Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

FIQIH MUAMALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

“ Analisis Jual Beli Kredit Dan Kartu Kredit “

Dosen Pengampu SUKRON MA’MUN, M.Pd.I

Disusun Oleh Kelompok 7 :

1. Yunita ( 27 )
2. Maulinda Kurnia Sari ( 14 )
3. Dhea Febty Ednaweninda ( 07 )

JURUSAN PARIWISATA SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

Universitas Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan serta kelancaran dalam
penyusunan makalah Fiqih Muamalah. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan
kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW.

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bab Tentang Hukum
Perkreditan dalam Syariah Islam yang dibimbing oleh Bapak Sukron Ma’mun, M.Pd.I. Kami
ucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu kami menyelesaikan makalah ini.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada :

1. Dr. Maftukhin, M. Ag. Selaku Rektor IAIN Tulungagung yang telah


memberikankesempatan kepada kita untuk menimba ilmu di IAIN Tulungagung.
2. Muhammad Aswad, M.A. Selaku ketua jurusan Pariwisata Syariah.

3. Bapak Sukron Ma’mun, M.Pd.I selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
tugas dan pengarahan kepada kami.
4. Semua teman – teman Parsya 1A

Kami sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak terdapat kekurangan karena
keterbatasan pengetahuan kami, untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi
kesempurnaan kami dalam menyelesaikan tugas-tugas dimasa yang akan datang.

Akhirnya dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah atas terselesainya tugas makalah


ini dan semoga bermanfaat bagi pembaca maupun penulis, Aamiin.

Tulungagung, 4 September 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I    PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................1

BAB II   PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Jual Beli.......................................................................2


B. Hukum Jual Beli Kredit......................................................................3
C. Syarat Dan Ketentuan Jual Beli Kredit...............................................3
D. Pengertian Kartu Kredit......................................................................5
E. Macam – Macam Baking Card............................................................5
F. Kartu Kredit Dalam Perspektif Syariah..............................................7
G. Kartu Kredit Syariah...........................................................................7
BAB III  PENUTUP

A. Kesimpulan.........................................................................................8
B. Saran.................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

“Kartu Kredit adalah alat pembayaran dengan menggunakan kartu yang dapat
digunakan untuk melakukan pembayaran atas kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan
ekonomi, termasuk transaksi pembelanjaan atau untuk melakukan penarikan tunai, di mana
kewajiban pembayaran pemegang kartu dipenuhi terlebih dahulu oleh acquirer atau penerbit,
dan pemegang kartu berkewajiban melakukan pelunasan kewajiban pembayaran tersebut
pada waktu yang disepakati, baik secara sekaligus (charge card) ataupun secara angsuran.”

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan apa konsep dasar jual beli kredit!
2. Apa hukum yang terdapat pada jual beli kredit?
3. Apa saja syarat dan ketentuan jual beli kredit?
4. Jelaskan apa pengertian kartu kredit!
5. Sebutkan macam macam banking card!
6. Jelaskan apa yang dimaksud kartu kredit dalam perspektif syariah!
7. Jelaskan apa itu kartu kredit syariah!
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa konsep dasar jual beli kredit
2. Untuk mengetahui hukum hukum yang terdapat pada jual beli kredit
3. Untuk mengetahui syarat dan ketentuan jual beli kredit
4. Untuk mengetahui apa pengertian kartu kredit
5. Untuk mengetahui macam macam banking card
6. Untuk mengetahui apa yang dimaksud kartu kredit dalam perspektif syariah
7. Untuk mengetahui apa itu kartu kredit syariah

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Jual Beli Kredit


a. Asas Hukum Jual Beli Dalam Islam
1. Asas Ilahiah
Asa Ilahiah terbagi menjadi dua bagian, yaitu Tau id Ul hiyah
dan Tau id Rub biyah. Tau id Ui hiyah yaitu keyakinan akan
keesaan allah dan kesadaran bahwa seluruh yang ada dibumi
dan dilangit adalah milik-nya. Sedangkan Tau id Rub biyah
adalah keyakinan bahwa allah yang menentukan rezeki untuk
segenap makhluknya dan dia pulallah yang akan membimbing
setiap insane yang percaya kepada-Nya kearah keberhasilan.

2. Asas kebebasan ( al – urriyah )


Islam memberikan kebesan kepada para pihak untuk melakukan
suatu perikatan. Bentuk dan isi perikatan tersebut ditentukan
oleh para pihak. Apabila telah disepakati bentuk dan isinya,
makaperikatan itu mengikat para pihak yang menyepakatinya
dan harus dilaksanakan segala hak dan kewajibannya. Dasar
hukumnya antara lain terdapat dalam QS.Al-Maidah 1.

3. Asas kerelaan ( al – ridh )


Adalah terpenuhnya nilai – nilai keadilan antara para pihak
yang melakukan akad mu’amalah.

4. Asas kerelaan
Dalam melakukan perjanjian bisnis harus dilakukan dengan
cara saling suka atas dasar kerelaan antara kedua belah pihak,
sehingga tidak ada yang merasa terpaksa. Hal ini dijelaskan
dalam surat an-nisa ayat 29

2
5. Asas kejujuran dan kebenaran
Dalam perjanjian bisnis kejujuran merupakan hal yang harus
dilakukan oleh manusia dalam segala bidang kehidupan bisnis.
Jika kejujuran ini tidak diterapkan dalam perjanjian, maka akan
merusak legalitas perjanjian itu sendiri selain itu, jika terdapat
ketidak jujuran dalam perikatan akan menimbulkan perselisihan
diantara pihak.

6. Asas tertulis
Bahwa setiap perjanjian hendaknya dibuat secara tertulis, lebih
berkaitan demi kepentingan pembuktuan jika dikemudian hari
terjadi sengketa.

B. Hukum Jual Beli Kredit


Secara umum, jual beli dengan cara kredit diperbolehkan oleh syariat.
Berdasarkan pada beberapa dalil, diantaranya adalah bolehnya berhutang
dengan cara kredit atau angsuran dengan cara menuliskan jumlah hutang,
pembayaran diawal, berapa kali angsuran, dan pelunasan tanggal pembayaran,
yang sekarang disebut sebagai kwitansi tanda bukti pembayaran hutang dan
cara ini diperintahkan dalam QS.Al Baqarah: 282.

C. Syarat dan Ketentuan Jual Beli Kredit


Menurut sudarsono syarat jual beli terbagai ,menjadi dua yaitu :
1. Penjual dan pembili dengan memenuhi syarat :
a) Bukan dipaksa ( kehendaknya sendiri ). Menurut surat
an-Nisa’ 29

3
b) Sehat akal
c) Sampai umur ( baligh )
d) Keadaanya tidak mubadzir. Maksudnya pihak yang
mengikatnya diri dalam perjanjian jual beli bukanlah
manusia yang boros

2. Uang dan benda yang dibeli dengan syarat:


a) Keadaanya suci ( barangnya tidak najis )
b) Memiliki manfaat. Dalam hal ini allah berfirman dalam
surat al-israa’ 27

c) Barang sebagai obyek jual beli dapat diserahkan


d) Barang itu kepunyaan yang menjual, kepunyaan yang
diwakilkannya atau yang menguasakannya.

4
D. Pengertian Kartu Kredit
Kartu kredit merupakan sebuah alat pembayaran yang berfungsi sebagai
pengganti uang tunai, di mana alat tersebut dapat digunakan oleh konsumen
untuk ditukarkan dengan berbagai barang dan jasa yang dibelinya di tempat-
tempat yang bisa menerima pembayaran dengan menggunakan kartu kredit
(merchant).
E. Macam – Macam Baking Card
Bank card adalah alat berbentuk kartu yang diterbitkan oleh suatu lembaga
keuangan yang dapat digunakan untuk berbagai macam transaksi keuangan.
praktis sehingga dapat digunakan dimana saja : jenis jenisnya
1) Kartu Kredi
Kartu kredit adalah alat pembayaran berupa kartu yang dalam transaksi
keuangan, biaya pembayaran akan dipenuhi terlebih dahulu oleh bank
penerbit kartu.

2) Charge Card
Change card, yaitu jenis kartu kredit yang dimana pengguna atau
pemegang kartu kredit harus dapat melunasi semua tagihan (hutang)
yang terjadi atas semua transaksinya sekaligus pada saat waktu jatuh
tempo.

3) Kartu Debit
Kartu debit atau debit adalah kartu yang diterbitkan oleh pihak bank
sebagai pelengkap rekening tabungan pada umumnya.

4) Cash Card
Cash card ialah sistem pembayaran menggunakan kartu yang
digunakan pekerja Pertamina untuk keperluan operasional dalam
menjalankan program kerjanya

5) Private Label Card


Privat label card merupakan jenis kartu kredit yang diterbitkan oleh
bank penerbit sendiri, tanpa menggandeng jaringan organisasi global
seperti Mastercard atau VISA.

6) Smart Card
Smart card adalah sebuah kartu yang telah dipendam sirkuit terpadu.
Meskipun banyak kegunaannnya, tetapi ada dua pembagian dasar dari
kartu ini, yaitu kartu memori dan kartu dengan mikroprosesor. Contoh
kegunaan kartu ini yang paling banyak adalah untuk sistem
pembayaran elektronik dan dalam kartu SIM

5
7) Check Guarantee Card
Check guarantee card adalah surat kredit portabel yang disingkat yang
diberikan oleh bank kepada deposan yang memenuhi syarat dalam
bentuk kartu plastik yang digunakan bersama dengan cek. Skema
tersebut memberikan pengecer yang menerima cek dengan keamanan
yang lebih besar.

a. Syarat Jual Beli Secara Kredit

Agar penundaan waktu pembayaran dan angsuran menjadi


sah, maka harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1. Harga kredit termasuk jenis utang. Jika penyerahan


barang dagangan ditunda sampai waktu tertentu dengan
perkataan pembeli “Saya beli dengan dirham-dirham ini, tetapi
saya akan menyerahkan dirham-dirham ini di lain waktu”. Jual
beli seperti itu batal karean penundaan waktu pembayaran
hanya boleh dalam keadaan darurat manakala pembeli tidak
mempunyai uang untuk membayarnya dan dimungkinkan ia
mencarinya dalam beberapa waktu.

2. Harga (pembayarannya) bukan merupakan ganti penukaran


uang dan harga pembayaran yang diserahkan bukan dalam jual
beli salam. Karena kedua jual beli ini mensyaratkan
diterimanya uang pembayaran ditemapat transaksi, sehingga
sebagai tindakan preventive untuk mencegah riba tidak
mungkin dilakuakan penundaan waktu pembayaran.

3. Tidak ada unsur kecurangan yang keji pada harga. Penjual


berkewajiban membatasi keuntungan atau laba sesuai kebiasaan
yang berlaku dan tidak mengeksploitasi keadaan pembeli yang
sedang kesulitan dengan menjual barang dengan laba yang
berlipat-lipat, karena hal ini termasuk kerusakan, ketamakan,
merugikan manusia dan memakan harta semasa secara bathil.

4. Mengetahuai harta pertama apabila jaul beli secara kredit


terjadi dalam wilayah jual beli saling percaya antara penjual
dan pembeli (amā nah).

5. Tidak ada persyaratan dalam jual beli sistem kredit ini. Apabila
pembeli menyegerakan pembayarannya penjual memotong
jumlah tertentu dari harga yang semestinya.

6
6. Dalam akad jual beli secara kredit, penjual tidak boleh membeli
kepada pembeli, baik pada saat akad maupun sesudahnya,
menambah harga pembayaran atau keuntungan ketika pihak
yang berhutang terlambat membayar utangnya.

7. Tujuan pembeli membeli barang dagangan dengan harga kredit


yang lebih tinggi daripada harga cash adalah agar ia dapat
memanfaatkannya segera atau untuk diperdagangkan. Namun
apabila tujuannya agar ia dapat menjualnya dengan segera dan
mendapatkan sejumlah uang demi memenuhi suatu
kebutuhannya yang lain, praktik demikian disebut tawaruq dan
hal tersebut tidak diperbolehkan.

F. Kartu Kredit Dalam Perspektif Syariah


Kartu kredit sudah tidak asing bagi masyrakat Indonesia, apalagi bagi
masyarakat di kota-kota besar. Namun banyak yang belum mengetahui
bagaimana hukum penggunaan kartu kredit (konvensional). Kartu kredit
adalah kartu yang dikeluarkan oleh pihak bankdan sejenisnya untuk
memungkinkan pembawanya membeli barang- barang yang dibutuhkan secara
hutang. Kartu kredit dalam pandangan syariah hukumnya adalah haram karena
mengandung unsure riba dalam penggunaan kartu kredit. Oleh karena itu
perbankan syariah mengeluarkan produk kartu pembiayaan syariah. Kartu
pembiayaan syariah berbeda dengan kartu kredit ( konvensianal) karena
terbebas dari unsur riba dan pemanfaatannya tidak bersifat konsumtif namun
produktif

G. Kartu Kredit Syariah


Kartu kredit syariah adalah kartu kredit yang sama sekali gak pakai bunga.
Sejatinya, kartu kredit menurut asal-usulnya adalah alat pembayaran nontunai
yang menyertakan bunga atau riba sebagai keuntungan yang diperoleh bank

7
BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Jual beli sistem kredit adalah jual beli yang dilakukan dengan membayar
secara angsuran di mana pembeli sudah menerima barang sebagai objek yang
dibeli, tetapi belum membayar harga secara keseluruhannya. Angsuran yang
dibayarkan adalah kesepakan bersama antara penjual dan pembeli.
Dalam hal ini ada para ulama berbeda pendapat mengenai boleh atau tidaknya
jual beli ini dilakukan. Ulama dari empat mazhab, Syafi’iyah, Hanafiyah,
Malikiyah, Hanbaliyah, Zaid bin Ali dan mayoritas ulama membolehkan jual
beli dengan sistem ini, baik harga barang yang menjadi objek transaksi sama
dengan harga cash maupun lebih tinggi. Namun demikian mereka
mensyaratkan kejelasan akad, yaitu adanya kesepahaman antara penjual dan
pembeli bahwa jual beli itu memang dengan sistem kredit. Dalam transaksi
semacam ini biasanya si penjual menyebutkan dua harga, yaitu cash dan
kredit. Si pembeli harus jelas hendak membeli dengan cash atau kredit
Dan ulama yang melarang jual beli kredit antar lain Zainal Abidin bin Ali bin
Husen, Nashir, Mnashur, Imam Yahya, dan Abu Bakar al-Jashash dari
kalangan Hanafiah serta sekelompok ulama kontemporer.
Tapi disini penulis lebih condong kepada pendapat yang memperbolehkan jual
beli ini dilakukan karena para sahabat pun pernah melakukannya dan
kemudian Nabi memperbolehkannya tapi dalam takaran, kuantitas dan waktu
yang jelas.
B. Saran
Alhamdulillah kami sebagai penulis telah menyelesaikan makalah ini, semoga
dapat menjadi referensi yang menambah luas Ilmu Pengetahuan para pembaca.
Tentu dalam penulisan makalah ini masoh banyak kekurangan yang kami buat,
baik itu disengaja maupun tidak disengaja. Oleh karena itu, kami selaku
penulis menerima kritik dan saran demi tercapainya penulisan makalah yang
maksimal

8
DAFTAR PUSTAKA

Dipublis http://etheses.iainponorogo.ac.id/2704/3/BAB%20II.pdf
Diakses 12 september 2021

Dipublis https://lifepal.co.id/media/kartu-kredit-syariah-bebas-riba-ada-lho-ini-pilihannya/
Diakses 12 september 2021

Dipublis https://www.cermati.com/artikel/mengenal-kartu-kredit-serta-hak-dan-tanggung-
jawab-pemiliknya
Diakses 12 september 2021

Dipublis https://www.dosenpendidikan.co.id/kartu-kredit/
Diakses 12 september 2021

Dipublis http://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/amwal/article/download/
242/214#:~:text=Kartu%20kredit%20dalam%20pandangan%20syariah,riba%20dalam
%20penggunaan%20kartu%20kredit.&text=Kartu%20pembiayaan%20syariah%20berbeda
%20dengan,tidak%20bersifat%20konsumtif%20namun%20produktif.
Diakses 12 september 2021

Anda mungkin juga menyukai