Anda di halaman 1dari 5

Penyakit jantung kongenital asianotik XAMthone Plus | Obat Jantung | Obat kanker Kelenjar Getah

Bening | Obat Gagal Ginjal | Obat Ginjal Bocor | Obat Gondok | Agen Xamthone 0856 4090 4999

Penyakit jantung kongenital asianotik atau yang sering disebut dengan penyakit jantung bawaan (PJB)
dapat dibagi kedalam 3 kelompok umur:
1. Pada saat periode awal bayi baru lahir
Disebabkan oleh lesi obstruktif jantung kiri, misalnya sindrom hipoplasia, koarktasio aorta, dan
terkadang stenosis aorta. Untuk menyingkirkan lesi obstruktif jantung kiri nadi femoral dan brakial
harus teraba. Terkadang terjadi syok disertai dengan asidosis metabolic dan hepatomegali, dan biasanya
ada riwayat kesulita makan selama 6-12 jam.
2. Setelah beberapa minggu
Pirau dari kiri ke kanan dapat mengakibatkan gejala sulit makan, takipnea dengan retraksi subkostal dan
gagal jantung disertai dengan hepatomegali. Dapat juga terjadi peningkatan berat badan yang tidak
proporsional akibat dari adanya retensi cairan. Kardiomegali (paling baik dilihat dari hasil foto dada)
selalu terjadi pada kedua kelompok.
3. Bayi premature
Biasanya terjadi pada saat umur kehamilan kurang dari 36 minggu. Duktus arteriosus kemungkinan gagal
menutup, apabila terjadi sindrom distress respirasi idiopatik.
Bagi Anda yang mengalami penyakit jantung kongenital asianotik, segera lakukan terapi 1bulan
dengan XAMTHONE PLUS. InsyaAllah akan sangat membantu penyembuhan penyakit jantung
kongenital asianotik Anda
Qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
BAB IPENDAHULUANA.Latar Belakang
Penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan penyakit dengan kelainan padastruktur jantung atau fungsi
sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir yang terjadiakibat adanya gangguan atau kegagalan
perkembangan struktur jantung pada faseawal perkembangan janin. Ada 2 golongan besar PJB, yaitu
non sianotik (tidak biru) dan sianotik (biru) yang masing-masing memberikan gejala dan
memerlukan penatalaksanaan yang berbeda.Angka kejadian PJB dilaporkan sekitar 810 bayi dari 1000
kelahiran hidup dan30 % diantaranya telah memberikan gejala pada minggu-minggu pertamakehidupan.
Bila tidak terdeteksi secara dini dan tidak ditangani dengan baik, 50%kematiannya akan terjadi pada
bulan pertama kehidupan. Menurut AmericanHeart Association, sekitar 35.000 bayi lahir tiap tahunnya
dengan beberapa jenisdefek jantung bawaan. PJB bertanggung jawab terhadap lebih banyak
kematian pada kehidupan tahun pertama bayi dari pada defek congenital lain. Sedangkan diAmerika
Utara dan Eropa, PJB terjadi pada 0,8% populasi, membuat PJB menjadikateri yang paling banyak dalam
malformasi struktur kongenital.Di negara maju hampir semua jenis PJB telah dideteksi dalam masa bayi
bahkan pada usia kurang dari 1 bulan, sedangkan di negara berkembang banyak yang baru terdeteksi
setelah anak lebih besar, sehingga pada beberapa jenis PJB yang berat mungkin telah meninggal
sebelum terdeteksi. Pada beberapa jenis PJBtertentu sangat diperlukan pengenalan dan diagnosis dini
agar segera dapatdiberikan pengobatan serta tindakan bedah yang diperlukan. Untuk
memperbaiki pelayanan di Indonesia, selain pengadaan dana dan pusat pelayanan kardiologianak yang
adekuat, diperlukan juga kemampuan deteksi dini PJB dan pengetahuan saat rujukan yang optimal oleh
para dokter umum yang pertama kali berhadapan dengan pasien.Mengurangi insiden terjadinya PJB
dapat dilakukan oleh semua pihak, keluarga,terutama ibu dan tenaga kesehatan. Peran perawat akan
sangat dinantikan dalam
Sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Asuhan Keperawatan Kelainan Jantung Kongenital, Askep Kelainan Jantung Kongenital, Kelainan
jantung kongenital, adalah kedua tertinggi penyebab kematian bayi, sebagai akibat adanya
perkembangan kardiovaskuler yang tidak normal selama kehidupan janin berupa obtruksi atau
gangguan pola aliran darah. Kelainan diklasifikasikan sebagai asianotik atau sianotik.
Pada kelainan asianotik, darah yang teroksigenasi yang mengalir dari kiri ke sisi kanan jantung tetapi
tidak bercampur dengan darah yang tidak teroksigenasi dalam sirkulasi sistemik. Kelainan asianotik yang
terutama yang mepengaruhi anak termasuk di bawah ini :
Ventricular septal defect (VSD), paling sering dari semua kelainan jantung kongenital, ditujukan
pada pembukaan yang tidak normal dalam septum ventricular yang memungkinkan darah yang
teroksigenasi dari kiri ventrikel bercampur dengan darah yang tidak teroksigenasi dalam
ventrikel kanan. Biasanya dengan tindakan pembedahan guna memperbaiki kelaianan tersebut.
Coarctation of the aorta, ditujukan pada penyempitan aorta yang dekat dengan bekas duktus
arteriosus janin. Kelainan ini biasanya dilaukan perbaikan dengan cara pembedahan.
Atrial septal defect (ASD) ditujukan pada adanya pembukaan dalam septum dari atrium yang
memungkinkan darah mengalir dari kiri ke kanan. Jika ASD tidak tertutup secara spontan, maka
pembedahan diperlukan.
Patent ductus arteriosus (PDA) adalah pembukaan secara menetap antara aorta dan arteri
pulmonalis yang gagal menutup saat lahir. Walaupun PDA terutama terjadi pada bayi prematur,
dapat tertutup secara spontan, pembedahan juga dapat diperlukan.
Terhadap kelaianan sianotik, darah mengalir dari kanan ke sisi kiri jantung, dimana darah yang tidak
teroksigenasi mengalir dari ventrikel kiri kepada semua bagian tubuh, yang mengakibatkan sianosis.
Kelaianan yang bersifat sianotik yang terutama yang emmpengaruhi anak termasuk sebagai berikut :
Transposition of the great vessel adalah uatu kondisi dimana arteri pulmonalis dan aorta
bergantian : aorta berda di ventrikel kanan, dan arteri pulmonalis berada di ventrikel kiri.
Terjadinya dua bagian sistem sirkulasi yang tidak dapat menyokong kkehidupan. Pembedahan
adalah tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki kelainan.
Tetralogy of Fallot yang terdiri dari empat bagian kelainanVSD, overriding aorta, pulmonary
stenosis, dan hipertrofi ventrikel kanan. Dilakukan perbaikan melalui pembedahan.
PENGKAJIAN
VSD
Cardiovaskuler
Ringan: murmur holosistolik pada batas bawa sternal kiri.
Sedang dan berat: murmur holosistolik ( sama dengan kelaianan ringan), tanda-tanda gagal
jantung (takipnea, takikardia, gelisah, peningkatan tekanan vena sentral, peningkatan berat
badan, penurunan haluaran urine, berkewringat),kegagalan terjadi dengan cepat, pembesaran
hati, penurunan energi, sulit makan, dan berat badan peningkat akibat retensi cairan.
Paru-paru
Berat: edema pulmonal.
Coarctation aorta
Cardiovaskuler
Ringan: 1+ atau hilangnya denytu femoral, denyut poplitea, dan denyut dorsalis pedis;
hipertensi ringan (peningkatan secara bilateral pada lengan dan penurunan pada tungkai).
Sedang: kehilangan denyut femoral, poplitea, dan dorsalis pedis; hipertensi sedang dan berat (
dideteksi secara bilateral pada lengan; penurunan pada tungkai).
Berat: sama dengan kelaianan sedang, ditambah adanya tanda-tanda gagal jantung.
ASD
Kardiovaskuler
Murmur sistolik ejeksi dengan jelas (sangan baik didengar oleh pelatihan praktisi tingkat tinggi).
Pembesaran jantung.
Pernafasan
Peningkatan insiden infeksi saluran pernafasan atas.

Muskuloskeletal
Intoleransi aktifitas.
PDA
Cardiovaskuler
Ringan: 4+ bilateral denyut perifer, tekanan denyutan yang meluas, dan murmur yang
berlangsung secara terus menerus pada bagian depan atas kiri atau pada midklavikula toraks.
Sedang: tanda-tanda kegagalan jantung
Berat: pembesaran jantung kiri.
Pernafasan
Ringan: seringnya terjadi infeksi saluran nafas atas
Transposition of the great vessels
Kardiovaskuler
Murmur jantung (jika terjadi VSD)
Jantung berbentuk telur pada foto toraks
3+ atau 4+ denyut (bergantung pada apakah duktus arteriosus menetap).
Tidak ada peningkatan saturasi oksigen walaupun diberikan oksigen.
Integumen
Sianosis berat.
Tetralogy of Fallot
Kardiovaskuler
Murmur sistolik sepanjang batas sternal kiri atas
Jantung berbentuk sepatu pada foto toraks
Denyut perifer normal
Kemungkinan menuju serangan sianosis (dispnea, keluhan nafas dalam, brtadikardia, fpusing,
kejang, dan kehilangan kesadaran).
Thrill sepanjang batas sternal kiri atas
Neurologis
Kehilangan kesadaran
Muskuloskeletal
Intoleransi aktiiftas
Posisi jongkok (jika pasien adalah anak dari pada bayi).
Hematologi
Polycythemia
Peningkatan nilai hemoglobin dan hematokrit.
Integumen
Sianosis
Jari clubbing
Psikososial
Kecemasan

Anda mungkin juga menyukai