Anda di halaman 1dari 49

PROGRAMMING

& ANALYSIS OF ACTIVITY


PERANCANGAN ARSITEKTUR 4
2013
LINGKUNGAN PONDOK SOSIAL

PENYAJI: RABBANI KHARISMAWAN, ST.MT.
HOMELESS
DESIGN
ORIGAMI
MANUSIA GEROBAK
DESIGN FOR HOMELESS SHELTER IN SAN
LUIS OBISPO AWARDED
DESIGN FOR HOMELESS SHELTER IN SAN LUIS
OBISPO AWARDED
Ukuran Lebar Ruang untuk Pengguna Berkursi Roda

Ruang Minimum untuk Pergerakan kursi Roda
Curb Ramp at Mark Crossing
Contoh jenis-jenis jalur
exit pada Bangunan
3 Kategori Jalur
Exit:
1. Exit
2. Exit access
3. Exit discharge
Ada
Pertanyaan?
TANGGUNG JAWAB
ARSITEK
Menentukan jumlah,ukuran,raut ruang
Mengatur (Order) Ruang

ARSITEK
TUR
JUMLAH
UKURAN
RAUT
KETERATURAN
RUANG
Perspektif pintu masuk ke Saynatsalo City Center,
arsitek Alvar Aalto
Diagram konsep dan denah
PENGALAMAN
SI PERANCANG
Saynatsalo Town Hall,
Finland
BUILDING
PROGRAM
SCHEMATIC
DESIGN
TRANSFORMASI
DIAGRAM 1 DIAGRAM 2
Sketsa abstrak; hubungan
berdasarkan fungsi ruang &
hierarki pencapaian
Sketsa skematis;
hubungan berdasarkan posisi dan
orientasi ruang, merespon lahan
Kamar
Tidur
Kamar
Tidur
WC
Pintu
Masuk
Rg.
Belajar
Rg.
Tamu
Rg.
Makan
Dapur
Hubungan Primer
Hubungan
Sekunder
Diagram lingkaran dapat membantu
desainer untuk mendapatkan solusi
terbaik dari sudut pandang fungsional
Skala dan bentuk ruangan
mulai terlihat
Kualitas ketertutupan dan
konstruksi mulai diterapkan
DIAGRAM 4 DIAGRAM 1
Cara lain arsitek dalam merancang
study Model From Frank Gehry Office
Ada
Pertanyaan?
Structure of Design Problems
Architectural
Design
Solution
Three variables of the typical Design problems by horst rittel
Design
variables
Performance
variables
Context
variables
TYPICAL DESIGN PROBLEMS
1. Performance variables/Needs: yaitu karakteristik yang
diinginkan saat perancangan obyek, dan ketika obyek tersebut
perlu di evaluasi (biaya konstruksi, tampilan luar, kualitas
keseluruhan, dan lain-lain)
2. Design Variables/Form: yaitu kemungkinan dari si
perancang, ragam pilihan, variabel desain (tinggi plafond, desain
kusen, tipe penghawaan, dan lain-lain)
3. Context variables: faktor yang mempengaruhi obyek tapi
tidak ditentukan oleh perancang (harga lahan, rawan gempa, dan
lain-lain)


MISFIT ON DESIGN PROBLEMS
1. Need/Context: harga properti dan nilai pajak meningkat,
namun bangunan masih sesuai dengan tingkat kebutuhan
pemiliknya (rumah tinggal di lingkungan CBD)
2. Need/Form: operasional melebihi kapasitas yang bisa
ditampung atau bangunan mulai rusak dan tidak cocok dengan
kebutuhan
3. Form/Context: perubahan dalam batasan zoning
menjadikan bangunan satu lantai tidak lagi sesuai dibandingkan
dengan nilai investasi.

Informasi desain yang diatur berdasarkan variabel desain
Analisa Citra Kawasan
Zones:
Menentukan
batasan dan
bentuk tapak

Paths:
Penentuan gerbang
dan sirkulasi
utama dalam
kawasan
Nodes/landmarks:
Menentukan ruang
publik dan pananda
kawasan

Boundaries:
Batasan kawasan yang
mempengaruhi pola
sirkulasi dalam
kawasan

Ada
Pertanyaan?
Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 39 Tahun 2012
tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial
Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial meliputi:
a. Rehabilitasi Sosial;
b. Jaminan Sosial;
c. Pemberdayaan Sosial; dan
d. Perlindungan Sosial.



Rehabilitasi Sosial dimaksudkan untuk memulihkan
dan mengembangkan kemampuan seseorang yang
mengalami disfungsi sosial agar dapat
melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar.
Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 39 Tahun 2012
tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial
Rehabilitasi Sosial ditujukan kepada seseorang yang mengalami kondisi
kemiskinan, ketelantaran, kecacatan, keterpencilan, ketunaan sosial dan
penyimpangan perilaku, serta yang memerlukan perlindungan khusus yang
meliputi:
a. penyandang cacat fisik;
b. penyandang cacat mental;
c. penyandang cacat fisik dan mental;
d. tuna susila;
e. gelandangan;
f. pengemis;
g. eks penderita penyakit kronis;
h. eks narapidana;
i. eks pencandu narkotika;
j. eks psikotik;
k. pengguna psikotropika sindroma
ketergantungan;
l. orang dengan HIV;
m. korban tindak kekerasan;
n. korban bencana;
o. korban perdagangan orang;
p. anak terlantar; dan
q. anak dengan kebutuhan khusus.
Sarana dan prasarana Penyelenggaraan
Kesejahteraan Sosial meliputi:
a. panti sosial;
b. pusat rehabilitasi sosial;
c. pusat pendidikan dan pelatihan;
d. pusat kesejahteraan sosial;
e. rumah singgah;
f. rumah perlindungan sosial.

Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 39 Tahun 2012
tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial
Satu jenis sasaran
Lebih dari satu jenis sasaran
a. PERKANTORAN
1. ruang pimpinan,
2. ruang kerja staf,
3. ruang rapat,
4. ruang tamu,
5. ruang
dokumentasi,
6. ruang data dan
informasi,
7. ruang
perpustakaan,
8. kamar mandi, dan
dapur;
Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 39 Tahun 2012
tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial

STANDAR MINIMUM SARANA DAN PRASARANA PANTI SOSIAL & PUSAT
REHABILITASI SOSIAL
b. PELAYANAN TEKNIS
1. ruang asrama,
2. ruang pengasuh,
3. ruang diagnosa,
4. ruang konseling
psikososial,
5. ruang instalasi
produksi,
6. ruang olahraga dan
pembinaan fisik,
7. ruang bimbingan
mental dan sosial,
8. ruang praktik
keterampilan, dan
9. ruang kesenian;
c. PELAYANAN UMUM
1. ruang makan,
2. ruang belajar,
3. ruang ibadah,
4. ruang kesehatan,
5. aula,
6. pos keamanan,
7. ruang tamu,
8. gudang,
9. kamar mandi,
10. tempat parkir, dan
11. rumah
dinas/pengurus;
d. tenaga pelayanan panti sosial yang terdiri dari tenaga administrasi, tenaga
keuangan, tenaga fungsional, dan tenaga keamanan;
e. peralatan panti sosial yang terdiri dari peralatan penunjang perkantoran,
peralatan komunikasi, penerangan, instalasi air dan air bersih, peralatan bantu
bagi penerima pelayanan, peralatan penunjang pelayanan teknis;
f. alat transportasi yang terdiri dari alat transportasi perkantoran dan alat
transportasi penerima pelayanan; dan
g. sandang dan pangan bagi penerima pelayanan.

Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 39 Tahun 2012
tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial

STANDAR MINIMUM SARANA DAN PRASARANA PANTI SOSIAL & PUSAT
REHABILITASI SOSIAL
Ada
Pertanyaan?
SUMBER:
1. Appendix A to Part 1191 - Americans with Disabilities Act
(ADA) Accessibility Guidelines for Buildings and Facilities
2. Paul Laseau; Graphic Thinking for Architect and Designers;
2001; John Wiley & Sons
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial

Anda mungkin juga menyukai