KELOMPOK : III
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
BINA MUTIARA SUKABUMI
2023
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
Rahmat dan Hidayahnya kami bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Tak lupa shalawat serta salam kami curahkan kepada baginda Nabi kita
Nabi Muhammad SAW kepada keluarganya, para sahabatnya, dan kita selaku
umatnya.
Tujuan pembuatan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas Mata
Kuliah Pendidikan Agama Islam di Progam Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Semester 1.
Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan Kesehatan dan kelancaran sehingga makalah ini bisa slesai dibuat.
Dan tak lupa kepada keluarga juga rekan – rekan seperjuangan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyelesaian makalah ini
masih terdapat kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan adanya
masukan, kritik, maupun saran yang membangun dari berbagai pihak untuk
penyempurnakan makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………..2
Daftar Isi…………………………………………………………………3
BAB 1
PENDAHULUAN………………………………………………………4
A. Latar Belakang………………………………………………….4
B. Rumusan Masalah………………………………………………9
C. Tujuan Penelitian………………………………………………..9
E. Metode Penelitian………………………………………………19
F. Sistematika Penelitian…………………………………………..21
BAB II
TINJAUAN UMUM TENTANG KEABSAHAN AKAD
WAKALAH DALAM PEMBAYARAN MUBARAHAH………………21
BAB III
KEABSAHAN AKAD WAKALAH DALAM PEMBIAYAAN
MUBARAHAH DI BMS BINA MUTIARA SURADE………………..22
BAB IV
PENUTUP………………………………………………………………22
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kebutuhan tersebut manusia tidak pernah puas karena sifat manusia selalu
ingin memperoleh yang lebih lagi dari apa yang sudah diperolehnya.
dihasilkan dan dimiliki oleh orang lain. Oleh karena itu jual beli adalah
salah satu jalan untuk mendapatkannya secara sah. Dengan demikian maka
produk jual beli dalam perbankan syariah yaitu akad murabahah. Undang-
akan timbul kepercayaan dari calon pengguna bank atau pelabur dalam
4
Menurut Pasal 20 Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah ( KHES) akad
adalah kesepakatan dalam suatu perjanjian antara dua pihak atau lebih untuk
Jadi dari akad murabahah maka timbullah hubungan hukum antara Ba‟i (bank)
tanggal 10 Maret 2017 pukul 09.00 WIB, bahwa akad murabahah sangatlah
pinjaman dana dari produk bank syariah. Salah satu produk bank syariah yang
sering dipakai adalah produk murabahah. Per Juni 2015, OJK mencatat,
pembiayaan BUS dan UUS untuk akad mudharabah sebesar Rp 14,9 triliun,
5
Mempunyai beberapa persoalan salah satunya yaitu akad wakalah yang
disimpangi. Salah satunya adalah akad murabahah di BMS Bina Mutiara, Surade.
Bina Mutiara Surade (BMS ) merupakan pelaku ekonomi baru dalam kegiatan
memberikan jasa – jasa lainnya. Tetapi hingga saat ini BMS belum memiliki
pendirian, pengesahan, pembinaan dan pengawasan BMS. Oleh karena itu dalam
operasional BMS digunakan berbagai norma yang diambil dari berbagai peraturan
perundang - undangan yang telah ada yaitu Undang - Undang No. 17 Tahun 2012
atau membelikan kebutuhan barang atau investasi nasabah dan menjual kembali
Murabahah. Ciri – ciri dasar kontrak murabahah sebagai jual beli dengan
6
apa yang diperjual belikan harus ada dan dimiliki oleh setiap penjual dan sipenjual
harus mampu menyerahkan barang itu kepada pembeli. Pernyataan tersebut juga
termasuk dalam syarat sah akad bahwa objek ( barang ) harus bisa diserah
terimakan, barang yang dijual harus milik sempurna dari penjual, barang harus
Syariah ( KHES ) menyebutkan bahwa barang yang dijualbelikan harus sudah ada
dan barang yang di jualbelikan harus dapat diserahkan. Realitanya keabsahan akad
wakalah dalam pembiayaan murabahah di BMS Bina Mutiara Surade tidak sah,
karena di dalam akad murabahah yang ada di BMS Surade terdapat klausul yang
akad murabahah di BMS Bina Mutiara, Surade.. Selain itu, di dalam akad wakalah
juga terdapat klausul yang menyimpang, karena di dalam Pasal 2 akad wakalah
BMS Bina Mutiara, Surade. Disebutkan bahwa adanya Wadiah yad amanah. Di
mana jika akad tersebut menggunakan klausul wadiah yad amanah, maka uang
tersebut tidak dapat dipergunakan dan pihak musytari harus membayar upah
kepada ba‟i . Selain itu, akad murabahah pada BMS Bina Mutiara, Surade. sering
murabahah bukan lagi penjual ( ba‟i/ bank ) yang membelikan barang yang akan
7
membiayai tanpa ikut campur. Hal tersebut telah menyimpangi Fatwa Dewan
termasuk konsumen jasa, sehingga diatur oleh Undang -Undang No. 8 Tahun 1999
kewajiban. Selain mengatur tentang hak dan kewajiban, Undang - Undang No. 8
Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen melarang adanya kontrak baku yang
diatur dalam Pasal 18 Undang – Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen. Salah satu syarat sahnya perjanjian dalam hukum perdata yang diatur
dalam pasal 1320 KUH Perdata yang sangat terkait dengan perjanjian baku adalah
sehingga dengan adanya kesepakatan dari para pihak mengenai suatu hal yang
diperjanjikan ( dan telah memenuhi unsur lainnya ), maka para pihak akan terikat
8
salah satu pihak (ba‟i) untuk membayar ganti kerugian kepada debitur. Realitanya
kewajibannya sehingga terjadi pengalihan resiko dan tanggung jawab dari pihak
praktiknya pihak BMS Bina Mutiara, Surade. menggunakan akad baku yang
seolah – olah menguntungkan pihak BMS, di mana pihak musytari tidak dapat
bernegosiasi dengan pihak ba‟i. Oleh karena itu, pihak musytari perlu dilindungi
haknya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
9
D. Tinjauan Umum tentang Akad Wakalah
Akad murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan
penanaman dana dari pemilik dana (shahibul maal) kepada pengelola dana
menggunakan metode bagi untung dan rugi ( profit and loss sharing ) atau
metode bagi pendapatan ( revenue sharing ) antara kedua belah pihak berdasarkan
berdasarkan jual beli dimana bank membiayai atau membelikan kebutuhan barang
atau investasi nasabah dan menjual Kembali kepada nasabah ditambah dengan
Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah ( KHES ) yang terdapat dalam pasal 20 angka ( 6 ) juga
memberi pengertian tentang akad murabahah, yang berbunyai “Murabahah adalah
pembiayaan saling menguntungkan yang dilakukan oleh shahib al -mal dengan
pihak yang membutuhkan melalui transaksi jual beli dengan penjelasan bahwa
harga pengadaan barang dan harga jual terdapat nilai lebih yang merupakan
keuntungan atau laba bagi shahib almal dan pengembaliannya dilakukan secara
tunai atau angsur.”
10
Rukun Murabahah adalah sebagai berikut :
3)Harga (tsaman)
2) Harga jual dicantumkan dalam akad jual-beli dan jika telah disepakati tidak
3) Dalam transaksi ini, bila sudah ada barang maka diserahkan segera kepada
DOKUMEN
11
1) Undang - undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan
Murabahah
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan
suka sama suka diantara kamu ” (QS. An - Nisa‟ : 29) “ Dan Allah SWT. telah
275)’’
dalam Pasal 1 angka (7) yang dimaksud dengan akad adalah perjanjian tertulis
12
Antara Bank dengan pihak lain yang berisi hak dan kewajiban masing - masing
dua pihak atau lebih untuk melakukan dan atau tidak melakukan perbuatan
hukum tertentu.”
dalam Buku III KUH Perdata Pasal 1313 KUHPerdata memberikan pengertian
perjanjian, yaitu :
“Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau
istilah arkan atau rukn disebut rukun. Rukun akad menurut pendapat ahli-ahli
mengenal asas kebebasan berkontrak, asas personalitas, dan asas iktikad baik,
sedangkan dalam hukum adat mengenal asas terang, tunai, dan riil. Dalam
13
koteks hukum Islam juga mengenal asas-asas hukum perjanian. Adapun asasasas
didasarkan pada kesepakatan bebas dari para pihak dan tidak boleh ada
perjanjian/akad.
14
hari terjadi sengketa. Sedangkan dalam Kompilasi Hukum Ekonomi
Syariah ( KHES ) asas akad diatur pada Pasal 21, yang berbunyi sebagai
berikut :
terhindar dari keterpaksaan karena tekanan salah satu pihak atau pihak
lain
4) luzum / tidak berobah ; setiap akad dilakukan dengan tujuan yang jelas
atau maisir.
15
8) kemampuan ; setiap akad dilakukan sesuai dengan kemampuan para
bersangkutan.
dalam perjanjian tersebut terdapat suatu janji atau saling janji antara para
pihak, sehingga jika janji tersebut tidak dilaksanakan maka secara hukum
pihak yang dirugikam dapat menuntut pemenuhan janji itu secara paksa
apabila :
16
Seperti telah disinggung, akibat yang timbul dari wanprestasi ialah :
dengan adanya wanprestasi oleh salah satu pihak, pihak yang lainnya
mengganti kerugian”.
itu;
lain
17
Perbuatan melawan hukum harus dipenuhi syarat – syarat atau
unsur-unsur :
mengerjakan sesuatu.”
Apapun akta yang dibuat, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi
18
2) Hal – hal yang boleh dikuasakan Hal-hal yang boleh dikuasakan adalah
Pasal 1338 ( 1 ) tersebut sangat ideal jika para pihak yang terlibat dalam
lainnya.
E. Metode Penelitian
1. Objek Penelitian
Mutiara Surade
2. Subjek Penelitian
3. Sumber Data
cetak lainnya.
19
b. Data Sekunder : Wawancara, adalah tanya - jawab dalam komunikasi
penelitian.
6. Analisis Data Analisis data secara kualitatif, artinya data yang diperoleh
teoritis
20
F. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
skripsi.
21
BAB III : KEABSAHAN AKAD WAKALAH DALAM PEMBIAYAAN
BAB IV : PENUTUP
Berupa :
22