Anda di halaman 1dari 12

Peduli Dan Pembelajar

Oleh : Ngurah Adnyana, Direktur


(Operasi Jawa Bali Sumatera)
Coffee Morning WS2JB
Mei 2014
Peduli Dan Pembelajar
Pada BOD Note yang diterbitkan bulan Februari
2014, saya melemparkan lima pertanyaan
mengenai Kemampuan Kepemimpinan yang
wajib dimiliki pemimpin unit PLN. Jawaban
terbaik akan dikompetisikan, dinilai dan
diberi hadiah.
Mungkin banyak yang bertanya: Katanya
dikompetisikan, hasilnya mana ya?
Ingin tahu hasilnya? Ikuti terus BOD Note ini.
Jangan kemana-mana. Tukul bilang:
Dont go anywhere.


Pemberian Trigger
Latar belakang dari pertanyaan Kemampuan Kepemimpinan
yang diajukan di BOD Note itu adalah, pertama, saya ingin
memberi trigger kepada para Manajer atau Supervisor atau
kepada siapa saja yang merasa menjadi pemimpin.
Trigger nya berupa pertanyaan :
1. apakah disaat memimpin sudah memahami dan
memperhatikan aspek-aspek kepemimpinan tersebut.
2. Saya ingin mengetahui berapa banyak yang peduli dengan
pertanyaan itu dan mencari jawaban atas pertanyaan itu
sebagai wujud insan PLN yang pembelajar.
Dengan kata lain saya ingin mendorong sikap Peduli dan
Pembelajar sebagai nilai-nilai PLN diimplementasikan
secara riil dalam kegiatan sehari-hari. Tidak hanya slogan
semata.

Tanggapan generasi muda
Ternyata pertanyaan Kemampuan Kepemimpinan itu mendapat respon lebih
dari 130 jawaban yang diterima panitia dari seluruh penjuru nusantara.
Jawaban datang dari kelompok manajer menengah, manajer dasar sampai
supervisor. Dan ternyata juga respon terbanyak datang dari kelompok
supervisor kebawah yang usianya masih muda. Walaupun memang agak berat
menjawab pertanyaan manajerial tersebut bagi generasi muda PLN khususnya
bagi yang belum punya pengalaman menjadi pemimpin bagian atau pemimpin
unit atau bidang. Tetapi saya memberi apresiasi tinggi bagi anak muda yang
mau mencoba menjawab pertanyaan itu sebagai wujud sikap peduli dan
pembelajar.
Dari 130 jawaban itu, oleh tim Pusdiklat kemudian disortir untuk mendapatkan
sejumlah jawaban yang memadai (short list). Jawaban tertulis dari
kelompok short-list ini kemudian dinilai oleh 11 orang Dewan Juri yang terdiri
dari delapan Kepala Divisi Kantor Pusat, Kepala Pusdiklat, PMO OPI Jawa Bali
dan Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN. Dari penilaian Dewan Juri ini
terpilih 19 peserta terdiri dari 4 Manajer Menengah, 5 Manajer Dasar dan 10
Supervisor yang kemudian diundang untuk menyampaikan presentasi dan
tanya jawab langsung di PLN Corporate University, Ragunan Jakarta.
Ketika saya membuka acara presentasi di PLN Corporate University (CorpU),
saya tanya kepada para 19 peserta: Apa yang Anda rasakan ketika pertama
kali masuk ruangan Corporate University ini? Sebagian peserta serentak
menjawab: Nyaman Pak! peserta lainnya meng-amini. Ruangan CorpU di
Pusdiklat Ragunan ini memang sudah diatur sedemikian rupa sehingga sudah
menyerupai ruangan pelatihan di perusahaan-perusahaan multinasional yang
sudah maju. Jauh dari kesan ruangan kelas seperti yang ada di Udiklat
jaman dulu.
Saya pun merasakan kenyamanan yang sama. Ruangannya bersih dan ada
monitor TV di dinding yang diatur secara artistik. Tetapi saya berpesan kepada
Pak Suharto Kepala Pusdiklat, Bu Henny Purwanti dan teman-teman di
Pusdiklat lainnya agar tidak cepat berpuas diri. Setelah memberi kenyamanan
di sisi fisik ruangan, alangkah bagusnya kalau peserta pelatihan di
PLN Corporate University ini juga merasa nyaman di sisi pelayanan dan materi
pelatihannya. Sehingga kalau dipanggil mengikuti pelatihan di Pusdiklat,
peserta yang dipanggil akan bergairah: Horeesaya dipanggil
pelatihanyes, yes! sambil membayangkan akan memasuki ruangan yang
nyaman, layanan yang hangat dari teman-teman Udiklat yang menjadi tuan
rumahnya dan membayangkan akan mendapat ilmu-ilmu baru bukan ilmu
yang kadaluwarsa.

Siapa yang terbaik ?
Kalau bayangan di atas bisa diwujudkan, angkat
jempol buat Pusdiklat dengan CorpU-nya. Inilah
tantangan real buat Pusdiklat sebagai
pengelola Corporate University. Kepedulian
dalam bentuk kenyamanan tidaklah terbatas
ditunjukkan pada aset berwujud (tangible asset)
tetapi juga pada aset tanwujud (intangible asset)
dalam bentuk kualitas layanan dan materi
pelatihan termasuk cara menyelenggarakan
pelatihan. Maka di akhir acara pembukaan ini
saya sampaikan kepada peserta: Selamat
bergembira!

Para Pemenang...
Setelah dilakukan presentasi dan tanya jawab langsung
dengan suasana gembira kepada 19 peserta, akhirnya
Dewan Juri menetapkan pemenangnya sbb.:
Tingkat Manajer Menengah:
1. Terbaik I : IKG Agus Sutopo (PLT Manajer Teknik, PLN
Wilayah Babel)
2. Terbaik II : Dasman (Manager Keuangan, PLN Distribusi
Jateng & DIY)
Tingkat Manajer Dasar :
1. Terbaik I : Wahyu Bintoro (Manager Area Yogyakarta,
PLN Distribusi Jateng & DIY)
2. Terbaik II : Usman Bangun (Deputi Manajer Sub Bidang
Enjiniring, PLN UPJB)
3. Terbaik III : I Made Yusadana (Manager APD Bali, PLN
Distribusi Bali)

Para Pemenang...
Tingkat Supervisor:
1. Terbaik I : Selvi Marlika (SPV Perencanaan
Pengusahaan Area Cikokol, PLN Distribusi Jakarta &
Tangerang)
2. Terbaik II : Syiriif Abdullah (Junior Officer Administrasi
Pelaksana Mitra Pembelajaran Kepemimpinan, PLN
Pusdiklat)
3. Terbaik III : Hariani (Manajer Rayon Koba Area
Bangka, PLN Wilayah Babel)

Apresiasi terhadap peserta...
Dewan Juri juga mengusulkan untuk memberikan apresiasi pada
salah seorang peserta tingkatan supervisor yaitu anak muda yang
saat ini bertugas seorang diri di sebuah pulau kecil sebagai
koordinator pengelola kantor jaga. Walaupun bertugas di pulau
terpencil dengan pendidikan D1, namun tetap bersemangat dan
ikut kompetisi BOD Note ini. Presentasinya juga cukup baik.
Peserta yang mendapat apresiasi Dewan Juri ini adalah Sdr.
Muhammad Irsan dari Area Bau-Bau PLN Wilayah Sulselrabar.
Sebelum peserta presentasi, saya pun sempat bertemu dan
berbincang dengan Bung Irsan. Semangatnya memang tinggi
terlihat dari ucapannya yang mantap dan wajahnya berseri-seri.
Selain dengan Bung Irsan, saya juga sempat bertemu anak muda
lainnya yang lolos seleksi sampai presentasi di PLN CorpU yaitu
IBM Surya dari Area Sumbawa, Feby Agus Rubiyanto dari Area
Semarang, Yusuf Hendro Baskoro dari Area Bukittinggi, Jana
Ariwijaya dari Area Bali Timur, dan lain-lain.

Kepedulian dan Harapan...
Saya sangat senang mereka peduli dengan tantangan yang diberikan dan
mau belajar untuk menjawab pertanyaan. Walaupun belum terpilih
menjadi terbaik, semangat peduli dan pembelajar yang riil inilah yang
akan membawa kemajuan PLN kedepan. Tanpa semangat peduli dan
pembelajar PLN akan kehilangan roh nya dan akan ketinggalan dari
perusahaan-perusahaan lainnya.
Atas sikap peduli dan pembelajar mereka itulah kepada peserta terbaik
dan Bung Irsan yang mendapat apresiasi Dewan Juri diberi hadiah yang
pantas berupa kunjungan ke perusahaan listrik di luar Indonesia. Selamat
kepada yang sudah berhasil menjadi yang terbaik. Ayo terus berikan yang
terbaik buat PLN tercinta.

Bagi peserta yang ikut presentasi, tetapi belum menjadi yang terbaik,
terpilih dari 130 orang untuk diuji oleh Dewan Juri tentu membawa
kebanggaan tersendiri. Juga keberuntungan sendiri. Bung Irsan dari Bau-
Bau mungkin yang pertama dari Wilayah Sulselrabar yang merasakan
nyamannya PLN Corporate University.
Begitu juga peserta yang lainnya. Dan kayaknya yang lebih penting bagi
Bung Irsan dkk. adalah sudah punya koleksi berfoto berdua bersama
dengan Direktur Operasi PLN. Siapa tahu kedepan bisa juga menjadi
salah satu Direksi PLN. Bukan begitu Bung Irsan?

Kepedulian dan Harapan...

Anda mungkin juga menyukai