Anda di halaman 1dari 18

Siklus PDCA

Meningkatkan pencegahan infeksi di RSIA Bunda Kandung


NAMA KELMPK ! NPM !
DESN" D#I K$AIR%NNISA &'()&&((*+
ENDAN, S%R"ANIN,SI$ &'()&&(('-
ER.INA &'()&&((*(
RA$MA DE#I S/"ANIN,R%M &'()&&(-(0
SI/I MAR$AMA$ &'()&&(('1
L%$/% #ID$"A NIN,SI$ &'()&(&&&+'
N.IKA MA"ASARI &'()&(&&&+2
DENIS N3IKASARI &'()&&(-1*
RENI P%SPI/A &'()&(&&&&)
L%L%K 3ARIDA &'()&(&&&(1
MA,EN/A K/ACESARIA &'()&(&&&&2
SEKLA$ /IN,,I ILM% KESE$A/AN MA4%
-&(1
BAB I
PENDA$%L%AN
(5( Lata6 Belakang
Dalam peningkatan mutu dalam kebidanan diperlukan manajemen yang baik agar
dalam pelaksanaannya dapat tercapai secara efektif dan efisien. Didalam ilmu
manajemen, ada konsep problem solving yang bisa diterapkan ditempat kerja kita yaitu
dengan menggunakan pendekatan P-D-C-A sebagai proses penyelesaian masalah. Dalam
bahasa pengendalian kualitas, P-D-C-A dapat diartikan sebagai proses penyelesaian dan
pengendalian masalah dengan pola runtun dan sistematis.
Dalam program menjaga mutu terdapat kumpulan masalah yang harus diselesaikan,
setelah cara penyelesaian masalah berhasil ditetapkan, kegiatan selanjutnya yang harus
dilakukan pada Program Menjaga Mutu adalah melaksanakan cara penyelesaian tersebut
sedemikian rupa sehingga mutu pelayanan kesehatan dapat lebih ditingkatkan. Dalam
program menjaga mutu, pelaksanaan kegiatan ini tercakup dalam suatu siklus kegiatan
tertentu yang dikenal dengan nama siklus PDCA Plan, Do, Check, Action!.
"nfeksi merupakan salah satu penyebab utama tingginya angka kematian ibu dan bayi
baru lahir. "bu bersalin yang menerima pelayanan medis dan kesehatan, baik di rumah
sakit atau kilink bersalin, dihadapkan kepada resiko terjadinya infeksi. #ejadian infeksi
sebenarnya dapat dicegah dan diminimalkan kejadiannya, dengan upaya melaksanakan
tindakan pencegahan infeksi dalam memberikan pelayanan kesehatan. $epatnya ketika
melakukan pertolongan persalinan, karena semua ibu bersalin sangat mendambakan
proses persalinan yang aman, bersih dan sehat sesuai dengan pilar ketiga %afe
Motherhood, yang juga merupakan aspek ketiga dari lima benang merah asuhan
persalinan yang dikategorikan sebagai asuhan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan atau bidan %aifuddin, &''(!.
$indakan pencegahan universal merupakan salah satu strategi yang telah
direkomendasikan oleh Centers for Desease Control and Prevention CDC! dalam upaya
pengendalian infeksi dan penularan penyakit di sarana kesehatan. $indakan pencegahan
universal atau )niversal Precaution )P! yaitu suatu cara penanganan untuk
meminimalkan paparan darah dan cairan tubuh dari semua pasien tanpa memandang
status infeksi. Metode ini pertama kali diperkenalkan di Amerika %erikat tahun *+,-,
salah satu tujuan utamanya yaitu melindungi tenaga pera.at kesehatan dari penularan
1
penyakit di sarana kesehatan dengan menekankan pentingnya untuk memperlakukan
semua pasien sebagai potensi yang dapat menularkan infeksi sehingga perlu diambil
langkah pencegahan yang memadai "sa, &''/!.
Prinsip dasar tindakan pencegahan adalah cuci tangan secara benar, penerapan aseptic
antiseptic, dan penggunaan alat pelindung pribadi dalam upaya mencegah transmisi mikro
organisme melalui darah dan cairan tubuh An.ar, &''0!. Adapun upaya pokok
pengendalian infeksi dan penularan penyakit adalah tindakan pencegahan infeksi dan
penularan penyakit dengan cara memantau dan meningkatkan perilaku petugas dalam
menerapkan prosedur tindakan pencegahan universal Pulungsih, &''(!.
(5- Ru7usan Masalah
*. Apa pengertian dari PDCA1
&. Apa manfaat dari siklus konsep PDCA 1
2. 3agaimana proses dari konsep PDCA 1
(5) /u8uan
1. Memahami pengertian PDCA.
2. Memahami manfaat dari siklus konsep PDCA.
2. Mengetahui proses dari konsep PDCA
BAB II
2
/IN4A%AN P%S/AKA
I5 PDCA
A5 Penge6tian PDCA
PDCA, singkatan bahasa "nggris dari 4Plan, Do, Check, Act4 5encanakan,
#erjakan, Cek, $indak lanjuti!, adalah suatu proses pemecahan masalah empat langkah
iteratif yang umum digunakan dalam pengendalian kualitas. PDCA dikenal sebagai
6siklus %he.hart7, karena pertama kali dikemukakan oleh 8alter %he.hart beberapa
puluh tahun yang lalu. 9amun dalam perkembangannya, metodologi analisis PDCA lebih
sering disebut 6%iklus Deming7. :al ini karena Deming adalah orang yang
mempopulerkan penggunaannya dan memperluas penerapannya. 9amun, Deming sendiri
selalu merujuk metode ini sebagai siklus %he.hart, dari nama 8alter A. %he.hart, yang
sering dianggap sebagai bapak pengendalian kualitas statistis. 3elakangan, Deming
memodifikasi PDCA menjadi PD%A 4Plan, Do, %tudy, Act4! untuk lebih
menggambarkan rekomendasinya.Dengan nama apa pun itu disebut, PDCA adalah alat
yang bermanfaat untuk melakukan perbaikan secara terus menerus tanpa berhenti.
PDCA merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari penyusunan rencana kerja,
pelaksanaan rencana kerja, pemeriksaan pelaksanaan rencana kerja, serta perbaikan yang
dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan untuk lebih meningkatkan mutu
pelayanan kebidanan yang diselenggarakan. Perusahaan memerlukan cara menilai sistem
manajemen secara keseluruhan, dalam arti bagaimana sistem tersebut mempengaruhi
setiap proses dan setiap karya.an serta diperluas pada setiap produk dan pelayanan.
Pengendalian proses pelayanan adalah sebuah pertanda untuk perbaikan kualitas
pelayanan, tetapi hal itu tergantung pada kesehatan dan vitalitas dari organisasi,
kepemimpinan dan komitmen.
#onsep PDCA tersebut merupakan pedoman bagi setiap manajer untuk proses
perbaikan kualitas secara terus menerus tanpa berhenti tetapi meningkat ke keadaan yang
lebih baik dan dijalankan di seluruh bagian organisasi Pengidentifikasian masalah yang
akan dipecahkan dan pencarian sebab-sebabnya serta penentuan tindakan koreksinya,
harus selalu didasarkan pada fakta. :al ini dimaksudkan untuk menghindarkan adanya
unsur subyektivitas dan pengambilan keputusan yang terlalu cepat serta keputusan yang
bersifat emosional.
3
%elain itu, untuk memudahkan identifikasi masalah yang akan dipecahkan dan
sebagai patokan perbaikan selanjutnya, perusahaan harus menetapkan standar pelayanan.
#ualitas saat ini sudah tidak lagi diartikan sebagai sebuah pengertian tradisional dimana
kualitas hanya dipahami sebagai pemenuhan terhadap suatu persyaratan, melainkan
dikaitkan sebagai suatu produk atau hasil yang dapat memuaskan konsumen dan
memajukan suatu organisasi atau perusahaan. #etika suatu organisasi atau perusahaan
dibangun, berbagai tahapan atau proses harus dilalui, seperti perencanaan planning!,
pelaksanaan atau kerjakan do!, pengontrolan, penga.asan, tidak luput dari sebuah
penjagaan kualitas agar dapat menghasilkan output yang optimal.
$ahapan dalam penjagaan sebuah kualitas agar tetap berada pada standar yang
telah ditetapkan, menjadi sebuah penekanan terpenting dalam keberlangsungan hidup
sebuah organisasi; perusahaan. $ahapan tersebut diantaranya adalah < perencanaan
dimana diperlukan sebuah prosedur perencanaan kualitas, tahap pelaksanaan diperlukan
sebuah jaminan kualitas, tahap evaluasi diperlukan sebuah pengontrolan terhadap
kualitas, dan tahap penjagaan serta pengembangan mutu. )ntuk menciptakan sebuah
produk yang berkualitas sesuai dengan keinginan konsumen, tidak harus mengeluarkan
biaya yang lebih besar. Maka dari itu, diperlukan sebuah program peningkatan kualitas
yang baik, yaitu misalnya dengan menerapkan program PDCA Plan, Do, Check, Act!.
B5 MAN3AA/ PDCA
1. Dapat disusun rencana kerja yang rinci mengenai cara penyelesaian masalah yang
telah ditetapkan sehingga mudah dilaksanakan.
2. Dapat diketahui pelaksanaan cara penyelesaian sehingga apabila ditemukan
penyimpangan segera dapat diperbaiki sesuai dengan kebutuhan.
3. $ujuan program menjaga mutu yakni meningkatnya mutu pelayanan dapat dicapai
secara bertahap.
4. )ntuk memudahkan pemetaan .e.enang dan tanggung ja.ab dari sebuah unit
organisasi.
5. )ntuk menyelesaikan serta mengendalikan suatu permasalahan dengan pola yang
runtun dan sistematis.
4
6. )ntuk kegiatan continuous improvement dalam rangka memperpendek alur kerja.
-. Menghapuskan pemborosan di tempat kerja dan meningkatkan produktivitas.
C5 PRSES DARI KNSEP PDCA
Di dalam ilmu manajemen, ada konsep problem solving yang bisa diterapkan di
tempat kerja kita yaitu menggunakan pendekatan P-D-C-A sebagai proses penyelesaian
masalah. Dalam bahasa pengendalian kualitas, P-D-C-A dapat diartikan sebagai proses
penyelesaian dan pengendalian masalah dengan pola runtun dan sistematis. %ecara
ringkas, Proses PDCA dapat dijelaskan sebagai berikut <
(5 P 9Plan : Rencanakan;
Artinya merencanakan %A%A5A9 =>A?@$)A)A9! dan P5>%B% apa yang
dibutuhkan untuk menentukan hasil yang sesuai dengan %PB%"C"#A%" tujuan yang
ditetapkan. P?A9 ini harus diterjemahkan secara detil dan per sub-sistem.
Perencanaan ini dilakukan untuk mengidentifikasi sasaran dan proses dengan mencari
tahu hal-hal apa saja yang tidak beres kemudian mencari solusi atau ide-ide untuk
memecahkan masalah ini. $ahapan yang perlu diperhatikan, antara lain< mengidentifikasi
pelayanan jasa, harapan, dan kepuasan pelanggan untuk memberikan hasil yang sesuai
dengan spesifikasi. #emudian mendeskripsikan proses dari a.al hingga akhir yang akan
dilakukan. Memfokuskan pada peluang peningkatan mutu pilih salah satu permasalahan
yang akan diselesaikan terlebih dahulu!. "dentifikasikanlah akar penyebab masalah.
Meletakkan sasaran dan proses yang dibutuhkan untuk memberikan hasil yang sesuai
dengan spesifikasi.
Mengacu pada aktivitas identifikasi peluang perbaikan dan; atau identifikasi terhadap
cara-cara mencapai peningkatan dan perbaikan.
$erakhir mencari dan memilih penyelesaian masalah.
-5 D 9D< : Ke68akan;
Artinya MB?A#)#A9 perencanaan P5>%B% yang telah ditetapkan sebelumnya.
)kuran-ukuran proses ini juga telah ditetapkan dalam tahap P?A9. Dalam konsep D>
ini kita harus benar-benar menghindari penundaan, semakin kita menunda pekerjaan
maka .aktu kita semakin terbuang dan yang pasti pekerjaan akan bertambah banyak..
5
"mplementasi proses. Dalam langkah ini, yaitu melaksanakan rencana yang telah disusun
sebelumnya dan memantau proses pelaksanaan dalam skala kecil proyek uji coba!.
Mengacu pada penerapan dan pelaksanaan aktivitas yang direncanakan.
)5 C 9Check : E=aluasi;
Artinya melakukan evaluasi terhadap %A%A5A9 dan P5>%B% serta melaporkan apa
saja hasilnya. #ita mengecek kembali apa yang sudah kita kerjakan, sudahkah sesuai
dengan standar yang ada atau masih ada kekurangan.
Memantau dan mengevaluasi proses dan hasil terhadap sasaran dan spesifikasi dan
melaporkan hasilnya.
Dalam pengecekan ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu memantau dan
mengevaluasi proses dan hasil terhadap sasaran dan spesifikasi.
$eknik yang digunakan adalah observasi dan survei. Apabila masih menemukan
kelemahan-kelemahan, maka disusunlah rencana perbaikan untuk dilaksanakan
selanjutnya. Aika gagal, maka cari pelaksanaan lain, namun jika berhasil, dilakukan
rutinitas.
Mengacu pada verifikasi apakah penerapan tersebut sesuai dengan rencana peningkatan
dan perbaikan yang diinginkan.
15 A 9Act : Menindaklan8uti;
Artinya melakukan evaluasi total terhadap hasil %A%A5A9 dan P5>%B% dan
menindaklanjuti dengan perbaikan-perbaikan. Aika ternyata apa yang telah kita kerjakan
masih ada yang kurang atau belum sempurna, segera melakukan action untuk
memperbaikinya. Proses AC$ ini sangat penting artinya sebelum kita melangkah lebih
jauh ke proses perbaikan selanjutnya.
Menindaklanjuti hasil untuk membuat perbaikan yang diperlukan. "ni berarti juga
meninjau seluruh langkah dan memodifikasi proses untuk memperbaikinya sebelum
implementasi berikutnya.
Menindaklanjuti hasil berarti melakukan standarisasi perubahan, seperti
mempertimbangkan area mana saja yang mungkin diterapkan, merevisi proses yang
sudah diperbaiki, melakukan modifikasi standar, prosedur dan kebijakan yang ada,
mengkomunikasikan kepada seluruh staf, pelanggan dan suplier atas perubahan yang
6
dilakukan apabila diperlukan, mengembangkan rencana yang jelas, dan
mendokumentasikan proyek. %elain itu, juga perlu memonitor perubahan dengan
melakukan pengukuran dan pengendalian proses secara teratur.
Dalam Model Proses "%> +''*, manajemen suatu organisasi setelah memahami
persyaratan-persyaratan %istem Manajemen Mutu, selanjutnya melakukan tahap-tahap
sebagai berikut <
Menetapkan komitmennya untuk melaksanakan sistem manajemen mutu.
Menetapkan kebijakan mutu dan sasaran mutu.
Melakukan penetapan dan pendelegasian tugas dan .e.enang.
Menunjuk .akil manajemen yang bertugas menga.asi pelaksanaan sistem
manajemen mutu.
Melakukan tinjauan manajemen.
$anggungja.ab manajemen tersebut merupakan Proses Perencanaan plan!, dan
organisasi harus memenuhi proses ini terlebih dahulu dalam memulai suatu sistem
manajemen mutu, barulah kemudian menetapkan dokumentasi-dokumentasi yang
diperlukan untuk kelengkapan proses ini. Dang dimaksud manajemen disini adalah
manajemen puncak suatu organisasi; perusahaan seperti Presiden Direktur, Direktur,
=eneral Manager, atau fungsi yang mengatur jalannya organisasi secara integral.
Proses berikutnya yang juga merupakan Proses Perencanaan plan! adalah
Pengelolaan %umber Daya, dimana organisasi menetapkan sumber daya-sumber daya
yang diperlukan untuk melaksanakan sistem manajemen mutu dan memenuhi persyaratan
pelanggan. %umber daya tersebut berupa <
sumber daya manusia karya.an!.
infrastruktur bangunan!.
peralatan proses.
alat transportasi.
7
komunikasi dan lingkungan kerja.
Pada tahap selanjutnya, organisasi harus melaksanakan do! perencanaan-perencanaan
yang telah ditetapkan dalam proses 5ealisasi Produk. Pada proses ini yang dilakukan
organisasi adalah<
menetapkan semua kebutuhan untuk membuat prosesE
melakukan kegiatan verifikasi, validasi, monitor, inspeksiE
pengujian yang dibutuhkan untuk kriteria penerimaan produkE
komunikasi dengan pelanggan, kegiatan desain dan pengembangan, pembelian,
kegiatan pengendalian perlengkapan produksi dan pelayanan, pengendalian alat ukur,
dan lain sebagainya.
Dengan kata lain, semua kegiatan operasional suatu perusahaan merupakan bagian
dari proses 5ealisasi Produk dalam "%> +''*<&'''. Pada tahapan ini, Persyaratan
Pelanggan merupakan input bagi proses sedangkan outputnya adalah #epuasan
Pelanggan. %etelah proses implementasi do! dijalankan, maka proses berikutnya adalah
pemeriksaan check! hasil-hasil yang diperoleh dan penetapan tindakan act! yang
diperlukan untuk perbaikan. Pada proses ini <
organisasi memonitor dan mengukur kepuasan pelanggan
melakukan audit mutu internal internal Fuality audit!
memonitor dan mengukur proses-proses dan produk
melakukan pengendalian terhadap ketidaksesuaian non conformity! yang terjadi
menganalisa semua data yang diperoleh termasuk kecenderungan proses-proses
kemudian melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan.
:asil dari proses ini kemudian digunakan sebagai input bagi proses perencanaan
selanjutnya. #eempat proses di atas, Plan-Do-Check-Act PDCA! merupakan satu siklus
yang tidak terputus dan saling berinteraksi satu sama lain. %iklus PDCA sudah seharusnya
digunakan untuk meningkatkan sistem manajemen mutu kinerja organisasi! secara terus
menerus. Aadi PDCA merupakan proses yang kontinu dan berkesinambungan. Aika produk
sudah sesuai dengan mutu yang direncanakan maka proses tersebut dapat dipergunakan di
masa mendatang. %ebaliknya, jika hasilnya belum sesuai dengan yang direncanakan,
8
maka prosedur tersebut harus diperbaiki atau diganti di masa mendatang. Dengan
demikian, proses sesungguhnya tidak berakhir pada langkah Act, tetapi merupakan proses
yang kontinu dan berkesinambungan sehingga kembali lagi pada langkah pertama dan
seterusnya. :endra Poer.anto =!.
II5 PENCE,A$AN IN3EKSI
A5 Penge6tian Pencegahan Infeksi
"nfeksi adalah invasi tubuh oleh patogen atau mikroorganisme yang mampu
menyebabkan sakit. Aika mikroorganisme gagal menyebabkan cedera yang serius
terhadap sel atau jaringan, infeksi ini disebut asimptomatik. Penyakit timbul jika patogen
berbiak dan menyebabkan perubahan pada jaringan normal. Aika penyakit infeksi dapat
ditularkan langsung dari satu orang ke orang lain, penyakit ini merupakan penyakit
menular atau contagius Perry, &''0< +22!.
$indakan pencegahan infeksi P"! tidak terpisah dari komponen- komponen lain
dalam asuhan selama persalinan persalinan dan kelahiran bayi. $indakan ini harus
diterapkan dalam setiap aspek asuhan untuk melindungi ibu, bayi baru lahir, keluarga,
penolong persalinan, dan tenaga kesehatan lainnya dengan mengurangi infeksi
karenabakteri, virus, dan jamur. Dilakukan pula untuk mengurangi risiko penularan
penyakit-penyakit berbahaya yang hingga kini belum ditemukan dengan cara
pengobatannya, seperti misalnya :"G;A"D% AP9, &''-!.
B5 Siklus pen>e?a6an pen>akit
3ibit penyakit mikroba pthatogen! dapat menular berpindah! dari penderita, he.an
sakit atau reservoir bibit penyakit lainnya, ke manusia sehat dengan beberapa<
a. Melalui kontak jasmaniah personal contact!
*! #ontak langsung direct contact!
3ibit penyakit menular karena kontak badan dengan badan antara
penderita dengan orang yang ditulari.
Misalnya cara penularan<
a! Penyakit kelamin seperti< syphilis, gonorrhoea, A"D%.
b! Penyakit kulit < tinea versicolor panu!, scabies kudis!.
&! #ontak tidak langsung indirect contact!
9
3ibit penyakit menular dengan perantaraan benda-benda yang
terkontaminasi karena telah berhubungan dengan penderita ataupun
bahan-bahan yang berasal dari penderita yang mengandung bibit
penyakitnya,seperti feces, urina, darah, muntahan dan sebagainya.
b. Melalui makanan dan minumanfood borne infections!
3ibit penyakit menular dengan perantaraan makanan dan minuman yang telah
terkontaminasi.penyakit-penyakit yang menular dengan cara ini,antara lain<
cholera, thypus abdominalis, poliomyelitis, hepatitis infectiosa, dysenteri,
penyakit-penyakit karena cacing, misalnya karena ascaries lumbricoides.
c. Melalui seranggaarthropod borne infections!
3ibit penyakit menular melalu serangga arthropoda!.dalam hal ini
serangganya pun dapat merupakan host tuan rumah! dari bibit penyakitnya
atau pun hanya sebagai pemindah transmiter!saja.misalnya<
*! Malaria disebabkan oleh plasmadium sp, protoHoa! ditularkan oleh
nyamuk anopheles sp.
&! Deman berdarah dengue haemorrhagic fever! disebabkan oleh virus
dengue ,ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
d. Melalui udara air borne infections!
Penyakit yang menular melalui udara ,terutama penyakit saluran pernapasan,
seperti<
*! Melalui debu diudara yang mengandung bibit penyakit misalkan penularan
penyakit tuberculosa paru-paru yang disebabkan oleh bakteri
mycobacterrium tuberculosis.
&! Melalui tetes ludah halus droplet infections!
C5 Pencegahan pen>e?a6an infeksi
3eberapa tindakan pencegahan infeksi yang dapat dilakukan adalah<
a. Aseptik, yaitu tindakan yang dilakukan dalam pelayanan kesehatan. "stilah ini
dipakai untuk menggambarkan semua usaha yang dilakukan untuk mencegah
masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh yang kemungkinan besar akan
mengakibatkan infeksi. $ujuan akhirnya adalah mengurangi atau menghilangkan
jumlah mikroorganisme ,baik pada permukaan benda hidup maupun benda mati
agar alat-alat kesehatan dapat dengan aman digunakan. Contoh < Pencucian alat
dengan menggunakan sabun.
10
b. Antiseptik,yaitu upaya pencegahan infeksi dengan cara membunuh atau
menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada kulit dan jaringan tubuh lainnya.
Contoh <
*! Mencuci alat dengan cara biasa, lalu setelah kering dilanjutkan dengan
mencuci menggunakan alkohol.
&! Menuangkan alat dengan alkohol, lalu dibakar
c. Dekontaminasi,tindakan yang dilakukan agar benda mati dapat ditangani oleh
petugas kesehatan secara aman,terutama petugas pembersihan medis sebelum
pencucian dilakukan. Contohnya adalah meja pemeriksaan,alat-alat kesehatan,dan
sarung tangan yang terkontaminasi oleh darah atau cairan tubuh disaat prosedur
dedah;tindakan dilakukan.
BAB III
/IN4A%AN KAS%S
Siklus PDCA
Pe6encanaan 9 Plan ;
(5 4udul 6encana ke68a
Meningkatkan pencegahan infeksi di 5%"A 3unda #andung.
11
-5 Pe6n>ataan tentang 7aca7 dan ?esa6n>a 7asalah >ang dihadapi 9problem statement; !
Di seluruh dunia, *'I pasien ra.at inap di 5%"A 3unda #andung mengalami infeksi
yang baru selama dira.at, *,* juta infeksi setiap tahun.
3ila tindakan pencegahan infeksi tersebut tidak dilaksanakan dengan sebaik-baiknya
dikha.atirkan angka kesakitan dan kematian pada pasien akan bertambah.
5esiko infeksi tidak dapat dihilangkan secara total namun dapat dikurangi serendah
mungkin dengan menerapkan pencegahan infeksi yang benar untuk menurunkan resiko
penularan penyakit antar klien atau tenaga kesehatan sendiri.
)5 Ru7usan tu8uan u7u7 dan tu8uan khusus@ lengkap dengan ta6get >ang ingin dicapai
9goal, objective, and target;
$ujuan umum <
)ntuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu di tempat pelayanan kesehatan.
$ujuan #husus <
)ntuk mencegah penyebaran berbagai penyakit yang ditularkan melalui cairan tubuh di
lingkungan rumah sakit.
)ntuk menurunkan angka kejadian infeksi nosokomial pada klien dan tenaga kesehatan.
$arget <
Angka kejadian infeksi di 5%"A 3unda #andung menurun.
15 Met<de dan K6ite6ia Penilaian
Metode < Meningkatkan kesadaran petugas kesehatan dan non-kesehatan
dengan memberikan pelatihan pencegahan infeksi. Menilai kinerja petugas kesehatan dan
non-kesehatan dengan melakukan inspeksi mendadak sidak!.
#riteria Penilaian < #inerja petugas kesehatan dan non-kesehatan dinilai baik apabila
tindakan yang dilakukan sesuai dengan %P> dan angka infeksi menurun.
+5 #aktu Pelaksana
Pengumpulan pendapat pasien mengenai pelayanan kesehatan < Aanuari-Cebruari &'*(
Bvaluasi terhadap kinerja petugas kesehatan dan non-kesehatan < Aanuari &'*(
Penyusunan %>P Pencegahan "nfeksi < Maret &'*(
Bvaluasi dan pengadaan barang APD dan sarana-prasarana < April &'*(
Pelatihan pencegahan infeksi petugas kesehatan dan non-kesehatan< April &'*(
12
Bvaluasi kepatuhan tenaga kesehatan dan non-kesehatan <Mei-Desember &'*(
berkala setiap 2 bulan!
Bvaluasi penurunan angka kejadian infeksi < Mei &'*0 * tahun
pasca-pelatihan pencegahan infeksi!
25 Pelaksana
Petugas #esehatan dokter, pera.at, bidan, petugas laboratorium! dan petugas non-kesehatan
petugas kebersihan!
'5 Bia>a >ang dipe6lukan 9?udget;
3iayanya J 5p. *''.'''.''','' untuk sarana serta alat dan bahan yang diperlukan pada
tempat pelayanan kesehatan seperti <
$empat cuci tangan.
Alat Perlindungan Diri
%terilisator alat bekas pakai bekerja sama dengan bagian C%%D!
$empat pembuangan sampah tempat sampah infeksius dan non-infeksius, dan safety
box tempat limbah tajam!!.
#eperluan saat #"B fotokopi makalah, handout, poster!
Pelaksanaan 9 D< ;
Pada tahap ini melakukan rencana yang telah disusun berdasarkan penyelesaian masalah
pencegahan infeksi <
Melakukan pengumpulan pendapat pasien mengenai pelayanan yang diberikan dengan
penyediaan kotak saran.
Melakukan evaluasi kinerja petugas kesehatan mengenai prosedur pencegahan infeksi.
Menyusun %P> %tandar Prosedur >perasional! mengenai pencagahan infeksi bagi
petugas kesehatan dan non-kesehatan.
Meningkatkan kesadaran dan kepatuhan petugas kesehatan untuk mencuci tangan pada
5 Momentssebelum kontak dengan tubuh pasien, setelah kontak dengan tubuh pasien,
setelah menyentuh lingkungan sekitar pasien, sebelum melakukan tindakan infasif,
setelah kontak dengan cairan tubuh pasien!
Meningkatkan kesadaran dan kepatuhan petugas kesehatan dan non-kesehatan petugas
kebersihan! menggunakan Alat Pelindung Diri APD! sesuai dengan indikasi, seperti topi,
kacamata, masker, apron;gaun, dan sepatu.
13
Memperhatikan cara sterilisasi alat, cara pemakaiannya, dan teknik pembuangan limbah
infeksius.
Melakukan penggantian bahan kain yang digunakan pasien
Memberikan pendidikan dan penyuluhan tentang pentingnya pencegahan infeksi
dipelayanan kesehatan kepada pasien dan keluarga pasien
Melengkapi sarana dan prasarana di tempat pelayanan kesehatan seperti tempat sampah
infeksius dan non-infeksius, ketersediaan APD, poster-poster tentang pencegahan infeksi.
Pe7e6iksaan 9 Check ;
Pada tahap ini secara berkala memeriksa kemajuan dan hasil yang dicapai dan pelaksanaan
rencana yang telah ditetapkan. Caktor pendukung terlaksananya perencanaan adalah <
Dari segi manusia Human! yaitu komitmen pasien, keluarga pasien, tenaga kesehatan,
dan non-kesehatan untuk selalu melakakukan prinsip pencegahan infeksi rumah sakit.
3iaya, serta fasilitas untuk memenuhi terlaksananya pencegahan infeksi ini terpenuhi dan
saling mendukung.
Adanya kebijakan yang dibuat oleh pihak pelayanan kesehatan
/indak Lan8ut 9 Acti<n ;
Dari pemeriksaan di atas, ada beberapa faktor-faktor pendukung yang dapat
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada masalah pencegahan infeksi di tempat
pelayanan kesehatan ini, namun harus selalu ada perbaikan yang dilakukan agar dapat
menjaga mutu ditempat pelayanan tersebut. :al ini berarti memberikan pelayanan
kesehatan yang berkualitas dibutuhkan tersedianya tenaga yang terampil, berkomitmen
dan didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.
Pemberi layanan kesehatan seharusnya terus berupaya memberikan pelayanan kesehatan
pada masalah pencegahan infeksi ini dengan efektif, efisien serta merata dan dapat
dirasakan oleh seluruh masyarakat.
14
BAB I.
PEN%/%P
A5 KESIMP%LAN
PDCA merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari perencanaan kerja,
pelaksanaan kerja,penga.asan kerja dan perbaikan kerja yang dilakukan terus menerus
dan berkesinambungan mutu pelayanan.
Penjabaran dari siklus PDCA Plan,Do,Check,Action! <
*. Planning berarti memahami apa yang ingin dicapai, memahami bagaimana melakukan
suatu pekerjaan, berfokus pada masalah, menemukan akar permasalahan, menciptakan
solusi yang kreatif serta merencanakan implementasi yang terstruktur.
&. Doing tidak semudah seperti yang dilihat. Didalamnya berisi pelatihan dan
manajemen aktivitas. 3iasanya masalah besar dan mudah sering berubah pada saat-saat
15
terakhir. 3ila terjadi kondisi seperti ini maka tidak dapat dilanjutkan lagi tetapi harus
mulai dari a.al kembali.
2. Checking berarti pengecekan terhadap hasil dan membandingkan sesuai dengan yang
diinginkan. 3ila segala sesuatu menjadi buruk dan hasil baik tidak ditemukan, pada
bagian ini keberanian, kejujuran, kecerdasan sangat dibutuhkan untuk mengendalikan
proses. #ata kunci ketika hasil memburuk adalah 7kenapa7. Dengan dokumentasi proses
yang baik maka kita dapat kembali pada titik yang mana keputusan yang salah dibuat.
(. Acting berarti Menindak lanjuti atas apa yang didapatkan selama tahap pengecekan.
Arti lainnya adalah mencapai tujuan dan menstandarisasikan proses atau belajar dari
pengalaman untuk memulai lagi pada kondisi yang tepat.
B5 Sa6an
%emoga dalam pembuatan makalah ini berguna bagi pembaca dalam memahami cara
pelaksanaan, penyelesaian maslah mutu dengan konsep PDCA Plan, D>, Check,
Action!. #ami Menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
16
DA3/AR P%S/AKA
*. digilib.ump.ac.id;files;...;jhptump-a-muhammadfa-(02-&-bab"".pdf5
&. http<;; ;pencegahan-infeksi;&'*2;'0.html

Anda mungkin juga menyukai