atau jasa
34 Ibid., h. 49
35 Ibid., h. 441
31
Bisnis dalam Islam bertujuan untuk mencapai empat hal: (1) target
37
keberlangsungan, (4) keberkahan. Bisnis dalam Islam disamping harus
dan bebas dari distorsi. Hal ini bertujuan untuk memelihara unsur keadilan
semua pihak dan Islam mengatur agar persaingan di pasar dilakukan secara
adil. Persaingan dan globalisasi adalah sesuatu yang mesti dihadapi. Untuk
38
dalam bidang produksi termasuk perniagaan), antara lain sebagai berikut:
36
Maksudnya: mereka memberi petunjuk dan menuntun manusia dengan berpedoman kepada
petunjuk dan tuntunan yang datang dari Allah SWT dan juga dalam hal mengadili perkara-perkara,
mereka selalu mencari keldilan dengan berpedomankan petunjuk dan tuntunan Allah.
37
Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjayakusuma. Menggagas
Bisnis Islami. (Jakarta: Gema Press, 2000), h. 18
38
Didin Hafidhuddin dan Hendri Tanjung. Manajemen Syariah dalam Praktek. Jakarta:
Gema Press cet. 1, 2003), h. 44
32
yang bisa kita miliki dan merasa puas dengan apa yang kita
memiliki daya saing dan akan kalah jika‛bermain sendiri‛ dalam hal
lomba dalam hal kebaikan yaitu pada surat Al-Baqarah ayat 148 yaitu :
39 Departemen Agama RI, Mushaf Al-Qur’an, (Jakarta: CV. Pustaka Al-Kautsar, 2010), h. 17
33
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Dalam konteks persaingan usaha dikembangkan prinsip bersaing yang
sehat dan benar. Prinsip persaingan yang sehat dan benar menurut Islam, antara
lain: memberikan yang terbaik kepada konsumen, tidak berlaku curang, dan
40
kerjasama positif. Prinsip memberikan yang terbaik kepada konsumen dapat
konsumen. Dalam konsep ini, segala aktivitas bisnis mulai dari kegiatan produksi
sampai kegiatan barang tiba di pasar, ditujukan untuk merebut hati atau
Lima kekuatan Porter adalah suatu kerangkan kerja untuk analisis industri
menurunkan lima kekuatan yang menentukan intensitas kompetitif dan karena itu
41
daya tarik dari pasar. Porter menyatakan bahwa kelima kekuatan bersaing
34
menguntungkan.
42
dalam suatu industri: (1) ancaman masuknya pendatang baru, (2)
(4) Ancaman produk substitusi, dan (5) persaingan dalam industri. Untuk
menyusun rancangan strategi yang baik dan agar dapat menduduki posisi
42
Fred R. David. Manajemen Strategis Konsep. Buku 1. Edisi 12. (Jakarta: Salemba Empat,
2011),
h. 146
35
Pendatang Baru
Ancaman
Pendatang Baru
Persaingan
Industri
Penyedia Input Pembeli
Ancaman
Barang Subtitusi
Barang Subtitusi
36
43
memperpanjang garansi, dan meningkatkan iklan.
44
harga menjadi lazim. Mereka berebut posisi dengan
43 Fred R. David. Manajemen Strategis Konsep Edisi 12. (Jakarta: Salemba Empat, 2009), h. 148
44 Ibid., h. 148
37
Biaya tetap yang tinggi menciptakan tekanan yang berat terhadap semua
hambatan masuk yang ada dan reaksi dari peserta persaingan yang ada
menurut perkiraan calon pendatang baru. Jika hambatan masuk tinggi dan
dari peserta persaingan yang sudah ada, pendatang baru ini jelas tidak
45
masuk:
38
b. Diferensiasi Produk
c. Biaya Investasi
39
f. Kebijakan pemerintah
berkualitas lebih tinggi, harga lebih rendah, dan sumber daya pemasaran
40
46
menawarkan paket-paket pendanaan.
bagus, atau ketika biaya peralihan ke bahan mentah lain sangat tinggi.
untuk saling membantu dengan harga yang masuk akal, kualitas yang
47
profitabilitas jangka panjang dari semua pihak yang berkepentingan.
46 Fred R. David. Manajemen Strategis Konsep Edisi 12. (Jakarta: Salemba Empat, 2009), h. 149
47 Ibid., h. 151
41
industri.
industri.
efektif manakala pemasok tidak dapat dipercaya, terlalu mahal, atau tidak
42
48
yang saling bersaing dalam suatu industri.
yang lebih baik, serta berperan sebagai pesaing. Kekuatan dari tiap-
cara menekan harga, menuntut kualitas yang lebih baik/tinggi atau layanan
yang lebih memuaskan serta dapat berperan sebagai pesaing satu sama
lain, yang mana semua ini dapat menurunkan laba industri. Pembeli
48 Ibid., h. 150
43
sebagai berikut:
atau jasa substitusi membatasi potensi suatu industri. Jika industri tidak
44
mendapat perhatian besar adalah produk- produk yang (1) memiliki tren
45
C. Analisis SWOT
49
peluang dan ancaman diidentifikasi sebagai faktor eksternal.
50
Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu:
49
Freddy Rangkuti. Analisis SWOT teknik membedah kasus bisnis, (Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 2006), h. 19
50 J. Salusu, Pengambilan Keputusan Stratejik. (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2006), h.
350
46
51
Model Analisis SWOT menurut J. Salusu terdir dari :
a. Model Kuantitatif
47
b. Model Kualitatif
model kualitatif hal ini tidak terjadi. Selain itu, subkomponen pada
memiliki hubungan satu sama lain. Ini berarti model kualitatif tidak
48
52
Analisis SWOT dibuat dalam bentuk matrik (Matrix SWOT).
1) Menetapkan objektif/sasaran/tujuan
52
Freddy Rangkuti. Analisis SWOT teknik membedah kasus bisnis, (Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 2006), Cet. Ke-12, h. 25
49
53
(strenght) dan kelemahan (weakness). Faktor internal diperoleh dari
53
Freddy Rangkuti. Analisis SWOT teknik membedah kasus bisnis, (Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 2006), Cet. Ke-12, h. 19
50
51
54
kekuatan, kelemahan.
55
jmlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00).
54 Ibid., 22
55 Ibid., 22
52
56
peluang dan ancaman.
56 Ibid., 23
53
54
a) Pembobotan (scoring)
57
memberikan dampak terhadap faktor strategisnya.
Kelemahan = 1
Bobot Ancaman = 1
b) Matrik SWOT
dan kelemahan (tahap 3 dan 4) dari tabel IFAS ke dalam kolom yang
57 Ibid., 24
55
58
berikut:
untuk kondisi sekarang berada pada kuadran sebelah mana sehingga strategi yang
dipilih merupakan strategi yang paling tepat karena sesuai dengan kondisi
internal dan eksternal yang dimiliki oleh perusahaan saat ini. Posisi
59
perusahaan/institusi dapat dikelompokkan dalam 4 kuadran, yaitu:
58 Ibid., 35
59 Marimin, Teknik dan Aplikasi: Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk
(Jakarta: PT Grasindo,2004), h. 58
56
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
a) Kuadran 1 : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan.
microcomputer.
57
60
berbagai ancaman dan kelemahan internal.
60 Freddy Rangkuti. Swot Balanced Scorecard, Teknik Menyusun Strategi Korporat yang
Efektif, Plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,2011), h.
199
58
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id