Chapter I 18
Chapter I 18
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Nyeri punggung bawah (low back pain) merupakan keluhan yang sering dijumpai
di praktek sehari-hari, dan diperkirakan hampir semua orang pernah mengalami
nyeri punggung paling kurangnya sekali semasa hidupnya. Nyeri punggung
bawah adalah nyeri yang dirasakan di daerah punggung bawah, dapat merupakan
nyeri lokal (inflamasi), maupun nyeri radikuler atau keduanya. Nyeri yang berasal
dari punggung bawah dapat berujuk ke daerah lain atau sebaliknya yang berasal
dari daerah lain dirasakan di daerah punggung bawah (refered pain). Walaupun
nyeri punggung bawah jarang fatal namun nyeri yang dirasakan menyebabkan
penderita mengalami suatu kekurangmampuan (disabilitas) yaitu keterbatasan
fungsional dalam aktifitas sehari-hari dan banyak kehilangan jam kerja terutama
pada usia produktif, sehingga merupakan alasan terbanyak dalam mencari
pengobatan.
Di Amerika Serikat diperkirakan lebih 15% orang dewasa mengeluh nyeri
punggung bawah atau nyeri yang bertahan hampir dua minggu (Lawrence dkk,
1998). Nyeri punggung bawah adalah suatu sindroma nyeri yang terjadi pada
regio punggung bagian bawah dan merupakan work related musculoskeletal
disorders. Nyeri punggung bawah telah teridentifikasi oleh Pan American Health
Organization antara tiga masalah kesehatan pekerjaan yang dikenalpasti oleh
WHO (Choi dkk, 2001). Menurut Punnett L dkk, prevalensi 37% daripada nyeri
punggung bawah disebabkan oleh pekerjaan individu-individu tersebut, dengan
pembahagian lebih banyak pada laki-laki berbanding wanita. Sedangkan
penelitian Community Oriented Program for Controle of Rheumatic Disease
(COPORD ) Indonesia menunjukan prevalensi nyeri punggung 18,2 % pada laki-
laki dan 13,6 % pada wanita. National Safety Council pula melaporkan bahwa
sakit akibat kerja yang frekuensi kejadiannya paling tinggi adalah sakit/nyeri pada
punggung, yaitu 22% dari 1.700.000 kasus (Tarwaka, dkk, 2004). Di negara
Universitas Sumatera Utara
industri keluhan nyeri punggung bawah merupakan keluhan kedua setelah nyeri
kepala. Di Amerika Serikat lebih dari 80% penduduk mengeluh nyeri punggung
bawah dan biaya yang dikeluarkan tiap tahun untuk pengobatan berkisar 75 juta
dolar Amerika.
Prevalensi nyeri punggung bawah pada pemandu seperti supir, pengendara
sepeda motor, atau penarik becak lebih tinggi berbanding pekerjaan-pekerjaan
lain, berdasarkan penelitian Rahmat HS (2009) yang menunjukkan masalah nyeri
punggung bawah yang timbul akibat duduk lama menjadi fenomena yang sering
terjadi saat ini. 60% orang dewasa mengalami nyeri punggung bawah karena
masalah duduk yang terjadi pada mereka yang bekerja atau yang aktivitasnya
lebih banyak dilakukan dengan duduk. Duduk lama dengan posisi yang salah
dapat menyebabkan otot-otot punggung menjadi tegang dan dapat merusak
jaringan lunak sekitarnya. Bila keadaan ini berlanjut, akan menyebabkan
penekanan pada bantalan saraf tulang belakang yang mengakibatkan hernia
nukleus pulposus. Beliau juga mengatakan, Saat manusia duduk, beban maksimal
lebih berat 6-7 kali dari berdiri. Tulang atlas yang menyangga tengkorak
mengalami beban terberat. Jika riding position-nya salah, bagian tulang bawah
yakni vertebra lumbal 2-3 (mendekati tulang pinggul) akan terserang nyeri
punggung bawah. Jika salah terus, berulang-ulang apalagi ditambah getaran
kontinu, akan timbul radang (artrosis lumbalis) lalu pengapuran tulang bawah dan
terjepitnya syaraf tulang bawah. Jika sudah parah bisa terjadi fraktur atau patah
(Rahmat HS, 2009).
Penarik becak merupakan pekerjaan beresiko tinggi dengan pelbagai
gangguan fisikal dan psikologis. Menurut penelitian Tamrin dkk (2006), paparan
penarik becak melalui pekerjaannya kepada whole body vibrations, stres postural
disebabkan posisi tubuh yang jangkal, serta harus mengekalkan posisi tubuh tetap
untuk waktu yang lama dapat menyebabkan peningkatan resiko menderita nyeri
punggung bawah. Whole body vibrations meningkatkan produksi enzim degradasi
matriks dan enzim proteolitik, berperan pada metabolisme cakram intervertebral
menyebabkan gangguan dan kerusakan. Juga, frekuensi getaran disebabkan
Universitas Sumatera Utara
33% pasien masih mengalami nyeri hilang-timbul atau nyeri persisten selepas satu
tahun, dan satu daripada lima pasien masih mempunyai kekurangan fungsi
gerakan. Hanya 25% telah sembuh total nyeri punggung mereka selepas satu
tahun, dengan ini pencegahan lebih diutamakan daripada pengobatan.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana pengetahuan tentang nyeri punggung bawah (low back pain) pada
penarik becak di kota Medan?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk menilai pengetahuan penarik becak tentang nyeri punggung bawah.
1.3.2 Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini:
a. Mengetahui karakteristik responden berdasarkan umur, status pendidikan,
dan jumlah jam bekerja dalam sehari.
b. Mengetahui pengetahuan penarik becak tentang penyebab, dampak, serta
cara penanganan penarik becak terhadap nyeri punggung bawah.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk:
a. Diharapkan dapat memberi masukan pada institusi pendidikan tentang
faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian nyeri punggung bawah
pada penarik-penarik becak sehingga informasi ini dapat digunakan untuk
menyusun langkah-langkah strategi dalam mencegah terjadinya nyeri
punggung bawah yang diakibatkan oleh lama berkendara melalui
pengembangan kurikulum yang memperhatikan dampak pada kesehatan.
Universitas Sumatera Utara