Anda di halaman 1dari 5

WEB OF CAUTION THALASSEMIA

Oleh Evi Nurhayati, S.Kep


Program Profesi Ners Universitas Sriwijaya
















Mutasi gen globin
Kromosom 11 Kromosom 16
Thalassemia Thalassemia
Kelebihan rantai globin bebas
Timbunan rantai
Kerusakan membran
Sel darah merah
Asupan nutrisi ke
jaringan menurun
Eritropoesis tidak efektif
Pembentukan sel darah merah oleh
sumsum tulang dan tranfusi darah
Fe dalam darah meningkat
Hemosiderosis (masuk kedalam
organ)
Anemia
Lambung
Usus
Sum-sum tulang
Asupan kalsium
menurun
Anemia berat
Pemeriksaan darah lengkap
Genetik
Deferoxamine


















Kerja lambung
menurun
Proses pencernaan
makanan menurun
anoreksia
Gangguan tumbuh
kembang
Usus kekurangan
nutrisi dan oksigen
Kerja usus menurun
Reabsobsi menurun
diare
Penipisan
korteks tulang
panjang
Risiko fraktur
patologis
nyeri
Foto rotgen
Jaringan kurang oksigen
Kompensasi jantung
Peningkatan curah jantung
Hipertrofi otot jantung
kardiomegali
Kontraktilitas otot jantung menurun
takhikardi Darah reflak
Masuk ke vena cava inferior
Masuk ke hati dan limfa
(hepatosplenomegali)
Kebutuhan energi meningkat
Metabolisme meningkat
Cadangan lemak tubuh
menurun
Penyerapan vit A,D,E,K terganggu
Tubuh kekurangan asupan nutrisi
Foto rotgen
perut
Foto rotgen dada


















pucat
Menekan rongga lambung
Kembung
Nyeri perut
Limfa
hiperspenomegali
Produksi bilirubin meningkat Nyeri perut
Perubahan perfusi jaringan
nutrisi kurang dari
kebutuhan
Defisit volume cairan
Ikterus ringan
Gangguan
integritas kulit
Gangguan rasa
nyaman;nyeri
1. Manajemen Nutrisi
Aktifitas:
1.Tanyakan pada pasien
tentang alergi
terhadap makanan
2.Tanyakan makanan
kesukaan pasien
3.Kolaborasi dengan ahli
gizi tentang jumlah
kalori dan tipe nutrisi
yang dibutuhkan
(TKTP)

1. Manajemen nyeri
Aktfitas:
1. Lakukan pengkajian nyeri
secara komprehensif termasuk
tingkat nyeri
2. Observasi reaksi nonverbal
dari ketidaknyamanan
pasien (misalnya menangis,
meringis, memegangi bagian
tubuh yang nyeri, dll)
3. Gunakan teknik
komunikasi terapeutik untuk
mengetahui pengalaman nyeri
pasien

1. Kaji integritas kulit,
catat perubahan pada
turgor, gangguan warna,
aritema dan ekskoriasi.
2. Ubah posisi secara
periodik.
3. Pertahankan kulit
kering dan bersih, batasi
penggunaan sabun.

1. Monitor Tanda Vital
Aktifitas:
1. Monitor tekanan darah
, nadi, suhu dan RR tiap 6
jam atau sesuai indikasi
2. Monitor frekuensi dan
irama pernapasan
3. Monitor pola
pernapasan abnormal
4. Monitor suhu, warna
dan kelembaban kulit
5. Monitor sianosis
perifer
1. Onservasi Intake
Output Cairan
2. Observasi Tanda Vital
3. Beri pasien minum
sedikit demi sedikit
4. Teruskan terapi cairan
secara parenteral sesuai
dengan instruksi dokter


















2. Monitor status
neurologi
Aktifitas:
1. Monitor ukuran,
bentuk, simetrifitas, dan
reaktifitas pupil
2. Monitor tingkat
kesadaran klien
3. Monitor tingkat
orientasi
4. Monitor GCS
5. Monitor respon
pasien terhadap
pengobatan
6. Informasikan pada
dokter tentang
perubahan kondisi
pasien
3. Manajemen cairan
Aktifitas:
1. Mencatat intake dan
output cairan
2. Kaji adanya tanda-
tanda dehidrasi (turgor
kulit jelek, mata cekung,
dll)
3. Monitor status nutrisi
4. Persiapkan
pemberian transfusi (
seperti mengecek darah
dengan identitas pasien,
menyiapkan
terpasangnya alat
transfusi)
5. Awasi pemberian
komponen
darah/transfusi
6. Awasi respon klien
selama pemberian
komponen darah
7. Monitor hasil
laboratorium (kadar Hb,
Besi serum, angka
4.Anjurkan masukan
kalori yang tepat yang
sesuai dengan
kebutuhan energi
5. Sajikan diit dalam
keadaan hangat

2. Monitor Nutrisi
Aktifitas:
1. Monitor adanya
penurunan BB
2. Ciptakan lingkungan
nyaman selama klien
makan.
3. Jadwalkan
pengobatan dan
tindakan, tidak selama
jam makan.
4. Monitor kulit (kering)
dan perubahan
pigmentasi
5. Monitor turgor kulit
6. Monitor mual dan
muntah
7. Monitor kadar
albumin, total protein,
Hb, kadar hematokrit
8. Monitor kadar
limfosit dan elektrolit
9. Monitor
pertumbuhan dan
perkembangan.


4. Jelaskan pada pasien
tentang nyeri yang dialaminya,
seperti penyebab nyeri, berapa
lama nyeri mungkin akan
dirasakan, metode sederhana
untuk mengalihkan rasa nyeri,
dll.
5. Evaluasi bersama pasien
dan tim kesehatan lain tentang
pengalaman nyeri dan
ketidakefektifan kontrol nyeri
pada masa lampau
6. Atur lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti
suhu ruangan, pencahayaan
dan kebisingan
7. Kurangi faktor pencetus
nyeri pada pasien
2. Pemberian analgetik
Aktifitas:
1. Tentukan lokasi,
karakteristik, kualitas, dan
derajat nyeri sebelum
pemberian obat.
2. Cek instruksi dokter tentang
jenis obat, dosis, dan frekuensi
3. Cek riwayat alergi pada
pasien
4. Kolaborasi pemilihan
analgesik tergantung tipe dan
beratnya nyeri, rute
pemberian, dan dosis optimal
5. Monitor tanda vital
sebelum dan sesudah
pemberian analgesik
6. Kolaborasi pemberian
analgesik tepat waktu
terutama saat nyeri hebat
7. Monitor respon klien
terhadap penggunaan
analgetik



DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer,arif.2000.Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga.Jakarta.Media
Aesculapsius.
Muttaqin,arif.2009. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
Sistem Kardiovaskular dan Hematologi. Jakarta.Salemba Medika
Wilkinson, J.M. (2000). Nursing Diagnosis Handbook With NIC
Interventions and NOC Outcomes (7
th
Ed). Diterjemahkan Oleh
Widyawati, et al. Edt Meiliya, E. & Ester, M. (2006). Bukusaku
Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil
NOC (Ed. 7). Jakarta: EGC.

Keterangan warna :


= Etiologi



= klasifikasi


= penatalaksanaan



= pemeriksaan penunjang


= komplikasi

= manifestasi klinis

= diagnosa keperawatan

Anda mungkin juga menyukai