Anda di halaman 1dari 23

C.1.1.

Analisis Pengelolaan Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan


Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang,
termasuk segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan
kewajiban daerah.
Penyelenggaraan fungsi pemerintahan daerah akan terlaksana secara
optimal apabila penyelenggaraan urusan pemerintahan diikuti dengan
pemberian sumbersumber penerimaan yang cukup kepada daerah dengan
mengacu pada peraturan perundangundangan !money follow function".
Analisis pengelolaan keuangan daerah pada dasarnya dimaksudkan untuk
menghasilkan gambaran tentang kapasitas atau kemampuan keuangan
daerah dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah. #engingat
bahwa pengelolaan keuangan daerah diwujudkan dalam suatu AP$D maka
analisis pengelolaan keuangan daerah dilakukan terhadap AP$D dan laporan
keuangan daerah pada umumnya. Dibutuhkan pemahaman yang baik
tentang realisasi kinerja keuangan daerah sekurangkurangnya % !lima" tahun
sebelumnya.
#enganalisis pengelolaan keuangan daerah dan kerangka pendanaan
pro&insi dan kabupaten'kota terlebih dahulu harus memahami jenis obyek
pendapatan, belanja dan pembiayaan sesuai dengan kewenangan,
susunan'struktur masingmasing AP$D. (im penyusun dapat melibatkan tim
yang berasal dari bagian'biro'dinas keuangan untuk menyiapkan data dan
analisis. )asilnya didiskusikan di tingkat tim.
Datadata perkembangan realisasi anggaran, data lima tahun didiskusikan
bersama, meliputi* pendapatan, belanja, dan pembiayaan. Analisis dan
diskusi juga dilakukan terhadap perkembangan neraca daerah, meliputi* aset
dan hutang daerah serta ekuitas dana.
+elanjutnya, analisis dilakukan terhadap penerimaan daerah yaitu
pendapatan dari penerimaan pembiayaan daerah. Kapasitas keuangan
daerah pada dasarnya ditempatkan sejauh mana daerah mampu
mengoptimalkan penerimaan dari pendapatan daerah. $erbagai objek
penerimaan daerah dianalisis untuk memahami perilaku atau karakteristik
penerimaan selama ini.
+elanjutnya, dibuatlah analisis untuk mengidenti,kasi proyeksi pendapatan
daerah. Analisis ini dilakukan untuk memperoleh gambaran kapasitas
pendapatan daerah dengan proyeksi % !lima" tahun kedepan, untuk
penghitungan kerangka pendanaan pembangunan daerah.
Angka rata-rata
pertumbuhan
setiap objek
pendapatan
daerah
Kebijakan
intensifkasi dan
ekstensifkasi
Tingkat
Pertumbuhan
Pendapatan
daerah
Kebijakan di
bidang Keuangan
Negara
Asumsi indikator
makro ekonomi
Analisis dilakukan berdasarkan pada data dan informasi yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan pendapatan daerah, antara lain*
!1" Angka ratarata pertumbuhan pendapatan daerah masa lalu-
!." Asumsi indikator makro ekonomi !PD/$'laju pertumbuhan ekonomi,
in0asi dan lainlain"-
!1" Kebijakan intensi,kasi dan ekstensi,kasi pendapatan daerah-
!2" Kebijakan dibidang keuangan negara.
Analisis dilakukan dengan kerangka pemikiran sebagaimana disajikan dalam
gambar di bawah ini.
3ambar.3444.C.1
Analisis Proyeksi Pendapatan Daerah
Dengan kerangka di atas, analisis difokuskan pada objek dan rincian objek
sumbersumber pendapatan daerah. #engingat masingmasing rincian objek
memiliki perilaku atau karakteristik yang berbeda, maka masingmasing
daerah dapat mengembangkan teknik dan penghitungan sendiri yang
dianggap paling akurat, dan dituangkan dalam tabel sebagai berikut*
(abel.(444.C.1
/atarata Pertumbuhan /ealisasi Pendapatan Daerah
(ahun.... s'd (ahun ...
Pro&insi'Kabupaten'Kota.....5"
6o. 7raian
!n%"
!/p"
!n2"
!/p"
!n1"
!/p"
!n."
!/p"
!n
1"55"
!/p"
/atarata
Pertumbuhan!8"
1 P96DAPA(A6
1.1. Pendapatan Asli Daerah
1.1.1
.
Pajak daerah
1.1..
.
/etribusi daerah
1.1.1
.
)asil pengelolaan keuangan daerah yang
dipisahkan
1.1.2
.
:ainlain PAD yang sah
1... Dana Perimbangan
1...1
.
Dana bagi hasil pajak 'bagi hasil bukan
pajak
1....
.
Dana alokasi umum
1...1
.
Dana alokasi khusus
1.1. :ain:ain Pendapatan Daerah yang +ah
1.1.1 )ibah
1.1.. Dana darurat
1.1.1
Dana bagi hasil pajak dari pro&insi dan
Pemerintah Daerah lainnya 555"
1.1.2 Dana penyesuaian dan otonomi khusus5555"
1.1.%
$antuan keuangan dari pro&insi atau
Pemerintah Daerah lainnya
5" +esuaikan atau diisi dengan nama pro&insi'kabupaten'kota-
55" Diisi sesuai dengan ketersediaan data.
555" $erlaku untuk kabupaten'kota-
5555" $erlaku hanya untuk pro&insi Papua, Papua $arat dan Aceh.
Keterangan*
tahun n1 ; satu tahun sebelum tahun ke1 /P<#D
tahun n. ; dua tahun lalu sebelum tahun ke1 /P<#D
tahun n1 ; tiga tahun sebelum tahun ke1 /P<#D
tahun n2 ; empat tahun sebelum tahun ke1 /P<#D
tahun n% ; lima tahun sebelum tahun ke1 /P<#D
misalnya tahun ke1 /P<#D ; tahun .=11, maka
n1 ; tahun .=1=
n. ; tahun .==>
n1 ; tahun .==?
7ntuk mengefektifkan dan menge,siensikan alokasi dana, dilakukan*
1" Analisis belanja daerah dan pengeluaran pembiayaan daerah
Analisis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran realisasi dari kebijakan
pembelanjaan dan pengeluaran pembiayaan daerah pada periode tahun
anggaran sebelumnya yang digunakan sebagai bahan untuk menentukan
kebijakan pembelanjaan dan pengeluaran pembiayaan dimasa datang dalam
rangka peningkatan kapasitas pendanaan pembangunan daerah. Analisis ini
sekurangkurangnya dilakukan melalui*
a" proporsi realisasi belanja daerah dibanding anggaran, dilakukan dengan
mengisi (abel.(444.C.. berikut*
(abel.(444.C..
Proporsi /ealisasi $elanja (erhadap Anggaran $elanja
Pro&insi'Kabupaten'Kota...........5"
6o 7raian
!n1"
!8"
!n."
!8"
!n1"55"
!8"
A $elanja (idak :angsung
1 $elanja Pegawai
. $elanja $unga
1 $elanja +ubsidi
2 $elanja )ibah
% $elanja $antuan +osial
@ $elanja $agi )asil
A $elanja $antuan Keuangan
6o 7raian
!n1"
!8"
!n."
!8"
!n1"55"
!8"
? $elanja (idak (erduga
$ $elanja :angsung
1 $elanja Pegawai
. $elanja $arang dan <asa
1 $elanja #odal
5" +esuaikan atau diisi dengan nama pro&insi'kabupaten'kota.
55" Diisi sesuai dengan ketersediaan data.
b" Analisis proporsi belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur yang
dilakukan dengan cara mengisi (abel.(444.C.1 minimal 1 !tiga" tahun
terakhir sebagai berikut*
(abel.(444.C.1
/ealisasi $elanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
Pro&insi'Kabupaten'Kota...........5"
6o 7raian
!n1"
!/p"
!n."
!/p"
!n1"55"
!/p"
A $elanja (idak :angsung
1 $elanja 3aji dan (unjangan
. $elanja (ambahan Penghasilan55"
1
$elanja Penerimaan Anggota dan Pimpinan
DP/D serta Bperasional KD)'CKD)
2 $elanja pemungutan Pajak Daerah55"
$ $elanja :angsung
1 $elanja )onorarium P6+55"
. $elanja 7ang :embur55"
1 $elanja $easiswa Pendidikan P6+
6o 7raian
!n1"
!/p"
!n."
!/p"
!n1"55"
!/p"
2
$elanja Kursus, Pelatihan, +osialisasi dan
$imbingan (eknis P6+55"
% $elanja premi asuransi kesehatan
@ $elanja makanan dan minuman pegawai555"
A $elanja pakaian dinas dan atributnya55"
?
$elanja Pakaian Khusus dan )arihari
(ertentu5"
> $elanja perjalanan dinas55"
1= $elanja perjalanan pindah tugas
11 $elanja Pemulangan Pegawai
1.
$elanja #odal !Kantor, #obil Dinas, #eubelair,
peralatan dan perlengkapan dll"
(B(A:
5" +esuaikan atau diisi dengan nama pro&insi'kabupaten'kota.
55" Diisi sesuai dengan ketersediaan data.
555" Dapat ditetapkan menjadi prioritas untuk dilakukan e,siensi
+elanjutnya dilakukan analisis proporsi belanja pemenuhan kebutuhan
aparatur untuk 1 !tiga" tahun terakhir dengan tabel sebagai berikut*
(abel.(444.C.2
Analisis Proporsi $elanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
Pro&insi'Kabupaten'Kota...........5"
6o 7raian
(otal belanja untuk
pemenuhan
kebutuhan aparatur
!/p"
(otal pengeluaran
!$elanja D Pembiayaan
Pengeluaran"
!/p"
Prosentase
!a" !b" !a" ' !b" E 1==8
1 (ahun anggaran !n1"
. (ahun anggaran !n."
1
(ahun anggaran !n
1"55"
5" +esuaikan atau diisi dengan nama pro&insi'kabupaten'kota.
55" Diisi sesuai dengan ketersediaan data.
Keterangan *
+umber data pada kolom !a" berasal dari (abel.(444.C.1 dan kolom !b" berasal dari
data realisasi AP$D.
(abel diatas menjadi dasar untuk menentukan kebijakan e,siensi anggaran
aparatur selama periode yang direncanakan.
c" Analisis belanja periodik dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan
mengikat serta prioritas utama.
Analisis terhadap realisasi pengeluaran wajib dan mengikat dilakukan untuk
menghitung kebutuhan pendanaan belanja dan pengeluaran pembiayaan
yang tidak dapat dihindari atau harus dibayar dalam suatu tahun anggaran.
$elanja periodik yang wajib dan mengikat adalah pengeluaran yang wajib
dibayar serta tidak dapat ditunda pembayarannya dan dibayar setiap tahun
oleh Pemerintah Daerah seperti gaji dan tunjangan pegawai serta anggota
dewan, bunga, belanja jasa kantor, sewa kantor yang telah ada kontrak
jangka panjang atau belanja sejenis lainnya.
$elanja periodik prioritas utama adalah pengeluaran yang harus dibayar
setiap periodik oleh Pemerintah Daerah dalam rangka keberlangsungan
pelayanan dasar prioritas Pemerintah Daerah yaitu pelayanan pendidikan dan
kesehatan, seperti honorarium guru dan tenaga medis serta belanja sejenis
lainnya.
Analisis realisasi pengeluaran dimaksud antara lain dilakukan dengan mengisi
(abel.(444.C.% berikut*
(abel.(444.C.%
Pengeluaran Cajib dan #engikat serta Prioritas 7tama
Pro&insi'Kabupaten'Kota...........5"
6o 7raian
!n1"
!/p"
!n."
!/p"
!n1"55"
!/p"
/atarata
Pertumbuhan
!8"
A $elanja (idak :angsung
1 $elanja 3aji dan (unjangan
.
$elanja Penerimaan Anggota dan Pimpinan DP/D
serta Bperasional KD)'CKD)
1 $elanja $unga
2 $elanja bagi hasil
Dst..
$ $elanja :angsung
1
$elanja honorarium P6+ khusus untuk guru dan
tenaga medis.
. $elanja $easiswa Pendidikan P6+
1
$elanja <asa Kantor ! khusus tagihan bulanan
kantor seperti listrik, air, telepon dan sejenisnya "
2
$elanja sewa gedung kantor! yang telah ada
kontrak jangka panjangnya"
%
$elanja sewa perlengkapan dan peralatan kantor
!yang telah ada kontrak jangka panjangnya"
Dst F
C Pembiayaan Pengeluaran
1 Pembentukan Dana Cadangan
. Pembayaran pokok utang
DstF
(B(A: !AD$DC"
5" +esuaikan atau diisi dengan nama pro&insi'kabupaten'kota.
55" Diisi sesuai dengan ketersediaan data.
Keterangan * menghitung ratarata pertumbuhan pengeluaran wajib dan mengikat serta
prioritas utama dapat mempergunakan rumus pada analisis pengelolaan
keuangan daerah serta kerangka pendanaan
(otal pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama pada tabel diatas
menjadi dasar untuk menentukan kebutuhan anggaran belanja yang tidak
dapat dihindari dan tidak dapat ditunda dalam rangka penghitungan
kapasitas riil keuangan daerah dan analisis kerangka pendanaan.
d" Analisis proyeksi belanja daerah
Analisis ini dilakukan untuk memperoleh gambaran kebutuhan belanja tidak
langsung daerah dan pengeluaran pembiayaan yang bersifat wajib dan
mengikat serta prioritas utama. Analisis dilakukan dengan proyeksi % !lima"
tahun ke depan untuk penghitungan kerangka pendanaan pembangunan
daerah.
Analisis dilakukan dengan kerangka pemikiran sebagaimana disajikan dalam
gambar di bawah ini.
3ambar.3444.C..
Analisis Proyeksi $elanja Daerah
(abel.(444.C.@
Proyeksi $elanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Cajib dan
#engikat serta Prioritas 7tama
Pro&insi'Kabupaten'Kota...........5"
6o
7raian
Data
(ahun
Dasar
!/p"
(ingkat
pertum
buhan
!8"
Proyeksi
(ahun
nD1
!/p"
(ahun
nD.
!/p"
(ahun
nD1
!/p"
(ahun
nD2
!/p"
(ahun
nD%
!/p"
A $elanja (idak:angsung
1 $elanja 3aji dan (unjangan
.
$elanja Penerimaan Anggota dan
Pimpinan DP/D serta Bperasional
KD)'CKD)
1 $elanja $unga
2 $elanja bagi hasil
$ $elanja :angsung
1 $elanja honorarium P6+ khusus
(ingkat
pertumbuhan
pengeluaran wajib
dan mengikat serta
prioritas utama
Angka ratarata
pertumbuhan
pengeluaran wajib dan
mengikat serta prioritas
utama
pendapatan daerah
Kebijakan Pemerintah yang
mempengaruhi belanja tidak
langsung G belanja pendidikan
Asumsi indikator
makro ekonomi
Kebijakan
Pembiayaan
Daerah
6o
7raian
Data
(ahun
Dasar
!/p"
(ingkat
pertum
buhan
!8"
Proyeksi
(ahun
nD1
!/p"
(ahun
nD.
!/p"
(ahun
nD1
!/p"
(ahun
nD2
!/p"
(ahun
nD%
!/p"
untuk guru dan tenaga medis.
. $elanja $easiswa Pendidikan P6+
1
$elanja <asa Kantor !khusus
tagihan bulanan kantor seperti
listrik, air, telepon dan
sejenisnya "
2
$elanja sewa gedung kantor! yang
telah ada kontrak jangka
panjangnya"
%
$elanja sewa perlengkapan dan
peralatan kantor ! yang telah ada
kontrak jangka panjangnya"
Dst sesuai kriteria wajib mengikat
C Pengeluaran Pembiayaan
1 Pembentukan Dana Cadangan
. Pembayaran pokok utang
(B(A: $9:A6<A CA<4$ DA6
P9639:7A/A6 HA63 CA<4$
#9634KA( +9/(A P/4B/4(A+
7(A#A
5" +esuaikan atau diisi dengan nama pro&insi'kabupaten'kota.
." Analisis pembiayaan daerah
Analisis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran dari pengaruh kebijakan
pembiayaan daerah pada tahuntahun anggaran sebelumnya terhadap
surplus'de,sit belanja daerah sebagai bahan untuk menentukan kebijakan
pembiayaan dimasa datang dalam rangka penghitungan kapasitas
pendanaan pembangunan daerah. Analisis pembiayaan daerah dilakukan
melalui*
a" Analisis sumber penutup de,sit riil
Analisis ini dilakukan untuk memberi gambaran masa lalu tentang kebijakan
anggaran untuk menutup de,sit riil anggaran Pemerintah Daerah yang
dilakukan dengan mengisi (abel.(444.C.A berikut*
(abel.(444.C.A
Penutup De,sit /iil Anggaran
Pro&insi'Kabupaten'Kota...........5"
6B 7raian
!n1"
!/p"
!n."
!/p"
!n1"55"
!/p"
1. /ealisasi Pendapatan Daerah
Dikurangi realisasi*
.. $elanja Daerah
1. Pengeluaran Pembiayaan Daerah
A De,sit riil
Ditutup oleh realisasi Penerimaan Pembiayaan*
2.
+isa :ebih Perhitungan Anggaran !+i:PA" (ahun Anggaran
sebelumnya
%. Pencairan Dana Cadangan
@. )asil Penjualan Kekayaan Daerah Hang di Pisahkan
A. Penerimaan Pinjaman Daerah
?. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah
>. Penerimaan Piutang Daerah
$ (otal /ealisasi Penerimaan Pembiayaan Daerah
A$ +isa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan
5" +esuaikan atau diisi dengan nama pro&insi'kabupaten'kota.
55" Diisi sesuai dengan ketersediaan data.
$erdasarkan tabel analisis di atas, kemudian disusun tabel analisis untuk
mengetahui gambaran komposisi penutup de,sit riil sebagai berikut.
(abel.(444.C.?
Komposisi Penutup De,sit /iil Anggaran
Pro&insi'Kabupaten'Kota...........5"
6o. 7raian
Proporsi dari total de,sit riil
!n1"
!8"
!n."
!8"
!n1"55"
!8"
1.
+isa :ebih Perhitungan Anggaran !+i:PA" (ahun
Anggaran sebelumnya
.. Pencairan Dana Cadangan
1.
)asil Penjualan Kekayaan Daerah Hang di
Pisahkan
2. Penerimaan Pinjaman Daerah
%.
Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman
Daerah
@. Penerimaan Piutang Daerah
A.
+isa lebih pembiayaan anggaran tahun
berkenaan
5" +esuaikan atau diisi dengan nama pro&insi'kabupaten'kota.
b" Analisis /ealisasi +isa :ebih Perhitungan Anggaran
Analisis ini dilakukan untuk memberi gambaran tentang komposisi sisa lebih
perhitungan anggaran. Dengan mengetahui +4:PA realisasi anggaran periode
sebelumnya, dapat diketahui kinerja AP$D tahun sebelumnya yang lebih
rasional dan terukur.
3ambaran masa lalu terkait komposisi realisasi anggaran +4:PA Pemerintah
Daerah dilakukan dengan mengisi data realisasi anggaran pada (abel.(444.C.>
berikut.
(abel.(444.C.>
/ealisasi +isa :ebih Perhitungan Anggaran
Pro&insi'Kabupaten'Kota...........5"
6o. 7raian
!n1" !n." !n1"55"
/atarata
pertumbuhan5"
/p
8
dari
+i:P
A
/p
8
dari
+i:P
A
/p
8
dari
+i:P
A
1. <umlah +i:PA
.. Pelampauan penerimaan PAD
1.
Pelampauan penerimaan dana
perimbangan
2.
Pelampauan penerimaan lainlain
pendapatan daerah yang sah
%.
+isa penghematan belanja atau
akibat lainnya
@.
Kewajiban kepada pihak ketiga
sampai dengan akhir tahun belum
terselesaikan
A. Kegiatan lanjutan
5" +esuaikan atau diisi dengan nama pro&insi'kabupaten'kota.
55" Diisi sesuai dengan ketersediaan data.
Keterangan * gunakan rumus menghitung ratarata pertumbuhan
c" Analisis +isa :ebih Pembiayaan Anggaran (ahun $erkenaan
Analisis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara riil sisa lebih
pembiayaan anggaran yang dapat digunakan dalam penghitungan kapasitas
pendanaan pembangunan daerah.
Analisis dilakukan dengan mengisi (abel.(444.C.1= berikut*
(abel.(444.C.1=
+isa :ebih !riil" Pembiayaan Anggaran (ahun $erkenaan
Pro&insi'Kabupaten'Kota...........5"
6o. 7raian
!n1"
!/p"
!n."
!/p"
!n1"55"
!/p"
1. +aldo kas neraca daerah
Dikurangi*
..
Kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan
akhir tahun belum terselesaikan
1. Kegiatan lanjutan
+isa :ebih !/iil" Pembiayaan Anggaran
5" +esuaikan atau diisi dengan nama pro&insi'kabupaten'kota.
55" Diisi sesuai dengan ketersediaan data.
d" Analisis Proyeksi Pembiayaan Daerah
Analisis ini dilakukan untuk memperoleh gambaran sisa lebih riil perhitungan
anggaran. )asil analisis dapat digunakan untuk menghitung kapasitas
penerimaan pembiayaan daerah dengan proyeksi % !lima" tahun ke depan.
Analisis dilakukan berdasarkan data dan informasi yang dapat mempengaruhi
besarnya sisa lebih riil perhitungan anggaran dimasa yang akan datang,
antara lain*
!1" Angka ratarata pertumbuhan saldo kas neraca daerah dan ratarata
pertumbuhan kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun
belum terselesaikan serta kegiatan lanjutan-
!." Asumsi indikator makro ekonomi !PD/$'laju pertumbuhan ekonomi,
in0asi dan lainlain"-
!1" Kebijakan penyelesaian kewajiban daerah-
!2" Kebijakan e,siensi belanja daerah dan peningkatan pendapatan
3ambar.3444.C.1
Analisis Proyeksi Pembiayaan Daerah
Angka ratarata pertumbuhan
saldo kas neraca daerah dan
ratarata pertumbuhan
Kewajiban kepada pihak
ketiga sampai dengan akhir
tahun belum terselesaikan
serta kegiatan lanjutan
Kebijakan 9,siensi
belanja daerah dan
peningkatan
pendapatan daerah
(ingkat
pertumbuhan
saldo kas neraca
daerah dan
kewajiban kepada
pihak ketiga
sampai dengan
akhir tahun
belum
terselesaikan
serta kegiatan
lanjutan
Asumsi indikator makro
ekonomi
Kebijakan
penyelesaian
kewajiban
daerah
(abel.(444.C.11
Proyeksi +isa :ebih !/iil" Pembiayaan Anggaran
Pro&insi'Kabupaten'Kota...........5"
6o
7raian
Data
tahun
dasar
!/p"
(ingkat
pertum
buhan
!8"
Proyeksi
(ahun
nD1
!/p"
(ahun
nD.
!/p"
(ahun
nD1
!/p"
(ahun
nD2
!/p"
(ahun
nD%
!/p"
1. +aldo kas neraca daerah
Dikurangi*
1.
Kewajiban kepada pihak ketiga
sampai dengan akhir tahun
belum terselesaikan
.. Kegiatan lanjutan
+isa :ebih !/iil" Pembiayaan
Anggaran
5" +esuaikan atau diisi dengan nama pro&insi'kabupaten'kota.
1" Analisis neraca daerah
Analisis neraca daerah bertujuan untuk mengetahui kemampuan keuangan
Pemerintah Daerah melalui perhitungan rasio likuiditas, sol&abilitas dan rasio
akti&itas serta kemampuan aset daerah untuk penyediaan dana
pembangunan daerah. Analisis data neraca daerah sekurangkurangnya
dilakukan untuk halhal sebagai berikut*
!1" /asio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan Pemerintah
Daerah dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
<enis rasio likuiditas yang digunakan untuk Pemerintah Daerah antara lain *
a. /asio lancar ; akti&a lancar * kewajiban jangka pendek
b. /asio Iuick ; ! akti&a lancar J persediaan " * kewajiban jangka pendek
!." /asio sol&abilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan Pemerintah
Daerah dalam memenuhi kewajibankewajiban jangka panjangnya.
<enis rasio sol&abilitas yang digunakan untuk Pemerintah Daerah antara lain*
a. /asio total hutang terhadap total aset ; total hutang * total aset
b. /asio hutang terhadap modal ; total hutang * total ekuitas
!1" /asio akti&itas adalah rasio untuk melihat tingkat akti&itas tertentu pada
kegiatan pelayanan Pemerintah Daerah.
<enis rasio akti&itas yang digunakan untuk Pemerintah Daerah antara lain*
a. /atarata umur piutang, yaitu rasio untuk melihat berapa lama, hari yang
diperlukan untuk melunasi piutang !merubah piutang menjadi kas",
dihitung dengan formula sebagai berikut.
/atarata umur piutang ; 1@% * perputaran piutang
Dimana *
Perputaran piutang ; pendapatan daerah'ratarata piutang pendapatan
daerah.
+edangkan, ratarata piutang pendapatan daerah ; !saldo awal piutang
D saldo akhir piutang" * .
b. /atarata umur persediaan, yaitu rasio untuk melihat berapa lama dana
tertanam dalam bentuk persediaan !menggunakan persediaan untuk
memberi pelayanan publik", dihitung dengan formula sebagai berikut.
/atarata umur persediaan ; 1@% * perputaran persediaan
Dimana *
Perputaran persediaan ; nilai persediaan yang digunakan dalam satu
tahun* ratarata nilai persediaan.
+edangkan, ratarata nilai persediaan ;
!saldo awal persediaan D saldo akhir persediaan" * .
2" Analisis Kerangka Pendanaan
Analisis kerangka pendanaan bertujuan untuk menghitung kapasitas riil
keuangan daerah yang akan dialokasikan untuk pendanaan program
pembangunan jangka menengah daerah selama % !lima" tahun ke depan.
:angkah awal yang harus dilakukan adalah mengidenti,kasi seluruh
penerimaan daerah sebagaimana telah dihitung pada bagian di atas dan ke
pospos mana sumber penerimaan tersebut akan dialokasikan. +uatu
kapasitas riil keuangan daerah adalah total penerimaan daerah setelah
dikurangkan dengan berbagai pos atau belanja dan pengeluaran pembiayaan
yang wajib dan mengikat serta prioritas utama.
+ebelum dialokasikan ke berbagai pos belanja dan pengeluaran, besaran
masingmasing sumber penerimaan memiliki kebijakan pengalokasian yang
harus diperhatikan, antara lain*
Penerimaan retribusi pajak diupayakan alokasi belanjanya pada program
atau kegiatan yang berhubungan langsung dengan peningkatan layanan
dimana retribusi pajak tersebut dipungut.
Penerimaan dari pendapatan hasil pengelolaan aset daerah yang
dipisahkan dialokasikan kembali untuk upayaupaya peningkatan
kapasitas dimana dana penyertaan dialokasikan sehingga menghasilkan
tingkat pengembalian in&estasi terbaik bagi kas daerah.
Penerimaan dana alokasi umum diprioritaskan bagi belanja umum
pegawai dan operasional rutin pemerintahan daerah.
Penerimaan dari dana alokasi khusus dialokasikan sesuai dengan tujuan
dimana dana tersebut dialokasikan.
Penerimaan dana bagi hasil agar dialokasikan secara memadai untuk
perbaikan layanan atau perbaikan lingkungan sesuai jenis dana bagi hasil
didapat.
+elanjutnya, untuk menentukan kapasitas riil keuangan daerah, dihitung
dengan mengisi tabel, sebagai berikut*
(abel.(444.C.1.
Kapasitas /iil Kemampuan Keuangan Daerah
untuk #endanai Pembangunan Daerah
Pro&insi'Kabupaten'Kota.......5"
6o. 7raian
Proyeksi
(ahun
nD1
!/p"
(ahun
nD.
!/p"
(ahun
nD1
!/p"
(ahun
nD2
!/p"
(ahun
nD%
!/p"
1. Pendapatan
.. Pencairan dana cadangan !sesuai Perda"
1. +isa :ebih /iil Perhitungan Anggaran
(otal penerimaan
Dikurangi*
2.
$elanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang
Cajib dan #engikat serta Prioritas 7tama
Kapasitas riil kemampuan keuangan
5" +esuaikan atau diisi dengan nama pro&insi'kabupaten'kota.
$erdasarkan (abel.(444.C.1. disusun (abel.(444.C.11 dapat dihitung rencana
penggunaan kapasitas riil kemampuan keuangan daerah untuk memenuhi
kebutuhan anggaran belanja langsung dan belanja tidak langsung dalam
rangka pendanaan program pembangunan jangka menengah daerah selama
% !lima" tahun ke depan, dengan menggunakan tabel berikut*
(abel.(444.C.11
/encana Penggunaan Kapasitas /iil Kemampuan Keuangan Daerah
Pro&insi'Kabupaten'Kota.......5"
6o
7raian
Proyeksi
(ahun
nD1
!/p"
(ahun
nD.
!/p"
(ahun
nD1
!/p"
(ahun
nD2
!/p"
(ahun
nD%
!/p"
4 Kapasitas riil kemampuan keuangan
/encana alokasi pengeluaran prioritas 4
44.a $elanja :angsung
44.b Pembentukan dana cadangan
Dikurangi*
44.c
$elanja :angsung yang wajib dan
mengikat serta prioritas utama
44.d
Pengeluaran pembiayaan yang wajib
mengikat serta prioritas utama
44
(otal /encana Pengeluaran Prioritas 4
!44.aD44.b44.c44.d"
+isa kapasitas riil kemampuan keuangan
daerah setelah menghitung alokasi
pengeluaran prioritas 4 !444"
/encana alokasi pengeluaran prioritas 44
444.a $elanja (idak :angsung
Dikurangi*
444.b
$elanja tidak langsung yang wajib dan
mengikat serta prioritas utama
444
(otal rencana pengeluaran prioritas 44 !444.a
444.b"
+urplus anggaran riil atau $erimbang !444
444"5
5" +esuaikan atau diisi dengan nama pro&insi'kabupaten'kota.
Keterangan * +urplus anggaran diperbolehkan apabila nilainya tidak material dan tidak dapat
digunakan untuk membiayai suatu program
Dari total dana alokasi pagu indikatif yang tersedia, kemudian dialokasikan
ke berbagai program'kegiatan sesuai urutan prioritas. Prioritas
program'kegiatan dipisahkan menjadi prioritas 4, prioritas 44 dan prioritas 444,
dimana prioritas 4 mendapatkan prioritas pertama sebelum prioritas 44.
Prioritas 444 mendapatkan alokasi anggaran setelah prioritas 4 dan 44 terpenuhi
kebutuhan dananya.
Prioritas 4
Prioritas 4 merupakan program pembangunan daerah dengan tema atau
program unggulan (dedicated) Kepala daerah sebagaimana diamanatkan
dalam /P<#6 dan amanat'kebijakan nasional yang de,nitif harus
dilaksanakan oleh daerah pada tahun rencana, termasuk untuk prioritas
bidang pendidikan .=8 !duapuluh persen".
Program prioritas 4 harus berhubungan langsung dengan kepentingan publik,
bersifat monumental, berskala besar, dan memiliki kepentingan dan nilai
manfaat yang tinggi, memberikan dampak luas pada masyarakat dengan
daya ungkit yang tinggi pada capaian &isi'misi daerah. Di samping itu,
prioritas 4 juga diperuntukkan bagi prioritas belanja yang wajib sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan.
Prioritas 44
Program Prioritas 44 merupakan program prioritas ditingkat +KPD yang
merupakan penjabaran dari analisis per urusan. +uatu prioritas 44
berhubungan dengan program'kegiatan unggulan +KPD yang paling
berdampak luas pada masingmasing segementasi masyarakat yang dilayani
sesuai dengan prioritas dan permasalahan yang dihadapi berhubungan
dengan layanan dasar serta tugas dan fungsi +KPD termasuk peningkatan
kapasitas kelembagaan yang berhubungan dengan itu.
Prioritas 444
Prioritas 444 merupakan prioritas yang dimaksudkan untuk alokasi belanja
belanja tidak langsung seperti* tambahan penghasilan P6+, belanja hibah,
belanja bantuan sosial organisasi kemasyarakatan, belanja bantuan
keuangan kepada pro&insi'kabupaten'kota dan pemerintahan desa serta
belanja tidak terduga. Pengalokasian dana pada prioritas 444 harus
memperhatikan !mendahulukan" pemenuhan dana pada prioritas 4 dan 44
terlebih dahulu untuk menunjukkan urutan prioritas yang benar.
Dengan demikian, kapasitas riil keuangan daerah dapat dialokasikan
sebagaimana tabel berikut*
(abel.(444.C.12
Kerangka Pendanaan
Alokasi Kapasitas /iil Keuangan Daerah
6o.
<enis
Dana
Alokasi
(ahun 4 (ahun 44 (ahun 444 (ahun 4K (ahun K
8 /p 8 /p 8 /p 8 /p 8 /p
1. Prioritas 4
.. Prioritas
44
1. Prioritas
444
(otal
Penetapan persentase tiap tahun sesuai urutan prioritas !4, 44, dan 444" bukan
menunjukkan urutan besarnya persentase tetapi lebih untuk keperluan pengurutan
pemenuhan kebutuhan pendanaannya. $esar persentase ditentukan sesuai analisis
umum tentang kapasitas pendanaan dari program prioritas yang dibayangkan akan
menunjang prioritas dimaksud. 9&aluasi atau analisis dari penyelenggaraan
pembangunan daerah dimasa lalu cukup baik untuk mendapatkan gambaran yang
diinginkan. Adapun, baris total pada tabel untuk masingmasing kolom persentase
harus selalu berjumlah 1==8. $aris total untuk kolom rupiah dapat menunjukkan
total kapasitas riil keuangan daerah yang telah dihitung pada bagian sebelumnya.
Penetapan persentase masingmasing prioritas bersifat indikatif sebagai panduan
awal tim perumus dalam menetapkan pagu program atau pagu +KPD. +ecara
simultan persentasi tersebut dipertajam ketika program prioritas untuk masing
masing jenis prioritas !prioritas 4 dan 44" telah dirumuskan. +isanya, dialokasikan
untuk persentasi ,nal prioritas 444.

Anda mungkin juga menyukai