Analisis Pengelolaan Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan
Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah. Penyelenggaraan fungsi pemerintahan daerah akan terlaksana secara optimal apabila penyelenggaraan urusan pemerintahan diikuti dengan pemberian sumbersumber penerimaan yang cukup kepada daerah dengan mengacu pada peraturan perundangundangan !money follow function". Analisis pengelolaan keuangan daerah pada dasarnya dimaksudkan untuk menghasilkan gambaran tentang kapasitas atau kemampuan keuangan daerah dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah. #engingat bahwa pengelolaan keuangan daerah diwujudkan dalam suatu AP$D maka analisis pengelolaan keuangan daerah dilakukan terhadap AP$D dan laporan keuangan daerah pada umumnya. Dibutuhkan pemahaman yang baik tentang realisasi kinerja keuangan daerah sekurangkurangnya % !lima" tahun sebelumnya. #enganalisis pengelolaan keuangan daerah dan kerangka pendanaan pro&insi dan kabupaten'kota terlebih dahulu harus memahami jenis obyek pendapatan, belanja dan pembiayaan sesuai dengan kewenangan, susunan'struktur masingmasing AP$D. (im penyusun dapat melibatkan tim yang berasal dari bagian'biro'dinas keuangan untuk menyiapkan data dan analisis. )asilnya didiskusikan di tingkat tim. Datadata perkembangan realisasi anggaran, data lima tahun didiskusikan bersama, meliputi* pendapatan, belanja, dan pembiayaan. Analisis dan diskusi juga dilakukan terhadap perkembangan neraca daerah, meliputi* aset dan hutang daerah serta ekuitas dana. +elanjutnya, analisis dilakukan terhadap penerimaan daerah yaitu pendapatan dari penerimaan pembiayaan daerah. Kapasitas keuangan daerah pada dasarnya ditempatkan sejauh mana daerah mampu mengoptimalkan penerimaan dari pendapatan daerah. $erbagai objek penerimaan daerah dianalisis untuk memahami perilaku atau karakteristik penerimaan selama ini. +elanjutnya, dibuatlah analisis untuk mengidenti,kasi proyeksi pendapatan daerah. Analisis ini dilakukan untuk memperoleh gambaran kapasitas pendapatan daerah dengan proyeksi % !lima" tahun kedepan, untuk penghitungan kerangka pendanaan pembangunan daerah. Angka rata-rata pertumbuhan setiap objek pendapatan daerah Kebijakan intensifkasi dan ekstensifkasi Tingkat Pertumbuhan Pendapatan daerah Kebijakan di bidang Keuangan Negara Asumsi indikator makro ekonomi Analisis dilakukan berdasarkan pada data dan informasi yang dapat mempengaruhi pertumbuhan pendapatan daerah, antara lain* !1" Angka ratarata pertumbuhan pendapatan daerah masa lalu- !." Asumsi indikator makro ekonomi !PD/$'laju pertumbuhan ekonomi, in0asi dan lainlain"- !1" Kebijakan intensi,kasi dan ekstensi,kasi pendapatan daerah- !2" Kebijakan dibidang keuangan negara. Analisis dilakukan dengan kerangka pemikiran sebagaimana disajikan dalam gambar di bawah ini. 3ambar.3444.C.1 Analisis Proyeksi Pendapatan Daerah Dengan kerangka di atas, analisis difokuskan pada objek dan rincian objek sumbersumber pendapatan daerah. #engingat masingmasing rincian objek memiliki perilaku atau karakteristik yang berbeda, maka masingmasing daerah dapat mengembangkan teknik dan penghitungan sendiri yang dianggap paling akurat, dan dituangkan dalam tabel sebagai berikut* (abel.(444.C.1 /atarata Pertumbuhan /ealisasi Pendapatan Daerah (ahun.... s'd (ahun ... Pro&insi'Kabupaten'Kota.....5" 6o. 7raian !n%" !/p" !n2" !/p" !n1" !/p" !n." !/p" !n 1"55" !/p" /atarata Pertumbuhan!8" 1 P96DAPA(A6 1.1. Pendapatan Asli Daerah 1.1.1 . Pajak daerah 1.1.. . /etribusi daerah 1.1.1 . )asil pengelolaan keuangan daerah yang dipisahkan 1.1.2 . :ainlain PAD yang sah 1... Dana Perimbangan 1...1 . Dana bagi hasil pajak 'bagi hasil bukan pajak 1.... . Dana alokasi umum 1...1 . Dana alokasi khusus 1.1. :ain:ain Pendapatan Daerah yang +ah 1.1.1 )ibah 1.1.. Dana darurat 1.1.1 Dana bagi hasil pajak dari pro&insi dan Pemerintah Daerah lainnya 555" 1.1.2 Dana penyesuaian dan otonomi khusus5555" 1.1.% $antuan keuangan dari pro&insi atau Pemerintah Daerah lainnya 5" +esuaikan atau diisi dengan nama pro&insi'kabupaten'kota- 55" Diisi sesuai dengan ketersediaan data. 555" $erlaku untuk kabupaten'kota- 5555" $erlaku hanya untuk pro&insi Papua, Papua $arat dan Aceh. Keterangan* tahun n1 ; satu tahun sebelum tahun ke1 /P<#D tahun n. ; dua tahun lalu sebelum tahun ke1 /P<#D tahun n1 ; tiga tahun sebelum tahun ke1 /P<#D tahun n2 ; empat tahun sebelum tahun ke1 /P<#D tahun n% ; lima tahun sebelum tahun ke1 /P<#D misalnya tahun ke1 /P<#D ; tahun .=11, maka n1 ; tahun .=1= n. ; tahun .==> n1 ; tahun .==? 7ntuk mengefektifkan dan menge,siensikan alokasi dana, dilakukan* 1" Analisis belanja daerah dan pengeluaran pembiayaan daerah Analisis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran realisasi dari kebijakan pembelanjaan dan pengeluaran pembiayaan daerah pada periode tahun anggaran sebelumnya yang digunakan sebagai bahan untuk menentukan kebijakan pembelanjaan dan pengeluaran pembiayaan dimasa datang dalam rangka peningkatan kapasitas pendanaan pembangunan daerah. Analisis ini sekurangkurangnya dilakukan melalui* a" proporsi realisasi belanja daerah dibanding anggaran, dilakukan dengan mengisi (abel.(444.C.. berikut* (abel.(444.C.. Proporsi /ealisasi $elanja (erhadap Anggaran $elanja Pro&insi'Kabupaten'Kota...........5" 6o 7raian !n1" !8" !n." !8" !n1"55" !8" A $elanja (idak :angsung 1 $elanja Pegawai . $elanja $unga 1 $elanja +ubsidi 2 $elanja )ibah % $elanja $antuan +osial @ $elanja $agi )asil A $elanja $antuan Keuangan 6o 7raian !n1" !8" !n." !8" !n1"55" !8" ? $elanja (idak (erduga $ $elanja :angsung 1 $elanja Pegawai . $elanja $arang dan <asa 1 $elanja #odal 5" +esuaikan atau diisi dengan nama pro&insi'kabupaten'kota. 55" Diisi sesuai dengan ketersediaan data. b" Analisis proporsi belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur yang dilakukan dengan cara mengisi (abel.(444.C.1 minimal 1 !tiga" tahun terakhir sebagai berikut* (abel.(444.C.1 /ealisasi $elanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Pro&insi'Kabupaten'Kota...........5" 6o 7raian !n1" !/p" !n." !/p" !n1"55" !/p" A $elanja (idak :angsung 1 $elanja 3aji dan (unjangan . $elanja (ambahan Penghasilan55" 1 $elanja Penerimaan Anggota dan Pimpinan DP/D serta Bperasional KD)'CKD) 2 $elanja pemungutan Pajak Daerah55" $ $elanja :angsung 1 $elanja )onorarium P6+55" . $elanja 7ang :embur55" 1 $elanja $easiswa Pendidikan P6+ 6o 7raian !n1" !/p" !n." !/p" !n1"55" !/p" 2 $elanja Kursus, Pelatihan, +osialisasi dan $imbingan (eknis P6+55" % $elanja premi asuransi kesehatan @ $elanja makanan dan minuman pegawai555" A $elanja pakaian dinas dan atributnya55" ? $elanja Pakaian Khusus dan )arihari (ertentu5" > $elanja perjalanan dinas55" 1= $elanja perjalanan pindah tugas 11 $elanja Pemulangan Pegawai 1. $elanja #odal !Kantor, #obil Dinas, #eubelair, peralatan dan perlengkapan dll" (B(A: 5" +esuaikan atau diisi dengan nama pro&insi'kabupaten'kota. 55" Diisi sesuai dengan ketersediaan data. 555" Dapat ditetapkan menjadi prioritas untuk dilakukan e,siensi +elanjutnya dilakukan analisis proporsi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur untuk 1 !tiga" tahun terakhir dengan tabel sebagai berikut* (abel.(444.C.2 Analisis Proporsi $elanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Pro&insi'Kabupaten'Kota...........5" 6o 7raian (otal belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur !/p" (otal pengeluaran !$elanja D Pembiayaan Pengeluaran" !/p" Prosentase !a" !b" !a" ' !b" E 1==8 1 (ahun anggaran !n1" . (ahun anggaran !n." 1 (ahun anggaran !n 1"55" 5" +esuaikan atau diisi dengan nama pro&insi'kabupaten'kota. 55" Diisi sesuai dengan ketersediaan data. Keterangan * +umber data pada kolom !a" berasal dari (abel.(444.C.1 dan kolom !b" berasal dari data realisasi AP$D. (abel diatas menjadi dasar untuk menentukan kebijakan e,siensi anggaran aparatur selama periode yang direncanakan. c" Analisis belanja periodik dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama. Analisis terhadap realisasi pengeluaran wajib dan mengikat dilakukan untuk menghitung kebutuhan pendanaan belanja dan pengeluaran pembiayaan yang tidak dapat dihindari atau harus dibayar dalam suatu tahun anggaran. $elanja periodik yang wajib dan mengikat adalah pengeluaran yang wajib dibayar serta tidak dapat ditunda pembayarannya dan dibayar setiap tahun oleh Pemerintah Daerah seperti gaji dan tunjangan pegawai serta anggota dewan, bunga, belanja jasa kantor, sewa kantor yang telah ada kontrak jangka panjang atau belanja sejenis lainnya. $elanja periodik prioritas utama adalah pengeluaran yang harus dibayar setiap periodik oleh Pemerintah Daerah dalam rangka keberlangsungan pelayanan dasar prioritas Pemerintah Daerah yaitu pelayanan pendidikan dan kesehatan, seperti honorarium guru dan tenaga medis serta belanja sejenis lainnya. Analisis realisasi pengeluaran dimaksud antara lain dilakukan dengan mengisi (abel.(444.C.% berikut* (abel.(444.C.% Pengeluaran Cajib dan #engikat serta Prioritas 7tama Pro&insi'Kabupaten'Kota...........5" 6o 7raian !n1" !/p" !n." !/p" !n1"55" !/p" /atarata Pertumbuhan !8" A $elanja (idak :angsung 1 $elanja 3aji dan (unjangan . $elanja Penerimaan Anggota dan Pimpinan DP/D serta Bperasional KD)'CKD) 1 $elanja $unga 2 $elanja bagi hasil Dst.. $ $elanja :angsung 1 $elanja honorarium P6+ khusus untuk guru dan tenaga medis. . $elanja $easiswa Pendidikan P6+ 1 $elanja <asa Kantor ! khusus tagihan bulanan kantor seperti listrik, air, telepon dan sejenisnya " 2 $elanja sewa gedung kantor! yang telah ada kontrak jangka panjangnya" % $elanja sewa perlengkapan dan peralatan kantor !yang telah ada kontrak jangka panjangnya" Dst F C Pembiayaan Pengeluaran 1 Pembentukan Dana Cadangan . Pembayaran pokok utang DstF (B(A: !AD$DC" 5" +esuaikan atau diisi dengan nama pro&insi'kabupaten'kota. 55" Diisi sesuai dengan ketersediaan data. Keterangan * menghitung ratarata pertumbuhan pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama dapat mempergunakan rumus pada analisis pengelolaan keuangan daerah serta kerangka pendanaan (otal pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama pada tabel diatas menjadi dasar untuk menentukan kebutuhan anggaran belanja yang tidak dapat dihindari dan tidak dapat ditunda dalam rangka penghitungan kapasitas riil keuangan daerah dan analisis kerangka pendanaan. d" Analisis proyeksi belanja daerah Analisis ini dilakukan untuk memperoleh gambaran kebutuhan belanja tidak langsung daerah dan pengeluaran pembiayaan yang bersifat wajib dan mengikat serta prioritas utama. Analisis dilakukan dengan proyeksi % !lima" tahun ke depan untuk penghitungan kerangka pendanaan pembangunan daerah. Analisis dilakukan dengan kerangka pemikiran sebagaimana disajikan dalam gambar di bawah ini. 3ambar.3444.C.. Analisis Proyeksi $elanja Daerah (abel.(444.C.@ Proyeksi $elanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Cajib dan #engikat serta Prioritas 7tama Pro&insi'Kabupaten'Kota...........5" 6o 7raian Data (ahun Dasar !/p" (ingkat pertum buhan !8" Proyeksi (ahun nD1 !/p" (ahun nD. !/p" (ahun nD1 !/p" (ahun nD2 !/p" (ahun nD% !/p" A $elanja (idak:angsung 1 $elanja 3aji dan (unjangan . $elanja Penerimaan Anggota dan Pimpinan DP/D serta Bperasional KD)'CKD) 1 $elanja $unga 2 $elanja bagi hasil $ $elanja :angsung 1 $elanja honorarium P6+ khusus (ingkat pertumbuhan pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama Angka ratarata pertumbuhan pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama pendapatan daerah Kebijakan Pemerintah yang mempengaruhi belanja tidak langsung G belanja pendidikan Asumsi indikator makro ekonomi Kebijakan Pembiayaan Daerah 6o 7raian Data (ahun Dasar !/p" (ingkat pertum buhan !8" Proyeksi (ahun nD1 !/p" (ahun nD. !/p" (ahun nD1 !/p" (ahun nD2 !/p" (ahun nD% !/p" untuk guru dan tenaga medis. . $elanja $easiswa Pendidikan P6+ 1 $elanja <asa Kantor !khusus tagihan bulanan kantor seperti listrik, air, telepon dan sejenisnya " 2 $elanja sewa gedung kantor! yang telah ada kontrak jangka panjangnya" % $elanja sewa perlengkapan dan peralatan kantor ! yang telah ada kontrak jangka panjangnya" Dst sesuai kriteria wajib mengikat C Pengeluaran Pembiayaan 1 Pembentukan Dana Cadangan . Pembayaran pokok utang (B(A: $9:A6<A CA<4$ DA6 P9639:7A/A6 HA63 CA<4$ #9634KA( +9/(A P/4B/4(A+ 7(A#A 5" +esuaikan atau diisi dengan nama pro&insi'kabupaten'kota. ." Analisis pembiayaan daerah Analisis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran dari pengaruh kebijakan pembiayaan daerah pada tahuntahun anggaran sebelumnya terhadap surplus'de,sit belanja daerah sebagai bahan untuk menentukan kebijakan pembiayaan dimasa datang dalam rangka penghitungan kapasitas pendanaan pembangunan daerah. Analisis pembiayaan daerah dilakukan melalui* a" Analisis sumber penutup de,sit riil Analisis ini dilakukan untuk memberi gambaran masa lalu tentang kebijakan anggaran untuk menutup de,sit riil anggaran Pemerintah Daerah yang dilakukan dengan mengisi (abel.(444.C.A berikut* (abel.(444.C.A Penutup De,sit /iil Anggaran Pro&insi'Kabupaten'Kota...........5" 6B 7raian !n1" !/p" !n." !/p" !n1"55" !/p" 1. /ealisasi Pendapatan Daerah Dikurangi realisasi* .. $elanja Daerah 1. Pengeluaran Pembiayaan Daerah A De,sit riil Ditutup oleh realisasi Penerimaan Pembiayaan* 2. +isa :ebih Perhitungan Anggaran !+i:PA" (ahun Anggaran sebelumnya %. Pencairan Dana Cadangan @. )asil Penjualan Kekayaan Daerah Hang di Pisahkan A. Penerimaan Pinjaman Daerah ?. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah >. Penerimaan Piutang Daerah $ (otal /ealisasi Penerimaan Pembiayaan Daerah A$ +isa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan 5" +esuaikan atau diisi dengan nama pro&insi'kabupaten'kota. 55" Diisi sesuai dengan ketersediaan data. $erdasarkan tabel analisis di atas, kemudian disusun tabel analisis untuk mengetahui gambaran komposisi penutup de,sit riil sebagai berikut. (abel.(444.C.? Komposisi Penutup De,sit /iil Anggaran Pro&insi'Kabupaten'Kota...........5" 6o. 7raian Proporsi dari total de,sit riil !n1" !8" !n." !8" !n1"55" !8" 1. +isa :ebih Perhitungan Anggaran !+i:PA" (ahun Anggaran sebelumnya .. Pencairan Dana Cadangan 1. )asil Penjualan Kekayaan Daerah Hang di Pisahkan 2. Penerimaan Pinjaman Daerah %. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah @. Penerimaan Piutang Daerah A. +isa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan 5" +esuaikan atau diisi dengan nama pro&insi'kabupaten'kota. b" Analisis /ealisasi +isa :ebih Perhitungan Anggaran Analisis ini dilakukan untuk memberi gambaran tentang komposisi sisa lebih perhitungan anggaran. Dengan mengetahui +4:PA realisasi anggaran periode sebelumnya, dapat diketahui kinerja AP$D tahun sebelumnya yang lebih rasional dan terukur. 3ambaran masa lalu terkait komposisi realisasi anggaran +4:PA Pemerintah Daerah dilakukan dengan mengisi data realisasi anggaran pada (abel.(444.C.> berikut. (abel.(444.C.> /ealisasi +isa :ebih Perhitungan Anggaran Pro&insi'Kabupaten'Kota...........5" 6o. 7raian !n1" !n." !n1"55" /atarata pertumbuhan5" /p 8 dari +i:P A /p 8 dari +i:P A /p 8 dari +i:P A 1. <umlah +i:PA .. Pelampauan penerimaan PAD 1. Pelampauan penerimaan dana perimbangan 2. Pelampauan penerimaan lainlain pendapatan daerah yang sah %. +isa penghematan belanja atau akibat lainnya @. Kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan A. Kegiatan lanjutan 5" +esuaikan atau diisi dengan nama pro&insi'kabupaten'kota. 55" Diisi sesuai dengan ketersediaan data. Keterangan * gunakan rumus menghitung ratarata pertumbuhan c" Analisis +isa :ebih Pembiayaan Anggaran (ahun $erkenaan Analisis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara riil sisa lebih pembiayaan anggaran yang dapat digunakan dalam penghitungan kapasitas pendanaan pembangunan daerah. Analisis dilakukan dengan mengisi (abel.(444.C.1= berikut* (abel.(444.C.1= +isa :ebih !riil" Pembiayaan Anggaran (ahun $erkenaan Pro&insi'Kabupaten'Kota...........5" 6o. 7raian !n1" !/p" !n." !/p" !n1"55" !/p" 1. +aldo kas neraca daerah Dikurangi* .. Kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan 1. Kegiatan lanjutan +isa :ebih !/iil" Pembiayaan Anggaran 5" +esuaikan atau diisi dengan nama pro&insi'kabupaten'kota. 55" Diisi sesuai dengan ketersediaan data. d" Analisis Proyeksi Pembiayaan Daerah Analisis ini dilakukan untuk memperoleh gambaran sisa lebih riil perhitungan anggaran. )asil analisis dapat digunakan untuk menghitung kapasitas penerimaan pembiayaan daerah dengan proyeksi % !lima" tahun ke depan. Analisis dilakukan berdasarkan data dan informasi yang dapat mempengaruhi besarnya sisa lebih riil perhitungan anggaran dimasa yang akan datang, antara lain* !1" Angka ratarata pertumbuhan saldo kas neraca daerah dan ratarata pertumbuhan kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan serta kegiatan lanjutan- !." Asumsi indikator makro ekonomi !PD/$'laju pertumbuhan ekonomi, in0asi dan lainlain"- !1" Kebijakan penyelesaian kewajiban daerah- !2" Kebijakan e,siensi belanja daerah dan peningkatan pendapatan 3ambar.3444.C.1 Analisis Proyeksi Pembiayaan Daerah Angka ratarata pertumbuhan saldo kas neraca daerah dan ratarata pertumbuhan Kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan serta kegiatan lanjutan Kebijakan 9,siensi belanja daerah dan peningkatan pendapatan daerah (ingkat pertumbuhan saldo kas neraca daerah dan kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan serta kegiatan lanjutan Asumsi indikator makro ekonomi Kebijakan penyelesaian kewajiban daerah (abel.(444.C.11 Proyeksi +isa :ebih !/iil" Pembiayaan Anggaran Pro&insi'Kabupaten'Kota...........5" 6o 7raian Data tahun dasar !/p" (ingkat pertum buhan !8" Proyeksi (ahun nD1 !/p" (ahun nD. !/p" (ahun nD1 !/p" (ahun nD2 !/p" (ahun nD% !/p" 1. +aldo kas neraca daerah Dikurangi* 1. Kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan .. Kegiatan lanjutan +isa :ebih !/iil" Pembiayaan Anggaran 5" +esuaikan atau diisi dengan nama pro&insi'kabupaten'kota. 1" Analisis neraca daerah Analisis neraca daerah bertujuan untuk mengetahui kemampuan keuangan Pemerintah Daerah melalui perhitungan rasio likuiditas, sol&abilitas dan rasio akti&itas serta kemampuan aset daerah untuk penyediaan dana pembangunan daerah. Analisis data neraca daerah sekurangkurangnya dilakukan untuk halhal sebagai berikut* !1" /asio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan Pemerintah Daerah dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. <enis rasio likuiditas yang digunakan untuk Pemerintah Daerah antara lain * a. /asio lancar ; akti&a lancar * kewajiban jangka pendek b. /asio Iuick ; ! akti&a lancar J persediaan " * kewajiban jangka pendek !." /asio sol&abilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan Pemerintah Daerah dalam memenuhi kewajibankewajiban jangka panjangnya. <enis rasio sol&abilitas yang digunakan untuk Pemerintah Daerah antara lain* a. /asio total hutang terhadap total aset ; total hutang * total aset b. /asio hutang terhadap modal ; total hutang * total ekuitas !1" /asio akti&itas adalah rasio untuk melihat tingkat akti&itas tertentu pada kegiatan pelayanan Pemerintah Daerah. <enis rasio akti&itas yang digunakan untuk Pemerintah Daerah antara lain* a. /atarata umur piutang, yaitu rasio untuk melihat berapa lama, hari yang diperlukan untuk melunasi piutang !merubah piutang menjadi kas", dihitung dengan formula sebagai berikut. /atarata umur piutang ; 1@% * perputaran piutang Dimana * Perputaran piutang ; pendapatan daerah'ratarata piutang pendapatan daerah. +edangkan, ratarata piutang pendapatan daerah ; !saldo awal piutang D saldo akhir piutang" * . b. /atarata umur persediaan, yaitu rasio untuk melihat berapa lama dana tertanam dalam bentuk persediaan !menggunakan persediaan untuk memberi pelayanan publik", dihitung dengan formula sebagai berikut. /atarata umur persediaan ; 1@% * perputaran persediaan Dimana * Perputaran persediaan ; nilai persediaan yang digunakan dalam satu tahun* ratarata nilai persediaan. +edangkan, ratarata nilai persediaan ; !saldo awal persediaan D saldo akhir persediaan" * . 2" Analisis Kerangka Pendanaan Analisis kerangka pendanaan bertujuan untuk menghitung kapasitas riil keuangan daerah yang akan dialokasikan untuk pendanaan program pembangunan jangka menengah daerah selama % !lima" tahun ke depan. :angkah awal yang harus dilakukan adalah mengidenti,kasi seluruh penerimaan daerah sebagaimana telah dihitung pada bagian di atas dan ke pospos mana sumber penerimaan tersebut akan dialokasikan. +uatu kapasitas riil keuangan daerah adalah total penerimaan daerah setelah dikurangkan dengan berbagai pos atau belanja dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama. +ebelum dialokasikan ke berbagai pos belanja dan pengeluaran, besaran masingmasing sumber penerimaan memiliki kebijakan pengalokasian yang harus diperhatikan, antara lain* Penerimaan retribusi pajak diupayakan alokasi belanjanya pada program atau kegiatan yang berhubungan langsung dengan peningkatan layanan dimana retribusi pajak tersebut dipungut. Penerimaan dari pendapatan hasil pengelolaan aset daerah yang dipisahkan dialokasikan kembali untuk upayaupaya peningkatan kapasitas dimana dana penyertaan dialokasikan sehingga menghasilkan tingkat pengembalian in&estasi terbaik bagi kas daerah. Penerimaan dana alokasi umum diprioritaskan bagi belanja umum pegawai dan operasional rutin pemerintahan daerah. Penerimaan dari dana alokasi khusus dialokasikan sesuai dengan tujuan dimana dana tersebut dialokasikan. Penerimaan dana bagi hasil agar dialokasikan secara memadai untuk perbaikan layanan atau perbaikan lingkungan sesuai jenis dana bagi hasil didapat. +elanjutnya, untuk menentukan kapasitas riil keuangan daerah, dihitung dengan mengisi tabel, sebagai berikut* (abel.(444.C.1. Kapasitas /iil Kemampuan Keuangan Daerah untuk #endanai Pembangunan Daerah Pro&insi'Kabupaten'Kota.......5" 6o. 7raian Proyeksi (ahun nD1 !/p" (ahun nD. !/p" (ahun nD1 !/p" (ahun nD2 !/p" (ahun nD% !/p" 1. Pendapatan .. Pencairan dana cadangan !sesuai Perda" 1. +isa :ebih /iil Perhitungan Anggaran (otal penerimaan Dikurangi* 2. $elanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Cajib dan #engikat serta Prioritas 7tama Kapasitas riil kemampuan keuangan 5" +esuaikan atau diisi dengan nama pro&insi'kabupaten'kota. $erdasarkan (abel.(444.C.1. disusun (abel.(444.C.11 dapat dihitung rencana penggunaan kapasitas riil kemampuan keuangan daerah untuk memenuhi kebutuhan anggaran belanja langsung dan belanja tidak langsung dalam rangka pendanaan program pembangunan jangka menengah daerah selama % !lima" tahun ke depan, dengan menggunakan tabel berikut* (abel.(444.C.11 /encana Penggunaan Kapasitas /iil Kemampuan Keuangan Daerah Pro&insi'Kabupaten'Kota.......5" 6o 7raian Proyeksi (ahun nD1 !/p" (ahun nD. !/p" (ahun nD1 !/p" (ahun nD2 !/p" (ahun nD% !/p" 4 Kapasitas riil kemampuan keuangan /encana alokasi pengeluaran prioritas 4 44.a $elanja :angsung 44.b Pembentukan dana cadangan Dikurangi* 44.c $elanja :angsung yang wajib dan mengikat serta prioritas utama 44.d Pengeluaran pembiayaan yang wajib mengikat serta prioritas utama 44 (otal /encana Pengeluaran Prioritas 4 !44.aD44.b44.c44.d" +isa kapasitas riil kemampuan keuangan daerah setelah menghitung alokasi pengeluaran prioritas 4 !444" /encana alokasi pengeluaran prioritas 44 444.a $elanja (idak :angsung Dikurangi* 444.b $elanja tidak langsung yang wajib dan mengikat serta prioritas utama 444 (otal rencana pengeluaran prioritas 44 !444.a 444.b" +urplus anggaran riil atau $erimbang !444 444"5 5" +esuaikan atau diisi dengan nama pro&insi'kabupaten'kota. Keterangan * +urplus anggaran diperbolehkan apabila nilainya tidak material dan tidak dapat digunakan untuk membiayai suatu program Dari total dana alokasi pagu indikatif yang tersedia, kemudian dialokasikan ke berbagai program'kegiatan sesuai urutan prioritas. Prioritas program'kegiatan dipisahkan menjadi prioritas 4, prioritas 44 dan prioritas 444, dimana prioritas 4 mendapatkan prioritas pertama sebelum prioritas 44. Prioritas 444 mendapatkan alokasi anggaran setelah prioritas 4 dan 44 terpenuhi kebutuhan dananya. Prioritas 4 Prioritas 4 merupakan program pembangunan daerah dengan tema atau program unggulan (dedicated) Kepala daerah sebagaimana diamanatkan dalam /P<#6 dan amanat'kebijakan nasional yang de,nitif harus dilaksanakan oleh daerah pada tahun rencana, termasuk untuk prioritas bidang pendidikan .=8 !duapuluh persen". Program prioritas 4 harus berhubungan langsung dengan kepentingan publik, bersifat monumental, berskala besar, dan memiliki kepentingan dan nilai manfaat yang tinggi, memberikan dampak luas pada masyarakat dengan daya ungkit yang tinggi pada capaian &isi'misi daerah. Di samping itu, prioritas 4 juga diperuntukkan bagi prioritas belanja yang wajib sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Prioritas 44 Program Prioritas 44 merupakan program prioritas ditingkat +KPD yang merupakan penjabaran dari analisis per urusan. +uatu prioritas 44 berhubungan dengan program'kegiatan unggulan +KPD yang paling berdampak luas pada masingmasing segementasi masyarakat yang dilayani sesuai dengan prioritas dan permasalahan yang dihadapi berhubungan dengan layanan dasar serta tugas dan fungsi +KPD termasuk peningkatan kapasitas kelembagaan yang berhubungan dengan itu. Prioritas 444 Prioritas 444 merupakan prioritas yang dimaksudkan untuk alokasi belanja belanja tidak langsung seperti* tambahan penghasilan P6+, belanja hibah, belanja bantuan sosial organisasi kemasyarakatan, belanja bantuan keuangan kepada pro&insi'kabupaten'kota dan pemerintahan desa serta belanja tidak terduga. Pengalokasian dana pada prioritas 444 harus memperhatikan !mendahulukan" pemenuhan dana pada prioritas 4 dan 44 terlebih dahulu untuk menunjukkan urutan prioritas yang benar. Dengan demikian, kapasitas riil keuangan daerah dapat dialokasikan sebagaimana tabel berikut* (abel.(444.C.12 Kerangka Pendanaan Alokasi Kapasitas /iil Keuangan Daerah 6o. <enis Dana Alokasi (ahun 4 (ahun 44 (ahun 444 (ahun 4K (ahun K 8 /p 8 /p 8 /p 8 /p 8 /p 1. Prioritas 4 .. Prioritas 44 1. Prioritas 444 (otal Penetapan persentase tiap tahun sesuai urutan prioritas !4, 44, dan 444" bukan menunjukkan urutan besarnya persentase tetapi lebih untuk keperluan pengurutan pemenuhan kebutuhan pendanaannya. $esar persentase ditentukan sesuai analisis umum tentang kapasitas pendanaan dari program prioritas yang dibayangkan akan menunjang prioritas dimaksud. 9&aluasi atau analisis dari penyelenggaraan pembangunan daerah dimasa lalu cukup baik untuk mendapatkan gambaran yang diinginkan. Adapun, baris total pada tabel untuk masingmasing kolom persentase harus selalu berjumlah 1==8. $aris total untuk kolom rupiah dapat menunjukkan total kapasitas riil keuangan daerah yang telah dihitung pada bagian sebelumnya. Penetapan persentase masingmasing prioritas bersifat indikatif sebagai panduan awal tim perumus dalam menetapkan pagu program atau pagu +KPD. +ecara simultan persentasi tersebut dipertajam ketika program prioritas untuk masing masing jenis prioritas !prioritas 4 dan 44" telah dirumuskan. +isanya, dialokasikan untuk persentasi ,nal prioritas 444.