Anda di halaman 1dari 3

Olahraga Itu

Oleh: Citra Handayani



Ita adalah seorang gadis yang sangat suka berolahraga. Pagi ini ada pelajaran olahraga,
entah kali ini olahraga apa, yang jelas Ita menyukai semua jenis olahraga dan dia cukup yakin dengan
kemampuan olahraganya, terutama dalam hal olahraga yang harus berlari. walau ia sudah berhari-
hari tidak olahraga karena terlalu sibuk dengan tugas sekolah yang banyak.
Aku pergi dulu! teriak Ita sebelum berangkat ke sekolah
Hati-hati di jalan! balas Ibu Ita
Bel sudah berbunyi, untungnya Ita tidak terlambat datang ke sekolah.
Darimana aja sih, Ta? kita uda disuruh kumpul di lapangan sama Pak Duku, buruan ganti
baju, jangan lama, ya! Omel teman sebangku Ita, Ona, yang dari tadi menunggu Ita.
Iya, sori deh aku telat. Eit, hampir telat, kata Ita sambil bercanda
Udah, gak usah banyak omong, cepat ganti baju! balas Ona
Ita segera mengganti seragamnya dengan seragam olahraga. Lalu, mereka pergi ke lapangan
olahraga.
Baiklah, anak-anak, hari ini kita akan bermain basket dan belajar shooting, tapi sebelumnya
kita akan melakukan pemanasan terlebih dahulu, kata pak Duku
Yess, sesuai prediksiku, hari ini olahraga basket, kata Ita dalam hati.
Kali ini, kita akan melakukan pemanasan dengan lomba lari, yang lari paling akhir akan
berlari 4-5 kali lagi. kata pak Duku lagi
Apa?! Semua anak-anak kelas 7 kaget, termasuk Ita
Kok begitu sih, pak? keluh salah satu murid kelas 7
Yah, ini agar bapak bisa tahu kemampuan kalian dan melihat apakah kalian serius olahraga
atau tidak. kata pak Duku dengan santainya
Tentu saja semua murid kelas 7 tidak ingin mendapat hukuman.
Atur barisan, kita akan memulainya dari barisan pertama.
Setelah semua barisan sudah rapi, Pak Duku segera memulai lomba ini.
Oke, kita mulai. 12..3!
Murid dari barisan pertama berlari dengan sangat kencang, sampai-sampai cukup sulit untuk
menentukan pemenang pertama.
Yang sampai terakhir di barisan pertama segera lari 4 kali! perintah pak Duku
Sekarang giliran barisan kedua.
Kini giliran barisan Ita.
Akhirnya kata Ita dalam hati
1..23!
Ita mulai berlari, namun ia dapat melihat bahwa teman-temannya berlari lebih cepat. Ia
tidak ingin kalah dari teman-temannya, sehingga Ita nekad meningkatkan kecepatan larinya
meskipun ia mulai kehabisan nafasnya. Ketika Ita hampir masuk ke garis finish, tiba-tiba ia
tersandung sesuatu dan terjatuh dalam posisi yang salah. Ita menyadari ada sesuatu yang ganjil di
kakinya. Ketika Ita mencoba berdiri, kedua kaki Ita tidak bisa di gerakkan. Ita pun panik, tapi pak
Duku tidak menghiraukan Ita, ia menyuruh Angga dari grup laki-laki untuk menolong Ita dan
membawanya ke pinggir lapangan. Angga pun segera berlari kearah Ita.
Ta, kamu nggak apa-apa? Bisa berdiri? Tanya Angga
Aku nggak bisa gerakkin kakiku, Ga.
Angga segera memanggil teman laki-laki yang lain untuk membantunya membawa Ita pergi
ke pinggir lapangan. Setelah Ita berada di pinggir lapangan, Angga mencoba memeriksa kaki Ita.
Ta, kakimu uda bisa digerakkin? Tanya Angga
Masih nggak bisa, Ga. Rasanya kakiku patah
Ahh, kamu kok manja gini sih, Ta? Nggak mungkin jatuh terus tiba-tiba patah!
Aku juga nggak tau, Ga. Soalnya nggak bisa digerakkin sama sekali, kalau aku maksa
gerakkin, sakit, Ga.
Angga memberitahu keadaan Ita kepada Pak Duku, tapi Pak Duku tidak menghiraukannya. Ia
justru tetap melanjutkan pemanasan sampai selesai. Lalu, Pak Duku menghampiri Ita.
Kenapa kamu, Ta?
Pak, kayaknya kaki saya patah.
Ah, nggak mungkin kaki kamu patah, mungkin keseleo aja. Coba ditekuk.
Ita mencoba menekukkan kakinya dengan bantuan Pak Duku.
Aduduh, sakit, pak! Erang Ita
Ketika Pak Duku meluruskan kaki Ita, kaki Ita menjadi pendek sebelah.
Pak.. kayaknya lebih baik saya memberitahu orang tua saya untuk diperiksa lebih lanjut.
Pak Duku hanya mengangguk khawatir dengan wajah pucat.
Setelah orangtua Ita tahu keadaan Ita, ibu Ita segera menjemput dan membawanya ke
rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut. Ternyata perkiraan Ita benar, kakinya patah dan tidak ada
yang percaya pernyataannya. Ita harus dirawat di rumah sakit. Beberapa hari telah berlalu, setelah
Ita keluar dari rumah sakit, Ita harus berjalan menggunakan tongkat karena kakinya belum pulih
total. Kejadian itu membuat Ita berubah, Ita sudah tidak menyukai olahraga seperti dulu. Ita menjadi
benci olahraga. Ita berharap, kata olahraga itu bisa musnah beserta ingatan traumanya ini. Ita
berpikir keadaanya seperti ini karena kesalahan guru olahraganya yang tidak mempedulikan
keadaannya saat itu dan malah memperparah keadaannya.


T A M A T

Anda mungkin juga menyukai

  • Nur Hadijah
    Nur Hadijah
    Dokumen4 halaman
    Nur Hadijah
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Hukum Avogadro
    Hukum Avogadro
    Dokumen17 halaman
    Hukum Avogadro
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Wahyu Febrianto
    Wahyu Febrianto
    Dokumen4 halaman
    Wahyu Febrianto
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Mengapa Cinta Itu Buta
    Mengapa Cinta Itu Buta
    Dokumen2 halaman
    Mengapa Cinta Itu Buta
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Patricia Chiaulina Kurniawan
    Patricia Chiaulina Kurniawan
    Dokumen5 halaman
    Patricia Chiaulina Kurniawan
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Rona Taufiqul
    Rona Taufiqul
    Dokumen4 halaman
    Rona Taufiqul
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Yuli Rahmawati
    Yuli Rahmawati
    Dokumen4 halaman
    Yuli Rahmawati
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Yoga Bagas Gilang P
    Yoga Bagas Gilang P
    Dokumen6 halaman
    Yoga Bagas Gilang P
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Nurul Fikrah
    Nurul Fikrah
    Dokumen4 halaman
    Nurul Fikrah
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Ghina Husna
    Ghina Husna
    Dokumen4 halaman
    Ghina Husna
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Patrick W
    Patrick W
    Dokumen5 halaman
    Patrick W
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Reka Tia Andaresta
    Reka Tia Andaresta
    Dokumen4 halaman
    Reka Tia Andaresta
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Maudy Angelia
    Maudy Angelia
    Dokumen5 halaman
    Maudy Angelia
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Her Lina
    Her Lina
    Dokumen4 halaman
    Her Lina
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Hendry
    Hendry
    Dokumen3 halaman
    Hendry
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Lufi Ditia Prabandari
    Lufi Ditia Prabandari
    Dokumen4 halaman
    Lufi Ditia Prabandari
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Florianus Hendrik
    Florianus Hendrik
    Dokumen3 halaman
    Florianus Hendrik
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Hukum Membunuh Menurut Islam
    Hukum Membunuh Menurut Islam
    Dokumen13 halaman
    Hukum Membunuh Menurut Islam
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Evin Cintiacerpenwan
    Evin Cintiacerpenwan
    Dokumen4 halaman
    Evin Cintiacerpenwan
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Diana Euis Andani
    Diana Euis Andani
    Dokumen5 halaman
    Diana Euis Andani
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Eko Kuswanto
    Eko Kuswanto
    Dokumen4 halaman
    Eko Kuswanto
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Endah Dwi S
    Endah Dwi S
    Dokumen3 halaman
    Endah Dwi S
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Ananda Amalia Ahmad
    Ananda Amalia Ahmad
    Dokumen3 halaman
    Ananda Amalia Ahmad
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Angelia Monica
    Angelia Monica
    Dokumen5 halaman
    Angelia Monica
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Mengapa Cinta Itu Buta
    Mengapa Cinta Itu Buta
    Dokumen2 halaman
    Mengapa Cinta Itu Buta
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Andi Irwanzyah
    Andi Irwanzyah
    Dokumen2 halaman
    Andi Irwanzyah
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Makalah Sejarah
    Makalah Sejarah
    Dokumen13 halaman
    Makalah Sejarah
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Mungkin Bukan Sekarang
    Mungkin Bukan Sekarang
    Dokumen10 halaman
    Mungkin Bukan Sekarang
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Adab Makan
    Adab Makan
    Dokumen8 halaman
    Adab Makan
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat