Anda di halaman 1dari 4

Janji

Penulis : Nur Hadijah


Kata orang janji hanyalah sebuah loyalitas. Ucapan manis yang mengandung
kebohongan yang menyakitkan. Tapi aku bukanlah orang yang mudah berjanji bahkan aku
tak pernah berjanji kepada siapapun. Namun di hari ini aku akan berjanji untuk Revana.
Janji yang akan mengawali cerita ini.
Re, aku mau ngomong, ucapku dingin
Ngomong aja kali Rey, udah tiga tahun kenal kok ngomong aja susah.
aku sayang sama kamu dari awal aku mengenal kamu. aku sendiri nggak tau kenapa aku
bisa mengalami perasaan ini. Tapi aku serius Re. aku memang bukan cowok romatis, tapi
beginilah aku. Aku pengen jadi orang yang special dalam hidup kamu.
Revana hanya diam tak berkutik. Tatapannya kosong, dia seakan hilang dalam
hayalnya sendiri. Mungkin aku salah sudah menyatakan perasaanku tapi aku lebih salah jika
memendamnya terlalu lama.
aku juga sayang sama kamu dari dulu Rey, tapi aku nggak mau nyatain perasaanku duluan
karena aku kan cewek. Tapi kamu yakin mau jadi pacar aku? Susah loh jadi pacarku. Harus
ngertiin aku, hadapin bawelnya aku bahkan sampe harus nuntasin marah dan btenya aku.
Sanggup nggak?.
Denger ya, aku berjanji atas nama Tuhan. Aku bakal hadapin apapun yang akan terjadi
nanti. Aku akan selalu menjaga kamu, mencintai kamu, menerima kamu selamanya. Bahkan
aku janji kamulah orang terakhir yang aku cintai.
Oke. Kamu aku terima. Dan aku juga janji bakal mencintai kamu sampai waktu berhenti.
Mendengar kata-kata Rere membuatku senang setengah mati. Ku ajak dia berkeliling
kota Bandung dengan motor gedeku. Tapi aku tak kuasa mengontrol emosi dan tidak
memperdulikan ketakutan Rere hingga akhirnya kami terpental menyambut maut.
*****
Sudah satu minggu Rere tidak bangun dari tidurnya. Dan sampai saat ini aku tak
berhenti menyalahkan diriku sendiri. Aku telah melanggar satu janji ku, aku tak becus dalam
menjaganya. Harusnya aku tak masuk dalam ego ku. Lelaki macam apa aku ini!
Rey, saya mau bicara, panggilan dokter Fani menghaburkan khayalanku.
ada apa dok?
Rere mengalami pendarahan di dalam otaknya. Dia kehilangan sebagian dari memori yang
dia punya. Tapi ini masih bisa dipulihkan, namun membutuhkan waktu yang lama dan satu
lagi Rere mengalami kelumpuhan pada kedua kakinya.
Lakukan yang terbaik untuk Rere,Dok. Saya menerima apapun yang terjadi nanti, asal Rere
bisa sadar.
Aku sudah merusak salah satu janji ku dan aku tidak akan pernah merusak janjiku
yang lainnya. Karena aku mencintainya, aku menjaganya dalam janjiku.
*****
Hari ini aku terlambat ke rumah sakit untuk menjenguk Rere karena ada mata kuliah
yang memang tidak bisa ditinggal. Selama Rere di rumah sakit, aku menginap di sana karena
aku tidak mau melewatkan sedikitpun waktu sulit yang dia hadapi.
Kamu siapa?
Aku Reyhan. Kamu sudah sadar Re?
Reyhan?
Dia Reyhan sahabat kamu sewaktu SMA. Mungkin kamu lupa sayang.
Oh tidak! lelaki berengsek itu muncul lagi ke kehidupan Rere. Dia pasti telah
melakukan apa-apa sama Rere.
Aku bukan sahabat kamu. Aku pacar kamu. Jangan percaya sama dia, Re.
Aku fikir Rere akan menyadari semuanya. Tetapi nol. Dia sama sekali tidak
mengingatku. Dia hanya mengingat Aldo laki-laki yang sudah menyakiti dia bahkan
selingkuh dengan sahabat Rere sendiri. Bahkan Rere mengakui bahwa Aldo lah pacar dia,
bukan aku.
Berengsek kamu! apa yang sudah kamu masukkan ke dalam otak Rere hah?! Kamu sengaja
manfaatin sakit Rere demi ngedapetin kebahagianmu sendiri? bentakku sambil mengangkat
kerah baju yang ia gunakan.
Stop! Aku nggak pernah punya pacar sekasar kamu. Bagaimana mungkin aku percaya kalau
kamu pacar aku. Sekarang kamu pergi dari ruanganku!
Aku tidak pernah menyangka Rere melakukanku seperti ini. Yang aku tahu dia
mencintaiku, apakah rasa cinta itu juga hilang bersama memorinya? Ini tidak masuk akal.
Perasaan dan fikiran tetaplah berbeda. Tapi kenapa semua bersatu untuk menghilang?
*****
Aku tidak akan pernah meyerah. Aku akan terus memperjuangkan Rere, walaupun
aku harus memulainya dari awal lagi. Setiap hari aku mencoba mendekatinya lagi, Aku
mengaku sebagai sahabatnya dan perkataanku kemarin itu hanyalah sebuah kekhilafan.
Memang menyakitkan tapi cintaku lebih besar dari rasa sakit.
Sampai kapan kamu seperti ini Rey? Menjadi seorang babu yang setia sama Rere,
menelan rasa sakit yang terus Rere suapin ke kamu. Sadar Rey! Dia itu udah lupa ingatan,
nggak ada kisah yang sempurna bersama orang yang melupakan segalanya. Bahkan tahu
siapa kamu saja dia nggak Rey! Dia hilang ingatan dan kehilangan perasaannya!! celoteh
Kirana menghamburkan hayalanku.
Ini semua salahku! Jangan menyalahkan Rere, andai aku tidak ngebut waktu itu, mungkin
semua tidak akan seperti ini. Rere memang lupa ingatan tapi dia tidak lupa akan perasaannya!
Aku yakin dia akan kembali, dan aku sendiri yang akan mengembalikannya. Dan kisahku
akan sempurna!
Haha jangan gila Rey, lihat! Buka mata kamu, dia hanya mengingat Aldo dan hanya Aldo
lah yang dia cintai saat ini. Dia selalu sama-sama Aldo, kapan waktu mu bisa mengembalikan
dirinya Rey? Saat kamu rela menunggunya di depan gerbang kampus hanya untuk
memastikannya pulang? Saat kamu menggendongnya di saat kakinya masih belum bisa
berjalan? Saat kamu memberikan buku tugasmu ke Dosen atas nama dia, agar dia tidak
dihukum? Dan kamu di skors dari kampus?! Saat kamu merelakannya bersama Aldo?!
STOP! Aku melakukannya karena aku mencintainya. Aku nggak peduli apapun yang
terjadi,apapun yang aku rasakan. Dia adalah cinta dalam janjiku. Dan aku akan terus
mencintainya. Aku mencintainya sampai akhir hembus nafasku dan dia harus bahagia!
Aku pergi meninggalkan Kirana yang terus memarahiku dari kemarin-kemarin karena
sikapku yang menurutnya keluar batas. Tapi apa aku salah jika terus mencintai Rere? Apa
aku salah berkorban demi cintaku? Apa aku salah mengorbkankan perasaanku untuk
kebahagiannya?. Tak pernah ada kata putus yang terlontar dari bibirku dan bibirnya. Dan
sampai saat ini aku tetap pacar Rere. Kisahku akan sempurna.
Bersama khayal dan kata-kata kirana yang selalu terngiang di telingaku, aku melaju
dengan kecepatan tinggi. Seiring dengan motor gede yang aku setir, bayangan-bayangan
indah bersama Rere dan kecelakaan itu terekap ulangan dalam ingatanku, Aku tidak akan
memaafkan dia Rey. Dia sudah membuatku lumpuh dan kehilangan memoriku! kata Rere
terngiang jelas di telingaku .Aku kacau, tak dapat lagi rasanya diriku mengendalikan diri.
BRAKKK!!!
Penglihatanku buram, badanku kaku. Kakiku tak dapat bergerak, kepalaku terasa
bocor. Motorku terletak jauh dari tempatku sekarang, Helm pemberian Rere hancur. Dan saat
ini aku melihat Rere tepat memangku kepalaku.
Rey, maafin aku. Aku nggak sengaja menabrakmu. Kamu harus bertahan, aku akan bawa
kamu ke rumah sakit
Re, aku yang membuatmu lumpuh, aku yang bersamamu ketika kecelakaan itu terjadi.
Maafkan aku,Re
Tidak! Kamu? ka..mu..? Aku benci kamu Rey!!
Aku mohon,Re. Tetaplah di sini, aku akan menepati janjiku di depan matamu, bahwa
dirimulah yang terakhir. Aku mencintaimu sampai akhir. Teruslah di sini,aku tak mengharap
lebih,Re. Tolong.
Rere perlahan menjauh dari tubuhku yang tergeletak. Dia tidak memperdulikanku,
sama sekali tidak. Ingin rasanya aku mendekatinya, tapi aku tak sunggup. Nafasku hilang,
semua menjadi hitam.
Dia tidak pernah kembali mengingatku, bahkan sampai janji terakhir sudah ku tepati. Aku
bertahan untuk dirinya dan aku pergi karena dirinya. Kisahku sempurna.
Kamu harus bahagia Re, semoga kepergianku menjadi bagian dari kebahagiaanmu-
Reyhan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Nurul Fikrah
    Nurul Fikrah
    Dokumen4 halaman
    Nurul Fikrah
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Hukum Avogadro
    Hukum Avogadro
    Dokumen17 halaman
    Hukum Avogadro
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Wahyu Febrianto
    Wahyu Febrianto
    Dokumen4 halaman
    Wahyu Febrianto
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Mengapa Cinta Itu Buta
    Mengapa Cinta Itu Buta
    Dokumen2 halaman
    Mengapa Cinta Itu Buta
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Patricia Chiaulina Kurniawan
    Patricia Chiaulina Kurniawan
    Dokumen5 halaman
    Patricia Chiaulina Kurniawan
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Patrick W
    Patrick W
    Dokumen5 halaman
    Patrick W
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Yuli Rahmawati
    Yuli Rahmawati
    Dokumen4 halaman
    Yuli Rahmawati
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Yoga Bagas Gilang P
    Yoga Bagas Gilang P
    Dokumen6 halaman
    Yoga Bagas Gilang P
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Rona Taufiqul
    Rona Taufiqul
    Dokumen4 halaman
    Rona Taufiqul
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Evin Cintiacerpenwan
    Evin Cintiacerpenwan
    Dokumen4 halaman
    Evin Cintiacerpenwan
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Reka Tia Andaresta
    Reka Tia Andaresta
    Dokumen4 halaman
    Reka Tia Andaresta
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Maudy Angelia
    Maudy Angelia
    Dokumen5 halaman
    Maudy Angelia
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Her Lina
    Her Lina
    Dokumen4 halaman
    Her Lina
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Lufi Ditia Prabandari
    Lufi Ditia Prabandari
    Dokumen4 halaman
    Lufi Ditia Prabandari
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Florianus Hendrik
    Florianus Hendrik
    Dokumen3 halaman
    Florianus Hendrik
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Hendry
    Hendry
    Dokumen3 halaman
    Hendry
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Ghina Husna
    Ghina Husna
    Dokumen4 halaman
    Ghina Husna
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Hukum Membunuh Menurut Islam
    Hukum Membunuh Menurut Islam
    Dokumen13 halaman
    Hukum Membunuh Menurut Islam
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Endah Dwi S
    Endah Dwi S
    Dokumen3 halaman
    Endah Dwi S
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Citra Handayani
    Citra Handayani
    Dokumen3 halaman
    Citra Handayani
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Diana Euis Andani
    Diana Euis Andani
    Dokumen5 halaman
    Diana Euis Andani
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Eko Kuswanto
    Eko Kuswanto
    Dokumen4 halaman
    Eko Kuswanto
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Ananda Amalia Ahmad
    Ananda Amalia Ahmad
    Dokumen3 halaman
    Ananda Amalia Ahmad
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Angelia Monica
    Angelia Monica
    Dokumen5 halaman
    Angelia Monica
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Mengapa Cinta Itu Buta
    Mengapa Cinta Itu Buta
    Dokumen2 halaman
    Mengapa Cinta Itu Buta
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Andi Irwanzyah
    Andi Irwanzyah
    Dokumen2 halaman
    Andi Irwanzyah
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Makalah Sejarah
    Makalah Sejarah
    Dokumen13 halaman
    Makalah Sejarah
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Mungkin Bukan Sekarang
    Mungkin Bukan Sekarang
    Dokumen10 halaman
    Mungkin Bukan Sekarang
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat
  • Adab Makan
    Adab Makan
    Dokumen8 halaman
    Adab Makan
    Rona Taufiqul Rachmanita
    Belum ada peringkat