Anda di halaman 1dari 176

Kata Pengantar

Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, tim kami mampu menyusun ringkasan materi edisi khusus Simultax
Pertemuan 1-4 untuk mempersiapkan UTS Semester Genap lebih awal, sebagai salah
satu penunjang keambisan para mahasiswa jurusan Pajak.

Tim kami menyadari bahwa Simultax pada edisi kali ini tidak mungkin terselesaikan
tanpa adanya dukungan, bantuan, bimbingan, dan nasehat dari berbagai pihak. Maka pada
kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada:

1. Kepala Jurusan Pajak


2. Kepala Program Studi DIII Pajak
3. Dosen-dosen pembimbing dan pengajar
4. Pengurus Keluarga Mahasiswa Pajak PKN STAN 2020 khususnya bidang
Pendidikan dan Prestasi
5. Fungsional bidang Pendidikan dan Prestasi Keluarga Mahasiswa Pajak PKN
STAN 2020 yang sekaligus menjadi Tim Simultax.
6. Serta semua pihak yang turut membantu proses penyusunan kompilasi materi ini
yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Dalam Simultax edisi kali ini tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan,
karena itu kritik dan saran yang membangun akan kami jadikan sebagai pembelajaran
dalam menyempurnakan penyusunan Simultax untuk kedepannya.

Semoga kompilasi dan ringkasan materi ini bermanfaat dan dapat dijadikan referensi
para pembaca. Selamat dan semangat mempersiapkan UTS, rekan-rekan mahasiswa
jurusan Pajak!

#Dirumahaja, 12 Mei 2020

Tim Simultax.

Keluarga Mahasiswa Pajak

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi i
Dibalik Simultax
- Analisis Laporan Keuangan dan SPT -

Ahmad Yudi Gozali & Rafindra Dzakyatha Anindito

- Organisasi dan Tata Kerja -

Rafindra Dzakyatha Anindito & Ahmad Yudi Gozali

- Pemeriksaan Pajak –

Naufal Azka Muafa

- Upaya Hukum Pajak –

Ahmad Yudi Gozali

PJ dan Koordinator: Dewa Ayu Made Kislina (083114852151)

Editor: Ahmad Mikyal S.

Bila terdapat masalah isi/penyajian materi Simultax,

silahkan hubungi CP di atas.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi ii
Daftar Isi
Kata Pengantar......................................................................................................................................... i
Dibalik Simultax....................................................................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................................................................. iii
Analisis Laporan Keuangan dan SPT........................................................................................................ 4
Organisasi dan Tata Kerja ..................................................................................................................... 41
Pemeriksaan Pajak ................................................................................................................................ 77
Upaya Hukum Pajak ............................................................................................................................ 157

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi iii
Analisis Laporan
Keuangan dan SPT
Pertemuan 1

Sebuah pesan sebelum memulai memahami alk:

Insha‘Allah we can show you How and Why with the guideline, but it is you and your data
whom ultimately decides the conclusion of your work.

Definisi

 Analisis Laporan Keuangan (ALK) adalah:


Penggunaan alat dan teknik analisis untuk mendapatkan gambaran umum
dari laporan keuangan dan data lainnya yang berhubungan untuk menghasilkan
estimasi dan kesimpulan yang berguna untuk analisis bisnis. (Subramanyam, 2014)
 Analisis Bisnis adalah:

Evaluasi prospek dan risiko ekonomi.

Apa yang harus dianalisis untuk mendapat gambaran bisnis?

Ada 5, yaitu: Analisis Industri, Strategi, Akuntansi, Keuangan, dan Prospektif.

 Analisis Industri
Meninjau ―nature” dari perusahaan. Umumnya dilakukan dengan analisis rantai nilai,

Misalnya dari sini kita cari tau, kejadian dalam dunia usaha apa yang bakal
memperngaruhi salah satu rantai? Terus dampak panjangnya gimana? Kita dituntut
berpikir kritis dan rajin browsing disini wkwk.

Terus kita lihat grand design probis perusahaan itu gimana, core nya apa,
prospek industrinya (misal industry damage terhadap penerbangan karen covid

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 4
gimana), dan juga tingkat persaingan pasar (Ada pemain baru apa nggak? misalnya
bagaimana dampak kehadiran AICE terhadap performa industry eskrim Walls).

 Analisis Strategi
Evaluasi kebijakan/keputusan bisnis perusahaan. Kita lihat juga strategi
perusahaan untuk berkompetisi di pasar dan reaksi pasar terhadap strategi itu
sendiri juga. Kemudian hasil eksekusi strategi dan plan awalnya gimana? Optimal
kah, atau justru ada hasil yang diluar dugaan?

 Analsis Akuntansi
Gambaran yang kita dapat terhadap suatu perusahaan, sangat terpengaruh
oleh cara pembukuannya, makanya disini kita masuk dikit lebih rinci kearah
akuntansi perusahaannya.

Apa yang diukur? Akurasi pembukuan terhadap realita. Bener ga nih kondisi
kita kayak gini? Karena cacat terhadap akuntansi dapat menjadi hal yang sangat
berbahaya dalam mengambil suatu keputusan atau pemahaman, baik oleh
perusahaan, oleh investor, ataupun oleh analyst seperti kita sekarang.

Distorsi akuntansi (Penyimpangan dalam pembukuan) biasanya disebabkan


3 hal:
a. Kesalahan (Honest Error) / Kelalaian (Omission)
b. Manipulasi / Window Dressing
c. Standar Akuntansi yang lemah terhadap realitas (gagal menangkap kondisi
nyata)

 Analisis Keuangan
Jika sudah kita pastikan akuntasi perusahaan reliable atau nggak, baru kita
bisa analisis keuangannya lebih rinci lagi.
Kita lihat posisi dan kinerja keuangan perusahaan dengan menilai:

a. Profitabilitas: kemampuan perusahaan menghasilkan cuan lah pokoknya, bisa


dilihat dari rasio-rasio keuangan atau alat analisis lainnya,
b. Risiko : Perusahaan mampu nggak memenuhi komitmennya? Bayar utang yang
akan jatuh tempo misalnya.
c. Sumber dan Penggunaan Dana : Portofolio perusahaan gimana? Ada bayar
royaltu-royalti gajelas nggak? (Bisa jadi indikasi Aggressive Tax Planning).

 Analisis Prospektif
Finalisasi, disini kita menilai value perusahaan. Prospeknya cerah atau
awikwok? Bisa kita estimasi sendiri kondisi perusahaan di masa depan, misal
labanya, ekspansi bisnisnya, dll.

Apa manfaat ALK buat fiscus?

1. Menggali potensi pajak, karena ALK memberikan Indikasi awal

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 5
2. Menentukan Audit scope (pos pos yang perlu diperdalam dalam pemeriksaan) yang
akan memudahkan penyusunan Audit plan.
3. Tujuan lainnya, misal Benchmarking.

Laporan Keuangan

SOFP/Statement of Financial Position (Laporan Posisi Keuangan), disusun di


akhir periode, teridiri dari 3 (tiga )unsur:
ASET = LIABILITY + EQUITY
Aset Lancar Liabilitas Ekuitas
- Kas & Setara Kas
- Aset Tidak Lancar

 Dalam Aset Lancar, SOFP menyajikan hasil olahan Cashflow Statement (Laporan
Arus Kas) yang didalamnya terdapat informasi: Operating cash flow, Investing cash
flow, dan Financing cash flow.
 Dalam Ekuitas, SOFP menyajikan hasil olahan Statement of Changes in Equity
(Laporan Perubahan Ekuitas), yang merupakan hasil dari pengolahan terhadap
Income Stament & OCI (Laporan Laba Rugi & Laporan Laba Rugi Komprehensif
Lainnya).
 Tambahan informasi mengenai laporan-laporan diatas terdapat dalam CALK.

Atribusi hak atas laba adalah sebagai berikut

1. Bunga & Pinjaman  Kreditur


2. Pajak  Pemerintah
3. Dividen  Pemegang Saham

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 6
Pertemuan 2

Pada pertemuan ini kita diminta untuk memahami beberapa prinsip/teori yang diharapkan
akan membantu kita dalam melakukan analisis akuntansi

Lingkungan Pelaporan

Menyiapkan laporan keuangan yang memenuhi kriteria kewajiban pelaporan adalah hal
yang penting untuk menjaga tingkat kepatuhan. Menurut peraturan yang berlaku,
perusahaan harus setidaknya menyerahkan hal berikut kepada pemerintah (Pelaporan
informasi keuangan yang diwajibkan):

a. Laporan Keuangan
b. Pengumuman Pendapatan/ Dividen
c. Laporan tertentu lainnya

Faktor yang mempengaruhi pelaporan informasi keuangan yang diwajibkan:

a. Standar akuntansi yang ditetapkan (GAAP)


b. Manajer/Penyusun
c. Mekanisme pengawasan dan penegakan
d. Sumber informasi alternative

Sifat dan Tujuan Akuntansi

A. Kualitas ideal suatu pelaporan akuntansi adalah:


1. Relevan, Dapat digunakan untuk menghasilkan keputusan yang akurat, disini
aktualitas/ketepatan waktu adalah kuncinya.
2. Reliable, informasi yang reliable memiliki karakteristik yaitu:
Verifiability = Dapat dibuktikan atau dikonfirmasi.
Representationally Faithful = Kesesuaiannya dengan realita yang telah, sedang,
atau mungkin akan terjadi.
Neutrality = Jujur dan tidak bias dan dibuat-buat.

B. Prinsip penting akuntansi


1. Akrual, revenue dicatat ketika diperoleh dan expense dicatat Ketika benar-benar
terjadi
2. Historical cost & Fair Value, mengetahui mana yang menggunakan nilai historis
(nilai buku), dan mana yang menggunakan nilai wajar dalam hal pencatatan
asset dan liabilitas. Biasanya perusahaan boleh menggunakan metode/nilai
manapun selama penggunaan metode/nilai tersebut konsisten.
3. Materiality, seberapa besar batasan ‗tidak akurat’ yang diwajarkan, yang tidak
berdampak besar pada pengambilan keputusan
4. Conservatism, Dalam menghadapi ketidakpastian pengukuran, maka
melaporkan hal berdasarkan mindset yang ‗pesimis‘ (worst scenario) agar
pengambil keputusan menerapkan prinsip kehati-hatian.

C. Informasi laporan keuangan memiliki keterbatasannya tersendiri

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 7
Maka dari itu, ramalan, laporan, dan rekomendasi dari analyst dan juga sumber
informasi alternative lainnya adalah pelengkap yang dapat memberi manfaat antara
lain sebagai berikut:
1. Timeliness (Aktualitas/Kesesuaian waktu)
Kadang ramalan dan rekomendasi analis lebih Real time, dibandingkan
Lapkeu yang terpaku siklus rilisnya.
2. Frekuensi
Informasi alternative lebih sering beredar dibandingkan Lapkeu yang terpaku
siklus (biasanya triwulanan).
3. Forward-Looking (Proyektif terhadap masa depan)
Informasi alternative cenderung lebih visioner, karena data yang dipakai
sangat variatif dan sangat berpandangan kedepan. Sedangkan Lapkeu hanya
memberikan forecast yang terbatas, apalagi kalo dia pake yang historical-cost-
based accounting, biasanya ada keterlambatan pengakuan.
Gimana maksudnya? Misalkan ada perusahaan yang nge-sign contract
dengan klien yang sifatnya longterm, seorang analis akan langsung menghitung
nilai kontrak itu sebagai value perusahaan di masa depan, sedangkan Lapkeu,
karena prinsipnya diantaranya ada akrual dan konservatis, maka dia hanya akan
mengakui nilai kontrak ini sebagai pendapatan hanya kalo kontrak tersebut
emang bener-bener terpenuhi.
Akrual

A. Konsep akrual
Accrual-basis dan Cash-basis memiliki perbedaan pengakuan pendapatan
dan pengeluaran yang nanti akan berpengaruh ke aspek pajaknya.
Cash basis  transaksi dicatat pada saat menerima atau mengeluarkan kas
Accrual basis  transaksi dicatat pada saat terjadi, meskipun belum menerima
ataupun mengeluarkan kas.
Contoh:
PT Peradaban Musik Paling Keras pada bulan ini melakukan transaksi sebagai
berikut,
1. Mengirim tagihan sebesar 5.000 USD kepada Tuan Hendra Indieboy untuk
proyek yang telah diselesaikan.
2. Menerima tagihan sebesar 1000 USD dari Tuan Yudi Riaju untuk servis bulan ini.
3. Membayar 75 USD dari tagihan catering kantor bulan lalu
4. Menerima pembayaran sebesar 1000 USD atas tagihan yang dikirim bulan lalu

Keuntungan PT Peradaban Musik Paling Keras bulan ini adalah:

Cash basis method = 1000 – 75  925 USD

Accrual basis method = 5000 – 1000  4000 USD

Dampaknya pada pajak adalah sebagai berikut:

Apabila transaksi-transaksi tersebut terjadi di penghujung tahun pajak, maka kalo


kita pake metode cash basis, Sebagian besar pajak kita kemungkinan besar akan
‗terlempar‘ ke tahun pajak berikutnya. Sedangkan jika pake accrual basis, maka kita
harus bayar pph atas invoice yang kita keluarin ke Tuan Hendra Indieboy.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 8
B. Apa bagusnya sih akrual?
―The use of accrual accounts greatly improves the quality of information on
financial statements‖
Metode akrual menyajikan laporan keuangan yang lebih relevan untuk
mengukur kondisi keuangan perusahaan dengan memberi informasi tentang kredit
jangka pendek yang diberikan kepada customer dan kewajiban yang harus dibayar
pada pemberi pinjaman di masa yang akan datang. Memungkinkan kita untuk
melihat proyeksi besar keuangan seperti dibawah ini (Nice To Know aja ya)

*Hayoo Mankeunya diingat lagi

Hint untuk membaca :


1. Operating Cash Flow, Menunjukkan performa core business perusahaan,
ex: Semua yang berhubungan dengan Income Statement (Sales, expense, etc.)
↑ (Naik) artinya perusahaan untung ↓ (Turun) artinya perusahaan rugi
2. Investing Cash Flow, Menunjukkan pembelian dan penjualan aset jangka
panjang ex: aktiva tetap (pabrik, mesin), investasi jangka panjang
↑ (Naik) artinya investasi perusahaan pada asset jangka panjang berkurang
↓ (Turun) artinya investasi perusahaan pada asset jangka panjang meningkat
3. Financing Cash Flow, Menunjukkan perubahan hutang dan ekuitas
perusahaan,
ex: Penerbitan saham, pembelian saham kembali, pembayaran dividen
↑ (Naik) artinya jumlah utang naik ↓ (Turun) artinya jumlah utang turun
4. Free Cash Flow, Menunjukkan uang yang tersisa dari operasi bisnis yang bisa
digunakan untuk keperluan perusahaan lainnya, seperti membayar dividen,
melunasi utang, atau melakukan ekspansi usaha.
 Free Cash Flow = Operating Cash flow – Modal yang dikeluarkan
(CAPEX) – Investasi pada modal kerja operasi bersih (NOWC).

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 9
C. Analisis Implikasi akuntansi akrual

The Concept of Income

A. Konsep Penghasilan dalam ekonomi


Memperhitungkan perubahan value asset tertentu sesuai harga pasar serta
recognizing realized and unrealized gains.
1. Pendapatan Ekonomi, adalah:
Cash flow pada saat ini + Perubahan PV Cash Flow saat ini di masa depan.
2. Pendapatan Permanen, adalah:
Pendapatan stabil yang dapat diandalkan.
3. Operating income, adalah:
Udah jelas lah yaaa

B. Konsep penghasilan dalam akuntansi


Penghasilan yang dilaporkan sesuai konsep akuntansi akrual yang udah
dijelasin

C. Penghasilan Akuntansi vs Penghasilan Ekonomi


Pendapatan atau kerugian akuntansi mengakui keuntungan dan kerugian
yang direalisasi, dan tidak mengakui keuntungan dan kerugian yang belum
direalisasi karena menganut prinsip konservatisme. Pendapatan atau kerugian
ekonomi mengakui semua keuntungan dan kerugian, baik yang direalisasi atau yang
belum direalisasi.
Fair Value Accounting

Untuk model akuntansi fair value, nilai aset dan liabilitas ditentukan berdasarkan nilai wajar
(biasanya harga pasar) yang diambil pada tanggal pengukuran/penyusunan Lapkeu.

Pengantar Analisis Akuntansi

A. Akuntansi akrual mencerminkan aktivitas bisnis secara lebih Real-time, tetapi


memiliki risiko distorsi akuntansi, karena itu diperlukan analisis.
Distorsi yang dimaksud adalah yang disebabkan oleh realita bisnis (bukan distorsi
yang dijelaskan pada pertemuan 1) antara lain karena sebab: standarnya, kesalahan
dalam estimasi, dan trade-off antara reliability dan relevansi (dimana historical cost
lebih reliable, dan fair value lebih relevan).

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 10
B. Manajemen pendapatan
Intervensi yang disengaja oleh manajemen dalam menghasilkan proses penentuan,
biasanya untuk memenuhi tujuan egois.
C. Proses analisis akuntansi
 Evaluasi terhadap kualitas pendapatan

Kalo rationya 1, berarti earning qualitynya very high. Tapi kalo ternyata
rendah, berarti perusahaan mengandalkan sumber pendapatan selain
operating untuk dapet income yang mungkin bisa jadi gak stabil.
 Penyesuaian Laporan Keuangan
Supaya lebih reliable dan relevan, lakukan adjustment pada laporan
keuangan.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 11
Pertemuan 3 dan 4

Setelah melakukan analisis akuntansi, kita diminta untuk melakukan analisis keuangan,
yaitu diantaranya adalah analisis profitabilitas dan risiko. Hal tersebut bisa dilakukan dengan
melakukan analisis terhadap arus kas.

Analisis Profitabilitas

Adalah bagaimana kemampuan perusahaan menghasilkan laba dan kondisi investasi yang
dipilih perusahaan, Intinya adalah efisiensi perusahaan dalam penggunaan asset untuk
generate income.

Fungsi:

a. Bagi investor: Melihat expected return perusahaan


b. Bagi kreditur: Melihat kemampuan keuangan perusahaan, (Layak ga dipinjemin
duit?)
c. Bagi pemerintah: Melihat realita perusahaan dan melihat apakah pajak yang dibayar
wajar apa nggak

Tipe Analisis Profitabilitas

1. Analisis Lapkeu Komparatif :


Membandingkan elemen laporan keuangan pada satu perusahaan terhadap
elemen yang sama pada laporan keuangan perusahaan tersebut di periode yang
berbeda (Bisa juga disebut Analisis Time Series), nah ini disini kita ngeliat persentase
naik turunnya suatu elemen tersebut, makanya juga sering disebut Percentage Change
Analysis. Langsung contoh aja deh ya, misal:

Perusahaan Teh Kemasan, PT Enji Gasuka Coklat


memiliki data keuangan sebagai berikut

Pos-pos 2015 2016 2017 2018


Penjualan 18.000.000 19.000.000 20.000.000 21.000.000
HPP 14.150.000 14.000.000 18.000.000 18.300.000
Laba Kotor 3.850.000 5.000.000 2.000.000 2.700.000
Beban Penjualan 1.200.000 1.000.000 1.100.000 1.300.000
Beban Umum 350.000 450.000 400.000 370.000
Jumlah Biaya 1.550.000 1.450.000 1.500.000 1.670.000
Operasi
Laba Bersih 2.300.000 3.550.000 500.000 103.000

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 12
Maka analisis time seriesnya adalah sebagai berikut

2016 terhadap 2015 2017 terhadap 2016 2018 terhadap 2017


Rp Presentase Rasio Rp Presentase Rasio Rp Presentase Rasio
Penjualan 1.000.000 6% 1,056 1.000.000 5% 1,053 1.000.000 5% 1,048
HPP -150.000 -1% 0,989 4.000.000 29% 1,286 300.000 2% 1,016
Laba Kotor 1.150.000 30% 1,299 -3.000.000 -60% 0,400 700.000 26% 1,259
Beban
Penjualan -200.000 -17% 0,833 100.000 10% 1,100 200.000 15% 1,154
Beban
Umum 100.000 29% 1,286 -50.000 -11% 0,889 -30.000 -8% 0,919
Jumlah
Biaya
Operasi -100.000 11.92% 1.12 50.000 3% 1,034 170.000 10% 1,102
Laba Bersih 1.250.000 -11.55% 0.88 -3.050.000 -86% 0,141 530.000 51% 1,515

Disitu kita bisa liat, ada percentage swing yang gede banget ada pada HPP pada tahun
2017 terhadap tahun 2016 yang terus nanti akibatnya juga berdampak pada laba kotor
dan laba bersihnya.

Nah kalo udah kelihatan nih percentage swing yang abnormal, bisa ditelusuri lebih lanjut
(Biasanya liat dulu CALK). misalnya setelah ditelaah, diketahui bahwa PT Enji memiliki
bahan baku dimana 40% dari perkebunan sendiri. Kemudian diketahui bahwa pada
tahun 2017 mengalami gagal panen, entah karena kemarau yang panjang ataupun
hama. Kemudian diketahui liability jangka pendek dan asset tetap pada tahun
berikutnya bertambah signifikan karena membuat water plant untuk mencegah bencana
yang sama di masa yang akan datang. Maka kira-kira wajar nggak swing HPP nya
seperti itu? atau ada data lain yang bisa membantah argument tersebut? kamu yang
tentukan sendiri.

2. Analisis Common-Size

Terbentuk dari analisis vertical dan horizontal,

Analisis vertical  Mengetahui besar porsi suatu pos terhadap nilai total. (misal: besar
porsi HPP terhadap penjualan, Beban operasi terhadap penjualan)
Analisis Horizontal  Prinsipnya sama kayak time series, hanya saja di-apply pada
analisis vertical (misal: tahun 2016, laba bersih 10% dari penjualan,
tahun 2017, laba bersih 11,2% dari penjualan, dll.)

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 13
Ingat, yang menjadi acuan persen adalah : Revenue (Pada Balance Sheet) dan Total
(Pada Financial Position)

*Kerasa kan bedanya common-size dan time-series?

3. Analisis Rasio
Karena ini versinya banyak jadi kita ambil yang paling umum aja (Inget ya, satu rasio
biasanya punya banyak nama). Rasio Keuangan terbagi menjadi 4 jenis, yaitu:

A. Rasio Profitabilitas

Mengukur kinerja perusahaan dalam mendapatkan income.

a. Gross Profit Margin (GPM)


Efisiensi biaya untuk menghasilkan profit

b. Operating/Net Profit Margin


Profit rate dari penjualan bersih

c. Operating Return on Asset


Mengukur efisiensi penggunaan asset untuk mendapatkan cuan.

d. Return on Equity (ROE)


Imbalan yang diberikan ke pemegang saham biasa

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 14
e. Return on Investment (ROI)
Imbalan yang didapat perusahaan dari pilihan investasinya.

B. Rasio Aktivitas
Melihat gambaran aktivitas operasional perusahaan.
a. Total Assets Turn Over (Perputaran Aktiva Keseluruhan)
Efisiensi pemakaian aktiva perusahaan secara keseluruhan dalam
menghasilkan volume penjualan tertentu
Penjualan / Total Aktiva x 100%

b. Fixed Asset Turnover (Perputaran Aktiva Tetap)


Efektivitas investasi yang tertanam pada aset tetap seperti pabrik dan peralatan
untuk menghasilkan penjualan.
Perputaran Aktiva Tetap = Penjualan / Aktiva Tetap x 100%

c. Inventory Turnover (Perputaran Modal Kerja)


Menunjukkan berapa cepet perusahaan ngejual barang, semakin besar berarti
semakin intens operasionalnya, karena inventory diubah jadi kas dengan cepat.

d. Receivable Turnover (Perputaran Piutang)


Rata-rata piutang yang dapat ditagih dalam satu tahun
Penjualan Kredit / Piutang Rata-Rata
ATAU
Penjualan Bersih / Rata-Rata Piutang Dagang

e. Account Payable Turnover (Perputaran Utang)


Seberapa cepat perusahaan membayar utang terhadap suppliernya, semakin
kecil APT, maka semakin lambat pembayaran yang dilakukan perusahaan.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 15
f. Working Capital Turnover
Menunjukkan banyaknya penjualan (dalam rupiah) yang dapat diperoleh
perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja dan mengukur aktivitas bisnis apabila
aktiva lancar > kewajiban lancar.

Sisanya adalah derivat dari rumus-rumus diatas, silahkan dicari sendiri ya :)

C. Rasio Likuiditas
Suatu perusahaan dikatakan likuid jika ia mampu membayar seluruh utang-
utangnya tepat waktu
a. Net Working Capital
Modal kerja bersih, rumusnya udah ada tuh diatas, tapi gapapa deh tulis lagi
hehe
Modal Kerja Bersih = Aktiva lancar – Utang lancar

b. Current Ratio
Perbandingan asset lancar dan utang lancar, menunjukkan kemampuan
perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek.

c. Acid test/Quick Ratio


Sama seperti Current Ratio hanya saja menganggap inventory tidak likuid,
sehingga mengeluarkannya dari kalkulasi.

D. Rasio Solvabilitas
kemampuan perusahaan dalam melunasi semua kewajibannya baik jangka pendek
maupun jangka panjang dengan jaminan aktiva atau kekayaan yang dimiliki
perusahaan.
a. Debt to Equity Ratio (DER)
Menunjukkan struktur modal perusahaan, berapa porsi dari utang, berapa dari
saham
DER = (Total Liability / Equity) x 100%

b. Debt Ratio
Menunjukkan berapa besar persentase asset perusahaan yang diperoleh
melalui utang.
Debt Ratio = Total liablity / Total Asset

c. Times Interest Earned Ratio/Interest Coverage Ratio


Seberapa besar kemampuan perusahaan untuk membayar bunga.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 16
*Interest expense seringkali disebut sebagai Finance Cost/Beban Keuangan.

E. Rasio Benchmark Behavioral Model sesuai SE-02/PJ/2016

Adapun premis mengapa rasio rasio itu digunakan adalah karena hanya data-data
tersebut yang ada dalam SPT, sedangkan rasio keuangan lain hanya dapat
diketahui dari laporan keuangan

Analisis Risiko

Terbagi menjadi banyak tipe:

A. Financial Flexibility
Kemampuan perusahaan untuk mendapatkan pembiayaan hutang dan memenuhi
imbalan kepada shareholders. Dimana hal ini ditentukan dari penggunaan asset dan
dana (leverage) perusahaan yang mempengaruhi profitabilitas kegiatan operating
perusahaan.

Return on Common shareholders‘ equity

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 17
ATAU

Net Income untuk shareholder

= Laba bersih – Interest & Tax expense – NCI

*Biasanya Net Income untuk shareholder ada di CALK ―Laba Bersih Per Saham‖

Rata-rata ekuitas pemegang saham biasa

*NCI = shareholder which has no control average common shareholder equity over
decision, inget lagi tentang ownership perusahaan
*Common shareholder equity = Total equity – Preferred

B. Short term liquidity risk


Kemampuan untuk menyediakan kas untuk membiayai modal kerja dan kewajiban
jangka pendek.
Liat-liat lagi rasio aktivitas dan rasio likuiditas, ini juga kalo mau

C. Long term solvency risk

Kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka panjang.

Liat-liat lagi rasio solvabilitas, ini juga kalo mau

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 18
*Untuk interest coverage ratio ada kesalahan, yang benar adalah EBIT (Earnings
Before Interest and Taxes) ÷ Interest Expense.
Rasio-rasio ini juga umumnya untuk meng-‘highlight’ struktur modal perusahaan
Analisis Rasio Sesuai Kelompok Industri

A. Industri Jasa

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 19
B. Industri Dagang

C. Industri Manufaktur

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 20
KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 21
Pertemuan 5 - 7

Sebelumnya kita sudah paham beberapa senjata analisis seperti Analisis Common-size,
Time series, dan Rasio Keuangan. Kali ini kita diminta untuk menguasai senjata baru, yaitu
“tracking” dengan cara memahami hubungan antara laporan keuangan dan konsep
penghitungan laporan-laporan tersebut, serta analisis cash flow. Awalnya bakal ada
beberapa fundamental knowledge yang baiknya dipahami, tapi intinya ya itu-itu aja
sebenernya, ada juga beberapa yang bisa langsung dinalar kok.

Concept of Profit

Pada Pertemuan 2 di bagian ‘Concept of Income’ kita telah memahami konsep penghasilan
dan menyinggung sedikit tentang ‘Concept of Revenue Recognition’ atau konsep
pendapatan, nah selanjutnya disini kita akan membahas mengenai ‗Concept of Profit’ atau
konsep laba. Kenapa kita mulai dengan konsep laba? Karena laba adalah mata rantai
akuntansi pertama yang akan mempengaruhi banyak perhitungan nantinya.

Laba Akuntansi : Total pendapatan moneter – Jumlah biaya moneter sesuai GAAP

Laba Ekonomi : Total pendapatan moneter – Jumlah biaya

 Pendapatan moneter  Penerimaan yang didapat perusahaan setelah menjual


produknya di pasar. (Produk dapat berupa barang ataupun jasa)

 Biaya moneter sesuai GAAP  Biaya eksplisit, yaitu biaya berguna untuk
mempertahankan keberlangsungan produksinya

 Jumlah biaya  Biaya eksplisit + biaya implisit, biaya implisit adalah opportunity
cost. *Berarti laba ekonomi ini akan sangat terpengaruh dari keputusan akan pilihan-
pilihan bisnis, sehingga biasanya laba ekonomi lebih rendah daripada laba
akuntansi.

Nah sekalipun keduanya menggunakan ―Total pendapatan moneter‖ dalam


penghitungannya, namun jumlah yang dikalkulasikan ternyata bisa jadi tidak sama! Kenapa
gitu? Karena Concept of Revenue Recognition tadi, yaitu dimana ada perbedaan dalam
pengakuan pendapatan antara akuntansi dan ekonomi.

Concept of Revenue Recognition

Terbagi menjadi dua sudut pandang, yaitu ekonomi dan akuntansi.

A. Pendapatan Ekonomi

―Mengakui semua keuntungan dan kerugian, baik yang direalisasi atau yang belum
direalisasi.‖

B. Pendapatan Akuntansi

―Hanya boleh diakui kalo udah terserasliasasi‖

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 22
Maka pertanyaan yang muncul berikutnya adalah, ‗Pada saat yang bagaimana sih suatu
pendapatan itu layak dikatakan sudah terealisasi?‘ Nah, untuk itu kita punya beberapa
versi/pedoman:

a. U.S. GAAP (FASB-issued SFAC No. 5)

1. Seluruh atau bagian esensial tertentu dari suatu produk telah dikirimkan, atau
telah dilakukan (untuk jasa).

2. Telah diterima asset (pembayaran yang mendahulu) atau telah dipenuhi


kewajiban yang tertangguh (telah memenuhi unearned revenue) dalam
jumlah dimana perusahaan tuh yakin mereka emang dapet segitu, tentunya
dengan presisi yang layak/dapat diandalkan.

*Trivia : Akurasi vs Presisi

Akurasi  How close you are to the correct result

Presisi  How consistent you can get that result

Artinya apa? berarti kita lihat dulu track record perusahaan dalam mengestimasi pendapatan
yang masih belum utuh pada tahun-tahun sebelumnya. Dependable atau nggak estimasi-
estimasi tersebut?

b. The Securities and Exchange Commission/SEC (issued SAB 104)

1. Ada bukti yang persuasif bahwa suatu kontrak itu benar-benar ada/terjadi,
karena bisa jadi dalam jalannya bisnis terdapat kontrak-kontrak yang memiliki
jumlah dan durasi pengiriman/pemenuhan kewajiban yang berbeda-beda,
sehingga keeping track terhadap tiap-tiap waktu pengakuannya kadang
merupakan hal yang sulit dan seringkali ―dipermainkan‖ dalam berbagai
skema keuangan illegal.

2. Pengiriman telah terjadi atau pemberian jasa telah dilakukan

3. Harga penjualan dapat ditentukan dengan pasti

4. Kolektabilitas atas penghasilan terjamin secara layak

c. PSAK (Nomor 23)

Pendapatan diakui hanya jika kemungkinan besar manfaat ekonomi masa depan akan
mengalir ke entitas dan manfaat ini dapat diukur secara andal.

1. Dalam Penjualan Barang (Harus terpenuhi semuanya untuk dapat diakui):

 Resiko dan manfaat kepemilikan telah berpindah secara signifikan dari


penjual ke pembeli (Contohnya adalah shipping point dan destination
point dalam konsep goods in transit).

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 23
 Tidak lagi melakukan pengelolaan atau pengendalian efektif atas barang
yang diserahkan.

 Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal

 Manfaat ekonomi mengalir ke entitas

 Biaya terkait transaksi tersebut dapat diukur secara andal

*Perpindahan risiko dan manfaat kepemilikan = Pemindahan hak milik atau penguasaan,
tetapi tidak sama dengan apabila :

I. Penjual memberikan jaminan di luar jaminan normal, misalnya


pemberian garansi (tergantung tingkat signifikansi kewajiban
perusahaan terhadap garansi tersebut).

II. Pendapatan tergantung dari kemampuan barang untuk dijual lagi oleh
pembeli, misalnya kemitraan dengan kontrak konsinyasi

III. Pengiriman barang bergantung kepada ketersediaan instalasi yang


masih dikerjakan oleh penjual dan menjadi bagian dari kontrak,
misalnya penjualan alat-alat berat dan konstruksi besar.

IV. Pembeli memiliki hak untuk membatalkan dan tingkat retur tidak dapat
dipastikan.

2. Dalam Penyerahan Jasa

Jika hasil transaksi penjualan jasa dapat diestimasi secara andal maka pendapatan dapat
diakui dengan mengacu pada tingkat penyelesaian transaksi pada akhir periode pelaporan.

*Metode untuk menentukan tingkat penyelesaian transaksi:

I. Survey pekerjaan

II. Persentase jasa yang telah dilakukan, yaitu jasa yang telah dilakukan
hingga tanggal tertentu dibandingkan dengan total jasa yang harus
dilakukan

III. Persentase biaya yang timbul, yaitu biaya yang telah dikeluarkan
hingga tanggal tertentu dibandingkan dengan total biaya pemenuhan
kewajiban seutuhnya

Jika Jika hasil transaksi tidak dapat diestimasi secara andal maka pendapatan diakui hanya
sebesar beban yang telah diakui yang dapat dipulihkan/diperoleh kembali (balik
modal/Breakeven point).

Hasil suatu transaksi dapat diestimasi dengan andal bila seluruh

kondisi berikut ini dipenuhi (Substansial):

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 24
 Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal

 Besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi


tersebut akan diperoleh perusahaan

 Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal neraca dapat


diukur dengan andal

 Biaya yang terjadi untuk transaksi tersebut dan biaya untuk


menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur dengan andal.

Estimasi andal biasanya diperoleh apabila perusahaan telah memenuhi persetujuan dengan
pihak-pihak terkait mengenai (Formal):

 Hak masing masing pihak yang dijamin hukum terkait jasa yang
seharusnya diberikan dan/atau diterima pihak tersebut, misalnya
adalah dalam perjanjian Kontrak Jasa Pemborongan Pembangunan
Jalan Tol atau Kontrak Build Operate Transfer (BOT) PT Waskita
Karya

 Imbalan yang dipertukarkan

Apakah masing-masing sudah mendapatkan manfaat atas pemenuhan perjanjian yang telah
dilaksanakan?

 Cara dan persyaratan penyelesaian.

Apakah telah memenuhi semua premis dalam perjanjian yang telah disepakati sebelumnya,
sehingga layak untuk mengestimasikan pendapatan?

3. Terhadap Bunga, Royalti, dan Dividen

Bunga  menggunakan suku bunga efektif

Royalti  diakui dengan dasar akrual sesuai substansi perjanjian

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 25
Dividen  diakui jika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran

ditetapkan (pengumuman dividen).

Imbalan dan royalti yang dibayarkan untuk penggunaan aset entitas (seperti merk dagang,
paten, software, hak cipta musik, rekaman master, dan film) normalnya diakui sesuai
dengan substansi perjanjian. Dalam kondisi tertentu, hal ini dapat menggunakan dasar garis
lurus selama masa perjanjian. Misalnya, ada royalti yang jumlah bayarannya sesuai dengan
volume penjualan dan dibayar tiap akhir tahun, ada juga perjanjian ketika pemegang lisensi
memiliki hak untuk memakai teknologi tertentu selama jangka waktu tertentu dan Cuma
sekali bayar aja sampe hak pemanfaatannya selesai, dan lain sebagainya, sudah kita
pelajari di Hukbis Semester 3.

Kenapa pengakuan pendapatan menjadi hal yang sangat perlu untuk diperhatikan? Karena
apabila kita akan melakukan analisis terhadap kinerja dan prospek perusahaan, pengakuan
pendapatan yang tidak layak dan berbenturan dengan aturan akan menghasilkan bias yang
luar biasa. Contohnya adalah pada skandal LKT (LapKeu Tahunan) Garuda Indonesia per
31 Desember 2018, dimana pada laporan keuangan tersebut dapat diidentifikasi adanya
upaya window dressing dengan metode yang sangat norak dan bodoh. Metode tersebut
tidak lain dan tidak bukan adalah pengakuan pendapatan sepihak terhadap piutang
pemberian jasa.

Pendapatan yang rentan ketidakpastian penagihannya dan pengakuannya

A. Pendapatan Dengan Hak Bagi Customer Untuk Mengembalikan

Penjualan dan biaya penjualan diakui tetapi dikurangi untuk jaga-jaga kalo ada sales return
and allowance, jika terjadi klaim oleh customer, maka pendapatan ditangguhkan dulu untuk
sementara diselesaikan.

B. Pendapatan Franchise

Komisi franchisee diakui hanya jika seluruh jasa yang material dan kondisi yang terkait,
sebagian besar telah dipenuhi oleh franchisor. Misalnya franchisor dapet orderan di akhir
tahun dan belum sempat terpenuhi sekalipun udah dapet pembayaran mendahulu dari
kliennya, maka franchisee gaboleh klaim komisi apapun dari orderan yang belom kelar itu.

C. Perjanjian Pembiayaan Produk

Perjanjian yang melibatkan perolehan persediaan dari sponsor sering menyerupai


pendapatan tapi bukan. Pendapatan itu imbalan dari produk kita, tapi kalo dikasih uang buat
memperoleh persediaan atau membuat produk, ya namanya pemodalan/pembiayaan. Jadi
kita harus liat dulu ―maksud‖ dari suatu transfer uang yang keluar-masuk perusahaan

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 26
D. Pendapatan Kontrak

Pendapatan kotor diakui saat laba kotor diakui saat pekerjaan dilakukan berdasarkan
hubungan antara biaya akrual yang terjadi dengan taksiran biaya penyelesaian total. Inget
lagi metode akuntansi konstruksi, misalnya: completed contract method, percentage to
completion, lumpsum pernah denger kan? inget kan? Nice. Pedapatan kontrak dianggap
rentan karena durasinya yang cenderung jangka panjang dan banyak ketidakpastian di
masa depan yang harus diperkirakan, terlebih lagi kalo ordernya perlu spek khusus
(customized).

Penentuan Peran Prinsipal atau Agen Dalam Suatu Rantai Bisnis

Dalam alur suatu rantai bisnis pasti ada yang hulu, ada yang hilir,ada juga yang tengah-
tengah. ada yang ngolah barang mentah, ada yang ngolah barang baku, ada yang tugasnya
cuma packaging mungkin, ada juga yang tugasnya distribusi, memasarkan, dll.

Nah, salah satu yang paling kentara perbedaan haknya dalam mengakui pendapatan itu
adalah antara entitas principal dan entitas agen. Dalam suatu arus pendapatan, berapa
bagian yang jadi milik principal dan berapa bagian jadi milik agen

Disebut entitas prinsipal apabila:

a. Punya tanggungjawab utama atas penyediaan barang/jasa kepada end customer

b. Menanggung risiko persediaan sebelum/sesudah pesanan customer, dan selama


pengiriman atau pengembalian

c. Memiliki wewenang untuk menentukan harga baik langsung dan tak langsung,
makanya misalkan agen ingin mengadakan diskon untuk mencapai target
penjualan, itu gabisa juga sembarangan, perlu ada persetujuan dari principal
juga.

d. Menanggung risiko kredit pelanggan

Intinya yang paling high risk tapi juga berhak atas high return dari pendapatan.

Concept of Cost and Expense Recognition

US GAAP dan IFRS sepakat menyatakan bahwa:

1. Biaya yang berkaitan langsung dengan pendapatan diakui sebagai beban pada
periode dimana pendapatan tersebut diakui.

2. Biaya yang tidak berkaitan langsung diakui sebagai beban pada periode dimana
entitas menggunakan imbalan atau privilege atas biaya tersebut dalam operasinya.

Cost of Goods Sold/Cost of Sales Vs Operating Expenses

COGS :

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 27
Operating Expenses :

Hati-hati, COGS adalah salah satu aspek Lapkeu yang guampang bgt ―dimasak‖. Diantara
cara-caranya adalah:

1. Mengalokasikan biaya overhead manufaktur lebih besar dari yang seharusnya ke


dalam persediaan, mengingat overhead juga memiliki fundamental sifatnya subjektif.

2. Melebih-lebihkan diskon

3. Melebih-lebihkan pengembalian barang kepada supplier

4. Mengubah jumlah persediaan akhir

5. Overvaluing nilai persediaan, wah ini sering nih

6. Manajemen pencatatan persediaan usang

Untuk mengetahui ada/tidaknya manipulasi COGS, salah satunya adalah kita dapat melihat
ada/tidaknya penumpukan inventory, misalnya inventaris yang meningkat lebih cepat
daripada pendapatan atau total asset, atau dengan kata lain Inventory turnover ratio yang
buruk.

Off-Balance Sheet Financing Agreement

OBSF adalah praktik dimana perusahaan mencatat asset atau liabilitas tertentu dengan
metode yang membuatnya TIDAK NAMPAK pada neraca. Hal ini dilakukan untuk menjaga
rasio seperti DER atau rasio leverage lainnya tetap terkontrol.

Contoh OBSF:

1. Leasing, misalnya PT Cahyo Suicide Gang membutuhkan kendaraan untuk


memindah-mindahkan inventory perusahaannya. Akan tetapi PT Cahyo gamau biaya
pembelian kendaraan muncul di balance sheet. Maka dia mendirikan anak
perusahaan yaitu PT Seato Weato Weabo untuk membeli kendaraan yang
dibutuhkan dan me-Leasingkannya kepada PT Cahyo. Maka PT Cahyo hanya harus
mencatat pembayaran atas leasing tersebut di Balance Sheet instead of mencatat
pembelian kendaraan.

2. Joint Ventures, yaitu project atau aktivitas bisnis yang tercipta dari pooling resources
beberapa entitas (masing-masing dapat berbeda jenis badan hukum). JV merupakan
entitas tersendiri, berbeda dengan konsorsium yang bukan entitas. Alasan
pembentukannya (diluar dari kepentingan akuntansi masing-masing anggota)
biasanya adalah: Cost savings dan akses untuk mendapatkan expertise pihak lain.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 28
Misalnya dalam pengeboran minyak, ada kesepakatan antara perusahaan drilling,
developer, dan service provider. Termasuk didalamnya juga project R&D (apabila dilakukan
secara JV).

3. Sekuritisasi Utang, misalnya PT Fitri Jember Selatan berhutang pada Bank Ginting.
Kemudian Bank Ginting melakukan sekuritisasi pada utang PT Fitri dan menjualnya
pada pihak lain, sehingga nilai loan PT Fitri yang harusnya timbul pada Balance
Sheet menjadi tidak timbul karena telah berubah menjadi Securitized Debt.

Secara umum sih mengandalkan Special Purpose Entity/Vehicle (SPE/V), meskipun ada
beberapa metode yang lain yang memungkinkan tanpa utilisasi SPE/V tersebut.

―Kunci untuk mengidentifikasi OBSF adalah membaca Lapkeu secara lengkap. Cari
keywords such as partnerships, rental, atau lease expenses. Kemudian kritisi angka-angka
tersebut.‖

Extraordinary Gain & Loses

Memiliki 2 syarat, yaitu:

1. Unusual according to its nature of core business, Lini utamanya jualan rokok, terus
dapet pendapatan dari jasa konsultasi misalnya.

2. Infrequent in occurance, Ya namanya juga extraordinary, berarti dia nggak rutin,


bukan reliable source of income/loss.

Contohnya : Disposal of Fixed Asset, Force Majeure Loss, dll.

Laporan Arus Kas dan Siklus Hidup Perusahaan

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 29
Keduanya bukan Judgement Mutlak, melainkan hanya menunjukkan kecenderungan,
namun meski demikian, table dan grafik tersebut sangat kompeten dan relevan, sehingga
bisa menjadi mercusuar bagi kita dalam melakukan analisis.

Keterbatasan Laporan Arus Kas

A. Tidak mensyaratkan pemisahan pengungkapan arus kas dari extraordinary item atau
discontinued operations, sehingga bisa jadi mengkaburkan penafsiran terhadap
kondisi operasi inti perusahaan yang sesungguhnya.

B. Beda pandangan terkait pendapatan bunga dan dividen yang diterima serta beban
bunga yang dibayar seringkali menyebabkan perlunya ketelitian analisis yang baik

C. Pajak pendapatan diklasifikasikan sebagai arus kas operasi sehingga dapat


menyebabkan distorsi analisis tiga aktivitas secara individual.

Maksudnya adalah Restitusi Pajak dimasukin ke cash flow operating, padahal kan dia hasil
dari upaya hukum, bukan generated dari kegiatan lini bisnis utama perusahaan. Biasanya
namanya dalam Lapkeu adalah ―Cash Receipts from Claim for Tax Refunds”.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 30
Hubungan Laba rugi – Neraca – Arus Kas

1. Pendapatan dan biaya

Komponen pendapatan dan biaya dalam laporan laba rugi dapat ―merubah‖ dalam aktiva
dan kewajiban dalam laporan neraca. Karena saling mempengaruhi satu sama lain.

2. Saldo akhir kas

Komponen saldo akhir kas yang terdapat pada laporan arus kas ―harus sesuai dengan‖
uang tunai atau uang kas yang ada dalam laporan neraca.

3. Operating activity

Hasil penghitungan laba bersih serta arus kas bersih aktivitas operasi akan disajikan dalam
Laporan arus kas.

4. Investing activity

Komponen aktivitas investasi ―ditentukan oleh‖ perubahan aset yang ada dalam laporan
neraca.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 31
5. Financing activity

Komponen aktivitas pendanaan ―ditentukan oleh‖ perubahan dari hutang yang ditentukan
dalam Laporan Laba rugi, dan pada akhir periode akan difinalisasi dalam laporan neraca.

Intinya adalah komponen-komponen arus kas dalam laporan arus kas baik operating,
investing, financing, itu semua bisa di ―trace‖ ke neraca dan CALK.

Cash Flow from Operating Activities

Analisis arus kas aktivitas operasi

Misalkan PT Yoga Holybeard memiliki arus kas pada Tahun 2018 sebagai berikut:

Operasi Investasi Pendanaan


Maka:
(Net) (Net) (Net)

―Terdapat kenaikan kas sebesar 8,014,702 rupiah.‖ Kita cari


tau Perusahaan mendapatkan kelebihan arus kas itu
20,193,483 333,591 (12,512,372)
darimana dan digunakan untuk apa. Terus Highlight
profitabilitas aktivitas operasi perusahaan, sehat gak?

+ + - Normal

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 32
Biasanya kita ikutin instruksi dosennya, nah kali ini kita coba membandingkan arus kas
operasi dan laporan laba-rugi.

Arus Kas Masuk

Aktivitas Operasi:

Penerimaan kas dari pelanggan 116.739.187


Penerimaan dari tagihan pajak penghasilan 376.689
Penghasilan Keuangan 1.001.440
Aktivitas Operasi Lainnya 67.497
TOTAL 118.184.813

Laporan Laba Rugi:

Penjualan bersih/Revenue 106.741.891

Nah, setelah ini, kita bongkar deh CALK nya, cari detil-detil dari tiap akun diatas beserta
prinsip pengakuan pendapatan/kerugian yang dianut perusahaan dan ketentuan PSAK nya,
misalnya:

1. Penerimaan kas dari pelanggan 116,739,187

Ini berasal dari pembayaran piutang usaha dan penjualan bersih dengan kas. Pendapatan
dari penjualan diakui pada saat penyerahan barang atau jasa kepada distributor atau
pelanggan dalam nilai wajar. (dan info lain sebagainya yang kamu rasa penting.)

2. Penerimaan dari tagihan PPh 376,689

merupakan akibat dari dikabulkannya permohonan banding oleh pengadilan pajak atas
SKPKB yang diterbitkan pihak DJP untuk tahun pajak 2010. (dan risalah sengketa lain yang
kamu rasa penting.)

3. Penghasilan keuangan 1,001,440

Masukin penghasilan yang diperoleh perusahaan secara kas yang meliputi bunga bank,
piutang jangka pendek pihak berelasi (misalnya: penghasilan keuangan dari pemegang
saham pengendali atau entitas anak pengendali lainnya), dan penghasilan transaksi swap
valuta asing (timbul karena grup menggunakan kontrak swap valuta asing atas pinjaman
dalam mata uang asing, dan pelunasannya dengan mata uang yang tidak sama).

4. Aktivitas operasi lainnya 67,497

Masukin kas dari aktivitas perusahaan yang sifatnya tidak berulang namun berkaitan dengan
operasional

5. Penjualan bersih 106.741.891

Masukin rincian penjualan bersih dan hal-haltentang risalah penjualan bersih yang notable,
misal transaksi dengan afiliasinya atau penjualan borongan.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 33
Arus Kas Keluar

Aktivitas Operasi:

Pembayaran kas kepada pemasok (29,605,986)

Pembayaran kas kepada karyawan (4,814,044)

Pembayaran PPh Badan (4,412,498)

Pembayaran cukai (59,128,307)

Biaya keuangan (30,495)

TOTAL (97.991.330)

Laporan Laba Rugi:

Beban pokok penjualan (81,251,100)

Beban penjualan (6,296,611)

Beban umum dan administrasi (2,312,252)

Beban lain-lain (110,036)

Biaya keuangan (30,495)

Beban pajak penghasilan (4,422,851)

TOTAL (94,423,345)

1. Pembayaran kas kepada pemasok (29,605,986)

Siapa saja pemasoknya? Kapan dan bagaimana beban diakui?

2. Pembayaran kas kepada Karyawan (4,814,044)

Kamu bisa masukin pengeluaran perusahaan untuk Gaji, upah dan manfaat karyawan,
beserta komponen SDM nya, misalkan: PT Yoga Holybeard memiliki 14.492 pelinting ganja,
11.451 pengedar sabu, dan 2.500 peracik alkohol oplosan yang didominasi oleh karyawan
berkelamin ganda usia 35-44 tahun.

3. Pembayaran PPh badan (4,412,498)

Cantumkan cara penghitungan PPh perusahaan, hitungan sementara atau sudah fix? sudah
menyampaikan SPT atau belum? Kesesuaian dengan kaidah akuntansinya bagaimana?

4. Pembayaran cukai (59,128,307)

Rincian pembayaran atas utang cukai.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 34
5. Biaya keuangan (30,495)

apa saja unsur-unsur dalam biaya keuangan ini? Financing lease kah? Short-term liability?
bagaimana metode pengukuran dan amortisasinya?

Setelah itu semua, baru kita melakukan analisis antara keduanya. misalnya adalah :

1. Adanya perbedaan sebesar ―x‖ antara Penjualan bersih dan arus kas masuk operasi
diakibatkan oleh ―y‖ (masukin semua sumber penjelasan kas-kas insidentil tadi).

2. Perbedaan antara Penjualan bersih dan Penerimaan kas dari pelanggan sebesar ―A‖
diakibatkan karena penjualan bersih telah memperhitungkan berbagai pengurang
dari penjualan bersih seperti: ―B,C,D‖ (masukin rincian beban-beban penjualan).

3. Adanya perbedaan yang cukup signifikan antara total arus kas keluar aktivitas
operasi dengan beban biaya laporan laba rugi karena: (Masukin asal-usul selisihnya)

Setelah itu semua, tarik kesimpulan. Wajar atau smells fishy?

Disaranin banyak baca ciri-ciri pemolesan Laporan keuangan, jenis-jenis kontrak bisnis (ex:
Sistem termin, turnkey, Lumpsum, dll.), dan proses bisnis suatu KLU. Jangan meleng juga
bacanya, biasanya ada hal-hal ganjil yang butuh perhatian lebih, Misalkan kayak:

1. Kenapa tahun ini pembayaran ke pemasok (supplier) lebih besar dibandingkan tahun
lalu. Meskipun penerimaan dari pelanggan mengalami penurunan?

2. Kenapa bisa terdapat selisih yang sangat besar antara cash dan akrual sementara
PT lain yang memiliki KLU yang sama tidak demikian?

3. Mengapa selisih pembayaran karyawan sangat besar dibandingkan beban gaji?

Cash Flow from Investing Activities

Pada Cash Flow from Investing activities (CIF) ini kita akan memahami mengenai pilihan
tindakan perusahaan dalam melakukan investasi, tapi sebelum itu kita harus ngerti dulu apa
aja sih yang termasuk dalam bagian kegiatan investasi? Ini jawabannya:

1. Segala keuntungan/kerugian dari portofolio perusahaan dan operasi anak


perusahaan.

2. Pengeluaran kas untuk investasi dalam asset modal/tetap, contohnya: property,


pabrik, machinery, dan sebagainya yang disebut sebagai CAPEX

Dengan kata lain, maka inilah hal-hal yang akan mempengaruhi status CFI:

a. Inflow:

1. Disposal of Fixed Asset (PPE), Penjualan Aset tetap

2. Penerimaan kas dari penjualan piutang (Anjak piutang/Acc. Receivable


Factoring)

3. Keuntungan anak perusahaan

4. Pembagian Dividen dari entitas asosiasi

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 35
b. Outflow:

1. Pembelian Fixed Asset (PPE)

2. Membeli piutang perusahaan lain

3. Pembelian ekuitas perusahaan lain

Jangan lupa juga untuk cari tahu business nature perusahaan. Kalo bank, asuransi, modal
ventura, kira-kira bakal kayak gimana CFI nya? Aktivitas utama dari kegiatan investasinya
apa? Kalo perusahaan teknologi gimana? Pertambangan dan Perminyakan? Nah karena
jenisnya banyak banget jadi disaranin untuk cari tahu sedikit-sedikit Habit Cashflow nya
masing-masing yaa.

Analisis Cash Flow Investing Activities

Bagaimana menakar baik-tidaknya berdasarkan inflow outflow? Secara kasar, kuncinya


adalah apabila kalo going concern perusahaan tidak dipertanyakan, maka perusahaan pada
umumnya akan memiliki aktivitas investasi yang cenderung lebih besar outflownya, karena
kalo inflow, seringkali dikonotasikan bahwa perusahaan tidak percaya diri dengan menjual
aset-asetnya. Sedangkan kalo dia optimis, yang dilakukan ya harusnya financing dong,
bukan jual asset, iya kan?

Tapi nyatanya tidak demikian, Bisa jadi portofolio dan pilihan investasi perusahaan lainnya
sangat baik dan tepat sasaran. Oleh karena itu selalu cek Laporan Keuangannya, apabila
ada inflow, apakah ada pembayaran PPN Pasal 16 D (Aset yang semula tidak untuk
diperjualbelikan)?

Selain itu, kenyataannya adalah bahwa apabila terdapat aktivitas investasi yang outflownya
deras, sangat ekspansif, dan menjanjikan, bisa jadi adalah suatu (DUAR!) bom waktu.

Contohnya misalnya PT Speedwagon Foundation yang dipimpin Tuan Jofindra Joustar dan
tim B of D nya (Board of Directorsnya) mengalami Overvalued Stock, yaitu keadaan dimana
harga saham terlampau tinggi, tidak sebanding dengan performa yang sebenarnya.

Dalam hal tidak ada mekanisme yang dapat dilakukan untuk memberikan performa yang
sebanding dengan harga stocknya, Tuan JoJo dan timnya akan membuat keputusan yang
setidaknya seakan-akan memenuhi ekspektasi pasar dalam jangka pendek. Mereka mulai
melakukan investasi yang mendorong pasar untuk percaya bahwa perusahaan masih
memiliki potensi untuk menciptakan nilai, bahkan jika mereka tahu bahwa investasi tersebut
pada akhirnya akan gagal.

Kenapa? Karena dengan melakukan ini, Tuan JoJo dan tim dapat menunda ―hari kiamat‖
sampai mereka meninggalkan perusahaan dan dapat menghindari konsekuensinya.

Nah biasanya yang dilakukan Tuan JoJo dan tim untuk melancarkan ―Kamikaze‖ ini, mereka
akan melakukan salah satu dari 2 (dua) strategi:

A. Investing in fashionable technologies.

Invest dalam jumlah gila-gilaan untuk teknologi yang panas dan hyped. Dengan
memanfaatkan sentiment pasar bahwa Perusahaan yang berinvestasi dalam hal-hal baru
dapat mempresentasikan diri kepada investor sebagai pilihan yang tepat dan visioner
dengan prospek masa depan baik.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 36
B. Membuat akuisisi yang Wow

Apabila tidak ada investasi modal yang modis, maka peralihannya adalah kepada M&A
(Merger and Acquisition), misalnya adalah dengan membayar mahal gila untuk suatu start-
up yang terkenal.

Kalo kedua cara tersebut gabisa diterapin? Last Resortnya adalah manipulasi laporan
keuangan secara illegal, terutama pengakuan pendapatan yang digede-gedein.

Contoh secara angka untuk kasus yang sama (supaya kebayang) adalah yaitu:

misalnya PT Andyca Emri Fuccboi Vandung memiliki rata-rata Market Capt sebesar $10,5
Miliar. Artinya apabila shareholder mengharapkan 13% rate of return perusahaan perlu
memberikan $1,4 miliar untuk dividen. Misalkan 6 tahun setelahnya harga sahamnya
meroket dari 50 per lembar menjadi 589 per lembar, dan Market Capt nya sebesar 330
Miliar, maka PT Andyca Emri harus menghasilkan 31 kali lebih besar daripada 6 tahun lalu,
karena harapan RoR meningkat dari $1,4 miliar menjadi $43 miliar. An Impossible brick to
beat! Oleh karena itu PT Andyca akan melakukan hal yang serupa dengan PT Speedwagon,
melakukan normalisasi secara ekstrim dan berisiko tinggi dengan skema-skema investasi.

Jadi jangan lupa juga untuk selalu crosscheck antara aktivitas financing dengan kondisi
kesehatan finansial perusahaan dan track recordnya.

Terakhir, selain masalah inflow-outflownya, liat juga dengan siapa dia bertransaksi!
Curigailah arm‘s length segala transaksi perusahaan yang beli asset dari afiliasinya, baik itu
induk, anak, ataupun anaknya induk yang lain. Waspadalah! Waspadalah!

Cash Flow from Financing Activity

Kita mulai dari memahami liabilitas secara singkat, karena nanti lumayan berguna untuk
memfokuskan scope analysis kita. Let‘s start with definisi liabilitas, yaitu:

―Future payments of assets or services that a company is Presently obligated to make, as a


result of a Past transaction or events.

Liabilitas dibagi menjadi Current dan Non-current berdasarkan pelunasannya.

a. Current  Dilunasi within one year, biasanya digunakan untuk modal kerja yang
sifatnya day-to-day operation

b. Non-current  Melampaui one year, biasanya untuk funding hal-hal besar seperti
asset tetap, proyek, dll.

Namun juga ada klasifikasi berdasarkan penyebab timbulnya, yaitu:

a. Operating liabilities: Acc. Payable, Unearned Revenue, Taxes Payable, dll.

b. Financing liabilities: short/long term debt, bonds, mortgage, leases, dll.

Nah kalo udah paham, berarti yang kita sudah bisa kira-kira liabilities ada kaitannya dengan
Cash Flow from Financing (CFF) yang mana aja.

Selanjutnya dalam CFF ini kita bakal mencoba memahami manajemen struktur modal
perusahaan. CFF ini sering diskip sama investor-investor newbie yang doyannya ngeliat
operating doang. Inget, terlepas dari seberapa greget rasio-rasio penjualan perusahaan

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 37
ataupun laba yang dilaporkan dalam laporan laba rugi tumbuh, sebuah perusahaan bakal
celaka kalo nggak hati-hati memastikan keamanan dari pondasi pendanaannya.

Bagian cashflow yang menunjukkan arus kas bersih yang digunakan untuk mendanai
perusahaan. Aktivitas pendanaan meliputi transaksi yang melibatkan:

a. Utang

b. Ekuitas

c. Dividen

Contoh kegiatan-kegiatan Financing Activities:

a. Issuing stocks and bonds to raise capital

Erat kaitannya dengan DER, dimana persinggungan antara risiko pajak dan risiko gagal
bayar dipertaruhkan

b. Paying Dividends and Bank Loans

Udah jelas lah yaa

c. Refinancing Loans

Pengajuan pinjaman baru dengan terms yang lebih memitigasi beban keuangan perusahaan
baik kepada pemberi pinjaman lama ataupun pemberi pinjaman baru, termasuk salah
satunya adalah apa yang kita kenal dengan istilah ―Gali lubang tutup lubang” tapi tentunya
dengan tujuan lubangnya semakin kecil.

d. Stock Buybacks

Pembelian kembali saham beredar bisa jadi karena untuk mengurangi pengeluaran dari
kewajiban dividen atau justru karena kondisi ekonomi yang buruk atau performa perusahaan
yang menurun. atau bahkan salah satu upaya mempercantik rasio keuangan (Menaikkan
EPS). Buybacks terbagi menjadi dua acara:

1. Tender Offer, Perusahaan memberikan penawaran kepada pemegang sahamnya


bahwa perusahaan akan membeli sejumlah saham dengan kisaran harga
tertentu (kisaran harga ditentukan perusahaan dan hampir di atas harga di
pasar).

2. Open Market

Membeli sesuai harga pasar, rumor buyback biasanya (gak selalu) bikin harga saham naik,
karena ada spekulasi bahwa kelarisan saham meningkat (Jika performa perusahaan dinilai
baik-baik saja)

Rumus utama CF from Financing Activity:

Dan yang perlu diketahui adalah ada beberapa aktivitas yang secara sifat/nature merupakan
termasuk kegiatan financing, tapi di gadimasukin di CFF pada CF Statement. Hal ini bisa
jadi karena ada beberapa persepsi terhadap aktivitas tersebut, contohnya seperti ini:

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 38
*Dividends diterima oleh perusahaan bisa juga masuk ke CFI, tergantung business nature.

Intinya dari CFF adalah mengukur pergerakan kas antara perusahaan dan pemilik, investor,
dan kreditur. dan seperti cash flow lainnya, penelusuran unsur-unsur CFF bisa di track ke
neraca dan CALK, serta khusus CFF adalah Statement of Equity.

Dalam menganalisis CFF gaada yang Namanya ―lebih baik banyak cash inflow/positif‖ atau
―lebih baik banyak cash outflow/negatif‖. Semua tergantung kondisi perusahaan yang dapat
kita interpretasi melalui diantaranya:

a. Biaya Modal

b. Perjanjian utang

c. Rasio-rasio keuangan

Berdasasrkan parameter-parameter tersebut, kira-kira struktur pendanaan perusahaan itu


sustainable apa nggak? Kamu tentukan sendiri.n

Analisis arus kas aktivitas financing

1. Misalnya adalah PT Naufal Inyang Inyong pada tahun 2016 membeli kembali
sahamnya yang beredar sebanyak 11 juta lembar yang rata-rata seharga 8000
rupiah per lembar, selain itu PT Naufal juga melakukan pembagian dividen lebih awal
untuk menghindari aturan dari otoritas pajak yang merencanakan kenaikan tarif PPh
dividen pada bulan tertentu di tahun tersebut.

Apa sebenarnya yang berusaha dilakukan PT Naufal? Sederhananya, PT Naufal dapat


diasumsikan sedang berupaya mengendalikan harga sahamnya dan menarik perhatian
pasar sehingga harga sahamnya menjadi naik dan berpotensi menambah keuntungan di
masa depan, hal ini dapat lebih mungkin lagi untuk terjadi apabila PT Naufal ―membunyikan‖
isu-isu ekspansi bisnis seperti akuisisi perusahaan lain, pelebaran sayap usaha, pembukaan
cabang, dan lain sebagainya.

2. Selain itu contoh lainnya adalah misalkan pada tahun 2015 PT Mayu Nasakom
melakukan pinjaman sebesar 12 Triliun yang dibayar dengan dana yang diperoleh
dari aktivitas financing berupa Penawaran Umum Terbatas III dengan menerbitkan
saham HMETD pada tahun 2016.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 39
Secara akuntansi ya normal-normal saja, sampai akhirnya misalnya diketahui bahwa
perusahaan yang memberikan pinjaman adalah Pattra Uno BV (Besloten Vennootschap)
yang terletak di Belanda yang merupakan perusahaan afiliasi dengan PT Mayu Nasakom,
karena tergabung dalam satu grup yang sama, yaitu Praha Kokain Internasional Group (PKI
Group). Belum lagi ada informasi yang menyatakan bahwa dana yang dipinjamkan dari
Pattra Uno BV kepada PT Mayu Nasakom berasal dari perusahaan PKI Group lainnya.

Maka indikasi yang muncul adalah adanya upaya Aggressive Tax Planning oleh PKI Group.
Oleh karena itu tracking aktivitas pendanaan merupakan tindakan yang kiranya tidak boleh
disepelekan.

Reminder

Grafik siklus hidup perusahaan, Tabel gambaran Cashflow Perusahaan, dan Tabel
hubungan arus kas dengan Lapkeu Lainnya bakal sering banget jadi rujukan untuk kalian
analisis cash flow. Tolong ditandain dan dipahami ya.

Penutup

Artinya: "Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara
(yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do'a anak yang sholeh" (HR. Muslim
no. 1631)

Semoga Bermanfaat

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 40
Organisasi dan Tata
Kerja
Pertemuan 1

1. Pengertian Organisasi

ORGANISASI =ORGANON (YUNANI) = ALAT

organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama antara orang-orang dalam


rangka mencapai tujuan bersama, dengan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki.

2. Pengertian Administrasi

Kata administrasi berasal dari bahasa Belanda, ―administratie‖ yang artinya segala kegiatan
yang meliputi tulis menulis, ketik mengetik, komputerisasi, surat menyurat (korespondensi),
kearsipan, agenda (pekerjaan –pekerjaan Tata Usaha kantor).

Kata administrasi lainnya berasal dari bahasa Yunani, ―administrare‖ yang artinya Ad=
pada, ministrare= melayani, maka kata administrasi berarti memberikan pelayanan

A. Administrasi dalam arti sempit,


ditinjau dari lingkup kerja yang sempit yaitu hanya berkisar pada kegiatan tata usaha
kantor (office work) seperti : tulis menulis, pengetikan surat menyurat (termasuk
menggunakan komputer), agenda, kearsipan, pembukuan dan lain sebagainya.

B. Administrasi dalam arti luas


Dibedakan menjadi 3 sudut yaitu:
a) Proses
administrasi merupakan keseluruhan proses, mulai dari proses pemikiran,
perencanaan, pengaturan, penggerakan, pengawasan sampai dengan pencapaian tujuan.
Untuk mencapai suatu tujuan orang harus memikirkan dahulu apa yang akan dicapai dan
bagaimana cara mencapainya serta sarana dan prasana apa yang digunakan untuk
mencapai tujuan tersebut serta kemampuan seseorang untuk menjalankannya
b) Fungsi dan Tugas
Administrasi berarti keseluruhan tindakan yang harus dilakukan oleh seseorang yang
berkedudukan sebagai ―administrator‖ (memegang jabatan dalam manajemen suatu
organisasi). Dalam setiap organisasi atau instansi sudah tentu ada orang-orang yang
menjalankan administrasi
c) Kepranataan (institusi)

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 41
administrasi adalah melihat kegiatan dalam suatu lembaga melakukan aktivitas tertentu.
Misalnya Direktorat Jendral Pajak didalamnya berisi orang-orang yang melakukan
pelayanan dalam bidang administrasi perpajakan

kesimpulannya adalah administrasi dalam arti luas mempunyai arti bahwa seluruh aktivitas
untuk mencapai tujuan atau proses penyelenggaraan kerja untuk mencapai tujuan

3. Pengertian Manajemen

Alat yang digunakan oleh seseorang (dalam hal ini disebut manajer) seperti merencanakan,
mengatur, memimpin dan mengendalikan sebuah perusahaan/organisasi untuk mencapai
suatu tujuan tertentu.

Manajemen sebagai:

 Ilmu pengetahuan, Manajemen dapat dipelajari dan diajarkan kepada orang lain,
bersifat indisipliner yang menggunakan bantuan ilmu sosial, matematika dan
sebagainya
 Seni, Pencapaian tujuan organisasi diperlukan kerjasama dengan orang lain,
bagaimana seseorang mengatur orang lain dengan karakter, sikap dan jiwa
kepemimpinan yang berbeda-beda pada setiap orang. (Mary Parker Follet)
 Sistem, Kerangka kerja yang terdiri dari berbagai komponen/bagian, secara
keseluruhan saling berkaitan, dan diorganisir sedemikian rupa.
 Fungsi, Suatu rangkaian kegiatan yang masing-masing kegiatan dapat dilaksanakan
tanpa menunggu selesainya kegiatan lain, walaupun kegiatan-kegiatan tersebut
saling berkaitan dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi.
 Proses, Serangkaian tahapan kegiatan yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan
dengan pemanfaatan semaksimal mungkin sumber-sumber yang tersedia.
 Profesi, Suatu bidang kegiatan atau bidang keahlian tertentu, antara lain profesi di
bidang kedokteran, bidang teknik, bidang hukum dan sebagainya.
 Kumpulan Orang, Suatu istilah yang dipakai dalam arti kolektif untuk menunjukkan
jabatan kepemimpinan didalam organisasi antara lain kelompok pimpinan atas,
kelompok pimpinan tengah, dan kelompok pimpinan bawah.

4. Tingkatan Manajemen

A. Top Management (CEO,CFO,COO, General Manager, Presiden, Direksi, Executive


VP)

Tugas dan fungsi :


1. Menentukan Tujuan organisasi/perusahaan
2. Membuat kerangka Rencana dan Kebijakan
3. Mengorganisir kegiatan dan pekerjaan yang dilakukan oleh manajer di tingkat
menengah.
4. Mengumpulkan dan mengatur sumber daya organisasi atau perusahaan seperti
sumber daya keuangan, aset tetap, tenaga kerja dan lain sebagainya untuk
melakukan kegiatan operasional.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 42
5. Bertanggung jawab atas kelangsungan dan pertumbuhan hidup
organisasi/perusahaan.
6. Sebagai penghubung dengan dunia luar seperti bertemu dengan pejabat pemerintah,
pemasok, pesaing, pelanggan, media dan lain-lainnya.

B. Middle Management (Manajer keuangan, Manajer Pemasaran, Manajer Cabang)

Tugas dan fungsi:


1. Penghubung antara manajemen tingkat atas dengan manajemen tingkat bawah.
2. Mengorganisir kegiatan departemennya untuk melaksanakan rencana dan kebijakan
yang telah ditetapkan.
3. Mengrekrut dan menyeleksi serta menempatkan karyawan yang dibutuhkan oleh
departmen
4. Memotivasi karyawannya untuk melakukan yang terbaik untuk departemennya.
5. Mengawasi dan mengarahkan karyawan-karyawan di departemennya.
6. Bekerjasama dengan departemen lain untuk kelancaran dalam menjalankan
fungsinya.
7. Melaksanakan dan mengelola pekerjaan yang disusun oleh Manajemen tingkat atas.

C. First-line Management (Mandor, Supervisor, Office Manager, Shift Manager)

Tugas dan fungsi:


1. Memahami dan mempelajari keluhan para pekerja operasional sebelum
melaporkannya ke manajemen tingkat menengah.
2. Menjaga kondisi kerja yang baik dan menjaga hubungan antara atasan dan
bawahan.
3. Menyediakan lingkungan kerja yang sehat dan aman untuk para karyawan
operasional.
4. Membantu manajemen tingkat menengah untuk merekrut dan menyeleksi pekerja
yang sesuai
5. Berkomunikasi dengan karyawan dan mendengarkan saran karyawan serta
mendorong para pekerja untuk mengambil inisiatif.
6. Menjaga dan mempertahankan standar kualitas dan memastikan jumlah output
produk/layanan sesuai dengan perencanaan.
7. Bertanggung jawab untuk meningkatkan moral karyawan dan membangkitkan
semangat kerja dalam tim.
8. Meminimalkan pemborosan sumber daya organisasi/perusahaan.
9. Mengelola pekerjaan karyawan nonmanagement

5. Tugas berdasarkan fungsi manajemen

 Planning mencakup pendefinisian tujuan organisasi, pengembangan strategi


menyeluruh, pengembangan hierarki komprehensif, penyusunan anggaran dan
penetapan SOP dari rencana untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan
kegiatan dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
 Organizing merupakan tanggung jawab manajer untuk mendesain struktur organisasi
dan mengatur pembagian pekerjaan, termasuk menentukan job description

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 43
 Staffing merupakan pekerjaan manajer dalam memilih orang untuk ditempatkan
dalam suatu jabatan agar dapat membantu dalam pencapaian tujuan organisasi.
 Leading merupakan fungsi manajer untuk mengarahkan dan mengkoordinasikan
orang dalam menjalankan pekerjaan. Manajer memotivasi pekerja, mengarahkan
aktivitas orang lain, memilih saluran komunikasi yang efektif, menyelesaikan konflik
di antara anggota organisasi, mengembangkan SDM, dan membuat keputusan.
 Actuating berkenaan dengan fungsi manajer untuk menjalankan tindakan dan
melaksanakan pekerjaan yang diperlukan Actuating merupakan implementasi dari
apa yang telah direncanakan dalam fungsi planning dengan memanfaatkan
persiapan yang sudah dilakukan dalam organizing.
 Controlling merupakan aktifitas untuk meyakinkan bahwa semua hal berjalan
sebagaimana mestinya dan memonitor kinerja organisasi. Kinerja aktual harus
dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, dan jika terdapat
penyimpangan signifikan, maka harus dilakukan tindakan koreksi ke jalur yang tepat
sehingga dapat mengukur kinerja organisasi.

6. Peran Manajemen

o Peran Jembatan Antarpribadi (Interpersonal Role)


Melibatkan hubungan dengan orang lain dan aktivitas lainnya yang bersifat
seremonial dan simbolis. Terdiri dari 3 peran yaitu panutan (figurehead), pimpinan
(leader), dan penghubung (liason)

o Peran penyambung informasi (Informational Role)


Melibatkan aktivitas-aktivitas pengumpulan, penerimaan, dan penyampaian
informasi. Terdiri dari 3 peran yaitu pengawas (monitor), Juru bicara (Spokesperson),
Penyebar berita (Disseminator)

o Peran pengambil Keputusan (Decisional Role)


Mencakup hal-hal yang terkait dengan pengambilan keputusan dan penentuan
pilihan. Terdiri dari 4 peran yaitu pengusaha (enterpreneur), pengentas kendala
(disturbance handler), pengalokasi sumber daya (resource allocator), perunding
(negotiator)

7. Organisasi berdasarkan sifatnya

 Organisasi informal, yaitu keseluruhan hubungan serta interaksi perorangan dan


penggolongan ke dalam kelompok yang lebih kecil dari anggota organisasi itu.
 Organisasi formal, yaitu suatu bentuk perkumpulan yang dibentuk secara sadar dan
mempunyai tujuan tertentu, yang di dalamnya tercakup sistem kerja sama dari dua
orang atau lebih. Contoh : partai politik, perkumpulan sosial, perusahaan, sekolah,dll.

8. Organisasi berdasarkan tujuannya

 ORGANISASI PUBLIK adalah tipe organisasi yang bertujuan menghasilkan


pelayanan kepada masyarakat, tanpa membedakan status dan kedudukannya.
 ORGANISASI PRIVAT atau bisnis adalah organisasi yang ditujukan untuk
menyediakan barang dan jasa kepada konsumen, yang dibedakan dari

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 44
kemampuanya membayar barang dan jasa tersebut sesuai dengan hukum pasar
dengan tujuan memperoleh laba sebesar-besarnya

No Indikator Organisasi Publik Organisasi Privat


1 Tujuan Nonprofit Profit
2 Produk Barang Publik Barang Privat
3 Pengambilan Secara Demokratis Analisis Strategi Bisnis
Keputusan
4 Pengukuran Kesejahteraan sosial Efektivitas dan efisiensi
Kinerja masyarakat
5 Misi Melakukan pelayanan Memperhitungkan untung
terhadap masyarakat rugi perusahaan
6 Sumber APBN/APBD yang salah Pembiayaan internal dan
pendanaan satunya bersumber dari eksternal
pajak
7 Pertanggungajawa Kepada masyarakat Kepada pemegang saham
ban dan kreditor
8 Struktur organisasi Birokratis, Kaku, Hierarki Fleksibel, datar, piramid,
lintas sektoral
9 Wilayah kerja Wilayah kekuasaan Bisa lebih kecil atau bisa
negara lebih luas dari wilayah
negara
10 Orientasi politik Netral Memihak kepada mitra atau
yang memberikan
keuntungan
11 cara kerja Lamban, karena Cepat, karena
menekankan pada asas menggunakan pendekatan
legalitas pragmatis
12 Sifat pelayanan Pelakuan yang sama bagi Berbeda atas dasar daya
seluruh masyarakat beli konsumen

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 45
Pertemuan 2

1. Prinsip-prinsip Organisasi

A. Spesialisasi Kerja
spesialisasi kerja adalah bahwa seluruh pekerjaan dipecah pecah menjadi sejumlah
langkah dan tiap langkah diselesaikan oleh individu yang berlainan bukan keseluruhan
pekerjaan dilakukan oleh satu individu. Spesialisasi kerja dapat memanfaatkan keterampilan
karyawannya secara efisien. Efek negatifnya jenuh/bosan, hanya ahli di satu bidang tertentu
sehingga rotasi/mutasi pegawai jadi sulit

B. Departementalisasi
Setelah pekerjaan dibagi bagi melalui spesialisasi kerja, perlu dilakukan
pengelompokan pekerjaan tersebut sehingga tugas yang sama/mirip dapat dikoordinasikan
Dasar yang digunakan untuk pengelompokan ini, disebut departementalisasi
departementalisasi terbagi 5 yaitu :
 Functional Departementalization (contohnya, plant manager membawahi manager
accounting, manager engineering, manager manufacturing,etc)
Keuntungan Kerugian
• Efisiensi dengan cara menempatkan bersama • Komunikasi lintas fungsional
spesialisasi dan orang dengan keahlian, pengetahuan kurang intens
, dan orientasi • Terbatasnya sudutpandang
• Koordinasi anta area fungsional . organisasi
• Pendalaman spesialisasi .

 Geographical Departementalization (contohnya, direktur bagian penjualan


membawahi direktur penjualan di Jaksel, direktur penjualan di Jakbar, direktur
penjualan di Jakpus,dll)
Keuntungan kerugian
•Lebih efekti dan efisien menangani masalah •Duplikasi fungsi
masalah regional yang timbul . •Dapat menimbulkan perasaan
•Melayani kebutuhan geografis yang unik lebih terisolasi dari area geografis lainnya
baik

 Product Departementalization (pengelompokkan berdasarkan lini produk. Contoh


perusahaan pembuatan kendaraan membagi antara pembuatan kendaraan pribadi
dan kendaraan umum)
Keuntungan Kerugian
•Membantu menspesialisasikan produk dan jasa •Duplikasi fungsi .
tertentu •pandangan terbatas terhadap tujuan
•manajer menjadi lebih ahli pada industri mereka. organisasi
•Lebih dekat ke pelanggan .

 Process Departementalization (manajer pabrik mengawasi departemen


penggergajian, departemen pengecatan, departemen pembungkusan, dll)
Keuntungan Kerugian

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 46
•Arus aktivitas lebih efisien . •hanya dapat digunakan pada tipe produk
tertentu

 Costumer Departementalization (Pengelompokan berdasarkan jenis pelanggan dan


kebutuhannya. Contohnya direktur penjualan membawahi manajer akun ritel,
manajer akun grosir, dan manajer akun pemerintahan)

Keuntungan Kerugian
•Kebutuhan pelanggan dan permasalahaan •Duplikasi fungsi
dapat dipenuhi oleh spesialis . •Pandangan terbatas terhadap tujuan
organisasi

C. Rantai Komando
Rantai komando merupakan garis wewenang yang tidak terputus-putus, yang
terentang dari puncak organisasi ke organisasi terbawah dan memperjelas siapa melapor
kepada siapa.
Rantai komando terbagi menjadi 3 yaitu:
 Kewenangan (authority)
Garis otoritas yang membentang dari level atas ke level terendah organisasi
 Tanggung jawab (responsibility)
Kewajiban atau harapan untuk melaksanakan tugas yang telah diberikan
Melaksanakan tugas tanpa tanggung jawab dan akuntabilitas dapat menciptakan
peluang penyalahgunaan
 Kesatuan perintah (unity of command)
Setiap orang harus melaporkan pekerjaan hanya kepada satu manajer Tanpa
kesatuan perintah, tuntutan yang berbeda dari beberapa pimpinan bos dapat
menimbulkan masalah

D. Rentang Kendali

Rentang kendali berkaitan dengan jumlah bawahan yang dapat dikendalikan oleh
seorang manajer secara efisien dan efektif
Rentang kendali dipengaruhi oleh :
 Keahlian dan kemampuan manajer.
 Karakteristik karyawan.
 Karakteristik pekerjaan yang dikerjakan.
 Keserupaan tugas.
 Kerumitan tugas.
 Kedekatan fisik dengan bawahan.
 Standarisasi tugas

E. Sentralisasi dan Desentralisasi

Sentralisasi/desentralisasi mengacu pada tingkat pengambilan keputusan dipusatkan


pada satu titik tunggal dalam organisasi
Sentralisasi Desentralisasi
Lingkungan stabil Lingkungan kompleks , tidak pasti

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 47
Manajer tingkat bawah tidak berpengalaman Manajer tingkat bawah mampu dan
membuat keputusan seperti manajer tingkat berpengalaman dalam membuat keputusan
atas
Manajer tingkat bawah tidak ingin
Manajer level bawah menginginkan suara
memberikan suara atas sesuatu keputusan.
dalam pengambilan keputusan
Keputusan relatif kecil Keputusan penting
Organisasi menghadapi krisis atau risiko
Budaya perusahaan yang terbuka
kegagalan perusahaan. memungkinkan manajer mengatakan apa
yang terjadi.
Strategi Implementasi perusahaan yang Strategi Implementasi perusahaan yang
efektif tergantung pada cara manajer efektif tergantung pada yang keterlibatan
mempertahankan dalam menyampaikan apa manajer dan fleksibilitas dalam mengambil
yang terjadi. keputusan
Perusahaannya cukup besar Perusahaan tersebar secara geografis

F. Formalisasi
Formalisasi mengacu pada tingkat pekerjaan di dalam suatu organisasi itu dibakukan. Jika
pekerjaan sangat diformalkan, pelaksana pekerjaan itu mempunyai kuantitas keleluasaan
yang minimum mengenai apa yang harus dikerjakan, kapan harus dikerjakan, dan
bagaimana seharusnya ia mengerjakannya

Formalisasi Tinggi Formalisasi Rendah


Terdapat uraian jabatan dalam bentuk tertulis, perilaku kerja relatif tidak terprogram dan
banyak aturan organisasi dan prosedur yang para karyawan mempunyai banyak
terdefinisikan dengan jelas mengenai proses keleluasaan dalam menjalankan
kerja pekerjaannya

2. Model Organisasi

Mekanistik Organik
Spesialisasi tinggi Tim lintas fungsional
Departementalisasi kaku Tim lintas hierarki
Rantai komando yang jelas Arus informasi yang bebas
Rentang kendali yang sempit Rentang kendali yang luas
Sentralisasi Desentralisasi
Formalisasi tinggi Formalisasi rendah
Komunikasi secara vertikal Komunikasi secara lateral
Desain organisasi kaku dan control yang Desain organisasi sangat adaptif dan
rapat fleksibel

3. Lingkungan organisasi

A. Lingkungan Internal
Kondisi dan kekuatan dalam suatu organisasi itu sendiri. Lingkungan yang terkendali.
Elemen-elemen dari lingkungan internal meliputi :
Pemilik : seseorang yang memiliki hak kemilikan secara legal atas suatu
organisasi.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 48
Dewan direksi : dewan yang dipilih oleh pemegang saham perusahaan dan
ditugasi untuk mengawasi manajemen umum perusahaan.
Karyawan : mereka yang dipekerjakan oleh organisasi
Lingkungan kerja fisik : fasilitas dalam suatu organisasi.
Budaya organisasi : Himpunan nilai, kepercayaan, perilaku, kebiasaan, dan sikap
yang membantu anggota organisasi memahami organisasi , bagaimana
melakukan sesuatu, dan apa yang dianggap penting.

B. Lingkungan Eksternal
Segala sesuatu di luar batas organisasi yang memengaruhi organisasi. Lingkungan
yang tidak terkendali.
Lingkungan eksternal terbagi menjadi 2 yaitu:

a. Lingkungan umum (general environment)


 Dimensi ekonomi: kondisi dan vitalitas sistem ekonomi tempat organisasi beroperasi.
 Dimensi teknologi: metode yang tersedia untuk mengubah sumber daya menjadi
produk atau layanan.
 Dimensi sosial-budaya: kebiasaan, adat istiadat, nilai-nilai, dan demografi
masyarakat di mana organisasi berfungsi.
 Dimensi Politik Hukum : peraturan pemerintah yang berkaitan dengan organisasi
tersebut
 Dimensi Internasional : sejauh mana suatu organisasi terlibat atau dipengaruhi oleh
bisnis (atau hal lain yang terkait organisasi tersebut) di negara lain.

b. Lingkungan tugas (Task environment)

 Pesaing : organisasi yang bersaing dengan organisasi lain.


 Pelanggan : siapa pun yang membayar uang untuk memperoleh produk atau
layanan organisasi.
 Pemasok : organisasi yang menyediakan sumber daya untuk organisasi lain.
 Regulator : unit yang memiliki potensi untuk mengendalikan, membuat undang
undang, atau memengaruhi kebijakan dan praktik organisasi.
 Mitra strategis: organisasi yang bekerja bersama dengan satu atau lebih organisasi
dalam usaha patungan atau kemitraan lainnya.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 49
Pertemuan 3

1. Teori Organisasi

A. Teori Organisasi Klasik

Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas
tugasnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik struktural yang kaku tidak
mengandung kreatifitas
Unsur pokok yang selalu muncul dalam organisasi formal
•Sistem kegiatan yang terkoordinasi
•Kelompok orang
•Kerjasama
•Kekuasaan & kepemimpinan
Teori Klasik berkembang menjadi 3 aliran:

 Teori Birokrasi
Istilah BIROKRASI berasal dari kata LEGAL RASIONAL: ―legal‖ disebabkan adanya
wewenang dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas.
Sedangkan ‖Rasional‖ karena adanya penetapan tujuan yang ingin dicapai.
Karakteristik karakteristik birokrasi menurut Max Weber:
a. Pembagian kerja
b. Hirarki wewenang
c. Program rasional
d. Sistem prosedur
e. Sistem aturan hak kewajiban
f. Hubungan antar pribadi yang bersifat impersonal

 Teori Administrasi
Menurut Henry Fayol, terdapat 14 unsur utama yaitu :
1. Pembagian kerja 8. Pengambilan keputusan sentralisasi desentralisasi
2. Kewenangan dan tanggung 9. Hirarki
jawab 10. Peraturan
3. Ketaatan (Disiplin) 11. Keadilan
4. Kesatuan Pimpinan 12. Kestabilan
5. Kesatuan Gerak 13. Inisiatif
6. Mendahulukan kepentingan 14. Harmoni (Persatuan)
umum
7. Penghargaan

 Teori Manajemen Ilmiah


Kaidah Teori Manajemen Ilmiah menurut Frederick W Taylor:
•Menggantikan metode kerja dalam praktek dengan metode atas dasar ilmu pengetahuan
•Mengadakan seleksi latihan dan pengembangan karyawan
•Pengembangan ilmu tentang kerja seleksi latihan dan pengembangan secara ilmiah perlu
intregasikan

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 50
•Perlu dikembangkan semangat dan mental karyawan untuk mencapai manfaat manajemen
ilmiah

B. Teori organisasi Neo-Klasik


Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori merupakan
penyempurnaan teori klasik Teori ini menekankan pada pentingnya aspek psikologis dan
sosial karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja. Dalam pembagian kerja
Neoklasik memandang perlunya Partisipasi, Perluasan kerja, dan Manajemen bottom up

C. Teori oganisasi modern

Teori Organisasi Modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan
yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan Organisasi bukan sistem tertutup yang
berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka
yang berkaitan dengan lingkungan dan apabila ingin dapat bertahan hidup maka ia harus
bisa beradaptasi dengan lingkungan

2. Budaya Organisasi

A. Pengertian budaya organisasi


Budaya organisasi adalah suatu pola dari asumsi dasar dimana kelompok telah mengetahui
bahwa asumsi itu dapat memecahkan masalah dalam melakukan adaptasi eksternal dan
integrasi internal, dan telah berjalan dengan baik serta dinyatakan sebagai hal yang benar
Asumsi dasar tersebut berupa kebersamaan (shared) meliputi:
a. kebersamaan atas sesuatu (shared things) misalnya pakaian seragam
b. kebersamaan atas perkataan (shared saying) misalnya ungkapan semboyan
c. kebersamaan dalam perbuatan (shared doing) misalnya kerja bakti, gotong royong
d. kebersamaan dalam perasaan (shared feeling) misalnya ucapan ulang tahun,
belasungkawa

B. Dimensi Budaya organsisasi

 Kemantapan, yaitu sejauh mana kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya


status quo dan bukannya suatu pertumbuhan
 Keagresifan, yaitu sejauh mana orang-orang itu agresif dan kompetitif, dan bukannya
santai-santai saja.
 Inovasi dan pengambilan risiko, yaitu sejauh mana para karyawan didorong agar
inovatif dan berani mengambil risiko
 Perhatian terhadap detail, yaitu sejauh mana para karyawan diharapkan dapat
memperlihatkan kecermatan (akurasi), mampu menganalisis, dan penuh perhatian
terhadap detail pekerjaan
 Orientasi tim, yaitu sejauh mana kegiatan kerja telah diorganisasikan berdasarkan
tim, bukannya berdasarkan individu
 Orientasi orang, yaitu sejauh mana keputusan manajemen telah memperhitungkan
dampak dari hasil pada orang-orang di dalam organisasi
 Orientasi hasil, yaitu sejauh mana manajemen memusatkan perhatian pada hasil dan
bukan pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 51
C. Budaya organisasi kuat vs budaya organisasi lemah

Budaya organisasi kuat Budaya organisasi lemah


1. Anggota anggota organisasi loyal kepada organisasi 1. Mudah terbentuk
2. Pedoman bertingkah laku bagi orang di dalam perusahaan kelompok-kelompok yang
digariskan dengan jelas, dimengerti dan dilaksanakan sehingga bertentangan satu sama lain.
hubungan bekerja menjadi sangat kohesif/erat 2. Kesetiaan kepada
3. Nilai yang dianut organisasi tidak berhenti pada slogan, tetapi kelompok melebihi kesetiaan
dihayati dan diluapkan dalam tingkah laku sehari hari secara kepada organisasi.
konsisten 3. Anggota organisasi tidak
4. Organisasi memberi tempat khusus ke para pahlawan segan mengorbankan
organisasi dan secara sistematis menciptakan berbagai tingkat kepentingan organisasi untuk
pahlawan kepentingan kelompok atau
5. Dijumpai banyak ritual sederhana maupun mewah diri sendiri.
6. Memiliki jaringan kulturan yang menampung cerita para
pendahulu

D. Asal terciptanya proses organisasi

 Pendiri pimpinan hanya merekrut dan mempertahankan karyawan yang sepemikiran


dan seperasaan dengan mereka
 Pendiri pimpinan melakukan indoktrinisasi dan menyosialisasikan cara pikir dan
berperilakunya kepada karyawan
 Perilaku pendiri pimpinan sendiri bertindak sebagai model peran yang mendorong
karyawan untuk mengidentifikasi diri dan dengan demikian menginternalisasi
keyakinan, nilai, dan asumsi pendiri tersebut

E. Nilai-nilai Kementerian Keuangan


1} Integritas
Perilaku utama integritas yaitu bersikap jujur, tulus dan dapat dipercaya dan menjaga
martabat dan tidak melakukan hal hal tercela.
2} Profesionalisme
Perilaku utama profesionalisme yaitu memiliki keahlian dan pengetahuan yang luas
serta bekerja dengan hati.
3} Sinergi
Perilaku utama Sinergi yaitu memiIiki sangka baik, saling percaya, dan menghormati
dan menemukan dan melaksanakan solusi terbaik
4} Pelayanan
Perilaku utama pelayanan yaitu melayani dengan berorientasi pada kepuasan
pemangku kepentingan dan bersikap proaktif dan cepat tanggap.
5} Kesempurnaan
Perilaku utama kesempurnaan yaitu melakukan perbaikan terus menerus dan
mengembangkan inovasi dan kreativitas

3. Diversity dan Manjemen Perubahan

A. Mengenal Diversity dalam organisasi


Diversity dibagi menjadi 2 yaitu:

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 52
 Surface-level diversity
-Melihat perbedaan dari stereotype tertentu, bukan dari pikiran atau perasaan
seseorang
-Perbedaan demografi , seperti usia , gender, ras etnik, agama, disabilitas
 Deep-level diversity
-Perbedaan nilai , kepribadian dan kebiasaan dalam bekerja
-Mempengaruhi bagaimana orang orang memandang penghargaan, komunikasi,
bereaksi terhadap pimpinan, negosiasi, dan tingkah laku dalam bekerja

B. Alasan diversity perlu dikelola dilihat dari 3 sisi:


 Manajemen sumber daya manusia
• Pemanfaatan bakat pegawai
• Meningkatkan kualitas upaya penyelesaian masalah
• Kemampuan untuk menarik dan mempertahankan pegawai yang berasal dari latar
belakang yang beragam
 Kinerja organisasi
• Mengurangi biaya terkait pemberhentian , ketidakhadiran dan perkara hokum
• Meningkatkan kemampuan problem solving
• Menaikkan fleksibilitas sistem
 strategi
•Meningkatkan pemahaman akan pasar, sehingga memperluas kemampuan
pemasaran kepada
target yang beragam
•Potensi peningkatkan penjualan dan harga saham
•Meningkatkan competitive advantage karena inovasi dalam banyak hal
•Pandangan bahwa ini adalah hal yang baik untuk dilakukan secara moral dan etika

C. Tantangan dalam mengelola diversity


 Personal bias
 Prejudice (prasangka) : sebuah pendapat atau penilaian yang terbentuk
sebelumnya terhadap seseorang atau sekelompok orang
 Stereotyping : menilai seseorang berdasarkan persepsi terhadap kelomok tempat
orang itu berbeda
 Discrimination : membedakan seseorang dari segi apapun dengan menggunakan
prasangkanya
 Glass ceiling : sebuah istilah untuk menjelaskan bahwa adanya halangan ―kasat
mata‖ yang memisahkan antara kaum minoritas dari posisi puncak

D. Perubahan organisasi
Hal yang mendorong terjadinya perubahan organisasi
Dorongan eksternal Dorongan internal
• perubahan perilaku pasar • Perubahan strategi yang dibuat oleh pimpinan
• fluktuasi nilai tukar organisasi
• kondisi politik • Perubahan nilai sosial kultural
• kondisi ekonomi • Perilaku dalam bekerja
• sosial kultural • Peralatan baru
• aturan pemerintah baru
Sifat perubahan
KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 53
Perubahan terencana Perubahan reaktif
Perubahan yang didesain dan Respon yang timbul atas peristiwa ketika
diimplementasikan peristiwa itu terjadi
secara berurutan dan teratur untuk
mengantisipasi kejadian di masa yang akan
datang
Jenis jenis perubahan di organisasi
Perubahan Struktur Perubahan teknologi Perubahan SDM
• Desain pekerjaan. • Teknologi informasi • Keahlian dan kemampuan
• Departementalisasi • Peralatan • Kinerja
• Pelaporan hubungan • Proses pengerjaan • Persepsi
• Distribusi kekuasaan • Aliran pekerjaan • Ekspektasi
• Mekanisme koordinasi • Sistem pengawasan • Perilaku
• Struktur pegawai • Nilai.
• Desain umum
• Budaya
• Pengelolaan SDM.
Perubahan
Perubahan proses bisnis
Organisasi dapat melakukan Reengineering (merekayasa ulang) yaitu re desain yang radikal
dalam semua aspek bisnis untuk memperoleh keuntungan besar terkait biaya, jasa, atau
waktu. Alasan dilakukan adalah karena seringnya masalah terjadi ketika manajemen tidak
mengira akan terjadi sebuah fenomena yang serius sampai hal tersebut dapat berpengaruh
secara signifikan.

E. Mengelola perubahan
Tahapan dalam proses
Memahami indikasi penolakan perubahan
perubahan :
• Mengenali perlunya perubahan •Ketidakpastian : pegawai menjadi takut cemas
• Menyusun tujuan Perubahan •Mengancam kepentingan pribadi : perubahan dapat
• Mendiagnosa variabel yang menghilangkan kekuasaan manajerial .
relevan •Perbedaan persepsi : pegawai tidak menyetujui keinginan
• Menyeleksi teknik yang tepat pimpinan untuk berubah dan pegawai perubahan tidak
• Merencanakan implementasi sesuai dengan tujuan organisasi
• Melakukan implementasi •Perasaan kehilangan : kehilangan jaringan sosial yang
• Evaluasi dan tindak lanjut sudah ada

Cara Mengatasi penolakan dalam perubahan terdiri dari 6 cara :


 Partisipasi, Mengajak pegawai ikut andil dalam perencanaan implementasi
 Edukasi dan komunikasi, Edukasi pegawai tentang kebutuhan untuk perubahan
 Fasilitasi, Lakukan perubahan yang diperlukan , beritahukan sedini mungkin , dan
biarkan pegawai menyesuaikan diri dengan perubahan
 Negosiasi, Pertukaran sesuatu yang bernilai atas kehilangan untuk mencapai
kesepakatan
 Manipulasi dan kooptasi, mengacu pada upaya rahasia untuk mempengaruhi orang
lain tentang perubahan tersebut

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 54
 Koersi/pemaksaan, penggunaan ancaman langsung atau kekerasan terhadap
penentang

F. Pengembangan organisasi
Pengembangan organisasi merupakan Upaya terencana dari organisasi secara luas
dan dikelola dari pimpinan dan diniatkan untuk meningkatkan efektifitas dan kesehatan
organisasi melalui intervensi dalam proses organisasi dengan menggunakan ilmu tentang
perilaku

Macam-macam Teknik pengembangan organisasi


1.Coaching and counseling (pelatihan dan 7.Third party peacemaking (perdamaian
penyuluhan) pihak ketiga)
2.Planning and goal setting (perencanaan 8.Technostructural activities (aktivitas
dan penetapan tujuan) teknostruktural)
3.Education (pendidikan) 9.Process consultation (konsultasi proses)
4.Intergroup activities (kegiatan 10.Life and career planning (perencanaan
antarkelompok) karier)
5.Team building (membangun tim) 11.Survey feedback (survey umpan balik)
6.Diagnostic activities (menganalisis
diagnostik)

G. Inovasi dalam organisasi


-Proses dan siklus inovasi dalam organisasi:
1.Pengembangan mengevaluasi, memodifikasi dan meningkatkan sesuatu berdasarkan
ide kreatif
2.Aplikasi menggunakan ide yang dikembangkan dalam desain, pengiriman, atau
prosesnya
3.Pengenalan Organisasi memperkenalkan produk jasa baru ke pasar.
4.Pertumbuhan Permintaan produk jasa baru bertambah banyak .
5.Kemapanan Semakin banyak competitor yang memiliki akses terhadap ide.
6.Penurunan Permintaan menurun, dan inovasi lainnya dikembangkan dan
diaplikasikan .

-Sifat inovasi
1.Radical innovation Produk , jasa atau teknologi baru dikembangkan dan
menggantikan Sepenuhnya produk , jasa atau teknologi yang ada
2.Incremental Produk , jasa atau teknologi baru merupakan modifikasi dari yang
innovation ada

-Dua sisi inovasi


Kegagalan inovasi Cara mengembangkan inovasi
• Keterbatasan sumber daya. • Sistem reward/ penghargaan
• Kegagalan mengenali • Budaya organisasi.
peluang. • Entrepreneurship pada organisasi yang lebih besar
• Menolak untuk berubah

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 55
Pertemuan 4

1. Manajemen Karier ASN (Aparatur Sipil Negara)

A. Dasar hukum = UU No.5 Tahun 2014.


Tujuan diberlakukan UU tersebut untuk meningkatkan

-Integritas -Independensi dan netralitas


-Kesejahteraan -Kompetensi
-Kualitas pelayanan publik -Kinerja/produktivitas kerja
-Pengawasan dan akuntabilitas

B. Pegawai ASN terbagi menjadi 2 status yaitu


 Pegawai Negeri Sipil (PNS) yaitu pegawai yang diangkat menjadi pegawai tetap oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) dan memiliki nomor induk pegawai (NIP)
secara nasional
 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yaitu pegawai yang diangkat
dengan perjanjian kerja oleh PPK. PPPK diangkat sesuai dengan kebutuhan instansi
pemerintah dan ketentuan undang-undang

C. Manajemen ASN
Manajemen ASN dijalankan dengan sistem merit yaitu Kebijakan dan
Manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara
adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit,
agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan.

Manajemen PNS Manajemen PPPK


a. penyusunan dan penetapan a. penetapan kebutuhan;
kebutuhan; b. pengadaan;
b. pengadaan; c. penilaian kinerja;
c. pangkat dan jabatan; d. penggajian dan tunjangan;
d. pengembangan karier; e. pengembangan kompetensi;
e. pola karier; f. pemberian penghargaan;
f. promosi; g. disiplin;
g. mutasi; h. pemutusan hubungan perjanjian kerja;
h. penilaian kinerja; dan
i. penggajian dan tunjangan; i. perlindungan.
j. penghargaan;
k. disiplin;
l. pemberhentian;
m. jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
dan
n. perlindungan.

2. Manajemen Karier PNS

A. Dasar hukum: PP No 11 tahun 2017, PP No 17 tahun 2020, UU no 5 tahun 2014

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 56
Tujuan dari manajemen karier PNS adalah:
a. memberikan kejelasan dan kepastian karier kepada PNS;
b. menyeimbangkan antara pengembangan karier PNS dan kebutuhan instansi;
c. meningkatkan kompetensi dan kinerja PNS; dan
d. mendorong peningkatan profesionalitas PNS.

Umumnya, manajemen Karier PNS :


-Dilakukan sejak pengangkatan pertama sebagai PNS sampai dengan pemberhentian.
-Diselenggarakan di tingkat instansi dan nasional
-Disesuaikan dengan kebutuhan instansi
-Dilakukan dengan menyusun Standar Kompetensi Jabatan dan Profil PNS

Sasaran penyelenggaraan Manajemen Karier PNS yaitu :


 tersedianya pola karier nasional dan panduan penyusunan pola karier Instansi
Pemerintah
 meningkatkan kinerja Instansi Pemerintah

B. 5 komponen manajemen karier PNS meliputi

 Pengembangan Karier
Pengembangan karir dilakukan
-berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja, dan kebutuhan instansi pemerintah.
-melalui manajemen pengembangan karier dengan mempertimbangkan integritas dan
moralitas
-oleh PPK dalam rangka penyesuaian kebutuhan organisasi, kompetensi dan pola karier
PNS
-melalui promosi dan mutasi atau penugasan khusus

 Pola Karier
Bentuk pola karier PNS terbagi 3:
-Horizontal, perpindahan dari satu posisi Jabatan ke posisi Jabatan lain yang setara , baik di
dalam satu kelompok maupun antar kelompok Jabatan Administrasi (JA), Jabatan
Fungsional (JF), atau Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT)
-Vertikal, perpindahan dari satu posisi Jabatan ke posisi Jabatan yang lain yang lebih tinggi ,
di dalam satu kelompok JA, JF, atau JPT
-Diagonal, perpindahan dari satu posisi Jabatan ke posisi Jabatan lain yang lebih tinggi
antar kelompok JA, JF, atau JPT

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 57
Pengangkatan dalam jabatan
JA:Promosi atau perpindahan dari jabatan lain
JF: Inpassing (Penyesuaian), Pengangkatan pertama, Perpindahan dari jabatan lain
JPT: Seleksi Terbuka oleh Panitia Seleksi (Pansel)

 Mutasi
• Instansi Pemerintah menyusun perencanaan mutasi PNS di lingkungannya .
• dilakukan paling singkat 2 tahun dan paling lama 5 tahun .
• dilakukan atas dasar kesesuaian antara kompetensi PNS dengan persyaratan Jabatan,
klasifikasi Jabatan dan pola karier, dengan memperhatikan kebutuhan organisasi.
• dilakukan dengan memperhatikan prinsip larangan konflik kepentingan
• Selain mutasi karena tugas dan / atau lokasi , PNS dapat mengajukan mutasi tugas dan/
atau lokasi atas permintaan sendiri .

 Promosi
• Promosi merupakan bentuk pola karier yang dapat berbentuk vertikal atau diagonal.
• PPK menetapkan kelompok rencana suksesi setiap tahun dan mengumumkan melalui
Sistem Informasi ASN.
• Kelompok rencana suksesi berisi kelompok PNS yang memiliki
a. kompetensi sesuai klasifikasi Jabatan
b. memenuhi kewajiban pengembangan kompetensi
c. memiliki penilaian kinerja paling kurang bernilai baik dalam 2 tahun terakhir.

 Pengembangan kompetensi

Kompetensi Teknis, diukur Kompetensi Manajerial, Kompetensi Sosial Kultural,


dari tingkat dan spesialisasi diukur dari tingkat diukur dari pengalaman kerja
pendidikan, pelatihan teknis pendidikan, pelatihan berkaitan dengan
fungsional , dan pengalaman struktural atau manajemen, masyarakat majemuk dalam
bekerja secara teknis dan pengalaman hal agama, suku, dan
kepemimpinan budaya sehingga memiliki
wawasan kebangsaan

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 58
Bentuk pengembangan kompetensi
Pendidikan Pelatihan
• Meningkatkan pengetahuan dan keahlian •Pelatihan klasikal : pelatihan, seminar,
PNS kursus, dan penataran.
• Melalui pendidikan formal, tugas belajar •Pelatihan nonklasikal : e learning , magang ,
• dalam rangka memenuhi kebutuhan dan pertukaran antara PNS dengan pegawai
standar kompetensi Jabatan dan swasta .
pengembangan karier. •Pengembangan kompetensi teknis ,
fungsional , manajerial , dan sosial kultural

3. Manajemen Risiko

a) Pengertian manajemen risiko


Dasar hukum : KMK NO 577/2019 tentang Manajemen Risiko di Lingkungan Kementerian
Keuangan
Risiko merupakan peristiwa yang belum terjadi dan memiliki potensi dampak pada sasaran.
Pengertian risiko jika dibandingkan dengan masalah
Risiko Masalah
Peristiwa -Belum terjadi. Sudah terjadi

Dampak -berpotensi positif dan negatif Mempunyai dampak negatif pada


sasaran.

penangana manajemen risiko, dengan perbaikan, manajemen krisis.


n memitigasi kemungkinan terjadinya
peristiwa yang berisiko dan
memitigasi dampak.

Manajemen risiko adalah Proses sistematis dan terstruktur yang didukung budaya sadar
Risiko untuk mengelola Risiko organisasi pada tingkat yang dapat diterima guna
memberikan keyakinan yang memadai dalam pencapaian sasaran organisasi

b) Jenis/kategori Risiko

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 59
Menurut Anderson & Schroeder

Kategori Risiko Faktor Risiko


Risiko Strategis -Pergerakan dan strategi -Perubahan Sosial dan Gaya
pesaing Hidup
-Regulasi baru -Teknologi Baru
-Perubahan Politik
Risiko Operasional -Gangguan proses kerja -Gangguan mesin produksi
-Malfungsi -Pelanggaran kepatuhan
-Kesalahan administrasi -Tuntutan hukum
Risiko Ekonomi Fluktuasi harga komoditas Nilai tukar
Suku bunga Perubahan supply/demand
Risiko Bencana Bencana alam Terorisme
Bencana akibat ulah Kecelakaan kerja
manusia
manajemen risiko strategi manajemen risiko perusahaan manajemen risiko secara umum

Jenis Risiko di lingkungan Kemenkeu :


Keuangan dan Risiko yang berkaitan dengan kondisi fiskal pemerintah pusat contohnya
kekayaan seperti penurunan penerimaan pajak
negara
Kebijakan Risiko yang berkaitan dengan perumusan dan penetapan kebijakan
internal maupun eksternal
Reputasi Risiko yang berkaitan dengan persepsi atau tingkat kepercayaan
pemangku kepentingan eksternal terhadap organisasi
Fraud Risiko yg erat dengan perbuatan yg mengandung unsur kesengajaan,
menguntungkan diri sendiri/orang lain, penipuan, penggelapan&
penyalahgunaan wewenang yg bertujuan untuk memperoleh keuntungan
secara tidak sah
Legal Risiko yang berkaitan dengan tuntutan/gugatan hukum dan upaya hukum
lainnya kepada organisasi atau jabatan
Kepatuhan Risiko yang berkaitan dengan ketidakpatuhan organisasi / pihak
eksternal terhadap peraturan perundang-undangan, kesepakatan
intenasional atau ketentuan lain yg berlaku
Operasional Risiko yang berkaitan dengan tidak berfungsinya proses bisnis organisasi,
sistem informasi, atau keselamatan kerja individu

c) Prinsip manajemen risiko


• Terintegrasi dengan proses • Berdasarkan informasi terbaik yang
organisasi secara keseluruhan tersedia
• Komprehensif dan sistematis • Dinamis
• Efektif dan efisien • Inklusif (keterlibatan dengan
• Perbaikan terus menerus pemangku kepentingan

d) Proses manajemen risiko

i. Komunikasi dan Konsultasi

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 60
• Tahapan untuk mendapatkan dan menyebarkan informasi terkait penerapan
Manajemen Risiko sehingga terdapat kesamaan persepsi pada seluruh pihak dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Bentuk komunikasi dan konsultasi
antara lain:
• Rapat UPR (Unit Pemilik Risiko); • Diskusi kelompok terarah;
• rapat berkala; • forum pengelola Risiko.
• rapat insidental;

ii. Perumusan Konteks


implementasi tujuan
• Menentukan ruang lingkup dan Memahami lingkungan dan batasan
periode penerapan Manajemen Risiko pada setiap
• Menetapkan sasaran organisasi UPR
• Mengidentifikasi pemangku
kepentingan
• Menetapkan struktur UPR

iii. Identifikasi Risiko

Tahapan identifikasi rasio: Komponen inti risiko:


 pahami sasaran organisasi ―risiko‖ karena ―penyebab‖ sehingga
 Identifikasi kejadian ―dampak‖
 Cari penyebab Contohnya : Pemberian layanan kepada WP
 Tentukan dampak terganggu karena sistem informasi
 Menentukan kategori risiko perpajakan mengalami downtime sehingga
tersiar pemberitaan negatif tentang DJP

Tujuan identifikasi risiko untuk menentukan semua risiko yang berpengaruh terhadap
pencapaian sasaran organisasi

iv. Analisis Risiko

Tujuannya untuk menentukan Besaran Risiko dan Level Risiko


Ada 5 langkah analisis risiko:
1. Menginventarisasi sistem pengendalian
internal
2. Menetapkan Kriteria Risiko
3. Mengestimasi Level Kemungkinan Risiko
4. Mengestimasi Level Dampak Risiko
5. Menentukan Besaran dan Level Risiko

v. Evaluasi Risiko

Bertujuan untuk menentukan prioritas risiko, besaran/level risiko residual harapan,


keputusan mitigasi risiko, dan Indikator Risiko Utama (IRU)

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 61
vi. Mitigasi Risiko

Mitigasi Risiko merupakan tindakan yang bertujuan untuk menurunkan dan/atau menjaga
Besaran dan/atau Level Risiko Utama hingga mencapai Risiko Residual Harapan

Opsi mitigasi risiko terdiri dari


1.Mengurangi mitigasi terhadap penyebab Risiko agar kemungkinan terjadinya
kemungkinan Risiko semakin kecil
2.Mengurangi mitigasi terhadap dampak Risiko agar dampak Risiko semakin kecil
dampak
3.Membagi risiko mitigasi dengan memindahkan sebagian atau seluruh risiko kepada
instansi/entitas lain
4.Menghindari risiko mitigasi dengan tidak melakukan atau menghentikan kegiatan yang
akan menimbulkan risiko
5.Menerima risiko mitigasi dengan tidak melakukan tindakan apapun terhadap Risiko

Menyusun rencana mitigasi risiko yang termasuk ke dalam kriteria yaitu:


-Bukan merupakan pengendalian internal yang sudah dilaksanakan dan bukan merupakan
bagian dari SOP yang berlaku
-Kegiatan terobosan dan bukan kegiatan rutin
-Harus diupayakan mampu menurunkan dan mencapai Besaran/Level Risiko Residual
Harapan
-Pemilihan rencana mitigasi Risiko mepertimbang-kan biaya dan manfaat atau nilai
tambah
-Merupakan kegiatan yang berada pada kewenangan dan tanggung jawab UPR

vii. Pemantauan dan Review

Tujuannya untuk Memastikan bahwa implementasi Manajemen Risiko berjalan secara efektif
sesuai dengan rencana dan memberikan umpan balik bagi penyempurnaan proses
Manajemen Risiko.

Pemantauan >< Review


Bentuk Pemantauan Jenis review
 Pemantauan berkelanjutan  Review Implementasi Manajemen
 Pemantauan berkala, dapat Risiko Dilaksanakan oleh: Unit
Dilakukan secara kuartalan Kepatuhan Internal (UKI) dan/atau
bersamaan dengan pelaksanaan pengelola risiko sesuai tugas dan
Dialog Kinerja Organisasi (DKO) kewenangannya
 Penilaian TKPMR (Tingkat
Kematangan Penerapan Manajemen
Risiko) Bertujuan menilai kualitas
penerapan Manajemen Risiko.
Dilaksanakan oleh: Itjen dan/atau
pihak lain yang memiliki kompetensi

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 62
Pertemuan 5

1. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik merupakan Kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang disediakan
oleh penyelenggara layanan publik.
Dasar hukum = PP Nomor 96 Tahun 2012 tentang pelayanan publik & UU no 25 tahun 2009

Unsur-unsur Pelayanan Publik


o Pertama adalah penyelenggara pelayanan publik yaitu setiap institusi penyelenggara
Negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan Undang-
Undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk
semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.
o Unsur kedua adalah penerima layanan publik yaitu orang atau masyarakat atau
organisasi yang berkepentingan atau memerlukan layanan (penerima layanan). pada
dasarnya mereka tidak memiliki daya tawar atau tidak dalam posisi yang setara
untuk menerima layanan, sehingga tidak memiliki akses untuk mendapatkan
pelayanan yang baik. Posisi inilah yang mendorong terjadinya komunikasi dua arah
untuk melakukan KKN dan memperburuk citra pelayanan dengan mewabahnya
Pungli, dan ironisnya dianggap saling menguntungkan
o Unsur ketiga, adalah kepuasan pelanggan menerima pelayanan, yaitu unsur
kepuasan pelanggan menjadi perhatian penyelenggara pelayanan (Pemerintah),
untuk menetapkan arah kebijakan pelayanan publik yang berorienntasi untuk
memuaskan pelanggan, dan dilakukan melalui upaya memperbaiki dan
meningkatkan kinerja manajemen pemerintahan.

Alur sederhana pemberian layanan publik :


Penyelenggara Pelaksana Bentukpelayanan Yang
pelayanan publik layanan publik publik dilayani
Institusi penyelenggaraan Pejabat Pelayanan barang
negara publik
Korporasi Pegawai Pelayanan barang jasa Masyarakat
Lembaga independen Petugas Pelayanan administratif
Badan hukum Anggota
organisasi
Pelayanan Terpadu
Sistem pelayanan terpadu meliputi :
 memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada Masyarakat;
 mendekatkan pelayanan kepada Masyarakat;
 memperpendek proses pelayanan;
 mewujudkan proses pelayanan yang cepat, mudah, murah, transparan, pasti, dan
terjangkau;
 memberikan akses lebih luas kepada Masyarakat untuk memperoleh pelayanan.

Prinsip sistem pelayanan terpadu terdiri dari beberapa poin, yaitu:


 keterpaduan; adalah pengintegrasian proses penyelesaian berbagai jenis
pelayanan dalam satu sistem
KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 63
 ekonomis; adalah tidak menimbulkan ekonomi biaya tinggi bagi Masyarakat.
 koordinasi; adalah jenis-jenis pelayanan yang dipadukan tidak berjalan sendiri-
sendiri, tetapi harus berjalan dalam satu tim kerja yang benar-benar terkoordinasi
dengan misi yang sama untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi Masyarakat.
 pendelegasian atau pelimpahan wewenang; adalah penyelenggaraan sistem
pelayanan terpadu dilaksanakan berdasarkan penugasan dari instansi induk sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
 akuntabilitas; adalah pelayanan yang diberikan melalui sistem pelayanan terpadu
harus benar-benar dapat dipertanggungjawabkan sesuai regulasi yang berlaku
 aksesibilitas; adalah Masyarakat memiliki akses yang mudah untuk mendapatkan
pelayanan

komponen-komponen dari standar pelayanan


 dasar hukum;  persyaratan;
 sistem, mekanisme, dan prosedur;  jangka waktu penyelesaian;
 biaya/tarif;  produk pelayanan;
 sarana, prasarana, dan/atau fasilitas;  kompetensi Pelaksana;
 pengawasan internal;  penanganan pengaduan, saran, dan
masukan;
 jumlah Pelaksana;  jaminan pelayanan yang memberikan
kepastian pelayanan
 jaminan keamanan dan keselamatan  evaluasi kinerja Pelaksana

Asas Pelayanan Publik


 Transparansi : Bersifat terbuka,mudah dan dapat diakses oleh semua pihak,
disediakan secara memadahi dan mudah dimengerti
 Akuntabilitas : dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangperundang-undangan
 Kondisional : sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima
pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip efisiensi & efektivitas
 Partisipasi : mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan
publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan, dan harapan masyarakat
 Kesamaan hak : tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, ras, agama,
golongan, gender, dan status ekonomi
 Keseimbangan hak & kewajiban : pemberi dan penerima pelayanan publik harus
memenuhi hak dan kewajiban masing-masing pihak.

Prinsip pelayanan publik


 Kesederhanaan : prosedur pelayanan tidak berbelit, mudah dipahami dan mudah
dilaksanakan
 Kejelasan : Persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik Unit kerja/pejabat
yang berwenang dan bertanggungjawab dalam memberikan pelayanan dan
penyelesaian keluhan/sengketa Rincian biaya dan tata cara pembayaran
 Kepastian waktu :pelaksanaan pelayanan dapat diselesaikan dalam kurun waktu
yang telah ditentukan.
 Akurasi : produk layanan publik diterima dengan benar, tepat, dan sah

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 64
 Keamanan : proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan
kepastian hukum
 Tanggung jawab : pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau pejabat yang
ditunjuk bertanggungjawab atas pelyanan dan penyelesaian keluha/sengketa
 Kelengkapan sarana dan prasarana : sarana dan prasarana kerja dan pendukung
lainnya yang memadahi termasuk sistem Teknologi Informasi dan telekomunikasi
 Kemudahan akses : tempat dan lokasi pelayanan mudah dijangkau dan mudah
dalam memanfaatkan sistem Teknologi Informasi dan telekomunikasi
 Kedisiplinan : pemberi pelayanan harus disiplin, sopan, dan ramah
 Kenyamanan : Lingkungan pelayanan tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang
nyaman dilengkapi sarana pendukung pelayanan seperti parkir, kamar mandi, dll.

Unsur Penyelenggaraan Pelayanan Publik


1}
pelayanan publik dengan memperhatikan kemampuan penyelenggara, kebutuhan
masyarakat & kondisi lingkungan serta mengikutsertakan masyarakat & pihak terkait.
2} Maklumat Pelayanan
pelayanan publik, yang merupakan pernyataan kesanggupan penyelenggara
pelayanan publik dalam melaksanakan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan.
3} nnya berada di
penyelenggara pelayanan publik, dimana didlmnya berisi semua informasi pelayanan
publik yg berasal dari penyelenggara pada setiap tingkatan.
4}
penyelenggara pelayanan publik untuk mengelola secara efektif, efisien, transparan,
akuntabel, & berkesinambungan serta bertanggungjawab terhadap pemeliharaan
dan penggantian sarana, prasarana dan fasilitas pelayanan publik
5} an publik, untuk
memberikan pelayanan dengan perlakuan khusus kepada anggota masyarakat
tertentu sesuai dgn peraturan perundang-undangan
6}
dalam Peratauran perundang-undangan, penetapan besaran tarif melalui
persetujuan DPR, DPRD Propinsi, & / DPRD Kab./Kota.
7} Perilaku pelaksana dalam pemberian layanan publik
8} Pengawasan Penyelenggaraan Pelayanan Publik dilaksanakan oleh:
a. Pengawas internal, b. Pengawas eksternal, yakni melalui:
yakni melalui: 1) Masyarakat berupa laporan / pengaduan masyarakat
1) Atasan Langsung dalam penyelenggaraan pelayanan publik.
2) Pengawas Fungsional. 2) Ombudsman.
3) DPR, DPRD Propinsi, DPRD Kab./Kota.
9} Penyelesaian sengketa dan proses pengaduan
Penyelesaian Sengketa
Mediasi yaitu proses pengikutsertaan pihak ketiga dalam menyelesaikan suatu
sengketa sebagai penasihat
Konsiliasi yaitu usaha mempertemukan keinginan pihak yang bersengketa guna
mencapai persetujuan dan menyelesaikan sengketa tersebut
Ajudikasi khusus adalah ajudikasi yang hanya terkait dengan penyelesaian ganti rugi
apabila tidak bisa diselesaikan dengan mediasi dan konsiliasi. Tentunya ganti rugi

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 65
tersebut dapat dibuktikan besarannya oleh pengadu dan diterirna oleh
penyelenggara pelayanan publik
Proses pengaduan

10}
berkala, dengan menggunakan indikator kinerja berdasarkan standar pelayanan

Ombudsman
OMBUDSMAN berasal dari bahasa skandinavia yang berarti Perwakilan
Ombudsman Republik Indonesia adalah lembaga negara di Indonesia yang mempunyai
kewenangan mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik baik yang diselenggarakan
oleh pemerintahan, termasuk BUMN, BUMD, dan Badan Hukum Milik Negara serta badan
swasta yang diberi tugas menyelenggarakan pelayanan publik tertentu yang sebagian atau
seluruh dananya bersumber dari APBN atau APBD

Pertimbangan pembentukan Ombudsman:


i. Bahwa pemberdayaan masyarakat melalui peran serta mereka melakukan
pengawasan akan lebih menjamin peneyelenggaraan negara yang jujur, bersih,
transparan, bebas KKN
ii. Bahwa pemberdayaan pengawasan oleh masyarakat terhadap penyelenggaraan
negara merupakan implementasi demokrasi yang perlu dikembangkan serta
diaplikasikan agar penyalahgunaan kekuasaan, wewenang ataupun jabatan oleh
aparatur dapat diminimalisasi;
iii. Bahwa dalam penyelenggaraan negara khususnya penyelenggaraan pemerintahan
memberikan pelayanan dan perlindungan terhadap hak-hak masyarakat oleh
aparatur pemerintah termasuk lembaga peradilan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari upaya untuk menciptakan keadilan dan kesejahteraan.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 66
Pertemuan 6

1. Jabatan Administrator (JA)


Persyaratan dan pengangkatan:
Jabatan Administrator Jabatan Pengawas Jabatan Pelaksana
a. berstatus PNS; a. berstatus PNS; a. berstatus PNS;
b. tingkat pendidikan paling b. tingkat pendidikan paling b. tingkat
rendah sarjana atau D IV; rendah D III atau yang pendidikan
c. memiliki integritas dan setara; paling rendah
moralitas yang baik; c. memiliki integritas dan SMA atau yang
d. memiliki pengalaman moralitas yang baik; setara
pada Jabatan pengawas d. memiliki pengalaman c. memiliki
paling singkat 3 tahun dalam Jabatan pelaksana integritas dan
atau JF yang setingkat paling singkat 4 tahun moralitas yang
dengan Jabatan atau JF yang setingkat baik;
pengawas dengan Jabatan d. telah mengikuti
e. setiap unsur penilaian pelaksana dan lulus
prestasi kerja paling e. setiap unsur penilaian pelatihan terkait
sedikit bernilai baik dalam prestasi kerja paling dengan bidang
2 tahun terakhir; sedikit bernilai baik dalam tugas
f. memiliki Kompetensi 2 tahun terakhir; e. memiliki
Teknis, Manajerial, dan f. memiliki Kompetensi Kompetensi
Sosial Kultural sesuai Teknis, Manajerial, dan Teknis,
standar kompetensi yang Sosial Kultural sesuai Manajerial, dan
dibuktikan dari hasil standar kompetensi yang Sosial Kultural
evaluasi oleh tim penilai dibuktikan dari hasil sesuai dengan
kinerja PNS evaluasi oleh tim penilai standar yang
g. sehat jasmani dan rohani. kinerja PNS ditetapkan
g. sehat jasmani dan rohani. f. sehat jasmani
dan rohani

Pemberhentian dari JA dan JF:


a. Mengundurkan diri dari Jabatan;

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 67
b. Diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. Menjalani cuti di luar tanggungan negara;
d. Menjalani tugas belajar lebih dari 6 bulan;
e. Ditugaskan secara penuh di luar JA dan/atau JF;
f. Tidak memenuhi persyaratan Jabatan, sekedar contoh pada tahun 20x1 syarat
menjadi AR adalah golongan IIC, lalu di tahun 20x3 syarat menjadi AR berubah
menjadi golongan IIIA. Maka AR yang masih menjabat namun tidak memenuhi
persyaratan tersebut akan diberhentikan

Jabatan Fungsional (JF)


Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan
dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu.

Kedudukan Tugas
berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab secara JF memiliki tugas memberikan
langsung kepada pejabat pimpinan tinggi pratama, pelayanan fungsional yang
pejabat administrator, atau pejabat pengawas yang berdasarkan pada keahlian dan
memiliki keterkaitan dengan pelaksanaan tugas JF keterampilan tertentu

Kriteria Jabatan Fungsional :


a. Fungsi dan tugasnya berkaitan dengan fungsi dan tugas instansi pemerintah;
b. Mensyaratkan keahlian atau keterampilan tertentu yang dibuktikan dengan sertifikasi
dan/atau penilaian tertentu;
c. Dapat disusun dalam suatu jenjang Jabatan dari tingkat kesulitan dan kompetensi;
d. Pelaksanaan tugas yang bersifat mandiri dalam menjalankan tugas profesinya; dan
e. Kegiatannya dapat diukur dengan satuan nilai atau akumulasi nilai butir-butir
kegiatan dalam bentuk angka kredit.

Penetapan JF Pengangkatan JF
Penetapan JF dilakukan oleh Menteri Pengangkatan PNS ke dalam JF keahlian
berdasarkan usulan dari pimpinan Instansi dan JF keterampilan dilakukan melalui
Penerintah dengan mengacu pada klasifikasi pengangkatan:
dan kriteria JF. a. pertama;
Dalam hal diperlukan, Menteri dapat b. perpindahan dari Jabatan lain;
menetapkan JF tanpa usulan dari pimpinan c. penyesuaian; atau
Instansi Pemerintah d. promosi.
e. Pengangkatan dari PPPK

Dalam rangka optimalisasi pelaksanaan tugas dan pencapaian kinerja organisasi, pejabat
fungsional DILARANG RANGKAP JABATAN dengan Jab Administrasi atau Jab Pimpinan
Tinggi, kecuali untuk JA dan JPT yang kompetensi dan bidang tugas Jabatannya sama dan
tidak dapat dipisahkan dengan kompetansi dan bidang tugas JF.

Data JF di lingkungan Kemenkeu (Ruang lingkup DJP dan PKN STAN)


Unit Eselon I Jabatan Fungsional JF dari K/L lain
DJP -JF pemeriksa pajak -Pranata komputer, Dokter
-JF penilai dan asisten penilai pajak gigi, Dll

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 68
Badan Pelatihan Widyaiswara, Dosen,
dan Pendidikan Pranata Komputer, Dokter
Keuangan (BPPK) umum dan Dokter gigi

Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT)


Jabatan Pimpinan Tinggi berfungsi memimpin dan memotivasi setiap Pegawai ASN pada
Instansi Pemerintah melalui:
a. kepeloporan dalam bidang:
1) keahlian profesional;
2) analisis dan rekomendasi kebijakan; dan
3) kepemimpinan manajemen.
b. pengembangan kerja sama dengan instansi lain; dan
c. keteladanan dalam mengamalkan nilai dasar ASN dan melaksanakan kode etik dan
kode perilaku ASN.

Persyaratan JPT
JPT utama dan JPT madya tertentu dapat JPT utama dan JPT madya tertentu di
diisi dari kalangan non-PNS dengan bidang rahasia negara, pertahanan,
persetujuan Presiden yang pengisiannya keamanan, pengelolaan aparatur negara,
dilakukan secara terbuka dan kompetitif dan kesekretariatan negara, pengelolaan sumber
diseleksi oleh Panitia Seleksi (Pansel) serta daya alam tidak dapat diisi dari kalangan
ditetapkan dalam Keputusan Presiden non-PNS, kecuali mendapatkan persetujuan
dari Presiden setelah mendapatkan
pertimbangan dari Kepala BKN dan Menkeu
Tingkatan Eselonisasi Instansi Pusat
Eselon Ia • Kepala lembaga nonkementerian. -Sekretaris Jenderal, Direktur
• Setara: Jabatan Pimpinan Tinggi Jenderal, Inspektur Jenderal,
Utama Kepala Badan
Eselon Ia & Ib • Setara: Jabatan Pimpinan Tinggi Staf Ahli
Madya
Eselon II • Setara: JPT Pratama Kepala Biro, Direktur, Kepala
Pusat, Inspektur, Sekretaris
Badan, Sekretaris Itjen
Eselon III • Setara: Jabatan Administrator Kepala Bagian, Kepala Bidang,
Kepala Subdirektorat
Eselon IV • Setara: Jabatan Pengawas Kepala Subbagian, Kepala
Subbidang, Kepala Seksi
Eselon V dan • Setara: Jabatan Pelaksana
fungsional • (s.d. berlakunya peraturan
umum pelaksana).

Pelaksana Tugas (Plt) dan Pelaksana Harian (Plh)


-Pegawai yang ditunjuk untuk menduduki jabatan struktural di lingkungan Kementerian
Keuangan apabila pejabat definitifnya berhalangan tetap, atau
Plt -Pegawai yang memiliki kompetensi untuk menduduki jabatan struktural di lingkungan
Kemenkeu, namun belum memenuhi persyaratan administrasi sesuai ketentuan yang
berlaku, dan diangkat untuk melaksanakan tugas pada suatu jabatan struktural

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 69
adalah Pegawai yang ditunjuk untuk menduduki jabatan struktural di lingkungan
Plh
Kementerian Keuangan apabila pejabat definitifnya berhalangan sementara.

yaitu suatu jabatan struktural yang tidak terisi dan menimbulkan lowongan
Berhalangan jabatan, misalnya karena seorang pejabat pensiun, meninggal dunia,
tetap perpindahan, diberhentikan dalam jabatan, tugas keluar negeri yang melebihi 6
bulan, dan cuti di luar tanggungan negara.
yaitu suatu jabatan struktural yang masih terisi namun karena sesuatu hal
pejabat definitif yang bersangkutan tidak dapat melaksanakan tugas
Berhalangan
jabatannya, misalnya berhalangan karena cuti tahunan, cuti besar, cuti
sementara
bersalin, cuti karena alasan penting, cuti sakit, dan tugas kedinasan di dalam
maupun luar negeri yang tidak melebihi 6 bulan

Wewenang Plh dan Plt yaitu :


 Melaksanakan tugas, menetapkan keputusan, melakukan tindakan rutin yang
menjadi wewenang jabatannya sesuai dengan ketentuan peraturan per-UU-an
 Keputusan dan/atau tindakan merupakan kegiatan atau hal yang menjadi tugas
pokok pejabat definitifnya
 Tidak memiliki kewenangan menetapkan keputusan yang mengikat di bidang
kepegawaian. misal pembuatan penilaian prestasi kerja pegawai & penjatuhan
hukuman disiplin

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 70
Pertemuan 7

1. Reformasi Birokrasi Transformasi Kelembagaan (RTBK) Kemenkeu

Inisiatif Tujuan Terobosan Outcomes


#3 Organisasi a. Pengendalian growth 1. Kemenkeu
Kementerian SDM baru secara yang
Keuangan yang bertahap semakin
mengadopsi Flatter b. Integrasi fungsi- efisien,
& Boundaryless fungsi Kementerian efektif,
Organization dan Keuangan yang produktif
Adaptive & Tech berdampak pada dan berbasis
Savvy HR efisiensi dan digital
simplifikasi proses 2. Transformasi
bisnis fungsi:
c. Koordinasi >pengelolaan kas & utang
pengelolaan Special antara DJPB dan DJPPR
Mission Vehicle >alokasi & pengawasan
(SMV) lintas Unit antara DJA, DJPK,& DJPB
Eselon 1 melalui >Fungsi Lembaga NSW
komite SMV sebagai (National Single Window)
bridging tools >Menkeu = Ketua KSSK
pengelolaan fiskal (Komite Stabilitas Sistem
Menteri Keuangan. Keuangan)

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 71
>Peningkatan peran SMV
terhadap proyek strategis
nasional
#7 Tersedianya Sistem Pembaruan Sistem Inti >Terwujudnya proses bisnis
Informasi Direktorat Administrasi Perpajakan inti administrasi perpajakan
Jenderal Pajak (Core Tax Administration yang efektif, efisien, dan
dengan platform System) yang terintegrasi akuntabel
teknologi baru, yang >Terwujudnya sistem
mencakup informasi administrasi
keseluruhan fungsi perpajakan yang
inti administrasi terpercaya, handal, dan
perpajakan (core tax terintegrasi dengan proses
system) yang bisnis inti administrasi
terintegrasi perpajakan

2. Analisis beban kerja (PMK No. 175/PMK.01/2016)


Beban kerja adalah besaran pekerjaan yang dilaksanakan oleh unit organisasi.
Analisis beban kerja adalah Suatu teknik manajemen yang dilakukan secara sistematis
untuk memperoleh informasi mengenai tingkat efektivitas dan efisiensi kerja organisasi
berdasarkan volume kerja

Prinsip Analisis Beban Kerja


-Akurat -Holistik -Wajar/realistis -singularitas -Sistematis
melalui proses mencakup sesuai dengan penghitungan melalui tahapan
analisis yang semua kondisi nyata. Beban Kerja yang jelas dan
matang. produk/kegiatan hanya sekali berurutan

Tujuan : untuk memperoleh informasi tentang Efisiensi Kerja dan Efektivitas Kerja jabatan
dan/atau unit organisasi.
Manfaat hasil Analisis Beban Kerja:
1. Penataan/penyempurnaan struktur organisasi.
2. Penilaian prestasi kerja jabatan dan prestasi kerja unit.
3. Bahan penyempurnaan sistem dan prosedur kerja.
4. Sarana peningkatan kinerja kelembagaan.
5. Penyusunan standar beban kerja jabatan/kelembagaan, penyusunan Daftar Susunan
Pegawai (DSP) atau bahan penetapan eselonisasi jabatan struktural.
6. Menyusun rencanan kebutuhan pegawai secara riil sesuai beban kerja organisasi.
7. Program mutasi pegawai dari unit yang berkelebihan ke unit yang kekurangan.
8. Program promosi pegawai.
9. Reward dan punisment terhadap unit atau pejabat.
10. Bahan penyempurnaan program diklat.

alat ukur beban kerja adalah  beban kerja = volume kerja x norma waktu
Jam kerja Jam kerja yang harus dipergunakan untuk menjalankan tugas, selama
efektif setahun
Norma waktu Waktu yg wajar dan nyata digunakan secara efektif dgn kondisi normal

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 72
untuk menyelesaikan satu tahapan proses penyelesaian pekerjaan
Volume kerja Sekumpulan tugas/ pekerjaan yang diselesaikan oleh unit organisasi,
selama 12 bulan

Norma waktu ditetapkan oleh pimpinan unit eselon 1 setelah mendapat pertimbangan
tertulis dari Sekjen Kemenkeu.
Norma waktu yang telah ditetapkan wajib dievaluasi, apabila:
1. Terjadi penyempurnaan sistem dan prosedur kerja.
2. Terjadi penyempurnaan organisasi.
3. Adanya perubahan peralatan yang sangat mempengaruhi pencapaian hasil
kerja.
4. Adanya perubahan kebijakan pemerintah.
Nice to know !!!

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 73
Tahapan proses pelaksaaan pengukuran ABK meliputi :
1. Pengumpulan data beban kerja.
2. Pengolahan data beban kerja.
3. Analisis hasil pengolahan data beban kerja.
4. Penyusunan laporan ABK.
5. Penetapan dan penggunaan hasil pengukuran ABK.
Hasil analisis Beban Kerja :
 Beban kerja Jabatan  Kebutuhan Pegawai/Pejabat;
 Beban kerja Unit;  Efisiensi Kerja Jabatan dan Efisiensi Kerja Unit
 Standar Norma Waktu.  Efektivitas Kerja Jabatan dan Efektivitas Kerja Unit

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 74
Analisis Jabatan (Anjab)
Analisis jabatan = proses, metode, dan teknik untuk memperoleh data jabatan yang diolah
menjadi informasi jabatan dan disajikan untuk kepentingan program kepegawaian serta
memberikan umpan balik bagi organisasi dan tatalaksana.
Uraian Jabatan (jobdesc) = pemaparan secara rinci dan lengkap tentang informasi jabatan.
Spesifikasi Jabatan = keseluruhan syarat/kriteria/kondisi yang melekat pada suatu jabatan
struktural yang harus dipenuhi oleh seorang PNS yang menduduki jabatan dimaksud, guna
dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsi jabatan secara efektif dan efisien.
Klasifikasi/peringkat jabatan = penentuan dan pengelompokan tingkat jabatan berdasarkan
nilai bobot suatu jabatan.

Tahapan pelaksanaan analisis Jabatan


1. persiapan • Pembentukan Tim Analisis
• Pemberitahuan Kepada Pimpinan Unit
2.pelaksanaan lapangan • Pengumpulan Data
• Pengolahan Data
• Verifikasi Data
• Penyempurnaan Hasil Olahan
3. Penetapan hasil • Presentasi Hasil
• Pengesahan Hasil  Uraian Jabatan (KMK yang di ttd
Sekjen a.n. Menkeu)

Hasil analisis jabatan


a. Uraian Jabatan (job desc) baik jabatan struktural maupun jabatan fungsional
b. persyaratan jabatan struktural (job specification)
c. Peta Jabatan (job map) yg berupa bentangan seluruh jabatan baik struktural maupun
fungsional, sbg gambaran menyeluruh bagi jabatan yg ada dlm unit organisasi / dlm instansi
d. Klasifikasi jabatan/peringkat jabatan (job grade)
e. Sbg pedoman / petunjuk untuk melaksanakan pekerjaan dlm suatu jabatan tertentu
f. Sbg alat pembakuan jabatan
g. Sbg bahan penyempurnaan & penataan organisasi, tata laksana, & manajemen SDM
h. Sbg alat untuk menghindar duplikasi tugas pelaksanaan pekerjaan & kekaburan
wewenang serta tanggung jawab antara satu jabatan dgn jabatan yg lain.
i. Sbg alat penilaian, pengawasan melekat, & pengawasan fungsional.

Struktur/Isi uraian Jabatan


Nama jabatan Ikhtisar jabatan Tujuan Jabatan. Uraian Tugas dan Kegiatan.
Bahan Kerja. Peralatan Kerja. Hasil Kerja. Wewenang.
Tanggung Jawab Dimensi jabatan Hubungan Kerja. Masalah&Tantangan jabatan
Risiko Bahaya. Syarat Jabatan. kedudukan
organisasi

Standard Operating Procedure (SOP)  PMK no. 131/PMK.01/2015


Gambaran umum SOP

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 75
• SOP merupakan Serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai
proses penyelenggaraan administrasi pemerintahan, bagaimana dan kapan harus
dilakukan, serta di mana dan oleh siapa dilakukan
• SOP bersifat dinamis dan dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan kebijakan teknis masing-masing unit organisasi eselon I di
lingkungan Kemenkeu
• Penetapan SOP ditandatangani oleh masing-masing Pimpinan Unit Eselon I dalam
bentuk Keputusan Pimpinan Unit Eselon I, setelah terlebih dahulu mendapatkan
persetujuan dari Sekretaris Jenderal.

Manfaat SOP :
1. Standarisasi cara yang harus dilakukan dalam menyelesaikan pekerjaan,
mengurangi kesalahan/kelalaian.
2. Menjamin proses yang telah ditetapkan dan dijadwalkan dapat berlangsung
sebagaimana mestinya.
3. Menjamin tersedianya data untuk penyempurnaan proses.
4. Meningkatkan akuntabilitas dengan melaporkan dan mendokumentasikan hasil
dalam pelaksanaan tugas.
5. Memberikan cara konkrit untuk perbaikan kinerja.
6. Menghindari terjadinya variasi proses pelaksanaan kegiatan dan tumpang tindih.
7. Membantu pegawai menjadi lebih mandiri.
8. Membantu mengidentifikasi apabila terjadi kesalahan prosedural.
9. Memudahkan penelusuran terjadinya penyimpangan dan memudahkan perbaikan.

Prosedur Penyusunan SOP

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 76
Pemeriksaan Pajak
Pertemuan 1

Gambaran Umum Pemeriksaan

Dasar Hukum Pemeriksaan

Pengertian Pemeriksaan

(Pasal 1 angka 25 UU KUP)

Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan:

1. menghimpun dan mengolah data, keterangan, dan/atau bukti


2. yang dilaksanakan secara objektif dan profesional
3. berdasarkan suatu standar pemeriksaan
4. untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau untuk tujuan
lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.

Tujuan Pemeriksaan

(Pasal 1 angka 25 UU KUP)

1. Menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan, dan/atau

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 77
2. Tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.

Perbedaan Pemeriksaan Pajak dengan Audit Umum

Pemeriksaan Pajak Audit Umum


Tujuan untuk menguji kepatuhan Memberikan pendapat atas
pemenuhan kewajiban laporan keuangan apakah
perpajakan dan/atau untuk laporan keuangan disajikan
tujuan lain dalam rangka secara wajar menurut
melaksanakan ketentuan standar akuntansi
peraturan perundang-
undangan perpajakan.
Objek audit SPT (pemeriksaan untuk Laporan keuangan
tujuan menguji kepatuhan)
atau fakta (pemeriksaan
untuk tujuan lain)
Jenis audit Audit ketaatan (compliance Audit atas laporan
audit) keuangan (financial
statement audit)
Pemeriksa/auditor Pemeriksa pajak Akuntan publik
Kriteria Perundang-undangan PSAK
Perpajakan
Institusi yang melakukan Unit Pelaksana Pemeriksa Kantor Akuntan Publik
pada DJP

Kewenangan Melakukan Pemeriksaan

Pasal 29 ayat 1 UU KUP

Direktur Jenderal Pajak berwenang melakukan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan


pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak dan untuk tujuan lain dalam rangka
melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Tata Cara Pemeriksaan

 Tata cara pemeriksaan diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri


Keuangan.

 Diatur dengan PMK No. 17/PMK.03/2013 stdd PMK No. 184/PMK.03/2015

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 78
Jenis Pemeriksaan

1. Pemeriksaan Lapangan
- dilakukan di tempat tinggal atau tempat kedudukan WP
- tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas WP
- Lokasi objek pajak/ tempat kedudukan subjek pajak/ wajib pajak (Pemeriksaan
PBB)
- dan/atau tempat lain yang ditentukan oleh Dirjen Pajak
2. Pemeriksaan Kantor
Dilakukan di kantor DJP.

Ruang Lingkup Pemeriksaan


1. Menguji Kepatuhan

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 79
2. Tujuan Lain
Dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan UU perpajakan dapat
meliputi penentuan, pencocokan/ pengumpulan materi yg berkaitan dengan tujuan
Pemeriksaan.

Kriteria Pemeriksaan
1. Menguji Kepatuhan

PMK No. 17/PMK.03/2013 stdd PMK No. 184/PMK.03/2015 pasal 4

Ayat 1

a. WP yang mengajukan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17B Undang-Undang KUP;
b. terdapat keterangan lain berupa data konkret sebagaimana dimaksud dalam Pasal
13 ayat (1) huruf a Undang-Undang KUP;
c. WP menyampaikan Surat Pemberitahuan yang menyatakan lebih bayar, selain yang
mengajukan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebagaimana
dimaksud pada huruf a;
d. WP yang telah diberikan pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak;
e. WP menyampaikan Surat Pemberitahuan yang menyatakan rugi;
f. WP melakukan penggabungan, peleburan, pemekaran, likuidasi, pembubaran, atau
akan meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya;
g. WP melakukan perubahan tahun buku atau metode pembukuan atau karena
dilakukannya penilaian kembali aktiva tetap;
h. WP tidak menyampaikan atau menyampaikan Surat Pemberitahuan tetapi
melampaui jangka waktu yang telah ditetapkan dalam surat teguran yang terpilih
untuk dilakukan Pemeriksaan berdasarkan Analisis Risiko; atau
i. WP menyampaikan Surat Pemberitahuan yang terpilih untuk dilakukan Pemeriksaan
berdasarkan Analisis Risiko.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 80
Ayat 2

Ketentuan mengenai Analisis Risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h dan huruf
i dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Tujuan Lain
a. Pemberian NPWP Jabatan selain yang dilakukan berdasarkan Verifikasi
b. Penghapusan NPWP selainyang dilakukan berdasarkan Verifikasi
c. Pengukuhan atau pencabutan PKP selain yang dilakukan berdasarkan
Verifikasi.
d. Wajib Pajak mengajukan keberatan
e. Pengumpulan bahan ( NPPN)
f. Pencocokan data dan/atau alat keterangan
g. Penentuan Wajib Pajak berlokasi di daerah terpencil
h. Penentuan satu atau lebih tempat terutang PPN.
i. Pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak
j. Penentuan saat produksi dimulai
k. Perpanjangan jangka waktu kompensasi kerugian sehubungan dengan
pemberian fasilitas perpajakan.
l. Memenuhi permintaan informasi dari negara mitra P3B

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 81
Unit Pelaksana Pemeriksaan (UP2)

Pemeriksa Pajak
Diberikan Kartu Tanda Pengenal pemeriksa pajak
1. Fungsional Pemeriksa Pajak
2. Petugas Pemeriksa Pajak (PPP)
3. Tenaga ahli yg ditunjuk oleh Dirjen Pajak
Tim Pemeriksa Pajak :
1. Fungsional Pemeriksa Pajak
2. Petugas Pemeriksa Pajak (PPP)
3. Gabungan FPP dan PPP
Petugas Pemeriksa Pajak (PPP) terdiri dari :
PNS DJP selain pejabat FPP, yang ditunjuk Ka.KPP, Ka.Kanwil DJP
1. Kasi dan Pelaksana Seksi Pemeriksaan harus ditunjuk sebagai PPP
2. PPP selain Kasi dan Pelaksana Pemeriksaan ditunjuk sesuai dengan pertimbangan
Kepala KPP
3. Petugas Pemeriksa Pajak yang ditunjuk harus diberikan pelatihan teknis sehingga
memiliki keterampilan sebagai P3
4. Seluruh dokumentasi kegiatan Pemeriksaan yang dilakukan oleh Petugas Pemeriksa
Pajak dilakukan di Seksi Pemeriksaan.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 82
Pertemuan 2
Standar, Kode Etik dan Aspek Hukum Pemeriksaan Pajak

Standar Pemeriksaan
(PER-23/PJ/2013)
Standar Pemeriksaan digunakan sebagai ukuran mutu Pemeriksaan yang diatur
oleh Direktur Jenderal Pajak yang merupakan capaian minimum yang harus dicapai
Pemeriksa dalam melaksanakan Pemeriksaan.

Tujuan Dibuat Standar Pemeriksaan


- Keseragaman, ketertiban dan pertanggungjawaban dalam pelaksanaan
pemeriksaan
- Efektivitas dan efisiensi pelaksanaan pemeriksaan
- Produktivitas
Pemeriksaan Harus Sesuai Standar Pemeriksaan

(PMK No. 17/PMK.03/2013 stdd PMK No. 184/PMK.03/2015 pasal 6 ayat 1 dan pasal 72
ayat 1)

• Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan harus


dilaksanakan sesuai dengan standar Pemeriksaan.
• Pemeriksaan untuk tujuan lain, harus dilaksanakan sesuai dengan standar
Pemeriksaan.

1. Standar Umum
a. Telah mendapat pendidikan dan pelatihan teknis yang cukup serta memiliki
keterampilan sebagai Pemeriksa Pajak,
b. Menggunakan keterampilannya secara cermat dan seksama;
c. Jujur dan bersih dari tindakan-tindakan tercela, mengutamakan kepentingan
negara;
d. Taat terhadap berbagai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
perpajakan
2. Standar Pelaksanaan
a. Persiapan yang baik, sesuai dg tujuan Pemeriksaan
b. Pemeriksaan dilaksanakan dengan melakukan pengujian berdasarkan metode
dan teknik Pemeriksaan sesuai dengan program Pemeriksaan (audit program)
yang telah disusun
c. temuan Pemeriksaan harus didasarkan pada bukti kompeten yang cukup dan
berdasarkan ketentuan perUU perpajakan;
d. dilakukan oleh suatu tim Pemeriksa Pajak yang terdiri dari seorang supervisor,
seorang ketua tim, dan seorang atau lebih anggota tim, dan dalam keadaan
tertentu ketua tim dapat merangkap sebagai anggota tim.
e. dapat dibantu oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian tertentu, baik yang
berasal dari Direktorat Jenderal Pajak, maupun yang berasal dari instansi di luar
Direktorat Jenderal Pajak yang telah ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak,
sebagai tenaga ahli
f. dapat dilakukan secara bersama-sama dengan tim pemeriksa dari instansi lain
g. dapat dilaksanakan di kantor Direktorat Jenderal Pajak, tempat tinggal atau
tempat kedudukan Wajib Pajak, tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 83
Wajib Pajak, dan/atau atau tempat lain yang dianggap perlu oleh Pemeriksa
Pajak
h. dilaksanakan pada jam kerja dan apabila diperlukan dapat dilanjutkan di luar jam
kerja
i. pelaksanaan Pemeriksaan didokumentasikan dalam bentuk Kertas
Kerja Pemeriksaan;
3. Standar Pelaporan
a. LHP disusun secara ringkas dan jelas, memuat ruang lingkup atau pos-pos
yang diperiksa sesuai dengan tujuan Pemeriksaan, memuat simpulan Pemeriksa
Pajak yang didukung temuan yang kuat tentang ada atau tidak adanya
penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan perpajakan, dan
memuat pula pengungkapan informasi lain yang terkait dengan Pemeriksaan.
b. Laporan Hasil Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban
perpajakan antara lain mengenai :
1. Penugasan Pemeriksaan;
2. Identitas Wajib Pajak;
3. Pembukuan atau pencatatan Wajib Pajak;
4. Pemenuhan kewajiban perpajakan;
5. Data/informasi yang tersedia;
6. Buku dan dokumen yang dipinjam;
7. Materi yang diperiksa;
8. Uraian hasil Pemeriksaan;
9. Ikhtisar hasil Pemeriksaan;
10. Penghitungan pajak terutang;
11. Simpulan dan usul Pemeriksa Pajak.
c. LHP disusun dan ditandatangani oleh tim Pemeriksa Pajak.
d. LHP ditandatangani oleh Kepala UP2

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 84
Kode Etik Pemeriksa Pajak
 Kode Etik Pemeriksa Pajak belum diatur secara khusus oleh DJP
 Kode Etik Pegawai DJP dapat digunakan sebagai pijakan bagi Pemeriksa Pajak
Etika adalah studi tentang tingkah laku manusia, yang tidak hanya menentukan
kebenarannya sebagaimana adanya, tetapi juga menyelidiki manfaat atau kebaikan
dari seluruh tingkah laku manusia.
Kode etik adalah kumpulan dari prinsip-prinsip etika, dapat menjadi alat manajemen
dalam membuat dan mengartikulasikan nilai-nilai organisasi, tanggung jawab,
kewajiban sebuah organisasi serta bagaimana dia menjalankan fungsinya.
Kode etik memberikan panduan kepada para pegawai tentang:
 mengelola situasi apabila berhadapan dengan suatu dilema di antara pilihan
kegiatan yang baik dan benar
 berhadapan dengan suatu tekanan untuk mempertimbangkan atas suatu
permasalahan secara benar atau salah
 Kode etik juga merefleksikan kepedulian para pegawai atas hal-hal penting dari
organisasi dalam konteks hubungan dan lingkungan bisnis di mana mereka
beroperasi.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 85
(PMK 1/PM.3/2007 Pasal 3 & 4)
Kewenangan dan Kewajiban Pemeriksa Pajak
Wewenang Pemeriksa (PMK No. 17/PMK.03/2013 stdd PMK No. 184/PMK.03/2015 pasal
12)

Kewajiban Pemeriksa (PMK No. 17/PMK.03/2013 stdd PMK No. 184/PMK.03/2015 pasal
11)

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 86
Hak dan Kewajiban Wajib Pajak
Kewajiban Wajib Pajak (PMK No. 17/PMK.03/2013 stdd PMK No. 184/PMK.03/2015 pasal
14)

Hak Wajib Pajak (PMK No. 17/PMK.03/2013 stdd PMK No. 184/PMK.03/2015 pasal 13)

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 87
Rahasia Jabatan (Pasal 34 UU KUP)

Sanksi Pidana Rahasia Jabatan Pasal 41 UU KUP


(1) Pejabat yang karena kealpaanya tidak memenuhi kewajiban merahasiakan hal
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1
(satu) tahun dan denda paling banyak Rp25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah). ***)

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 88
(2) Pejabat yang dengan sengaja tidak memenuhi kewajibannya atau seseorang yang
menyebabkan tidak dipenuhinya kewajiban pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34
dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). ***)
(3) Penuntutan terhadap tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
hanya dilakukan atas pengaduan orang yang kerahasiaannya dilanggar. ***)
Pembatalan Hasil Pemeriksaan (Pasal 36 ayat 1 huruf d UU KUP dan PMK No.
17/PMK.03/2013 stdd PMK No. 184/PMK.03/2015 pasal 60)

Gugatan atas Pemeriksaan yang Tidak Sesuai Prosedur (Pasal 23 ayat 2 huruf d UU
KUP)

(2) Gugatan Wajib Pajak atau Penanggung Pajak terhadap:

d. penerbitan surat ketetapan pajak atau Surat Keputusan Keberatan yang dalam
penerbitannya tidak sesuai dengan prosedur atau tata cara yang telah diatur dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan hanya dapat diajukan kepada
badan peradilan pajak.

Risiko pemeriksaan jika tidak dilakukan sesuai dengan Tata Cara Pemeriksaan

(Pasal 36A ayat 1 dan 2 UU KUP)

(1) Pegawai pajak yang karena kelalaiannya atau dengan sengaja menghitung atau
menetapkan pajak tidak sesuai dengan ketentuan UU perpajakan dikenai sanksi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Pegawai pajak yang dalam melakukan tugasnya dengan sengaja bertindak di luar
kewenangannya diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan,
dapat diadukan ke unit internal Depkeu yang berwenang melakukan pemeriksaan

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 89
dan investigasi dan apabila terbukti melakukannya dikenai sanksi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Aparat Pajak Menjalankan Kewenangan Jabatan Tidak Dipidana (Pasal 36A ayat 5 UU
KUP)

Pegawai pajak tidak dapat dituntut, baik secara perdata maupun pidana, apabila dalam
melaksanakan tugasnya didasarkan pada iktikad baik dan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan.
Penjelasan ayat 5 Pasal 36A UU KUP
Dianggap melakukan iktikad baik apabila:
❑ tidak untuk mencari keuntungan (diri sendiri, keluarga maupun kelompok) dan/atau
❑ tidak terindikasi korupsi, kolusi, nepotisme (KKN)

Aspek Pidana terkait Pemeriksaan bagi Pemeriksa Pajak

Pasal 36A ayat (3) dan (4) UU KUP


(3) Pegawai pajak yang dalam melakukan tugasnya terbukti melakukan pemerasan dan
pengancaman kepada Wajib Pajak untuk menguntungkan diri sendiri secara melawan
hukum diancam dengan pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 368 Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana. ***)
(4) Pegawai pajak yang dengan maksud menguntungkan diri sendiri secara melawan
hukum dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang untuk
memberikan sesuatu, untuk membayar atau menerima pembayaran, atau untuk
mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri, diancam dengan pidana sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 12 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan perubahannya. ***

Pasal 50 dan 51 KUHP


Pasal 50
Barang siapa melakukan perbuatan untuk melaksanakan ketentuan undang-undang,
tidak dipidana.
Pasal 51
(1) Barang siapa melakukan perbuatan untuk melaksanakan perintah jabatan yang
diberikan oleh penguasa yang berwenang, tidak dipidana.
(2) Perintah jabatan tanpa wewenang, tidak menyebabkan hapusnya pidana, kecuali jika
yang diperintah, dengan itikad baik mengira bahwa perintah diberikan dengan wewenang
dan pelaksanaannya termasuk dalam lingkungan pekerjaannya.

Pasal 1 KUHP
(1) Tiada suatu perbuatan dapat dipidana, kecuali berdasarkan kekuatan ketentuan
perundang-undangan pidana yang telah ada sebelumnya.
(2) Jika ada perubahan dalam perundang-undangan sesudah perbuatan dilakukan, maka
terhadap terdakwa diterapkan ketentuan yang paling menguntungkan .

Tindak Pidana Umum bagi PNS

A. KEJAHATAN JABATAN
1. Penggelapan uang atau Surat Berharga dalam jabatan
KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 90
- Pidana Penjara 7 (tujuh) tahun
―Seorang pejabat atau orang lain yang ditugaskan menjalankan suatu jabatan
umum terus menerus atau untuk sementara waktu, yang dengan sengaja
menggelapkan uang atau surat berharga yang disimpan karena jabatannya, atau
membiarkan uang atau surat berharga itu diambil atau digelapkan oleh orang lain,
atau menolong sebagai pembantu dalam melakukan perbuatan tersebut, diancam
dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun‖(Pasal 415 KUHP)
- Pidana Penjara 4 (empat) tahun
―Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu
yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam
kekuasaannya bukan karena kejahatan diancam karena penggelapan, dengan
pidana penjara paling lama empat tahun atau pidana denda paling banyak sembilan
ratus rupiah‖(Pasal 372 KUHP)

2. Pemerasan dengan penyalahgunaan kekuasaan


- Pidana penjara 6 (enam) tahun
Seorang pejabat dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara
melawan hukum, dengan menyalahgunakan kekuasaannya, memaksa seseorang
untuk memberikan sesuatu, untuk membayar atau menerima pembayaran dengan
potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri, diancam dengan
pidana penjara paling lama enam tahun. (Pasal 423 KUHP)

- Pidana penjara 7 (tujuh) tahun (Pasal 425 KUHP)


Diancam karena melakukan pemerasan dengan pidana penjara paling lama tujuh
tahun:
1. seorang pejabat yang pada waktu menjalankan tugas, meminta, menerima, atau
memotong pembayaran, seolah-olah berhutang kepadanya, kepada pejabat lainnya
atau kepada kas umum, padahal diketahuinya bahwa tidak demikian adanya;
2. seorang pejabat yang pada waktu menjalankan tugas, meminta atau menerima
pekerjaan orang atau penyerahan barang seolah olah merupakan hutang kepada
dirinya, padahal diketahuinya bahwa tidak demikian halnya;
3. seorang pejabat yang pada waktu menjalankan tugas, seolaholah sesuai dengan
aturan- aturan yang bersangkutan telah menggunakan tanah negara yang di atasnya
ada hak-hak pakai Indonesia dengan merugikan yang berhak padahal diketahui nya
bahwa itu bertentangan dengan peraturan tersebut

3. Memaksa masuk ke dalam rumah atau ruangan atau pekarangan tertutup tanpa
mengindahkan cara-cara peraturan umum.
- Pidana penjara 1 tahun 4 bulan
(Pasal 429 KUHP)

Delik pidana yang mungkin saja berhubungan dengan tindakan pemeriksaan pajak
adalah:
Pasal 310 KUHP, delik penghinaan.
Barangsiapa sengaja menyerang kehormatan atau nama baik seseorang dengan
menuduhkan sesuatu hal, yang maksudnya tentang supaya hal itu diketahui umum,

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 91
diancam karena pencemaran dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan
atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.
Jika hal itu dilakukan dengan tulisan atau gambaran yang disiarkan, dipertunjukkan
atau ditempel di muka umum, maka diancam karena pencemaran tertulis dengan
pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan atau pidana denda paling banyak
empat ratus ribu lima ratus rupiah.
Pasal 335 KUHP, delik perbuatan tidak menyenangkan.
Diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun atau denda paling banyak
empat ribu lima ratus rupiah:
 Barangsiapa secara melawan hukum memaksa orang lain supaya melakukan, tidak
melakukan atau membiarkan sesuatu, dengan memakai kekerasan suatu perbuatan
lain maupun perlakuan yang tak menyenangkan, atau memakai ancaman kekerasan,
sesuatu perbuatan lain maupun perlakuan yang menyenangkan, baik terhadap orang
itu sendiri maupun orang lain.

 Barangsiapa memaksa orang lain supaya melakukan, untuk melakukan atau


membiarkan sesuatu dengan ancaman pencemaran atau pencemaran tertulis.

Selanjutnya, melalui putusan Mahkamah Konstitusi Putusan Nomor 1/PUU-XI/2013


tanggal 16 Januari 2014, Pasal 335 KUHP diubah menjadi:
Barang siapa secara melawan hukum memaksa orang lain supaya melakukan, tidak
melakukan atau membiarkan sesuatu, dengan memakai kekerasan, atau dengan
memakai ancaman kekerasan, baik terhadap orang itu sendiri maupun orang lain

B. TINDAK PIDANA KORUPSI:


Setiap orang yang secara melawan hukum, melakukan perbuatan memperkaya diri
sendiri atau orang lain, atau suatu korporasi, yang dapat merugikan keuangan Negara
atau perekonomian Negara, dipidana penjara seumur hidup, atau minimum 4 (empat)
tahun dan maksimum 20 (dua puluh) tahun dan denda paling sedikit R200 juta dan paling
banyak Rp1 Milyar (Psl. 2 ayat (1) UU 31/99 stdd UU 20/2001)
 Terdakwa mempunyai hak untuk membuktikan bahwa ia tidak melakukan tindak
pidana korupsi.
(Psl. 37 ayat (1) UU 31/99 stdd UU 20/2001)

 Dalam hal Terdakwa tidak dapat membuktikan tentang kekayaan yang tidak
seimbang dengan penghasilannya atau sumber penambahan kekayaannya, maka
keterangan tersebut dapat digunakan untuk memperkuat alat bukti yang sudah ada
bahwa Terdakwa telah melakukan tindak pidana korupsi.
(Psl. 37 ayat (4) UU 31/99 stdd UU 20/2001)

C. GRATIFIKASI
Gratifikasi adalah pemberian dalam arti luas, meliputi :
 Pemberian Uang, Barang, Rabat,  Pengobatan Cuma-Cuma
Komisi  Fasilitas lainnya
 Pinjaman Tanpa Bunga - baik yang di DN/LN
 Tiket Perjalanan - baik menggunakan sarana
 Fasilitas Penginapan cetak/elektronik
 Perjalanan Wisata
Suap = gratifikasi + jabatan

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 92
Pelaporan gratifikasi ke KPK dilakukan paling lambat 30 hari sejak menerima, yaitu
gratifikasi di atas Rp1.000.000,00 (ketentuan KPK)
Setiap gratifikasi kepada Pegawai Negeri atau penyelenggara Negara dianggap
pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan
dengan kewajibannya atau tugasnya,
a. Yang nilainya Rp. 10 juta atau lebih, pembuktian bahwa gratifikasi tersebut bukan
merupakan suap dilakukan oleh penerima gratifikasi.
b. Yang nilainya kurang dari Rp. 10 juta, pembuktian bahwa gratifikasi tersebut suap
dilakukan oleh Penuntut Umum.
Pidana Penjara :
- Seumur Hidup
- Minimal 4 (empat) tahun
- Maksimal 20 (dua puluh) tahun
- Denda min. Rp. 200 juta
- Denda Max. Rp. 1 Milyar
(Pasal 12 B UU 31/99 stdd UU 20/2001)

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 93
Pertemuan 3

Metode, Teknik, dan Prosedur Pemeriksaan

Tujuan Pemeriksaan

1. Tujuan Audit Umum Terkait dengan Transaksi yang dapat dipakai dalam
Pemeriksaan Pajak
a. Keterjadian (occurance) – transaksi yang dicatat memang ada.
b. Kelengkapan (completeness) – transaksi yang ada/terjadi telah dicatat.
c. Keakuratan (accuracy) – transaksi yang dicatat dinyatakan pada jumlah yang
benar.
d. Posting dan pengikhtisaran (posting and summarization) – transaksi yang
dicatat dimasukkan ke dalam file induk (master files) secara tepat dan
diikhtisarkan dengan benar.
e. Klasifikasi (classification) – transaksi yang dicatat dalam jurnal telah
diklasifikasikan secara tepat.
f. Penetapan waktu (timing) – transaksi dicatat pada tanggal yang benar.
2. Tujuan Audit Umum Terkait Saldo Akun yang dapat dipakai dalam Pemeriksaan
Pajak
a. Eksistensi (existence) – jumlah yang tercantum memang ada;
b. Kelengkapan (completeness) – jumlah yang ada telah dicantumkan;
c. Keakuratan (accuracy) – jumlah yang tercantum telah dinyatakan pada jumlah
benar;
d. Klasifikasi (classification) – jumlah yang tercantum dalam daftar auditee telah
diklasifikasikan dengan tepat;
e. Pisah batas (cutoff) - transaksi yang mendekati tanggal neraca telah dicatat
pada periode yang tepat;

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 94
f.Hubungan yang rinci (detail tie-in) – rincian saldo akun sesuai dengan jumlah
pada file induk (master file) yang berkaitan, sesuai dengan total saldo akun,
dan sesuai dengan total di buku besar;
g. Nilai yang dapat direalisasi (realizable value) – aset dicantumkan pada jumlah
yang diestimasi akan direalisasi (untuk keperluan pajak  menggunakan
harga perolehan); dan
h. Hak dan kewajiban (rights and obligations).
3. Tujuan Audit terkait dengan Penyajian dan Pengungkapan
 Tujuan audit yang berkenaan dengan penyajian dan pengungkapan biasanya
identik dengan asersi manajemen untuk penyajian dan pengungkapan.
 Keperluan untuk pemeriksaan pajak:
Penyajian dan pengungkapan Wajib Pajak dalam laporan keuangan penting
dipahami oleh Pemerika Pajak untuk dapat memperoleh pemahaman yang utuh
mengenai perlakuan akuntansi Wajib Pajak dan SPT Wajib Pajak sehingga
Pemeriksa Pajak dapat membandingkan perlakukan perpajakan Wajib Pajak
atas pos-pos SPT yang diperiksa dengan ketentuan peraturan perpajakan yang
berlaku untuk melihat penyimpangan/kepatuhan terhadap ketentuan material
perpajakan.

Bukti Audit

Temuan Pemeriksaan harus berdasarkan bukti kompeten yang cukup.

 Bukti kompeten: bukti yang valid dan relevan dengan tetap mempertimbangkan
prinsip kewajaran dan kelaziman usaha atas transaksi Wajib Pajak yang memiliki
hubungan istimewa.
 Valid: bukti dapat diandalkan untuk menyimpulkan suatu fakta. Tingkat validitas bukti
dipengaruhi oleh 3 hal sebagai berikut:
• Indepedensi dan kualifikasi sumber diperolehnya bukti

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 95
• Kondisi di mana bukti diperoleh
• Cara bukti diperoleh
 Relevan adalah bahwa bukti harus berkaitan dengan pos-pos yang akan diperiksa
sebagaimana tercantum dalam Program Pemeriksaan.
 Bukti yang cukup adalah bukti yang memadai untuk mendukung temuan hasil
pemeriksaan. Kecukupan terkait dengan pertimbangan profesional (professional
judgement) Pemeriksa Pajak.

Menentukan Tujuan Pemeriksaan Melalui Pemahaman Asersi WP

1. Assertions
Asersi manajemen adalah pernyataan (represesentasi) yang tersirat atau
diekspresikan oleh manajemen tentang kelas transaksi, akun terkait, dan
pengungkapan di laporan keuangan. [Arens, Elder, dan Beasly (2012: 173)]
a. Keterjadian (occurance)
b. Eksistensi (existence)
c. Kelengkapan (completeness)
d. Keakuratan (accuracy)
e. Penilaian & alokasi (valuation and allocation)
f. Klasifikasi (classification)
g. Pisah batas (cut-off)
h. Hak & Kewajiban (right and obligation)
i. Ketaatan (compliance)
2. Audit Objectives
Apa yg ingin dicapai oleh pemeriksa atas pengujian pos-pos yg diperiksa.
1) Keabsahan (Validity)
2) Kelengkapan (Completeness)
3) Kepemilikan (Ownership)
4) Penilaian (Valuation)
5) Klasifikasi (Clasification)
6) Akurasi mekanis (Mechanical Accuracy)
7) Pengungkapan (Disclosure)
8) Ketaatan (Compliance)

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 96
Metode Pemeriksaan
• Metode Langsung
 merupakan teknik pemeriksaan dan prosedur pemeriksaan untuk menguji
kebenaran pos-pos diperiksa yang dilakukan secara langsung terhadap buku,
catatan, dan dokumen terkait dengan pos-pos yang diperiksa.
• Metode Tidak Langsung
 merupakan teknik pemeriksaan dan prosedur pemeriksaan untuk menguji
kebenaran pos-pos diperiksa yang dilakukan secara tidak langsung melalui
suatu pendekatan penghitungan tertentu.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 97
• Pos-pos SPT adalah pos-pos di dalam SPT atau pos turunannya termasuk lampiran
baik SPT Masa maupun SPT Tahunan.

Penggunaan Metode Tidak Langsung (SE-65/PJ/2013)

• Digunakan dalam hal Metode Langsung tidak dapat diterapkan.


• Pemeriksa Pajak harus memiliki bukti bahwa Metode Langsung tidak dapat
digunakan.
• Dapat digunakan untuk mendukung penggunaan Metode Langsung atau untuk
melakukan identifikasi masalah.
• Pemeriksa Pajak dapat menggunakan satu atau lebih pendekatan Metode Tidak
Langsung dalam melakukan pemeriksaan.

Terdapat 6 (enam) pendekatan metode tidak langsung, yaitu :

 Transaksi Tunai dan Bank;


 Sumber dan Penggunaan Dana;
 Penghitungan Rasio;
 Satuan dan/atau Volume;
 Penghitungan Biaya Hidup;
 Pertambahan Kekayaan Bersih (Net Worth).
Metode Tidak Langsung yang digunakan oleh Pemeriksa Pajak harus didasarkan
pada bukti kompeten yang cukup dan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

1. Transaksi Tunai dan Bank


Dalam pencatatan Wajib Pajak semua penghasilan dicatat di sisi debit dan
pengeluaran dicatat di sisi kredit, termasuk penghasilan-penghasilan yang bukan
merupakan objek pajak dan pengeluaran-pengeluaran yang tidak boleh dikurangkan
menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Contoh penerimaan dan pengeluaran Wajib Pajak:

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 98
Untuk dapat menghitung Penghasilan Kena Pajak harus diperhitungkan penghasilan
yang bukan merupakan objek pajak dan pengeluaran yang tidak boleh dikurangkan.
Pengujian atas objek pajak lainnya dapat didasarkan pada catatan yang ada dari
kas/bank tersebut.

Jumlah semua penerimaan bank (mutasi kredit


+/+
bank)

Saldo Akhir Kas +/+

PPh yang dipotong/dipungut pihak lain +/+

Pengeluaran tunai +/+

Saldo Awal Kas -/-

Penerimaan yang bukan penghasilan*) -/-

Penerimaan yang bukan objek pajak -/-

PPN dipungut sendiri**) -/-

Penghasilan bruto seharusnya (final dan non


xxx
final)

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 99
*) Misal pencairan pinjaman, pencairan deposito, mutasi antar rekening sendiri,
pembatalan transaksi, dan sebagainya.
**) PPN dipungut sendiri diisi hanya apabila Pemeriksa Pajak dapat meyakini
terdapat PPN yang dipungut dalam mutasi kredit bank dan penerimaan kas.

2. Sumber dan Penggunaan Dana


Pendekatan Sumber dan Penggunaan Dana sebaiknya digunakan dalam kondisi
apabila terdapat data:
a. sumber pendanaan kegiatan usaha Wajib Pajak baik internal maupun eksternal.
b. penggunaan dana Wajib Pajak baik untuk kegiatan operasional maupun
penambahan harta.
 Apabila semua penghasilan dan pengeluaran dilaporkan dengan benar, minimal
jumlah penggunaan dana akan sama besarnya dengan jumlah sumber dana.
 Setiap penggunaan dana selalu didukung oleh adanya sumber dana.
Dengan demikian bila penggunaan dana lebih besar daripada sumber
dana berarti ada sejumlah sumber dana yang tidak dilaporkan oleh Wajib Pajak.
Sumber dana perlu diyakini apakah sumber dana itu berasal dari penghasilan atau
bukan.

Awal + sumber-penggunaan = akhir

3. Penghitungan Rasio

Pendekatan Rasio sebaiknya digunakan dalam kondisi:

a. terdapat data yang dapat digunakan sebagai pembanding dan/atau penghitungan


rasio baik dari Direktorat Jenderal Pajak, Wajib Pajak, maupun dari pihak lain.
b. kegiatan usaha Wajib Pajak dapat dibandingkan dengan rasio yang diperoleh.
 Pendekatan ini merupakan cara untuk menguji dan menghitung kembali
peredaran usaha, harga pokok penjualan, laba bruto, laba bersih, ataupun
penghasilan bruto secara keseluruhan,
 dengan cara mengalikan basis data dengan persentase atau rasio-rasio
pembanding.
 Basis data adalah data awal yang dimiliki oleh Pemeriksa Pajak baik yang berasal
dari internal Wajib Pajak pada tahun pajak yang sedang diperiksa atau tahun
pajak yang lain, maupun yang berasal dari pihak eksternal, misalnya:
KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 100
a. peraturan perpajakan yang mengatur mengenai benchmarking;
b. publikasi komersial;
c. hasil pemeriksaan;
d. dan lain-lain.
 Dalam melakukan perbandingan (internal atau eksternal), Pemeriksa Pajak harus
mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesepadanan,
misalnya:
a. karakteristik barang dan jasa yang dijual;
b. luas dan besarnya kegiatan usaha (skala usaha);
c. letak geografis usaha;
d. kondisi ekonomi; dan/atau
e. strategi bisnis yang meliputi umur perusahaan dan aktivitas
perluasan/ekspansi.

A Formula Dasar
1 Pos yang dihitung
Pos yang dihitung dapat berupa peredaran usaha, HPP, laba kotor, atau laba
neto
Basis data pada Setahun
2 Proyeksi data setahun periode x
Periode Yang
yang diidentifikasi
Teridentifikasi
B Formula Rasio
1 Rasio Margin Laba
Kotor
(Gross Profit
Margin/GPM)

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 101
2 Rasio Margin Laba
Bersih
(Net Profit
Margin/NPM)
3 Perputaran Persediaan
Rata-Rata
(Inventory
Turnover/ITO)
4 Perputaran Piutang
Rata-Rata
(Account Receivable
Turnover/ART)
5 Rasio Pengembalian
atas Aktiva
(Return on Asset/RoA)
6 Rasio Pengembalian
atas Modal
(Return on Equity/RoE)

Harga Biaya Rasio yang


No Penjualan Persediaan Piutang Aktiva Modal
Pokok Usaha digunakan
1. Tidak Ada Ada Penjualan =
HPP x (1+
GPM)
2. Tidak Ada Tidak Penjualan =
HPP x (1+
GPM)
3. Tidak Tidak Ada Ada HPP = Rata-
rata
persediaan x
ITO
Penjualan =
HPP x
(1+GPM)
4. Tidak Tidak Tidak Ada HPP = Rata-
rata
persediaan x
ITO
Penjualan =
HPP x
(1+GPM)
5. Tidak Tidak Ada Ada Penjualan
= Rata-rata
piutang x
ART

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 102
6. Tidak Tidak Tidak Ada Penjualan
= Rata-rata
piutang x
ART
7. Tidak Tidak Tidak Ada Laba Bersih =
Total Aktiva x
RoA
8. Tidak Tidak Tidak Ada Laba Bersih =
Modal x RoE
Penjelasan :
Ada = Pembukuan, catatan, & dokumen lengkap & dapat diyakini kebenarannya.
Tidak = Pembukuan, catatan & dokumen tidak ada, tidak lengkap, atau tidak dapat diyakini
kebenarannya

4. Pendekatan Satuan/Volume

 Pendekatan Satuan dan/atau Volume adalah cara untuk menentukan atau


menghitung kembali jumlah penghasilan bruto Wajib Pajak atau Pos SPT lainnya
dengan menerapkan harga atau jumlah laba terhadap jumlah satuan dan/atau
volume usaha yang direalisasi oleh Wajib Pajak.

 Satuan adalah segala sesuatu atau variabel dalam kuantum yang memberikan
petunjuk besarnya volume usaha. Pengertian satuan atau unit tidak hanya mengacu
pada jumlah barang yang diproduksi atau terjual saja tetapi segala variabel (dalam
kuantum) yang memberi petunjuk besarnya volume usaha.

 Contoh satuan:
a. Perdagangan = kuantitas barang dagangan terjual.
b. Pabrikasi = kuantitas barang jadi yang diproduksi, kuantitas pemakaian bahan
baku, bahan pembantu, upah satuan, rendemen.
c. Jasa = variabel yang mengidentifikasikan penghasilan tergantung
karakteristik usaha WP,misalnya:
1) jasa dokter yaitu jumlah kunjungan pasien;
2) jasa pengacara yaitu jumlah jam konsultasi;
3) hotel yaitu hari penggunaan kamar, penggunaan sabun, atau barang pembantu
lainnya.
1. Dalam hal volume usaha dalam setahun dapat diidentifikasi maka peredaran usaha
setahun dihitung dengan cara sebagai berikut:

Peredaran Usaha = Volume Usaha x Harga Jual

2. Dalam hal volume usaha yang dapat diidentifikasi hanya untuk periode tertentu, maka
volume usaha sebagaimana rumus di atas diproyeksikan dengan cara sebagai berikut:

Setahun
Proyeksi Volume Volume pada
= periode yang x Periode yang
Usaha
diidentifikasi teridentifikasi

3. Dalam hal variabel yang dapat diidentifikasikan berupa input atau proses maka volume
pada periode yang diidentifikasikan dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 103
Volume pada
Volume input pada Persentase untuk
periode yang = x
periode tertentu menghasilkan output
diidentifikasi

5. Pendekatan Biaya Hidup

 Biaya hidup adalah seluruh pengeluaran Wajib Pajak tidak termasuk pengeluaran
yang digunakan untuk menambah kekayaan.
 Setidaknya apabila Wajib Pajak tidak memiliki utang maka penghasilan Wajib Pajak
minimal sama dengan biaya hidup. Penghasilan bruto tersebut merupakan titik impas
(break even point) bagi Wajib Pajak untuk mencukupi kebutuhan hidupnya tanpa
adanya penambahan harta kekayaannya.
 Dalam penerapan pendekatan ini, jumlah tanggungan Wajib Pajak serta pola dan
gaya hidup dan keadaan tempat tinggal Wajib Pajak perlu diperhatikan untuk
mendapatkan jumlah biaya hidup yang sewajarnya.
 Pengelompokkan pengeluaran biaya hidup :

 konsumsi rumah tangga;


 transportasi;
 pendidikan;
 kesehatan;
 rekreasi;
 gaya hidup (lifestyle);
 sumbangan;
 olahraga;
 pemeliharaan harta;
 pengeluaran berkaitan
dengan perolehan
penghasilan;
 pajak dan retribusi;
 pengeluaran lainnya.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 104
6. Pertambahan Kekayaan Bersih (Net Worth)
Pendekatan Pertambahan Kekayaan Bersih dilakukan dengan menghitung selisih
kekayaan bersih Wajib Pajak awal dan akhir tahun. Kekayaan bersih adalah selisih
antara harta dan kewajiban/utang yang dimiliki oleh Wajib Pajak orang pribadi.
Penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dapat digunakan untuk
konsumsi (biaya hidup) dan/atau untuk menambah kekayaan, sehingga penghasilan
Wajib Pajak orang pribadi dihitung dengan menjumlahkan pertambahan kekayaan
bersih dengan biaya hidup.

Formula WP OP Karyawan Formula WP OP Pengusaha


+/+ Kekayaan Bersih akhir tahun +/+
Kekayaan Bersih akhir tahun
Kekayaan Bersih awal tahun -/-
Kekayaan Bersih awal tahun -/-
Kenaikan (pengurangan) kekayaan bersih +/-
Kenaikan (pengurangan) kekayaan bersih +/-
Biaya Hidup +/+
Biaya Hidup +/+ +/+
Biaya Usaha
Penghasilan bukan objek/PPh Final -/- Penghasilan bukan objek/PPh Final -/-

Penghasilan bruto xxx Penghasilan bruto xxx

Formulir Pendukung
Formulir yang dapat digunakan untuk mendukung penggunaan Metode dan Teknik
Pemeriksaan
 Surat Pernyataan Sumber Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi;
 Surat Pernyataan Biaya Hidup;
 Surat Pernyataan Pertambahan/Pengurangan Kekayaan Bersih;
 Surat Pernyataan Kepemilikan Rekening Koran, Deposito, Tabungan, dan Rekening
Lainnya; dan
 Surat Pernyataan Laporan Keuangan Tidak Diaudit Oleh Akuntan Publik.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 105
Pertemuan 4
Teknik dan Prosedur Pemeriksaan

Teknik-teknik Pemeriksaan yang dapat digunakan Pemeriksa Pajak:


1. pemanfaatan informasi internal dan/atau eksternal Direktorat jenderal Pajak;
2. pengujian keabsahan dokumen;
3. evaluasi;
4. analisis angka-angka;
5. penelusuran angka-angka;
6. penelusuran bukti;
7. pengujian keterkaitan;
8. ekualisasi atau rekonsiliasi;
9. permintaan keterangan atau bukti;
10. konfirmasi;
11. inspeksi;
12. pengujian kebenaran fisik;
13. pengujian kebenaran penghitungan matematis;
14. wawancara;
15. uji petik (sampling);
16. Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK); dan/atau
17. Teknik-teknik Pemeriksaan lainnya.

1. Pemanfaatan Informasi Internal dan/atau Eksternal Direktorat Jenderal Pajak

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 106
2. Pengujian Keabsahan Dokumen
Pengujian keabsahan dokumen adalah pengujian yang dilakukan untuk meyakini
keabsahan suatu dokumen yang akan digunakan dalam pemeriksaan.
Prosedur:

a. teliti keabsahan dokumen, misalnya pembubuhan tanda tangan pihak yang


berwenang, cap/stempel, dan tanggal dokumen;
b. lakukan klarifikasi kepada pihak yang terkait;
c. minta surat pernyataan Wajib Pajak;
d. dan sebagainya.

3. Evaluasi
Evaluasi adalah proses penilaian atas dokumen, kegiatan, sistem, dan sejenisnya
berdasarkan kriteria tertentu.
Prosedur:

a. pahami gambaran umum dan kegiatan usaha Wajib Pajak, akta-akta Wajib Pajak,
bagan organisasi, bagan kepemilikan, proses produksi, hasil RUPS, surat-surat
keputusan, supplier utama, konsumen utama, dan sebagainya;
b. pelajari dan cek kelengkapan SPT termasuk lampiran-lampiran dan dokumen-
dokumen Wajib Pajak lainnya;
c. lakukan penilaian atas sistem pengendalian internal Wajib Pajak;
d. identifikasi jenis-jenis pajak yang menjadi kewajiban Wajib Pajak berdasarkan
master file saat terdaftar, pengukuhan sebagai PKP, KLU, dan/atau profil Wajib
Pajak;
e. buat checklist prosedur formal tata cara pemeriksaan;
f. pelajari hasil pemeriksaan pajak tahun-tahun sebelumnya;
g. lakukan penilaian kepatuhan Wajib Pajak berdasarkan informasi-informasi yang
tersedia;
h. bandingkan hasil pemeriksaan dengan rencana pemeriksaan;
i. bandingkan checklist prosedur formal tata cara pemeriksaan dengan pelaksanaan
pemeriksaan;
j. dan sebagainya.

4. Analisis Angka-Angka
Analisis angka-angka adalah penelaahan dan penguraian atas angka-
angka dan bagian-bagiannya serta hubungannya dengan angka pada pos lain untuk
mengetahui kewajaran jumlah suatu pos. Analisis angka-angka dilakukan dengan
menelaah keterkaitan angka yang terdapat pada suatu pos dengan angka dalam pos
lainnya yang berhubungan.
Misalnya
o kenaikan beban penyusutan mesin dengan penambahan jumlah atau nilai
aktiva mesin,
o hubungan biaya pemasaran dengan jumlah penjualan,
o hubungan biaya pengangkutan dengan penjualan,
o hubungan biaya bunga dengan pinjaman, dan sebagainya.
Prosedur:

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 107
a. cek penghitungan matematis seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian dalam SPT;
b. bandingkan dan lakukan analisis atas angka-angka dalam SPT Wajib Pajak
dengan neraca, laporan laba rugi, dan laporan atau dokumen lainnya;
c. bandingkan dan lakukan analisis atas laporan keuangan Wajib Pajak tahun pajak
yang diperiksa dengan tahun-tahun sebelumnya;
d. lakukan analisis rasio dengan menggunakan informasi baik yang berasal dari
internal atau eksternal Wajib Pajak;
e. dan sebagainya.

5. Penelusuran Angka-Angka
Penelusuran angka-angka adalah penelaahan secara mundur untuk mentrasir angka-
angka dalam suatu pos sesuai dengan rekam jejak pemeriksaan (audit trail).
Prosedur:

a. identifikasi transaksi-transaksi yang berkaitan dengan pos yang diperiksa;


b. klasifikasi jenis transaksi yang telah diidentifikasi sesuai dengan jenis objek
pajaknya;
c. identifikasi dokumen-dokumen pendukung yang berkaitan dengan pos atau
transaksi yang sedang diperiksa sesuai dengan rekam jejak pemeriksaan (audit
trail);
d. lakukan penelaahan mundur atas pos yang diperiksa sampai dengan tanggal
neraca;
e. lakukan penelusuran saldo pada neraca dan laporan laba rugi dengan saldo
pada buku besar, buku besar tambahan, jurnal umum, dan/atau dokumen-
dokumen Wajib Pajak terkait lainnya (seperti laporan penerimaan barang,
permintaan bahan baku langsung/inventory requisition, daftar upah buruh, daftar
aktiva tetap, daftar gaji pegawai);
f. dan sebagainya.

6. Penelusuran Bukti
Penelusuran bukti adalah pemeriksaan bukti yang mendukung suatu transaksi yang
telah dicatat (vouching) atau yang seharusnya dicatat (tracing).
Bertujuan untuk menguji apakah suatu transaksi yang telah dilaporkan didukung oleh
bukti kompeten yang cukup (vouching) atau apakah bukti kompeten yang cukup
tersebut telah dicatat dan dilaporkan (tracing) oleh Wajib Pajak.
Prosedur:

a. identifikasi transaksi-transaksi yang berkaitan dengan pos yang diperiksa;


b. kumpulkan bukti-bukti yang mendukung transaksi;
c. cocokkan isi bukti dengan transaksi;
d. teliti validitas dan relevansi bukti;
e. pastikan apakah bukti transaksi telah dicatat dan dilaporkan;
f. dan sebagainya.

7. Pengujian Keterkaitan

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 108
Pengujian keterkaitan adalah pengujian yang dilakukan untuk meyakini suatu transaksi
berdasarkan pengujian atas mutasi pos-pos lain yang terkait atau berhubungan dengan
transaksi tersebut.
Hasil pengujian keterkaitan tidak serta-merta merupakan koreksi atas pos yang
diperiksa, misalnya:
1. apabila terdapat selisih dari hasil penghitungan dengan pengujian keterkaitan atas
penghasilan bruto, tidak serta-merta dapat disimpulkan sebagai
penjualan/peredaran usaha.
2. apabila terdapat selisih dari pengujian keterkaitan atas penyerahan kena pajak,
tidak serta-merta dapat disimpulkan sebagai penyerahan kena pajak.

Prosedur:

a. dapatkan buku persediaan, buku kas/bank, buku piutang, buku utang;


b. periksa kebenaran saldo-saldo persediaan, kas/bank, piutang, utang;
c. periksa kebenaran mutasi persediaan, kas/bank, piutang, utang;
d. lakukan uji keterkaitan dengan menggunakan formula;

dan sebagainya.

Pos-pos yang saling terkait :

a. Penghasilan bruto (tunai) >< Penerimaan kas/bank, uang muka penjualan


b. Penghasilan bruto (akrual) >< Pelunasan piutang usaha
c. Pembelian >< Pelunasan utang usaha
d. Barang masuk/keluar >< Mutasi persediaan
a. pengujian arus barang
Pengujian arus barang dilakukan untuk meyakini kebenaran unit barang yang keluar
dari gudang/digunakan/dijual ataupun yang masuk ke gudang, baik berupa:
1. bahan baku,
2. bahan pembantu,
3. barang dalam proses,
4. maupun barang jadi.
Termasuk :
1. barang yang dipakai sendiri,
2. barang rusak
3. sampel,
4. pemberian cuma-cuma,
5. retur pembelian,
6. barang dalam pengiriman (FOB Destination)/perjalanan (in transit).
Formula :

b. pengujian arus uang

Pengujian arus uang meliputi:


KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 109
i. transaksi kas,
ii. bank, dan
iii. setara kas lainnya
Pengujian ini dilakukan untuk menguj:
a. aliran uang suatu transaksi dan/atau;
b. mendapatkan jumlah penerimaan uang dalam suatu kurun waktu dalam rangka
mendukung pengujian kebenaran penghasilan bruto yang dilaporkan Wajib Pajak
berdasarkan kas (cash basis).

c. pengujian arus piutang


Pengujian arus piutang dilakukan untuk mendapatkan jumlah pelunasan piutang usaha
dalam suatu kurun waktu dalam rangka mendukung pengujian kebenaran penghasilan
bruto yang dilaporkan Wajib Pajak secara akrual (accrual basis).
2 cara:
1. menggunakan mutasi kredit akun piutang usaha untuk mendapatkan penjualan
secara akrual (non tunai). + hasil penghitungan penjualan tunai
2. menggabungkan hasil pengujian arus uang dan utang-piutang sekaligus, untuk
mendapatkan penghasilan bruto baik dari tunai maupun non tunai.

Harus memperhatikan:

a. penerimaan uang/tunai dan non tunai,


b. saldo-saldo uang muka pelanggan
c. pendapatan ditangguhkan.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 110
Penyesuaian:
1. ditambah penghapusan piutang;
2. dikurangi retur penjualan;
3. dikurangi PPN dipungut sendiri yang ada dalam penerimaan kas/bank;
4. saldo-saldo uang muka penjualan/pelanggan;
5. saldo-saldo pendapatan yang ditangguhkan; dan
6. penyesuaian lain yang tidak ada hubungan dengan penerimaan dan penghasilan

d. pengujian arus utang

e. Pengujian Arus Uang Muka Penjualan

f. Pengujian Arus Uang Utang Piutang (Gabungan)

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 111
8. Ekualisasi atau Rekonsiliasi
Ekualisasi atau rekonsiliasi adalah mencocokkan saldo 2 (dua) atau lebih angka yang
mempunyai hubungan satu dengan yang lainnya. Apabila hasilnya terdapat perbedaan,
maka perbedaan tersebut harus dapat dijelaskan.
Prosedur:
a. tentukan saldo-saldo atau pos-pos yang akan dicocokkan (misalnya penjualan,
penyerahan DPP PPN, pembelian);
b. gunakan saldo-saldo:
1) peredaran usaha dan penghasilan lain-lain dengan jumlah penyerahan menurut
SPT Masa PPN;
2) peredaran usaha dengan objek PPh Pasal 22 Kegiatan Usaha di Bidang Lain;
3) pembelian (bahan baku, barang jadi, dan aktiva) dengan Dasar Pengenaan
Pajak PPN Masukan;
4) pembelian dengan objek PPh Pasal 22 pedagang pengumpul;

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 112
5) biaya yang merupakan objek pemotongan dan pemungutan Pajak Penghasilan
dengan objek PPh Pemotongan Pemungutan;
6) objek pemotongan PPh dengan DPP PPN Masukan;
7) objek PPh Pasal 26 dengan objek PPN jasa luar negeri;
8) buku besar bank dengan rekening koran;
9) dan sebagainya,
untuk meyakini kebenaran angka dengan melakukan penghitungan berdasarkan
formula;
c. lakukan permintaan data/keterangan Wajib Pajak atas perbedaan yang terjadi;

d. pastikan pemfakturan antar waktu telah dilakukan tepat waktu;

e. dan sebagainya.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 113
EKUALISASI POS-POS LK/POS LAINNYA DENGAN PENYERAHAN cfm. SPT PPN

Ekualisasi Pos-Pos Laporan Keuangan/Pos Lainnya yang Merupakan Objek PPh Ps.
21/22/23/26/4(2)/15 dengan Objek PPh Ps. 21/22/23/26/4(2)/ Menurut SPT

9. Permintaan Keterangan atau Bukti


Permintaan Keterangan atau Bukti adalah kegiatan untuk meminta keterangan atau
bukti kepada pihak ketiga yang mempunyai hubungan dengan Wajib Pajak secara
tertulis.
Dalam pelaksanaan pemeriksaan diperlukan keterangan atau bukti dari
a. Bank
b. akuntan publik

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 114
c. Notaris
d. konsultan pajak
e. kantor administrasi dan/atau
f. pihak ketiga lainnya.
Pemeriksa Pajak melalui Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan, dapat meminta
keterangan dan/atau bukti yang berkaitan dengan pemeriksaan yang sedang
dilakukan.
Hasil permintaan keterangan atau bukti dapat berupa:

a. surat jawaban permintaan keterangan atau bukti;


b. berita acara pemberian keterangan atau bukti; dan/atau
c. surat pernyataan/keterangan.
Prosedur:

a. tentukan keterangan atau bukti yang dibutuhkan;


b. tentukan pihak-pihak yang akan dimintai keterangan atau bukti;
c. buat surat permintaan keterangan atau bukti dan/atau surat panggilan pemberian
keterangan atau bukti;
d. buat daftar pertanyaan;
e. tuangkan hasil pemberian keterangan atau bukti dalam berita acara;
f. dan sebagainya.

10. Konfirmasi
Konfirmasi adalah kegiatan untuk memperoleh penegasan atas kebenaran dan
kelengkapan data dan/atau informasi yang telah dimiliki kepada pihak lain terkait suatu
transaksi yang dilakukan Wajib Pajak.
Konfirmasi yang digunakan dalam pemeriksaan dilakukan dengan meminta pihak lain
tersebut untuk menjawab pertanyaan yang diajukan, baik ada ataupun tidak ada.
Konfirmasi ini dapat dilakukan dengan mencantumkan maupun mengosongkan data
dan/atau informasi yang dikonfirmasi.
Prosedur:
a. tentukan data dan/atau informasi yang akan dikonfirmasi;
b. tentukan pihak-pihak yang akan dimintai konfirmasi;
c. buat surat konfirmasi dengan mencantumkan data dan/atau informasi yang akan
ditanyakan dan minta pihak ketiga untuk menjawab; atau kosongkan data dan/atau
informasi yang akan ditanyakan (blank form) dan minta pihak ketiga untuk mengisi
jumlah tersebut;
d. lakukan exchange of information (EoI) untuk data dan/atau informasi yang
berkaitan dengan pihak lain di luar negeri;
e. dan sebagainya.

11. Inspeksi
Inspeksi adalah kegiatan peninjauan secara langsung ke tempat kedudukan, tempat
kegiatan usaha atau pekerjaan bebas, tempat tinggal Wajib Pajak, dan/atau tempat
lainnya.

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan keyakinan dan informasi yang lebih lengkap
atas data keuangan dan/atau non keuangan seperti

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 115
 proses bisnis atau
 proses produksi Wajib Pajak
yang valid dan relevan sesuai kondisi terkini yang dilakukan dengan cara meninjau
langsung ke kantor, tempat usaha, tempat produksi, pusat pengolahan data, atau
tempat lain dimana suatu data dan/atau informasi tersebut berada.
Prosedur:
a. tentukan data dan/atau informasi yang akan diyakini;
b. tentukan tempat dimana data dan/atau informasi tersebut berada;
c. tentukan waktu pelaksanaan inspeksi;
d. dan sebagainya.

12. Pengujian Kebenaran Fisik


Pengujian kebenaran fisik adalah pengujian yang dilakukan untuk meyakini
keberadaan, kuantitas, dan kondisi aktiva yang dilaporkan Wajib Pajak, misalnya
persediaan dan aktiva tetap.
Prosedur:
a. tentukan aktiva yang akan dilakukan pengujian kebenaran fisik;
b. buat checklist aktiva;
c. tentukan lokasi aktiva yang akan diuji fisik;
d. cek keberadaan dan kuantitas aktiva yang ada dalam checklist dan tuangkan dalam
berita acara penghitungan fisik;
e. dokumentasikan dalam bentuk foto dan dengan seizin Wajib Pajak dalam hal
diperlukan;
f. dan sebagainya.

13. Pengujian Kebenaran Penghitungan Matematis


Pengujian kebenaran penghitungan matematis adalah pengujian yang dilakukan untuk
meyakini kebenaran penghitungan matematis, seperti penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian atas objek yang diperiksa.
Prosedur:
a. pelajari kebijakan akuntansi Wajib Pajak;
b. teliti dokumen pendukung penghitungan;
c. teliti metode penghitungan yang digunakan oleh Wajib Pajak;
d. uji kebenaran penghitungannya;
e. dan sebagainya.

14. Wawancara
Wawancara adalah proses tanya jawab yang dilakukan untuk memperoleh keterangan
yang lebih lengkap mengenai hal-hal terkait dengan pos-pos yang diperiksa dan/atau
untuk mengumpulkan data dan/atau informasi lain yang diperlukan dalam pemeriksaan
baik dengan Wajib Pajak maupun dengan pihak lain.
Prosedur:
a. tentukan keterangan, data, dan/atau informasi yang dibutuhkan;
b. tentukan pihak-pihak yang dapat menyediakan;
c. buat daftar pertanyaan sebelum dilakukan wawancara;
d. tentukan jadwal, waktu, dan tempat;
e. dokumentasikan hasil wawancara dalam bentuk berita acara apabila dipandang
perlu;
KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 116
f. dan sebagainya.

15. Uji Petik (Sampling)


Uji petik (sampling) menurut ketentuan ini adalah suatu teknik pemeriksaan yang
dilakukan dengan cara menguji sebagian bukti atau transaksi, yang dipilih berdasarkan
metode statistik tertentu, yang tujuannya bukan untuk mendapatkan koreksi namun
untuk memperoleh keyakinan atas pos-pos SPT dan/atau pos-pos turunannya.
Dalam menggunakan teknik sampling setidaknya dapat menguraikan:
 tujuan sampling;
 jumlah populasi dan sampel yang ditentukan;
 metode pemilihan sampel dan pengujiannya;
 Tingkat penyimpangan yang dapat ditolerir;
 kesimpulan
Prosedur penggunaan teknik sampling mengacu pada kaidah sampling sesuai
ketentuan yang berlaku umum atau ilmu statistik kecuali apabila diatur khusus oleh
Direktur Jenderal Pajak.

16. Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK)


Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) adalah teknik pemeriksaan yang
memanfaatkan aplikasi-aplikasi pada suatu komputer maupun suatu sistem informasi
untuk mendapatkan keyakinan terhadap kebenaran suatu transaksi yang
dicatat/diolah/dibukukan dengan menggunakan suatu aplikasi tertentu.
Prosedur:
a. pelajari sistem informasi Wajib Pajak;
b. siapkan sarana-sarana TABK;
c. minta bantuan tenaga ahli jika diperlukan;
d. dokumentasikan pelaksanaan TABK;
e. dan sebagainya.

17. Teknik-teknik Pemeriksaan Lainnya


Teknik-teknik Pemeriksaan dalam rangka meyakini kebenaran suatu transaksi tidak
dibatasi hanya sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, namun Pemeriksa
Pajak dapat mengembangkan dan/atau menggunakan teknik lainnya yang berlaku
umum.
Pemeriksa Pajak harus mengungkapkan secara jelas Teknik Pemeriksaan yang
digunakan beserta alasannya, sehingga pemeriksaan tetap dapat
dipertanggungjawabkan berdasarkan bukti kompeten yang cukup.
Ketentuan Lainnya

• Untuk meyakini kebenaran pos-pos SPT yang diperiksa, Pemeriksa dapat


menggunakan lebih dari satu Teknik Pemeriksaan sesuai pertimbangan profesional
Pemeriksa Pajak, kecuali ditentukan lain oleh suatu ketentuan.
• Dalam hal Pemeriksa Pajak menggunakan lebih dari satu Teknik Pemeriksaan, hasil
penggunaan suatu Teknik Pemeriksaan dapat digunakan untuk mendukung Teknik
Pemeriksaan yang lainnya.
• Pemeriksa harus menuangkan setiap Teknik Pemeriksaan dan Prosedur
Pemeriksaan yang ditempuh dalam pemeriksaan pada Kertas Kerja Pemeriksaan.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 117
Pertemuan 5

Persiapan Pemeriksaan

Gambaran umum tahapan pemeriksaan

Persiapan Pemeriksaan merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh pemeriksa


sebelum melaksanakan tindakan pemeriksaan agar pemeriksaan dapat dilaksanakan secara
yang efisien dan efektif.

Peta Konsep Pemeriksaan Untuk Tujuan Menguji Kepatuhan Pemenuhan Kewajiban


Perpajakan

Tahapan Pemeriksaan

• Tahap Persiapan Pemeriksaan

• Tahap Pelaksanaan Pemeriksaan

• Tahap Pelaporan Hasil Pemeriksaan

Kegiatan-Kegiatan Tahap Persiapan Pemeriksaan

PER-23/PJ/2013:

1. Mengumpulkan dan mempelajari data WP:

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 118
a. Mempelajari profil WP,

b. Menganalisis data keuangan Wajib Pajak,

c. Mempelajari data lain yang relevan, baik dari Direktorat Jenderal Pajak maupun dari pihak
lain.

2. Menyusun Rencana Pemeriksaan (Audit Plan),

3. Menyusun Program Pemeriksaan (Audit Program),

4. Menyiapkan sarana pemeriksaan.

Kegiatan dalam Tahap Persiapan Pemeriksaan

• Mengumpulkan berkas dan data Wajib Pajak

• Mempelajari dan menganalisis berkas dan data Wajib Pajak

• Malakukan identifikasi masalah

• Menentukan pos-pos yang akan diperiksa

• Membuat rencana pemeriksaan (audit plan)

• Membuat program pemeriksaan (audit program)

• Menyiapkan sarana dan prasarana pemeriksaan

1. Mengumpulkan Berkas dan Data WP

Tujuan: Mendapatkan data dan informasi awal WP yang diperlukan dalam melakukan
pemeriksaan

Kegiatan :

Mengumpulkan dan mempelajari :

• Data internal : Berkas dari seksi terkait, Sistem Adm/Informasi DJP (SIDJP,
APPROWEB dll)

• Data eksternal :

o Data dari kegiatan observasi lapangan tambahan

o Data dari media massa (baik media cetak maupun elektronik)

o Data dari internet

o Data dari Bursa Efek Indonesia

o Data dari pihak ketiga, yang terdiri dari:

▪ Notaris/PPAT ▪Pihak kepolisian, terkait data kepemilikan


mobil
▪ Pemerintah daerah setempat, terkait
IMB/SIUP/TDP ▪ Pihak asosiasi

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 119
▪ Data kependudukan ▪ Data bidang usaha

▪ Data validasi alamat

2. Mempelajari dan Menganalis Berkas dan Data WP

Tujuan : Mendapatkan gambaran umum Wajib Pajak, kewajiban perpajakan Wajib Pajak,
mengidentidifikasi pos-pos perlu mendapat perhatian khusus/yang akan didalami dalam
pemeriksaan.

Analisis Laporan Keuangan, SPT, dan Data Lain yang Relevan

Analisis kuantitatif :

 Membuat horisontal (komparatif/trend)

 Analisis vertikal

 Analisis rasio

 Analisis ekualisasi

 Analisis penyesuaian fiskal

Analisis kualitatif :

 Memperhatikan perkiraan tertentu yang tidak sesuai dgn kegiatan usaha WP

 Mempelajari dan mencatat masalah dan temuan LHP terdahulu

 Mempelajari dan mencatat masalah yang ditemukan dalam LK audited (Audit


Report)

 Mempelajari riwayat keberatan/banding/PK

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 120
 Mencatat hal-hal penting lainnya

Analisis Laporan Keuangan Komparatif

• Disebut juga Analisis Horisontal atau Analisis Dinamis.

• yaitu membandingkan pos-pos laporan keuangan untuk dua periode atau lebih.
Teknik yang biasa digunakan adalah analisis perubahan dari tahun ke tahun
dan/atau analisis trend angka indeks.

• Metode :

o Membandingkan nilai-nilai absolut (Rp):

 Kenaikan dan penurunan dalam Rupiah.

 Kenaikan dan penurunan dalam persentase.

o Membandingkan rasio-rasio tertentu, mis: Gross Profit Nargin, Net Profit


Margin, dll.

o Melihat trend nilai-nilai absolut (Rp) atau rasio-rasio tertentu bila (bila datanya
3 periode atau lebih)

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 121
Analisis Laporan Keuangan Vertikal

• Disebut juga Analisis Common Size, Component Percentages atau Analisis Statis.

• yaitu menganalisis laporan keuangan untuk satu periode dengan cara


membandingkan pos yang satu dengan pos lainnya dalam laporan keuangan
tersebut.

• Metode : dinyatakan dalam persentase dari total dengan cara :

o Menyatakan tiap-tiap akun yang ada pada Laporan Laba Rugi menjadi
persentase dari penjualan (akun penjualan dinyatakan sebagai 100%)

o Menyatakan tiap-tiap akun yang ada pada Neraca menjadi persentase dari
Total Aktiva (Total Aktiva dinyatakan sebagai 100%) dan Liabilitas+Ekuitas
(Liabilitas dan Ekuitas dinyatakan sebagai 100%)

Analisis rasio

o Teknik analisis dengan membandingkan pos yang satu dengan pos yang lain dalam
laporan keuangan yang sama.

o Rasio Keuangan dibedakan menjadi :

▪ Perbandingan Internal, yaitu membandingkan rasio-rasio finansial perusahaan dari satu


periode ke periode lainnya.

▪ Perbandingan Eksternal, yaitu membandingkan rasio-rasio antara perusahaan satu


dengan perusahaan yang lain yang sejenis pada saat yang bersamaan

o Rasio keuangan:

▪ Liquidity Ratio

❖ Current Ratio

❖ Quick Ratio

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 122
▪ Activity Ratio

❖ Account Receivable Turnover ❖ Average days in Inventory

❖ Average Collection Period ❖ Total Asset Turnover

❖ Inventory Turnover

▪ Solvability Ratio

❖ Debt to Total Asset Ratio

❖ Time Interest Earned Ratio

▪ Profitability Ratio

❖ Operating Profit Margin ❖ Return on Equity

❖ Net Profit Margin ❖ Berry Ratio

❖ Return on Assets ❖ Interest Coverage Ratio

o Keterbatasan analisis rasio

▪ Ada perbedaan metode akutansi yang dipakai untuk menyusun laporan keuangan

▪ Penjualan – penjualan bersifat musiman

▪ Kesulitan menentukan jenis industri apabila perusahaan mempunyai berbagai lini produk

▪ Perusahaan dapat melakukan window dressing

3. Melakukan Identifikasi Masalah

Tujuan : Mengidentifikasi masalah berdasarkan hasil analisis sebelumnya yang berguna


untuk menentukan cakupan pemeriksaan berupa pos-pos yang akan diperiksa.

• kegiatan yang dilakukan oleh pemeriksa untuk mengidentifikasi atau mencermati secara
mendalam terhadap setiap pos-pos perkiraan, yang setelah dilakukan analisis data, baik
analisis kuantitiatif maupun kualitatif terdapat:

o perbedaan-perbedaan;

o kecenderungan-kecenderungan; atau

o kesalahan,

yang memerlukan perhatian khusus di dalam pelaksanaan pemeriksaan

• KKP identifikasi masalah didasarkan pada data dan/atau informasi yang tersedia

o KKP Perbandingan Data Keuangan WP

o Informasi dari Profil WP yang telah disusun oleh AR

o LHP sebelumnya

o Data lain yang relevan, meliputi alket, analisis risiko, hasil analisis dan pengembanan
IDLP, dan/atau informasi intern dan ekstern yang tersedia

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 123
• Menyusun KKP identifikasi masalah

o Melakukan analisis risiko data keuangan yang terkait dengan pos-pos SPT

o Melakukan analisis trend dan benchmark dengan industri atau perusahaan sejenis;

o Melakukan ekualisasi antara pos SPT PPh Badan/OP dengan objek pajak lainnya;

o Melakukan analisis keterkaitan antara alket, analisis risiko yang dibuat oleh AR, hasil
analisis dan pengembangan IDLP, dan informasi intern dan ekstern yang ada.

o KKP Identifikasi Masalah disusun dengan format pada Lampiran III Surat Edaran Dirjen
Pajak No. SE-126/PJ/2010

• Analisis data yang tersedia

o Data Keuangan o Hasil pemeriksaan sebelumnya

o Data SPT o Data lain

o Profil WP

• Identifikasi masalah

o PPh Badan o PPN DN

o PPh pasal 21 o PBB

o PPh Pasal 23 o Lokasi/cabang Wajib Pajak yang


dimintakan pemeriksaan
o PPh Final Pasal 4 ayat 2
• Apabila ada temuan yang signifikan

o Poin-poin yang ditetapkan tersebut, tidak selalu menjadi koreksi (tidak ada tambahan
pajak yang masih harus dibayar oleh Wajib Pajak).

o Jika Wajib Pajak dapat menjelaskan atas temuan tersebut, maka temuan tersebut
―dianggap tuntas‖ dan tidak ada temuan/koreksi pemeriksa. Namun demikian, apapun
penjelasan WP tetap dituangkan dalam KKP

4. Menentukan Pos-pos yang Akan Diperiksa

Tujuan : Menentukan pos-pos SPT beserta pos turunannya yang akan diperiksa.

5. Menyusun Rencana Pemeriksaan

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 124
ND
Penunjukan
Supervisor

Max.5 hr kerja
Setelah URP
Audit diterima

Plan

Max 7 hr setelah ND diterima

WP
Lokasi
Pemeriksa
Pemeriksaan WP
Lokasi

Pos-pos Yang Diperiksa

• Pos-pos di dalam SPT atau pos turunannya.

• Pos turunan adalah komponen atau elemen yang mendukung suatu pos, termasuk
akun neraca.

• Pemeriksaan all taxes  setiap jenis pajak harus diperiksa.

• Pemeriksaan PPh Badan/PPh Orang Pribadi  pos peredaran usaha/penghasilan


bruto harus diperiksa.

• Pengujian atas keabsahan seluruh kredit pajak tetap harus dilakukan.

• Penulisan pos-pos SPT yang akan diperiksa dengan pos turunannya dipisahkan
dengan garis miring (/), contoh:

 Peredaran usaha/penjualan ekspor,

 Objek PPhh pasal 23/sewa

USULAN RENCANA PEMERIKSAAN (AUDIT PLAN)

Audit plan adalah program pemeriksaan yang:

o disusun terhadap pos-pos yang akan diperiksa dalam Rencana Pemeriksaan

o disusun oleh Supervisor

o harus ditelaah dan disetujui oleh Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 125
o berisikan tentang Identitas WP, Identitas Pemeriksa, dan Uraian rencana pemeriksaan
serta ruang lingkup pemeriksaan dan program pemeriksaan

Memuat :

a. Identitas WP

b. Identitas Tim Pemeriksa Pajak dan Beban Tim Pemeriksa

c. Uraian rencana pemeriksaan:

1) Kriteria pemeriksaan

2) Jenis pemeriksaan

3) Ruang lingkup pemeriksaan

4) Identifikasi masalah (resume KKP Identifikasi)

5) Tanggal selesai pemeriksaan

6) Tanggal jatuh tempo penyelesaian Restitusi (Pem SPT LB )

7) Tenaga ahli yang dibutuhkan

8) Sarana pendukung yang diperlukan

9) Pos-pos SPT yang akan diperiksa

10) Lokasi/Cabang WP yang akan dimintakan pemeriksaan lokasi

6. Menyusun Program Pemeriksaan

Program Pemeriksaan:

• Rencana Program Pemeriksaan

• Realisasi Program Pemeriksaan

Rencana Program:

• Rencana Program Pemeriksaan adalah program pemeriksaan yang disusun terhadap


pos-pos yang akan diperiksa dalam Rencana Pemeriksaan yang telah dibuat oleh
pemeriksa

• Rencana Program Pemeriksaan dapat disampaikan kepada Kepala UP2 bersamaan


dengan Usulan Rencana Pemeriksaan.

• Rencana Program Pemeriksaan harus ditandatangani oleh Kepala UP2 sebelum


penyampaian Surat Pemberitahuan Pemeriksaan atau pengiriman Surat Panggilan
Dalam Rangka Pemeriksaan kepada Wajib Pajak.

• Dalam hal terdapat perubahan Rencana Pemeriksaan berupa penambahan Pos-pos


SPT/pos - pos turunannya maka harus dibuat Perubahan Rencana Program
Pemeriksaan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana
Program Pemeriksaan.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 126
• Perubahan Rencana Program Pemeriksaan tersebut disampaikan kepada Kepala
UP2 bersamaan dengan Usulan Perubahan Rencana Pemeriksaan dan selanjutnya
ditandatangani oleh Kepala UP2 paling lama 1 (satu) hari kerja setelah persetujuan
Usulan Perubahan Rencana Pemeriksaan.

Realisasi Program Pemeriksaan

• Apabila suatu Teknik Pemeriksaan yang dipilih dan/atau buku, catatan, dan dokumen
yang harus dipinjam tidak dapat dilakukan atau diputuskan untuk tidak
dilakukan dalam pemeriksaan maka Pemeriksa Pajak harus mendokumentasikan
alasannya dalam KKP pengujian pos SPT/pos turunan terkait.

• Supervisor harus membuat Realisasi Program Pemeriksaan berdasarkan kondisi


nyata yang ditemukan pada saat pelaksanaan pemeriksaan dan dalam hal terdapat
metode, teknik, dan/atau prosedur pemeriksaan yang tidak dilakukan maka
alasannya harus dicantumkan dalam Realisasi Program Pemeriksaan.

Fungsi Audit Program

SE-04/PJ/2012:

• Sarana bagi Supervisor untuk pengendalian dan pengawasan atas


pelaksanaan pemeriksaan serta memberikan bimbingan;

• Petunjuk kerja bagi Tim Pemeriksa Pajak;

• Sarana dan evaluasi penerapan metode, teknik dan prosedur pemeriksaan


yang telah direncanakan; dan

• Referensi bagi penyusunan program pemeriksaan yang akan datang.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 127
Menentukan Buku, Catatan, dan Dokumen yang Akan Dipinjam

• Buku, Catatan, dan/atau dokumen terkait dengan pos yang akan diperiksa
dituangkan dalam Rencana Program Pemeriksaan.

• Permintaan peminjaman buku, catatan, dan/atau dokumen kepada Wajib Pajak


hanya yang terkait dengan pos-pos yang akan diperiksa.

• Jika ternyata pada saat pelaksanaan pemeriksaan masih dibutuhkan buku, catatan,
dan/dokumen dokumen yang diperlukan maka pemeriksa dapat membuat surat
Permintaan Peminjaman Buku, Catatan, dan/atau Dokumen terkait dengan pos yang
diperiksa lagi kepada Wajib Pajak.

Menyiapkan sarana dan prasarana pemeriksaan

Sarana

• Formulir-formulir, diantaranya adalah:

o Kartu Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak

o Surat Perintah Pemeriksaan (SP2)

o Berita Acara Pertemuan dengan Wajib Pajak

o dsb.

Prasarana

• Surat Tugas dalam rangka Perjalanan Dinas;

• dana yang dibutuhkan;

• kendaraan dinas; dan

• akomodasi lainnya

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 128
Pertemuan 6 dan 7

Tahap Pelaksanaan Pemeriksaan

Jangka Waktu Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan

Jangka Waktu Pemeriksaan Kantor atas Keterangan Lain Berupa Data Konkret (bukti
konkret berdasar SE 15/2018 yaitu faktur pajak, bukti potong PPh, data perpajakan terkait,
bukti transaksi/data lainnya)

 Apabila Pemeriksaan atas keterangan lain berupa data konkret dilakukan dengan
Pemeriksaan Kantor, jangka waktu pengujian paling lama 1 (satu) bulan, yang
dihitung sejak tanggal Wajib Pajak, wakil, atau kuasa Wajib Pajak datang memenuhi
Surat Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan Kantor sampai dengan tanggal SPHP
disampaikan kepada Wajib Pajak, wakil, kuasa, pegawai, atau anggota keluarga
yang telah dewasa dari Wajib Pajak.

 Apabila Pemeriksaan atas keterangan lain berupa data konkret dilakukan dengan
Pemeriksaan, jangka waktu Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan dan pelaporan
paling lama 10 (sepuluh) hari kerja, yang dihitung sejak tanggal SPHP disampaikan
kepada Wajib Pajak, wakil, kuasa, pegawai, atau anggota yang telah dewasa dari
Wajib Pajak sampai dengan tanggal LHP.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 129
KEGIATAN DALAM TAHAP PELAKSANAAN PEMERIKSAAN

• Penyampaian Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan(Pemeriksaan


Lapangan) atau Surat Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan Kantor (Pemeriksaan
Kantor);

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 130
• Pertemuan dengan Wajib Pajak;

• Pemeriksaan di tempat Wajib Pajak (Pemeriksaan Lapangan);

• Peminjaman buku, catatan dan dokumen Wajib Pajak;

• Kegiatan apabila terdapat penolakan pemeriksaan oleh Wajib Pajak;

• Penyegelan (Pemeriksaan Lapangan);

• Permintaan penjelasan/keterangan;

• Perubahan Rencana Pemeriksaan dan Program Pemeriksaan;

• Pemeriksaan atas buku, catatan, dokumen, dan keterangan lain;

• Kegiatan apabila terjadi pengungkapan ketidakbenaran pengisian Surat


Pemberitahuan (SPT) oleh Wajib Pajak;

• Pembuatan konsep Laporan Hasil Pemeriksaan

• Pemberitahuan hasil pemeriksaan dan tanggapan Wajib Pajak atas pemberitahuan


hasil pemeriksaan; dan

• Pembahasan akhir hasil pemeriksaan.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 131
Penyampaian Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan atau Surat Panggilan
Dalam Rangka Pemeriksaan Kantor

SURAT PEMBERITAHUAN PEMERIKSAAN LAPANGAN

• Wajib diberitahukan kepada WP

• dapat disampaikan secara langsung kepada Wajib Pajak pada saat dimulainya
Pemeriksaan Lapangan atau disampaikan melalui faksimili, pos dengan bukti
pengiriman surat, atau jasa pengiriman lainnya dengan bukti pengiriman

• dapat disampaikan kepada Wakil atau Kuasa WP; atau pihak yang mewakili
(pegawai WP/ anggota keluarga yang telah dewasa dari WP/pihak lain yang dapat
mewakili) dalam hal WP tidak berada ditempat

SURAT PANGGILAN DALAM RANGKA PEMERIKSAAN KANTOR

• disampaikan melalui faksimili, pos dengan bukti pengiriman surat, atau jasa
pengiriman lainnya dengan bukti pengiriman

Pertemuan dengan Wajib Pajak

• Dilaksanakan paling lama 5 hari kerja sejak diterbitkannya surat panggilan,


mempertimbangkan lokasi WP

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 132
• Dapat juga dilakukan dengan wakil/kuasa WP

• Dilakukan setelah Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan disampaikan


(pemeriksaan lapangan)

• Dilakukan saat WP/wakil/kuasa datang memenuhi Surat Panggilan Dalam Rangka


Pemeriksaan Kantor

• Pemeriksa Pajak wajib membuat berita acara hasil pertemuan yang ditandatangani oleh
pemeriksa pajak dan WP/wakil/kuasa.

• Apabila WP/wakil/kuasa menolak menandatangai berita acara hasil pertemuan, pemeriksa


pajak membuat catatan mengenai penolakan tersebut pada berita acara dan pertemuan
dianggap telah dilaksanakan.

Dalam pertemuan dengan WP, pemeriksa memberikan penjelasan mengenai:

• Alasan dan tujuan pemeriksaan

• Hak dan kewajiban WP selama dan setelah pelaksanaan pemeriksaan

• Hak WP mengajukan permohonan pembahasan dengan tim quality assurance dalam hal
terdapat hasil pemeriksaan yang terbatas pada dasar hukum koreksi yang belum disepakai
pada saat PAHP, kecuali untuk pemeriksaan atas keterangan lain berupa data konkret
dengan jenis pemeriksaan kantor

• Kewajiban WP untuk memenuhi permintaan peminjaman dokumen.

Pemeriksaan di Tempat Wajib Pajak

✓ Pemeriksaan di tempat WP bertujuan untuk:

➢ mengetahui proses bisnis Wajib Pajak sehingga Pemeriksa Pajak memperoleh


gambaran yang memadai mengenai kegiatan usaha atau pekerjaan bebas Wajib Pajak yang
sebenarnya;

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 133
➢ memperoleh gambaran mengenai sistem pengendalian intern termasuk di dalamnya
sistem akuntansi yang diselenggarakan oleh Wajib Pajak

➢ meyakinkan kebenaran/keberadaan secara fisik aktiva yang dilaporkan oleh Wajib


Pajak berikut kepemilikannya.

✓ Dasar pengujian di tempat Wajib Pajak berupa Berita Acara Pemberian keterangan
dalam pertemuan dengan Wajib Pajak.

✓ Pengujian dapat dilaksanakan pada hari yang sama atau berbeda sejak pertemuan
dengan Wajib Pajak di Kantor DJP dengan mempertimbangkan risiko Wajib Pajak, lokasi
Wajib Pajak, dan SDM yang dibutuhkan

✓ Pengujian di tempat Wajib Pajak dilakukan secara mendadak dan dilaksanakan dalam
jangka waktu paling lama 1 bulan sejak pertemuan dengan Wajib Pajak

✓ Pelaksanaan pengujian di tempat Wajib Pajak dilakukan oleh Tim Pemeriksa Pajak

✓ Apabila diperlukan, Pemeriksa Pajak dapat dibantu oleh pegawai DJP lainnya yang
ditunjuk melalui Surat tugas dari Kepala UP2 atau tenaga ahli yang ditunjuk melalui Surat
Tugas Tenaga Ahli

✓ Pengujian di tempat WP didampingi oleh petugas yang ditunjuk oleh kepala unit
pelaksana pemeriksaan melalui surat tugas

✓ Petugas yang ditunjuk bertugas:

➢ Memastikan tata cara pemeriksaan telah dijalankan sesuai ketentuan yang berlaku

➢ Memastikan WP dapat melaksanakan hak-haknya sesuai ketentuan berlaku

➢ Memastikan pemeriksaan terselenggara sesuai tata kelola pemerintahan yang baik

✓ Setelah melakukan pendampingan, petugas yang ditunjuk menyusun dan menyampaikan


laporan kepada kepala unit pelaksana pemerintahan

Cara memahami proses bisnis dan sistem pengendalian intern (termasuk sistem
akuntansi) Wajib Pajak

a. mengumpulkan data dan informasi mengenai proses bisnis dan sistem pengendalian
intern Wajib Pajak dengan cara:

₋ mempelajari struktur organisasi Wajib Pajak dan manual yang ada, antara lain bagan
perkiraan, pedoman pembukuan, arus dokumen, dan arus barang;

₋ melakukan wawancara mengenai proses bisnis Wajib Pajak dan sistem pengendalian
intern termasuk di dalamnya sistem akuntansi yang diselenggarakan oleh Wajib Pajak
kepada pejabat/pihak yang bertanggung jawab; dan

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 134
₋ mengamati proses pelaksanaan sistem pengendalian intern termasuk di dalamnya
sistem akuntansi yang diselenggarakan Wajib Pajak

b. Melakukan penelaahan atas data dan informasi yang terkumpul dengan membuat
catatan yang dapat berupa:

- Uraian singkat (narrative descriptions);

- Bagan arus (flow chart); atau

- Daftar pertanyaan (internal control questionaire) yang telah dijawab.

c. Melakukan pengujian mengenai kepatuhan/ketaatan Wajib Pajak dalam mengikuti


sistem/prosedur/peraturan yang telah ditetapkan dalam bentuk:

- pengujian transaksi : pengujian terhadap arus dokumen dan pencatatan pada


setiap siklus transaksi, mis: siklus transaksi penjualan, siklus transaksi pembelian,
dll.

- Pengujian fungsional : pengujian terhadap fungsi yang ada dalam perusahaan


apakah fungsi-fungsi tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan pembagian tugas
yang telah ditetapkan dan harus memperhatikan kaitan antara fungsi yang satu
dengan fungsi yang lainnya. [pemisahan fungsi]

Dalam melakukan pemahaman proses bisnis dan sistem pengendalian intern Wajib
Pajak Pemeriksa Pajak harus :

• Meminjam pada saat itu juga data yang diperlukan dan ditemukan/diperoleh di
lapangan dalam rangka pelaksanaan pemeriksaan seperti:

o Data lawan transaksi (data pelanggan, data pemasok, dll) beserta dokumen
pendukungnya yang berhubungan dengan penjualan barang dan harga pokok penjualan

o Buku, catatan, dan/atau dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan,
dokumen lain yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha,
pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang terutang pajak

o Rekening koran Wajib Pajak

o Data lainnya

• Memperhatikan rekening koran Wajib Pajak yang bersifat transitory account, yakni
akun rekening koran yang memiliki saldo awal dan/atau saldo akhir nihil akan tetapi
sepanjang periode tersebut terdapat transaksi bank.

• Meminta keterangan tertulis maupun lisan dari Wajib Pajak, wakil, kuasa Wajib Pajak,
pegawai atau anggota keluarga yang telah dewasa dari Wajib Pajak dan harus dituangkan
dalam Berita Acara.

o Keterangan tertulis seperti surat pernyataan tidak diaudit oleh kantor akuntan publik,
keterangan bahwa fotokopi dokumen yang dipinjamkan sesuai dengan aslinya

o keterangan lisan yaitu wawancara tentang proses pembukuan wajib pajak

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 135
• Melakukan inspeksi untuk menguji eksistensi dan pengecekan fisik antara lain:

o Proses produksi dan alur kegiatan yang dilakukan oleh Wajib Pajak

o Kapasitas produksi, produk yang dihasilkan, jumlah karyawan, modal sendiri, atau
pinjaman yang dibutuhkan oleh WP dalam menjalankan kegiatannya

o Harta berupa uang, persediaan, perlatan, aktiva tetap, dan lainnya.

WP bersikap kooperatif—pemeriksa melanjutkan pengujian pemeriksaan sesuai


dengan ruang lingkup pemeriksaan dan audit plan

WP bersikap tidak kooperatif—berupa tidak memberi kesempatan untuk memasuki tempat


atau ruang yang dipandang perlu dan memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan,
Pemeriksa pajak dapat melakukan penyegelan

Peminjaman Buku, Catatan dan Dokumen Wajib Pajak

Pemeriksaan Lapangan

• Proses peminjaman dimulai saat penyampaian Surat Panggilan dalam Rangka Pertemuan
Sehubungan dengan Pemeriksaan Lapangan dengan dilampiri Daftar Buku, Catatan,
Dokumen yang Harus Dibawa Saat Pertemuan, dan harus dipinjamkan oleh wajib pajak

• buku, catatan, dan/atau dokumen, termasuk data yang dikelola secara elektronik serta
keterangan lain yang diperlukan dan diperoleh/ditemukan pada saat pelaksanaan
Pemeriksaan di tempat Wajib Pajak, dipinjam pada saat itu juga dan Pemeriksa Pajak
membuat bukti peminjaman dan pengembalian buku, catatan, dan dokumen.

• Apabila buku, catatan, dan/atau dokumen, termasuk data yang dikelola secara elektronik
serta keterangan lain yang diperlukan belum ditemukan atau diberikan pada saat

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 136
pemeriksaan, pemeriksa membuat surat permintaan peminjaman yang dilampiri
dengan daftar dokumen yang diperlukan.

• Terkait data elektronik (mengakses/mengunduh) memerlukan peralatan/keahlian khusus,


pemeriksa dapat meminta bantuan kepada:

o WP untuk menyediakan tenaga/peralatan atas biaya WP

o Ahli tertentu, baik berasal dari DJP maupun luar DJP

Pemeriksaan Kantor

• Daftar buku, catatan, dan/atau dokumen, termasuk data yang dikelola secara elektronik
serta keterangan lain yang diperlukan dilampirkan pada Surat Panggilan Dalam Rangka
Pemeriksaan Kantor.

• Wajib dipinjamkan saat WP memenuhi panggilan dan pemeriksa membuat bukti


peminjaman dan pengembalian buku, catatan, dan dokumen.

• Apabila ada dokumen yang belum tercantum pada lampiran Surat Panggilan Dalam
Rangka Pemeriksaan Kantor, pemeriksa membuat permintaan peminjaman.

Ketentuan lain

✓ Setiap penyerahan dokumen, pemeriksa membuat bukti peminjaman dan pengembalian

✓ Apabila dokumen tidak dimiliki atau tidak dikuasai oleh WP, WP membuat surat
pernyataan bahwa dokumen yang diminta tidak dimiliki atau tidak dikuasai WP

✓ Apabila dokumen perlu dilindungi kerahasiaannya, WP dapat mengajukan permintaan


agar pemeriksaan dilaksanakan di tempat WP dengan menyediakan ruangan khusus.

✓Pasal 26A ayat (4) UU KUP : Pembukuan, catatan, data, informasi, atau keterangan lain
yang tidak diberikan pada saat pemeriksaan, selain data dan informasi yang pada saat
pemeriksaan belum diperoleh Wajib Pajak dari pihak ketiga, pembukuan, catatan, data,

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 137
informasi, atau keterangan lain dimaksud tidak dipertimbangkan dalam penyelesaian
keberatannya.

✓Penetapan Secara Jabatan

• Ps 12(3) UU KUP: Apabila Dirjen Pajak mendapatkan bukti jumlah pajak yang
terutang menurut SPT tidak benar, Dirjen Pajak menetapkan jumlah pajak yang
terutang.

• Memori Penjelasan Ps 13(1) UU KUP: Bagi WP yang tidak menyelenggarakan


pembukuan atau pada saat diperiksa tidak memenuhi permintaan sehingga Dirjen
Pajak tidak dapat menghitung jumlah pajak yang seharusnya terutang, Dirjen Pajak
berwenang menerbitkan SKPKB dengan penghitungan secara jabatan, yaitu
penghitungan pajak didasarkan pada data yang tidak hanya diperoleh dari Wajib
Pajak saja. Pembuktian atas uraian penghitungan yang dijadikan dasar
penghitungan secara jabatan oleh Dirjen Pajak dibebankan kepada Wajib Pajak

• Ps 29(3b) UU KUP, WP OP yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas


tidak memenuhi kewajian sdd Ps.29(3) UU KUP sehingga tidak dapat dihitung
besarnya penghasilan kena pajak (PKP), PKP dapat dihitung secara jabatan.

• Ps 11 PP-74/2011 ayat:

(4) WP badan yang diperiksa tidak memenuhi permintaaan (Buku, catatan, dan dokumen,
serta data, informasi, dan keterangan lain) dlm 1 bulan sehingga tidak dapat dihitung
besarnya penghasilan kena pajak, PKP-nya dapat dihitung secara jabatan

Perolehan data elektronik

• Data elektronik diperoleh dengan media penyimpanan yang tidak dapat diubah, yaitu
melakukan imaging file-file, dan hashing file image kemudian membuat Berita Acara*

• Perolehan data dilakukan dengan prosedur, wawancara, meminta ijin mengakses,


mengunduh, dan membuat Berita Acara*, serta mendokumentasikan proses perolehan

• Pemeriksa dapat meminta bantuan e-auditor jika terdapat kendala

• Jika wajib pajak tidak melakukan pembukuan elektronik, dan pemeriksa tidak dapat
melakukan pengolahan data karena keterbatasan database dan meminjam data non
elektronik, Pemeriksa membuat Berita Acara Peminjaman Data, Catatan, Dokumen Non
Elektronik

*berita acara perolehan data,catatan, dan/atau dokumen yang dikelola secara elektronik

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 138
Kegiatan Apabila Terdapat Penolakan Pemeriksaan oleh Wajib Pajak

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 139
Penolakan Pemeriksaan Lapangan

Penolakan Pemeriksaan Kantor

Penyegelan

✓ Pemeriksa berwenang melakukan penyegelan untuk memperoleh atau mengamankan


dokumen dan benda lainnya yang dapat memberi petunjuk tentang kegiatan usaha atau
pekerjaan bebas WP yang diperiksa agar tidak dipindahkan, dihilangkan, dimusnahkan,
diubah, dirusak, ditukar, atau dipalsukan

✓ Dilakukan apabila:

➢ WP/Wakil/Kuasa tidak memberi kesempatan memasuki tempat atau ruang serta barang
bergerak dan/atau tidak bergerak, yang diduga atau patut diduga digunakan untuk
menyimpan buku, catatan, dan/atau dokumen

➢ WP/wakil/kuasa menolak memberi bantuan guna kelancaran Pemeriksaan yang antara


lain berupa tidak memberi kesempatan kepada Pemeriksa Pajak untuk mengakses data
yang dikelola secara elektronik atau membuka barang bergerak/tidak bergerak

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 140
➢ WP/Wakil/Kuasa tidak berada di tempat dan tidak ada pihak yang mempunyai
kewenangan untuk bertindak selaku yang mewakili Wajib Pajak, sehingga diperlukan upaya
pengamanan Pemeriksaan sebelum Pemeriksaan ditunda

➢ WP/Wakil/Kuasa tidak berada di tempat dan pihak yang mempunyai kewenangan untuk
bertindak selaku yang mewakili Wajib Pajak menolak memberi bantuan guna kelancaran
pemeriksaan

Pembukaan segel

• Pembukaan dilakukan apabila

o WP/wakil/kuasa memberi izin untuk membuka atau memasuki tempat/ruangan/barang


bergerak/tidak bergerak, dan/atau memberi bantuan guna kelancara pemeriksaan

o Berdasarkan pertimbangan pemeriksa, penyegelan tidak diperlukan lagi

o Terdapat permintaan dari penyidik yang sedang melakukan penyidikan tindak pidana

• Disaksikan oleh minimal 2 orang yang telah dewasa selain anggota tim pemeriksa pajak

• Dapat dibantu oleh Polri atau pemda setempat

• Apabila tanda segel rusak/hilang, pemeriksa pajak membuat berita acara mengenai
kerusakan/kehilangan dan melaporkan ke Polri

• Pemeriksa membuat berita acara pembukaan segel, ditandatangani oleh pemeriksa dan
saksi

• Apabila saksi menolak menandatangani berita acara, pemeriksan membuat catatan


tentang penolakan dalam berita acara

• Berita acara dibuat 2 rangkap, rangkap kedua diserahkan kepada


WP/wakil/kuasa/pegawai/anggota keluarga yang telah dewasa

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 141
Tindak Lanjut Pemeriksaan

Permintaan Penjelasan/ Keterangan

Penjelasan Wajib Pajak

1. Untuk memperoleh penjelasan yang lebih rinci, Pemeriksa Pajak melalui Kepala UP2
dapat memanggil Wajib Pajak, wakil, kuasa dari Wajib Pajak, pegawai atau anggota
keluarga yang telah dewasa dari Wajib Pajak melalui penyampaian surat panggilan.

2. Permintaan penjelasan dapat dilakukan pada saat pelaksanaan Pemeriksaan di


tempat Wajib Pajak (Pemeriksaan Lapangan)

3. Penjelasan yang diberikan kepada Pemeriksa Pajak, dituangkan dalam berita acara
mengenai pemberian penjelasan Wajib Pajak yang ditandatangani oleh tim
Pemeriksa Pajak dan Wajib Pajak, wakil, kuasa dari Wajib Pajak, pegawai atau
anggota keluarga yang telah dewasa dari Wajib Pajak

Dalam hal Wajib Pajak, wakil, kuasa Wajib Pajak, pegawai atau anggota keluarga yang telah
dewasa dari Wajib Pajak menolak menandatangani berita acara, Pemeriksa Pajak membuat
catatan penolakan tersebut dalam berita acara

Permintaan Keterangan dan/atau bukti Kepada pihak ketiga

Pemeriksa Pajak melalui Kepala UP2, dapat meminta keterangan dan/atau bukti kepada
pihak ketiga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 Undang-Undang KUP secara tertulis
sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenai tata cara permintaan
keterangan kepada pihak ketiga

Permintaan Keterangan/Bukti kepada Pihak Ketiga Mengacu PMK No. 87/PMK.03/2013

• Surat permintaan keterangan atau bukti menggunakan format sesuai Lampiran I


PMK No. 87/PMK.03/2013.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 142
• Pihak ketiga wajib memberikan keterangan atau bukti paling lama 7 hari kerja
setelah diterimanya surat permintaan keterangan atau bukti.

• Apabila tidak dipenuhi dalam jangka waktu yang telah ditetapkan, Dirjen Pajak dapat
menyampaikan surat peringatan.

• Pihak ketiga yang diberi surat peringatan tersebut wajib memberikan keterangan
atau bukti paling lama 7 hari kerja setelah diterimanya surat peringatan.

• Apabila permintaan dalam surat peringatan tidak dipenuhi dalam jangka waktu yang
telah ditetapkan, pihak ketiga tersebut diancam pidana sesuai dengan ketentuan sdd
Pasal 41A Undang-Undang KUP.

• Pihak ketiga meliputi:

o Bank o Pemasok

o Akuntan publik o Kantor administrasi

o Notaris o Pihak ketiga lain yang memiliki hubungan


tindakan, pekerjaan, kegiatan usaha, atau
o Konsultan pajak/hukum/keuangan
pekerjaan bebas WP
o Pelanggan

• Apabila pihak ketiga merahasiakan, kewajiban merahasiakan ditiadakan berdasarkan


permintaan tertulis DJP

• Surat permintaan keterangan/bukti dari Dirjen Pajak minimal memuat:

o Identitas WP

o Keterangan/bukti yang diminta

o Maksud dilakukannya permintaan keterangan/bukti

SE-10/PJ/2017

• Pada prinsipnya, terkait kerahasiaan keterangan pihak ketiga, terdapat dua kelompok
yaitu:

o Bank yang kerahasiannya ditiadakan dalam hal terdapat ijin dari OJK berdasarkan
permintaan tertulis dari Menteri Keuangan;

o Pihak ketiga lainya seperti pemasok, pelanggan, akuntan public, notaris, konsultan pajak,
kantor administrasi, yang kerahasiaanynya ditiadakan berdasarkan permintaan Dirjen Pajak
yang telah dilimpahkan kepada Kepala UP2.

• Apabila persyaratan untuk melakukan permintaan keterangan secara tertulis sudah


berhasil diperoleh, maka prosedur permintaan keterangan secara tertulis kepada pihak
ketiga harus segera dilaksanakan.

• Termasuk ke dalam permintaan keterangan secara tertulis adalah pembukaan rahasia


nasabah penyimpan yang dilakukan secara elektronik melalui Aplikasi Buka Rahasia
(AKASIA) berdasarkan PMK 235/PMK.03/2016

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 143
• Permintaan keterangan secara tertulis kepada bank melalui pembukaan rahasia nasabah
penyimpan pada saat pelaksanaan pemeriksaan dilakukan dalam hal WP tidak
memberikan surat kuasa kepada Pemeriksa Pajak untuk meminta keterangan atau bukti
dari bank tentang keadaan keuangan WP atau berdasarkan pertimbangan Pemeriksa Pajak
diperlukan permintaan pembukaan rahasia nasabah penyimpan (WP).

Perubahan Rencana Pemeriksaan dan Program Pemeriksaan

Perubahan Audit Plan dan Audit Program

SE-126/PJ/2010:

1. Jika ditemukan kondisi yang berbeda antara Rencana Pemeriksaan dengan pelaksanaan
pemeriksaan, Supervisor menyusun Usulan Perubahan Rencana Pemeriksaan.

2. Usulan Perubahan Rencana Pemeriksaan berisi antara lain:

a. Uraian rencana pemeriksaan yang diubah;

b. Rencana pemeriksaan sebelumnya;

c. Rencana pemeriksaan yang dimutakhirkan; dan

d. Alasan perubahan.

3. Kepala UP2 harus memberikan persetujuan atas Usulan Perubahan Rencana


Pemeriksaan paling lambat 3 hari kerja setelah Usulan Perubahan Rencana Pemeriksaan
diterima.

4. Dalam hal Kepala UP2 tidak menyetujui Usulan Perubahan Rencana Pemeriksaan,
Kepala UP2 harus memberikan catatan/alasan pada formulir Perubahan Rencana
Pemeriksaan dan pemeriksaan tetap dilanjutkan sesuai dengan Rencana Pemeriksaan
sebelumnya.

5. Dalam hal terjadi Perubahan Rencana Pemeriksaan WP Domisili, maka Pemeriksa WP


Domisili harus mengirimkan salinan Perubahan Rencana Pemeriksaan kepada Pemeriksa
WP Lokasi, paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah disetujuinya Perubahan Rencana
Pemeriksaan WP Domisili, demikian pula sebaliknya.

6. Perubahan Rencana Pemeriksaan disusun menggunakan formulir KKP sebagaimana


pada Lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SE-126/PJ/2010.

 Sebagai konsekuensinya, perubahan Rencana Pemeriksaan berdampak pada perubahan


Program Pemeriksaan.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 144
Tindak lanjut pemeriksaan setelah pengujian di tempat WP

WP bersikap kooperatif, pemeriksa pajak:

• Melanjutkan pengujian dengan menggunakan metode dan teknik pemeriksaan sesuai


dengan rencana pemeriksaan (audit plan) dan program pemeriksaan (audit program) yang
telah disusun.

• apabila Pemeriksa Pajak menemukan kondisi yang berbeda antara audit plan dengan
pelaksanaan pengujian di tempat WP, Pemeriksa Pajak dapat melakukan perubahan
rencana pemeriksaan

• Dalam jangka waktu paling lama 1 bulan sejak selesainya pengujian di tempat WP,
Pemeriksa Pajak harus memutuskan untuk menyampaikan kepada WP bahwa WP memiliki
hak untuk mengungkapkan dalam laporan tersendiri tentang ketidakbenaran pengisian SPT
yang telah disampaikan sebagaimana diatur dalam Pasal 8 ayat (4) UU KUP atau
mengusulkan pemeriksaan bukti permulaan

• Apabila Pemeriksa Pajak memutuskan untuk menyampaikan kepada WP bahwa WP


memiliki hak yang diatur dalam pasal 8 ayat (4) UU KUP, maka harus memperhatikan:

o WP tersebut terbukti tidak melaporkan usaha maupun biaya-biaya yang sebenarnya atau
terdapat temuan-temuan yang bersifat material dalam SPT yang sedang dilakukan
pemeriksaan

o Temuan-temuan tersebut harus didukung dengan Berita Acara Permintaan Keterangan


kepada WP

Hak pasal 8(4) UU KUP Bukti permulaan Tindak lanjut

Memanfaatkan - WP/wakil/kuasa membuat surat


pernyataan akan memanfaatkan hak
pasal 8(4) UU KUP dengan formal
sesuai lampiran XII SE-10/PJ/2017

Tidak memanfaatkan Ya Pemeriksa dapat mengusulkan


pemeriksaan bukti permulaan

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 145
Tidak memanfaatkan Tidak Pemeriksa menyelesaikan pemeriksaan
dengan membuat LHP sebagai dasar
penerbitan SKP dan/atau STP

WP tidak kooperatif:

• Pemeriksa menentukan apakah akan menghitung penghasilan kena pajak secara jabatan
dan menggunakan NPPN atau mengusulkan pemeriksaan bukti permulaan

Pemeriksaan Buku, Catatan, dan/atau Dokumen

Tujuan :

1. untuk menguji kebenaran angka-angka dalam pos-pos SPT yang diperiksa;

2. untuk menentukan apakah penghitungan pajak yang dilaporkan dalam SPT telah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.

Ketentuan

1. Dilakukan sesuai dengan Audit Plan dengan menggunakan metode, teknik, dan
prosedur pemeriksaan yang tercantum dalam Audit Program.

2. Dituangkan dalam KKP.

3. Dalam hal terdapat indikasi tindak pidana di bidang perpajakan dapat diusulkan
Pemeriksaan Bukti Permulaan.

Kegiatan Apabila Terjadi Pengungkapan Ketidakbenaran Pengisian SPT oleh Wajib


Pajak

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 146
Pembuatan Konsep Laporan Hasil Pemeriksaan

Dilakukan sebelum Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan dan harus mendapatkan persetujuan


oleh Kepala UP2

Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan dan Tanggapan Wajib Pajak atas Pemberitahuan


Hasil Pemeriksaan

Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan

 dilakukan secara tertulis,

 secara rinci dan jelas,

 menyebutkan dasar hukumnya.

Pembahasan temuan sementara hasil pemeriksaan

Ketentuan pembahasan temuan sementara hasil pemeriksaan sebagaimana diatur dalam


SE-10/PJ/2017 adalah sebagai berikut:

a. Temuan pemeriksaan harus mencerminkan hasil pengujian sesuai dengan data,


dokumen, dan informasi yang relevan atas pos-pos yang diperiksa.

b. Sebelum penyampaian Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan, berdasarkan


pertimbangan Kepala UP2 atau berdasarkan usulan Tim Pemeriksa Pajak dilakukan
pembahasan temuan sementara hasil pemeriksaan.

c. Pembahasan temuan sementara dilakukan bersama antara Tim Pemeriksa Pajak dengan
Kepala UP2 dan tim yang dibentuk oleh Kepala UP2.

d. Hasil pembahasan temuan sementara dituangkan dalam Risalah Rapat yang menjadi
pertimbangan bagi Tim Pemeriksa Pajak untuk menghasilkan temuan yang lebih objektif dan
berkualitas

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 147
Pemberitahuan hasil pemeriksaan

• Dilakukan melalui penyampaian SPHP yang dilampiri dengan daftar temuan hasil
pemeriksaan, secara langsung atau melalui faksimili

• Apabila WP/wakil/kuasa menolak menerima SPHP, WP/wakil/kuasa harus


menandatangani surat penolakan menerima SPHP

• Apabila WP/wakil/kuasa menolak menandatangani surat penolakan menerima SPHP,


pemeriksa membuat berita acara penolakan menerima SPHP dan ditandatangani tim
pemeriksa

• Untuk pemeriksaan keterangan lain berupa data konkret dengan pemeriksaan kantor,
penyampaian SPHP dilakukan bersamaan dengan penyampaian undangan tertulis untuk
menghadiri PAHP

• Dalam hal terdapat data baru atau data yang semula belum terungkap pada saat
pengujian, maka Pemeriksa Pajak dapat melakukan revisi atas SPHP sepanjang:

o data tersebut baru ditemukan setelah penyampaian SPHP, misalnya data hasil konfirmasi
dari pihak ketiga;

o undangan pembahasan akhir belum dikirimkan kepada Wajib Pajak; dan

o masih dalam jangka waktu pembahasan akhir hasil pemeriksaan dan pelaporan.

• Revisi atas SPHP hanya dapat dilakukan 1 kali. Apabila dilakukan revisi SPHP maka atas
Wajib Pajak tetap diberikan hak untuk menyampaikan tanggapan tertulis atas revisi SPHP
tersebut, termasuk perpanjangannya

Tanggapan WP atas pemberitahuan hasil pemeriksaan

• WP wajib memberikan tanggapan tertulis atas SPHP dan daftar temuan dalam bentuk:

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 148
o Lembar pernyataan persetujuan hasil pemeriksaan (WP menyetujui seluruh hasil
pemeriksaan)

o Surat sanggahan (WP tidak menyetujui sebagian atau seluruh hasil pemeriksaan)

• Tanggapan disampaikan max 7 hari kerja sejak tanggal diterimanya SPHP oleh WP, dapat
diperpanjang max 3 hari kerja sejak berakhirnya masa 7 hari kerja

• Perpanjangan disampaikan melalui pemberitahuan tertulis sebelum berakhirnya jangka


waktu 7 hari kerja

• Tanggapan dan pemberitahuan tertulis disampaikan WP secara langsung atau melalui


faksimili

• Apabila WP tidak menyampaikan tanggapan tertulis, pemeriksa membuat berita acara


tidak disampaikannya tanggapan tertulis atas SPHP yang ditandatangani oleh tim pemeriksa

• Dalam hal pemeriksaan keterangan lain berupa data konkret dengan pemeriksaan kantor,
tanggapan tertulis disampaikan paling lama pada saat WP harus memenuhi undangan
PAHP dan tidak dapat dilakukan perpanjangan.

Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan

Ketentuan umum

✓ WP harus diberikan hak hadir dalam PAHP

✓ Hak hadir diberikan melalui penyampaian undangan tertulis dengan menyampaikan hari
dan tanggal pelaksanaan PAHP

✓ Undangan disampaikan max 3 hari kerja sejak

➢ Diterimanya tanggapan tertulis atas SPHP

➢ Berakhirnya jangka waktu 7 hari kerja, apabila WP tidak menyampaikan tanggapan


tertulis

✓ Dalam hal pemeriksaan keterangan lain berupa data konkret dengan pemeriksaan kantor,
undangan disampaikan bersamaan dengan SPHP

✓ Undangan dapat disampaikan secara langsung atau melalui faksimili

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 149
✓ Apabila terdapat hasil pemeriksaan yang belum disepakati dalam risalah pembahasan
dan WP mengajukan permohonan pembahasan dengan tim quality assurance, berita acara
PAHP yang dilampiri ihtisar hasil pembahasan akhir dibuat setelah pembahasan dengan tim
quality assurance

✓ Apabila WP tidak mengajukan permohonan pembahasan dengan tim quality assurance,


berita acara PAHP yang dilampiri dengan ihtisar dibuat berdasarkan risalah pembahasan

✓ Apabila WP/wakil/kuasa menolak menandatangani risalah pembahasan dan/atau berita


acara PAHP yang dilampiri dengan ihtisar hasil pembahasan akhir, pemeriksa pajak
membuat catatan penolakan

✓ Apabila WP tidak hadir dalam PAHP, PAHP dianggap telah dilaksanakan dan berita
acara PAHP yang dilampiri ihtisar pembahasan akhir ditandatangani oleh tim pemeriksa

Tim Quality Assurance (Sesuai PMK 17/PMK.03/2013 stdd PMK 184/PMK.03/2015)

✓ Tim yang dibantuk oleh Direktur Jenderal Pajak dalam rangka membahas hasil
Pemeriksaan yang belum disepakati antara Pemeriksa Pajak dan Wajib Pajak dalam
Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan guna menghasilkan Pemeriksaan yang berkualitas

✓ Tugas:

➢ Membahas perbedaan pendapat antara Wajib Pajak dengan Pemeriksa Pajak yang
terbatas pada dasar hukum koreksi pada saat PAHP

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 150
➢ Memberikan simpulan dan keputusan atas perbedaan pendapat antara Wajib Pajak
dengan Pemeriksa Pajak; dan

➢ Membuat risalah Tim Quality Assurance Pemeriksaan yang berisi simpulan dan
keputusan hasil pembahasan dan bersifat mengikat

✓ Anggota

➢ Penunjukan anggota Tim QA dilakukan dengan memperhatikan kompetensi pegawai,


apabila dipandang perlu, anggota Tim QA dapat diisi oleh Kepala Seksi/Fungsional
pemeriksa KPP di wilayah kanwil tersebut

Direktorat P2 Kanwil DJP

Ketua Kasubdit Direktorat P2 Kepala bidang

Sekretaris Kepala seksi di Direktorat P2 Kepala seksi di kanwil DJP

3 Anggota • Kepala seksi Direktorat P2 ✓ Kepala seksi di kanwil DJP


• Fungsional pemeriksa Direktorat ✓ Fungsional pemeriksa kanwil
P2

✓ Tim QA Pemeriksaan yang melakukan pembahasan adalah tim yang didalamnya tidak
terdapat fungsional pemeriksa pajak yang melakukan pemeriksaan terhadap WP yang
mengajukan permohonan pembahasan

✓ Terkait permohonan dari WP untuk dilakukan pembahasan dengan Tim QA Pemeriksaan,


Tim Pemeriksa harus segera menginformasikan kepada Kasubdit TPP atau Kabid P2IP

✓ Terkait informasi tersebut, Kasubdit TPP atau Kabid P2IP harus memantau surat
permohonan dari WP

✓ Pengadministrasian surat/dokumen yang terkait Tim QA dilakukan oleh:

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 151
➢ Seksi Pengendalian Mutu Pemeriksaan (Dit P2)

➢ Seksi Bimbingan Pemeriksaan (Kanwil)

✓ Pengadministrasian termasuk

➢ membuat undangan pembahasan dan menyampaikan kepada Wajib Pajak dan tim
pemeriksa

➢ membuat surat tugas yang ditandatangani oleh Dir P2 atau Kakanwil untuk menunjuk
Tim Quality Assurance Pemeriksaan yang ditugaskan untuk melakukan pembahasan

➢ Mengadministrasikan Risalah Tim Quality Assurance Pemeriksaan

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 152
Dokumen yang dipertimbangkan dalam PAHP, apabila WP dilakukan penetapan secara
jabatan

✓ buku, catatan, dan/atau dokumen, termasuk data yang dikelola secara elektronik serta
keterangan lain yang dapat dipertimbangkan oleh Pemeriksa Pajak dalam Pembahasan
Akhir Hasil Pemeriksaan terbatas pada:

➢ penghitungan peredaran usaha atau penghasilan bruto dalam rangka penghitungan


penghasilan secara jabatan

➢ kredit pajak sebagai pengurang Pajak Penghasilan

Pelaporan hasil pemeriksaan dan pengembalian dokumen

✓ Kegiatan Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan


harus didokumentasikan dalam bentuk Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP).

➢ KKP adalah catatan secara rinci dan jelas yang dibuat oleh Pemeriksa Pajak mengenai
prosedur Pemeriksaan yang ditempuh, data, keterangan, dan/atau bukti yang dikumpulkan,
pengujian yang dilakukan dan simpulan yang diambil sehubungan dengan pelaksanaan
Pemeriksaan.

➢ KKP berfungsi sebagai:

▪ bukti bahwa Pemeriksaan telah dilaksanakan sesuai standar pelaksanaan


Pemeriksaan;

▪ bahan dalam melakukan PAHP dengan Wajib Pajak mengenai temuan hasil Pemeriksaan;

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 153
▪ dasar pembuatan LHP;

▪ sumber data atau informasi bagi penyelesaian keberatan atau banding yang diajukan
oleh Wajib Pajak; dan

▪ referensi untuk Pemeriksaan berikutnya

➢ KKP harus memberi gambaran mengenai:

▪ prosedur Pemeriksaan yang dilaksanakan;

▪ data, keterangan, dan/atau bukti yang diperoleh;

▪ pengujian yang telah dilakukan; dan

▪ simpulan dan hal-hal lain yang dianggap perlu yang berkaitan dengan Pemeriksaan

✓ Setelah menyusun KKP, pemeriksa menyusun Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)

➢ LHP adalah laporan yang berisi tentang pelaksanaan dan hasil Pemeriksaan yang
disusun oleh Pemeriksa Pajak secara ringkas dan jelas serta sesuai dengan ruang lingkup
dan tujuan Pemeriksaan.

➢ LHP disusun secara ringkas dan jelas, memuat ruang lingkup atau pospos yang
diperiksa sesuai dengan tujuan Pemeriksaan, memuat simpulan Pemeriksa Pajak yang
didukung temuan yang kuat tentang ada atau tidak adanya penyimpangan terhadap
peraturan perundang-undangan perpajakan, dan memuat pula pengungkapan informasi
lain yang terkait dengan Pemeriksaan.

➢ LHP minimal memuat:

▪ penugasan Pemeriksaan;

▪ identitas Wajib Pajak;

▪ pembukuan atau pencatatan Wajib


Pajak;

▪ pemenuhan kewajiban perpajakan;

▪ data/informasi yang tersedia;

▪ buku dan dokumen yang dipinjam;

▪ materi yang diperiksa;

▪ uraian hasil Pemeriksaan;

▪ ikhtisar hasil Pemeriksaan;

▪ penghitungan pajak terutang; dan

▪ simpulan dan usul Pemeriksa Pajak.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 154
➢ Risalah pembahasan, risalah Tim Quality Assurance Pemeriksaan, dan/atau berita acara
Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
LHP

➢ LHP juga digunakan untuk membuat Nota Penghitungan. Nota penghitungan


digunakan sebagai dasar penerbitan SKP dan/atau STP

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 155
Dalam hal Pemeriksaan yang dilanjutkan terkait dengan permohonan pengembalian
kelebihan pembayaran pajak, Pemeriksaan dilanjutkan dengan penerbitan:

1. surat ketetapan pajak sesuai dengan PAHP apabila jangka waktu 12 bulan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17B ayat (1) Undang-Undang KUP belum terlewati

2. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar sesuai dengan Surat Pemberitahuan apabila
jangka waktu 12 bulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17B ayat (1) Undang- Undang
KUP terlewati.

Apabila susunan keanggotaan tim Pemeriksa Pajak untuk melanjutkan Pemeriksaan


berbeda dengan susunan keanggotaan tim Pemeriksa Pajak sebelumnya, Pemeriksaan
tersebut dilakukan setelah diterbitkan surat yang berisi perubahan tim Pemeriksa Pajak.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 156
Upaya Hukum Pajak
Pertemuan 1

Administrasi Perpajakan

Menurut Mansury (2002:6), administrasi perpajakan terdiri dari beberapa unsur utama, yaitu:
 Suatu instansi atau badan yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk
menyelenggarakan pemungutan pajak
 Orang-orang yang terdiri dari pejabat dan pegawai yang bekerja pada instansi
perpajakan yang secara nyata melaksanakan kegiatan pemungutan pajak
 Proses kegiatan penyelenggaraan pemungutan pajak oleh suatu instansi atau Badan
yang ditatalaksanakan sedemikian rupa sehingga dapat mencapai sasaran yang
telah digariskan dalam kebijakan perpajakan, berdasarkan sarana hukum yang
ditentukan oleh undang-undang perpajakan dengan efesien.

Mansury juga mengungkapkan dasar-dasar bagi terwujudnya administrasi perpajakan yang


baik, yaitu:
 Kejelasan dan kesederhanaan dari ketentuan undang-undang yang memudahkan
bagi administrasi Wajib Pajak dan memberikan kejelasan bagi Wajib Pajak;
 Kesederhanaan agar mudah dipahami dan dilaksanakan oleh aparat pajak dan Wajib
Pajak untuk mengurangi penyelundupan pajak;
 Reformasi di bidang perpajakan dengan mempertimbangkan efisiensi dan efektifitas
administrasi perpajakan;
 Administrasi perpajakan yang efisien dan efektif disusun dengan memperlihatkan
penataan, pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan informasi tentang subyek
pajak dan objek pajak.

Sengketa Pajak

Pasal 1 ayat (5) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak:

―sengketa pajak adalah sengketa yang timbul dalam bidang perpajakan antara Wajib Pajak
atau Penanggung Pajak dengan Pejabat yang berwenang sebagai akibat dikeluarkannya
keputusan yang dapat diajukan banding atau gugatan kepada pengadilan pajak
berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan, termasuk gugatan atas
pelaksanaan penagihan berdasarkan Undang-Undang Penagihan Pajak dengan Surat
Paksa‖

Sengketa pajak terjadi karena :


 adanya ketidaksamaan persepsi atau perbedaan pendapat antara Wajib Pajak
dengan Petugas Pajak mengenai penetapan pajak terutang yang diterbitkan.
Penetapan pajak yang dimaksud adalah SKPKB, SKPKBT, SKP LB, dan SKP Nihil
 adanya tindakan penagihan yang dilakukan oleh DJP

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 157
 Pemotongan atau pemungutan pajak oleh pihak ketiga berdasarkan peraturan
perpajakan

Upaya Hukum Penyelesaian Sengketa Pajak

I. Penyelesaian secara administratif

Penyelesaian sengketa keberatan secara administrasi ditujukan kepada Lembaga


Keberatan atau Peradilan Doleansi. Peradilan doleansi masuk dalam kategori ‗peradilan
semu‘ atau ‗kuasi peradilan‘, karena dari 2 pihak yg bersengketa, salah satunya adalah
pihak yang mengadili. Dalam hal sengketa pajak, yang memutus perkara adalah Direktorat
Jendral Pajak.
Bentuk penyelesaian sengketa pajak secara administratif meliputi:
 Pembetulan ketetapan pajak (Pasal 16 UU KUP)

 Keberatan atas SKP (Pasal 25,26,dan 26A UU KUP)

 Pengurangan dan penghapusan sanksi administrasi (Pasal 36 (1) huruf a UU KUP)

 Pengurangan dan pembatalan SKP yang tidak benar (Pasal 36 (1) huruf b UU KUP)

 Pengurangan dan pembatalan STP yang tidak benar (Pasal 36 (1) huruf c UU KUP)

 Pembatalan hasil pemeriksaan pajak atau SKP sebagai hasil pemeriksaan yang
dalam pelaksanaannya tidak dilakukan penyampaian pemberitahuan hasil
pemeriksaan atau pembahasan akhir (36 (1) huruf d UU KUP).

II. Penyelesaian secara peradilan.

i. Banding  Pengadilan Pajak

Keputusan yang dapat diajukan Banding adalah SK Keberatan yang diajukan oleh Wajib
Pajak sebagaimana diatur dalam Pasal 25, 26, dan 26A UU KUP.

ii. Gugatan  Pengadilan Pajak

Perkara gugatan adalah perkara yang diajukan Wajib Pajak atau Penanggung Pajak
terhadap:
 Pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan, atau
Pengumuman Lelang;

 Keputusan pencegahan dalam rangka penagihan pajak;

 Keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan perpajakan, selain yang


ditetapkan dalam Pasal 25 ayat (1) dan Pasal 26 UU KUP;

 Penerbitan Surat Ketetapan Pajak atau Surat Keputusan Keberatan yang dalam
penerbitannya tidak sesuai dengan prosedur atau tata cara yang telah diatur dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

iii. Peninjauan Kembali  Mahkamah Agung

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 158
Merupakan Upaya hukum luar biasa yang dapat ditempuh apabila masih
tidak puas dengan keputusan Pengadilan Pajak

Alasan-alasan pengajuan PK (pasal 91 UU Pengadilan Pajak) :


1. Putusan Pengadilan Pajak didasarkan pada kebohongan atau tipu muslihat;
2. Terdapat bukti tertulis baru penting dan bersifat menentukan;
3. Dikabulkan suatu hal yang tidak dituntut atau lebih dari yang dituntut;
4. Ada suatu bagian dari tuntutan belum diputus tanpa dipertimbangkan sebab-
sebabnya;
5. Putusan nyata-nyata tidak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.

Jangka Waktu Peninjauan Kembali:


-Permohonan Peninjauan Kembali dengan alasan di poin 1 dan 2 diajukan paling lambat 3
bulan sejak diketahuinya kebohongan atau tipu muslihat atau ditemukan bukti tertulis baru
-Permohonan Peninjauan Kembali dengan alasan di poin 3, 4, dan 5 diajukan paling lambat
3 bulan sejak putusan dikirim oleh Pengadilan Pajak.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 159
Pertemuan 2 dan 3

Keberatan

Keberatan pajak adalah mekanisme yang disediakan Ditjen Pajak bagi wajib pajak yang
tidak puas dan tidak sependapat terhadap hasil pemeriksaan pajak.

Biasanya, wajib pajak yang menempuh upaya hukum melalui pengajuan keberatan pajak
tidak puas dengan material penetapan seperti jumlah rugi, total jumlah pajak, dan jumlah
potongan/pemungutan pajak yang diputuskan oleh petugas pemeriksa pajak

Ruang Lingkup Keberatan

Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan hanya kepada Direktur Jenderal Pajak atas suatu:
a. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar;
b. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan;
c. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar;
d. Surat Ketetapan Pajak Nihil; atau
e. pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
satu keberatan diajukan hanya untuk satu surat ketetapan pajak, untuk satu pemotongan
pajak, atau untuk satu pemungutan pajak

Pengajuan Keberatan
syarat pengajuan Keberatan (per 49 tahun 2009)

 Tertulis dalam Bahasa Indonesia dengan mengemukakan jumlah pajak yang


terutang, jumlah pajak yang dipotong atau dipungut, atau jumlah rugi menurut
penghitungan wajib pajak, dengan disertai alasan yang menjadi dasar penghitungan
 Diajukan dalam jangka waktu 3 bulan sejak tanggal dikirim surat ketetapan pajak,
atau sejak tanggal pemotongan atau pemungutan pajak, kecuali apabila Wajib
Pajak dapat menunjukkan bahwa jangka waktu tersebut tidak dapat dipenuhi
karena keadaan di luar kekuasaannya
 Dalam hal wajib pajak mengajukan keberatan atas surat ketetapan pajak, wajib pajak
wajib melunasi pajak yang masih harus dibayar, paling sedikit sejumlah yang telah
disetujui wajib pajak dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan, sebelum surat
keberatan disampaikan
 Ditandatangani oleh Wajib Pajak, dan dalam hal surat keberatan ditandatangani oleh
bukan Wajib Pajak, surat keberatan tersebut harus dilampiri dengan Surat Kuasa
Khusus

Pasal 25 ayat 4
Dalam hal Surat Keberatan yang disampaikan oleh Wajib Pajak tidak memenuhi
persyaratan, maka hal tersebut bukan surat keberatan sehingga tidak akan
dipertimbangkan. Direktur Jenderal Pajak harus memberitahukan secara tertulis kepada
Wajib Pajak bahwa surat keberatannya tidak memenuhi persyaratan. Wajib Pajak dapat
melakukan perbaikan atas Surat Keberatan tersebut dan menyampaikan kembali sebelum

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 160
jangka waktu 3 (tiga) bulan terlampaui. Tanggal penyampaian Surat Keberatan yang telah
diperbaiki merupakan tanggal Surat Keberatan diterima.

Pasal 25 ayat 6
Sebelum mengajukan keberatan, Wajib Pajak dapat meminta keterangan secara tertulis hal-
hal yang menjadi dasar pengenaan pajak, penghitungan rugi atau
pemotongan/pemungutan. Direktur Jenderal Pajak harus memberi keterangan secara
tertulis yang diminta oleh Wajib Pajak dalam jangka waktu paling lama 10 hari kerja sejak
surat permintaan Wajib Pajak diterima

Pasal 25 ayat 7 dan 8


Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan, jangka waktu pelunasan pajak yang masih
harus dibayar yang tidak disetujui dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan atau
pembahasan akhir hasil verifikasi sebagaimana tercantum dalam SKPKB dan SKPKBT, dan
belum dibayar pada saat pengajuan keberatan, tertangguh sampai dengan 1 bulan sejak
tanggal penerbitan Surat Keputusan Keberatan. sebelum jangka waktu tersebut, maka
jumlah pajak yang belum dibayar tidak termasuk sebagai utang pajak

Keadaan di luar kekuasaan wajib pajak


Meliputi:
a. bencana alam
b. kebakaran
c. huru-hara/kerusuhan massal
d. diterbitkan Surat Keputusan Pembetulan secara jabatan yang mengakibatkan jumlah
pajak yang masih harus dibayar yang tertera dalam surat ketetapan pajak berubah, kecuali
Surat Keputusan Pembetulan yang diterbitkan akibat hasil Persetujuan Bersama
e. keadaan lain berdasarkan pertimbangan Direktur Jenderal Pajak.

Tanngal Bukti Penyampaian Surat Keberatan:


Wajib Pajak menyampaikan Surat Keberatan ke KPP tempat Wajib Pajak terdaftar dan/atau
tempat Pengusaha Kena Pajak dikukuhkan. Tanggal bukti penerimaan surat keberatan
yaitu:
 sesuai tanggal terima yang tercantum pada bukti penerimaan surat yang diberikan oleh
KPP atau KP2KP dalam wilayah kerja KPP dalam hal surat keberatan disampaikan
secara langsung.
 sesuai stempel tanggal pos yang tercantum pada bukti pengiriman surat, dalam hal
surat keberatan disampaikan melalui pos
 sesuai tanggal pengiriman yang tercantum pada bukti pengiriman surat, dalam hal surat
keberatan disampaikan melalui perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir atau
 sesuai tanggal yang tercantum pada bukti penerimaan elektronik, dalam hal surat
keberatan disampaikan dengan e-Filing melalui Penyedia Jasa Aplikasi atau Application
Service Provider(ASP).

Pencabutan Pengajuan Keberatan

Wajib Pajak dapat mencabut pengajuan keberatan yang telah disampaikan kepada Direktur
Jenderal Pajak sebelum tanggal diterima Surat Pemberitahuan Untuk Hadir (SPUH) oleh

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 161
Wajib Pajak. persyaratan penyampaian permohonan pengajuan keberatan yaitu sebagai
berikut:

a. permohonan harus diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dan dapat
mencantumkan alasan pencabutan
b. surat permohonan ditandatangani oleh Wajib Pajak dan jika surat permohonan tersebut
ditandatangani bukan oleh Wajib Pajak, surat permohonan tersebut harus dilampiri surat
kuasa khusus
c. surat permohonan harus disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak
terdaftar dengan tembusan kepada Direktur Jenderal Pajak dan Kepala Kanwil DJP yang
merupakan atasan Kepala KPP

Direktur Jenderal Pajak wajib memberikan jawaban atas permohonan pencabutan


pengajuan keberatan berupa surat persetujuan atau surat penolakan.

Dalam hal Wajib Pajak mencabut pengajuan keberatan, Wajib Pajak tidak dapat
mengajukan permohonan pengurangan atau pembatalan surat ketetapan pajak yang tidak
benar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1) huruf b UU KUP

Dalam hal Wajib Pajak mencabut pengajuan keberatan, Pajak yang masih harus dibayar
dalam SKPKB atau SKPKBT yang tidak disetujui dalam pembahasan akhir hasil
pemeriksaan atau pembahasan akhir hasil verifikasi, menjadi utang pajak sejak tanggal
penerbitan surat ketetapan pajak.

Prosedur Penanganan Pengajuan Keberatan (selengkapnya di SE-11/PJ/2014)

I. Penerimaan Surat Keberatan


II. Penyiapan dan Pengiriman Berkas Keberatan
III. Penyiapan dan Pengiriman data informasi dan atau dokumen
IV. Pemberian keterangan tertulis kepada wajib pajak
V. Peromohonan pencabutan pengajuan keberatan oleh wajib pajak
VI. Laporan

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 162
Prosedur penerimaan berkas keberatan (selengkapnya di SE-11/PJ/2014)

*LPAD = Lembar Pengawasan Arus Dokumen

Prosedur penelitian berkas keberatan (selengkapnya di SE-11/PJ/2014)


Tim peneliti keberatan melakukan:

Meneliti Meneliti Meneliti


kewenangan kelengkapan Pemenuhan syarat
untuk memproses berkaas surat keberatan
berkas keberatan keberatan yang
WP diterima

Melakukan Pencatatan
tahapan pelaksanaan
kegiatan penyelesaian
keberatan dalam Lembar
Pengawasan Penelitian
Berkas Keberatan

Prosedur Penyelesaian Keberatan (selengkapnya di SE-11/PJ/2014)

a. Kewenangan Dirjen Pajak dalam Proses Penyelesaian Keberatan

Dalam proses penyelesaian keberatan, Direktur Jenderal Pajak berwenang untuk:


 meminjam buku, catatan, data, dan informasi dalam bentuk hardcopy dan/atau softcopy
kepada Wajib Pajak terkait dengan materi yang disengketakan melalui penyampaian
surat permintaan peminjaman buku, catatan, data, dan informasi, termasuk bukti asli
pemotongan atau pemungutan pajak

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 163
 meminta Wajib Pajak untuk memberikan keterangan terkait dengan materi yang
disengketakan melalui penyampaian surat permintaan keterangan;
 meminta keterangan atau bukti terkait dengan materi yang disengketakan kepada pihak
ketiga yang mempunyai hubungan dengan Wajib Pajak
 meninjau tempat Wajib Pajak, termasuk tempat lain yang diperlukan;
 melakukan pembahasan dan klarifikasi atas hal-hal yang diperlukan dengan memanggil
Wajib Pajak melalui penyampaian surat panggilan
 melakukan pemeriksaan untuk tujuan lain dalam rangka keberatan untuk mendapatkan
data dan/atau informasi yang objektif yang dapat dijadikan dasardalam
mempertimbangkan keputusan keberatan.

b. Peminjaman Dokumen seperti buku,catatan,data,informasi dan permintaan keterangan


yang diperlukan Dirjen Pajak

Wajib Pajak harus memenuhi peminjaman dokumen tersebut paling lama 15 hari kerja
setelah tanggal surat permintaan peminjaman dan/atau surat permintaan keterangan dikirim.
Apabila sampai dengan jangka waktu berakhir, Wajib Pajak tidak meminjamkannya dan/atau
tidak memberikan keterangan yang diminta, Direktur Jenderal Pajak menyampaikan:
a. surat permintaan peminjaman yang kedua; dan/atau
b. surat permintaan keterangan yang kedua.
Wajib Pajak harus memenuhi peminjaman dan/atau permintaan yang kedua paling lama 10
hari kerja setelah tanggal surat peminjaman dan/atau permintaan yang kedua dikirim.

Dalam hal Wajib Pajak tidak memenuhi sebagian atau seluruhnya permintaan peminjaman
dan/atau permintaan keterangan, dan/atau tidak menyerahkan asli bukti pemotongan atau
pemungutan pajak, keberatan tetap diproses sesuai dengan data yang ada atau yang
diterima dan dibuat berita acara.

Wajib Pajak dapat menyampaikan alasan tambahan atau penjelasan tertulis untuk
melengkapi dan/atau memperjelas Surat Keberatan yang telah disampaikan baik atas
kehendak Wajib Pajak yang bersangkutan maupun dalam rangka memenuhi permintaan
Dirjen Pajak, sebelum Dirjen Pajak menyampaikan SPUH. Surat panggilan dikirimkan paling
lama 10 hari kerja sebelum tanggal pembahasan dan klarifikasi atas sengketa perpajakan.

Pembahasan dan klarifikasi dituangkan dalam berita acara pembahasan dan klarifikasi
sengketa perpajakan. Pemeriksaan untuk tujuan lain dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang pemeriksaan. Pembukuan, catatan, data,
informasi, atau keterangan lain yang diminta pada saat pemeriksaan tetapi tidak diberikan
oleh Wajib Pajak, tidak dipertimbangkan dalam penyelesaian keberatan, kecuali
pembukuan, catatan, data, informasi, atau keterangan lain tersebut berada di pihak ketiga
dan belum diperoleh Wajib Pajak pada saat pemeriksaan.

Dalam hal terdapat pembukuan, catatan, data, informasi, atau keterangan lain yang tidak
diminta pada saat pemeriksaan tetapi diperlukan dan diminta oleh Direktur Jenderal Pajak
serta diberikan oleh Wajib Pajak dalam penyelesaian keberatan, maka pembukuan, catatan,
data, informasi, atau keterangan lain yang diberikan oleh Wajib Pajak tersebut dapat
dipertimbangkan.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 164
Pembukuan, catatan, data, informasi, atau keterangan lain yang dipertimbangkan dalam
penyelesaian keberatan atas surat ketetapan pajak yang penghasilan kena pajaknya
dihitung secara jabatan terbatas pada:
a. dokumen yang terkait dengan penghitungan peredaran usaha atau penghasilan bruto
dalam rangka penghitungan penghasilan neto secara jabatan
b. dokumen kredit pajak sebagai pengurang Pajak Penghasilan.

c. Penyampaian Surat Pemberitahuan Untuk Hadir (SPUH)

Sebelum menerbitkan Surat Keputusan Keberatan, Direktur Jenderal Pajak meminta Wajib
Pajak untuk hadir guna memberikan keterangan atau memperoleh penjelasan mengenai
keberatan Wajib Pajak melalui penyampaian (SPUH) yang dilampiri dengan:
a. pemberitahuan daftar hasil penelitian keberatan (DHPK)
b. formulir surat tanggapan hasil penelitian keberatan.

SPUH adalah surat yang disampaikan kepada Wajib Pajak yang berisi mengenai pemberian
kesempatan kepada Wajib Pajak untuk hadir dalam waktu yang telah ditetapkan guna
memberikan keterangan atau memperoleh penjelasan mengenai hasil penelitian keberatan
dari tim peneliti keberatan. Pemberian keterangan dari Wajib Pajak atau pemberian
penjelasan oleh Direktur Jenderal Pajak dituangkan dalam berita acara kehadiran.

Dalam hal Wajib Pajak tidak hadir, maka:


a. dibuat berita acara ketidakhadiran; dan
b. proses keberatan tetap diselesaikan tanpa menunggu kehadiran Wajib Pajak.
Pemberitahuan DHPK tidak bersifat final dan bukan merupakan keputusan atas keberatan
yang diajukan oleh Wajib Pajak.

d. penelitian Keberatan Wajib Pajak yang juga mengajukan Mutual Agreement Procedure
(MAP)

Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan dan mengajukan Prosedur Persetujuan
Bersama (Mutual Agreement Procedure/MAP) secara bersamaan namun Persetujuan
Bersama belum diperoleh pada saat Surat Keputusan Keberatan diterbitkan, Direktur
Jenderal Pajak menerbitkan Surat Keputusan Keberatan dengan mempertahankan temuan
pemeriksaan dalam surat ketetapan pajak yang diajukan MAP.

Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan dan mengajukan MAP secara bersamaan
dan Persetujuan Bersama telah diperoleh sebelum Surat Keputusan Keberatan diterbitkan,
Direktur Jenderal Pajak memperhitungkan Persetujuan Bersama dalam Surat Keputusan
Keberatan.

e. Penerbitan Keputusan Keberatan (pasal 26 UU KUP)

Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 12 bulan sejak tanggal Surat
Keberatan diterima harus memberikan keputusan atas keberatan yang diajukan. Keputusan
atas keberatan yang diajukan diterbitkan berdasarkan laporan penelitian keberatan.
Keputusan atas keberatan dapat berupa mengabulkan seluruhnya, mengabulkan sebagian,

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 165
menolak, atau menambah besarnya jumlah pajak yang masih harus dibayar yang
dituangkan dalam Surat Keputusan Keberatan.

Dalam hal Wajib Pajak mengajukan gugatan ke Pengadilan Pajak atas surat
dari Direktur Jenderal Pajak yang menyatakan bahwa keberatan Wajib Pajak tidak
dipertimbangkan, jangka waktu 12 bulan tertangguh, terhitung sejak tanggal dikirim surat
dari Direktur Jenderal Pajak tersebut kepada Wajib Pajak sampai dengan Putusan Gugatan
Pengadilan Pajak diterima oleh Direktur Jenderal Pajak.

Apabila jangka waktu telah terlampaui dan Dirjen Pajak tidak memberi keputusan atas
keberatan, keberatan yang diajukan oleh Wajib Pajak dianggap dikabulkan dan Dirjen Pajak
menerbitkan Surat Keputusan Keberatan sesuai dengan pengajuan keberatan Wajib Pajak
dalam jangka waktu paling lama 1 bulan sejak jangka waktu 12 bulan tersebut berakhir.

Surat Keputusan Keberatan disampaikan kepada Wajib Pajak:


a. secara langsung dengan bukti tanda terima;
b. melalui pos dengan bukti pengiriman surat; atau
c. melalui perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir dengan bukti pengiriman surat.

Sanksi Administrasi

Dalam hal pengajuan keberatan Wajib Pajak ditolak atau dikabulkan sebagian, Wajib Pajak
dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar 50% dari jumlah pajak berdasarkan
keputusan keberatan dikurangi dengan pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan
keberatan. Sanksi administrasi berupa denda sebesar 50% juga dikenakan terhadap Wajib
Pajak dalam hal keputusan keberatan atas pengajuan keberatan Wajib Pajak menambah
jumlah pajak yang masih harus dibayar.

Sanksi administrasi berupa denda sebesar 50% tidak dikenakan dalam hal:
a. Wajib Pajak mencabut pengajuan keberatan;
b. pengajuan keberatan Wajib Pajak tidak dipertimbangkan karena tidak memenuhi
persyaratan pengajuan keberatan); atau
c. Wajib Pajak mengajukan permohonan banding atas Surat Keputusan Keberatan.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 166
Pertemuan 4 dan 5

Pengertian Banding

Banding adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Wajib Pajak atau Penanggung
Pajak kepada Pengadilan Pajak terhadap suatu keputusan yang dapat diajukan Banding,
berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakaan yang berlaku.

Objek Banding

Sengketa Pajak yang menjadi objek banding adalah sengketa yang dikemukakan Pemohon
Banding dalam permohonan Keberatan yang seharusnya diperhitungkan dan diputuskan
dalam Keputusan Keberatan. Atas Keputusan Keberatan yang dimaksud berasal dari
SKPKB, SKPN, SKPLB, SKPKBT, Pemotongan/Pemungutan pihak III dapat diajukan
banding ke Pengadilan Pajak

Syarat Pengajuan Banding

a. Banding diajukan dengan Surat Banding dalam Bahasa Indonesia kepada


Pengadilan Pajak.
b. Banding diajukan dalam jangka waktu 3 bulan sejak tanggal diterima Keputusan
yang dibanding (SK Keberatan), kecuali diatur lain dalam peraturan
perundangundangan perpajakan.
c. Terhadap 1 Keputusan diajukan 1 Surat Banding.
d. Banding diajukan dengan disertai alasan-alasan yang jelas, dan dicantumkan
tanggal diterima surat keputusan yang dibanding.
e. Pada Surat Banding dilampirkan salinan Keputusan yang dibanding (SK Keberatan).
f. Dalam hal Banding diajukan terhadap besarnya jumlah Pajak yang terutang, Banding
hanya dapat diajukan apabila telah dibayar sebesar 50% dari pajak terutang.
g. Pemohon Banding dapat melengkapi Surat Bandingnya untuk memenuhi ketentuan
yang berlaku sepanjang masih dalam jangka waktu. Apabila dalam jangka waktu
dimaksud disusul dengan surat atau dokumen sehingga Banding dimaksud sesuai
dengan ketentuan yang berlaku, maka tanggal penerimaan surat Banding adalah
tanggal diterima surat atau dokumen susulan yang dimaksud.
Nb: Pada poin f, besaran pajak terutang pada saat mengajukan banding bukan
didasarkan dari SK Keberatan tetapi sebesar yang disetujui wajib pajak. Hal ini
karena pajak kurang bayar yang ada di SK Keberatan statusnya masih ditangguhkan
dan belum menjadi utang pajak apabila WP mengajukan banding.

Pemohon Banding

a. Banding dapat diajukan oleh Wajib Pajak, ahli warisnya, seorang pengurus atau
kuasa hukumnya.
b. Apabila selama proses Banding, pemohon Banding meninggal dunia, Banding dapat
dilanjutkan oleh ahli warisnya, kuasa hukum dari ahli warisnya, atau Pengampunya
dalam hal pemohon Banding Pailit.
c. Apabila selama proses Banding, Pemohon Banding melakukan penggabungan,
peleburan, pemecahan/pemekaran usaha, atau likuidasi, permohonan dimaksud

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 167
dapat dilanjutkan oleh pihak yang menerima pertanggungjawaban karena
penggabungan, peleburan, pemecahan/pemekaran usaha, atau likuidasi dimaksud.

Pemohon banding memiliki hak-hak yaitu :


1. Pemohon Banding dapat melengkapi Surat Bandingnya sepanjang masih dalam
jangka waktu 3 bulan sejak diterima Keputusan yang dibanding
2. Pemohon Banding dapat memasukkan Surat Bantahan dalam jangka waktu 30 hari
sejak tanggal diterima Salinan Surat Uraian Banding
3. Dapat hadir dalam persidangan guna memberikan keterangan lisan atau bukti-bukti
yang diperlukan sepanjang memberitahukan kepada Ketua Pengadilan Pajak secara
tertulis
4. Dapat hadir dalam siding Pembacaan Putusan
5. Dapat didampingi atau diwakili oleh Kuasa Hukum yang telah terdaftar/mendapat ijin
Kuasa Hukum dari Ketua Pengadilan Pajak Dapat meminta kepada Majelis
kehadiran saksi

Pencabutan Banding

a. Terhadap Banding dapat diajukan surat pernyataan pencabutan kepada Pengadilan


Pajak.
b. Banding yang dicabut tersebut, dihapus dari daftar sengketa melalui:
a. penetapan Ketua Pengadilan Pajak dalam hal surat pernyataan pencabutan
diajukan sebelum sidang dilaksanakan;
b. putusan Majelis/Hakim Tunggal melalui pemeriksaan dalam hal surat
pernyataan pencabutan diajukan dalam atau setelah sidang atas persetujuan
terbanding.
c. Banding yang telah dicabut melalui penetapan atau putusan tersebut, tidak dapat
diajukan kembali.

Putusan Banding

a. Putusan Banding adalah putusan badan peradilan pajak atas banding terhadap Surat
Keputusan Keberatan yang diajukan oleh Wajib Pajak.
b. Putusan pemeriksaan dengan acara biasa atas Banding diambil dalam jangka waktu
12 bulan sejak Surat Banding diterima. Dalam hal-hal khusus, jangka waktu dapat
diperpanjang paling lama 3 bulan.
c. Putusan pemeriksaan dengan acara cepat terhadap Sengketa Pajak tertentu yaitu
yang Bandingnya tidak memenuhi persyaratan, dinyatakan tidak dapat diterima dan
diambil dalam jangka waktu sebagai berikut :
 30 hari sejak batas waktu pengajuan Banding;
 30 hari sejak Banding diterima dalam hal diajukan setelah batas waktu
pengajuan dilampaui.
d. Putusan dengan acara cepat terhadap sengketa yang didasarkan pertimbangan
hukum bukan merupakan wewenang Pengadilan Pajak berupa tidak dapat diterima,
diambil dalam jangka waktu 30 hari sejak Surat Banding diterima. Terhadap putusan
Pengadilan Pajak dimaksud, pemohon Banding dapat mengajukan Gugatan kepada
peradilan yang berwenang.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 168
e. Putusan Banding merupakan putusan akhir dan mempunyai kekuatan hukum tetap.
Terhadap putusan Banding, pihak-pihak yang bersengketa dapat mengajukan
peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung.

Sanksi Administrasi

Dalam hal permohonan Banding ditolak atau dikabulkan sebagian, Wajib Pajak dikenai
sanksi administrasi berupa denda sebesar 100% dari jumlah pajak berdasarkan Putusan
Banding dikurangi dengan pembayaran pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan
keberatan.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 169
Pertemuan 5 dan 6

Pengertian Gugatan
Gugatan adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Wajib Pajak atau Penanggung
Pajak terhadap pelaksanaan penagihan pajak atau terhadap Keputusan yang dapat
diajukan Gugatan berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.

Objek Gugatan
Objek gugatan berdasarkan pasal 23 ayat 2 UU KUP:
a. pelaksanaan Surat Paksa (SP), Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan (SPMP), atau
Pengumuman Lelang;
b. Keputusan Pencegahan dalam rangka penagihan pajak;
c. keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan perpajakan, selain objek
keberatan dan/atau yang terdapat dalam Pasal 25 ayat (1) dan Pasal 26 UU KUP;
d. penerbitan SKP atau SK Keberatan yang dalam penerbitannya tidak sesuai dengan
prosedur yang telah diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
maksud dari penerbitan SKP yang tidak sesuai dengan prosedur adalah yang penerbitannya
tidak didasarkan pada :
- hasil Verifikasi;
- hasil Pemeriksaan;
- hasil Pemeriksaan ulang; atau
- hasil Pemeriksaan Bukti Permulaan terkait dengan SKPKB
- SKP yang menetapkan masa, bagian tahun, atau tahun pajak yang tidak sesuai dengan
tahun yang bersangkutan
maksud dari penerbitan SK Keberatan yang tidak sesuai prosedur adalah yang
penerbitannya tidak didahului dengan penyampaian surat pemberitahuan untuk hadir
(SPUH) kepada Wajib Pajak.
Nb: menurut pasal 34 ayat 3 UU PPSP, pelaksanaan penyanderaan yang berhubungan
dengan kegiatan penagihan pajak yang tidak sesuai prosedur dapat diajukan gugatan ke
Pengadilan Negeri

Persyaratan Gugatan (pasal 40 UU no 14 tahun 2002)


a. Gugatan diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia kepada Pengadilan Pajak.
b. Jangka waktu mengajukan Gugatan terhadap pelaksanaan penagihan Pajak adalah 14
hari sejak tanggal pelaksanaan penagihan.
- 14 hari sejak pemberitahuan SP kepada penanggung pajak
- 14 hari sejak Pembuatan Berita Acara Pelaksanaan Sita (BAPS)

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 170
- 14 hari sejak pengumuman lelang
c. Jangka waktu mengajukan Gugatan terhadap Keputusan selain Gugatan terhadap
pelaksanaan penagihan Pajak yaitu 30 hari sejak tanggal diterima Keputusan yang digugat.
d. Jangka waktu dimaksud tidak mengikat apabila karena keadaan di luar kekuasaan
penggugat tidak dapat dipenuhi. Perpanjangan jangka waktu dimaksud adalah 14 hari sejak
berakhirnya keadaan di luar kekuasaan penggugat.
e. Terhadap 1 pelaksanaan penagihan atau 1 Keputusan diajukan 1 Surat Gugatan.
f. Gugatan disertai alasan-alasan yang jelas, mencantumkan tanggal diterima, pelaksanaan
penagihan, atau Keputusan yang digugat dan dilampiri salinan dokumen yang digugat.
*untuk pemohon gugatan dan pencabutan gugatan, ketentuannya sama dengan banding

Permohonan Penundaan
Gugatan tidak menunda atau menghalangi dilaksanakannya penagihan Pajak atau
kewajiban perpajakan. Penggugat dapat mengajukan permohonan agar tindak lanjut
pelaksanaan penagihan pajak ditunda selama pemeriksaan Sengketa Pajak sedang
berjalan, sampai ada putusan Pengadilan Pajak. Permohonan tersebut dapat diajukan
sekaligus dalam Gugatan dan dapat diputus terlebih dahulu dari pokok sengketanya.
Permohonan penundaan dapat dikabulkan hanya apabila terdapat keadaan yang sangat
mendesak yang mengakibatkan kepentingan Penggugat sangat dirugikan jika pelaksanaan
penagihan pajak yang digugat itu dilaksanakan.

Putusan Gugatan
a. Putusan pemeriksaan dengan acara biasa atas Gugatan diambil dalam jangka waktu 6
bulan sejak Surat Gugatan diterima. Dalam hal-hal khusus, jangka waktu dimaksud dapat
diperpanjang paling lama 3 bulan.
b. Dalam hal Gugatan yang diajukan selain atas keputusan pelaksanaan penagihan Pajak,
tidak diputus dalam jangka waktu 6 bulan sejak Surat Gugatan diterima, Pengadilan Pajak
wajib mengambil putusan melalui pemeriksaan dengan acara cepat dalam jangka waktu 1
bulan sejak jangka waktu 6 bulan dimaksud dilampaui.
*Putusan pemeriksaan dengan acara cepat sama ketentuannya dengan banding
c. Pengadilan Pajak dapat mengeluarkan putusan sela atas Gugatan berkenaan dengan
permohonan agar tindak lanjut pelaksanaan penagihan pajak ditunda selama pemeriksaan
Sengketa Pajak sedang berjalan, sampai ada putusan Pengadilan Pajak.

Ganti Rugi
-Dalam hal Gugatan Penanggung Pajak dikabulkan, Penanggung Pajak dapat memohon
pemulihan nama baik (dapat melalui media massa) dan ganti rugi kepada Pejabat. Besarnya
ganti rugi dimaksud paling banyak Rp 5 juta

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 171
- Dalam hal Gugatan Penanggung Pajak atas pelaksanaan penyanderaan dikabulkan,
Penanggung Pajak dapat meminta rehabilitasi dan ganti rugi kepada Pejabat. Besarnya
ganti rugi dimaksud adalah Rp 100.000/hari (tergantung lamanya penyanderaan)

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 172
Pertemuan 7

Pengertian Peninjauan Kembali


Permohonan Peninjauan Kembali adalah upaya hukum luar biasa kepada Mahkamah
Agung untuk memeriksa dan memutus kembali putusan Pengadilan Pajak. Pihak-pihak yang
bersengketa dapat mengajukan peninjauan kembali atas putusan Pengadilan Pajak kepada
Mahkamah Agung.

Persyaratan PK
Menurut pasal 89 ayat 1 UU Pengadilan Pajak, Permohonan peninjauan kembali dapat
diajukan hanya 1 kali kepada Mahkamah Agung melalui Pengadilan Pajak.

Alasan-alasan pengajuan PK (pasal 91 UU Pengadilan Pajak) :


6. Putusan Pengadilan Pajak didasarkan pada kebohongan atau tipu muslihat;
7. Terdapat bukti tertulis baru penting dan bersifat menentukan;
8. Dikabulkan suatu hal yang tidak dituntut atau lebih dari yang dituntut;
9. Ada suatu bagian dari tuntutan belum diputus tanpa dipertimbangkan sebab-
sebabnya;
10. Putusan nyata-nyata tidak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.

Jangka Waktu Peninjauan Kembali:


-Permohonan Peninjauan Kembali dengan alasan di poin 1 dan 2 diajukan paling lambat 3
bulan sejak diketahuinya kebohongan atau tipu muslihat atau ditemukan bukti tertulis baru
-Permohonan Peninjauan Kembali dengan alasan di poin 3, 4, dan 5 diajukan paling lambat
3 bulan sejak putusan dikirim oleh Pengadilan Pajak.

Menurut pasal 68 UU MA,


1) Permohonan peninjauan kembali harus diajukan sendiri oleh para pihak yang berperkara,
atau ahli warisnya atau seorang wakilnya yang secara khusus dikuasakan untuk itu.
2) Apabila selama proses peninjauan kembali pemohon meninggal dunia, permohonan
tersebut dapat dilanjutkan oleh ahli warisnya.

Menurut pasal 71 UU MA
1) Permohonan peninjauan kembali diajukan oleh pemohon secara tertulis dengan
menyebutkan alasan sejelas-jelasnya dan dimasukkan di kepaniteraan Pengadilan Negeri
yang memutus perkara dalam tingkat pertama.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 173
2) Apabila pemohon tidak dapat menulis, maka ia dapat menguraikan permohonannya
secara lisan di hadapan Ketua Pengadilan Negeri

Nb: sama seperti Gugatan dan banding, proses pencabutan PK dapat diajukan dan ketika
sudah dicabut, maka tidak dapat diajukan kembali

Putusan PK
1) Mahkamah Agung memeriksa dan memutus permohonan peninjauan kembali pada
tingkat pertama dan terakhir dengan ketentuan:
a. dalam jangka waktu 6 bulan sejak permohonan peninjauan kembali diterima Mahkamah
Agung telah mengambil putusan, dalam hal Putusan melalui pemeriksaan acara biasa
b. dalam jangka waktu 1 bulan sejak permohonan peninjauan kembali diterima Mahkamah
Agung telah mengambil putusan, dalam hal putusan melalui pemeriksaan acara cepat.
2) Putusan atas permohonan peninjauan kembali harus diucapkan dalam sidang terbuka
untuk umum.

Pasal 74 – 76 UU MA:
1) Dalam hal MA mengabulkan permohonan PK, MA membatalkan putusan yang
dimohonkan PK tersebut dan selanjutnya memeriksa serta memutus sendiri perkaranya.
2) MA menolak permohonan PK, dalam hal MA berpendapat bahwa permohonan itu tidak
beralasan.
3) Putusan Mahkamah Agung tersebut haruslah disertai pertimbangan-pertimbangan.
4) MA mengirimkan salinan putusan atas permohonan PK kepada Pengadilan Negeri yang
memutus perkara dalam Tingkat Pertama dan nantinya, Panitera Pengadilan Negeri yang
bersangkutan menyampaikan salinan putusan itu kepada pemohon serta memberitahukan
putusan itu kepada pihak lawan dengan memberikan salinannya, selambat-lambatnya dalam
waktu 30 hari

Surat Pelaksanaan Putusan PK


Pasal 42 ayat 2 pada PP 74 tahun 2011 menyebutkan bahwa Dirjen Pajak menerbitkan
surat pelaksanaan Putusan PK setelah menerima Putusan PK. Hal ini digunakan sebagai
dasar untuk melaksanakan Putusan PK dari MA agar Putusan PK tersebut dapat dicatat ke
dalam sistem administrasi perpajakan.
Pasal 46 pada PP 74 tahun 2011 menyebutkan Ketentuan mengenai jumlah pajak yang
masih harus dibayar bertambah termasuk pajak yang seharusnya tidak dikembalikan.
Selain itu Surat pelaksanaan Putusan Banding atau surat pelaksanaan PK juga diterbitkan
akibat Putusan Banding atau Putusan PK yang menyebabkan pembayaran atas pajak yang
seharusnya tidak dikembalikan.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 174
Berikut contoh kasus pasal 46 tersebut
1) Terhadap Wajib Pajak diterbitkan SKPKB dengan nilai sebesar Rp 80 juta. Atas SKPKB
tersebut, bagian yang disetujui oleh Wajib Pajak dalam Pembahasan Akhir Hasil
Pemeriksaan (PAHP) adalah sebesar Rp 50 juta.
2) Wajib Pajak mengajukan keberatan dengan keputusan yang menyatakan bahwa SKPKB
menjadi sebesar Rp70 juta.
3) Terhadap keputusan keberatan Wajib Pajak mengajukan permohonan banding. Putusan
Banding menyatakan bahwa jumlah yang masih harus dibayar dalam SKPKB menjadi
sebesar Rp40 juta
4) Berdasarkan Putusan Banding tersebut Dirjen Pajak menerbitkan Surat Perintah
Membayar Kelebihan Pajak sebesar Rp10 juta, yakni pembayaran sebelum mengajukan
keberatan dikurangi dengan jumlah yang masih harus dibayar berdasarkan Putusan
Banding (Rp 50 juta – Rp 40 juta)
5) Terhadap Putusan Banding tersebut, Direktur Jenderal Pajak mengajukan permohonan
PK ke MA. Putusan PK menyatakan bahwa WP harus membayar sejumlah sebagaimana
dimaksud dalam Surat Keputusan Keberatan, yakni sebesar Rp70 juta
6) Berdasarkan Putusan PK terhadap WP ditagih berdasarkan jumlah pajak yang masih
harus dibayar sebesar Rp30 juta yang terdiri dari jumlah pajak yang masih harus dibayar
berdasarkan Putusan Peninjauan Kembali dikurangi dengan pajak yang telah dilunasi
sebelum mengajukan keberatan (Rp70 juta – Rp50 juta = Rp20 juta) dan ditambah dengan
pajak yang seharusnya tidak dikembalikan berdasarkan Putusan Banding (Rp50 juta– Rp40
juta = Rp10 juta).

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 175

Anda mungkin juga menyukai