Anda di halaman 1dari 8

LABORATORIUM BIOKIMIA

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN

HASIL DISKUSI
ANALISIS KARBOHIDRAT








O L E H :

1. DARMAWAN SAID N111 12 313
2. JARIR N111 12 110
3. NOVITASARI HASIR PUTRI N111 13 329
4. YAYU PERMATASARI A N111 13 004
5. NURHIDAYAH NURDIN N111 13 042





MAKASSAR
2014
1. Tuliskan dan jelaskan penyakit-penyakit kelainan metabolisme Karbohidrat !
Jawab:
Ada beberapa penyakit-penyakit kelainan metabolisme, diantaranya yaitu:
1. Hilangnya suatu enzim yang dibutuhkan dalam metabolism Karbohidrat, contohnya:


Nama
Organ yg
terkena
Gejala Enzim yg hilang
Tipe O Hati, otot
Pembesaran hati disertai
penimbunan lemak di dalam
sel hati (perlemakan hati)
Serangan hipoglikemia
(kadar gula darah yg
rendah) selama berpuasa
Glikogen sintetase
Penyakit von
Gierke (Tipe
IA)
Hati, ginjal
Pembesaran hati & ginjal
Pertumbuhan yg lambat
Kadar gula darah sangat
rendah
Kadar asam, lemak &
asam urat yg tinggi dalam
darah
Glukose-6-fosfatase
Sel tipe IB
Hati, sel
darah putih
Sama dengan penyakit von
Gierke tetapi tidak terlalu
berat
Jumlah sel darah putih
berkurang
Infeksi mulut & usus
berulang
Glukose-6-fosfatase
translokase
Penyakit
Pompe (Tipe
II)
Semua organ Pembesaran hati & jantung
Lisosomal
glukosidase
Penyakit
Forbes (Tipe
III)
Hati, otot,
jantung, sel
darah putih
Pembesaran hati
Kadar gula darah yg
rendah
Kerusakan otot
Sistem enzim
debrancher
Penyakit
Andersen
(Tipe IV)
Hati, otot,
jaringan
lainnya
Sirosis (pada anak-anak)
Kerusakan otot & gagal
jantung (pada dewasa)
Sistem enzim
brancher
Penyakit
McArdie
(Tipe V)
Otot
Kram otot selama melakukan
kegiatan/aktivitas
Fosforilase otot
Penyakit
Hers (Tipe
VI)
Hati
Pembesaran hati Serangan
hipoglikemia selama
berpuasa
Seringkali tanpa gejala
Fosforilase hati
Penyakit
Tarui (Tipe
VII)
Otot
kerangka, sel
darah merah
Kram otot selama aktivitas
fisik
Hemolisis (penghancuran
Fosfofruktokinase
2. Galaktosemia
Galaktosemia (kadar galaktosa yang tinggi dalam darah) biasanya disebabkan oleh
kekurangan enzimgalaktose 1-fosfat uridil transferase. Kelainan ini merupakan kelainan
bawaan. Sekitar 1 dari 50.000-70.000 bayi terlahir tanpa enzim tersebut. Pada awalnya
mereka tampak normal, tetapi beberapa hari atau beberapa minggu kemudian, nafsu
makannya akan berkurang, muntah, tampak kuning (jaundice) dan pertumbuhannya yang
normal terhenti. Hati membesar, di dalam air kemihnya ditemukan sejumlah besar protein
dan asam amino, terjadi pembengkakan jaringan dan penimbunan cairan dalam tubuh.
3. Glikogenosis
Glikogenosis (Penyakit penimbunan glikogen) adalah sekumpulan penyakit keturunan
yang disebabkan oleh tidak adanya 1 atau beberapa enzim yang diperlukan untuk
mengubah gula menjadi glikogen atau mengubah glikogen menjadi glukosa (untuk
digunakan sebagai energi). Pada glikogenosis, sejenis atau sejumlah glikogen yang
abnormal diendapkan di dalam jaringan tubuh, terutama di hati.Gejalanya timbul sebagai
akibat dari penimbunan glikogen atau hasil pemecahan glikogen atau akibat dari
ketidakmampuan untuk menghasilkan glukosa yang diperlukan oleh tubuh. Usia ketika
timbulnya gejala dan beratnya gejala bervariasi, tergantung kepada enzim apa yang tidak
ditemukan.
2. Tuliskan metode lain selain 9 metode yang dipraktikumkan !
Jawab :
Metode lain selain 9 metode yang dipraktikumkan yaitu metode penentuan secara
kuantitatif dengan cara:
1. Metode Fisika
Ada dua macam, yaitu :
a. Berdasarkan indeks bias
Cara ini menggunakan alat yang dinamakan refraktometer, yaitu dengan rumus :
X = [(A+B)C-BD)]4
dimana : X= %sukrosa atau gula yang diperoleh
A = berat larutan sampel (g)
B = berat larutan pengencer (g)
C = % sukrosa dalam camp A dan B dalam table
D = % sukrosa dalam pengencer B

b. Berdasarkan rotasi optis
Cara ini digunakan berdasarkan sifat optis dari gula yang memiliki struktur asimetrs
(dapat memutar bidang polarisasi) sehingga dapat diukur menggunakan alat yang
dinamakan polarimeter atau polarimeter digital (dapat diketahui hasilnya langsung) yang
dinamakan sakarimeter (http://food4healthy.wordpress.com/2008/10/11/analisis-
karbohidrat/ 2009). Menurut hokum Biot; besarnya rotasi optis tiap individu gula
sebanding dengan konsentrasi larutan dan tebal cairan sehingga dapat dihitung
menggunakan rumus :
[a] D20 = 100 A
L x C
dimana :
[a] D20 = rotasi jenis pada suhu 20 oC menggunakan
D = sinar kuning pada panjang gelombang 589 nm dari lampu Na
A = sudut putar yang diamati
C = kadar (dalam g/100 ml)
L = panjang tabung (dm)
sehingga C = 100 A
L x [a] D20
2. Metode Kimia
Metode ini didasarkan pada sifat mereduksi gula, seperti glukosa, galaktosa, dan fruktosa
(kecuali sukrosa karena tidak memiliki gugus aldehid). Fruktosa meskipun tidak memiliki
gugus aldehid, namun memiliki gugus alfa hidroksi keton, sehingga tetap dapat bereaksi.
Dalam metode kimia ini ada dua (2) macam cara yaitu :
a. Titrasi
Untuk cara yang pertama ini dapat melihat metode yang telah distandarisasi oleh BSN
yaitu pada SNI cara uji makanan dan minuman nomor SNI 01-2892-1992.
b. Spektrofotometri
Adapun untuk cara yang kedua ini menggunakan prinsip reaksi reduksi CuSO4 oleh
gugus karbonil pada gula reduksi yang setelah dipanaskan terbentuk endapan kupru
oksida (Cu2O) kemudian ditambahkan Na-sitrat dan Na-tatrat serta asam
fosfomolibdat sehingga terbentuk suatu komplek senyawa berwarna biru yang dapat
diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 630 nm.


3. Metode Enzimatik
Untuk metode enzimatis ini, sangat tepat digunakan untuk penentuan kagar suatu gula
secara individual, disebabkan kerja enzim yang sangat spesifik. Contoh enzim yang dapat
digunakan ialah glukosa oksidase dan heksokinase Keduanya digunakan untuk mengukur
kadar glukosa.
a. Glukosa oksidase
D- Glukosa + O2 oleh glukosa oksidase Asam glukonat dan H2O2
H2O2 + O-disianidin oleh enzim peroksidase 2H2O + O-disianidin teroksdasi yang
berwarna cokelat (dapat diukur pada l 540 nm).
b. Heksokinase
D-Glukosa + ATP oleh heksokinase Glukosa-6-Phospat +ADP Glukosa-6 Phospat +
NADP+ oleh glukosa-6-phospat dehidrogenase Glukonat-6 Phospat + NADPH + H+
Adanya NADPH yang dapat berpendar (memiliki gugus kromofor) dapat diukur pada l
334 nm dimana jumlah NADPH yang terbentuk setara dengan jumlah glukosa.
3. Jelaskan Prinsip masing-masing uji yang dilakukan pada saat praktikum!
Jawab :
1. Uji Molisch
Prinsip dasar: karbohidrat oleh asam anorganik pekat akan dihidrolisis menjadi
monosakarida. Dehidrasi monosakarida jenis pentose oleh asam sulfat
pekat menjadi furfural dan golongan heksosa menghasilkan hidroksi-
metilfurfural. Pereaksi molisch yang terdiri atas -naftol dalam alcohol
akan bereaksi dengan furfural membentuk senyawa kompleks berwarna
ungu. Uji ini dilakukan untuk membedakan karbohidrat dengan molekul
selain karbohidrat.
2. Uji Iodin
Prinsip dasar: polisakarida dengan penambahan iodium akan membentuk kompleks
adsorbs berwarna biru-hitam yang spesifik pada amilum/ pati.
3. Uji Barfoed
Prinsip dasar: Ion Cu
2+
(dari pereaksi Barfoed) dalam suasan asam akan direduksi lebih
cepat oleh gula reduksi monosakarida daripada disakarida dan
menghasilkan endapan Cu
2
O berwarna merah bata.
4. Uji Benedict
Prinsip dasar: gula yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas akan mereduksi ion
Cu
2+
, yang mengendap sebagai CuO
2
berwarna merah bata.
5. Uji Bial
Prinsip dasar: dehidrasi pentose oleh HCl pekat menghasilkan furfural dan dengan
penambahan orsinol (3,5 dihidroksi toluena) akan berkondensasi
membentuk senyawa kompleks berwarna biru.
6. Uji Seliwanoff
Prinsip dasar: dehidrasi furfural oleh HCL pekat menghasilkan hidroksimetilfurfural dan
dengan penambahaan resorsinol akaan mengalami kondensasi membentuk
senyawa kompleks berwarna merah orange.
7. Uji Tollens
Prinsip dasar: untuk mengetahui apakah suatu karbohidrat mengandung gula aldosa atau
tidak. Pada pereaksi tollens terdapat senyawa AgNO3 dimana jika bereaksi
dengan gula aldosa akan membentuk endapan Ag yang menyerupai cermin
perak
4. Jelaskan mengenai Diabetes Melitus !
Jawab:
Pengertian diabetes mellitus menurut beberapa pustaka, yaitu:
1. Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat kekurangan insulin baik
absolut maupun relatif. (Syahfudin, 2002, hlm. 32).
2. Diabetes melitus adalah diabetes yang berkaitan dengan kadar gula dalam tubuh, juga
dikenal dengan nama kencing manis. (Tjahjadi, 2011, hlm. 3)
3. Diabetes melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan
metabolik akibat gangguan hormonal yang menimbulkan komplikasi pada mata,
ginjal, saraf, dan pembuluh darah. (Nogroho, 2011, hlm. 53).
Menurut klasifikasi klinisnya diabetes melitus dibedakan menjadi :
1. Tipe 1 (DMT1) adalah insufisiensi absolut insulin.
2. Tipe 2 (DMT2) adalah resistensi insulin yang disertai defek sekresi insulin dengan
derajat bervariasi
3. Diabetes kehamilan (gestasional) yang muncul pada saat hamil (Kowalak & Welsh,
2003, hlm. 519).
4. Gangguan toleransi glukosa (GTG), kadar glukosa antara normal dan diabetes, dapat
menjadi diabetes atau menjadi normal atau tetap tidak berubah. (Price, 1995, hlm.
1259).

5. Jelaskan metabolisme karbohidrat !
Jawab:







DAFTAR PUSTAKA
1. Djabir, Yulia Yusrini., dkk. 2014. Modul Pembelajaran Praktikum Biokimia.
Makassar: Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin.
2. Malingan, Jaya Mahar. 2014. Kimia Pangan Analisis Karbohidrat. Universitas Brawijaya
3. Solomon, Sally. 1987. Introduction to General Organic and Biological Chemistry. United
Stated of America.

Anda mungkin juga menyukai