Anda di halaman 1dari 3

PETA PERJALANAN HIDUP MANUSIA

Kalau kita mau bepergian ke kota yang belum kita kenal, tentu saja kita harus membaca dulu peta dimana
kota yang akan kita tuju. Kemana jalannya, dimana tata letaknya dan berapa jauh yang harus ditempuh?
Alhamdulillah, ke Negara manapun di dunia, ke kota manapun yang akan kita tuju sudah ada petanya. Peta
Jawa Barat sudah ada. Peta Indonesia juga sudah ada. Bahkan peta dunia pun sudah ada.
Tetapi yang jarang kit abaca ialah peta perjalanan hidup kita. Kemana kita akan pergi? Dimana sekarang kita
berada? Ada tiga opsi yang harus kita pilih, yaitu setiap manusia pasti akan menjalani:
a- Satu kali hidup satu kali mati
b- Satu kali mati dua kali hidup
c- Dua kali mati dua kali hidup
Yang betul dari ketiga opsi itu ialah yang c, yaitu manusia pasti menjalani dua kali mati dua kali hidup.
Adapun prosesnya: mati-hidup-mati-hidup.
Sementara orang yang Kafir hanya percaya satu kali hidup satu kali mati. Setelah mati sudahlah berakhir.
Segala-galanya mereka tidak percaya bahwa setelah mati akan dihidupkan kembali untuk menjalani hidup
yang abadi. Didalam ayat Al-Quran ditegaskan:
ARAB

Dalam ayat ini dengan jelas Allah menyatakan proses perjalanan manusia, yaitu: mati-hidup-mati-hidup.
Mana mati yang pertama?
Fase Yang Pertama (Mati)
Mati yang pertama ialah sejak dalam kandungan ibu sampai usia 4 bulan dalam kandungan sebelum
ditiupkan ruh.
Diusia empat bulan, janin dalam kandungan sudah sempurna dalam tubuhnya. Tetapi belum hidup
dan baru diusia empat bulan itu Allah tiupkan ruhnya dan jadilah manusia itu hidup. Demikian
dalam hadits diungkapkan.
Penulis pernah bertanya kepada seorang dokter, betulkah Dok diusia 4 bulan bayi mulai ada
ruhnya? Jawab dokter betul. Saya tanyakan lagi apa bukti bahwa bayi mulai ada ruhnya?
jawab dokter: jantung berfungsi, paru-paru berfungsi. Tetapi disaat ditanyakan bagaimana
proses masuknya ruh?. Dokter pun tidak bisa menjawab.
Dalam ayat lain ditegaskan:
ARAB
Ayat tersebut dengan tegas menyatakan bahwa manusia menjalani mati dua kali hidup dua kali.
Mati yang pertama yaitu mati sebelum ditiupkan ruh dalam kandungan ibu.

Fase Yang Kedua (Hidup)
Kemudian Allah hidupkan manusia untuk menjalani hidup di dunia, wallahu alam. Berapa jatah
umur yang akan Allah berikan kepada kita? Kenyataannya ada bayi yang baru berumur satu hari,
satu minggu atau satu bulan sudah dipanggil kembali oleh Allah. Ada juga yang dipanggil Allah
diusia muda seperti Ustadz Jefri yang baru berusia 40 tahun. Ada juga yang dipanggil oleh Allah
diusia renta yaitu usia 80 tahun atau 90 tahun atau lebih. Semua itu masih misteri, masih menjadi
rahasia. Tidak ada seorangpun yang tahu kapan ia akan dipanggil oleh Allah untuk menghadap-Nya.
Seperti halnya para petani, tidak selamanya yang dipanen itu yang sudah tua. Tetapi kadang yang
muda dipetik seperti daun ganjar atau pucuk teh, yang muda dipetik yang tua dibiarkan.
Kadang juga yang tua dipetik, yang muda dibiarkan. Seperti padi atau daun tembakau. Kadang juga
yang tua dan yang muda dibabad, seperti daun singkong, yang tua dipetik untuk kambing, yang
muda dipetik juga untuk kita manusia. Demikian juga kematian manusia, kadang yang tua, yang
muda bahkan bayi sekalipun meniggal seperti oleh tsunami. Semua itu adalah rahasia Allah yang
tidak bisa diungkapkan oleh siapapun.

Fase Yang Ketiga (Mati)
Kemudian setelah menjalani hidup, Allah akan mematikan manusia. Tidak ada manusia yang ingin
mati. Berbagai resep dibeli untuk mengobati yang sakit agar dapat mempertahankan kehidupannya
tetapi pada akhirnya mati juga.
Firaun pun yang merasa gagah dan kuasa sampai menyatakan dialah Tuhan yang maha tinggi,
tetapi akhirnya mati juga. Allah menyatakan:
ARAB

Dalam ayat tersebut diungkapkan dengan lafadz ARAB (setiap makhluk bernyawa), bukan dengan
ungkapan: setiap yang sakit pasti mati, atau setiap kakek-kakek dan nenek-nenek pasti mati. Karena
kenyataannya yang sehat pun banyak yang mati, atau yang muda belia pun banyak yang mati.

Fase Yang Keempat (Hidup)
Kemudian setelah mati, Allah akan menghidupkan lagi manusia untuk menjalani kehidupan yang
abadi di alam baqa. Pada saat itu manusia akan mendapatkan balasan dari hasil amal
perbuatannya sewaktu di dunia. Orang yang beriman dan beramal shalih [asti akan meraih
kebahaiaan yang abadi yaitu dengan memasuki surga yang telah Allah persiapkan untuk orang yang
bertakwa.
Sementara orang yang kafir, yang musyrik pasti akan dimasukan ke neraka tempat penderitaan dan
siksaan yang tiada siksa yang berat seperti siksa dari Allah dan tiada borgol seperti borgol yang
disiapkan untuk orang yang kafir.
Ada yang memberikan ilustrasi bahwa perjalanan hidup manusisa itu seperti seseorang yang dikejar
harimau di hutan belantara. Dia cepat lari dan memanjat pohon yang tinggi. Akhirnya ia selamat
dari terkaman harimau. Tetapi harimau itu menunggu terus dibawah dan tidak mau pergi. Tetapi
orang itu pun merasa tenang karena harimau tidak akan memanjat pohon. Sayangnya batang
pohon yang ia tinggali di gerogoti tikus. Ada tikus hitam dan tikus putih, terus menggerogoti batang
pohon yang ia duduki dan tidak bisa diusir. Akhirnya batang pohon itu pun hampir roboh. Tetapi
orang itu tidak sadar bahwa batang pohonnya hampir roboh karena diatasnya ada sarang tawon,
madunya suka menetes jatuh. Setiap madu itu menetes ia kecup. Akhirnya dia lupa bahwa harimau
tetap menunggu dibawah dan batang pohonnya hampir roboh. Tentu saja disaat batang pohon itu
roboh ia kaget ada harimau yang siap menerkamnya dan tidak punya persiapan apa-apa, serta tidak
dapat menghindar dari terkamannya.
Demikianlah perjalan hidup manusia. Harimau adalah alam kubur yang siap menunggu kapanpun
dan dimanapun kita berada. Batang pohon itu adalah jatah umur kita yang terus digerogoti oleh
siang dan malam, hakikatnya umur kita bukan bertambah, tetapi berkurang karena setiap orang
sudah diberikan jatah. Wallahu alam berapa puluh tahun kemudian di gerogoti oleh siang dan
malam.
Madu itu adalah Al-Hayatudunya yang kadang membuat orang terlena dan lupa akan alam kubur
yang pasti akan di jalani setiap orang. Disaat itu baru dia sadar dengan menangis, dengan
menyatakan sebagaimana yang diungkapkan dalam Al-Quran :
ARAB
Demikianlah keluhan orang yang tidak punya persiapan untuk menghadapi kematian. Dan tangis
jeritnya pun tidak akan didengar dan dikabulkan oleh Allah.
Dan jawaban dari Allah adalah :
ARAB
Karena itu Allah sejak awal sudah mengingatkan :
ARAB

Anda mungkin juga menyukai