Sial Karena Melamun Di pagi itu, tepat pukul 05.30 adalah awal Aku memulai sebuah lembaran hari yang baru. Namun, pagi itu berbeda dengan pagi-pagi yang seperti biasanya. Ya, dengan ciri khasku saat bangun pagi yaitu melamun, Aku merasakan ada hal yang aneh dalam diriku pada pagi itu. Firasatku mengatakan sesuatu yang aneh akan terjadi dan sesuatu itu adalah sesuatu yang belum pernah ku rasakan sebelumnya. Sehabis melamun, Aku masih tetap melaksanakan aktivitasku di pagi hari yaitu bersiap-siap untuk mandi dan menuju kesekolah. Namun, disaat Aku hendak pergi ke kamar mandi Aku masih berfikir tentang sesuatu yang aneh itu, entah Aku masih bingung dan mencoba untuk melupakannya. Sehabis mandi, Aku pun segera sarapan dan selanjutnya menuju kesekolahku. Pada saat itu aku masih duduk di bangku SD kelas empat. Aku pergi kesekolah tepat pukul 06.30 dengan diantar oleh Ayahku. Sesampainya di sekolah Aku masuk kekelasku kemudian menaruh tasku dan duduk di bangku ku. Teman-temanku merasa aneh dengan diriku pada saat itu, karena Aku yang biasanya sering bermain-main dengan mereka malah hanya duduk melamun sendiri. Eyy bro, kau kenapa? Ayo ke kantin, kata Ari, teman sebangku ku. Gak papa, pergilah kalian, jawabku. Aw kenapa? Biasanya kau yang ngajak ke kentin, sekarang kok kau nya malah gak mau ke kantin kata temanku yang bernama Wahyu. Gak papa, Aku lagi males aja, jawabku. Aish, okebah. Ndak ku teman kau. Hahaha, kata Wahyu sambil bercanda. Nda urus bah! Sanalah kalian, sahutku juga dengan penuh canda. Bel sekolah pun berbunyi, Aku pun mulai bersiap untuk menerima pelajaran pada saat itu. Pada saat itu tepatnya adalah pelajaran pkn, dan itu adalah pelajaran yang paling ku senangi saat SD, karena pelajaran ini mudah dimengerti. Selain itu, nilaiku juga tinggi untuk pelajaran ini dan satu lagi, gurunya sangat ramah. Namun pada saat itu, guru mata pelajaran pkn berhalangan. Sontak Aku pun merasa senang . Ya senang, bukan sedih. Kenapa Aku merasa senang? Karena itu adalah prinsip para pelajar, sebaik apa gurunya dan semenarik apapun mata pelajarannya, jika gurunya berhalangan hadir maka rasa senang pasti akan muncul. Setelah mengetahui guru tidak ada, hal yang kulakuan adalah melamun. Ya, tidak seperti biasanya disaat tidak ada guru Aku malah melamun. Namun, kira-kira sepuluh menit berikutnya, ada seorang guru pria yang tiba-tiba masuk di kelas kami. Kami pun terkejut dan bertanya-tanya guru mata pelajaran apa Ia. Kemudian, guru itu memperkenalkan dirinya dan setelah itu Ia kemudian mengajar, dan mata pelajarn yang di ajarkannya adalah Pkn. Namun, pada saat itu aku bukannya senang dan mengerti tentang pelajaran itu. Tetapi justru sebaliknya, hingga membuatku kembali melamun. Selang beberapa menit kemudian, Aku semakin tidak mengerti tentang pelajaran itu. Dan tiba-tiba saja, Ia bertanya kepadaku tentang materi yang di ajarkannya. Aku yang tidak memperhatikan pelajaran itu pun tak bisa menjawab pertanyaannya, kemudian Ia juga bertanya kepada teman yang ada disampingku. Ia juga tidak bisa menjawabnya, dan akhirnya kami disuruh untuk menuju kedepan kelas dan berdiri sambil kedua tangan menyilang sambil memegang telinga kemudian satu kaki diangkat hingga jam pelajarannya berakhir. Ya, guru itu benar-benar galak dan tidak seperti guru Pkn yang sering mengajar kami. Namun Aku juga sadar, jika kesekolah tujuannya adalah untuk belajar bukan untuk melamun. Dan pada akhirnya, kami pun di maafkan oleh guru itu. Setelah itu kira-kira 5 jam kemudian, kami pun mulai bergegas untuk pulang kerumah kami masing-masing. Aku pulang kerumah dengan berjalan kaki melewati suatu jalan yang sepi dan salah satu hal yang tak bisa terlupakan tadi. Ya, melamun. Namun, tiba-tiba Aku terkejut dengan suara motor yang tepat berada didepanku, dan motor itu kemudian menabrakku. Aku pun meringis kesakitan dan berteriak, AAAAAAAAHHH SAKIT. Orang yang menabrak Aku itu pun melarikan diri. Tetapi untung saja ada seorang pria menolongku, dan kemudian bertanya Gak papa kah Dek?. Aku pun menjawab, Aduh sakit om. Ya udah, rumah kamu dimana? Biar Om yang antar kamu kerumah, kata Pria itu. Untung saja tidak ada cedera yang berarti di badanku, dan Aku pun diantar oleh Pria itu menuju ke rumahku. Sesampainya di rumahku, Orangtua ku sangat kaget karena Aku masih meringis kesakitan, dan Aku beserta pria itu menjelaskan bahwa Aku habis saja ditabrak oleh motor. Dari hal ini, Aku menyadari bahwa melamun ada sesuatu yang sebenarnya tidak perlu untuk dilakukan. Karena akan berakibat fatal, yaitu suatu masalah yang kecil bisa menjadi suatu masalah yang besar. Selain itu juga membuang-buang waktu kita untuk melakukan sesuatu yang lebih penting.