1. Apakah anda sering memberikan Buwuh saat tetangga anda menyelenggarakan
hajatan? Ya kalau saya kenal ya memberikan buwuh saat ada hajatan mas. 2. Buwuh dalam bentuk apa yang biasa anda lakukan? Kalau saya ya biasanya rokok mas, disini memang laki- laki umumnya membawa rokok, namun kalau lagi banyak yang menyelenggarakan hajatan ya paling amplop mas. kalau istri ya gula mas 2 bungkus lah mas minimal. 3. Berapa biaya yang dikeluarkan dalam sekali memberikan Buwuh ? Kalau membawa rokok dan gula ya hampir seratus ribu bahkan kadang lebih mas kalau tetangga dekat biasanya istri saya membawa gula lebih dari 2 bungkus. 4. Apakah anda merasa terbebani dengan adanya Tradisi Buwuh? Kalau terbebani ya tidak lah mas kan itu bentuk saling membantu, jadi modelnya juga nantinya bergantian mas. 5. Pernahkan andai sampai berhutang untuk melakukan Tradisi Buwuh? Kalau berhutang untuk memberikan buwuh ya pernah mas, kalau tetangga dekat dan kenal dekat itu memang melegakan membawa rokok mas entah itu dari hutang dulu atau gimana. Kalau hajatannya waktunya berdekatan gitu lo mas kan ya kita kadang tidak ada persiapan. Jadi ya terkdang berhutang memang mas. 6. Apa motivasi anda dalam memberikan melakukan Buwuh Yang membuat saya mengikuti tradisi ini ya karena hampir satu desa ini kita punya garis kerabat mas, jadi semuanya saudara ya kita berusaha membantu saat ada yang membutuhkan. Karena memang kebiasaan disini seperti itu mas. membantu dan nanti kita akan dibantu . hajatan yang diselenggarakan disini ya memang memakan biaya besar mas. jadi ya memberikan buwuh itu bisa membuat kita ringan dalam menyelenggarakan hajatan mas. Yang membuat saya mengikuti tradisi ini ya karena hampir satu desa ini kita punya garis kerabat mas, jadi semuanya saudara ya kita berusaha membantu saat ada yang membutuhkan. 7. Anda ini kan belum pernah menyelenggarakan hajatan lalu apa harapan anda dalam memberikan buwuh ketika tetangga dan kerabat anda menyelenggarakan hajatan. Kalau harapannya ya kita bisa menjaga hubungan baik dan akan di bantu juga dkemudian hari pas kita menyelenggarakan hajatan mas. 8. Menurut anda bagaimana model balas membalas di dalam tradisi buwuh di Desa Kaliaman ini? Kalau model balas membalasnya ya kalau kita memberikan buwuh nantinya akan di catat di buku catatan si pemilik hajat yang kita sumbang mas, nah ketika kita memilik hajat orang tersebut balik memberikan buwuh pada kita mas. ya kurang lebih seperti itu bentuknya mas. 9. Jumlah anak dan intensitas menggelar hajatan yang berbeda antara satu orang dengan yang lainnya. bagaimana proses dan perhitungan pengembalian buwuh yang anda lakukan? Kalau perbedaan jumlah anak itu ya modelnya dengan perkiraan mas. jumlah anak kita berapa dan jumlah orang yang kita sumbang itu berapa mas. di kira- kira berapa kali ia akan menggelar hajatan mas. ya itu Cuma perkiraan si mas namun ya tidak selalu digunakan ya kita menyumbang saja mas kalau ada yang memiliki hajat. 10. Cakupan wilayah buwuh? Kalau wilayahnya ya paling satu rw yang kenal mas, tetangga dekat dan saudara itu hampir wajib hukumnya mas. ya tidak enak mas kalau gak memberikan buwuh.